Kick off Meeting Background Study RPJMN 2020 – 2024 Bidang Kehutanan
Jakarta, 3 Juli 2018
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Disclaimer
1. Data dan informasi yang digunakan dalam kajian ini bersumber dari
publikasi resmi Pemerintah;
2. Seluruh data dan informasi pada rancangan hasil Background Study
RPJMN Bidang Kehutanan 2020-2024: Masterplan Redesign
Pembangunan Hutan Indonesia tidak untuk dikutip dan dipublikasikan
lebih lanjut;
3. Rancangan ini belum merupakan kebijakan resmi Kementerian
PPN/Bappenas atau pun Pemerintah Indonesia;
4. Rancangan ini ditujukan untuk mendapatkan masukan dari berbagai
pihak sebagai bagian dari konsultasi publik dan transparansi;
5. Hasil analisis akan terus diperbaharui berdasarkan ketersediaan data,
metode, dan masukan yang ada sampai dengan bulan Desember 2018.
2
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Outline Masterplan
PEMBANGUNAN HUTAN Pentingnya hutan, tujuan pembangunan
1
INDONESIA MENUJU 2045 hutan, pokok permasalahan kehutanan
4
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Konversi Terencana (perkebunan dan pertanian, tambang, infrastruktur, dll) Konversi Tidak Terencana (perambahan, kebakaran), Illegal logging,
Koordinasi
Regulasi
Target
Pertumbuhan
yang lemah
Ketidakadilan distribusi
pendapatan dari sektor
Penagakan
Hukum Lemah
DEGRADASI
1. Tumpang tindih dasar hukum/peraturan – UU
Ekonomi
Pengelolaan
akuntabilitas rendah Dasar Hukum
Lemah 2. Penegakan hukum
tidak bekerja
di lapangan
Pendanaan
GOVERNANCE DASAR DAN PENEGAKAN
HUKUM LEMAH 1. Rendahnya sumber pendanaan
2. Inefektif dan Inefisiensi penggunaan anggaran
6
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Penyelenggaraan kehutanan
Kebijakan kehutanan bersifat
menuju desentralistik dan
sentralistik dan kapitalis
1602 – 1799 : VOC social minded
mengeksploitasi hutan jati Penyelenggaraan
kehutanan bersifat 1967 – 1970: UU No.5/1967
besar-besaran di Jawa 1998: Krisis kehutanan, IPK, DR
desentralistik dan anti Ketentuan-ketentuan Pokok
masuk kas negara
ekonomi barat Kehutanan, UU PMA dan UU
1800 – 1942: Hindia 1999: UU Kehutanan No.
PMDN; Peraturan
Belanda memperbaiki 41/1999
1957: Peraturan Pemerintah 21/1970 HPH;
pengelolaan hutan jati di 2000an – 2010an: persetujuan
Pemerintah No. 64/1957 ekspor kayu
Jawa internasional (REDD+, SDGs,
Aichi, dll)
1960 : Undang-undang 1980an– 1990an: HTI, UU
1942– 1945: Jepang 2017: TORA dan PS
Pokok Pertanahan No. Konservasi No.5/1990, TGHK,
menggunakan hutan jati 2018: TORA dan PS, ekowisata
5/1960 Dana Reboisasi, UU PNBP
untuk biaya perang di KK
Total Tutupan: N/A Total Tutupan: N/A Total Tutupan: 112.708.334 ha Total Tutupan: 93.833.609 ha
Total Pelepasan: N/A Total Pelepasan: N/A Total Pelepasan: 3.478.053 ha Total Pelepasan: 6.838.309 ha
7
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
8
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Rencana Pembangunan
Rencana Kehutanan Tingkat Jangka Panjang National Determined
Nasional (RKTN) Contribution Indonesia
(RPJP)
RKP/RENJA/RKAKL/
Renstra Pengelolaan Hutan
Rencana Tahunan Pengelolaan
KPH dan Balai
Hutan
9
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Kerangka Penyusunan
Background study
Existing
Strategi Utama Masterplan
Kondisi dan Isu Strategis 1. Rasionalisasi Luas dan
Fungsi Kawasan Hutan
Redesign Pembangunan Hutan
2. Penataan Ekoregion dan
wilayah kerja pengelolaan Kalimantan Maluku
3. Rekomendasi Sumatera
kelembagaan & regulasi Sulawesi
Papua
Pendekatan Tematik Holistik Jawa Bali-Nusra
Integratif dan Spasial 7 Region Indonesia
• Daya Dukung & Daya Tampung -Integrated Landscape Approach-
• High conservation value
• High carbon stocks
10
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
11
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Aset Global
Penyokong
Ketahanan Air, Aset Nasional
Pangan, dan Energi Terbesar
Entry Point
Pengentasan
Good Governance
