Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIOLOGI

EKOSISTEM

DISUSUN OLEH
AYU RAMADHANI
X.MIA 3
SMAN 1 SOPPENG
MAKALAH BIOLOGI
PERUBAHAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH
AYU RAMADHANI
X.MIA 3

SMAN 1 SOPPENG
EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekoistem bisa di katakana yang suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara sengenap unsur lingkungan hidup yang
saling memenaruhi.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM KOSISTEM

 KOMPONEN BIOTIK
Berdasarkan peran dan fungsinya di dalam ekosistem, makhluk hidup di dalam ekosistem dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yakni produsen, konsumen, dan dekomposer. Produsen berperan
sebagai penghasil, konsumen sebagai pemakan dan dekomposer sebagai pengurai.
 Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang bisa menghasilkan bahan organik dari bahan
anorganik. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Semua
organisme yang berklorofil tergolong kedalam Produsen. Contohnya ganggang, lumut, dan
tumbuhan hijau.

Tumbuhan melakukan fotosintesis dengan bantuan energi cahaya. Hasil fotosintesis adalah gula.
Kemudian gula diubah menjadi zat tepung (karbohidrat). Selain itu, gula juga diubah menjadi
bahan organik yang lain sperti lemak, protein, selulosa dan vitamin. Karbohidrat, protein, dan
lemak merupakan bahan makanan yang kaya akan energi. Artinya, produsen dapat mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia pada makanan. Makanan itu akan menjadi sumber energi
bagi produser dan makhluk hidup lainnya.
 Konsumen
Konsumen berarti pemakan. Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil, misalnya tali putri,
termasuk kedalam golongan konsumen. Konsumen memakan bahan organik yang dihasilkan oleh
produsen. Jadi, konsumen sangat bergantung pada produsen. Karena konsumen tidak mampu
mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Di dalam tubuh konsumen, zat organik itu
dirombak untuk disusun kembali menjadi zat organik yang sesuai.

Hewan yang memakan tumbuhan (herbivora) disebut konsumen tingkat pertama atau konsumen
primer. Contohnya adalah hewan pemakan rumput seperti sapi dan kambing. Hewan yang
memakan konsumen primer disebut konsumen sekunder (konsumen tingkat kedua), misalnya
burng pemakan ulat. Hewan yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier
(konsumen tingkat ketiga). Misalnya burung alap-alap yang memangsa burung pemakan ulat.
Demikian seterusnya hingga konsumen terakhir yang disebut konsumen puncak.

Manusia tergolong konsumen yang berada disemua tingkatan. Manusia dapat beradaptasi dengan
semua habitat. Sehingga manusia mendominasi ekosistem.
Dekomposer

Sampah atau bangkai membusuk karena adanya proses pembusukan dan penguraian oleh
dekomposer. Yang tergolong kedalam dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur. Bakteri
pembusuk dan jamur menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik, air, dan gas.
Selanjutnya hasil penguraian tersebut dimanfaatkan kembali oleh produsen.

 KOMPONEN ABIOTIK

Di dalam suatu ekosistem, komponen abiotik sangat mempengaruhi kehidupan komponen biotik.
Komponen abiotik ekosistem meliputi matahari, angin, mineral yang terdapat ditanah, oksigen,
karbon dioksida dan air.

 1. Gas karbon dioksida dan oksigen

Jumlah karbondiosida diudara sekitar 0,3%, sedangkan oksigen mencapai 21%. Karbondioksida
diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis. Gas oksigen sangat diperlukan tumbuhan, hewan dan
manusia untuk bernapas.

 2. Air

Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Rata-rata tubuh organisme 90% terdiri dari air. Air
berfungsi sebagai pelarut dan bahan baku proses di dalam tubuh. Bil tidak ada air, tumbuhan
hijau tidak berfotosintesis, tubuhnya layu dan akhirnya mati. Demikian juga hewan akan mati bila
tidak ada air.

 3. Tanah

Tanah sangat penting untuk kehidupan. Tanah menyediakan habitat dan sumber makanan bagi
tumbuhan dan hewan. Tanah mengandung air tanah, udara tanah, garam mineral hingga humus.
Tanah yang mengandung humus merupakan tanah yang subur. Tanah yang subur akan dihuni
oleh beraneka ragam organisme. Dengan demikian tanah berpengaruh terhadap keanekaragaman
organisme. Kotoran dan sisa tubuh organisme akan diuraikan oleh mikroorganisme dan kemudian
menjadi penyusun tanah yang subur.

