Anda di halaman 1dari 56

RANCANGAN TEKNOKRATIS RPJMN KEHUTANAN 2020-2024:

REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Nur Hygiawati Rahayu


Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air
Kementerian PPN/Bappenas

Kick off Meeting Background Study RPJMN 2020 – 2024 Bidang Kehutanan
Jakarta, 3 Juli 2018
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Disclaimer

1. Data dan informasi yang digunakan dalam kajian ini bersumber dari
publikasi resmi Pemerintah;
2. Seluruh data dan informasi pada rancangan hasil Background Study
RPJMN Bidang Kehutanan 2020-2024: Masterplan Redesign
Pembangunan Hutan Indonesia tidak untuk dikutip dan dipublikasikan
lebih lanjut;
3. Rancangan ini belum merupakan kebijakan resmi Kementerian
PPN/Bappenas atau pun Pemerintah Indonesia;
4. Rancangan ini ditujukan untuk mendapatkan masukan dari berbagai
pihak sebagai bagian dari konsultasi publik dan transparansi;
5. Hasil analisis akan terus diperbaharui berdasarkan ketersediaan data,
metode, dan masukan yang ada sampai dengan bulan Desember 2018.

2
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Masterplan Redesign Pembangunan Hutan Indonesia

Outline Masterplan
PEMBANGUNAN HUTAN Pentingnya hutan, tujuan pembangunan
1
INDONESIA MENUJU 2045 hutan, pokok permasalahan kehutanan

Peran hutan dalam pembangunan nasional, kaitan


2 HUTAN DALAM
antara perubahan hutan dengan pertumbuhan
PEMBANGUNAN NASIONAL
ekonomi

3 RASIONALISASI DAN ARAHAN


Rasionalisasi penggunaan kawasan hutan dan
UMUM PEMBANGUNAN
HUTAN INDONESIA skenario pembangunan kehutanan menuju 2045

Strategi-strategi untuk melakukan redesign


4 STRATEGI UTAMA
pembangunan hutan Indonesia

ARAH 7 WILAYAH Pembangunan hutan dibagi ke dalam 7


5
PEMBANGUNAN HUTAN region berdasarkan kondisi geografis

TATA KELOLA DAN LAKSANA


6 MASTERPLAN REDESIGN – Roadmap redesign, kelembagaan yang
SKEMA KELEMBAGAAN, diperlukan, sumber pendanaan
PENDANAAN DAN REGULASI
3
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA


MENUJU 2045

4
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 1: Pembangunan Hutan Indonesia Menuju 2045

Fakta Hutan Indonesia


Kawasan Hutan Indonesia
seluas 63% luas daratan Indonesia atau 120 juta ha
21.000 desa berada merupakan aset bangsa dan modal pembangunan nasional 0,5 juta ha tutupan
dalam dan sekitar hutan hilang per tahun
kawasan hutan (rata-rata 1990 – 2017)
10,2 juta penduduk Kehilangan Rp221
tergolong miskin tinggal
di dalam dan sekitar
triliun akibat kebakaran
kawasan hutan hutan dan gambut tahun
2015
14,5 juta ha Perdagangan Tumbuhan
terdapat konflik tenurial dan Satwa Liar illegal

30 % kawasan hutan 1 miliar USD


belum dikukuhkan 25% kawasan hutan tak berhutan
5
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 1: Pembangunan Hutan Indonesia Menuju 2045

Permasalahan Utama Kerusakan Hutan dan Lingkungan Hidup Kelembagaan


TATA RUANG YANG MASALAH UNIT MANAGEMEN HUTAN
1. Ketidakpastian kawasan hutan – akses terbuka,
LEMAH
Tidak Menerapkan
TENURIAL
Konflik Lahan
TIDAK EFEKTIF
konflik hutan dan lahan
Konsep Pembangunan Tidak pernah
Berkelanjutan selesai
Sistem
Penguruhan 2. Tumpang tindih tupoksi – antar K/L, antar
Hutan lemah
Partisipasi
Rendah
Tidak adanya
alternative mata ditjen/satker
pencaharian Kapasitas Individu Pekerja
Paradigma
Pembangunan
Belum Patuh Pada
Stok data dan
Informasi
Masyrakat Adat
belum daiakui
Kehutanan/Pengelolaan 3. Biaya transaksi tinggi dalam perizinan usaha hutan,
lemah
prinsip SD
Perencanaan Batas kawasan
tidak pernah Organisasi
penggunaan kawasan, perizinan pemanfaatan
Sektoral tdk Pengelolaan
Lack of
Leadership
Terpadu mantap
Tidak Performe tanaman satwa liar
DEFORESTASI

Konversi Terencana (perkebunan dan pertanian, tambang, infrastruktur, dll) Konversi Tidak Terencana (perambahan, kebakaran), Illegal logging,
Koordinasi
Regulasi
Target
Pertumbuhan
yang lemah
Ketidakadilan distribusi
pendapatan dari sektor
Penagakan
Hukum Lemah
DEGRADASI
1. Tumpang tindih dasar hukum/peraturan – UU
Ekonomi