Kemiskinan
Tata Ruang Indonesia
HUTAN
12
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
HUTAN
Destinasi Ekowisata
Pengusahaan Hutan
dan Pemanfaatan
dan Hasil Hutan
Kehati
13
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
14
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Pemberdayaan
“48,8 juta penduduk
hidup di kawasan hutan PS, Reforma Agraria,
dan sekitar 10,2 juta Pengelolaan kolaboratif bersama
masyarakat, dll
Program Pengentasan
dari jumlah tersebut 1.518.865
Sumber: Laporan 3 Tahun
Joko Widodo-Jusuf Kalla
adalah penduduk
Kemiskinan
miskin (jumlah ini Pemenuhan Kebutuhan
hampir separuh dari Dasar
jumlah penduduk miskin Desa, Masyarakat, Hukum
Indonesia). Sebanyak 20 Adat, dll
juta orang tinggal di
desa-desa sekitar hutan 2018
dan 6 juta di antaranya Keberpihakan
2018 24.378,34
menerima pemasukan Harga Pangan/Pertanian, Ha
signifikan dari hutan” Perumahan Rakyat, dll
(CIFOR 2009)
16
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
17
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
6% 1,00
0,90 (INCAS 2015)
5%
0,80
EKONOMI
INDEKS
4% 0,70
3% 0,60 Kebakaran
0,50 Gambut
2% 4% Energi
0,40 27%
1% 0,30
Kehutanan
33%
0% 0,20 Industri
Pertanian
2%
2000
2003
2006
2009
2012
2015
2018
2021
2024
2027
2030
2033
2036
2039
2042
2045
4%
Limbah
TAHUN 30%
Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dipaksa turun Pembangunan Rendah Karbon adalah Peluang
dengan penurunan fungsi hutan dan SDA & Ekonomi bagi Indonesia. Pengelolaan hutan dan
Lingkungan lainnya. Intervensi dengan Pembangunan fungsi lahan merupakan potensi mitigasi dunia
Rendah Karbon dan Indonesia dengan biaya yang rendah.
18
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
19
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Hutan
HUTAN
Hutan mendukung dalam perwujudan
ketahanan pangan, air dan energi.
20
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
21
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
22
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Ekosistem Penting 3
Biodiversity Ekosistem Penyangga/Penghubung 2
Ekosistem Terganggu 1
23
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Tabel Stok Karbon Per Penutupan Lahan Kelas Hutan pada 7 Pulau Besar
24
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Analisis Key Biodiversity Element : 4 Opsi Data yang Bisa Digunakan untuk Mewaliki Kriteria Biodiversity
25
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
26
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
27
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
28
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
29
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
30
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
STRATEGI UTAMA
31
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
3 4
Insentif dan Disinsentif Revitalisasi Pemanfaatan Multiguna
Pembangunan Hutan Hutan untuk mendukung
Bioekonomi
5
Tata Pemerintahan dan
1 Kelola Hutan
Optimalisasi
Penggunaan Kawasan
dan Hutan
2
Pengelolaan Hutan 4.0
32
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
2 Reinventarisasi;
Evaluasi Fungsi
Mekanisme
33
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
2
Registrasi
4
Forest Monitoring;
Big Data, Forest Kawasan Hutan
Watch (Online)
Strategi 2 e
1 Informasi dan
Teknologi Pengelolaan
Hutan
3 Development (RnD)
Teknologi Hasil
Hutan
34
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Manfaat:
1. Mempermudah penataan
batas kawasan dengan
koordinat,
2. Mengumpulkan data dan
informasi secara real time,
3. Memantau kegiatan
penggunaan kawasan dan
neraca sumber daya hutan,
4. Menganalisis data kawasan
dan sumber daya hutan,
5. Sebagai sumber scientific dan
evidence based policy making
dengan cepat, mudah, akurat,
efektif dan efisien,
6. Efisiensi dalam belanja
anggaran monitoring,
inventarisasi dan patroli,
7. Pendaftaran dan pendataan
klaim kawasan hutan.
