Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI MODEL

EXAMPLE NON-EXAMPLE SISWA KELAS X SMK IMMANUEL PONTIANAK

Yustina Linda, Laurensius Salem, Abdussamad


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
Email: yustinalinda9@gmail.com

Abstract
This research aims to find out how the process of learning and the result of writing the text of
negotiation using the method example non-example in the student of class X Marketing 1 SMK
Immanuel 2 Sungai Raya. The research method used is descriptive method and form of class
research. The data sources in this study are Indonesian language teachers, X Marketing 1 that
consist of 39 student, as well as documents in the form of RPP and student learning outcomes.
Data collection techniques and student learning outcomes. The results of this study indicate
that students ability to write negotiation text before using example non-example method is
66,89 and after using example non-example method increase with average 70,76 in cycle I
and the mean score of cycle II is 77,28. Based on the data of students writing from cycle I to
cycle II has increased. The increase was an average of 6,52. This proves that using example
non-example method can improve student ability to write negotiation text.
Keywords: Writing Skill, Negotiation Text, Example Non-Example Method

Pembelajaran menulis merupakan satu dengan baik dalam bentuk tulisan. Oleh
di antara keterampilan berbahasa yang karena itu, para siswa harus dibina dan
penting diajarkan kepada siswa seperti dibekali kemampuan dan keterampilan
mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan menulis dengan baik.
dalam bentuk tulisan atau karangan. Pembelajaran menulis teks negosiasi
Keterampilan menulis dapat juga dijadikan
merupakan satu di antara Kompetensi
alat penilaian untuk mengukur penguasaan
Dasar (KD) yang harus dicapai oleh siswa
keterampilan berbahasa yang lain. Alasannya,
secara maksimal, terutama bagi siswa kelas X
kemampuan menyimak siswa dapat diukur
jurusan Pemasaran yang dipersiapkan mejadi
dengan mengungkapkan kembali sesuatu
para calon niagawan. Bila dibandingkan
yang disimak secara tertulis, pemahaman
dengan teks yang lain, teks negosiasi memiliki
terhadap bacaan dapat diuji melalui tes
peran yang penting dalam pengembangan jiwa
tertulis, sebuah pembicaraan akan lebih
sosial siswa karena kegiatan negosiasi terjadi
terarah bila didahului dengan konsep tertulis.
antara kedua belah pihak yang saling
Tujuan pengajaran keterampilan menulis
memerlukan, sehingga terjadilah komunikasi
yaitu membina siswa agar mereka memiliki
antara kedua belah pihak tersebut. Oleh karena
kemampuan dan keterampilan yang baik
itu, peran guru sangat besar selama proses
dalam menulis, sehingga siswa diharapkan
pembelajaran menulis teks negosiasi. Guru
mampu menuangkan ide, gagasan, pendapat
dituntut untuk dapat menggunakan teknik

1
atau metode yang tepat dalam meningkatkan Metode example non-example
kemampuan siswa menulis teks negosiasi. diaplikasikan di kelas dalam pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara peneliti menulis teks negosiasi dengan cara
pada tanggal 25 Januari 2016 dengan guru menampilkan dua model teks negosiasi yang
mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK terdiri dari satu contoh teks negosiasi dan
Immanuel 2 Sungai Raya, diperoleh satu contoh teks yang bukan teks negosiasi,
informasi bahwa kemampuan siswa kelas juga gambar yang berkaitan dengan kegiatan
X Pemasaran 1 dalam menulis teks negosiasi, yakni gambar orang yang sedang
negosiasi belum maksimal. Pertama, berbelanja di super market dan yang sedang
kemampuan dasar menulis siswa yang berbelanja di toko. Sebelum guru memberi
tugas kepada siswa untuk menuilis teks
masih sangat kurang seperti penggunaan
negosiasi, guru terlebih dahulu menampilkan
ejaan, diksi, dan kalimat. Kedua, siswa
dua contoh teks yang berbeda kepada siswa.
belum mampu menulis teks negosiasi dari
Siswa diminta untuk mengidentifikasi dan
aspek struktur teks, dan ciri bahasa yang
mengomentari kedua contoh teks tersebut.
tepat dalam menulis teks negosiasi. Hal ini Setelah siswa mengidentifikasi dan
dibuktikan dari data nilai menulis pada siswa menetapkan satu di antara teks tersebut
kelas X Pemasaran 1 di SMK Immanuel 2 sebagi teks negosiasi, maka peran guru
Sungai Raya yang menunjukkan minimnya selanjutnya mengajak siswa untuk menelaah
kemampuan siswa dalam aspek menulis yaitu contoh teks negosiasi yang telah ditampilkan
nilai rata-rata dalam pembelajaran menulis tersebut baik dari struktur teks, maupun ciri
66,89 sementara nilai Kritreria Ketuntasan bahasa serta ejaan dan diksi yang digunakan
Minimumnya adalah 75. Berdasarkan data dalam menulis teks negosiasi. Setelah siswa
nilai tersebut dari 39 siswa, hanya 10 siswa memahami struktur teks maupun ciri bahasa
yang tuntas dalam pembelajaran menulis, dalam menulis teks negosiasi, guru akan
sementara 29 siswa yang lainnya tidak tuntas. menampilkan gambar yang berkaitan dengan
Faktor penyebabnya, yaitu kurangnya kegiatan negosiasi kemudian siswa diarahkan
motivasi bagi siswa untuk menulis, untuk membentuk kelompok sehingga
minimnya minat siswa dalam membaca, serta mempermudah siswa menginterpretasi
sarana dan metode/strategi pembelajaran kegiatan yang ada pada gambar dengan cara
menulis yang belum efektif. berdiskusi antaranggota kelompoknya.
Berdasarkan permasalahan yang telah Secara mandiri, siswa diminta untuk
dikemukakan, peneliti menawarkan metode membuat teks negosiasi sesuai dengan
example non-example sebagai upaya untuk contoh gambar yang ditampilkan dengan
meningkatkan keterampilan menulis teks memperhatikan struktur teks, ciri bahasa,
negosiasi pada siswa kelas X Pemasaran 1 ejaan dan diksi dalam penulisan teks
SMK Immanuel 2 Sungai Raya karena negosiasi.
pendekatan ini relevan dalam meningkatkan Menurut Komalasari (2014:61) metode
kemampuan menulis, khususnya menulis teks example non-example adalah sebuah metode
negosiasi. Hal ini didasarkan pada pembelajaran yang membelajarkan kepekaan
pertimbangan bahwa metode example non- siswa terhadap permasalahan yang ada di
example mengajarkan pada siswa untuk sekitranya melalui analisis contoh-contoh
belajar mengerti dan menganalisis sebuah berupa gambar-gambar/foto/video/kasus
konsep. yang bermuatan masalah. Siswa diarahkan