Kesenjangan Efektivitas dan


Hutan
41/1999, UU 5/1990, UU 23/2014, berbagai PP,
Supply & Demand
Kayu & Oil Palm
Efisiensi Rendah
Transparansi, berbagai Permen.
Partispasi &

Pengelolaan
akuntabilitas rendah Dasar Hukum
Lemah 2. Penegakan hukum
tidak bekerja
di lapangan

Pendanaan
GOVERNANCE DASAR DAN PENEGAKAN
HUKUM LEMAH 1. Rendahnya sumber pendanaan
2. Inefektif dan Inefisiensi penggunaan anggaran

6
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 1: Pembangunan Hutan Indonesia Menuju 2045

Sejarah Kehutanan Indonesia

1602 – 1945 1945 – 1966 1967 – 1997 1998 – sekarang


Sebelum kemerdekaan Era Soekarno Orde Baru Reformasi

Penyelenggaraan kehutanan
Kebijakan kehutanan bersifat
menuju desentralistik dan
sentralistik dan kapitalis
1602 – 1799 : VOC social minded
mengeksploitasi hutan jati Penyelenggaraan
kehutanan bersifat 1967 – 1970: UU No.5/1967
besar-besaran di Jawa 1998: Krisis kehutanan, IPK, DR
desentralistik dan anti Ketentuan-ketentuan Pokok
masuk kas negara
ekonomi barat Kehutanan, UU PMA dan UU
1800 – 1942: Hindia 1999: UU Kehutanan No.
PMDN; Peraturan
Belanda memperbaiki 41/1999
1957: Peraturan Pemerintah 21/1970 HPH;
pengelolaan hutan jati di 2000an – 2010an: persetujuan
Pemerintah No. 64/1957 ekspor kayu
Jawa internasional (REDD+, SDGs,
Aichi, dll)
1960 : Undang-undang 1980an– 1990an: HTI, UU
1942– 1945: Jepang 2017: TORA dan PS
Pokok Pertanahan No. Konservasi No.5/1990, TGHK,
menggunakan hutan jati 2018: TORA dan PS, ekowisata
5/1960 Dana Reboisasi, UU PNBP
untuk biaya perang di KK
Total Tutupan: N/A Total Tutupan: N/A Total Tutupan: 112.708.334 ha Total Tutupan: 93.833.609 ha
Total Pelepasan: N/A Total Pelepasan: N/A Total Pelepasan: 3.478.053 ha Total Pelepasan: 6.838.309 ha

7
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 1: Pembangunan Hutan Indonesia Menuju 2045

Fakta Hutan Indonesia


Rejim Pengusahaan Skala Besar dan Rejim Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Ketimpangan Pemberian Lahan IPPKH (ha) Pemanfaatan (ha)


dan Akses dari Sektor Pelepasan
Periode
Kehutanan IPPKH (ha)
Publik Korporasi HTI, HA HKm, HD

1997 – 1997 38.006,96 14.045,63 25.961,33 2.423.470 N/A


0,10%
4,14%
1998 – 1999 40.396,61 166,21 40.230,40 3.182.634 N/A
Swasta/
Korporasi 2000 – 2001 33.222,92 1.328,07 31.894,85 1.788.811 N/A
Masyarakat

Kepentingan 2002 – 2004 1.163,89 43,81 1.120,08 2.911.625 N/A


Umum
95,76% 2005 – 2014 306.848,41 20.104,26 286.744,15 1.492.8133 231.797,15

2015 – 2018 140.825,69 10.036,57 130.789,12 935.503 891.060,53

8
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 1: Pembangunan Hutan Indonesia Menuju 2045

Sinergi Masterplan Dengan Perencanaan dan Kebijakan Lainnya

Rencana Pembangunan
Rencana Kehutanan Tingkat Jangka Panjang National Determined
Nasional (RKTN) Contribution Indonesia
(RPJP)

Masterplan Redesign Background Study


Visi Indonesia
Pembangunan Hutan Indonesia Pembangunan Kehutanan
2045
(Rancangan Teknokratis RPJMN) 2020-2024

RPJMN RPJMN Bidang Kehutanan Renstra Kehutanan


2020-2024 2020-2024 2020-2024

RKP/RENJA/RKAKL/
Renstra Pengelolaan Hutan
Rencana Tahunan Pengelolaan
KPH dan Balai
Hutan

9
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 1: Pembangunan Hutan Indonesia Menuju 2045

Kerangka Penyusunan

Background study
Existing
Strategi Utama Masterplan
Kondisi dan Isu Strategis 1. Rasionalisasi Luas dan
Fungsi Kawasan Hutan
Redesign Pembangunan Hutan
2. Penataan Ekoregion dan
wilayah kerja pengelolaan Kalimantan Maluku
3. Rekomendasi Sumatera
kelembagaan & regulasi Sulawesi
Papua
Pendekatan Tematik Holistik Jawa Bali-Nusra
Integratif dan Spasial 7 Region Indonesia
• Daya Dukung & Daya Tampung -Integrated Landscape Approach-
• High conservation value
• High carbon stocks

