Anda di halaman 1dari 12

ALAT TRANSPORTASI BAHAN PADAT

Disusun Oleh :

Ramadhan (1800020128)

Lutfi Hakim (1800020139)

Dwi Rupawan (1800020144)

Naufal Firdaus (1800020166)

Alif Yoga S. (1800020178)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Kampus 4, Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanana, Kec. Banguntapan, Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta


A. Belt Conveyor
Belt conveyor adalah salah satu alat transportasi kontinyu berbagai jenisyang
digunakan di dunia industri apalagi di tambang batubara.Karakteristik dari conveyor
ini adalah memiliki daya angkut besar padabarang hancur/terpisah-pisah seperti
batubara dll. Alat yang terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda
padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan
sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk
yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Keterangan :
1) Tail Pulley ( dalam kasus tertentu dapat sebagai drive pulley dengan driveunit
yang dipasangkan padanya ).
2) Snub Pulley ( pada head-end dan tail-end )
3) Internal belt cleaner ( internal belt scraper )
4) Impact idlers ( impact rollers )
5) Return idlers ( return rollers )
6) Belt
7) Bend pulleys
8) Take-up pulley
9) Take-up unit
Prinsip kerja

Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt
dan setelah mencapai ujung belt maka material ditumpahkan akibat belt berbalik arah.
Belt digerakkan oleh drive/head pulley dengan menggunakan motor penggerak atau
motor listrik. Head pulley menarik belt dengan prinsip adanya gesekan antara
permukaan idler roller dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek
tersebut.

Aplikasi Pengguaan Alat Belt Conveyor di Industri

Mesin ini secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan
batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.

B. Screw Conveyor
Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu
sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Jenis
konveyor ini berguna untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur.

Prinsip kerja
Karena prinsip kerja alat ini mirip dengan belt conveyor, yaitu mendorong
bahan, maka selama transportasi juga terjadi pengecilan ukuran bahan. Pemasangan
alat biasanya miring ( untuk membantu pengaliran bahan) dan ukuran tidak terlalu
panjang. Kapasitas dibatasi s/d 4,72 m3 /menit (= 10000 ft3 /jam). Secara umum,
screw conveyor untuk mentransfer bahan secra horizontal, tetapi bisa juga untuk
mengangkut bahan dengan elevasi tertentu.

Aplikasi penggunaan Alat Scew Conveyor di Industri


Screw conveyor banyak dipakai pada indutri seperti :
 Industry kimia seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium carbonate,
powdered lime, rubber, detergent powders and sulphur dan lain-lain.
 Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder, keju, permen,
susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
 Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide, clay, calcium
carbonate.

C. Bucket conveyor
Bucket elevator merupakan salah satu jenis alat pemindah bahan yang
berfungsi untuk menaikkan muatan curah (bulk loads) dari bidang datar. Bucket
elevator biasanya diaplikasikan untuk mengangkut berbagai bentuk material
serbuk,butirbutiran kecil, dan bongkahan. Menurut Henderson and Perry dalam
Budianto, et al (2014), Bucket Elevator adalah alat pengangkut yang sangat efisien,
namun lebih mahal dibandingkan dengan scraper elevator pengerok). Sedangkan
menurut Hamsi dalam Budianto, et al (2014) [1], Bucket Elevator adalah alat
pengangkut material curah yang ditarik oleh sabuk atau rantai tanpa ujung dengan
arah lintasan yang biasanya vertikal, serta pada umumnya ditopang oleh casing atau
rangka.
Ditinjau dari segi sejarahnya, Bucket Elevator merupakan alat pengangkut
yang banyak digunakan pada zaman prasejarah. Mekanismenya berupa keranjang
anyam yang diikat pada tali dan bergerak di atas ikatan kayu yang kaku serta
digerakkan oleh tenaga manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi maka
Bucket Elevator terus mengalami perubahan kearah penyempurnaannya. Bucket
Elevator merupakan jenis alat pengangkut yang memanfaatkan timbatimba yang
tersusun dengan jarak antar timba yang seragam dan beraturan.