2
untuk mengidentivikasikan masalah, mencari METODE PENELITIAN
alternatif pemecahan masalah, dan Metode yang digunakan dalam
menentukan cara pemecahan masalah yang penelitian ini adalah metode deskriptif
paling efektif, serta melakukan tindak lanjut. kualitatif dan bentuk penelitiannya adalah
Menurut Hamdayana (2014:94) metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini
example non-example adalah metode belajar sesuai dengan tujuan penelitian yang telah
yang menggunakan contoh-contoh. Contoh- dirumuskan yaitu untuk mendeskripsikan
contoh dapat diperoleh dari kasus atau bagaimana proses dan hasil keterampilan
gambar yang relevan dengan KD yang ingin menulis teks negosiasi pada siswa kelas X
dicapai. Pemasaran 1 di SMK Immanuel 2 setelah
Menurut Abidin (2012:182), menulis menggunakan metode pembelajaran example
merupakan aktivitas menghasilkan pesan non-example.
dalam dimensi sosial dan untuk tujuan Penelitian tindakan kelas ini
tertentu. Menulis dalam hal ini ditafsirkan dilaksanakan di SMK Immanuel 2 Sungai
sebagai aktivitas membuat makna yang Raya yang terletak di jalan Adi Sucipto, KM
berhubungan dengan pengembangan 8,0. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X
kemampuan individu dalam memahami Pemasaran 1 dengan jumlah siswa sebanyak
konteks sosial budaya tempat tulisan tersebut 39 orang. Penelitian dilaksanakan pada
dibuat. Menulis dengan kata lain adalah semester 2 tahun ajaran 2015/2016 yang
kemampuan memahami konteks sosial dilaksanakan pada tanggal 21 April sampai
budaya masyarakat. Menurut Tarigan dengan 2 Mei 2016.
(2013:3―4), “menulis merupakan suatu Langkah-langkah tindakan dalam
kegiatan yang produktif dan ekspresif karena penelitian ini mengikuti prosedur menurut
dalam kegiatan menulis, penulis haruslah Iskandar (2008:48) yang meliputi
terampil dalam memanfaatkan struktur perencanaan (planning) yaitu tindakan yang
bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis berkaitan dengan hal-hal yang harus di
tidak datang secara otomatis tetapi harus siapkan untuk melaksanakan tindakan
melalui latihan yang banyak dan teratur.” perbaikan terkait masalah penelitian yang
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial ditetapkan., pelaksanaan (acting) yaitu
yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan penerapan rancangan pembelajaran yang
diantara pihak-pihak yang mempunyai telah dibuat sesuai dengan rancangan
kepentingan yang berbeda (Kementerian pembelajaran yang telah dirumuskan,
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013:122). pengamatan (observing) dilakukan untuk
Menurut Sudiarto, “Negosiasi adalah proses menunjang data yang diperoleh selama
untuk mencapai kesepakatan dengan proses pembelajaran berlangsung. Data
memperkecil perbedaan serta dikumpulkan dengan alat bantu berupa
mengembangkan persamaan guna meraih lembar obsevasi., dan yang terakhir adalah
tujuan bersama yang saling menguntungkan.” refleksi (reflecting) yaitu untuk memaknai
Definisi lain menurut Kosasih (2013:218) hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan
negosiasi diartikan sebagai suatu bentuk menentukan tingkat keberhasilan tindakan
interaksi sosial untuk mengompromikan dalam menyelesaikan masalah penelitian.
keinginan yang berbeda ataupun Tahap refleksi ini sangat penting untuk
bertentangan. menentukan gambaran dan rencangan pada
kegiatan berikutnya. Semua temuan yang

