Oleh:
Dwitha Fajri Ramadhani 160533611410
Ilham Gumelar A. 160533611447
Lala Falina Tumelisya 160533611429
M. Alfan Hidayatulloh 160533611518
Martha Devi Indraswari 160533611401
S1 PTI’16 OFF B
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
petunjuk serta karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan dalam
bentuk makalah yang berjudul Perkembangan Moral dan Spiritual Peserta Didik.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan
i. Hakekat
ii. Karakteristik/ciri-ciri
iii. Upaya memahami aspek yang dikaji
iv. Permasalahan yang mungkin muncul
v. Upaya membantu perkembangan optimal
A. HAKEKAT
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan
seperti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak yang seharusnya dilakukan
dalam berinteraksi yang berlaku dalam kelompok sosial.
Perkembangan spiritual adalah perkembangan atau tahap seseorang
membentuk kepercayaan baik berupa kepercayaan terhadap agama ataupun adat.
Karakteristik:
Berikut ini paparan mengenai karakteristik perkembangan moralitas dan religius
anak dan remaja:
1. Karakteristik perkembangan moralitas pada anak
Menurut Lawrance Kohlberg, ada tiga tingkat dan tahapan karakteristik
perkembangan moralitas pada anak, yaitu moralitas dengan paksaan
(preconventional level), moralitas dari aturan-aturan (conventional level),
dan moralitas setelah konvensional (postconventional).
5. Latihan dan Pembiasaan, menurut Robert Coles (Wantah, 2005) latihan dan
pembiasaan merupakan strategi penting dalam pembentukan perilaku moral
pada anak usia dini. Sikap orang tua dapat dijadikan latihan dan pembiasaan
bagi anak. Sejak kecil orang tua selalu merawat, memelihara, menjaga
kesehatan dan lain sebagainya untuk anak. Hal ini akan mengajarkan moral
yang positif bagi anak
Interaksi sosial awal terjadi didalam kelompok keluarga. Anak belajar dari orang
tua, saudara kandung, dan anggota keluarga lain tentang apa yang dianggap benar
dan salah oleh kelompok sosial tersebut. Disini anak memperoleh motivasi yanjg
diperlukan untuk mengikuti standar perilaku yang ditetapkan anggota keluarga.
Melalui interaksi sosial, anak tidak saja mempunyai kesempatan untuk belajar kode
moral, tetap mereka juga mendapat kesempatan untuk belajar bagaimana orang lain
mengevaluasi perilaku mereka. Karena pengaruh yang kuat dari kelompok sosial
pada perkembangan moral anak, penting sekali jika kelompok sosial, tempat anak
mengidentifikasikan dirinya mempunyai standar moral yang sesuai dengan
kelompok sosial yang lebih besar dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Ruzz Media