Anda di halaman 1dari 5

Fidya Cahya Sabila, Rasmi Zakiah Oktarlina, Nurul Utami |Peresepan Elektronik (E-Prescribing) Dalam Menurunkan

Kesalahan Penulisan Resep

Peresepan Elektronik (E-Prescribing) Dalam Menurunkan


Kesalahan Penulisan Resep

Fidya Cahya Sabila1, Rasmi Zakiah Oktarlina2, Nurul Utami3


1Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
3Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Medication error adalah kesalahan dalam proses peresepan dan kegagalan dalam proses pengobatan yang berpotensi
mengakibatkan kerugian dan dapat membahayakan pasien. Upaya pencegahan terjadinya kejadian medication error dapat
dilakukan dengan intervensi komputerisasi, yaitu dengan penggunaan sistem resep elektronik (e-prescribing). E-prescribing
adalah suatu sistem peresepan dengan menggunakan perangkat lunak yang didesain untuk mempermudah dalam pelayanan
peresepan obat mulai dari tahap prescribing (penulisan resep), tahap transcribing (pembacaan resep untuk proses
dispensing), tahap dispensing (penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas), tahap administration (proses penggunaan
obat) dan proses monitoring. Manfaat dari e-prescribing dapat meningkatkan keselamatan pasien, peningkatan pemeliharaan
obat dan penghematan biaya pasien, proses penyaluran data secara otomatis, sedikit orang yang terlibat, kode obat diperiksa
dari kode resep, dan proses labeling dengan menggunakan barcode. Selain itu, e-prescribing dapat mencegah terjadinya risiko
salah membaca resep, dapat memberikan dosis obat yang tepat, memberikan informasi mengenai riwayat (history) dalam
pengobatan sebelumnya, alergi obat-obatan, dan efek dari obat yang dikonsumsi oleh pasien, proses input data lebih cepat,
lebih hemat dalam penggunaan kertas dan lebih praktis.

Kata kunci: Medication error, Prescribing error, Resep elektronik (e-prescribing).

Elecronical Prescribing (E-Prescribing) to Reduce Prescribing Error


Abstract
Medication error is a mistake of the prescribing process and failure in the treatment process that has the potential to cause
harm and could endanger the patient. An efforts to prevent the occurrence of medication errors can be done by computerized
intervention (e-prescribing) system. E-prescribing is a software using system that is designed to simplify the prescribing
services starting from prescribing, transcribing (recipe reading for dispensing), dispensing (preparation to prescription
submission by officers), administration (drug use process) and monitoring process. The benefits of e-prescribing could
improve patient safety, increase drug maintenance and save patient costs, process the distribution of data automatically, few
people are involved, drug codes are examined from prescription codes, and labeling processes using barcodes. In addition, e-
prescribing can prevent the risk of misreading the recipe, can provide the right dose of medicine, provide information about
history in previous treatment, drug allergies, and the effects of drugs consumed by patients, the process of inputting data
faster, more efficient in using paper and more practical.

Keywords: E-prescribing, Medication error, Prescribing error.

Korespondensi: Fidya Cahya Sabila, Alamat Jl. Alamsyah RPN Gg. Merdeka No. 06 Metro Pusat Lampung,
HP 085264654334, e-mail fidyacahya@gmail.com

Pendahuluan komputer dan computer faxed prescription.2 E-


Sistem peresepan elektronik prescribing mempunyai beberapa keunggulan
(e-prescribing) adalah suatu sistem peresepan dibanding dengan peresepan manual, di
dengan menggunakan perangkat lunak yang antaranya dapat mencegah terjadinya risiko
didesain untuk mempermudah dalam salah membaca resep, dapat memberikan
pelayanan peresepan obat mulai dari tahap dosis obat yang tepat, input data lebih cepat,
prescribing (penulisan resep), tahap lebih hemat dalam penggunaan kertas dan
transcribing (pembacaan resep untuk proses lebih praktis. Pada peresepan manual, tulisan
dispensing), tahap dispensing (penyiapan dokter terkadang tidak terbaca sehingga dapat
hingga penyerahan resep oleh petugas), tahap menyebabkan kesalahan, penulisan resep
administration (proses penggunaan obat) dan seringkali harus diulang, dalam proses
proses monitoring.1 Penggunaan e- pemesanan, pencatatan dilakukan secara
prescribing diharapkan dapat menggantikan manual dan memerlukan waktu yang lebih
resep manual, resep yang dicetak dengan lama dibandingkan dengan e-prescribing.3

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 271


Fidya Cahya Sabila, Rasmi Zakiah Oktarlina, Nurul Utami |Peresepan Elektronik (E-Prescribing) Dalam Menurunkan
Kesalahan Penulisan Resep