3
diperoleh dari pengamatan direnungkan dan diamati. Lembar observasi ini mengandung
diperbaiki oleh peneliti kemudian ditentukan aspek-aspek yang akan diteliti untuk
rencana selanjutnya pada pelaksanaan mendapatkan informais berkaitan dengan
selanjutnya.. masalah penelitian. Dalam hal ini, peneliti
Sumber data dalam penelitian ini adalah berada bersama objek yang diteliti yaitu
guru, siswa, dokumen-dokumen RPP, dan mengamati proses pembelajaran menilis teks
daftar nilai siswa. Guru yang menjadi sumber negosiasi menggunakan metode example
dalam penelitian ini adalah Serilus Albino, non-example di kelas. Alat dokumentasi
S.Pd. selaku guru mata pelajaran bahasa berupa foto, digunakan peneliti untuk
Indonesia kelas X. Siswa yang menjadi mendokumentasi seluruh proses
sumber dalam penelitian ini adalah siswa pembelajaran keterampilan menulis teks
kelas X Pemasaran 1 semester 2 di SMK negosiasi meggunkan model pemelajaran
Immanuel 2 Sungai Raya tahun ajaran example non-example.
2015/2016. Teknis analisis data yang digunakan
Data dalam penelitian ini adalah RPP, dalam penelitian ini adalah analisis model
hasil observasi terhadap proses pembelajaran, Miles dan Huberman (dalam Sugiono,
dan hasil belajar siswa kelas X Pemasaran 1 2012:246) dapat dilakukan melalui
di SMK Immanuel 2 Sungai Raya tahun pengumpulan data, redukasi data, display
ajaran 2015/2016. Data merupakan data, dan verifikasi atau pengambilan
keterangan-keterangan tentang suatu hal, kesimpulan, bukan suatu yang berlangsung
dapat berupa sesuatu yang diketahui, secara linear, tetapi bersifat simultan atau
dianggap, atau fakta yang digambarkan lewat siklus yang interaktif. (1) Reduksi data
angka, simbol, kode, dan lain-lain. adalah proses pengumpulan data penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam Pengumpulan data dalam penelitian ini
penelitian ini menggunakan teknik observasi melalui pemberian tugas menulis teks
dan dokumen hasil belajar siswa. Observasi negosiasi secara individu kepada siswa untuk
digunakan untuk mengamati proses belajar mengukur kemampuan siswa dalam
mengajar dalam peningkatkan kemampuan pembelajaran teks negosiasi, lembar
menulis teks negosiasi menggunakan metode pengamatan pelaksanaan RPP oleh guru mata
example non-example. Teknik pengumpulan pelajaran dan lembar pengamatan aktivitas
data yang digunakan dalam penelitian ini siswa. (2) Display data atau penyajian data,
bertujuan untuk mengetahui peningkatan yaitu pada tahap peneliti memilah hasil
kemampuan menulis teks negosiasi dengan pengumpulan data, kemudian menyusunnya
menggunakan metode example non-example, secara sistematis atau simultan agar data
sedangkan dokumen hasil belajar siswa yang diperoleh dapat menjelaskan atau
adalah pengambilan data melalui hasil tulisan menjawab masalah. (3) Verivikasi yaitu
siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa membuat simpulan, dalam tahap ini peneliti
dalam menulis teks negosiasi. membuat sebuah simpulan berdasarkan hasil
Alat pengumpulan data dalam penelitian
analisis yang telah dilakukan terhadap data
ini adalah lembar kerja siswa, lembar
yang telah diperoleh. Penarikan kesimpulan
observasi dan dokumentasi. Lembar kerja
masih dapat diuji melalui diskusi dengan
siswa berupa pertanyaan yang berbentuk esai
teman sejawat dan triangulasi, sehingga
yang harus dijawab oleh siswa baik secara
kebenaran ilmiah dapat tercapai.
berkelompok maupun individu. Lembar
observasi berisi daftar jenis kegiatan yang

