Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MACAM – MACAM MAD

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Qur’án

Dosen Pengampu : Ina Izzatul Muna, M.Ag.

Disusun oleh :

Nurul Mutma’ïnah (43010190128)

Amelia Nur Aisah (43010190129)

Ratna Surya Berlina (43010190131)

Muhammad Azkal Hikam (43010190136)

Nur Hamid (43010190137)

Sulton Gamma Firmansyah (43010190138)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan ilmu serta menjaganya hingga
diamalkan,dan memudahkan kami dalam menulis makalah dengan baik dan benar.Tanpa ridho-
Nya tidak ada segala sesuatu hak yang dapat berjalan dengan lancer. Sholawat serta salam tak lupa
selalu kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman
yang gelap gulita hingga terang benderang dan dari masa jahiliyah hingga masa Islamiyah seperti
saat ini.

Penulis mengucapkan syukur kepada kehadirat Allah SWT atas nikmat sehat sehingga
memudahkan penulis dalam menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
tauhid dengan judul “Macam – Macam MAD”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penulis
masih membutuhkan kritik dan saran untuk menjadi lebih baik kedepannya. Apabila dari makalah
kami terdapat kesalahan dalam penulisan kami memohon maaf karena manusia tidak pernah luput
dari kesalahan.

Salatiga,12 September 2019

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam di dunia. Kitab ini dijadikan sebagai pedoman
hidup manusia khususnya umat islam, Yang dijadikan rujukan supaya mengikuti perintah
Allah swt. Al-Quran tidak serta merta dibaca seenaknya melainkan juga ada tata caranya.
Dalam pembahasan kali ini yang akan kami jelaskan adalah mad atau panjang. Salah
satunya seperti mad thobi’i atau mad asli. Tandanya yaitu sesudah bunyi A ada alif,
sesudah bunyi I ada YA’ mati, sesudah bunyi U ada WAU mati. Atau pakai A lurus, I lurus
atau U terbalik.Huruf Mad Thabi’i ada 3 yaitu ‫ا‬,‫و‬,‫ ي‬dengan syarat alif sukun sebelumnya
ada huruf berharakat fathat, wawu sukun sebelumnya ada huruf berharakat dhomah, dan
ya sukun sebelumnya ada huruf berharkat kasrah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membaca MAD pada ilmu Tajwid ?
2. Ada berapa hukum bacaan MAD pada Ilmu Tajwid ?

C. Tujuan
1.Memberikan pengetahuan tentang bacaan mad atau panjang
2.agar dapat memahami tata cara membaca al-qurán dengan baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MAD
Menurut Bahasa Mad Artinya Panjang. Sedangkan Dalam Pengertian Ilmu Tajwid Mad

Adalah Memanjangkan Bunyi Huruf Hijaiyah Karena Adanya Pertemuan Antara Huruf Hijaiyah

Yang Berharakat Fathah Bertemu Dengan Alif Mati, Huruf Hijaiyah Berharakat Dhammah

Bertemu Dengan Wau Mati, Dan Huruf Hijaiyah Berharakar Kasrah Bertemu Huruf Ya' Mati.

Huruf Mad Ada Tiga Yaitu Alif, Wau, Dan Ya'.

Sedangkan Mad menurut istilah adalah:

1. Dalam kitab hidayatul mustafid

“Memanjangkan bacaan menurut aturan-aturan tertentu dalam Al-Qur’an.”

2. Dalam kitab Matan Al-Jazariah

“Suatu ibarat dalam memanjangkan bacaan menurut huruf-huruf tertentu.”

3. Dalam kitab Tuhfatul Athfal

“Pengibaratan dari panjangnya waktu suara huruf dan tambahnya suara disaat bertemu
Hamzah dan Sukun.” 1

B. Macam- macam Mad


Macam-macam mad ada lima belas:
1) Mad Thabi’I atau mad asli.
Mad Thabi’i terjadi apabila ada alif ( ‫ ) ا‬yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun
( ‫ ) ي‬terletak sesudah kasrah ( ―ِ ) atau juga huruf wau ( ‫ ) و‬yang terletak sesudah

1
http://abduljabar16.blogspot.com/2018/01/contoh-makalah-tajwid-tentang-hukum
dhammah ( ―ِ ) maka dihukumi bacaan tersebut akan dihukumi mad thabi’i.
Dimana Mad berarti panjang dan thabi’i mempunyai arti biasa.
Panjangnya 1 alif = 2 ketuk. Seperti :

2) Mad Wajib Muttasill,


Tandanya : terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ‫ ) ء‬pada satu kalimat
atau ayat. Untuk cara membacanya wajib dipanjangkan sepanjang 5 harakat atau setara dua
setengah kali dari mad thabi’i ( dua setengah alif ).
Panjangnya 21/2 alif = 5 ketuk. Seperti:

3) Mad Jaiz Munfashil.


