Oleh :
Kelas F duri
1 .Anggi nova iranda 7. sumarni
2. Evalina 8. vevi desmiwati
3. Hoddy tamayda 9. wiwit angraini
4. Nipalia 10. yetinawasti
5. Nurhayati 11. yuni fitriani
6. Riris
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
BAHASAN ................................................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Senam Hamil............................................................................................................... 3
2.2 Manfaat Senam Hamil .................................................................................................................. 3
2.3 Penatalaksanaan Senam Hamil ..................................................................................................... 7
BAB III .................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................................... 13
3.1 Simpulan ..................................................................................................................................... 13
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Senam merupakan olahraga terbaik yang dapat dilakukan oleh ibu hamil
menjelang persalinannya. Salah satu jenis senam yang ditujukan bagi ibu hamil adalah
senam hamil (Muhimah dan Safi’i, 2010).
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil,
secara fisik ataupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan
spontan. Senam hamil biasanya dimulai sejak usia dini, namun biasanya di lakukan saat
kehamilan memasuki trisemester ketiga, yaitu sekitar usia 24-28 minggu kehamilan.
Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan
kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan. (Arief, 2008).
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian senam hamil?
1.2.2 Apakah manfaat senam hamil?
1.2.3 Bagaimana penatalaksanaan senam hamil?
2
BAB II
BAHASAN
Penguatan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang
makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Dan
3
mempercepat proses kelahiran krena otot-otot panggul yang kuat oleh latihan senam
yang sering dilakukan.
Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang
tak jarang terjadi pada ibu hamil.
Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan
mendesak isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan
nafas ibu tidak bisa optimal. dengan senam hamil maka ibu akan diajak berlatih agar
nafasnya lebih panjang dan tetap relax.
Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama dilakukan
setiap saat perut terasa kencang.
Latihan mengejan, latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar mengejan
secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
Dapat mengurangi sakit yang di rasakan Ibu pada saat bersalin.
Mengurangi keluhan saat persalinan.
Meningkatkan percaya diri Ibu sehingga Ibu akin mampu melakukan proses persalinan
dengan aman dan normal.
Yang terpenting, konsultasikan kepada Dokter Kandungan anda sebelum melakukan
senam hamil.
2.3.1 Kala I
Bila persalinan telah dimulai, maka kontraksi rahim akan datang pada interval
tertentu, biasanya cukup lama pada awalnya, dan bervariasi dari satu jam atau lebih sampai
10 menit atau kurang. Masing – masing berlangsung beberapa detik (biasanya 30 detik pada
kala 1) dan kemudian hilang sama sekali.
Umumnya wanita lebih suka meneruskan kegiatan rutin hariannya untuk sementara
waktu dan ini merupakan keputusan yang baik jika dokter menyetujuinya. Sebaiknya
memulai memulai rileksasi sekitar waktu itu, jika kontraksi waktu pada interval sepuluh
sampai lima menit, sewaktu mereka akan menjadi semakin kuat dan berlangsung untuk
waktu yang lebih lama (mungkin sampai satu menit).
Seorang wanita harus memilih posisi yang paling ia sukai serta rileksasi sempurna
setiap kali mulai kontraksi. Jangan lupa untuk bernapas dengan menggunakan dinding
4
perut. Kontraksi ini sering disebut dengan rasa nyeri oleh dokter dan bidan, namun seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa nyeri ini hanya merupakan pegal di pinggang.
Tetapi, dengan rileksasi efektif, karena kemajuan persalinan, maka hal ini tidak menjadi
suatu sensasi yang mana sang ibu belum dipersiapkan untuknya. Rasa ini semakin kuat dan
lama, serta intervalnya semakin meningkat kemudian terjadi penurunan sampai terbukanya
leher rahim (dilatasi) sempurna.
Selama bagian akhir kala 1, sang ibu akan merasakan bahwa bernapas dengan
menggunakan dinding perut selama berlangsungnya kontraksi menjadi hampir tidak
mungkin dan suatu hal yang melelahkan. Selama terjadinya kontraksi, tarik napas dalam –
dalam dan segera keluarkan udara tanpa adanya kerja dari dinding perut. Selama kontraksi
berlanjut bernapas dengan dada atas harus dilakukan sampai puncak kontraksi. Bila
kontraksi mulai mereda, kembali ke pernapasan perut yang lebih dalam. Bila kontraksi
mulai hilang sama sekali, lakukan usaha mengeluarkan napas yang tidak dipaksakan serta
kemudian dilanjutkan dengan bernapas penuh dan tenang.
