PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang mempunyai tugas utama memberikan pelayanan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara
merata pada semua lapisan masyarakat. Untuk menunjang terciptanya
kesehatan masyarakat yang bermutu maka Puskesmas perlu membuat sebuah
standar pelayanan minimal agar mutu pelayanan dapat dipenuhi (standar
mutu) dan kesejahteraan masyarakat terhadap kesehatan lebih terjamin.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Sidoarjo yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja tetentu. Wilayah kerja Puskesmas meliputi
wilayah kerja administratif, yaitu suatu wilayah kecamatan, atau beberapa
desa/kelurahan di satu wilayah kecamatan sesuai tingkat kepadatan
penduduknya.
Reformasi birokrasi (debirokratisasi) telah merambah birokrasi
pelayanan publik termasuk pelayanan Puskesmas. Debirokratisasi tidak hanya
menyangkut kelembagaan tetapi juga menyangkut pola pengelolaan keuangan
dan perubahan mindset SDM Pengelola melalui kewirausahaan
(entrepreneurship) birokrasi. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara pasal 76, s.d. Pasal 78 kemudian dijabarkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 74 Tahun 2012 tentang Badan Layanan Umum, kemudian
di lingkungan Pemerintah Daerah dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis BLU Daerah,
mengamanatkan bahwa SKPD atau Unit Kerja pada SKPD (UPTD) dibidang
Kesehatan termasuk prioritas untuk dikelola sebagai BLU Daerah. Tujuan
utama penerapan BLUD adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan publik
(dibidang kesehatan). Untuk itu PUSKESMAS diharapkan dapat dikelola
sebagai BLUD. Apalagi dengan adanya BPJS sebagaimana diatur dalam
Dokumen RSB Puskesmas Waru 1
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 Pasal 2 untuk mengelola Kapitasi
sebaiknya Puskesmas dikelola sebagai BLUD. Bagaimana kesiapan
PUSKESMAS untuk dapat mengelola BLUD. Salah satu hal mendasar adalah
adanya perubahan paradigma, mindset (cara berfikir dan bertindak) tidak lagi
seperti BIROKRASI yang cenderung ingin dilayani tetapi mengubah
perilakunya menjadi “MELAYANI”. Mengelola PUSKESMAS tidak lagi
“asal berjalan” (bussiness as usual) tetapi harus selalu ada yang “baru” karena
tumbuhnya inovasi dan kreativitas dari para pengelola yang memiliki jiwa
kewirausahaan (entrepreneurship). Ada 5 prinsip dasar yang harus
dikembangkan, yaitu : Efektivitas – Efisiensi – Produktvitas – Akuntabilitas
dan Transparansi. Perlunya pembentukan RSB berkaitan dengan persiapan
Puskesmas Waru menuju UPTD dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah. Hal ini berdasar pada PP 23/2005 (yang telah diubah
dengan PP 74/2014) tentang Pola Pengelolaan Keuangan BLU dalam pasal 4
ayat (4) dan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun 2007 pasal
11 diuraikan tentang Persyaratan administratif terpenuhi apabila instansi
pemerintah yang bersangkutan dapat menyajikan seluruh dokumen berikut :
a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,
keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
b. Pola tata kelola;
c. rencana strategis bisnis;
d. laporan keuangan pokok;
e. standar pelayanan minimum; dan
f. laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit secara
independen.
Dalam pola pengelolaan keuangan BLU sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 23 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 Tahun
2007, puskesmas diberikan beberapa keleluasaan atau fleksibilitas. Namun
sebagai pengimbangnya, Puskesmas dikendalikan secara ketat dalam
perencanaan, penganggaran dan pertanggungjawabannya. Mengingat hal-hal
tersebut maka Puskesmas Waru menyusun Rencana Strategis Bisnis untuk
2. TUJUAN
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Waru Tahun 2020 – 2024 ini disusun
dengan tujuan, sebagai berikut :
1. Sebagai peta jalan (Road Map) dalam mengarahkan kebijakan alokasi
sumberdaya Puskesmas untuk pencapaian Visi Organisasi yaitu
”Kabupaten Sidoarjo yang Inovatif, Mandiri, Sejahtera dan Berkelanjutan”
2. Sebagai pedoman alat Pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran dan pencapaian indikator kinerja utama.
3. Untuk mempersatukan langkah dan gerak serta
komitmen seluruh pemangku kepentingan (stake holder), meningkatkan
capaian kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang
telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan ini;
4. Sebagai acuan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) Puskesmas setiap tahunnya.
3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP.
3.1. PENGERTIAN
1) Rencana Strategi Bisnis, adalah proses berkelanjutan dan
sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan
jasa layanan kesehatan (RESULT) dengan memanfaatkan sebanyak
- banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk
usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut (EFFORD) dan
mengukur hasilnya melalui umpan balik (EVALUATION) dalam
rangka meningkatkan nilai tambah bagi stake holder Puskesmas
Waru (Stake Holder Value).
2) Kerangka waktu Rencana Strategi Bisnis adalah kerangka waktu
yang diproyeksikan dapat dicapai selama 5 tahun kedepan, mulai
tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, yang akan dijabarkan pada
masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit
4. KONSEP DASAR.
Pengelolaan keuangan dan non keuangan (pelayanan kesehatan) pada
entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam
organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran,
evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan
berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan di Puskesmas menuntut
kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena
menyangkut kepentingan hidup matinya maupun kesehatan pelanggan
(patient safety) oleh karena itu perencanaan Puskesmas membutuhkan
fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan
implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.