35
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
2 Land Swap
4 REDD+, Climate
Financing
Strategi 3
1 Perbankan
3 Fiscal Insentive
36
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Strategi 4
1 Bioprospecting
3 Non Kayu
5 Ekspedisi
Mikroba
37
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
2 Pengelolaan Anggaran
yang Efektif dan Efisien
5
Mendorong
Desentralisasi
Strategi 5 Pengelolaan Hutan
4 Penegakan Hukum
yang Berkeadilan
1 3
Reorganisasi
Menerapkan Pilar-pilar Penyelenggaraan
Good Governance Kehutanan Indonesia
38
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
39
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Tematik 7 Ekoregion
Setiap ekoregion memiliki permasalahan,
karakteristik ekosistem dan keanekaragaman kunci
yang berbeda-beda.
35.000.000 Papua
30.000.000
Kalimantan
25.000.000
HEKTAR
20.000.000
15.000.000 Sumatera
10.000.000 Sulawesi
Maluku
5.000.000 Jawa
Nusa
-
1990 1996 2000 2003 2006 2009 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumatera 21.475.53 20.415.36 16.801.09 16.601.54 15.904.59 14.632.31 14.501.89 14.215.62 14.024.53 13.797.42 13.263.47 13.164.88 13.016.96
Jawa 3.433.862 3.433.647 3.460.914 3.447.356 3.322.649 3.273.075 3.271.395 3.269.251 3.264.930 3.272.705 3.251.775 3.251.830 3.257.326
Kalimantan 35.611.44 33.204.08 31.150.48 30.619.09 29.815.31 28.796.95 28.369.40 28.060.06 27.617.49 27.483.27 27.105.51 26.742.28 26.511.65
Nusa 3.034.107 3.032.554 2.810.122 2.802.111 2.763.269 2.758.814 2.756.255 2.937.259 2.934.724 2.934.486 2.909.577 2.881.525 2.896.019
Maluku 5.583.892 5.583.892 5.218.937 5.192.905 5.164.969 5.140.868 5.119.411 5.121.531 5.114.708 5.112.340 5.095.460 5.062.831 5.041.866
Sulawesi 11.217.98 11.191.55 10.165.55 9.959.057 9.683.131 9.547.587 9.471.814 9.456.040 9.411.269 9.393.415 9.336.059 9.250.735 9.177.189
Papua 35.847.71 35.847.23 34.630.97 34.562.05 34.300.06 34.185.56 34.153.74 34.125.13 34.101.26 34.078.94 33.997.56 33.981.41 33.932.59
41
Papua
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Tema Pembangunan
43
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
44
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Biodiversity:
Cenderawasih (Cirrhilabrus cenderawasih)
Crocodylus novaguinieae
Analisis Kesenjangan:
• Ekosistem penting: 50,32%
• Ekosistem penyangga/penghubung: 41,31%
• Luasan ekosistem terganggu: 8,43%
45
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Kandungan
No Kelas Penutupan Lahan
Karbon (C ton/ha)
1 Hutan Lahan Kering Primer 112,38
2 Hutan Lahan Kering Sekunder 84,79
3 Hutan Mangrove Primer 124,03
Tertinggi Terendah Rata-rata Klasifikasi DDTA 4 Hutan Mangrove Sekunder 94,80
0,91538 0 0,341647 L = 0-0,3051 5 Hutan Rawa Primer 84,04
M = 0,3051-0,6102 6 Hutan Rawa Sekunder 68,48
H = 0,6102-0,91538
7 Hutan Tanaman 172.50
46
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
KAWASAN HUTAN
SKOR APL
HK HL HPT HP HPK
3 57,494 111,347 109,019 249,334 162,162 170,242
Dipertahankan sesuai fungsi 23,269,726
4 1,253,927 603,552 553,070 546,576 1,117,149 497,608 Dikonversi/disewakan 5,482,041
5 572,146 481,789 269,656 333,735 354,050 251,314
6 481,122 679,975 697,845 709,070 691,867 335,827 Diusahakan 6,519,807
7 988,049 1,573,173 2,335,621 2,173,881 1,529,972 689,874
8
Rehabilitasi dan restorasi 3,019,242
1,684,056 3,211,103 2,752,890 2,137,836 1,230,505 493,786
9 3,482,191 2,765,603 1,047,349 812,761 530,941 85,862 APL dengan DDDT, HCV dan HCS 579,648
