Ditetapkan Tanggal Terbit: Ketua STIKes Budi luhur
DR.Ijun Rijwan Susanto, SKM.,M.Kes
PENGERTIAN Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh proses ekstrakranial. Penangan anak kejang adalah memberikan tindakan perawatan pada anak yang mengalami perubahan fungsi pada otak secara mendadak dan sangat singkat/sementara karena aktifitas otak yang abnormal serta adanya pelepasan listrik serebral yang sangat berlebihan.
TUJUAN 1. Untuk mengatasi serangan kejang demam
2. Untuk mencegah atau meminimumkan cidera akibat kejang demam 3. Mencegah aspirasi/hypoksia 4. Mengurangi kecemasan keluarga akibat kejang demam pada anak
INDIKASI Klien yang mengalami kejang demam
PERALATAN 1. Selimut/bantalan lunak
2. Bengkok/nierbekken 3. Tabung oksigen dan alat bantu pernafasan 4. Set Infus/transfuse dan cairannya 5. Set alat pengukuran tanda vital (tensimeter,thermometer, stetoskop) 6. Tong Spatel beserta kain kasa untuk melapisi tong spatel 7. Obat anti kejang (diazepam injeksi dan suppositoria)
PROSEDUR Tahap Pra 1. Memberikan salam sebagai
PELAKSANAAN Interaksi pendekatan terapeutik 2. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila perlu 3. Mencuci tangan Tahap Orientasi 1. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga 2. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 3. Mempersiapkan alat 4. Menempatkan alat didekat pasien dengan benar
Tahap Kerja 1. Menjaga privacy klien
2. Mengatur posisi klien senyaman mungkin 3. Tempatkan selimut kecil yang lunak atau tangan perawat sendiri di bawah kepala anak 4. Longgarkan pakaian anak 5. Mengatur lingkungan sekitar anak seperti benda – benda keras atau yang membahayakan untuk menghindari cidera 6. Berikan bantalan lunak disekitar tempat tidur/kursi anak 7. Membebaskan jalan nafas dengan memposisikan anak hiperektensi untuk meningkatkan ventilasi yang adekuat 8. Meletakkan tong spatel antara kedua rahang supaya lidah tidak tergigit (apabila lidah kebelakang) 9. Bila anak mulai muntah, miringkan dengan hati – hati 10. Dekatkan bengkok disisi dekat mulut anak 11. Berikan oksigen 2 lt/mnt 12. Berikan obat anti kejang (Diazepam) sesuai terapi melalui dubur dengan aturan: - BB < 10 kg: 0.5 mg/kgBB minimal 2.5 mg atau stesolit supposutoria 5 mg - BB> 10 Kg: 0.5 mg/kgBB minimal 7.5 mg atau stesolit supposutoria 10 mg 13. Memasang infus 14. Memberikan obat – obat anti kejang seperti diazepam untuk mengatasi kejangnya; - BB < 10 kg : 0.5 mg/kgBB minimal 2.5 mg atau stesolit supposutoria 5 mg - BB> 10 Kg: 0.5 mg/kgBB minimal 7.5 mg atau stesolit supposutoria 10 mg - Bila dalam 20 menit tidak berhenti dapat diulangi dengan dosisi yang sama dan bila dalam 20 menit tidak juga berhenti, ulangi dosis yang sama tetapi IM (Intra Muscular) 15. Jika tidak ada diazepam dapat diberikan fenobarbital (luminal) IM/IV dengan dosis: - Usia < 1 thn : 50 mg, dalam 15 menit tidak berhenti ulangi dengan dosis 30 mg - Usia > 1 thn : 75 mg dalam 15 menit tidak berhenti ulangi dengan dosis 50 mg 16. Untuk menurunkan panas, berikan kompres hangat dan berikan parasetamol 10 – 15 mg/kg BB tiap 4 – 6 jam atau ibuproven 5 – 10 mg /kg BB tiap 4 – 6 jam 17. Awasi tanda – tanda gangguan pernafasan dengan menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit, melihat ada tidaknya tarikan dinding dada, melihat ada tidaknya pernafasan cuping hidung 18. Hitung lamanya periode postictal (pasca kejang) dan pertahankan posisi miring
Terminasi 1. Mengevaluasi hasil tindakan
yang baru dilakukan 2. Berpamitan dengan pasien 3. Merapikan pasien dan lingkungan 4. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula 5. Mencuci Tangan 6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Pendokumentasian 1. Waktu pelaksanaan tindakan
dalam lembar 2. Jenis tindakan yang dilakukan catatan perawatan 3. Respon pasien sesudah dilakukan tindakan 4. Tanda tangan dan nama perawat yang melakukan