Anda di halaman 1dari 9

Rahman1, Sunarto2

Universitas Stikubank

FAKTOR-FAKTOR PENENTU STRUKTUR MODAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI


PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2015-2018)

Faisal Riza Rahman


Program Pascasarjana Universitas Stikubank Kampus Kendeng :
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang, Telp (62-24) 8414970
Fax (024) 8441738, e-mail: frr.mecha@gmail.com
Sunarto
Program Pascasarjana Universitas Stikubank Kampus Kendeng :
Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang, Telp (62-24) 8414970
Fax (024) 8441738, e-mail: sunarto_pps@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah secara parsial ingin mengetahui pengaruh variabel
profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dan menguji apakah DER merupakan
variabel yang memediasi hubungan variabel tersebut. Sumber data sekunder diambil melalui laporan keuangan
perusahaan dan “Annual Report” tahun 2018 dan 2016. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda (least square).
Kesimpulan dari tujuh hipotesis yang diajukan, diperoleh dua hipotesis diterima, dua hipotesis tidak signifikan
dan tiga hipotesis ditolak. Pengaruh tidak langsung (indirect effect) antara CR terhadap Tobin’s Q Ratio. Sehingga
DER tidak merupakan variabel yang memediasi hubungan antara CR terhadap Tobin’s Q Ratio. Namun DER
memediasi hubungan antara RNOA dan SIZE dan Tobin’s Q Ratio menggunakan Sobel Test. Sedangkan hasil lain
diperoleh RNOA berpengaruh positif terhadap DER. CR berpengaruh negatif terhadap DER. SIZE berpengaruh
positif terhadap DER, begitu pula DER memiliki pengaruh negatif terhadap DER.
Rekomendasi peneliti yang akan datang : memperluas objek penelitian, nilai adjusted R square yang kurang
sempurna maka sebaiknya menambah variabel independen yang dapat mempengaruhi struktur modal (DER) dan
nilai perusahaan (Tobin’s Q Ratio), dan alat analisis dapat perluas dengan metode SEM (analisis covariance), SPSS
AMOS untuk uji mediasi, dan regresi data panel menggunakan Eviews.
Kata kunci : RNOA, liquidity, company size, capital structure, tobin's q.

1. PENDAHULUAN Nilai perusahaan juga merupakan persepsi investor


terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan
Struktur modal berpedoman pada cara perusahaan harga saham (Nuswandari, et al 2019). Meningkatkan
membiayai asetnya melalui kombinasi ekuitas dan nilai perusahaan dibuat sebagai upaya untuk
leverage (Titman and Wessels, 1988). Hal ini dapat mempertahankan keunggulannya (Hermawan dan
diukur sebagai rasio antara hutang dan total ekuitas dan Mafu'ah, 2014) dan untuk menjaga kelangsungan
hutang (Myers, 2001). Bentuk pembiayaan dan jenis operasionalnya sehingga para pemangku kepentingan
sumber pendanaan akan menentukan struktur modal mendapat keuntungan dan kemakmuran dapat
perusahaan. Proses pembiayaan mengambil tempat ditingkatkan (Febrianti, 2012). Nilai perusahaan
yang sangat penting dalam manajemen perusahaan memainkan peran yang sangat penting bagi perusahaan,
karena harus memastikan keuangan yang karena jika nilai perusahaan tinggi itu akan diikuti oleh
berkesinambungan untuk pertumbuhan dan kemakmuran tinggi bagi para pemangku
mempertahankan daya saing di lingkungan mereka kepentingannya. Oleh karena itu, nilai perusahaan yang
(Sarlija, 2012; Haron, 2015; Pontoh, 2017). tinggi tersebut benar-benar layak oleh pemilik
Karena relatif sulit untuk membuat keputusan perusahaan untuk menunjukkan kemakmuran tinggi
tentang mode pembiayaan yang optimal berkenaan mereka (Suharli,2006; Purwohandoko,2017).
dengan perubahan bisnis yang dinamis, tetapi juga Nilai perusahaan juga mencerminkan evaluasi
perubahan kelembagaan dan legislatif. Akses ke investor terhadap keberhasilan suatu perusahaan dan
pendanaan eksternal adalah umumnya lebih mudah bagi apa adanya sering terkait dengan kenaikan harga bursa.
perusahaan likuid yang rasio keuangannya sesuai Investor akan menghasilkan beragam menganalisis
dengan kriteria lembaga keuangan (Lina, 2018 Ida untuk memastikan bahwa bursa saham yang mereka
Zuhroh, 2019). pegang akan memberikan pengembalian positif (Sujoko
Nilai perusahaan adalah nilai ekuitas dari hak dan Soebiantoro, 2007). Harapan pendapatan yang akan
pemegang saham yang bertujuan untuk diterima investor di masa depan seperti yang tercermin
memaksimalkan nilai yang dihasilkan oleh perusahaan.
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

