Abstrak
Medication error adalah kesalahan dalam proses peresepan dan kegagalan dalam proses pengobatan yang berpotensi
mengakibatkan kerugian dan dapat membahayakan pasien. Upaya pencegahan terjadinya kejadian medication error dapat
dilakukan dengan intervensi komputerisasi, yaitu dengan penggunaan sistem resep elektronik (e-prescribing). E-prescribing
adalah suatu sistem peresepan dengan menggunakan perangkat lunak yang didesain untuk mempermudah dalam pelayanan
peresepan obat mulai dari tahap prescribing (penulisan resep), tahap transcribing (pembacaan resep untuk proses
dispensing), tahap dispensing (penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas), tahap administration (proses penggunaan
obat) dan proses monitoring. Manfaat dari e-prescribing dapat meningkatkan keselamatan pasien, peningkatan pemeliharaan
obat dan penghematan biaya pasien, proses penyaluran data secara otomatis, sedikit orang yang terlibat, kode obat diperiksa
dari kode resep, dan proses labeling dengan menggunakan barcode. Selain itu, e-prescribing dapat mencegah terjadinya risiko
salah membaca resep, dapat memberikan dosis obat yang tepat, memberikan informasi mengenai riwayat (history) dalam
pengobatan sebelumnya, alergi obat-obatan, dan efek dari obat yang dikonsumsi oleh pasien, proses input data lebih cepat,
lebih hemat dalam penggunaan kertas dan lebih praktis.
Korespondensi: Fidya Cahya Sabila, Alamat Jl. Alamsyah RPN Gg. Merdeka No. 06 Metro Pusat Lampung,
HP 085264654334, e-mail fidyacahya@gmail.com
resep hanya dokter sebagai pembuat resep 8. Melihat Status Resep dari Farmasi
yang berwenang dan memiliki legalitas (Pharmacy Review and Process)
dibandingkan apoteker, apoteker hanya Pada tahap ini apotek akan melihat resep
memiliki wewenang untuk membuatkan yang dikirim dokter dengan membuka
obat sesuai resep yang dibuat oleh dokter. user, lalu memproses obatnya dan
2. Identifikasi Pasien (Identify the Patient) selanjutnya diberikan kepada pasien.2
Pada tahapan ini, dokter memasukan data
lengkap pasien ke dalam sistem peresepan Peran e-prescribing adalah untuk
elektronik seperti (first name, last name, mencegah terjadinya medication error, salah
date of birth, zip code). Data pasien dan satu faktor yang dapat bepengaruh dalam
riwayat pengobatan di rumah sakit akan medication error adalah faktor dokter penulis
disimpan atau diarsipkan selama masa resep. Menurut hasil penelitian yang telah
pengobatan di klinik atau di rumah sakit. dilakukan, tendensi kesalahan peresepan pada
3. Melihat Riwayat Pasien (Review Current resep elektronik dan non-elektronik
Patient Data) menunjukkan bahwa resep dokter junior
Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan mempunyai tendensi kesalahan yang lebih
riwayat pengobatan yang telah dijalani dan besar dibanding resep yang di buat oleh dokter
riwayat kesehatan berdasarkan penyakit senior.11
yang dialami. Terdapat tiga hal yang Upaya pencegahan terjadinya kejadian
dilakukan pada tahap ini: medication error dapat dilakukan dengan
a. Memperbaharui riwayat pengobatan intervensi komputerisasi, yaitu dengan
pasien. penggunaan sistem e-prescribing. Pada
b. Mengoreksi kembali riwayat kesehatan awalnya sistem ini bertujuan untuk
pasien dengan melihat kembali riwayat mengurangi medication error dengan
penyakit sebelumnya. meningkatkan kemudahan pembacaan resep
c. Mencocokkan dengan beberapa sumber dan mengurangi ketidaklengkapan informasi
riwayat pasien. yang ada didalam resep, namun saat ini banyak
4. Melihat Obat (Select Drug) sistem e-prescribing yang dilengkapi dengan
Dokter akan membuat resep dengan medication error support, yaitu suatu sistem
memilih obat dan menentukan dosis obat yang membantu dalam pelayanan kesehatan
yang sesuai berdasarkan diagnosis penyakit dalam menghindari kejadian medication error
dan riwayat penyakit yang telah diketahui dan adverse drug events.12
dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik Berdasarkan hasil penelitian yang telah
atau pemeriksaan laboratorium. Pada tahap dilakukan oleh Susanti (2013) di Depo Farmasi
ini dokter juga berhak merubah dosis jika Instalasi RSUP Fatmawati di dapatkan hasil
dianggap perlu dilakukan. bahwa kesalahan terbanyak banyak ditemukan
5. Memasukan Obat (Enter Parameters) pada tahap prescribing, transcribing, dan
Pada tahap ini, dokter dapat memberikan dispensing. Pada tahap prescribing potensi
alternatif obat dengan dosis yang menimbulkan medication error yang sangat
disesuaikan apabila obat yang dipilih tidak berbahaya terjadi karena tidak adanya bentuk
tersedia di apotek. sediaan sebanyak 84%, tidak ada satuan dosis
6. Memeriksa dan Mengidentifikasi resep 59%, tidak ada konsentrasi 39%, tidak ada rute
(Authorize and Sign) pemberian 49%, tidak ada aturan pakai 34%,
Setelah semua obat yang dipilih dibuatkan dan nama obat berupa singkatan 12%. Pada
resep, pada tahap ini dokter akan tahap transcribing kesalahan yang berpotensi
mengirimkan resep tersebut ke pihak menimbulkan medication error yang sangat
apotek. berbahaya terjadi karena tidak ada dosis
7. Memilih Farmasi (Select Pharmacy Print or pemberian 89%, tidak ada rute pemberian
Send) 21%, dan tidak ada bentuk sediaan sebanyak
Dokter mengirimkan resep yang sudah 14%. Sedangkan, pada tahap dispensing
diinputkan ke apotek agar obat yang sudah kesalahan yang berpotensi menimbulkan
tertera dalam resep dapat segera diproses. medication error terjadi pada saat persiapan
dan pemberian yang tidak lengkap sebesar tahap prescribing, transcribing, dispensing,
61%.13 administration, dan monitoring. Pada
Hasil penelitian yang membandingkan penelitian yang dilakukan oleh Beng dkk
prescribing errors terhadap resep pasien rawat (2013), kesalahan pengobatan yang paling
inap sebelum dan sesudah dilakukan umum terdapat pada tahapan prescribing.