10
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

HUTAN DALAM PEMBANGUNAN


NASIONAL

11
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Aset Global
Penyokong
Ketahanan Air, Aset Nasional
Pangan, dan Energi Terbesar

Entry Point
Pengentasan
Good Governance
Kemiskinan
Tata Ruang Indonesia
HUTAN

Pilar Utama Habitat


Pencapaian TPB/SDGs Bagian Penting Keanekaragaman Hayati
dalam Low Carbon
Development

12
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan Pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)


Perhutanan Sosial
Carbon Sink dan
Carbon Stock Agroforestry

Sistem Verifikasi Hutan Kota dan


Legalitas Kayu (SVLK) Obat-obatan

HUTAN

Reforma Agraria dan Biofuel dan


Perhutanan Sosial Biomassa

Destinasi Ekowisata
Pengusahaan Hutan
dan Pemanfaatan
dan Hasil Hutan
Kehati

13
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan sebagai Barang Publik Internasional

Penyimpanan Karbon Dunia

Warisan Keanekaragaman Hayati

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

14
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan Aset Terbesar Nasional


Luas daratan Indonesia 1.890.739 km2 (SK
Kepala BIG Nomor 20 Tahun 2013).
Wilayah hutan Indonesia adalah 120,65 Hutan adalah masa depan
juta ha, dengan proporsi 63% dari luas
daratan NKRI (Dirjen Planologi 2018) Advanced materials
and Bio-products:
“Hutan telah lama diekstrasi
dalam bentuk kayu bulat ● Food additives
dan barang tambang guna Produk Kayu,
● Bio-genetics
memperoleh nilai tambah Pulp and Paper
pertumbuhan ekonomi ● Biofuel
nasional” (Bappenas 2009)
● Bio-energy
Kayu
Gelondongan,
Pertambangan
dan Migas
15
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan Diberdayakan Untuk Pengentasan Kemiskinan

Pemberdayaan
“48,8 juta penduduk
hidup di kawasan hutan PS, Reforma Agraria,
dan sekitar 10,2 juta Pengelolaan kolaboratif bersama
masyarakat, dll

Program Pengentasan
dari jumlah tersebut 1.518.865
Sumber: Laporan 3 Tahun
Joko Widodo-Jusuf Kalla

adalah penduduk
Kemiskinan
miskin (jumlah ini Pemenuhan Kebutuhan
hampir separuh dari Dasar
jumlah penduduk miskin Desa, Masyarakat, Hukum
Indonesia). Sebanyak 20 Adat, dll
juta orang tinggal di
desa-desa sekitar hutan 2018
dan 6 juta di antaranya Keberpihakan
2018 24.378,34
menerima pemasukan Harga Pangan/Pertanian, Ha
signifikan dari hutan” Perumahan Rakyat, dll
(CIFOR 2009)

16
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan sebagai Habitat Keanekaragaman Hayati

Meskipun luas daratan Indonesia hanya


1,3 persen dari luas daratan permukaan
bumi, keanekaragaman hayati yang ada di
dalamnya sangat tinggi, meliputi:
1. 15,5% spesies tumbuhan dunia (LIPI,
2014),
2. 10% spesies mamalia, dan
3. 16% spesies burung dari hutan-hutan
Indonesia (FAO State of Forest)

17
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan Bagian Penting dalam Pembangunan Rendah Karbon

Economic Growth Sustainability Index


Emisi Gas Rumah Kaca
7% 1,10
Indonesia Tahun 2015
PERSENTASE PERTUMBUHAN

6% 1,00
0,90 (INCAS 2015)
5%
0,80
EKONOMI

INDEKS
4% 0,70
3% 0,60 Kebakaran
0,50 Gambut
2% 4% Energi
0,40 27%
1% 0,30
Kehutanan
33%
0% 0,20 Industri
Pertanian
2%
2000
2003
2006
2009
2012
2015
2018
2021
2024
2027
2030
2033
2036
2039
2042
2045
4%
Limbah
TAHUN 30%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dipaksa turun Pembangunan Rendah Karbon adalah Peluang
dengan penurunan fungsi hutan dan SDA & Ekonomi bagi Indonesia. Pengelolaan hutan dan
Lingkungan lainnya. Intervensi dengan Pembangunan fungsi lahan merupakan potensi mitigasi dunia
Rendah Karbon dan Indonesia dengan biaya yang rendah.

18
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan sebagai Entry Point Good Governance Tata Ruang

The Nature of Resources


• Hutan menyediakan berbagai manfaat bagi masyarakat, nilai repositori jangka panjang,
keanekaragaman hayati yang tinggi, dan pepohonan yang tumbuh lambat (slow growing).

The Nature of Rights


• Persaingan klaim kepemilikan, melibatkan berbagai kegiatan swasta di lahan publik, hak akses hutan
seringkali tidak aman.

The Value of Forest Resources


• Manfaat pasar dan non-pasar, dinikmati oleh pihak lokal hingga global, dikelola sebagai kawasan
berdaulat, tidak terkompensasi secara semestinya, melibatkan berbagai kepentingan dari berbagai
pihak yang kuat, rentan penyalahgunaan dan kegiatan illegal.