dalam indikator evaluasi pasar secara keseluruhan dapat perusahaan akan menahan keinginannya untuk
diamati dalam nilai perusahaan saat ini. (Meidiawati, berhutang lebih banyak. Seperti penelitian yang
2016 dalam Zuhroh, 2019). dilakukan S.Kakilli Acaravci (2015).
Rasio leverage menunjukkan cara perusahaan Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai
membiayai asetnya. Mereka mewakili ukuran derajat perusahaan sesuai dengan hasil penelitian Raden David
risiko investasi di perusahaan, dan menentukan tingkat F. (2012), Nenggar (2015), Idah Zuroh (2019), dan
penggunaan dana pinjaman. Perusahaan dengan Hirdinis (2019). Meningkatnya hutang perusahaan
signifikan tingkat hutang yang tinggi kehilangan cenderung meningkatkan nilai dari perusahaan hal ini
fleksibilitas finansial, mungkin perusahaan memiliki tercermin dari teori signaling. Teori signaling
masalah dalam menemukan investor baru, dan sedang menjelaskan bahwa ketika ada kabar baik tentang
dihadapi dengan risiko kebangkrutan. Namun, utang perusahaan tersebut misalnya melakukan ekspansi pasar
belum tentu buruk. Jika tingkat hutang terkendali dan sehingga membutuhkan modal dari hutang maka nilai
secara teratur dipantau melalui waktu, dan dana perusahaan meningkat karena direspon baik oleh pasar
pinjaman digunakan dengan benar, hutang dapat dan dianggap perusahaan telah tumbuh dan
berakibat bertambah pengembalian investasi (Rebel berkembang. Penelitian lain menunjukkan hubungan
Cole,2008). negatif antara struktur modal dan nilai perusahaan yaitu
Menurut Brigham (2005) teori trade off Anup Chowdury (2010), sedangkan menurut Benyamin
menjelaskan ide bahwa berapa banyak hutang Eilizer P. (2010) struktur modal tidak berpengaruh
perusahaan dan berapa banyak ekuitas perusahaan terhadap nilai perusahaan.
sehingga terjadi keseimbangan antara biaya dan Struktur modal juga merupakan variable mediasi
keuntungan. Teori ini menyatakan bahwa suatu antara profitabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan
perusahaan memiliki tingkat hutang yang optimal dan dengan nilai perusahaan. Pengaruh positif terlihat pada
berusaha menyesuaikan tingkat aktualnya kearah titik jurnal penelitian Nuswandari (2019), Idah Zuroh
optimal (tidak overlevered dan under levered) (2019), Ali Jeera Abed (2014), Nenggar (2015),
(Brigham, and Ehrhardt, 2005:588-592). Purwohandoko (2017), dan Hirdinis (2019). Namun
Profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap penelitian lain menyimpulkan hasil yang berlawanan
struktur modal sejalan dengan penelitian yang dilakukan diantaranya Anup Chowdury (2010), Nuswandari
oleh Wiston Pontoh (2017), Razali Haron (2015), Rebel (2019) untuk variabel likuiditas terhadap nilai
Cole (2008), Yuke Prabansari (2005). Hasil yang perusahaan.
berbeda ditunjukkan oleh Li-ju Chen (2009), Raden Tabel 1.1 Rata-Rata DER LQ45 2015-2018
David F. (2012), S.Kakilli Acaravci (2015) dan Sunarto
(2016) bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
Variabel 2018 2017 2016 2015 AVG
terhadap struktur modal.
Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur DER 1,28 1,11 1,00 1,08 1,12
modal, semakin likuid perusahaan maka semakin TOBIN 3,23 3,25 3,45 2,92 3,21
perusahaan mampu membiayai hutang jangka RNOA 0,56 0,66 0,38 0,20 0,45
pendeknya dengan asset lancarnya. Maka perusahaan CR 2,48 2,36 2,04 2,44 2,33
akan mengurangi proporsi hutangnya hal ini sesuai SIZE 16,92 17,03 17,13 17,28 17,09
dengan penelitian Rebel Cole (2008), Anup Chowdury Sumber: Data Annual Report LQ45
(2010), Natasa Sarlija (2012), Maziar Ghazemi (2016) Pada data BEI 2018, terdapat 4 dari 18 perusahaan
untuk perusahaan berskala besar dan , Idah Zuroh yang mengeluarkan laporan keuangan dan tergabung
(2019). Namun hasil penelitian lain menunjukkan dalam LQ45 memiliki nilai perusahaan (Tobin Q) di
sebaliknya likuiditas yang tinggi akan berdampak pada bawah 1, meskipun secara rata-rata nilai pasar adalah
meningkatnya hutang (leverage) yaitu Razali Haron 3,21. Hal ini menunjukkan bahwa 22% perusahaan
(2015), Maziar Ghazemi (2016) untuk perusahaan tidak dapat mengelola aset mereka dengan baik
berukuran kecil. sehingga investor meremehkan perusahaan untuk nilai
Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap buku mereka yang sebenarnya.
struktur modal, semakin besar perusahaan yang ditandai Berdasarkan tabel 1.1 menunjukkan penurunan
semakin besar asset yang dimiliki perusahaan maka DER tidak diikuti nilai perusahaan, profitabilitas,
akan mendorong perusahaan menambah hutangnya. likuiditas, dan ukuran perusahaan. Fluktuasi yang
Asumsi tersebut sesuai dengan penelitian yang berbeda terjadi pada setiap variable yang diteliti. Namun
dilakukan oleh Yuke Prabansari (2005), Raden David F. penurunan DER berbanding lurus dengan peningkatan
(2012), Razali Haron (2015), Wiston Pontoh (2017), profitabilitas. Atas dasar fenomena dan research gap
Purwohandoko (2017), Lina H. Warrad 2018, Idah tersebut penulis termotivasi untuk melakukan penelitian
Zuroh (2019). Namun hasil penelitian lain menemukan menguji hubungan dan pengaruh dari variabel
sebaliknya bahwa semakin besar perusahaan maka
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan


terhadap struktur modal dan menguji apakah struktur 2.3 Trade Off Theory
modal sebagai variabel yang memediasi hubungan Menurut Brealey et al. (2006), teori trade-
antara profitabilitas, likuiditas, dan ukuran perusahaan off dikenal sebagai teori struktur modal yang
dengan nilai perusahaan. optimal. Dalam teori ini, suatu perusahaan akan
mencoba untuk meningkatkan tingkat utangnya ke
2. KAJIAN PUSTAKA titik tertentu, di mana manfaat dari perlindungan
2.1 Agency Theory pajak bunga tambahan dapat diperjualbelikan.
Teori Keagenan (Agency Theory) Jensen dan "Bringham dan Weston (2011) menjelaskan bahwa
Meckling (1976) dalam Masdupi (2005, 59) trade off theory adalah perusahaan menukar
mendefinisikan teori keagenan sebagai hubungan manfaat pajak dengan masalah yang disebabkan
antara agen (manajemen suatu usaha) dan principal oleh beberapa potensi kebangkrutan atas
(pemilik usaha). Di dalam hubungan keagenan penggunaan hutang.
terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih Teori trade off menjelaskan bahwa
(principal) memerintah orang lain (agen) untuk perusahaan dengan struktur modalnya tanpa hutang
melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan atau perusahaan dengan struktur modalnya yang
memberi wewenang kepada agen untuk membuat didanai oleh hutang adalah perusahaan yang buruk.
keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Perusahaan tanpa hutang modal akan membayar
Teori Keagenan menyebutkan bahwa utang pajak lebih tinggi dari itu dengan hutang dan ini
(leverage) adalah salah satu mekanisme bagi akan mempengaruhi nilai perusahaan (Idah Zuhroh,
shareholder untu meminimumkan masalah 2019)
keagenan dengan manajer. Dalam konteks ini, 2.4 Pecking Order Theory
beberapa peneliti menunjukkan bahwa tingkat Teori pecking order adalah salah satu teori
leverage dipengaruhi oleh kebijakan deviden, yang mendasari keputusan pendanaan perusahaan.
sedangkan peneliti yang lain melihat bahwa Myers (1984) mengemukakan alasan
leverage dipengaruhi oleh tingginya aliran kas kecenderungan yang ditunjukkan oleh perusahaan
bebas perusahaan. dalam menentukan sumber pendanaan. Myers
2.2 Signaling Theory (1984) menjelaskan bahwa prioritas pendanaan
Isyarat atau signal menurut brigham dan didasarkan pada teori pecking order ikuti perintah
Houston (1999; 36) adalah suatu tindakan yang pendanaan berikut:
diambil manajemen perusahaan yang memberikan a. Perusahaan lebih memilih pendanaan dari
petunjuk bagi investor tentang manajemen sumber internal.
memandang prospek perusahaan. Dalam Brigham b. Perusahaan menyesuaikan target pembayaran
dan Houston (1999; 36), perusahaan dengan dividen dengan peluang investasi.
prospek menguntungkan akan mencoba c. Dana eksternal akan digunakan ketika benar-
menghindari penjualan saham dan mengusahakan benar dibutuhkan di mana prioritas
setiap modal yang baru yang diperlukan dengan keselamatan dilalui hutang dan pilihan
cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang terakhir adalah melalui penerbitan ekuitas
melebihi target struktur modal yang normal. baru.
Perusahaan dengan prospek kurang 2.5 Profitability
menguntungkan akan cenderung untuk menjual Profitabilitas adalah hasil akhir dari
sahamnya. Hal tersebut juga mempengaruhi nilai sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen
perusahaan karena adanya pandangan investor perusahaan (Bringham dan Weston, 2011). Rasio
terhadap suatu perusahaan. profitabilitas biasanya dibuat untuk mengukur
Signaling Theory adalah suatu tindakan keberhasilan suatu perusahaan dan indikator untuk
yang diambil manajemen perusahaan yang mengevaluasi kinerja manajer (Idah Zuhroh, 2019)
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana Pengembalian aset operasi bersih (RNOA)
manajemen memandang prospek perusahaan (Scott mengakui bahwa profitabilitas harus didasarkan
Besley dan Eugene F. Brigham, 2008). Signaling pada net aset yang diinvestasikan dalam operasi.
theory atau teori sinyal menjelaskan mengapa Jadi perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan mempunyai dorongan untuk memberi operasi mereka dengan meyakinkan pemasok,
informasi laporan keuangan bukan hanya pada dalam perjalanan bisnis, untuk memberikan atau
investor namun kepada pihak eksternal perusahaan memperpanjang persyaratan kredit; kredit
lainnya seperti underwritter, investor, kreditor atau mengurangi investasi bahwa pemegang saham
pengguna informasi lainnya. Dorongan pemberian sebaliknya harus dimasukkan ke dalam bisnis.
informasi karena terdapat asymetric information Sejalan dengan itu, tingkat pinjaman bersih, dengan
antara pihak perusahaan dengan eksternal. mengecualikan kewajiban tanpa bunga dari
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

