Assosiasi Kebersihan Oral terhadap Penyakit Kardiovaskuler

Kesehatan mulut merupakan bagian dari kesehatan secara umum dan penyakit
periodontal merupakan salah infeksi kronis yang diassosiasi oleh respon inflamasi
sistemik moderat. Secara epidemiologi, sebesar 84,4% masyarakat yang mengalami
penyakit periodontal terkena penyakit kardiovaskuler dibandingkan dengan yang tida
terkena penyakit kardiovaskuler sebesar 22,5%. Faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kebersihan oral yakni umur, perokok, dan beberapa gangguan kondisi
sistemik diabetes yang dapat mengganggu kebersihan mulut. Hubungan antara
kebersihan mulut dengan penyakit kardiovaskuler dapat dilihat dari peningkatan
microbial plaque yang dapat memicu penyakit periodontal dan infeksi dental yang
akan menginisiasi terjadinya respon inflamasi, sehingga dapat meningkatkan risiko
penyakit kardiovaskuler (Najafipour et al., 2013).

Secara epidemiologis, periodontitis merupakan salah satu penyakit periodontal yang

menyebabkan kejadian penyakit kardiovaskuler. Periodontitis dapat disebabkan
karena frekuensi gosok gigi dan flossing yang mengakibatkan terbentuknya plak
bakteri pada gigi yang dapat memicu terjadinya infeksi (Zanella, de Souza, Suzigan,
Saba-Chujfi, & Barbisan, 2015). Infeksi periodontal dapat meyebabkan munculnya
mediator inflamasi dan meningkatkan hipersensitivitas monosit dan respon autoimun.
Peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler akibat kurangnya kebersihan
oral dapat diakibatkan oleh diabetes, umumnya diabetes dapat menyebabkan
terjadinya penyakit periodontal. Patogen periodontal seperti Actinobacillus
actino,ycetemcomitans, B.forsythus, Presvetella gingivalis, dan prevotella intermedia
biasanya terdapat pada plak arteriosclerosis yang berperan dalam perkembangan dan
dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Sitokin derivat monosit seperti TNF-a,
IL-6, IL-8, dan IL-1 dapat meningkat akibat stimulus sekunder respon infeksi
periodontal. Stimulus tersebut adalah endotoksin ada lipopolisakarida (LPS) yang
berasal dari plak subgingival, sehingga memicu respon inflamasi pada bakteri yang
terdapat pada plak arterosklerosis. Terdapat respon imun yang akan membentuk
antibodi untuk merusak protein bakteri (Shetty et al., 2012). Selain itu terdapat
mekanisme lain yang menjelaskan bagaimana periodontitis dapat menyebabkan
 aterosklerosis, yaitu proses mimikri molekuler yang dapat menimbulkan reaksi
autoimunitas. LPS dari bakteri penyebab periodontitis mempunya kesamaan urutan
sequence dengan suatu heat shock protein (HSP) yang akan menimbulkan reaksi
silang dari autoantibodi. HSP merupakan suatu protein yang bersifat protektif
terhadap sel endotel khususnya HSP60 sehingga fungsi portektifnya terhadap shear
stress, radikal bebas, dan infeksi tidak dapat berjalan dengan baik yang akan
meningkatkan risiko terbentuknya plak aterosklerosis (Lockhart et al., 2012).

Refrences

Lockhart, P. B., Bolger, A. F., Papapanou, P. N., Osinbowale, O., Trevisan, M., Levison, M.
E., … Baddour, L. M. (2012). Periodontal Disease and Atherosclerotic Vascular
Disease: Does the Evidence Support an Independent Association? Journal of American
Heart Association, 125(20), 2520–2544. https://doi.org/10.1161/cir.0b013e31825719f3

Najafipour, H., Mohammadi, T. M., Rahim, F., Haghdoost, A. A., Shadkam, M., & Afshari,
M. (2013). Association of Oral Health and Cardiovascular Disease Risk Factors ‘“
Results from a Community Based Study on 5900 Adult Subjects .”’ 2013.

Shetty, D., Dua, M., Kumar, K., Dhanapal, R., Astekar, M., Shetty, D. C., … Pathology, M.
(2012). Oral hygiene status of individuals with cardiovascular diseases and associated
risk factors. 2, 55–58. https://doi.org/10.4081/cp.2012.e86

Zanella, S. M., de Souza, L. V., Suzigan, B. H., Saba-Chujfi, E., & Barbisan, J. N. (2015).
The Association between Oral Health and Atherosclerotic Coronary Artery Disease in
Patients submitted to Coronary Angiography: a Controlled Cross-Sectional Study.
Revista Brasileira de Cardiologia Invasiva (English Edition), 20(2), 178–183.
https://doi.org/10.1016/s2214-1235(15)30049-1