Terjadi jika ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah (‫ ) ء‬namun hamzah tersebut
berada pada lain kalimat . Jaiz berarti boleh, sedangkan Munfashil mempunyai arti terpisah
.Tandanya : sesudah garis melintang ada alif. Panjangnya 1-21/2 alif = 5 ketuk. Seperti :
4) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi.
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terjadi jika ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid
pada satu kata atau ayat. Cara membacanya adalah harus panjang selama 3 kali Mad
Thabi’i atau sekitar 6 harakat.
Seperti :

5) Mad Lazim Mukhoffaf Kalmi.


Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah mad yang terjadi jika ada mad thobi’i bertemu
dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat .
Tandanya sesudah garis melintang ada tanda mati.
Seperti :

6) Mad Layyin
hukum Mad Layyin dimana ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha
terdapat wau sukun ( ‫ ) و‬atau ya’ sukun ( ‫) ي‬. Cara membacanya adalah dengan
membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja.
Contohnya :

7) Mad ‘Arid Lissukun.


Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca
sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Untuk cara
membacanya terbagi menjadi 3 macam :
a. Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6
harakat.
b. Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa .
Seperti :

8) Mad Shilah Qashirah


Terjadi jika ada haa dhamir ( ‫ ) ﻪ‬sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup
(berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad
thobi’i
Contohnya :

‫سناة‬ِ ‫اَل تاأ ْ ُخذُ ُه‬


‫لاهُ ام‬
‫س ك ِامثْ ِل ِه ش ْايء‬ ‫لا ْي ا‬
9) Mad shilah thawilaah.
Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ‫) ء‬. Cara untuk
membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil.Tandanya sesudah garis melintang
pada ha’ diakhir kata ada alif. Panjangnya 1-21/2 alif =5 ketuk. Seperti :
10) Mad Iwadl
Mad ‘ Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada
waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad
ini adalah seperti mad thobi’i.
Contohnya :

11) Mad badal.


Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ‫ ) ء‬bertemu dengan sebuah Mad , maka
cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Panjangnya 1 alif = 2 ketuk.
Seperti :
12) Mad Lazim Harfi Musyabba’
bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan surat dari beberapa surat
di Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di
Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut :
‫ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م‬
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang 6 harakat .
13) Mad Lazim harfi mukhaffaf.
apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari
antara huruf yang lima ya’ni
‫ح–ي–ط–ﻫ–ر‬
. Panjangnya 3 alif = 6 ketuk.

14) Mad thamkin.


Apabila ada 2 ya’ dalam satu kalimat di mana ya’ pertama berharakat tasdid dan kasroh, sedangkan
ya’ kedua berharakat sukun (ya’ mati). Panjangnya 1 alif=2 ketuk.
Seperti :

‫ب‬
ُ ‫ٱل ِذ ْى يُك ِاذ‬
alladzii yukadzibu
dalam contoh ini, huruf ya sukun dalam mad thobi’i bertemu dengan huruf ya berharokat dhommah

‫فِ ْي اي ْوم‬
fii yaumin
dalam contoh ini, huruf ya sukun dalam mad thobi’i bertemu dengan huruf ya berharokat fathah

۟ ُ‫وا اوع ِامل‬


‫وا‬ ۟ ُ‫اءا امن‬
aamanuu wa‘amiluu

15) Mad farqi .


bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham sedangkan yang kedua
hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6
harakat2 .

2
Alam Tomba, 2006. Ilmu Tajwid Populer 17 Kali Pandai, Jakarta : Bumi Aksara
Seperti :
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mad Artinya Panjang. Sedangkan Dalam Pengertian Ilmu Tajwid Mad adalah
Memanjangkan Bunyi Huruf Hijaiyah Karena Adanya Pertemuan Antara Huruf Hijaiyah yang
Berharakat Fathah Bertemu Dengan Alif Mati, Huruf Hijaiyah Berharakat Dhammah bertemu
Dengan Wau Mati, Dan Huruf Hijaiyah Berharakar Kasrah Bertemu Huruf Ya' Mati.
Mad dibedakan menjadi 15 yaitu Mad Thabi’i ( Asli ), Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil,
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhoffaf Kalmi, Mad Layyin, Mad ‘Arid Lissukun,
Mad Shilah Qashirah, Mad shilah thawilaah, Mad Iwadl, Mad badal, Mad Lazim Harfi
Musyabba’ , Mad Lazim harfi mukhaffaf, Mad thamkin, dan Mad farqi.

B. SARAN
Ilmu Tajwid sangat banyak seperti pada hukum bacaan MAD sangat perlu pemahaman
dan mempraktekan caranya berulang – ulang. Jikalau belum banyak faham penulis
menyarankan tidak membacanya dengan terburu.
DAFTAR PUSTAKA

Alam Tomba, 2006. Ilmu Tajwid Populer 17 Kali Pandai, Jakarta : Bumi Aksara
Rais dan Yahya, 1998, Belajar Membaca Alqur’an, Surabaya : Bina Ilmu
Acep Iim Abdurrohim,2003, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: CV. Penerbit Diponegoro.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://motivasinet.files.wordpress.com/20
11/05/10-hukum-bacaan-mad-dan-waqaf
http://abduljabar16.blogspot.com/2018/01/contoh-makalah-tajwid-tentang-hukum

Anda mungkin juga menyukai