 4. Suhu

Suhu dipermukaan bumi dapat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang jatuh pada permukaannya.
Suhu lingkungan juga dipengaruhi oleh adanya tumbuhan. Suhu lingkungan sangat berpengaruh
terhadap jenis makhluk hidup yang menguni lingkungan tersebut. Makhluk hidup umumnya
hidup di daerah bersuhu sedang dan perubahan suhunya tidak mencolok.
Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mengganggu proses didalam tubuh makhluk
hidup.
 5. Kelembapan

Daerah pegunungan memiliki kelembapan udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
pantai. Hal ini mempengaruhi terhadap perbedaan jenis organisme yang berhabitat disana.

 6. Cahaya matahari

Cahaya matahari adalah sumber energi ekosistem. Cahaya matahari diperlukan tumbuhan untuk
fotosintesis. Hasil fotosintesis berguna sebagai makanan hewan dan manusia. Tumbuhan dan
hewan tidak dapat hidup tanpa cahaya. Cahaya juga mempengaruhi kegiatan hewan. Ada hewan
yang aktif disiang hari (diurnal) adapula hewan yang aktif di malam hari (nocturnal). Cahaya
matahri juga berpengaruh terhadap suhu lingkungan. Kerjasama antara faktor cahaya, suhu dan
kelembapan menentukan iklim suatu wilayah.

Komponen biotik dan abiotik bukan merupakan satu kesatuan yang tidak berdiri sendiri dalam
suatu ekosistem. Kompenen tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya. Contoh: suatu
tumbuhan dapat hidup dengan baik karena air, tanah, udara dan cahaya matahari.
Hasil pernafasan pada makhluk hidup berupa karbndioksida yang akan dimanfaatkan oleh
tumbuhan oleh tumbuhan sebagai bahan fotosintesis
Makhluk hidup menghasilkan sisa pencernaan, bahkan mati sehingga nantinya akan diuraikan
oleh dekomposer. Hasil penguraian berupa unsur-unsur hara yang kemudian dimanfaatkan
kembali oleh tumbuhan untuk pertumbuhan

 1. INTERAKSI ANTARA KOMPONEN BIOTIK

Interaksi makhluk hidup terjadi di dalam ekosistem, baik saling menguntungkan, menguntungkan
salah satu pihak, maupun merugikan salah satu pihak.
Interaksi terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga makhluk hidup akan
bergantung dengan makhluk hidup yang lainnya.

 Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi: antar organisme, antar populasi,
antar komunitas, antara komponen biotik dan komponen abiotik.
a. Interaksi antar organisme
Jenis interaksi antar organisme antara lain: mutualisme, komensalisme, Predasi, kompetisi,
Parasitisme, Netral .

 1) Mutualisme
Merupakan hubungan/interaksi antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh: Bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, Kerbau dengan
burung jalak.

 2) Komensalisme
Merupakan hubungan antara dua jenis organisme yang berbeda spesies di mana salah satu spesies
diuntungkan, sedangkan spesies yang lain tidak dirugikan/diuntungkan.
Contoh: tanaman bunga anggrek sebagai tumbuhan epifit pada tumbuhan mangga.

 3) Predasi
Merupakan hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator), hubungan ini sangat erat sebab
tanpa mangsa perdator tidak bisa hidup.
Proses interaksi yang terjadi bisa berupa antar hewan, hewan dengan tumbuhan dan tumbuha
predator dengan mangsanya. Jumlah populasi predator dengan mangsa berbanding lurus.
Contoh: Singa memangsa rusa, kuda memangsa rumput, bunga Dionaea muscipula yang
memangsa serangga yang hinggap dijebakannya.

 4) Kompetisi
Terjadi karena persaingan makhluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup dan kekuasan
salah satu atau semua hal tersebut.
Contoh: Kuda dan sapi yang hidup di padang rumput yang sama akan saling berkompetisi untuk
memperoleh makanan (rumput).

 5) Parasistisme
Hubungan antar organisme yang berbeda spesies di mana akibat dari hubungan tersebut terdapat
pihak yang dirugikan (inang) dan pihak yang diuntungkan (parasit).
Contoh: Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, benalu dengan pohon
inang, kutu dengan manusia.