Secara umum e-prescribing berperan Selain itu penggunaan dari resep


dalam mencegah terjadinya medication error. elektronik juga akan mempermudah dalam
Medication error diartikan sebagai adanya proses administrasi dan dapat mengetahui
kesalahan dalam pelayanan peresepan obat. riwayat dalam penggunaan obat oleh pasien
Medication error didefinisikan pula sebagai sehingga akan mendukung keputusan serta
kegagalan dalam proses pengobatan yang penyediaan jejak audit untuk obat-obatan yang
mengarah atau berpotensi mengakibatkan digunakan, sehingga berperan dalam
kerugian dan dapat membahayakan pasien.4,5 pengendalian peresepan obat yang rasional.10
Pada penelitian yang dilakukan oleh
Beng dkk (2013), kesalahan pengobatan yang Isi
paling umum terdapat pada tahapan Resep elektronik (e-prescribing) adalah
prescribing.6 Pada penelitian yang dilakukan resep yang ditransmisikan menggunakan
oleh Timbongol (2016), persentase medication media elektronik, dan menghubungkan
error yang terjadi pada tahap prescribing di Poli berbagai informasi antara dokter, alat
Interna RSUD Bitung didapatkan hasil bahwa pembuat e-prescribing, apotek, bagian
74,53% tidak ada bentuk sediaan, 20,87% tidak keuangan, atau rencana kesehatan baik secara
ada dosis sediaan, 62,87% tidak ada umur langsung ataupun tidak langsung. E-prescribing
pasien, dan 6,50% tulisan resep tidak terbaca tidak hanya mentransmisikan informasi secara
atau tidak jelas sehingga berpotensi terjadinya dua arah antara dokter dengan alat pembuat e-
medication error.7 prescribing, tetapi juga mentransmisikan dan
American Society of Hospital menggabungkan sistem catatan elektronik
Pharmacists (ASHP) mengelompokkan tipe dari yang dikenal sebagai Electronic Health Record
medication error berdasarkan medication use (EHR) System. Electronic Health Record (EHR)
system atau proses dalam penggunaan obat memiliki tujuan untuk membantu pasien dalam
yang dibedakan dalam beberapa tipe, salah merencanakan pengobatan lebih lanjut,
satu diantaranya yaitu kesalahan penulisan memberikan informasi mengenai riwayat
resep (prescribing error). Kesalahan penulisan dalam pengobatan sebelumnya, dosis obat
resep didefinisikan sebagai kesalahan dalam yang digunakan, alergi obat-obatan, dan efek
pemilihan obat, seperti kesalahan dalam dosis, dari obat yang dikonsumsi oleh pasien.2
jumlah, indikasi, dan kontraindikasi dari Terdapat beberapa tahapan dalam
pengobatan.4 Kesalahan penulisan resep pembuatan e-prescribing yang berbeda
adalah suatu kesalahan peresepan yang dengan tahapan dalam proses pembuatan
bermakna secara klinis akibat kesalahan dalam resep secara manual, adapun tahapan/alur
proses penulisan resep sehingga dapat pembuatan e-prescribing seperti gambar di
berpengaruh terhadap efektivitas dan waktu bawah ini:
pengobatan dan meningkatkan risiko jika
dibandingkan dengan pengobatan pada
umumnya.4
Penelitian yang dilakukan terhadap
pasien rawat jalan untuk membandingkan
prescribing errors pada implementasi
e-prescribing dan resep yang ditulis secara
manual didapatkan hasil 4,3% untuk kesalahan
pada e-prescribing, sedangkan 11% untuk
resep yang ditulis secara manual.8 Penelitian
terhadap dokter di Swedia oleh Hellstrom dkk Gambar 1. Alur Proses E-Prescribing2
(2009) menunjukkan bahwa mayoritas
responden penelitian merasa sistem resep 1. Pendaftaran (Sign On)
elektronik (e-prescribing) mudah digunakan Pada tahapan ini, dokter, apoteker dan staff
(88%), membuat pelayanan menjadi lebih baik kesehatan lainnya memiliki wewenang
(92%) dan menghemat waktu pelayanan (83%) dalam menggunakan user. Tipe autentikasi
dibandingkan dengan resep yang ditulis data yang digunakan hanyalah username
manual.9 dan password. Namun dalam mengubah

