1 Hasil Penelitian
4.1.1 Karakteristik Sosiodemografi Sampel Penelitian
Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang dilakukan pada
responden di Puskesmas Talliwang, Sumbawa Barat, diperoleh gambaran
karekteristik sosiodemografi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, serta pekerjaan.
Tabel 4.1.Karakteristik Sosidemografi Sampel Penelitian
Usia (tahun)
25-30 0 0%
31-35 1 1.4%
36-40 1 1.4%
41-45 0 0%
46-50 4 5.5%
51-55 25 34.8%
56-60 31 43.1%
61-65 4 5.5%
66-70 5 6.9%
71-75 1 1.4%
76-80 0 0%
Pendidikan terakhir
Tidak sekolah 4 5.5%
SD 31 43.1%
SMP 19 26.4%
SMA 10 13.9%
D3 8 11.2%
S1 1 1.4%
Pekerjaan
IRT 28 38,9%
Guru 4 5.5%
Tidak bekerja (pensiun) 19 26,4%
Pedagang 5 6.9%
Petani 11 15.3%
Karyawan 5 6.9%
Responden terbanyak menurut jenis kelamin adalah perempuan berjumlah 43
orang dengan presentase 60 %, sedangkan responden laki-laki berjumlah 29 orang
dengan presentase 40%. Berdasarkan data usia, responden terbanyak berada pada
rentang usia 56-60 tahun berjumlah 25 orang dengan presentase 34.1%. Pendidikan
terkahir responden yang terbanyak adalah SD berjumlah 31 orang dengan presentase
43.1 %. Sementara berdasarkan pekerjaan, responden terbanyak bekerja sebagai ibu
rumah tangga berjumlah 28 orang dengan presentase 38,9%.
Durasi Hipertensi
<1 tahun 10 13.9%
1 tahun 9 12.5%
2 tahun 16 22.2%
3 tahun 12 16.7%
4 tahun 4 5.6%
5 tahun 3 4.2%
6 tahun 3 4.2%
7 tahun 2 2.6%
8 tahun 0 0%
9 tahun 0 0%
10 tahun 5 6.9%
>10 tahun 8 11.2%
Komplikasi
Dislipidemia 29 40.3%
Gagal Jantung 27 37.5%
Stroke 1 1.4%
Tidak ada 15 20.8%
Frekuensi Kontrol HT
Tidak pernah 9 12.5%
Satu minggu sekali 5 6.9%
Satu bulan 2 kali 3 4.2%
Satu bulan 1 kali 20 27.8%
Dua bulan 1 kali 18 25%
Tiga bulan 1 kali 4 5.6%
Lebih dari 3 bulan 1 kali 13 18.1%
Sekali terapi antihipertensi dimulai, pasien harus rutin kontrol dan mendapat
pengaturan dosis setiap bulan sampai target tekanan darah tercapai. Frekuensi kontrol
untuk hipertensi derajat 2 disarankan lebih sering. Setelah tekanan darah mencapai
target dan stabil, frekuensi kunjungan dapat diturunkan hingga menjadi 3-6 bulan
sekali.2 Berdasarkan frekuensi kontrol, sebagian besar penderita melakukan kontrol
sebanyak 1 bulan 1 kali dengan jumlah 20 orang dan presentase 27.8%, diikuti dengan
lebih 2 bulan 1 kali dengan jumlah 18 orang dan presentase 25%. Namun, masih
terdapat 9 orang atau sama dengan 12.5% yang tidak pernah kontrol hipertensi.
Berdasarkan penilaian Morisky Scale, pasien yang tidak pernah lupa minum
semua obat mencatatkan persentase sebesar 23.6%. Pasien yang sekali-sekali dan
terkadang lupa minum semua obat pula mencatatkan persentase 48.6% dan 19.4%.
Teradapat 8.4% pasien yang biasanya lupa meminum obat.
4.2 Pembahasan
Tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien dinilai
berdasarkan 8 pertanyaan Morisky Medicationn Adherence Scale-8 (MMS-8) dengan
nilai 0-8.
Tingkat Kepatuhan
Penggunaan Obat Antihipertensi
80
70
60
50
40 Tidak
Ya
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7
Ya
50% 50%
Tidak
8.40%
Ya
Tidak
Grafik 4.4. Data Pertanyaan memgenai Lupa Membawa Obat saat Perjalanan
Ya
Tidak
Grafik 4.5. Data Pertanyaan memgenai Tidak Meminum Obat dalam 2 minggu
terakhir
Pertanyaan kedua dan kelima pada Morisky Medicationn Adherence Scale-8
(MMS-8) berhubungan dengan frekuensi meminum obat, yaitu tidak meminum obat di
suatu hari selama 2 minggu terakhir dan obat diminum seluruhnya di hari kemarin.
Pada pertanyaan kedua, terdapat 42 pasien (65,3%) pasien yang tidak meminum obat
di suatu hari selama 2 minggu terakhir dan masih terdapat 22 pasien (30,6%) yang
tidak meminum keseluruhan obat di hari kemarin. Penyebab tidak meminum obat
tersebut diuraikan pada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya, yaitu timbul rasa tidak
nyaman, tidak membawa obat saat berpergian, serta merasa membaik sehingga
menghentikan pengobatan.
Ya
Tidak
Grafik 4.6. Data Pertanyaan memgenai Meminum Seluruh Obat Hari Kemarin
Ya
Tidak
Pertanyaan ke tiga dan ke tujuh berhubungan dengan rasa tidak nyaman yang
dirasakan oleh pasien saat meminum obat secara berkelanjutan. Hal ini dapat menjadi
alasan untuk menghentikan penggunaan obat terlebih jika dilakukan tanpa
berkomunikasi dengan dokter terlebih dahulu. Terdapat 25 pasien (34,7%) yang
menghentikan penggunaan obat karena merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman ini
dapat disebabkan oleh efek samping pengobatan serta faktor psikologis pasien.
Sebanyak 7 penelitian mengungkapkan bahwa efek samping dapat menganggu
kepatuhan pengobatan. Sebuah penelitIan di Jerman menunjukan bahwa penyebab
kedua dari ketidakpatuhan pengobatan pada pasien adalah akibat efek samping. Efek
samping ini dapat dirasakan dengan rasa tidak nyaman di tubuh, penurunan efikasi
pengobatan, serta penurunan kepercayaan pada tenaga medis.30
Sebagian orang merasa tidak nyaman jika harus
meminum obat setiap hari, apakah Bapak/Ibu
pernah merasa terganggu karena keadaan seperti
itu?
Ya
Tidak
Grafik 4.8. Data Pertanyaan memgenai Rasa Terganggu karena Meminum Obat
Setiap Hari
Ya
Tidak
Tinggi : 0
Sedang : 1-2
Rendah : >2
Kelemahan dari penelitian ini adalah adanya informational bias. Pasien bisa saja
menjawab dengan jawaban yang menggambarkan bahwa mareka merupakan pasien yang
patuh terhadap terapinya. Pengamatan yang singkat dan tidak terus menerus dapat
menjadi faktor penyebab informational bias.