19
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 2: Hutan dalam Pembangunan Nasional

Hutan Penyangga Ketahanan Air, Pangan, Energi

Hutan yang lestari mampu memenuhi


tuntutan kebutuhan populasi masyarakat
PANGAN Indonesia yang terus naik secara
eksponensial dengan konsekuensi
permintaan atas pangan, air dan energi
yang juga meningkat secara signifikan.

Hutan
HUTAN
Hutan mendukung dalam perwujudan
ketahanan pangan, air dan energi.

Air Energi Hutan sebagai infrastruktur hijau dalam


AIR ENERGI pengendalian kesehatan Daerah Aliran
Sungai.

20
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

RASIONALISASI DAN ARAHAN UMUM


PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

21
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

Peta kawasan hutan


(TGHK):
• Fungsi kawasan
• Pemanfaatan kawasan
• Tutupan lahan

1 Analisis Stok 2 Analisis Key 3 Analisis DDDT 4 Analisis Fungsi/


Karbon Biodiversity Element Kapasitas air Administrasi

Rasionalisasi Kawasan Hutan


Kawasan yang
harus Kawasan Kawasan yang Kawasan untuk APL yang menjadi kawasan
dipertahankan yang dapat dapat dikonversi ke rehabilitasi dan utk biodiversity dan
(termasuk koridor) diusahakan penggunaan lain restorasi prioritas carbon

5 Strategi Utama dan 7 Region

22
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

Tabel Scoring Kriteria Penapisan Rasionalisasi

KRITERIA KELAS NILAI


Tinggi 3
Daya dukung
Sedang 2
daya tampung
Rendah 1

Ekosistem Penting 3
Biodiversity Ekosistem Penyangga/Penghubung 2
Ekosistem Terganggu 1

Tinggi (>90 ton/ha) 3


Stok Karbon Sedang (60-90 ton/ha) 2
Rendah (<60 ton/ha) 1

Nilai maksimum yang didapat 9, nilai minimum 3

23
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

Tabel Stok Karbon Per Penutupan Lahan Kelas Hutan pada 7 Pulau Besar

Kandungan Karbon (C ton/ha)


No Kelas Penutupan Lahan
Sumatera Kalimantan Sulawesi Jawa Bali-Nusra Maluku Papua
1 Hutan Lahan Kering Primer 126,24 126,62 129,34 125,02 128,97 141,66 112,38
2 Hutan Lahan Kering Sekunder 85,63 95,55 97,066 80,14 76,47 104,39 84,79
3 Hutan Mangrove Primer 124,03 124,03 124,03 393.62 124,03 124,03 124,03
4 Hutan Mangrove Sekunder 94,80 94,80 92.80 94,80 94,80 94,80 94,80
5 Hutan Rawa Primer 103,78 129,49 100,77 90,57 90,57 90,57 84,04
6 Hutan Rawa Sekunder 71,16 80,14 60,30 74,87 74,87 74,87 68,48
7 Hutan Tanaman 76.70 54.70 92.65 75.19 110.79 172.50 172.50

24
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

Analisis Key Biodiversity Element : 4 Opsi Data yang Bisa Digunakan untuk Mewaliki Kriteria Biodiversity

Option Jenis Data dan Informasi Sumber


1 Rationalisation and justification of Target Conservation for Analisis data dari WWF
future intervention of SP 2019-2023 Slide 28-29 (WWF)
2 Consideration of conservation threats for achieving the Analisis data dari WWF
conservation target in SP 2019-2023 Slide 31-32 (WWF)
3 Gap Analysis Map of Protected Areas in Indonesia (2010) Konsorsium LSM
4 Analisis data sebaran satwa (Intensive meeting 7 Juni 2018) Dit KKH, Dit. BPEE, WWF,
WCS, CI, Burung, Kehati

25
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

Pengolahan Data Analisis Daya Dukung Daya Tampung (Tata Air)


Region Tertinggi Terendah Rata-rata Klasifikasi DDTA
Sumatera 0,68078 0 0,279607 Low = 0- 0,2269
Medium = 0,22269-0,4538
High = 0,4538-0,68078
Jawa 0,74371 0 0,268702 L = 0 - 0,2479
M = 0,2479 - 0,4958
H = 0,4958 - 0,74371
Bali Nusra 0,74371 0 0,290893 L = 0 - 0,2479
M = 0,2479 - 0,4958
H = 0,4958 - 0,74371
Kalimantan 0,6808 0 0,2682 L = 0 - 0,2269
M = 0,22269-0,4538
H = 0,4538-0,6808
Sulawesi 0,74371 0 0,304239 L = 0 - 0,2479
M = 0,2479 - 0,4958
H = 0,4958 - 0,74371
Maluku 0,74371 0 0,291202 L = 0 - 0,2479
M = 0,2479 - 0,4958
H = 0,4958 - 0,74371
Papua 0,91538 0 0,341647 L = 0-0,3051
M = 0,3051-0,6102
H = 0,6102-0,91538