2.3.2 Kala II
Setelah leher rahim terbuka lebar, biasanya bayi harus dikeluarkan dengan usaha aktif
dari pihak ibu. Biasanya ibu akan diminta telentang, sokongan punggungnya ditinggikan
atau dengan sokongan sang ayah, kepala dibungkukkan dan dengan lutut ditekukkan tepat
dalam derajat yang sama seperti dalam posisi senam berjongkok. Ibu meletakkan lengannya
mengelilingi paha ataupun menahan kakinya, tergantung atas pilihannya sendiri. Tarik
napas dan pertahankan serta kemudian gunakan gerakan melahirkan ke bawah. Dorongan
harus kea rah depan bukan ke arah lubang dubur. Pada saat ini, tungkai lurus dan terpisah
serta lengan dalam keadaan rileksasi. Semua hal ini akan berlangsung di setiap terjadi
kontraksi sampai bayi lahi
Sang ibu tidak mempunyai peranan lebih lanjut dalam masa ini, tetapi hanya sekedar
menenangkan dirinya dan lebih memperhatikan buah hatinya yang telah lahir. Pada kala ini,
tali pusat akan dipotong dan kemudian bayi diseka serta diberikan kepada ibunya untuk
sementara waktu jika sang ibu menginginkan akan hal itu.
5
Sedikit hal yang perlu diperhatikan pada kala III ini adalah jika dokter memutuskan untuk
merangsang persalinan secara buatan, maka kala III persalinan ini akan berubah. Tetapi,
partisipasi ibu dalam melakukan gerakan senam pernapasan dan pengendalian otot – otot
seperti yang sudah dijelaskan di atas tidaklah hilang. Sang ibu akan tetap secara aktif
berperan dalam proses melahirkan bayinya.
6
2.6.Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008) Dianjurkan Untuk Melakukan Senam Hamil Yaitu Setelah
Usia Kehamilan 22 Minggu.
2.7. Penatalaksanaan Senam Hamil
Latihan Umum
1) Latihan Pernafasan Dada
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada. Tiupkan nafas dari
mulut sepanjang mungkin sambil kedua tangan menekan dada pada hitungan 5-6-7-8.
Kemudian tarik nafas dalam dengan mengembungkan dada pada hitungan 1-2-3-4.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
7
3) Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Dasar Panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan. Kerutkan otot-otot
yang ada dikedua paha hingga dengan sendirinya pantat terlepas dari alat tidur. Jangan
melakukan gerakan mengangkat paha dengan sengaja agar latihan ini efektif.
Kemudian lepaskan kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembali menyentuh alas
tidur (1-2). Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
8
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan, kedua tungkai lurus
terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang
bergantian, dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 5 :
Posisi ibu seperti di atas hanya gerakan pergelangan kaki ke samping luar dan
ke dalam. Dalam hitungan 1-2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
6) Latihan Sendi Bahu Dan Payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memgang bahu sisi yang sama. Gerakan bahu
memutar ke arah dalam dengan mempertemukan kedua siku ke depan dada dan
dengan menekankan lengan atas ke payudara dan bahu diputar dengan putaran penuh
(sampai ketiak terbuka) : satu kali putaran penuh dalam satu hitungan. Ulangi sampai
8 X 8 hitungan. Kemudian lakukan hal yang sama dengan memutar bahiu ke arah
luar.
7) Latihan Koreksi Sikap
Latihan ini bertujuan untuk mengurangi beban yang harus disangga pinggang selama
ibu mengandung.
Ibu berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak terlalu tegak
maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke belakang dan pantat agak
terdorong ke depan. Pertahankanlah posisi ini samampu mungkin setiap saat.
8) Latihan Rileksasi Umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat agar tercapai rileksasi bagi otot-
otot perut dan tungkai yang merupakan otot-otot yang sangat berperan selama ibu
mengandung. Gerakan-gerakan di bawah ini bisa menjadi pilihan ibu di saat
beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang kepala disangga bantal, dan kedua tungkai disangga guling
hampir ke arah pantat.
