Untuk mendapatkan ukuran pokok yang akan didesain maka metode yang diperlukan
ialah metode regresi . Metode regresi adalah metode analisis statistic yang di gunakan untuk
melihat pengaruh antara dua atau lebih variable. Hubungan variable tersebut bersifat
fungsional yang diwujudkan dalam suatu model matematis. Data statistic dari kapal – kapal
seelumnya yang akan kami rancang dalam hal ini kapal tunda atau tug boat dengan kecepatan
300bhp ini merupakan data yang sangatdi butuhkan untuk dapat melihat regresi. Adapun
berbagai macam softwer yang dapat di gunakan untuk melihat hasil regresi seperti Ms, Excel,
Minitab, SPSS, Eviews, CURVE EXPERT, dll . Namun software yang di gunakan untuk
mendesain TUG BOAT. Cara Delevingne ini ialah Ms, Excel, dimana nilai R 2 Merupakan
nilai yang menentukan hasil regresi tersebut. Hasil regresi tidaklah selalu linear untuk
merancang kapal – maka lebih baik mencari data kapal yang linear . Semakin banyak data
kapal yang di pakai maka akan semakin baik hasil regresi nantinya.
Untuk memperoleh parameter kapal desain dengan menggunakan metode regresi maka
langkah pertama yang harus dilakukan ialah dengan mengumpulkan data statistic dari kapal-
Data kapal dapat diperoleh melalui Internet, Badan klasifikasi Indonesia (BKI) dan atau
Berikut ini adalah hasil regresi kapal pembanding untuk menentukan parameter-
= 58.707 TON
= 21.525 meter
= 6.359 meter
= 1.88 meter
= 2.731 meter
1.4 GRAFIK PERBANDINGAN
90
NETO TONNAGE (TON)
80 y = 0.5769x + 1.1076
70 R² = 0.9845
60
50
40
30
20 GRT &NT
10
0 Linear (GRT &NT)
0 20 40 60 80 100 120 140 160
GROSS TONNAGE (TON)
Pada perbandingan pertama, kami membuat perbandingan antara GRT (Grose Tonnage)
dengan NT (Neto Tonage ) dimana GRT ditempatkan pada Sumbu X dan NT pada sumbu Y, dan
dari data inin di peroleh Data pada sumbu X = 0.576 dan pada sumbu Y = 1.107. sehingga R 2
Diperoleh 0.9845.
Data pada nilai X dan Y maka akan di peroleh ukuran Pokok daripada NT yaitu dengan
menggunakan Rumus, ukuran Pokok = Nilai Sumbu X dikali Nilai GRT di tambah Nilai Dari
sumbu Y “ Dimana Nilai GRT yang Di tetapkan di sini Adalah 100 Ton Maka diperoleh :
30
y = 0.1237x + 9.2259
25
R² = 0.9107
20
15
10
GRT & L
5
Linear (GRT & L)
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
GROSS TONNAGE (TON)
Pada perbandingan kedua, kami membuat perbandingan antara GRT (Grose Tonnage)
dengan Ldimana L yang kami pakai disini ialah “Loa (Length Offer All) ” dimana GRT
ditempatkan pada Sumbu X dan Lpada sumbu Y, dan dari data ini di peroleh Data pada sumbu X
Data pada Grafik nilai X dan Y maka akan di peroleh ukuran Pokok daripada L yaitu
dengan menggunakan Rumus , ukuran Pokok = Nilai Sumbu X dikali Nilai GRT di tambah Nilai
Dari sumbu Y “ Dimana Nilai GRT yang Di tetapkan di sini Adalah 100 Ton Maka diperoleh :
25
R² = 0.914
20
15
10
GRT & B
5
Linear (GRT & B)
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
GROSS TONNAGE (TON)
Pada perbandingan kedua, kami membuat perbandingan antara GRT (Grose Tonnage)
dengan L dimana B (breadth) dimana GRT ditempatkan pada Sumbu X dan B pada sumbu Y,
dan dari data ini di peroleh Data pada sumbu X = 0.037 dan pada sumbu Y = 2.659 sehingga R 2
Diperoleh 0.919.
Data pada Grafik nilai X dan Y maka akan di peroleh ukuran Pokok daripada B yaitu
dengan menggunakan Rumus, ukuran Pokok = Nilai Sumbu X dikali Nilai GRT di tambah Nilai
Dari sumbu Y “ Dimana Nilai GRT yang Di tetapkan di sini Adalah 100 Ton Maka diperoleh :
Pada perbandingan kedua, kami membuat perbandingan antara GRT (Grose Tonnage)
dengan L dimana T (Tinggi Sarat) dimana GRT ditempatkan pada Sumbu X dan T pada sumbu
Y, dan dari data ini di peroleh Data pada sumbu X = 0.002 dan pada sumbu Y = 1.688 sehingga
R2 Diperoleh 0.972.
Dari data pada Grafik nilai X dan Y maka akan di peroleh ukuran Pokok daripada T yaitu
dengan menggunakan Rumus, ukuran Pokok = Nilai Sumbu X dikali Nilai GRT di tambah Nilai
Dari sumbu Y “ Dimana Nilai GRT yang Di tetapkan di sini Adalah 100 Ton Maka di peroleh :
Pada perbandingan kedua, kami membuat perbandingan antara GRT (Grose Tonnage)
dengan L dimana H (Height) dimana GRT ditempatkan pada Sumbu X dan H pada sumbu Y,
dan dari data ini di peroleh Data pada sumbu X = 0.015dan pada sumbu Y = 1.231 sehingga R 2
Diperoleh 0.945.
Dari data pada Grafik nilai X dan Y maka akan di peroleh ukuran Pokok daripada H yaitu
dengan menggunakan Rumus, ukuran Pokok = Nilai Sumbu X dikali Nilai GRT di tambah Nilai
Dari sumbu Y “ Dimana Nilai GRT yang Di tetapkan di sini Adalah 100 Ton Maka diproleh :