4
HASIL DAN PEMBAHASAN 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pendeskripsian hasil penelitian ini akan Pembelajaran (RPP) tentang menulis teks
disajikan mengenai penelitian tindakan kelas negosiasi dengan memperhatikan struktur,
yang sesuai dengan pengamatan proses dan ciri bahasa, ejaan dan kaidah-kaidah dalam
hasil. Selain itu disesuaikan dengan alat penulisan teks negosiasi, dengan
pengumpulan data yang digunakan serta hasil menggunakan metode example non-example.
kerja siswa yang telah diperoleh. Hasil tes 3) persiapan bahan, alat atau media yang
yang dilakukan pada tindakan siklus I dan sesuai dengan materi pembelajaran. 4)
siklus II adalah hasil tes keterampilan Menyiapkan lembar observasi untuk siswa
menulis teks negosiasi setelah terlaksananya dan guru, dan 5) melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran menulis teks negpsiasi dengan
example non-example pada siswa kelas X menggunakan metode example non-example.
Pemasaran 1 di SMK Immanuel 2 Sungai Pelaksanaan pertemuan pertama (siklus
Raya. Hasil dari proses juga diperoleh dari I) dilakukan pada tanggal 21 April 2016
data observasi berdasarkan aktifitas siswa. selama 90 menit. Adapun langkah-langkah
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus kegiatan pelaksanaan pembelajaran sebagai
seperti penjelasan berikut ini. berikut. 1) Kegiatan awal, yang meliputi
salam, mengkondisikan kelas, mengecek
Hasil Penelitian Siklus I kehadiran siswa, apersepsi dan motivasi,
Siklus I merupakan pelaksanaan awal menginformasikan tujuan pembelajaran yang
penelitian pembelajaran menulis teks ingin dicapai dan kegiatan-kegiatan yang
negosiasi dengan menggunakan metode akan dilaksanakan dalam pembelajaran
example non-example. Siklus I ini terdiri dengan menggunakan metode example non-
atas empat tahap dalam PTK, yaitu example. 2) Kegiatan inti, yang meliputi a)
perencanaan, tindakan atau pelaksanaan, Guru membagi siswa ke dalam beberapa
pengamatan, dan refleksi. Setiap proses yang kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
dilakukan diamati dengan maksimal oleh (anggota kelompok dipilih secara acak). b)
guru dan peneliti. Proses yang dilakukan Guru menampilkan dua contoh teks kepada
dalam empat tindakan tersebut berjalan siswa, yaitu teks negosiasi dan teks yang
cukup baik. Akan tetapi, dalam siklus I ini bukan negosiasi. c) Guru mengarahkan siswa
ada beberapa catatan dan evaluasi pada saat untuk mengamati kedua contoh teks tersebut.
proses belajar mengajar berlangsung. Berikut d) Peserta didik berdiskusi dengan teman
akan dipaparkan hasil penelitian tindakan kelompoknya untuk menelaah kedua teks
kelas siklus I untuk meningkatkan tersebut. f) Peserta didik menyimpulkan hasil
keterampilan siswa dalam munulis teks kerja kelompoknya dan menentukan satu di
negosiasi menggunakan metode example antara teks tersebut sebagai teks negosiasi
non-example pada siswa kelas X Pemasaran sesuai dengan struktur teks dan ciri
1 di SMK Immanuel 2 Sungai Raya. bahasanya. g) Guru menunjuk satu di antara
Tahap perencanaan pertemuan ke I kelompok tersebut untuk mneyampaikan
meliputi: 1) refleksi awal, yaitu melakukan hasil diskusi kelompoknya, sementara
perbincangan dengan guru kolabolator untuk kelompok yang lain menanggapi apabila
mempersiapkan pelaksanaan tindakan yang terdapat perbedaan pendapat antarkelompok.
pelaksanaannya dimulai dari tanggal 21 April 3) Kegiatan penutup yaitu, guru memberi
2016 dan berakhir pada tanggal 2 Mei 2016. penguatan kepada peserta didik atas hasil

