Anda di halaman 1dari 2

Tekanan darah merupakan suatu ukuran daya yang diberikan oleh darah yang

bersirkulasi dalam pembuluh darah dan berderah ke seluruh jaringan tubuh. Tekanan darah
dibedakan menjadi tekanan darah sistolik dan diastolik, dan setiap orang memiliki tekanan
darah yang bervariasi (Magder, 2018). Klasifikasi nilai tekanan darah (mmHg) menurut JNC
VII yaitu, normal (<120/80), pre-hipertensi (120-139/80-89), hipertensi 1 (140-159/90-99),
hipertensi 2 (160/100). Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tekanan darah
seseorang salah satunya adalah kadar gula dalam darah, dimana risiko terjadinya peningkatan
tekanan darah (hipertensi) dapat disebabkan oleh kadar gula darah yang meningkat
(hiperglikemi) (Ichsantiarini and Nugroho, 2013).
Pada pasien diabetes mellitus tipe 2 terjadi hiperglikemia yang dapat merusak sel
endotel pembuluh darah sehingga meningkatkan proses oksidasi yang menghasilkan advanced
glycosylated endproducts (AGEs), akibatnya terjadi proses inflamasi yang menimbulkan plak
dan mengakibatkan dinding pembuluh darah keras, kaku, dan menebal (aterosklerosis) (Kim
et al., 2015). Selain itu pada diabetes mellitus tipe 2 juga terjadi kondisi resistensi insulin yang
dapat menyebabkan terjadinya peningkatan peradangan jaringan dan produksi spesies oksigen
reaktif (ROS) yang mengakibatkan disfungsi endotel, peningkatan sistem renin-angiotensin-
aldosteron (RAAS) dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis (SNS) dan pada akhirnya
semuanya dapat mengganggu fisiologis tekanan darah (Govindarajan, R Sowers and Stump,
2006). Tingkat religiusitas dapat berpengaruh terhadap tekanan darah pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 karena tingkat religiusitas dapat mempengaruhi bagaimana pasien tersebut
mengendalikan psikologis dan tingkat stress yang akan berpengaruh terhadap intake makanan
dan juga konsumsi obat. Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa seseorang dengan
tingkat religiusitas yang baik terbukti dapat mengendalikan tekanan darah (Boon and Mfam,
2011).

Boon, C. and Mfam, H. (2011) ‘Does religious affiliation influence glycaemic control in
primary care patients with type 2 diabetes mellitus ?’, 8, pp. 21–28.
Govindarajan, G., R Sowers, J. and Stump, C. (2006) ‘Hyper tension and Diabetes Mellitus’.
Ichsantiarini, A. P. and Nugroho, P. (2013) ‘Hubungan Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan
Kendali Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Rumah Sakit’.
Kim, M. et al. (2015) ‘Hypertension is an independent risk factor for type 2 diabetes : the
Korean genome and epidemiology study’. Nature Publishing Group, 38(11), pp. 783–789. doi:
10.1038/hr.2015.72.
Magder, S. (2018) ‘The meaning of blood pressure’. Critical Care, 22(257), pp. 1–10.

Anda mungkin juga menyukai