penyebut, memberikan suku bunga pinjaman yang ada efek positif antara ukuran perusahaan dan
sesuai untuk kegiatan pembiayaan (Penman, 2013). leverage.
RNOA berbeda dari ROA yang lebih 2.8 Capital Structure
umum, biasanya ditentukan sebagai pendapatan Leverage adalah efek yang berasal dari
sebelum beban bunga setelah pajak terhadap total penggunaan pembiayaan jangka panjang dan
aset. ROA tidak membedakan operasi dan kegiatan jangka pendek yang dibuat oleh perusahaan (Sari
pendanaan dengan tepat. Tidak seperti ROA, dan Priyadi, 2017 dalam Zuhroh, 2019). Leverage
RNOA tidak termasuk aset keuangan dalam memberikan gambaran tentang struktur modal
penyebut dan mengurangi kewajiban operasi perusahaan, sehingga risiko pinjaman yang tidak
(Penman, 2013). tertagih dapat dideteksi (Prayoga dan Almilia,
2.6 Likuiditity 2013).
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan Leverage perusahaan diproksikan oleh
untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas rasio hutang terhadap ekuitas. Debt to Equity Ratio
perusahaan ditunjukkan oleh jumlah aset arus yaitu (DER) menggambarkan seluruh hutang dan
aset yang mudah diubah menjadi uang tunai, keseluruhan modal dalam pendanaan perusahaan
seperti uang tunai, surat berharga, kredit, saham. dan tingkat perusahaan dalam memenuhi semua
Likuiditas lebih fokus pada kemampuan kewajibannya melalui modal yang dimilikinya.
perusahaan untuk membayar kewajiban lancar Semakin tinggi DER, semakin tinggi persentase
sehingga dalam hal ini perusahaan memiliki dana modal asing digunakan dalam biaya operasional
internal yang cukup untuk membiayai biaya perusahaan (Sambora, 2014; Prabansari, 2005).
operasionalnya (Rebel Cole, 2008; Anup Harianto (2016) membuktikan bahwa Rasio Utang
Chowdory, 2010; Ghazemi, 2016) terhadap Ekuitas memiliki efek positif dan negatif
“Rasio lancar adalah rasio pengukuran karena ada beberapa faktor risiko dalam meraih
tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar laba yang diharapkan dan berkelanjutan perusahaan
kewajiban jangka pendek atau hutang yang akan kegiatan perusahaan (Idah Zuhroh, 2019).
jatuh tempo atau dengan kata lain jumlah aktiva 2.9 Firm Value
lancar yang dimiliki untuk membayar semua Nilai perusahaan adalah nilai perusahaan yang
kewajiban lancar yang akan jatuh tempo. ”Semakin merupakan nilai wajar dari perusahaan yang
tinggi jumlah likuiditas, semakin likuid perusahaan menggambarkan evaluasi untuk investor emiten
tersebut.(Sarlija, 2012; Idah Zuhroh, 2019). tertentu sehingga nilai perusahaan adalah persepsi
2.7 Firm Size investor yang selalu terkait dengan harga saham
Ukuran perusahaan menggambarkan besar (Soliha, 2002; Gultom, 2013; Languju, 2016). Hal
kecilnya perusahaan. Besar kecilnya usaha tersebut ini sangat erat kaitannya dengan Signaling Theory,
ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. yaitu cara pasar merespon kabar baik dan kabar
Penentuan skala dapat ditentukan berdasarkan total buruk dari emiten. Nilai perusahaan adalah konsep
penjualan, total asset, rata-rata tingkat penjualan penting investor yaitu sebagai indikator pasar
(Seftianne, 2011). Titman dan Wessels (1988), evaluasi suatu perusahaan secara keseluruhan
Břečková dan Havlíček (2013), Havlíček dkk. (Nurlela, 2008) karena itu, nilai perusahaan
(2013) dan Rajan dan Zingales (1995) didefinisikan sebagai harga jual perusahaan
mengemukakan bahwa, hubungan antara ukuran dianggap memadai oleh calon investor saat
perusahaan dan struktur modal dapat dilihat dalam perusahaan akan dilikuidasi (Wahyudi dan
perspektif teori pecking order atau trade off theory. Pawestri, 2006; Rahmawati, 2015 dalam Hardinis,
Titman dan Wessels (1988) menunjukkan 2019).
bahwa biaya transaksi atau nilai pasar sebagai Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk
penentu bagi perusahaan yang memiliki preferensi menilai nilai perusahaan adalah Tobin's Q. Menurut
untuk ekuitas atau hutang.Titman dan Wessels to Dewi (2014), Tobin's Q adalah kombinasi nilai
(1988) juga mengklarifikasi bahwa, perusahaan aset berwujud dan tidak berwujud. Nilai Tobin's Q
kecil umumnya lebih memanfaatkan hutang jangka untuk perusahaan berkisar dari 0 hingga 1,
pendek daripada hutang jangka panjang atau menunjukkan bahwa biaya untuk mengganti aset
ekuitas baru karena perusahaan-perusahaan ini perusahaan melebihi nilai pasar perusahaan
menghadapi biaya transaksi yang tinggi. sehingga itu berarti bahwa nilai pasar perusahaan
Menurut Rajan dan Zingales (1995), terlalu rendah. Nilai Q Tobin di atas 1
perusahaan yang lebih besar memiliki lebih banyak menunjukkan bahwa pasar nilai perusahaan
peluang untuk memperoleh leverage yang besar melebihi nilai tercatat dari aset perusahaan.
karena biasanya lebih terdiversifikasi dan memiliki Menurut Prasetyorini, (2013b), analisis Tobin's
kemungkinan lebih kecil untuk berada dalam posisi Q yang lebih rendah dari 1 menunjukkan bahwa
mengalami tekanan keuangan, dan dalam hal ini nilai buku dari aset perusahaan lebih tinggi dari
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