5
pekerjaan kelompoknya, berdasarkan hasil example. 2) Kegiatan inti yakni sebagai
diskusi dari tiap-tiap kelompok, guru berikut, a) Guru membagi siswa ke dalam
mengajak siswa untuk membuat sebuah beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
simpulan, serta memberi informasi kepada orang (anggota kelompok dipilih secara acak
siswa tentang pelajaran yang akan oleh guru), b) guru membagikan dua gambar
dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. kepada siswa, yaitu gambar yang
Berdasarkan hasil refleksi pada menunjukkan adanya kegiatan negosiasi dan
pertemuan ke I, maka langkah pelaksanaan gambar yang tidak menunjukkan adanya
tindakan yang akan dilakukan pada kegiatan negosiasi, c) guru mengarahkan
pertemuan ke II adalah sebagai berikut 1) siswa untuk mengamati kedua gambar
guru lebih membimbing dan memberi arahan tersebut, dan berdiskusi dengan teman
kepada siswa dalam menuliskan teks kelompoknya untuk menentukan gambar
negosiasi berdasarkan kaidah penulisan teks mana yang menunjukkna adanya kegiatan
negosiasi.2) Menyususun Rencana negosiasi. d) peserta didik diberi tugas secara
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang individu untuk membuat teks negoisiasi
kaidah penulisan teks negosiasi sesuai dengan pemahaman hasil diskusi
menggunakan metode example non-example mereka terhadap kegiatan yang ada pada
3) Guru membagikan dua gambar kepada gambar, sesuai dengan kaidah penulisan teks
tiap-tiap kelompok siswa untuk diamati dan negosiasi dengan memperhatikan
menentukan gambar mana yang penggunaan ejaan dan diksi. 3) Kegiatan
menunjukkan adanya kegiatan negosiasi, penutup yaitu, guru membimbing peserta
serta menugaskan kepada masing-masing didik untuk menyimpulkan hasil
siswa untuk menuliskan teks negosiasi dari pekerjaannya terkait pembelajaran
gambar yang telah mereka diskusikan memahami kaidah penulisan teks negosiasi,
bersama teman kelompoknya. berdasarkan hasil simpulannya guru memberi
Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua penguatan kepada peserta didik atas hasil
(siklus I) dilaksanakan pada tanggal 25 April pekerjaannya menulis teks negosiasi dan
2016 selama 90 menit. Adapun langkah- memberi informasi kepada siswa tentang
langkah kegiatanan yang dilaksanakan: 1) kegiatan belajar mengajar yang akan
Kegiatan awal, yang meliputi salam, dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran Berdasarkan kegiatan belajar mengajar
siswa, apersepsi dan motivasi, yang dilakukan selama dua kali pertemuan
menginformasikan tujuan pembelajaran yang pada siklus I, maka hasil menulis teks
ingin dicapai dan kegiatan-kegiatan yang negosiasi oleh siswa kela X SMK Immanuel
akan dilaksanakan dalam pembelajaran 2 Sungai Raya adalah sebagai berikut.
dengan menggunakan metode example non-

Tabel 1. Hasil Tes Menulis Teks Negosiasi Siklus I

No Kategori Rentang Frekuensi Presentase Rata-


Nilai rata

6
2760Sangat kurang 0-49 0 0%
39 Kurang 50-59 6 15%
1. Cukup 60-69 7 18% = 70,76
2. Baik 70-79 16 41%
3. Sangat Baik 80-100 10 26%
4. Jumlah 39 100%
5.

Data pada tabel 1 menunjukkan bahwa pembelajaran berlangsung. Proses


keterampilan siswa dalam menulis teks pelaksanaan atau tindakan dalam
negosiasi masih belum mencapai KKM. Hal pembelajaran yang diamati meliputi kegiatan
ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas pendahuluan, inti, dan penutup. Berikut
yang dicapai siswa pada siklus I, yaitu 70.76 adalah hal-hal yang menjadi perhatian dalam
sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah proses pelaksanaan pembelajaran.
adalah 75. Dari 39 siswa yang mengikuti Pertemuan pertama (siklus II)
proses pembelajaran, ada 22 siswa yang dilaksamakan pada tanggal 28 April 2016.
dinilai tuntas sementara 17 siswa lainnya Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama
masih belum tuntas. Siswa yang belum proses pembelajaran berlangsung, yaitu, 1)
memperoleh nilai tuntas akan dijadikan Kegiatan awal, yang meliputi salam,
evaluasi guru dalam meningkatkan mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran
ketempilan menulis teks negosiasi pada siswa, apersepsi dan motivasi,
siklus selanjutnya. menginformasikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dan kegiatan-kegiatan yang
Hasil Penelitian Siklus II akan dilaksanakan dalam pembelajaran
Perencanaan siklus II dilaksanakan pada dengan menggunakan metode example non-
Rabu, 27 April 2016. Peneliti dan guru example. 2) Kegiatan inti yaitu kegiatan yang
mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan meliputi hal-hal berikut, a ) guru membagi
dengan pelaksanaan proses pembelajaran siswa ke dalam beberapa kelompok yang
menulis teks negosiasi menggunakan metode terdiri dari 4-5 orang (anggota kelompok
example non-example. Hasil refleksi siklus I dipilih secara acak oleh guru), b) guru
menjadi bahan utama yang didiskusikan oleh membagikan gambar kepada siswa, yaitu
peneliti dan guru. Dengan berdiskusi, gambar yang menunjukkan adanya kegiatan
diharapkan muncul ide-ide baru yang dapat negosiasi, c) guru mengarahkan siswa untuk
digunakan sebagai bahan perencanaan proses bekerja secara kelompok mengamati dan
pembelajaran siklus II. menganalisis gambar tersebut, d) guru
Siklus II dilaksanakan dengan alokasi mengarahkan sisiwa untuk menentukan
waktu 4 x 45 menit (2 x pertemuan). struktur maupun ciri bahasa dari teks yang
Pertemuan pertama pada hari Kamis, 28 akan dibuat berdasarkan gambar tersebut, e)
April 2016 pukul 10.20–11.50. Kemudian peserta didik menyimpulkan hasil kerja
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kelompoknya, f) guru menunjuk satu di
Senin, 2 Mei 2016 pukul 09.25-11.05 2016. antara kelompok tersebut untuk
Pelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan menyampaikan hasil diskusinya, g)
setelah jam istirahat, sehingga tidak ada kelompok yang lain menanggapi apabila
pemotongan waktu istirahat selama proses terdapat perbedaan pendapat. 3) Kegiatan