Prinsip Kerja
alat ini adalah memindahkan bahan secara vertikal dengan meletakan bahan
pada ember-ember (bucket) yang dikaitkan dengan rantai atau sabuk dengan jarak
tertentu yang berputar pada pulley sehingga bucket dapat bergerak secara vertikal.
Dalam melakukan kerjanya, alat ini memiliki dua sistem kerja yaitu sistem
pemasukkan dan sistem pengeluaran (Hamsi dalam Budianto, et al, 2014), Menurut
Henderson and Perry (dalam Budianto, et al, 1982), ada tiga macam tipe pengeluaran
Bucket Elevator yaitu:
(1) Tipe pengeluaran sentrifugal banyak digunakan untuk penanganan biji-bijian
yang berukuran kecil pada elevator dan pabrik pengolahan,
(2) Tipe “perfect discharge”. Mangkuk biasnyan beradapada rantai yang dijalankan
dengan kecepatan lambat. Alat ini digunakan untuk bahan yang mudah rusak dan
tidak dapat diangkut dengan kecepatan tinggi,
(3) Tipe penyedokan yang terus menerus. Tipe ini digunakan untuk pengerjaan yang
berat, di tambang batubara, pengangkutan pasir dan sebagainya. Pada bagian
pelepasan, bahan dituang (dilempar) mendahului mangkuk.
Bucket Elevator pada umumnya khusus untuk mengangkut berbagai macam material
berbentuk serbuk, butiran-butiran kecil dan bongkahan. Contoh material adalah
semen, pasir, batubara, tepung dan lain sebagainya. Alat ini dapat digunakan untuk
menaikan bahan dengan ketinggian 50 meter, kapasitasnya dapat mencapai 50
m3/jam, dan konstruksinya bisa dengan posisi vertikal (Siregar, 2008).

Aplikasi Penggunaan Alat Bucket Elevator di Industri


Alat ini biasanya digunakan untuk industri minyak, bidang metalurgi dan
pertambangan, plastik, bahan bangunan, obat-obatan, dan lain-lain.

D. Vacuum system
Vacuum system (sistem vakum) menggunakan suatu vakum di tempat tujuan
perpindahan bahan untuk menarik bahan yang ingin dipindah melalui saluran
conveyor. Sistem ini dapat digunakan pada dense-phase (tekanan tinggi, kecepatan
aliran udara rendah) atau dilute-phase (tekanan rendah, kecepatan aliran udara
tinggi). Suatu sistem dense-phase memiliki rasio udara pada bahan yang rendah,
sedangkan suatu sistem dilute-phase memiliki rasio udara terhadap bahan yang
tinggi.

Biasanya, sistem vakum sering digunakan untuk memindahkan bahan yang


halus (non-abrasive) dan dapat mengalir bebas. Sistem ini juga unggul pada sistem
yang memiliki inlet dengan ukuran yang terbatas. Contohnya, sistem vakum dianggap
lebih praktis digunakan pada gerbong kereta dengan area yang tidak cukup di
bawahnya untuk memasang suatu feeder. Namun, sistem vakum tidak cocok
digunakan saat bahan ingin dipindahkan ke tempat dengan jarak yang jauh. Karena
sistem vakum berfungsi pada tekanan atmosfer atau tekanan di bawahnya, sistem ini
biasanya hanya digunakan pada jarak vertikal maksimal 60 kaki (18,29 meter) dan
jarak horizontal maksimal 200 kaki (60,96 meter). Jarak horizontal yang efektif akan
berkurang semakin tinggi jarak vertikalnya dan semakin banyak bengkokan pada
saluran conveyor-nya.
Prinsip Kerja

Negative pneumatic conveyor ini pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang
sama dengan pressure pneumatic conveyor. Akan tetapi pada pneumatic conveyor
jenis ini tekanan sistem dijaga lebih rendah dari tekanan atmosferik. Sistem ini pada
umumnya digunakan untuk memindahkan material dari banyak (multiple)sumber
menuju sebuah point (Piab lctd,2015). Sistem vakum sangat baik untuk beberapa sisi
masuk, produk melalui katup pengalir sederhana, tetapi mahal jika produk memiliki
beberapa tempat tujuan karena masing-masing harus memiliki receiver penyaring

Vakum dihasilkan oleh pompa vakum bertekanan padat (A). Pompa dapat
dengan mudah dikontrol secara otomatis. Karena memiliki beberapa bagian yang
bergerak.

