Anda di halaman 1dari 4

Soal Penyelesaian perselisihan HI

1. Jelaskan pengertian penyelesaian perselisihan hubungan industrial?


 Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertantangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha
dengan pekerja atau serikat pekerja, karena adanya perselisihan mengenai
hak, kepentingan, PHK, dan antar serikat pekerja dalam satu perusahaan
 Subjek perselisihan yaitu pengusaha, pekerja dan serkikat pekerja
 Jenis PHI:
 Perselisihan Hak: timbul karena tidak dipenuhinya hak, akibat adanya
perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan perUU, PK,
PP/PKB
 Perselisihan kepentingan: karena tidakadanya kesesuaian pendapat
mengenai pembuatan, dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang
ditetapkan dalam PK/PP/PKB
 Perselisihan PHK: timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai PHK yang dilakukan oleh salah satu pihak
 Perselisihan antar SP/SB: terjadi antara SP/SB dengan SP/Sb lain
hanya dalam satu perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham
mengenai keanggotaan, pelaksanaan hak. Dan kewajiban keserikat
pekerjaan
 Penyelesaian perselisihan hubungan industrial dibagi menjadi 2, yaitu:
 Penyelesaian diluar pengadilan hubungan industrial, dan
 Penyelesaian melalui pengadilan hubungan industrial.

2. Jelaskan mekanisme penyelesaian perselisihan HI melaliu perundingan


bipartite?
 Perselisihan hubungan industrial wajib diselesaikan melalui perundungan
bipartite secara musyawarah untuk mufakat
 Perundingan paling lama 30 hari sejak tanggal dimulainya perundingan
 Dibuat perjanjian bersama dan ditandatangani oleh para pihak, sifatnya
mengikat & menjadi hukum, wajib dilaksanakan oleh para pihak
 Wajib didaftarkan oleh para pihak kepada pengadilan HP di PN wilayah
para pihak mengadakan perjanjian bersama
 Diberikan akta pendaftaran perjanjian bersama dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari perjanjian bersama
 Sakah satu pihak yang dirugikan dapat mengajukan permohonan eksekusi
kepada pengadilan HI di PN di wilayah perjanjian bersama didaftarkan
 Permohonan eksekusi dapat dilakukan melalui PHI di PN di wilayah
domisili pemohon untuk diteruskan ke PHI di PN yang berkompeten
melakukan eksekusi
 Perundingan dianggap gagal apabila salah satu pihak menolak perundingan
atau tidak tercapai kesepakatan
 Salah satu pihak atau kedua belah pihak mencatatkan perselisihan kepada
instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenaga kerjaan setempat
dengan melampirkan bukti upaya penyelesaian melalui perundingan
bipartittelah dilakukan

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gagal berunding?


Tidaj tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial
disebebkan:
 Pengusaha tidak mau melakukan perundingan walaupun SP atau pekerja
telah meminta secara tertulis kepada pengusaha 2x dalam waktu 14 hari
kerja
 Perundingan yang dilakukan mengalami jalan buntu yang dinyatakan oleh
para pihak dalam risalah perundingan

4. Apa kewenangan dan mekanisme kerja seorang mediator?


 Kewenangan mediator
a) Meminta para pihak untuk memberikan keterangan secara lisan dan
tertulis
b) Meminta dokumen dan surat-surat yang berkaitan dengan perselisihan
dari para pihak
c) Menghadirkan saksi/saksi ahli dalam mediasi apabila diperlukan
d) Meminta dolumen dan surat-surat yang diperlukan dari dinas provinsi
atau dinas kab/kota atau lembaga terkait
e) Menolak kuasa para pihak yang berselisih apabila tidak memiliki sirat
kuasa khusus
f) Menolak para pihak dan/ataupemegang surat kuasa apabila ada
indikasi menghambat proes mediasi
g) Sebelum melakukan proses mediasi, dapat mengundang para pihak
yang berselisih untuk melakukan klarifikasi permasalahan atau
perselisihan yang dihadapi
h) Klarifikasi dilakukan untuk mendapatkan keterangan dan/atau
melengkapi data perselisihan dari para pihak yang hasilnya dituangkan
dalam risalah klarifikasi
 Mekanisme kerja mediator
a) Melakukan penelitian tentang duduk perkara perselisihan hubungan
industrial
b) Menyiapkan panggilan secara tertulis kepada para pihak dengan
mempertimbangkan waktu panggilan secara patut sehingga siding
mediasi dapat dilaksanakan paling lama 7 hari kerja sejak menerima
pelimpahan tugas untuk menyelesaikan perslisihan
c) Melakukan siding mediasi dengan mengupayakan penyelesaian secara
musyawarah untuk mufakat
d) Mengeluarkan anjuran secara tertulis apabila penyelesaian tidak
mencapai kesepakatan dalam waktu 10 hari kerja sejak siding mediasi
pertama
e) Membantu membuat perjanjian bersama secara tertulis apabila tercakai
kesepakatan, yang ditandatangani oleh para pihak dan disaksikan oleh
mediator
f) Memberitahukan para pihak untuk mendaftarkan perjanjian bersama
ke pengadilan HI untuk mendapatkan akta bukti pendaftaran
g) Emmbuat risalah klarifikasi dan risalah penyelesaian perselisihan
h) Membuat laporan hasil penyelesaian perselisihan kepada dijen atau
kepala dinas profinsi atau kab/kota yang bersangkutan
i) Mediator dapat meminta kuasa hukum untuk menghadirkan pemberi
kuasa
j) Dalam hal para pihak telah dipanggil secara patut dan layak sebanyak
3x ternyata pihak pemohon yang mencatatkan tidak hadir maka
pencatatan perselisihan dihapus dari buku registrasi perselisihan
k) Dalam hal para pihak telah dipanggil secara patut dan layak sebanyak
3x ternyara pihak termohon tidak hadir maka mediator mengeluarkan
anjuran tertulis berdasarkan data yang ada

5. Sebutkan perbedaan mekanisme penyelesaian perselisihan HI melalui mediasi


dan konsiliasi?
6. Apa yang saudara ketahui tentang arbiter dan apa perbedaan arbiter
sebagaimana yang dimaksud dalam UU no 2 tahun 2004 dengan arbiter yang
diatur dalam UU no. 30 tahun 1999? Jelaskan!
 UU No. 2 tahun 2004:
Seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang berselisih dari daftar
arbiter yang ditetapkan oleh mentri untuk memberikan putusan mengenai
perselisihan kepentingan dan perselisihan antar SP/SB hanya dalam satu
perusahaan yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase yang
putusannya mengikat para pihak dan bersifat final.
 UU No. 30 tahun 1999:
Arbiter adalah seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang
bersengkerta atau ditunuk oleh ppengadilan negri atau oleh lembaga
arbiter, untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang
diserahkan penyelesaiaannya melalui arbitrase

Anda mungkin juga menyukai