26
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

Hasil Analisis Scoring Kawasan dan Tutupan Hutan

27
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

KAWASAN HUTAN (Ha) GRAND TOTAL


SKOR APL (Ha)
HK HL HPT HP HPK (Ha)
3 189.596 588.670 444.323 982.154 772.130 4.895.759 7.872.632
4 1.747.320 1.851.335 1.503.227 3.376.674 2.313.731 18.302.096 29.094.384
5 1.533.583 2.116.351 1.847.051 4.719.678 1.615.744 18.852.831 30.685.238
6 1.599.097 2.321.498 2.405.549 4.735.070 2.435.513 12.292.465 25.789.192
7 2.187.434 3.826.152 4.611.430 5.307.815 2.383.692 5.658.757 23.975.279
8 4.925.877 8.536.846 8.355.286 6.990.287 2.468.033 3.311.939 34.588.268
9 9.603.063 10.461.437 7.851.842 3.049.318 942.653 1.191.873 33.100.186
GRAND TOTAL 21.785.971 29.702.288 27.018.708 29.160.996 12.931.496 64.505.719 185.105.178

Rasionalisasi Kawasan Hutan


Kawasan yang harus Kawasan yang Kawasan yang dapat Kawasan untuk APL yang menjadi
dipertahankan dapat dikonversi ke rehabilitasi dan kawasan utk biodiversity
(termasuk koridor) diusahakan penggunaan lain restorasi prioritas dan carbon

5 Strategi Utama dan 7 Region

28
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

KAWASAN HUTAN (Ha) GRAND TOTAL


SKOR APL (Ha)
HK HL HPT HP HPK (Ha)
3 189.596 588.670 444.323 982.154 772.130 4.895.759 7.872.632
4 1.747.320 1.851.335 1.503.227 3.376.674 2.313.731 18.302.096 29.094.384
5 1.533.583 2.116.351 1.847.051 4.719.678 1.615.744 18.852.831 30.685.238
6 1.599.097 2.321.498 2.405.549 4.735.070 2.435.513 12.292.465 25.789.192
7 2.187.434 3.826.152 4.611.430 5.307.815 2.383.692 5.658.757 23.975.279
8 4.925.877 8.536.846 8.355.286 6.990.287 2.468.033 3.311.939 34.588.268
9 9.603.063 10.461.437 7.851.842 3.049.318 942.653 1.191.873 33.100.186
GRAND TOTAL 21.785.971 29.702.288 27.018.708 29.160.996 12.931.496 64.505.719 185.105.178

1 Kawasan hutan yang dipertahankan sesuai fungsi 72.330.909


2 Dikonversi/disewakan (TORA, HTR, IPPKH, keterlanjuran) 16.605.454
3 Diusahakan (IUPHH, PS) 23.626.592
4 Rehabilitasi dan restorasi 8.036.504
5 APL dengan DDDT, HCV dan HCS 4.503.812

29
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 3: Rasionalisasi Kawasan Hutan dan Arahan Umum

No Arahan Sumatera Jawa Bali_Nusra Kalimantan Sulawesi Maluku Papua


1 Kawasan hutan yang harus dipertahankan
dengan fungsi perlindungan dan konservasi 11,737,818 530,072 1,476,083 23,744,168 7,664,140 3,908,901 23,269,726
72,48 Jt ha
2 Kawasan hutan yang dapat diusahakan
6,271,990 1,212,815 397,074 6,935,687 1,557,330 731,888 6,519,807
23.59 jt ha
3 Kawasan hutan untuk rehabilitasi dan
pemulihan ekosistem 1,807,495 296,957 490,598 1,225,833 987,920 208,459 3,019,242
8,06 Jt ha
Jumlah 1,2,3:
19,817,303 2,039,845 2,363,755 31,905,689 10,209,390 4,849,249 32,808,775
104,13 jt ha
4 Kawasan hutan yang dapat dikonversi
2,811,102 158,124 347,599 4,624,662 1,293,950 1,887,975 5,482,041
16,51 jt ha
5 APL dengan biodiversitas dan stok karbon
tinggi 670,691 32,809 524,091 2,245,335 269,992 181,246 579,648
4,50 jt ha

30
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

STRATEGI UTAMA

31
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama

3 4
Insentif dan Disinsentif Revitalisasi Pemanfaatan Multiguna
Pembangunan Hutan Hutan untuk mendukung
Bioekonomi

5
Tata Pemerintahan dan
1 Kelola Hutan
Optimalisasi
Penggunaan Kawasan
dan Hutan
2
Pengelolaan Hutan 4.0

32
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama

2 Reinventarisasi;
Evaluasi Fungsi

Strategi 1 5 Forest Amnesty


dan Sewa Kawasan

Optimalisasi Penggunaan Kawasan dan Hutan

Mekanisme

1 DDDT sebagai Acuan


Perencanaan 3 Land Swap 4 Perubahan Fungsi
dan Peruntukan
Kawasan Hutan

33
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama

2
Registrasi
4
Forest Monitoring;
Big Data, Forest Kawasan Hutan
Watch (Online)

Strategi 2 e

Pengelolaan Hutan 4.0

Integrasi Sistem Research and

1 Informasi dan
Teknologi Pengelolaan
Hutan
3 Development (RnD)
Teknologi Hasil
Hutan
34
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama


Digitalisasi Pengelolaan Hutan

Manfaat:
1. Mempermudah penataan
batas kawasan dengan
koordinat,
2. Mengumpulkan data dan
informasi secara real time,
3. Memantau kegiatan
penggunaan kawasan dan
neraca sumber daya hutan,
4. Menganalisis data kawasan
dan sumber daya hutan,
5. Sebagai sumber scientific dan
evidence based policy making
dengan cepat, mudah, akurat,
efektif dan efisien,
6. Efisiensi dalam belanja
anggaran monitoring,
inventarisasi dan patroli,
7. Pendaftaran dan pendataan
klaim kawasan hutan.

35
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama

2 Land Swap
4 REDD+, Climate
Financing

Strategi 3

Pengembangan Sistem Insentif dan Disinsentif Pengelolaan Hutan

1 Perbankan
3 Fiscal Insentive

36
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama

2 Jasa Lingkungan 4 Kayu

Strategi 4

Revitalisasi Pemanfaatan Multiguna Hutan

1 Bioprospecting
3 Non Kayu
5 Ekspedisi
Mikroba

37
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 4: 5 Strategi Utama

2 Pengelolaan Anggaran
yang Efektif dan Efisien

5
Mendorong
Desentralisasi
Strategi 5 Pengelolaan Hutan

Tata Pemerintahan dan Kelola Hutan

4 Penegakan Hukum
yang Berkeadilan

1 3
Reorganisasi
Menerapkan Pilar-pilar Penyelenggaraan
Good Governance Kehutanan Indonesia

38
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

ARAH 7 WILAYAH PEMBANGUNAN


HUTAN

39
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia

Pendekatan Spasial Melalui Ekoregion

Tematik 7 Ekoregion
Setiap ekoregion memiliki permasalahan,
karakteristik ekosistem dan keanekaragaman kunci
yang berbeda-beda.

Kepulauan Maluku Papua


• Pengembangan hutan • Penyelesaian konflik
tanaman dan industri kawasan hutan dan
• Perlindungan hutan dan tenurial
perairan konservasi • Pengembangan hutan
tanaman dan industri

Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali Nusra Jawa


• Penyelesaian konflik • Peningkatan tutupan hutan • Peningkatan tutupan • Peningkatan tutupan
• Pengendalian karhutla
Kawasan hutan hutan hutan
• Peningkatan kinerja • Pengembangan hutan
• Pengendalian karhutla tanaman • Perlindungan hutan • Peningkatan kinerja
pengusahaan hutan alam
konservasi Perhutani
• Pengembangan hutan • Perhutanan sosial • Pelestarian biodiversity di
tanaman hutan konservasi • Pengembangan ekowisata • Perhutanan sosial
• Pengembangan ekowisata
• Peningkatan konservasi • Pengembangan ekowisata
hutan
40
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia

Trend Tutupan Hutan 7 Region


40.000.000

35.000.000 Papua

30.000.000
Kalimantan
25.000.000
HEKTAR

20.000.000

15.000.000 Sumatera

10.000.000 Sulawesi
Maluku
5.000.000 Jawa
Nusa
-
1990 1996 2000 2003 2006 2009 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumatera 21.475.53 20.415.36 16.801.09 16.601.54 15.904.59 14.632.31 14.501.89 14.215.62 14.024.53 13.797.42 13.263.47 13.164.88 13.016.96
Jawa 3.433.862 3.433.647 3.460.914 3.447.356 3.322.649 3.273.075 3.271.395 3.269.251 3.264.930 3.272.705 3.251.775 3.251.830 3.257.326
Kalimantan 35.611.44 33.204.08 31.150.48 30.619.09 29.815.31 28.796.95 28.369.40 28.060.06 27.617.49 27.483.27 27.105.51 26.742.28 26.511.65
Nusa 3.034.107 3.032.554 2.810.122 2.802.111 2.763.269 2.758.814 2.756.255 2.937.259 2.934.724 2.934.486 2.909.577 2.881.525 2.896.019
Maluku 5.583.892 5.583.892 5.218.937 5.192.905 5.164.969 5.140.868 5.119.411 5.121.531 5.114.708 5.112.340 5.095.460 5.062.831 5.041.866
Sulawesi 11.217.98 11.191.55 10.165.55 9.959.057 9.683.131 9.547.587 9.471.814 9.456.040 9.411.269 9.393.415 9.336.059 9.250.735 9.177.189
Papua 35.847.71 35.847.23 34.630.97 34.562.05 34.300.06 34.185.56 34.153.74 34.125.13 34.101.26 34.078.94 33.997.56 33.981.41 33.932.59
41
Papua
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Tema Pembangunan