7
penutup yaitu guru membimbing siswa untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
menyimpulkan pembelajaran memahami dalam pembelajaran dengan menggunakan
kaidah penulisan teks negosiasi berdasarkan metode example non-example. 2) Kegiatan
gambar yang telah diamati, memberi inti yaitu, a) guru membagikan gambar seri
penguatan dan memberi umpan balik kepada kepada masing-masing siswa. Gambar
peserta didik dalam meningkatkan tersebut adalah gambar seri yang telah
pemahaman mereka terhadap kaidah dianalisis oleh siswa bersama teman
penulisan teks negosiasi berdasarkan gambar kelompoknya pada pertemuan sebelumnya.
yang ditampilkan. b) Guru mengarahkan siswa untuk
Berdasarkan hasil refleksi dari mengamati gambar tersebut. c) Berdasarkan
pertemuan pertama (siklus II), hal yang perlu pengamatannya, siswa menanyakan hal-hal
diperbaiki yaitu, 1) guru membimbing siswa yang belum dipahami dalam menulis teks
dalam menulis teks negosiasi berkaitan negosiasi berdasarkan gambar tersebut. d)
dengan penggunaan ejaan dan diksi, 2) Guru menjelaskan sedikit tentang kaidah
peneliti dan guru membuat narasi pada tiap- penulisan teks negosiasi berdasarkan hal-hal
tiap kegiatan yang ada pada gambar seri yang yang belum dipahami oleh siswa. e) Peserta
akan dibagikan kepada siswa guna didik diberi tugas secara individu untuk
mempermudah siswa dalam menulis teks membuat teks negoisiasi sesuai dengan
negosiasi. pemahaman hasil diskusi mereka terhadap
Pertemuan kedua (siklus II) kegiatan yang ada pada gambar, berdasarkan
dilaksanakan pada tangal 2 Mei 2016. kaidah penulisan teks negosiasi dengan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan selama memperhatikan penggunaan ejaan dan diksi.
proses pembelajaran berlangsung yaitu, 1) f) Guru membimbing siswa dalam penulisan
kegiatan awal, yang meliputi salam, teks negosiasi.
mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran Berdasarkan kegiatan belajar mengajar
siswa, apersepsi dan motivasi, yang dilakukan selama dua kali pertemuan
menginformasikan tujuan pembelajaran yang pada siklus II, maka hasil menulis teks
ingin dicapai, menyampaikan kompetensi negosiasi oleh siswa kela X SMK Immanuel
yang harus dikuasai oleh peserta didik dan 2 Sungai Raya adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Tes Menulis Teks negosiasi Siklus II

No Kategori Rentang Frekuensi Presentase Rata-


Nilai rata
3014Sangat kurang 0-49 0 0%
39 Kurang 50-59 0 0%
1. Cukup 60-69 6 15% = 77,28
2. Baik 70-79 14 36%
3. Sangat Baik 80-100 19 49%
4. Jumlah 39 100%
5.