1. Katup bagian bawah (B) tertutup, dan vakum masuk ke dalam wadah (C) dan
saluran pengantar (D).
2. Dari tempat umpan (E) material ditarik ke saluran pengantar (D) dan kemudian ke
wadah (C).
3. Filter (F) mencegah debu dan partikel halus ditarik ke pompa dan keluar ke
sekitarnya.
4. Selama periode isap, alat pembersih filter (G) diisi dengan udara bertekanan.
5. Bila wadah material sudah penuh, maka pompa vakum dihentikan. Bagian bawah
katup terbuka dan bahan dalam wadah habis. Pada saat yang sama, udara
terkompresi pada alat pembersih filter dilepaskan dan membersihkan saringan.
6. Saat pompa di restart, prosesnya diulang dan siklus baru dimulai. Waktu hisap
dan debit biasanya dikendalikan oleh kontrol pneumatik atau listrik sistem.
Aplikasi Penggunaan Alat Pneumatic Conveyor di Industri

Pneumatic conveyor digunakan di berbagai bidang industri. Aplikasinya


dalam berbagai bidang di Industri adalah industry susu. Sumber bahan baku yang
berupa serbuk susu (base powder), dalam proses pengangkutannya harus melalui
berbagai macam tahapan. Untuk itu dibutuhkan pneumatic conveyor yang dapat
menghantarkan material dari satu feeding point (feeder) menuju ke satu buah
discharge point/delivery point (storage silo). Pada Industri gandum kita dapat melihat
bahwa pneumatic conveyor digunakan untuk mengangkut gandum dari feeder menuju
mesin penggilingan gandum.

Selain industri susu dan gandum pneumatic conveyor digunakan dalam


industri pengolahan makanan dan minuman, industri pengolahan plastik, industri
farmasi dan kimia, indusri semen dan lain-lain. Alasan mengapa pneumatic conveyor
banyak digunakan di berbagai industri adalah biaya pemeliharaan cukup rendah,
handal dalam mengangkut berbagai jenis material, serta sangat cocok untuk
pemindahan material yang membutuhkan sanitasi tinggi seperti dalam industri susu,
karena material yang dipindah tertutup sangat rapat karena di dalam pipa dan tanpa
losses

E. Aprone/scrapper Conveyor
Aprone conveyor disebut juga (scraper flight conveyor) terdiri dari frame,
pengggerak, take-up sprocket, apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge
spout. Apron conveyor digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah
dan satuan baik secara horizontal maupun membentuk sudut inklinasi.
Cara Kerja
Prinsip kerja scrapper conveyor adalah mentransport material yang ada di atas
rell yang didorong oleh palang pipa yang ada di antara ke dua rantai, dan setelah
sampai di penampungan material jatuh akibat rell terputus. Rantai digerakkan oleh
sprocket dimana sprocket irri digerakan atau di putar oleh motor Iisrrik dengan
menggunakan motor penggerak.

Aplikasi Penggunaan Alat Aprone Conveyor di Industri


Conveyor ini secara luas digunakan di industri kimia, metalurgi,
pertambangan batubara, industri permesinan dan banyak industri lainnya.