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 272


Fidya Cahya Sabila, Rasmi Zakiah Oktarlina, Nurul Utami |Peresepan Elektronik (E-Prescribing) Dalam Menurunkan
Kesalahan Penulisan Resep

resep hanya dokter sebagai pembuat resep 8. Melihat Status Resep dari Farmasi
yang berwenang dan memiliki legalitas (Pharmacy Review and Process)
dibandingkan apoteker, apoteker hanya Pada tahap ini apotek akan melihat resep
memiliki wewenang untuk membuatkan yang dikirim dokter dengan membuka
obat sesuai resep yang dibuat oleh dokter. user, lalu memproses obatnya dan
2. Identifikasi Pasien (Identify the Patient) selanjutnya diberikan kepada pasien.2
Pada tahapan ini, dokter memasukan data
lengkap pasien ke dalam sistem peresepan Peran e-prescribing adalah untuk
elektronik seperti (first name, last name, mencegah terjadinya medication error, salah
date of birth, zip code). Data pasien dan satu faktor yang dapat bepengaruh dalam
riwayat pengobatan di rumah sakit akan medication error adalah faktor dokter penulis
disimpan atau diarsipkan selama masa resep. Menurut hasil penelitian yang telah
pengobatan di klinik atau di rumah sakit. dilakukan, tendensi kesalahan peresepan pada
3. Melihat Riwayat Pasien (Review Current resep elektronik dan non-elektronik
Patient Data) menunjukkan bahwa resep dokter junior
Pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan mempunyai tendensi kesalahan yang lebih
riwayat pengobatan yang telah dijalani dan besar dibanding resep yang di buat oleh dokter
riwayat kesehatan berdasarkan penyakit senior.11
yang dialami. Terdapat tiga hal yang Upaya pencegahan terjadinya kejadian
dilakukan pada tahap ini: medication error dapat dilakukan dengan
a. Memperbaharui riwayat pengobatan intervensi komputerisasi, yaitu dengan
pasien. penggunaan sistem e-prescribing. Pada
b. Mengoreksi kembali riwayat kesehatan awalnya sistem ini bertujuan untuk
pasien dengan melihat kembali riwayat mengurangi medication error dengan
penyakit sebelumnya. meningkatkan kemudahan pembacaan resep
c. Mencocokkan dengan beberapa sumber dan mengurangi ketidaklengkapan informasi
riwayat pasien. yang ada didalam resep, namun saat ini banyak
4. Melihat Obat (Select Drug) sistem e-prescribing yang dilengkapi dengan
Dokter akan membuat resep dengan medication error support, yaitu suatu sistem
memilih obat dan menentukan dosis obat yang membantu dalam pelayanan kesehatan
yang sesuai berdasarkan diagnosis penyakit dalam menghindari kejadian medication error
dan riwayat penyakit yang telah diketahui dan adverse drug events.12
dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik Berdasarkan hasil penelitian yang telah
atau pemeriksaan laboratorium. Pada tahap dilakukan oleh Susanti (2013) di Depo Farmasi
ini dokter juga berhak merubah dosis jika Instalasi RSUP Fatmawati di dapatkan hasil
dianggap perlu dilakukan. bahwa kesalahan terbanyak banyak ditemukan
5. Memasukan Obat (Enter Parameters) pada tahap prescribing, transcribing, dan
Pada tahap ini, dokter dapat memberikan dispensing. Pada tahap prescribing potensi
alternatif obat dengan dosis yang menimbulkan medication error yang sangat
disesuaikan apabila obat yang dipilih tidak berbahaya terjadi karena tidak adanya bentuk
tersedia di apotek. sediaan sebanyak 84%, tidak ada satuan dosis
6. Memeriksa dan Mengidentifikasi resep 59%, tidak ada konsentrasi 39%, tidak ada rute
(Authorize and Sign) pemberian 49%, tidak ada aturan pakai 34%,
Setelah semua obat yang dipilih dibuatkan dan nama obat berupa singkatan 12%. Pada
resep, pada tahap ini dokter akan tahap transcribing kesalahan yang berpotensi
mengirimkan resep tersebut ke pihak menimbulkan medication error yang sangat
apotek. berbahaya terjadi karena tidak ada dosis
7. Memilih Farmasi (Select Pharmacy Print or pemberian 89%, tidak ada rute pemberian
Send) 21%, dan tidak ada bentuk sediaan sebanyak
Dokter mengirimkan resep yang sudah 14%. Sedangkan, pada tahap dispensing
diinputkan ke apotek agar obat yang sudah kesalahan yang berpotensi menimbulkan
tertera dalam resep dapat segera diproses. medication error terjadi pada saat persiapan

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 273


Fidya Cahya Sabila, Rasmi Zakiah Oktarlina, Nurul Utami |Peresepan Elektronik (E-Prescribing) Dalam Menurunkan
Kesalahan Penulisan Resep

dan pemberian yang tidak lengkap sebesar tahap prescribing, transcribing, dispensing,
61%.13 administration, dan monitoring. Pada
Hasil penelitian yang membandingkan penelitian yang dilakukan oleh Beng dkk
prescribing errors terhadap resep pasien rawat (2013), kesalahan pengobatan yang paling
inap sebelum dan sesudah dilakukan umum terdapat pada tahapan prescribing.
impelementasi e-prescribing, menunjukkan E-prescribing tidak hanya mentransmisikan
39,1% prescribing errors sebelum informasi secara dua arah antara dokter
implementasi dan menurun menjadi 1,6% dengan alat pembuat e-prescribing, tetapi juga
sesudah implementasi e-prescribing. Hal ini mentransmisikan dan menggabungkan sistem
menunjukkan bahwa e-prescribing berperan catatan elektronik yang dikenal sebagai
cukup besar dalam menurunkan prescribing Electronic Health Record (EHR) System. Secara
errors.14 Penelitian yang dilakukan oleh umum e-prescribing berperan dalam
Abramson dkk (2011) terhadap 17 dokter di mencegah terjadinya medication error.
klinik rawat jalan yang menggunakan Medication error diartikan sebagai adanya
e-prescribing didapatkan hasil prescribing kesalahan dalam proses peresepan atau suatu
errors menurun dari 35,7% menjadi 12,2% kegagalan dalam proses pengobatan yang
setelah satu satu tahun melakukan mengarah atau berpotensi mengakibatkan
implementasi e-prescribing.15 Penelitian lain kerugian dan dapat membahayakan pasien.
yang dilakukan oleh Surescripts dari tahun Kesalahan penulisan resep merupakah salah
2008 hingga 2010 didapatkan hasil bahwa satu contoh dari medication error. Kesalahan
dengan penggunaan e-prescribing didapatkan penulisan resep adalah suatu kesalahan
peningkatan 10% dalam pengambilan resep peresepan yang bermakna secara klinis akibat
yang diambil dengan e-prescribing dibanding kesalahan dalam proses penulisan resep,
dengan resep tertulis.16 Selain itu, menurut sehingga dapat berpengaruh terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Tan dkk (2009), efektivitas dan waktu pengobatan dan
lebih dari 85% dokter merasa puas dengan meningkatkan risiko jika dibandingkan dengan
deteksi kesalahan penulisan resep dengan pengobatan pada umumnya. Upaya yang dapat
menggunakan e-prescribing karena dapat dilakukan untuk menurunkan kesalahan
menerima alert untuk interaksi obat dan alergi penulisan resep dapat dilakukan dengan
obat pada pasien.17 menggunakan e-prescribing.
Adapun manfaat dari implementasi E-prescribing memiliki banyak manfaat
e-prescribing yaitu: 3,18 dibandingkan dengan peresepan secara
1. Keselamatan pasien dapat ditingkatkan manual. Adapun manfaat dari e-prescribing
melalui penggunaan e-prescribing dengan yaitu dapat meningkatkan keselamatan pasien,
meningkatkan keterbacaan resep, peningkatan pemeliharaan obat dan
mengurangi waktu yang diperlukan untuk penghematan biaya pasien, proses penyaluran
meresepkan obat dan mengurangi data secara otomatis, sedikit orang yang
kesalahan pemberian obat dan mengurangi terlibat, kode obat diperiksa dari kode resep,
efek samping obat. dan proses labeling dengan menggunakan
2. Peningkatan pemeliharaan obat dan barcode.
penghematan biaya pasien.
3. Proses penyaluran data secara otomatis Simpulan
masuk, sehingga tidak perlu mencatat. Medication error adalah kegagalan
4. Sistem otomatis dengan sedikit orang yang dalam proses pengobatan yang berpotensi
terlibat. mengakibatkan kerugian dan dapat
5. Kode obat diperiksa dari kode resep. membahayakan pasien. Kesalahan penulisan
6. Labeling dengan barcode. resep merupakah salah satu contoh dari
medication error. Upaya pencegahan
Ringkasan terjadinya kejadian kesalahan penulisan resep
Sistem e-prescribing adalah suatu sistem dapat dilakukan dengan intervensi
peresepan dengan menggunakan perangkat komputerisasi, yaitu dengan penggunaan
lunak yang didesain untuk mempermudah e-prescribing. E-prescribing dapat mencegah
dalam pelayanan peresepan obat mulai dari terjadinya risiko salah membaca resep, dapat

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 274


Fidya Cahya Sabila, Rasmi Zakiah Oktarlina, Nurul Utami |Peresepan Elektronik (E-Prescribing) Dalam Menurunkan
Kesalahan Penulisan Resep

memberikan dosis obat yang tepat, dan dapat scale implementation.


memberikan informasi mengenai riwayat 2009;10:1-10.
dalam pengobatan sebelumnya. Selain itu, 10. Mudzakkir M. Sistem resep elektronik
penggunaan e-prescribing dapat memberikan (close-loop) berbasis barcode untuk
informasi tentang alergi obat-obatan pasien, patient safety. Jakarta: Universitas
efek dari obat yang dikonsumsi oleh pasien, Indonesia. 2012.
proses input data lebih cepat, dan lebih hemat 11. Shawahna R, Rahman N, Ahmad M,
dalam penggunaan kertas dan lebih praktis. Debray M, Yliperttula M. Electronic
prescribing reduces prescribing error in
Daftar Pustaka public hospitals. 2011:9255243.
1. Hahn A, Lovett A. Electronic prescribing: doi:10.1111/j.1365-2702.2011.03714.x.
An examination of cost effectiveness, 12. Kannry J. Effect of e-prescribing systems
clinician adoption and limitations. on patient safety. Mount Sinai Journal of
Universal Journal of Clinical Medicine. Medicine, 2011;78:827-33.
2014; 2(1):1-24. 13. Susanti I. Identifikasi medication error
2. Pratiwi PS, Lestari A. E-prescribing: studi pada fase prescribing, transcribing, dan
kasus perancangan dan implementasi dispensing di Depo Farmasi Rawat Inap
sistem resep obat apotik klinik. Indonesian Penyakit Dalam Gedung Teratai, Instalasi
Jurnal on Computer Science-Speed (IJCSS). Farmasi RSUP Fatmawati [skripsi]. Jakarta:
2013;10(4):9-14. UIN Syarif Hidayatullah. 2013.
3. Kusumarini P, Dwiprahasto I, Wardani PE. 14. Reckmann MH, Westbrook JI, Koh Y, Lo C,
Penerimaan dokter dan waktu tunggu Day RO. Does computerized provider
pada peresepan elektronik dibandingkan order entry reduce prescribing errors for
peresepan manual. Jurnal Manajemen hospital inpatiens? A systematic review. J
Pelayanan Kesehatan. 2011;14(3):133-8. Am Med Inform Assoc. 2009;16:613-23.
4. American Society of Hospital Pharmacist. 15. Abramson EL, Malhotra S, Fischer K,
ASHP guidelines on preventing medication Edwards A, Pfoh ER, Osorio SN, et al.
errors in hospital. Am J Hosp Pharm, 2018; Transitioning between electronic health
75:1493–1517. records: effects on ambulatory prescribing
5. Aronson JK. Medication errors: definitions safety. J Gen Intern Med. 2011;26(8):868-
and classification. British Journal of 74.
Clinical Pharmacology. 2009;67:559-604. 16. Surescripts. Study: E-prescribing shown to
6. Beng S, Janice Y, Pei C, Goh S, Hong L. improve outcomes and save healthcare
Medication reconciliation service in Tan system billions of dollars [internet]. USA:
Tock Seng Hospital. International Journal Surescripts; 2012 [diperbarui tanggal 1
of Health Care Quality Assurance. Februari 2012; disitasi tanggal 3 Desember
2013;26(1):31-36. 2018]. Tersedia dari: https://
7. Timbongol C, Lolo WA, Sudewi S. surescripts.com/news-center/press-
Identifikasi kesalahan pengobatan pada releases/!content/212_eprescribing.
tahap peresepan di Poli Interna RSUD 17. Tan WS, Phang JSK, Tan LK. Evaluating user
Bitung. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi satisfaction with an electronic
UNSRAT. prescription system in a primary care
2016;5(3):1-6. group. Annals Academy of Medicine
8. Gandhi TK, Weingart SN, Seger AC, Borus Singapore. 2009;38:494-500.
J, Burdick E, Poon EG, et al. Outpatient 18. Porterfield A, Engelbert K, Coustasse A.
prescribing errors and the impact of Electronic prescribing: Improving the
computerized prescribing. J Gen efficiency and accuracy of prescribing in
Internmed. 2005;20:837-41. the ambulatory care setting [internet].
9. Hellström L, Waern K, Montelius E, USA: Porterfield and Associates; 2014
Astrand B, Rydberg T, Petersson G. BMC [diperbarui tanggal 1 April 2014; disitasi
medical informatics and physicians tanggal 3 Desember 2018]. Tersedia dari:
attitudes towards https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
e-prescribing evaluation of a Swedish full- articles/PMC3995494/

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 275

Anda mungkin juga menyukai