 6) Netral
Merupakan hubungan yang tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama,
hal ini bersifat netral yaitu tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.
Contoh: Capung dengan sapi.
 b. Interaksi antar populasi
Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati, yaitu interaksi antar populasi di mana populasi
yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi yang lain. Pada
mikrorganisme, alelopati dikenal dengan istila anabiosa.
Misalnya: Rumput teki menghasilkan zat kimai yang bersifat toxic yang dapat menghalangi
tumbuhan yang lainnya, Jamur Penicillium sp menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
 c. Interaksi antar komunitas
Interaksi antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tetapi juga
aliran enrgi dan makanan. Interaksi ini dapat diamti pada daur carbon (karena melibatkan
ekosistem yang berbeda (laut dan darat).
 d. Interaksi antar komponen biotik dan abiotik
Interaksi ini menyebabkan terjadinya aliran energi dalam ekosistem. Selain aliran energi di dalam
ekosistem juga terdapat struktur atau tingkatan trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan demikian ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.
Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.

 TIPE-TIPE DALAM EKOSISTEM

 Akuatik (air)

---Ekosistem air tawar.


Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang,
dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.
Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

---Ekosistem air laut.


Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI– mencapai
55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik,
suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas
antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut
daerah termoklin.

---Ekosistem estuari.
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan.

---Ekosistem pantai.
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin.Tumbuhan yang hidup
di ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.

---Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis
lintang.Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya,
dan lumba-lumba.
---Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi.Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik
lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.
Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan
karnivora.Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.

---Ekosistem laut dalam.


Kedalamannya lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang
tertentu.

---Ekosistem lamun.
Lamun atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut]. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal.Seperti
hal-nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai yang
merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut lainnya (alga dan
rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng-hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan
sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat hara.Sebagai sumber daya hayati, lamun
banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

 Terestrial (darat)

Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk
menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola
ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
--Hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-
225 cm per tahun.Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang
lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon
tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi
perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung
cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar
25 °C.Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek
sebagai epifit.Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
 Sabana.
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di
Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas.Hewan yang hidup di sabana antara
lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.

 Padang rumput.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.Ciri-ciri
padang rumput adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas
tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.Hewannya
antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan
ular.

 Gurun.
Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem
gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan
malam sangat besar.Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di
gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun
dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.Hewan yang hidup di
gurun antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal
lain.

 Hutan gugur.
Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim, ciri-cirinya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat.Hewan
yang terdapat di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun
(sebangsa luwak).

 Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah
suhu di musim dingin rendah.Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan
hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.

 Tundra
Tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di
puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh
tumbuhan yang dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan
rumput alang-alang.Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang
dingin.

 Karst (batu gamping /gua).


Karst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia.Kawasan karst di
Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk
pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro.Ekosistem karst
mengalami keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem
lain.

 Buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.Contoh ekosistem buatan
adalah.

-bendungan
-hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
-agroekosistem berupa sawah tadah hujan
-sawah irigasi
-perkebunan sawit
-ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
-ekosistem ruang angkasa.
--Ekosistem kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan
materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang eksesif seperti polusi
dan panas.
-- Ekosistem ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi
sendiri kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan selalu
bergantung pada bumi.
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami panjatkan puji
dan syukut atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, inayah-nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah berpartsipasi dalam pemuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat ataupun inspirasi terhadap
pembacanya .
DAFTAR ISI

BAB 1 KATA PENGANTAR

LATAR BELAKANG

BAB 2 ISI

BAB 2 PENUTUP
A.PENGERTIANKESEIMBANGANLINGKUNGAN
Suatu lingkungan sebenarnya bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk
mendukung kelangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya
yangdisebut
daya dukung lingkungan .

Lingkungan juga memiliki kemampuanu n t u k m e n g e m b a l i k a n


k o n d i s i l i n g k u n g a n k e k e a d a a n s e i m b a n g k e t i k a lingkungan
mendapat gangguan atau kerusakan sampai batas tertentu yangdisebut
daya lenting lingkungan.

Sebagai contohnya adalah keadaans e k i t a r G u n u n g


Krakatau yang semula menjadi tempat hidup
b a n y a k organisme, namun setelah terjadi letusan pada tahun 1883,
keadaan sekitarmenjadi rusak dan hampir seluruh organisme mati. Namun
setelah sekitar 125tahun kemudian, tempat itu kembali pulih seperti dulu lagi.

Keseimbangan lingkungan merupakan


kemampuan lingkunganuntuk mengatasi tekanan dari alam
maupun dari aktivitas manusia, serta kemampuan lingkungan dalam
menjaga kestabilan kehidupan di dalamnya.
Keseimbangan lingkungan akan tercapai bila ada interaksi organisme
denganfaktor lingkungan dan interaksi antarkomponen dalam suatu lingkungan
dapatberjalan dengan proporsional.

B.LIMBAH DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN


Limabah Domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk.
perdagang-an, pasar, tempat usaha hotel dan lain-lain.