nilai pasarnya. Karena itu, perusahaan akan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa RNOA
menjadi target akuisisi atau likuidasi sejak berpengaruh positif terhadap DER dinyatakan diterima.
persediaan perusahaan undervalued. Secara logis, Namun pada penelitian ini lebih mengacu
pembeli perusahaan akan mendapatkan aset dengan pada teori trade off. Teori trade off yaitu perusahaan
harga lebih rendah dibandingkan jika aset dijual akan meningkatkan jumlah hutangnya sampai pada titik
kembali. Sebaliknya, jika nilai Q Tobin lebih besar tertentu untuk memaksimalkan pendapatan atau laba.
dari satu itu menunjukkan bahwa nilai pasar Supaya dalam keputusan pendanaanya tidak
perusahaan lebih tinggi daripada nilai buku “underlevered” hutang dibawah batas atau
asetnya, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki “overlevered” hutang diatas titik batas optimal. Semakin
potensi tinggi pertumbuhan yang membuat aset tinggi laba perusahaan akan meningkatkan proporsi
perusahaan dinilai terlalu tinggi. (Idah Zuhroh, hutangnya guna mempertahankan atau meningkatkan
2019). Untuk menghitung Tobin’s Q didapatkan pendapatannya lebih banyak lagi.
dengan cara Total Market Value ditambah Total Fenomena yang terjadi yaitu ketika DER
Book Value of Liabilities dibagi dengan Total Book meningkat maka RNOA menurun dan apabila DER
Value of Assets. Sedangkan total market value menurun maka RNOA meningkat (berpengaruh
diperoleh dari jumlah saham beredar dikali dengan negatif) sehingga mendukung hasil penelitian yang
harga saham penutupan pada periode tertentu. ditemukan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Wiston (2017), Razali (2015), Cole (2008), Yuke (2005
3. METODE PENELITIAN Ida Zuhroh (2019) mengungkapkan variabel RNOA
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap DER.
yang masuk dalam daftar LQ45 Bursa Efek Indonesia 4.2 Pengaruh CR Terhadap DER
2015-2018 dengan populasi sebanyak 168 observasi. CR berpengaruh negatif tehadap DER.
Teknik pengambilan sampel menggunakan “purposive Meningkatnya CR atau kemampuan perusahaan
sampling”. Kriteria yang digunakan untuk pengambilan membayar hutang lancar (current liability)
sampel adalah : menggunakan asset lancarnya maka akan menyebabkan
1. Perusahaan yang terdaftar pada LQ45 penurunan jumlah leverage (hutang) atau struktur
2. Perusahaan memiliki data-data yang modalnya. Hal ini sesuai dengan teori agency yang
diperlukan dalam penelitian selama periode tahun menyatakan bahwa ada perbedaan kepentingan antara
2015-2018 agency (manager) dan pemilik (principal) maka akan
3. Perusahaan yang memiliki RNOA positif membutuhkan “agency cost” atau biaya untuk
Sampel yang sesuai dengan kriteria sebanyak 145 memonitor operasi perusahaan, semakin tinggi tingkat
observasi. Selanjutnya dilakukan uji normalitas, dan ada likuiditas perusahaan maka akan cenderung
20 observasi yang merupakan outlayer. Sehingga menurunkan hutangnya (struktur modal). Sehingga
sampel yang didapatkan menjadi 125 observasi. hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa likuiditas
Pengukuran variabel penelitian berdasarkan konsep berpengaruh negatif terhadap struktur modal dinyatakan
dan penelitian sebelumnya. Variabel firm value diukur diterima.
berdasarkan rasio tobin’s q (TOBIN). Variabel capital Perusahaan dengan perputaran modal yang
structure diukur dengan debt to equity ratio (DER). tinggi atau likuiditas yang tinggi maka perusahaan akan
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari semakin mampu untuk membiayai hutang jangka
profitability, likuidity dan firm size. Merujuk pada pendeknya dengan asset lancarnya. Mengingat sample
literature sebelumnya. Variabel profitability diukur perusahaan yang menjadi objek penelitian merupakan
berdasarkan return nett operating assets (RNOA). LQ45 (45 perusahaan yang paling likuid di Bursa Efek
Variabel liquidity diukur berdasarkan current ratio (CR). Indonesia) maka akan cenderung memiliki hutang yang
Variabel firm size diukur berdasarkan logaritma natural lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan lain yang
total aset (SIZE) tidak tergabung dalam LQ45. Karena perusahaan akan
cenderung menggunakan asset lancarnya sendiri untuk
4. HASIL DAN PEMBAHASAN membiayai dan menjalankan operasional kegiatan
4.1 Pengaruh RNOA Terhadap DER perusahaan.
RNOA berpengaruh positif terhadap DER. Pada fenomena sebelumnya tidak sesuai dengan
Semakin tinggi RNOA atau kemampuan perusahaan hasil penelitian karena CR yang meningkat akan disertai
menghasilkan laba operasi bersih melalui asset operasi dengan peningkatan DER. Likuiditas berpengaruh
bersih maka diikuti oleh peningkatan jumlah DER. Hal negatif terhadap struktur modal hal ini sejalan dengan
ini sesuai dengan teori trade-off yang menyatakan penelitian yang dilakukan oleh Cole (2008), Chowdury
bahwa perusahaan akan meningkatkan jumlah (2010), Sarlija (2012) dan Idah Zuhroh (2019).
hutangnya sampai pada titik tertentu untuk 4.3 Pengaruh SIZE Terhadap DER
memaksimalkan pendapatan atau laba. Sehingga SIZE berpengaruh positif terhadap DER.
Semakin besar SIZE maka menunjukkan semakin besar
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