• Hutan dan biodiversity Region Papua sebagai


aset dan identitas bangsa
• Penyelesaian konflik kawasan hutan dan
tenurial
• Pengembangan jasling dan insentif untuk
hutan Papua
• Pengembangan bioeconomy dari multiguna
hutan

43
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Gambaran Existing Condition

44
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Analisis Sebaran dan Koridor Key Biodiversity


Biogeografi:
Kawasan Australian (garis Wallace dan Webber)
Ekoregion Paparan Sahul (KLHK)

Biodiversity:
Cenderawasih (Cirrhilabrus cenderawasih)

Kangguru Pohon (Dendrolagus goodfellowi, dll)

Walabi (Macropus agilis)

Kura-kura Moncong Babi (Carettochelys insclupta)

Crocodylus novaguinieae

Green tree phyton Papua (Morelia viridis)

Kasuari (Casuarius casuarius, dll)

Analisis Kesenjangan:
• Ekosistem penting: 50,32%
• Ekosistem penyangga/penghubung: 41,31%
• Luasan ekosistem terganggu: 8,43%
45
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Gambaran Umum DDDT dan Carbon Stock

Kandungan
No Kelas Penutupan Lahan
Karbon (C ton/ha)
1 Hutan Lahan Kering Primer 112,38
2 Hutan Lahan Kering Sekunder 84,79
3 Hutan Mangrove Primer 124,03
Tertinggi Terendah Rata-rata Klasifikasi DDTA 4 Hutan Mangrove Sekunder 94,80
0,91538 0 0,341647 L = 0-0,3051 5 Hutan Rawa Primer 84,04
M = 0,3051-0,6102 6 Hutan Rawa Sekunder 68,48
H = 0,6102-0,91538
7 Hutan Tanaman 172.50

46
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Arahan Rasionalisasi Tutupan Lahan

KAWASAN HUTAN
SKOR APL
HK HL HPT HP HPK
3 57,494 111,347 109,019 249,334 162,162 170,242
Dipertahankan sesuai fungsi 23,269,726
4 1,253,927 603,552 553,070 546,576 1,117,149 497,608 Dikonversi/disewakan 5,482,041
5 572,146 481,789 269,656 333,735 354,050 251,314
6 481,122 679,975 697,845 709,070 691,867 335,827 Diusahakan 6,519,807
7 988,049 1,573,173 2,335,621 2,173,881 1,529,972 689,874
8
Rehabilitasi dan restorasi 3,019,242
1,684,056 3,211,103 2,752,890 2,137,836 1,230,505 493,786
9 3,482,191 2,765,603 1,047,349 812,761 530,941 85,862 APL dengan DDDT, HCV dan HCS 579,648
TOTAL 8,518,985 9,426,541 7,765,450 6,963,193 5,616,647 2,524,513

47
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Pengembangan Multi Guna Hutan


KLASTER INDUSTRI
• Pengembangan HPH, HTI, HPH-RE, HTR, dan HR
• Pengembangan industri:
 Kayu gergajian
 Plywood & blackboard
 Pulp & paper
 Chipswood

TN GRAVITY CENTER
• TN Lorentz: World Heritage Site of Tropical Snowy Mount
• TN Wasur: Ramsar Site of Termite Paradise

TN RISING STAR
• TN Teluk Cenderawasih: National Marine of Whale Shark

2 TWA SATELLITE PRIMER

5 TWA SATELLITE MINOR


48
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 5: Arah Pembangunan Hutan 7 Region Indonesia – Papua

Pengelola/Kelembagaan

PAPUA
KPHL : 25
KPHP : 31
BTN :2
BKSDA :1

PAPUA BARAT
KPHL :6
KPHP : 16
BTN :1
BKSDA :1

49
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

TATA KELOLA DAN LAKSANA


MASTERPLAN REDESIGN – SKEMA
KELEMBAGAAN, PENDANAAN DAN
REGULASI

50
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 6: Tata Laksana Masterplan


Pembangunan KPH untuk Mewujudkan Revitalisasi Pengurusan dan Pengelolaan Hutan dan SDA
Menteri
Sebagai Chief of Office Perencanaan dan
Pengelolaan Hutan
Ditjen Ditjen Ditjen Tingkat Nasional
Perencanaan Hutan Operasi Bisnis Perlindungan SDA
• Penataan kawasan • Pemanfaatan dan rehabilitasi • Pengendalian karhutla
• Penggunaan kawasan • Wildlife and parks management • Penegakan hukum Perencanaan dan
5 DIVISI PENGELOLAAN HUTAN REGIONAL
Pengelolaan Hutan
MEMBAWAHI PENGELOLA TAPAK (KPH DAN BALAI TAMAN NASIONAL) DAN UNIT THINK TANK (PPE)
Tingkat Regional