F. Overhead Conveyor
Sistem konveyor diatas (overheat conveyor) adalah alat mekanis yang
bergerak untuk memindahkan material dari satu lokasi ke lokasi lain yang dilakukan
dengan cara digantung dari atas. Sistem conveyor memungkinkan transportasi cepat
dan efisien untuk berbagai macam material, yang membuat alat ini sangat populer di
industri. Overhead Conveyor terdiri dari bagian penarik (pulling member) dengan
troli, pembawa dan pemegang muatan, lintasan (track) overhead, penggerak, pulli
pembelok (turning pulley) dan lintasan pengarah (guided rail). Bagian penarik
biasanya terbuat dari rantai atau steel rope fleksibel yang dapat naik turun dengan
adanya lintasan pembelok (bent track) untuk memindahkan muatan baik secara
manual ataupun secara otomatis dari motor penggerak.
Cara Kerja

Pemindahan bahan dengan menggunakan overhead conveyor diterapkan pada


pemindahan bahan secara kontinyu dalam satu unit kerja (intrashop) maupun antar
unit kerja (intershop). Muatan yang dipindah dengan menggunakan overhead
conveyor adalah muatan satuan. Overhead Trolley Coveyor adalah Conveyor Chains
yang diaplikasikan untuk menggantung suatu material sambil berjalan.

Aplikasi Pengguaan Alat Overhead Conveyor

Contoh aplikasi yang banyak dijumpai adalah pada pabrik Furniture, sepeda,
Velg Mobil, dimana product dengan berat tertentu di gantung kemudian mengalami
suatu pengecatan, coating , repair dll.

G. Roller Conveyor
Roller Conveyor ini adalah conveyor yang paling umum digunakan karena
lintasan geraknya tersusun dari beberapa tabung (roll) yang tegak lurus terhadap arah
lintasannya dimana plat datar yang ditempatkan untuk menahan beban vakan bergerak
sesuai dengan arah putaran roll. Roler conveyor ini bisa digerakkan dengan rantai atau
belt ,ataupun dengan menggunakan gaya gravitasi tetapi harus juga diperhitungkan
kemiringan maksimumnya.

Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan
tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa
dipindahkan menggunakan roller conveyor juga harus mempunyai dimensi
tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan
barang dalam bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit
agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini.
Prinsip Kerja
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1) Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
2) Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem
transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor
3) Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya
yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4) Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi
rantai.
5) Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi
1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6) Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.
7) Dan barang produksi akan terangkut oleh Belt
8) Menggerakan sabuk Belt untuk terus berjalan
9) Idler pulley yang terpasang akan ikut berputar sehingga conveyor tetap stabil
10) Agar sabuk Belt tidak mudah goyang atau tergelincir

Aplikasi Penggunaan Alat Roller Conveyor di Industri


Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam
proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun
hasil produksi dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. Desain conveyor
tergantung dari jenis material yang akan diangkut serta menyesuaikan layout yang
ada.Roller conveyor salah satunya digunakan di PT. INDOPINTAN SUKSES
MANDIRI.
DAFTAR PUSTAKA

Edahwati, Luluk. 2009. Alat Industri Kimia. UPN Press. Surabaya.


Jayanti, Evi. 2014. Belt Conveyor. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.
Chrise, Arief Yanuardan Syafri. 2017. PERANCANGAN BARK BELT
CONVEYOR 27B KAPASITAS 244 TON/JAM. Jom FTEKNIK Volume 4 No.
2. Universitas Riau, Pekanbaru.

Mahardika. (n.d.). Analisis Pengarih Kecepatan Dan Massa Beban Pada Conveyor
Belt Terhadap Kualitas Pengemasan Dan Kebutuhan Daya Dan Arus Listrik Di
Bagian Produksi PT. INDOPINTAN SUKSES MANDIRI Semarang . 1–
12.Universitas Muhammadiyah Semarang.

Raharjo, Rudianto. 2012. RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINNER


SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN. Vol. 1, No. 2.Politeknik Kediri,
Kediri.
Tumanggor, Imanuel. 2017. Aplikasi Conveyor, Evaporator, dan Boiler dalam
Proses Industri Kimia. Universitas Riau, Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai