Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Diabetes Melitus Gestasional

Secara umum, menurut W. Sudoyo (2009, hal 35) dalam buku Ilmu

Penyakit Dalam edisi V, DM pada kehamilan dibagi menjadi dua kelompok

yaitu:

1. DM yang memang sudah diketahui sebelumnya dan kemudian

menjadi hamil (Diabetes Mellitus Hamil/DMH/DM pragestasional).

2. DM yang baru ditemukan saat hamil (Diabetes Melitus

Gestasional/DMG).

Diabetes mellitus gestasional didefinisiskan sebagai suatu intoleransi glukosa

yang terjadi atau pertama kali ditemukan pada saat hamil. Definisi ini berlaku

dengan tidak memandang apakah pasien diabetes mellitus hamil yang

mendapat terapi insulin atau diet saja, juga apabila pada pasca persalinan

keadaan intoleransi glukosa masih menetap. Demikian pula ada kemungkinan

pasien tersebut sebelum hamil sudah terjadi intoleransi glukosa. Meskipun

memiliki perbedaan pada awal perjalanan penyakitnya, baik penyandang DM

tipe 1 dan 2 yang hamil maupun DMG memiliki penatalaksanaan yang

kurang lenih sama.

Prevalensi diabetes mellitus gestasional sangat bervariasi dari 1-14%,

tergantung dari subyek yang diteliti dan terutama dari kreteria diagnosis yang

4
digunakan. Dengan menggunakan kriteria yang sama yaitu yang digunakan

oleh American Diabetes Association prevalensi sebesar 2,0%.

2.2 Etiologi

Selama masa kehamilan peninngkatan kadar hormon tertentu dibuat dalam

plasenta (organ menghubungkan bayi dengan tali pusat ke rahim) nutrisi

membantu pergeseran dari ibu ke jani. Hormon lain yang diproduksi oleh

plasenta untuk membantu mencegah ibu dari mengembangkan gula darah

rendah. Selama kehamilan, hormonn ini menyebabkan terganggunya intolernsi

glukosa progresif (kadar gula darah yang ebih tinggi). Untuk menurunkan

kadar gula darah,tubuh membuat insulin lebih banyak supaya sel memdapat

glukosa bagi memproduksi sumber energi. Biasanya pankreas ibu mampu

memproduksi insulin lebbih (sekitar tiga kali jumlah normal) untuk mengatasi

efek hormon kehamilan pada tingkat gula darah. Namun, jika pankreas tidak

dapat memproduksi yang cukup untuk mengatasi efek dari peningkatan

hormon selama kehamilan kadar gula darah akan naik mengakibatkan GDM

(Subrata Adi, 2015).

2.3 Faktor Resiko

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko terkena GDM selama kehamilan :

2.3.1 Kelebihan berat badan sebelum hamil (lebih dar 20% dari berat

badan ideal ).

2.3.2 Gangguan toleransi glukosa atau glukosa puasa terganggu (kadar

gula darah yang tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untukk menjadi

diabetes).

5
2.3.3 Riwayat keluarga diabetes.

2.3.4 Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari 4kg.

2.3.5 Sebelumnya mealhirkan bayi mati.

2.3.6 Mendapat diabetes kehamilan dengan kehamilan sebelumnya.

2.3.7 Memiliki terlalu banyak cairan ketuban (suatu kondisi yang disebut

polihidramnion) (Maryunani, 2013).

2.4 Patofisiologi Diabetes Melitus Gestasional

Menurut Sudoyo (2009) pada kehamilan terjadi resistansi insulin fisiologi

akibat peningkatan hormone-hormon kehamilan (human placental

lactogen/HPL, progesterone, kortisol, prolaktin) yang mencapai puncaknya

pada trimester ketiga kehamilan. Tidak berbeda pada patifisiologi DM tipe ,

pada DMG juga terjadi ganggunya sekresi sel beta pancreas. Kegagalan sel

beta ini dipikirkan karena beberapa hal diantaranya :

1. Aotoimun

2. Kelainan genetic

3. Resistensi insulin kronik

Studi oleh Xiang (2009) melaporkan bahwa pada wanita dengan DMG

mengalami gangguan kompensasi produksi insulin oleh sel beta sebesar 67%

dibandingkan kehamilan normal. Ada sebagian kecil populasi wanita ini yang

antibody isclet cell (1.6-3,8%). Sedangkan sekitar 5% dari populasi DMG

diketahui memiliki gangguan sel beta akibat defek pada sel beta seperti

mutasi pada glukokinase.

6
Resistensi insuli selama kehamilan merupakan mekanisme adaptif tubuh

untuk menjaga asupan nutrisi ke janin. Resistensi insulin kronik sudah terjadi

sebelum kehamilan pada ibu-ibu dengan obesitas. Kebanyakan wanita dengan

DMG memiliki kedua jenis resistensi insulin ini yaitu kronik dan fisiologi

sehingga resistensi insulinnya biasanya lebih berat dibandingkan kehamilan

normal. Kondisi ini akan membaik segera setelah selesai masa nifas, dimana

konsentrasi HPL sudah kembali seperti awal.

2.5 Gejala klinis

Tanda dan gejala diabetes mellitus gestasional adalah :

2.5.1 Gula dalam urin

2.5.2 Sering rasa haus

2.5.3 Sering BAK

2.5.4 Kelelahan

2.5.5 Mual

2.5.6 Sering infeksi kandung kemih, vagina dan kulit

2.5.7 Penglihatan kabur

2.6. Komplikasi

Secara umum, menurut W. Sudoyo (2009) dalam buku Ilmu

Penyakit Dalam edisi V, komplikasi Diabetes Mellitus terdiri atas :

 Ibu : peningkatan resiko hipertensi (preeklampsia, HT dalam

kehamilan), resiko SC meningkat.

7
 Janin : anumali kongenital (jika hiperglekimia berat & GDP >120

mg/dl); stillbirth (lahir ,mati); makrosimia; lain-lain (ikterus, RDS,

polisitemia,hipokalsemia).

2.7 Penatalaksanaan

Menurut Desy Kurniawati dan Hanifah Mirzanie (2009) dalam buku

Obgynacea Penatalaksanaan tersebut :

2.7.1. Konseling nutrisi & diet DM + exercise :

I. Batasi intake karbohidrat 40% drtotal kalori (40% lemak,

20%protein)

II. Konsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik rendah

III. Kurangin intake kalori total untuk overweight/obese dari 30-32

kkal/kgBB/hari menjadi 25kkal/kgBB/hari

IV. Exercise dapat menghindarkan dari kebutuhan terapi insulin

2.7.2 Pengukuran serial glukosa darah ibu

1. Monitor glukosa puasa & post prandial

2. Periksa glukosa puasa & 1 jam setiap kali sehabis makan,

dengan/tanpa insulin.

3. Priksa glukosa puasa & pre/post prandial dengan insulin

Target glukosa garah

4. Puasa <90 kapiler,<105 plasma

5. Pre prandial < 95

6. 1 jam post prandial <140

7. 2 jam post prandial <120

8
8. Glukosa post prandial <140 lebih baik dari pada glukosa pra

prandial <95

2.7.3 Jika dengan USG tampak resiko makrosomia-target terapinya glukosa

pra prandial=80

1. Identifikasi bayi beresiko tinggi&lakukan terapi

2. F’]ruktesamine serum (untuk identifikasi resiko rendah ); jika

negatif periksa insulin dicairan amnion (untuk identifikasi

hiperinsulinemia janin)

3. Glukosa puasa 1-2 kali/mgg & jika <105 (resiko rendah) periksa

lingkar perut janin pada awal trimester III (untuk indetifuikasi

makrosomia)

2.7.4 Terapi insulin (menurunkan makrosomia & morbiditas perinatal)

Indikasi :

1. Glukosa kapiler >120 lebih dari 2 kali dalam 2 minggu (plasma >

140)

2. Glukosa puasa kapiler > 90 atauplasma > 105 dosis terapi.

9
2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS

DENGAN GANGGUAN DIABETES MELLITUS GAESTASIONAL

2.1 Pengkajian

a. Aktivitas / istrahat.

Tanda :

a. Lemah, letih, susah, bergerak / susah berjalan, kram otot,

b. tonus otot menurun.

c. Tachicardi, tachipnea pada keadaan istrahat/daya aktivitas.

d. Letargi / disorientasi, koma.

b. Sirkulasi

Tanda :

a. Adanya riwayat hipertensi : infark miokard akut, kesemutan

b. pada ekstremitas dan tachicardia.

c. Perubahan tekanan darah postural : hipertensi, nadi yang menurun /

tidak ada.

d. Disritmia, krekel : DVJ

c. Neurosensori

Gejala :

a. Pusing / pening, gangguan penglihatan, disorientasi :

b. mengantuk, lifargi, stuport / koma (tahap lanjut). Sakit kepala,

c. kesemutan, kelemahan pada otot, parestesia, gangguan

d. penglihatan, gangguan memori (baru, masa lalu) : kacau

10
e. mental, refleks fendo dalam (RTD) menurun (koma), aktifitas

f. kejang.

d. Nyeri / Kenyamanan

Gejala :

a. Abdomen yang tegang / nyeri (sedang berat), wajahmeringis

dengan palpitasi : tampak sangat berhati – hati.

e. Keamanan

Gejala :

a. Kulit kering, gatal : ulkus kulit, demam diaporesis.

b. Menurunnya kekuatan immune / rentang gerak, parastesia/

paralysis otot termasuk otot – otot pernapasan (jika kadarkalium

mmenurun dengan cukup tajam).

c. Urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang menjadi

oliguria / anuria jika terjadi hipololemia barat).

d. Abdomen keras, bising usus lemah dan menurun :

e. hiperaktif (diare).

f. Pemeriksaan Diagnostik

Gejala :

a. Glukosa darah : meningkat 100 – 200 mg/dl atau lebih.

b. Aseton plasma : positif secara menyolok.

c. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat.

11
d. Osmolaritas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 m

osm/l.

2.2 Diagnosa Keperawatan

1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan diabetes, penatalaksanaan

diabetes, danefek potensial diabetes

2. Diagnosa keperawatan : risiko tinggi cedera yang berhubungan

dengan pemberian dosis insulin yang tidak benar.

3. Diagnosa keperawatan : risiko tinggi cidera berhubungan dengan

hiperglikemia dan hipogliikemia.

4. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (prosedur bedah)

2.3 Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa keperawatan : Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan

diabetes,penatalaksanaan diabetes,dan efek potensial diabetes pada wanita

hamil dan janin.

Hasil akhir yang implementasi Rasional evaluasi

diharapkan

Pasien akan Mengkaji pengetahuan Pemahaman yg adekuat pasien

memverbalisasi tentang kehamilan tentang kehamilan memverbalisasi

pemahamannya diabetik dan diabetik,penatalaksanaa pemahaman

tentang pemahamannyatentang nnya,dan akibat tentang

diabetes,penatalaksana rencana terapi. potensial akan kehamilan

annya,dan komplikasi meningkatkan diabetik,penatala

12
potensial yang dapat Meninjau kembali kepatuhan terhadap ksanaannya,dan

timbul selama ia patofisiologi diabetes. rencana keperawatan. akibat potensial

hamil. pada dirinya dan

Menjelaskan efek Pemahaman juga janinnya.

pasien akan diabetes pada membantu mengurangi

mematuhirencana kehamilan dan efek rasa takut dan cemas. Pasien

perawatan. kehamilan pada mematuhi

diabetes. rencana

pasien dan janinnya keperawatan.

tidak akan mengalami Menjelaskan akibat

atau jika terjadi potensial diabetes

komplikasi,maka akan pada ibu dan janin.

minimal.

Mendiskusikan

penatalaksanaan

kehamilan diabetik.

Menekankan

pentingnya tingkat

kepatuhan yg ketat

terhadap rencana

keperawatan dan

perlunya perawatan

13
prenatal yg teratur.

Mendorong linda

untuk mengajukan

pertanyaan.

Mengklarifikasi

kesalahan konsepsi.

Membantu linda

menyusun pertanyaan

yg akan diajukan

kepada tenaga

perawatan kesehatan

primer.

Meminta linda untuk

mengulangi informasi

untuk memvalidasi

pemahamannya.

14
Diagnosa keperawataan : ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap

kesejahteraan ibu dan janin.

Hasil akhir yang implementasi Rasional evaluasi

diharapkan

pasien akan Meningkatkan suatu Dengan Pasien

mengidentifikasi hubungan yg terbuka memverbalisasi rasa mengidentifikasi

sumber rasa takut dan dan saling percaya pada takut dan bahwa ia merasa

cemas. linda. kekhawatirannya,linda takut

akan terbantu dalam kehamilannya kali

Pasien akan Menyediakan ruangan mengatasi perasaan ini akan berakhir

mengungkapkan khusus saat berbincang- tersebut.adalah dengan keguguran

kekhawatiran dan bincang dengan linda. penting untuk atau bayinya

perasaan tentang mengurangi rasa takut mengalami

diabetes dan akibat Mengkaji perasaan dan cemas karena malformasi atau

potensialnya pada pasien tentang perasaan tersebut retardasi mental.

dirinya dan janinnya. kehamilan diabetik yg mengganggu wanita Perawat

ia alami. dalam menyadari rasa

pasien akan mengembangkan takut pasien dan

mengungkapkan Memperlihatkan sikap kopingdan perasaan memberi memberi

bahwa ia merasa menerima rasa takut tersebut merupakan pasien informasi

bahwa rasa takut dan linda. sumber stres yg dapat faktual bahwa

cemasnya berkurang. menimbulkan masalah-masalah

Mendorong pasien komplikasi ini bisa saja

15
untukmembedakan diabetes,seperti terjadi.

antara ancaman yg hperglikemia.

nyata dan ancaman yg Pasien

hanya dibayangkan menyatakan

terhadap kesejahteraan bahwa rasa

pribadi dan janin. takutnya

berkurang setelah

Meninjau kembali mendiskusikan

bahaya potensial akibat masalah-masalah

diabetes terhaddap linda ini dengan

dan janinnya. perawat.