Limbah industri
Limbah Industri berasal dari lingkungan industri yang membuang limbah
secara langsung ke tanah tanpa proses penetralan zat-zat kimia
terlebih dahulu.

Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari pemberian pupuk petani untuk
tanamanya atau racun untuk pembunuh hama. misalnya pupuk urea,
Pestisida.
c.AKIBAT PENCEMARAN LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SECARA
GLOBALBerikut ini merupakan dampak yang paling terasa bagi
kehidupan manusia terhadap pencemaran lingkungan baik lingkungan
darat, air maupun udara;

a. Efek Rumah Kaca

Rumah kaca berhawa hangat karena kaca membiaskan sinar matahari


masuk tetapi mencegah udara hangat keluar. Lapisan karbon dioksida
dan gas-gas lain di atmosfer menyelimuti permukaan bumi dan
menimbulkan efek yang sama seperti rumah kaca.

Lapisan tersebut membiarkan sinar matahari masuk namun kemudian


merangkap sebagian besar panas di bawah atmosfer dan mencegahnya
lolos ke ruang angkasa dalam wujud radiasi.

Panas yang terkurung akibat efek rumah kaca akan menghangatkan


bumi. Kadar karbon dioksida yang melebihi ambang batas dapat
menghalangi pantulan sinar iltraviolet dari bumi ke atmosfer sehingga
temperatur permukaan bumi menjadi naik. Peningkatan suhu permukaan
bumi ini disebut pemanasan global.

Gambar: Menipis dan Berlubangnya Lapisan Ozon


b. Penipisan Lapisan Ozon

Lapisan ozon merupakan selimut atmosfer bumi. Lapisan ini melindungi


kita dari sinar ultraviolet (UV). Radiasi UV bisa membahayakan
kesehatan manusia, termasuk memicu kanker kulit.

Dari hari ke hari, lapisan ozon semakin menipis, dan setiap tahun
terlihat lubang di atas Antartika. Lubang ozon disebabkan oleh rumpun
gas CFC. CFC masuk ke dalam atmosfer merusakUpaya pencegahan
adalah mengurangi sumber dampak lingkungan yang lebih berat. Ada
pun penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan
standar bahan baku mutu lingkungan, pengaweasan lingkungan dan
penggunaan teknologi dalam upaya mengatasi masalah pencemaran
lingkungan. Secara umum, berikut ini merupakan upaya pencegahan atas
pencemaran lingkungan.

1. Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak


mencemari lingkungan
2. Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan
permukiman penduduk
3. Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis
pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi
penyebab dari pencemaran lingkungan.
4. Melakukan penghijauan.
5. Memberikan sanksi atau hukuman secara tegas terhadap pelaku
kegiatan yang mencemari lingkungan
6. Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti dan manfaat
lingkungan hidup yang sesungguhnya.
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-
Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Agama Islam.

Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia


dapat dikaji melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama
yang telah berkembang selama empat belas abad lebih menyimpan
banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran
dan pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi
dan budaya.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


kaitan Etos Kerja Bangsa Jepang dan Islam, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Universitas Mercu Buana. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
LATAR BELAKANG
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya,Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen
abiotik (tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua
komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan
hewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini
akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen
yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada
fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosis
PENUTUP

Lingkungan yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan


yang seimbang antara manusia. begitu banyak dampak yang
ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan keseimbangan alam
yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang
muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti
penyakit pernafasan, diare, kholera, thyphus, dysentri, polio,
ascariasis dan lain-lain.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh


sumber energi untuk kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit
perlu dilakukan sanitasi terhadap lingkungan air, udara dan
tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air
DAFTAR ISI

BAB 1 KATA PENGANTAR

LATAR BELAKANG

BAB 2 ISI

BAB 3 PENUTUP
PENUTUP

EKOSISTEM yang perlu dilestarikan supaya diperoleh keadaan yang seimbang antara
manusia. begitu banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak memperhatikan
keseimbangan alam yang digunakan sebagai tempat kehidupan. dampak negatif yang
muncul berupa penyakit yang merugikan pada manusia seperti penyakit pernafasan,
diare, kholera, thyphus, dysentri, polio, ascariasis dan lain-lain.

Dampak positif lingkungan terhadap kesehatan memperoleh sumber energi untuk


kebutuhan hidup. untuk pencegahan penyakit perlu dilakukan sanitasi terhadap
lingkungan air, udara dan tanah, khususnya pengelolaan air minum dan air

Anda mungkin juga menyukai