Gerakan 2 :
Tidur miring kepala disangga bantal, tungkai yang sisi atas disangga bantal
(baik tertumpang di atas tungkai sebelah bawah maupun bertumpu pada alas
tidur). Bila perut sudah cukup besar pada sisi antara perut dan alas tidur diganjal
bantal tipis atau selimut yang terlipat.
9
Gerakan 3 :
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya namun muka
menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua tungkai ada di samping-samping kursi,
kedua lengan terlipat di atas puncak sandaran kursi untuk tempat menyandarkan
kepala.
Latihan Khusus
Usia Kehamilan 22 – 30 Minggu
1) Latihan Umum Diulang
2) Latihan-Latihan Untuk Penguatan – Perlemasan Otot Tungkai Pinggang Dan Perut.
Gerakan 1 :
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus dengan lantai.
Cembungkan punggung bawah sambil menundukkan kepala, kemudian
cekungkan punggung bawah sambil menengadahkan kepala dengan hitungan 1–2.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 2 :
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus dengan lantai.
Angkat lengan kiri, kemudian belokkan tubuh ke kanan dan kembali lagi ke
posisi semula. Hitungan 1 – 2.
Angkat lengan kanan, kemudian belokkan tubuh ke kiri dan kembali lagi ke
posisi semula. Hitungan 3 – 4. ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 3 :
Posisi ibu berdiri atau duduk (di kursi atau di tempat tidur), keduan tangan di
pinggang, angkat lengan kiri ke atas, belokkan badan ke kanan, kembali lagi ke
posisi semula. Hitungan 1 – 2.
Angkat lengan kanan ke atas dan belokkan badan ke kiri. Hitungan 3 – 4. ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
10
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
4) Latihan otot perut – otot dasar panggul – otot punggung dan penguluran Otot paha
bagian dalam serta peningkatan gerakan sendi pangkal paha (pelvic rocking forward
and backward).
Ibu berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk. Letakkan tangan
memegang tulang panggul (SIAS) dengan jari-jari di sisi depan dan ibu jari di sisi
belakang. Gerakkan panggul ke depan dan ke belakang dengan hitungan 1–2. Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
6) Latihan Pernafasan
Gerakan 1 :
Latuihan pernafasan pada saat latihan umum diulang.
Gerakan 2 (panting quick breathing) :
Tiupkan nafas dengan cepat dan keras lewat mulut kemudian tariknafas dalam
lewat hidungdengan mulut terkatup, hitungan 1 – 2. ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Latihan Khusus
Usia Kehamilan 30 – 36 Minggu
1) Latihan umum diulang.
2) Gerakan pada usia 22 – 30 minggu diulang sampai 4 x 8 hitungan.
3) Mengatasi keluhan :
Nyeri punggung bawah
a. Infra merah
b. Meratakan kurva tulang belakang 4 x 5.
Bengkak kedua tungkai
a. Penguluran otot betis
11
b. Meninggikan kedua tungkai pada saat istirahat.
Latihan Khusus
Usia kehamilan 36 – 40 minggu
1) Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan selangkangan. Dengan
bantuan berat badan tekan kedua lutut dengan telapak tangan 4 x 8 hitungan.
2) Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja, dll) kemudian berjongkok samapi ke
tumit tanpa mengangkat tumit kemudian kembali ke posisi berdiri, lakukan 4 x 8
hitungan.
3) Latihan nafas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulas-mulas) diulangi lagi
(panting quick breathing) 4 x 8 hitunga.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara
fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan. Senam hamil bertujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara
optimal dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan
atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit
ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan
kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai
28 minggu (Manuaba, 1998).
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan tersebut disarankan kepada Ibu hamil agar :
Sebelum melakukan senam hamil, sebaiknya ibu hamil konsultasi kepada dokter
kandungan terlebih dahulu, karena senam hamil hanya boleh di lakukan untuk ibu hamil
yang tidak memiliki resiko (kandungan sehat). Serta lakukanlah senam hamil secara rutin
dan teratur, maka hasilnyapun akan maksimal, bayi sehat, ibu sehat dan Ibu dapat
melahirkan secara normal dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://iramakumalasari.blogspot.com/2013/05/senam-hamil.html
http://www.w3.org/1999/xhtml
http://kesehatan.jadilah.com/2014/01/pengertian-dan-panduan-senam-hamil.html
14