8
Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa mencapai target yang ditentukan, yaitu siswa
keterampilan siswa dalam menulis teks minimal memperoleh nilai dangan rata-rata
negosiasi sudah mencapai KKM. Hal ini 75.
dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang
dicapai siswa pada siklus II, yaitu 77.28 Pembahasan
sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah Pembahasan merupakan sebuah bagian
adalah 75. Siklus II ini terjadi peningkatan yang menyajikan hasil dari sebuah proses
dibandingkan siklus I. Hasil menulis siswa penelitian secara lebih luas. Dalam hal ini,
mengalami peningkatan karena metode yang akan dibahas peningkatan keterampilan
diterapkan guru berhasil yakni menggunakan menyusun teks negosiasi menggunakan
metode example non-example yang dapat model example non-example. siswa kelas X
membantu siswa untuk mengembangkan ide Pemasaran I SMK Immanuel Pontianak
dalam menulis teks negosiasi berdasarkan Tahun Pembelajaran 2016/2017.
gambar yang telah disediakan oleh guru. Bagian ini akan dibahas hal-hal yang
Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
siswa yang memperoleh nilai dengan rentang mengevaluasi, dan hasil belajar siswa pada
0–49 dalam kategori sangat kurang sebanyak siklus I dan II. Pembahasan mengenai
0 siswa atau 0%. Siswa yang memperoleh perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
nilai dengan rentang 50–59 dengan kategori pembelajaran mengacu pada hasil observasi
kurang sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa terhadap kegiatan guru dalam proses
yang memperoleh nilai dengan rentang 60– pelaksanaan pembelajaran menyusun teks
69 dengan kategori cukup sebanyak 6 siswa negosiasi menggunakan model example non-
atau 15%. Siswa yang memperoleh nilai example. Pada hasil belajar, pembahasan
dengan rentang 70–79 dalam kategori baik mengacu pada hasil tes siswa dalam
sebanyak 14 siswa atau 36%. Siswa yang keterampilan menulis teks negosiasi. Dengan
memperoleh nilai dengan rentang 80-100 demikian, akan dilihat perbandingan antara
dalam kategori sangat baik sebanyak 19 hasil tes pada siklus I dan II.
siswa atau 49%. Hasil perencanaan dalam penelitiaan ini
Berdasarkan data tersebut diketahui dijabarkan dalam dua siklus, berikut hasil
bahwa pada siklus II, siswa sudah dapat dari perencanaan siklus I dan siklus II.
memahami menulis teks negosiasi. Hal ini Perencanaan yang dilakukan dalam pada
terbukti dari 39 siswa yang mengikuti proses siklus I yaitu, guru dan peneliti menyiapkan
pembelajaran, ada 30 siswa yang tuntas, bahan ajar berupa dua contoh teks yang akan
sementara yang tidak tuntas sebanyak 9 ditampilkan kepada siswa. Kedua contoh teks
siswa. Siswa yang yang belum memperoleh tersebut terdiri dari teks negosiasi dan teks
nilai tuntas akan dilakukan remedial untuk yang bukan negosiasi. Contoh teks negosiasi
meningkatkan nilai menulis teks negosiasi. yang digunakan oleh peneliti dan guru
Hasil belajar yang dicapai siswa tersebut diambil dari buku siswa dengan judul teks
menunjukkan bahwa telah terjadi “Negosiasi Antara Penjual dan Pembeli di
peningkatan, setelah proses pembelajaran Pasar Seni Sukawati” sementara untuk teks
dilakukan dengan menggunakan metode yang bukan negosiasi, peneliti menggunakan
example non-example. Meskipun teks dialog antara penjual dan pembeli di
peningkatan tersebut belum maksimal, tetapi pasar sayur yang tidak terjadi negosiasi
peningkatan tersebut sudah ada yang antara penjual dan pembeli tersebut. Kedua

9
contoh teks ini digunakan untuk membuat Pelaksanaan pembelajaran siklus I yang
siswa berpikir kritis dalam membedakan terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan
kedua teks tersebut. Setelah menyiapkan dua inti dan kegiatan penutup maka dapat
contoh teks yang akan ditelaah oleh siswa, diketahui bahwa pada siklus I, guru masih
hal yang paling penting dalam pelaksanaan kurang dalam hal pemanfaatan media belajar
pembelajaran menulis teks negosiasi mengajar di kelas, yaitu guru tidak
menggunakan metode example non-example menggunakan LCD untuk menampilkan
adalah penyajian gambar yang akan dibuat gambar kepada siswa di kelas tersbut. Sama
menjadi teks negosiasi oleh siswa. Gambar halnya dengan kegiatan penutup, masih
yang digunakan oleh peneliti adalah gambar terdapat kekuragan pada guru, yaitu guru
seri. Hal tersebut untuk mempermudah siswa tidak menyampaikan informasi kepada
dalam membuat teks negosiasi berdasarkan peserta didik tentang pembelajaran yang akan
tahapan-tahapannya. dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Dari
Sementara itu, perencanaan yang hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
dilakukan pada siklus II yaitu, peneliti dan kegiatan guru pada proses
guru bertukar pikiran untuk menyamakan tindakan/pelaksanaan belum dilaksanakan
pemahaman tentang perbaikan metode secara maksimal dan perlu ditingkatkan pada
pembelajaran yang digunakan yaitu metode siklus II. Sementara itu, data yang diperoleh
example non-example, yang mana metode ini dari pengamatan pelaksanaan pembelajaran
menggunakan gambar sebagai media siklus II yang terdiri dari kegiatan
pembelajaran siswa menulis teks negosiasi. pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
Pada siklus I, guru hanya menampilkan penutup dapat diketahui bahwa guru sudah
berupa gambar seri kepada siswa, sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
hal tersebut masih membuat siswa kesulitan menggunakan metode example non-example
dalam menulis teks negosiasi. Oleh karena secara maksimal. Hanya saja, masih ada
itu, pada siklus ke II ini guru dan peneliti kekurangan pada kegiatan pendahuluan yaitu
akan membuat narasi dan kalimat pada tiap- guru tidak mengarahkan siswa untuk berdoa
tiap tahapan dari gambar seri yang menjadi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
media dalam pembelajaran menulis teks karena jam pelajaran bahasa Indonesia
negosiasi. Hal ini dirancang agar siswa lebih dilaksanakan setelah jam istirahat pertama.
mudah dan terarah dalam membuat teks Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
negosiasi berdasarkan gambar seri yang kegiatan guru pada proses
ditampilkan. tindakan/pelaksanaan siklus II sudah
dilaksanakan secara maksimal.