Perencanaan dan
Pengelolaan Hutan
Divisi Divisi Divisi Divisi 1 UPT LHK/
Pengelolaan Hutan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Hutan Provinsi
Regional I Regional II Regional III Regional IV
Perencanaan dan
Pengelolaan Hutan
Divisi Tingkat KPH/Balai
Pengelolaan Hutan
Regional V Pengelolaan Hutan
Tingkat Tapak
SINKRONISASI REGULATOR (KLHK) DAN OPERATOR (KPH dan BALAI TAMAN NASIONAL)
51
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 6: Tata Laksana Masterplan


Road Map

2015 – 2045
I II III IV V
2020 2021 2022 2023 2024
Menciptakan enabling conditions:
1. Rekonsiliasi STOK pengurusan dan pengelolaan hutan
2. Transformasi manajemen SDM
3. Penyusunan dan revisi regulasi
4. Penyiapan infrastruktur digitalisasi pengelolaan hutan

Revitalisasi Perencanaan Kawasan Hutan Indonesia:


1. Inventarisasi dan rescoring kawasan hutan
2. Registrasi kawasan hutan dan publikasi tata batas hutan skala kadastral 1:5.000
3. Rasionalisasi kawasan hutan
4. Penyelesaian penguasaan tanah dalam kawasan hutan

Pemanfaatan, restorasi dan perlindungan hutan dan ekosistemnya:


1. Pengendalian kebakaran hutan dan penegakan hukum
2. Rehabilitasi hutan, reklamasi dan restorasi ekosistem
3. Optimalisasi pemanfaatan kawasan dan sumber daya hutan

52
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

Bab 6: Tata Laksana Masterplan

Sasaran Pokok dan Kebijakan


VISI: Pembangunan kehutanan berbasis lingkungan, sosial dan ekonomi
MISI: Mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan mandiri
T U J U A N T U J U A N T U J U A N T U J U A N T U J U A N

01 02 03 04 05
RASIONALISASI MENINGKATKAN OPTIMALISASI PENGELOLAAN MEWUJUDKAN TATA
KAWASAN DAN EKONOMI MULTI GUNA HUTAN HUTAN 4.0 KELOLA YANG BAIK
TUTUPAN HUTAN MASYARAKAT BERBASIS
BERBASIS HUTAN BIOEKONOMI
• Menjaga tutupan hutan dalam • Mengalokasikan kawasan hutan • Menyediakan nilai potensi dan • Mengembangkan sistem • Memperkuat pengelolaan
kawasan minimal 90 juta ha; utk masyarakat 8 juta ha*; pemanfaatan Ecosystem services informasi dan database tingkat tapak (KPH dan BTN);
• Meningkatkan luas kawasan • Meningkatkan nilai tukar petani di seluruh Indonesia tersedia; kehutanan yg menyeluruh dan • Penataan ulang kelembagaan
hutan konservasi 1 juta ha; penggarap lahan hutan 7%; • Menempati 3 besar pangsa terintegrasi; pengelolaan hutan;
• Rehabilitasi dan restorasi hutan • Memberi sistem insentif kepada pasar hasil hutan dunia • Mobilisasi sumber pendanaan • Membangun penegakan hukum
pada HK dan HL 1 juta ha; masyarakat yang melestarikan (pulp&paper dan kayu olahan); dan penerapan sistem yang efektif
• Menurunkan laju deforestasi hutan (result based incentive); • Mengembangkan R&D insentif/disinsentif; • Menerapkan pilar-pilar good
menjadi 300 ribu ha/tahun; • Memberikan bantuan ekonomi bioekonomi berbasis hutan; • Partisipasi dan akses masyarakat governance (transparansi,
• Menerapkan forest amnesty produktif kepada 10,2 juta • Meningkatkan ekspor kayu dalam pengelolaan hutan partisipasi, acoountability,
dan sewa kawasan (penggunaan masyarakat miskin di dalam dan bersertifikat; melalui registasi kawasan hutan responsibility)
lahan). sekitar hutan. • Menerapkan Moratorium onlie • Mendorong pendekatan
• Menerapkan land swap sebagai Pemanfaatan Tumbuhan dan • Inventarisasi sumber daya hutan jurisdiksi dalam pengelolaan
optimalisasi kawasan hutan Satwa Liar. nasional.

53
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

TINDAK LANJUT

Oktober November Desember 2019


Agustus September 2018
Juli 2018 2018 2018 2018
2018

Menghimpun Revisi Konsultasi Intensive Sarasehan/ Launching Penulisan


masukan masterplan publik tingkat Group konsultasi masterplan RPJMN
dari berbagai hasil regional Discussion, publik tingkat 2020 – 2024
pihak masukan (Kalimantan, Finalisasi nasional
Sulawesi, draft
Sumatera) masterplan

54
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

TERIMA KASIH

Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional /
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Bappenas Gedung 2A, Lantai 4


Jl. Taman Suropati No. 2, Jakarta Pusat, 10310, Indonesia
Email : kehutanan@bappenas.go.id
Telp : 021- 3926254

http://kehutanan.bappenas.go.id

55
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA

MASUKAN DAPAT DISAMPAIKAN KE

kehutanan@bappenas.go.id
atau

bgs.kksda@gmail.com
MAKSIMAL TANGGAL 30 JULI 2018

56

Anda mungkin juga menyukai