Mendorong pasien pasien menulis

untuk berbagi daftar pertanyaan

kekhawatiran dengan yg terkait dengan

tenaga perawatan resiko pada janin

kesehatan primer. untuk diajukan ke

dokter.

Diagnosa pperawatan : risiko tinggi cedera yang berhubungan dengan

pemberian dosis insulin yang tidak benar.

Hasil akhir yang implementasi Rasional evaluasi

diharapkan

16
pasien akan Mengkaji pemahaman Pemahaman yg pasien

memverbalisasi pasien tentang adekuat tentang memverbalisasi

pemahaman tentang kebutuhan insulin insulin,tujuan dan efek pemahaman dasar

kebutuhan insulin dan selama masa hamil dan bagi tubuh sangat tentang terapi

terapi insulin selama pemberian dosis penting untuk insulin,tetapi ia

masa hamil,termasuk insulin. penatalaksanaan tidak mengetahui

tujuan,efek diabetes yg benar. perubahan

samping,jadwal Menjelaskan efek kebutuhan insulin

pemberian,pentingnya insulin pada tubuh dan Pemberian insulin pada masa hamil.

pemberian insulin dan tujuannya. dengan dosis yg

sesuai program. bennar akan Linda

Menjelaskan kebutuhan meminimalkan menggunakan

pasien akan insulin yg berubah komplikasi. teknik pengisapan

mendemonstrasikan selama masa hamil. dan pemberian

teknik untuk mengisap insulin,tetapi

dan mencampur Meninjau kembali kerja mengetahui

insulin yg benar. puncak insulin dan bahwa ia tidak

taanda-tanda konsistendalam

pasien akan hipoglikemia. merotasi tempat

menjelaskan metode penyuntikan.

penyimpanan insulin Menekankan

yg benar. pentingnya pemberian

dosis insulin yg benar.

17
Linda akan

mendemonstrasikan

teknik pemberian

insulin yg benar.

Linda dan jaanin tidak

akan menderita cidera

akibat pemberian

insulin yg tidak benar.

Diagnosa keperawatan : risiko tinggi cidera berhubungan dengan

hiperglikemia dan hipogliikemia.

Hasil akhir yang implementasi Rasional evaluasi

diharapkan

Pasien akan Mengkaji pengetahuan Hiperglikemia dan pasien dan

memverbalisasi linda tentang hipoglikeemia suaminya

pemahamannya hiperglikemia dan mengganggu memiliki

tentang hipoglikemia hipoglikemia. kesejahteraan ibu dan pemahaman dasar

dan hiperglikemia janin harus dicegah. tentang

termasuk Mengkaji pengetahuan hiperglikemia dan

sebab,gejala,terapi suami linda dan hipoglikemia,teta

dan cara melibatkan dalam sesi pi meminta

18
pencegahannya. pengajaran. perawat mengulas

kembali informasi

pasien akan Menjelaskan sebab- untuk memastikan

mengidentifikasi sebab,gejala,terapi dan bahwa emahaman

konsekuensi potensial cara pencegahan mereka benar.

dari hiperglikemia hiperglikemia dan

dan hipoglikemiapada hipoglikemia. pasien membawa

dirinya dan janinnya. insulin dan gula-

Menekankan gula saaat pergi.

Linda dan suaminya pentingnya menelepon

akan segera petugas kesehatan saat Linda

mengenali taanda dan tanda dan gejala timbul. merencanakan

gejala hipoglikemia untuk

dan hiperglikemia dan Menekankan membawa memperoleh

akan melakukan insulin dan spuit saat gelang waspada

tindakan yang akan di pergi. medis.

lakukan.

Mendiskusikan

hubungan latihan fisik

dan diet.

19
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil asuhan keperawatan yang berjudul Asuhan

Keperawatan Ibu Nifas dengan Diabetes Mellitus Gestasional bahwa dampak

DMG pada ibu nifas sangatlah besar apabila tidak ditangani secara tepat dan

efisien. DMG pada ibu nifas masih erat hubungannya DMG pada saat ibu

masih hamil.

3.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diberikan beberapa

saran yaitu :

a. Bagi Mahasiswa Ners

Sebagai pengalaman proses belajar khususnya dalam melakukan asuhan

keperawatan maternitas dan lebih banyak lagi mempelajari berbagai

asuhan keperawatan yang berhubungan pada ibu dengan diabetes mellitus.

20

Anda mungkin juga menyukai