Tabel 3. Hasil Peningkatan Tes Keterampilan Menulis Teks Negosiasi


Siklus I dan II

No Keterangan Nilai rata-rata Peningkatan rata-rata


1. Sebelum 66,89
menggunakan
metode example
3,87
non-example

10
2. Siklus I 70,76
6,52
3 Siklus II 77,28

Berdasarkan tabel 3 tersebut dapat negosiasi sama dengan tes awal, yang
diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil tes membedakan peningkatan nilai menulis teks
keterampilan menulis teks negosiasi dari negosiasi pada siklus I dan II mendapatkan
sebelum melakukan pembelajaran nilai rendah. Tes awal pada siklus I,
menggunakan metode example non-example, menunjukkan bahwa dari 39 siswa, sebanyak
dan siklus I ke siklus II. Nilai yang diperoleh 22 siswa yang tuntas, sedangkan siklus II
sebelum menggunakan metode example non- menunjukkan bahwa dari 39 siswa, sebanyak
example rata-rata 66.89 pada siklus I rata-rata 30 siswa yang tuntas. Berdasarkan data
70.76 dan siklus II 77.28 tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
Nilai rata-rata peningkatan siklus I dan penelitian tindakan kelas ini telah berhasil
siklus II bisa dikatakan sedang. Peningkatan meningkatkan keterampilan menulis teks
keterampilan siswa dalam menulis teks negosiasi pada siswa.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Metode example non-example efektif Saran
digunakan untuk membantu siswa Berdasarkan uraian mengenai peneltian
menemukan ide dalam menulis teks tindakan kelas yang telah peneliti dan guru
negosiasi, dengan catatan bahwa gambar laksankan, dalam hal ini peneliti sarankan
yang digunakan sebagai media pembelajaran hal-hal sebagai berikut. Guru dapat
harus sesuai dengan materi yang sedang menggunakan metode example non-example
dipelajari. Penggunaan gambar seri yang dalam proses pembelajaran menulis teks
disertai dengan kalimat pada tiap-tiap gambar negosiasi. Guru juga harus menambahkan
juga akan sangat membantu siswa dalam umpan-umpan yang dapat memancing siswa
menemukan dan mengembangkan ide untuk untuk lebih aktif dan berpikir secara kritis
menulis. sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.
Hasil menulis siswa sebelum melakukan Siswa harus lebih aktif dalam proses
PTK yaitu 66,89 Hasil menulis teks negosiasi pembelajaran karena siswa adalah subjek
siklus I setelah menggunakan metode belajar dan guru hanya sebagai fasilitator.
example non-example yaitu dengan rata-rata Ketika siswa aktif maka akan timbul
70.76, dan meningkat menjadi 77,28 pada peningkatan dalam proses pembelajaran
siklus II. Berdasarkan data hasil menulis karena antusiasme siswa akan menimbulkan
siswa, dari siklus I ke siklus II mengalami semangat dalam proses belajar mengajar.
peningkatan. Peningkatan tersebut dengan Dukungan dari pihak sekolah sangat
rata-rata nilai 6.52. Jadi, simpulan dalam diperlukan, agar guru dan siswa dapat
penelitian ini adalah metode example non- memanfaatkan fasilitas-fasilatas sekolah
example dapat meningkatkan keterampilan yang disediakan agar belajar lebih mudah dan
menulis teks negosiasi pada siswa kelas X menyenangkan
Pemasaran 1 SMK Immanuel 2 Sungai Raya.

11
.
Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran
DAFTAR RUJUKAN Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Bandung: PT Rafika Aditama.
Berbasis Pendidikan Karakter. Kosasih, E. 2013. Jenis-jenis Teks
Bandung: PT Refika Aditama. (SMA/MA/SMK Kelas X ). Bandung:
Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Yrama Widya.
Metode Pembelajaran Kreatif dan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Berkarakter. Bogor: Ghalia Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Indonesia. Bandung: Alfabet.
Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Sudiarto. 2013. Negosiasi, Mediasi, dan
Ciputat: Gaung Persada Press. Arbitrase. Bandung:Pustaka Reka
Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Cipta.
Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis
Kementrian Pendidikan dan Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Kebudayaan. Bandung: Angkasa
.

12

Anda mungkin juga menyukai