kebutuhan modalnya (hutang). Sesuai dengan pecking total book value of liability dibandingkan dengan nilai
order teory bahwa perusahaan yang membutuhkan book value of assets.
permodalan besar dengan urutan pendanaan mulai dari Hasil penelitian sesuai dengan fenomena yang
internal perusahaan melalui modal sendiri hingga terjadi ditahun 2015 hingga 2018 pada 18 perusahaan
menerbitkan saham baru sehingga semakin besar yang dihimpun penulis terjadi pengaruh yang
ukuran suatu perusahaan akan semakin besar pula berlawanan antara struktur modal (DER) dengan nilai
kebutuhan pendanaanya yang diperoleh dengan cara perusahaan (TOBIN). Semakin tinggi hutang maka
berhutang atau meningkatkan struktur modalnya. Jika akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan,
mengacu pada teori pecking order yaitu lebih fenomena ini diperkuat oleh hasil penelitian. Hasil
mengutamakan modal sendiri untuk pendanaan penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya
perusahaan dari pada memperoleh modal dari yang dilakukan oleh Chowdury (2010) yang
berhutang. Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa hutang yang meningkat akan
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh direspon pasar sebagai pertanda buruk.
negatif terhadap struktur modal dinyatakan ditolak. 4.5 Pengaruh RNOA Terhadap TOBIN
Perusahaan dengan ukuran besar cenderung RNOA tidak berpengaruh terhadap nilai
akan membutuhkan permodalan yang besar pula untuk perusahaan. Tinggi rendahnya RNOA tidak
membiayai kegiatan operasional perusahaan contohnya mempengaruhi besarnya TOBIN karena investor tidak
ekspansi pasar, pembangunan pabrik baru, dan menilai RNOA sebagai sesuatu yang menarik untuk
pengembangan dan riset produk. Hal ini memperkuat pertimbangan penanaman modal dan RNOA tidak
pernyataan bahwa total asset perusahaan sebenarnya menentukan besar kecilnya TOBIN. Sehingga hipotesis
terdiri dari modal sendiri (ekuitas) dengan hutang penelitian yang menyatakan bahwa profitabilitas
(liabilitas) ini tercermin dari struktur modal yang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
merupakan hasil pembanding antara total liabilitas dan dinyatakan ditolak (tidak berpengaruh/ tidak signifikan).
total ekuitas. Dapat dipastikan bahwa ukuran Pernyataan tersebut juga mengindikasikan jika hutang
perusahaan berpengaruh positif terhadap peningkatan tidak merupakan faktor penting yang menjembatani
hutang. hubungan RNOA dan TOBIN. Hasil penelitian penulis
Pada fenomena yang terjadi peningkatan dan juga menyimpulkan bahwa DER tidak memediasi
penurunan SIZE tidak berpengaruh terhadap perubahan hubungan antara RNOA dan TOBIN.
DER karena SIZE cenderung mengalami peningkatan Peningkatan profit perusahaan akan memicu
dari tahun ke tahun. Hasil penelitian ini didukung oleh peningkatan harga saham perusahaan tersebut yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh Prabansari (2005), secara tidak langsung akan meningkatkan nilai
David (2012), Haron (2015), Pontoh (2017), perusahaan juga karena rasio yang dipakai untuk
Purwohandoko (2017), Warrad (2018) dan Zuhroh menggambarkan nilai perusahaan menggunakan rasio
(2019). Tobin Q yang mengandung harga saham sebagai salah
4.4 Pengaruh DER Terhadap TOBIN satu perhitunganya. Hasil penelitian diperkuat oleh
DER berpengaruh negatif terhadap nilai fenomena yang terjadi di 18 perusahaan RNOA yang
perusahaan. Semakin tinggi DER maka akan meningkat akan disertai dengan peningkatan TOBIN
menyebabkan menurunnya nilai perusahaan, karena namun tidak mutlak dan pengaruhnya secara tidak
meningkatnya DER ditangkap investor sebagai kabar langsung saja melalui DER, dan tidak signifikan jika
buruk “bad news” yang dianggap bahwa perusahaan diuji melalui sobel test. Penelitian ini sejalan dengan
kekurangan modal pada kondisi perusahaan tidak terlalu penelitian yang dilakukan oleh Elizer (2010) yang
produktif maka akan direspon pasar dengan menjual menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
saham perusahaan tersebut sehingga nilai perusahaan nilai perusahaan. Namun penelitian lain menyatakan
akan menurun disebabkan saham tersebut kurang profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai
menarik untuk disimpan oleh investor. Hal ini mengacu perusahaan diantaranya Nuswandari (2019), Zuhroh
pada teori signaling atau teori sinyal pasar. Sehingga (2019).
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa struktur 4.6 Pengaruh CR Terhadap TOBIN
modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan CR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
dinyatakan ditolak. Tinggi rendahnya likuiditas tidak mempengaruhi
Banyak anggapan bahwa dengan perusahaan yang besarnya nilai perusahaan karena investor tidak menilai
memiliki performa laporan keuangan buruk maka jika CR sebagai sesuatu yang menarik untuk pertimbangan
perusahaan berhutang lebih banyak lagi penanaman modal. Current Ratio atau rasio lancar
mengindikasikan perusahaan tidak mampu mengelola berasal dari asset lancar dibandingkan dengan hutang
asetnya dengan baik. Terjadinya informasi seperti ini lancar sedangkan tobin’s q ratio berasal dari total
berdampak pada penurunan harga saham sehingga nilai market value ditambah total book value of liability
perusahaan akan turun, mengingat indikator nilai dibandingkan dengan total book value of assets melihat
perusahaan berasal dari total market value ditambah susunan komposisi dari pembentukan variabel tersebut
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