TOTAL 8,518,985 9,426,541 7,765,450 6,963,193 5,616,647 2,524,513
47
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
TN GRAVITY CENTER
• TN Lorentz: World Heritage Site of Tropical Snowy Mount
• TN Wasur: Ramsar Site of Termite Paradise
TN RISING STAR
• TN Teluk Cenderawasih: National Marine of Whale Shark
Pengelola/Kelembagaan
PAPUA
KPHL : 25
KPHP : 31
BTN :2
BKSDA :1
PAPUA BARAT
KPHL :6
KPHP : 16
BTN :1
BKSDA :1
49
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
50
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
Perencanaan dan
Pengelolaan Hutan
Divisi Divisi Divisi Divisi 1 UPT LHK/
Pengelolaan Hutan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Hutan Pengelolaan Hutan Provinsi
Regional I Regional II Regional III Regional IV
Perencanaan dan
Pengelolaan Hutan
Divisi Tingkat KPH/Balai
Pengelolaan Hutan
Regional V Pengelolaan Hutan
Tingkat Tapak
SINKRONISASI REGULATOR (KLHK) DAN OPERATOR (KPH dan BALAI TAMAN NASIONAL)
51
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
2015 – 2045
I II III IV V
2020 2021 2022 2023 2024
Menciptakan enabling conditions:
1. Rekonsiliasi STOK pengurusan dan pengelolaan hutan
2. Transformasi manajemen SDM
3. Penyusunan dan revisi regulasi
4. Penyiapan infrastruktur digitalisasi pengelolaan hutan
52
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
01 02 03 04 05
RASIONALISASI MENINGKATKAN OPTIMALISASI PENGELOLAAN MEWUJUDKAN TATA
KAWASAN DAN EKONOMI MULTI GUNA HUTAN HUTAN 4.0 KELOLA YANG BAIK
TUTUPAN HUTAN MASYARAKAT BERBASIS
BERBASIS HUTAN BIOEKONOMI
• Menjaga tutupan hutan dalam • Mengalokasikan kawasan hutan • Menyediakan nilai potensi dan • Mengembangkan sistem • Memperkuat pengelolaan
kawasan minimal 90 juta ha; utk masyarakat 8 juta ha*; pemanfaatan Ecosystem services informasi dan database tingkat tapak (KPH dan BTN);
• Meningkatkan luas kawasan • Meningkatkan nilai tukar petani di seluruh Indonesia tersedia; kehutanan yg menyeluruh dan • Penataan ulang kelembagaan
hutan konservasi 1 juta ha; penggarap lahan hutan 7%; • Menempati 3 besar pangsa terintegrasi; pengelolaan hutan;
• Rehabilitasi dan restorasi hutan • Memberi sistem insentif kepada pasar hasil hutan dunia • Mobilisasi sumber pendanaan • Membangun penegakan hukum
pada HK dan HL 1 juta ha; masyarakat yang melestarikan (pulp&paper dan kayu olahan); dan penerapan sistem yang efektif
• Menurunkan laju deforestasi hutan (result based incentive); • Mengembangkan R&D insentif/disinsentif; • Menerapkan pilar-pilar good
menjadi 300 ribu ha/tahun; • Memberikan bantuan ekonomi bioekonomi berbasis hutan; • Partisipasi dan akses masyarakat governance (transparansi,
• Menerapkan forest amnesty produktif kepada 10,2 juta • Meningkatkan ekspor kayu dalam pengelolaan hutan partisipasi, acoountability,
dan sewa kawasan (penggunaan masyarakat miskin di dalam dan bersertifikat; melalui registasi kawasan hutan responsibility)
lahan). sekitar hutan. • Menerapkan Moratorium onlie • Mendorong pendekatan
• Menerapkan land swap sebagai Pemanfaatan Tumbuhan dan • Inventarisasi sumber daya hutan jurisdiksi dalam pengelolaan
optimalisasi kawasan hutan Satwa Liar. nasional.
53
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
TINDAK LANJUT
54
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
TERIMA KASIH
http://kehutanan.bappenas.go.id
55
DRAFT MASTERPLAN REDESIGN PEMBANGUNAN HUTAN INDONESIA
kehutanan@bappenas.go.id
atau
bgs.kksda@gmail.com
MAKSIMAL TANGGAL 30 JULI 2018
56