impelementasi e-prescribing, menunjukkan E-prescribing tidak hanya mentransmisikan
39,1% prescribing errors sebelum informasi secara dua arah antara dokter
implementasi dan menurun menjadi 1,6% dengan alat pembuat e-prescribing, tetapi juga
sesudah implementasi e-prescribing. Hal ini mentransmisikan dan menggabungkan sistem
menunjukkan bahwa e-prescribing berperan catatan elektronik yang dikenal sebagai
cukup besar dalam menurunkan prescribing Electronic Health Record (EHR) System. Secara
errors.14 Penelitian yang dilakukan oleh umum e-prescribing berperan dalam
Abramson dkk (2011) terhadap 17 dokter di mencegah terjadinya medication error.
klinik rawat jalan yang menggunakan Medication error diartikan sebagai adanya
e-prescribing didapatkan hasil prescribing kesalahan dalam proses peresepan atau suatu
errors menurun dari 35,7% menjadi 12,2% kegagalan dalam proses pengobatan yang
setelah satu satu tahun melakukan mengarah atau berpotensi mengakibatkan
implementasi e-prescribing.15 Penelitian lain kerugian dan dapat membahayakan pasien.
yang dilakukan oleh Surescripts dari tahun Kesalahan penulisan resep merupakah salah
2008 hingga 2010 didapatkan hasil bahwa satu contoh dari medication error. Kesalahan
dengan penggunaan e-prescribing didapatkan penulisan resep adalah suatu kesalahan
peningkatan 10% dalam pengambilan resep peresepan yang bermakna secara klinis akibat
yang diambil dengan e-prescribing dibanding kesalahan dalam proses penulisan resep,
dengan resep tertulis.16 Selain itu, menurut sehingga dapat berpengaruh terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Tan dkk (2009), efektivitas dan waktu pengobatan dan
lebih dari 85% dokter merasa puas dengan meningkatkan risiko jika dibandingkan dengan
deteksi kesalahan penulisan resep dengan pengobatan pada umumnya. Upaya yang dapat
menggunakan e-prescribing karena dapat dilakukan untuk menurunkan kesalahan
menerima alert untuk interaksi obat dan alergi penulisan resep dapat dilakukan dengan
obat pada pasien.17 menggunakan e-prescribing.
Adapun manfaat dari implementasi E-prescribing memiliki banyak manfaat
e-prescribing yaitu: 3,18 dibandingkan dengan peresepan secara
1. Keselamatan pasien dapat ditingkatkan manual. Adapun manfaat dari e-prescribing
melalui penggunaan e-prescribing dengan yaitu dapat meningkatkan keselamatan pasien,
meningkatkan keterbacaan resep, peningkatan pemeliharaan obat dan
mengurangi waktu yang diperlukan untuk penghematan biaya pasien, proses penyaluran
meresepkan obat dan mengurangi data secara otomatis, sedikit orang yang
kesalahan pemberian obat dan mengurangi terlibat, kode obat diperiksa dari kode resep,
efek samping obat. dan proses labeling dengan menggunakan
2. Peningkatan pemeliharaan obat dan barcode.
penghematan biaya pasien.
3. Proses penyaluran data secara otomatis Simpulan
masuk, sehingga tidak perlu mencatat. Medication error adalah kegagalan
4. Sistem otomatis dengan sedikit orang yang dalam proses pengobatan yang berpotensi
terlibat. mengakibatkan kerugian dan dapat
5. Kode obat diperiksa dari kode resep. membahayakan pasien. Kesalahan penulisan
6. Labeling dengan barcode. resep merupakah salah satu contoh dari
medication error. Upaya pencegahan
Ringkasan terjadinya kejadian kesalahan penulisan resep
Sistem e-prescribing adalah suatu sistem dapat dilakukan dengan intervensi
peresepan dengan menggunakan perangkat komputerisasi, yaitu dengan penggunaan
lunak yang didesain untuk mempermudah e-prescribing. E-prescribing dapat mencegah
dalam pelayanan peresepan obat mulai dari terjadinya risiko salah membaca resep, dapat