diduga bahwa perusahan yang menjadi objek penelitian penulis ukuran perusahaan yang meningkat dapat
memiliki asset tidak lancar dan hutang jangka panjang menjadikan sinyal negatif karena dimungkinkan untuk
yang cukup tinggi sehingga current ratio tidak memperoleh ukuran perusahaan yang besar sumber
berdampak pada perubahan nilai perusahaan. Teori pendanaan berasal dari hutang lebih besar dari modal
Signaling berlaku untuk melihat fenomena yang terjadi sendiri (ekuitas) sehingga pasar merespon hal itu
tersebut. Sehingga hipotesis penelitian yang dengan sinyal negatif.
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif 4.8 Peranan DER dalam Memediasi
terhadap struktur modal dinyatakan ditolak tidak DER merupakan variabel yang memediasi
berpengaruh/ tidak signifikan). hubungan antara RNOA dan TOBIN jika dinilai dari
Hal ini mengindikasikan perusahaan yang hubungan tidak langsung (indirect effect) yang
mempuyai kemampuan membayar hutang jangka terbentuk melalui DER. Akan tetapi hubungan langsung
pendeknya melalui aktiva lancar tidak serta merta (direct effect) antara RNOA dan TOBIN tidak terjadi
membuat investor tertarik untuk berinvestasi ke karena tidak signifikan. Berbeda pada hasil output yang
perusahaan tersebut, sehingga tidak berpengaruh menyatakan RNOA berpengaruh langsung dengan
terhadap nilai perusahaan. Disisi lain DER tidak TOBIN dan berpengaruh tidak langsung melalui DER.
memediasi hubungan antara CR dan TOBIN namun Lain halnya tidak terdapat hubungan CR dan TOBIN
DER hanya sebagai variabel terikat (dependen) yang yang dimediasi oleh DER yang berati terjadi hubungan
berhubungan langsung dengan likuiditas dengan tidak langsung (indirect effect) melalui DER. Namun
pengaruh negatif yaitu likuiditas berpengaruh negatif hubungan langsung (direct effect) tidak terjadi karena
terhadap DER. nilai tidak signifikan. Sedangkan DER memediasi
Hasil penelitian didukung oleh fenomena yang hubungan SIZE dan TOBIN baik secara langsung
terjadi pada 18 perusahaan yaitu CR yang menurun (direct effect) maupun tidak langsung (indirect effect).
akan menyebabkan TOBIN meningkat dan sebaliknya
sehingga proksinya adalah berpengaruh negatif. Namun 5. KESIMPULAN
pada uji sobel mengindikasikan bahwa pengaruhnya Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang
tidak mutlak (tidak signifikan) dan hanya berpengaruh telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
tidak langsung saja memalui mediasi DER. Hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah :
penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang 1. RNOA berpengaruh positif signifikan
dilakukan Hirdinis (2019) dan Zuhroh (2019), bahwa terhadap DER.
tidak ada pengaruh antara likuiditas suatu perusahaan 2. CR berpengaruh negatif signifikan terhadap
dengan nilai perusahaan. DER.
4.7 Pengaruh SIZE Terhadap TOBIN 3. SIZE berpengaruh positif signifikan terhadap
SIZE berpengaruh positif tehadap TOBIN. DER.
Peningkatan ukuran perusahaan akan diikuti oleh 4. DER berpengaruh negatif signifikan terhadap
meningkatnya nilai peruahaan. Hal ini sesuai dengan TOBIN
teori signaling yang menyatakan bahwa ukuran 5. RNOA berpengaruh positif terhadap TOBIN.
perusahaan yang besar akan dijadikan sebagai sinyal 6. CR tidak berpengaruh terhadap TOBIN.
positif bagi investor. Investor akan melihat perusahaan 7. SIZE berpengaruh positif terhadap TOBIN.
dengan ukuran jumlah asset yang tinggi akan memiliki 8. DER memediasi hubungan antara RNOA dan
dampak semakin besarnya kemampuan perusahaan TOBIN.
menghasilkan laba maka akan meningkatnya nilai 9. DER tidak memediasi hubungan antara CR
dan TOBIN.
perusahaan melalui pembelian saham perusahaan
10. DER dipengaruhi oleh RNOA, CR, dan SIZE sebesar
tersebut oleh investor karena dengan membeli saham
67,3%, sedangkan sisanya sebesar 32,7% dipengaruhi
tersebut dapat menguntungkan investor dikemudian
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
hari. Pada kasus ini berlaku teori signaling yang
ini. Nilai koefisien determinasi RNOA, CR, SIZE,
berdampak pada respon pasar terhadap suatu kejadian. dan DER terhadap TOBIN sebesar 18,1% sehingga
Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa RNOA, CR, SIZE, dan DER terhadap TOBIN hanya
ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap memiliki kontribusi yang sangat kecil untuk
struktur modal dinyatakan ditolak. menjelaskan variabel TOBIN. Sedangkan 81,9% nilai
Pada penelitian sebelumnya diindikasi terdapat perusahaan dipengaruhi oleh variabel lain diluar
sinyal positif yang terjadi jika ukuran perusahaan penelitian.
meningkat terhadap peningkatan nilai perusahaan. Hal 6. KETERBATASAN
itu disebabkan pendanaan perusahaan banyak Hasil penelitian ini masih memiliki beberapa
bersumber dari modal sendiri sehingga pasar merespon keterbatasan diantaranya sebagai berikut :
positif disebabkan perusahaan tidak harus 1. Penelitian ini hanya menggunakan kurun waktu
membayarkan biaya modal yang diakibatkan oleh empat tahun, sehingga data yang digunakan kurang
berhutang. Namun pada penelitian yang dilakukan mencerminkan kondisi dalam jangka panjang.
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

2. Penelitian ini hanya menggunakan 42 perusahaan dapat diperoleh gambaran lebih baik dalam
belum mencakup keseluruhan perusahaan yang jangka panjang.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Penelitian selanjutnya menggunakan variabel
3. Nilai koefisien determinasi kedua persamaan kedua independen lain selain yang diuji oleh peneliti
rendah sehingga kontribusi variabel bebas terhadap atau menambah variabel yang mempengaruhi
variabel terikat rendah. struktur modal dan nilai perusahaan.
4. CR masih dimasukkan dalam variabel penelitian 6. CR masih dimasukkan dalam variabel
yang tidak ada kaitanya dengan DER karena penelitian yang tidak ada kaitanya dengan
proporsi hutang LQ45 lebih banyak berasal dari DER karena proporsi hutang LQ45 lebih
hutang jangka panjang. banyak berasal dari hutang jangka panjang.
7. IMPLIKASI MANAJERIAL DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian yang diperoleh dapat
menambah wawasan para stakeholder dalam Acaravci, Songul Kakilli (2015). The Determinants of
merumuskan kebijakan pendanaan perusahaan Capital Structure: Evidence from Turkish
yang lebih akurat untuk meningkatkan Manufacturing Sector. International Journal of
kemakmuran pemegang saham dan stakeholder Economics and Financial Issues Vol.5, No.1,
yang berkepentingan atas kemajuan suatu 158-171.
perusahaan. Anup, Chowdury and Suman Paul Chowdury (2010).
Dengan melihat hasil tersebut dapat
Impact of Capital Structure on Firm's Value:
disimpulkan bahwa setiap perusahaan yang ingin
Evidence from Bangladesh. Business and
meningkatkan nilai perusahaannya dapat
menaikkan laba perusahaan melalui laba Economics Horizons Volume 3 Issue 3, 111-
operasinya sehingga dapat meningkatkan hutang 122.
dan nantinya akan berdampak pada peningkatan Ali, Jeeran Abed (2014). The Effect of Stock Liquidity
nilai perusahaan. Akan tetapi hutang harus dijaga on Firm Value -Evidence from Iraqi Stock
agar tetap pada kondisi optimal sesuai dengan Exchange-. ‫مجلة المثنى للعلوم الدارية والقاتصادية‬.
kebutuhan perusahaan serta kemampuan Bestariningrum, N. (2015). Analyzing The Effect Of
perusahaan dalam mengkonversi pendanaan Capital Structure Andfirm Size On Firm Value
menjadi keuntungan. (Case Study: Company That Listed In Lq-45
Perusahaan untuk bisa meningkatkan nilai Index Period 2010-2014). Jurnal Berkala Ilmiah
perusahaannya tidak bisa dengan cara Efisiensi Volume 15 No. 04, 354-365.
meningkatkan nilai laba atau likuiditasnya Brigham, Eugene F and Joel F. Houston. (2011). Dasar-
langsung akan tetapi melalui perantara atau Dasar Manajemen Keuangan Edisi 11 Buku 2 .
mediasi dengan meningkatkan hutangnya terlebih In E. d. Brigham, Dasar-Dasar Manajemen
dahulu sehingga dapat meningkatkan nilai Keuangan Edisi 11 Buku 2. Jakarta: Salemba
perusahaan. Dengan meningkatkan ukuran Empat.
perusahaan baik secara langsung maupun melalui Brigham, Eugene F., Ehrhardt, M.C. (2005), Financial
peningkatan hutang maka akan meningkatkan nilai
Management Theory And Practice, Eleventh
perusahaan pula.
Edition, South Western Cengage Learning,
8. SARAN PENELITIAN SELANJUTNYA
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Ohio.
dikemukakan, dapat diberikan beberapa saran Brigham, Eugene F., Houston, J.F. (2007), Essentilas of
untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut : Financial Management, Thomsom Learning,
1. Bagi peneliti dengan topik sejenis diharapkan Singapore.
untuk melanjutkan penelitian ini dengan Cahyani Nuswandari, Sunarto Sunarto, Afifatul Jannah
menambahkan variabel independen lainnya (2019). Corporate Social Responsibility
sehingga mencakup lebih luas dalam Moderated the Effect of Liquidity and
penelitiannya. Profitability on the Firm Value. Advances in
2. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan Economics, Business and Management
ukuran perusahaan dalam menentukan Research, Volume 86, 87-90.
struktur modal yang optimal, karena Cole, Rebel (2008). What do we know about the capital.
berdasarkan hasil penelitian ini ukuran Munich Personal RePEc Archive MPRA Paper
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan No. 8086.
terhadap nilai perusahaan. Cole, Rebel (2008) What do we know about the capital
3. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas structure of privately held firms? Evidence from
sampel perusahaan tidak hanya 42 perusahaan the Surveys of Small Business Finance, DePaul
untuk memperkuat hasil penelitian.
University 1 E. Jackson Blvd Chicago, IL
4. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah
60604 USA.
periode yang lebih panjang lagi sehingga
Rahman1, Sunarto2
Universitas Stikubank

Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar Terjemah Webley, P. (1997). Path Analysis.


Sumarno. Jakarta: Erlangga. Zuhroh, Idah (2019). The Effects of Liquidity, Firm Size
Gregorius, Paulus T. (2017). Effect of Liquidity, and Profitability on the Firm Value with
Leverage and profitability to The Firm Value Mediating Leverage. 2nd International
(Dividend Policy as Moderating Variable) in Conferences on Islamic Economics, Business
Manufacturing Company of Indonesia Stock and Philanthropy, 203-224.
Exchange. Research Journal of Finance and Yuliati, Sri, 2011, Pengujian Pecking Order Theory:
Accounting Vol.8, No.18, 89-98. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Haron, Razali (2016). Do Indonesia firms practice target Struktur Modal Industri Manufaktur di BEI
capital structure? A dynamic approach. Journal Periode Setelah Krisis Moneter, Vol. X, No.1.
of Asia Business Study, 318-334. ----------------,2016, Indonesia Capital Market Directory.
Ju-Chen, L. (2010). How the Pecking-Order theory ----------------,2016, Member of Indonesia Stock
Explain Capital Structure. Chang Jung Christian Exchange, Vol. I-II.
University, Taiwan. ----------------,2018, Indonesia Capital Market Directory.
Li-Ju Chen, e. (2010). How Pecking Order Theory ----------------,2018, Member of Indonesia Stock
Explain Capital Structure. Graduate School Exchange, Vol. I-II.
Business and Operations Management, Taiwan,
1-9.
Lina H. Warrad (2018). Do Liquidity and Firm Size
Affect Profitability and Does Capital Structure
Play a Moderator Role: Study Based on
Jordanian Data. International Research Journal
of Finance and Economics, 27-40.
Maziar Ghazemi (2019). Capital Structure and Firm
Size on Firm Value Moderated by Profitability.
International Journal of Economics and
Business Administration Volume VII, Issue 1,
174-191.
Maziar Ghazemi, N. H. (2016). The Impact of Liquidity
on the Capital Structure: Evidence from
Malaysia. International Journal of Economics
and Finance; Vol.8 No.10, 130-137.
Penman, Financial Statement Analysis of Leverage and
How It Informs About Profitability and Price-
to-Book Ratios.
Penman, e. (2013). Financial Statement Analysis and
Security Valuation-McGraw Hill. McGraw Hill.
Pontoh, Wiston (2017). The Capital Structure: Is Debt
just a Policy or Requerement? European
Research Studies Journal Volume XX, Issue
2A, 128-139.
Prabansari, Yuke (2005). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur Go Public Di Bursa Efek Jakarta.
Kajian Bisnis dan Manajemen Edisi Khusus
Finance, 1-15.
Sarlija, Natasha (2012). The Impact of Liquidity on the
Capital Structure: a Case Study of Croatian
Firms. Business System Research Vol.3 No.1/
June 2012, 30-36.
Sharma, S. (1981). Identification and Analysis of
Moderator Variables. Journal of Marketing
Research (pre-1986), 291.
Sudiyatno, Bambang (2010). Tobin’s Q dan Altman Z-
Score Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja.
Kajian Akuntansi, 9-21.

Anda mungkin juga menyukai