PEMPEK
(Scomberomorus commerson)
Oleh
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan
dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada
ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting dalam
menu rakyat Indonesia, selain kandungan protein yang tinggi, harganya terjangkau
juga mudah diperoleh. Ikan termasuk golongan high perishable food yaitu bahan
pangan yang mudah busuk atau cepat mengalami kerusakan. Ikan pada suhu
tinggi khususnya didaerah tropis, ikan akan busuk dalam waktu 12-20 jam,
tindakan penanganan dan pengolahan ikan segar yang baik perlu dilakukan
(Muchtadi, 1992).
Bahan baku ikan umumnya sangat mudah dan cepat dikontaminasi oleh
sering ditulari dan dipolusi (oleh air buangan kota, kampung, industri dan lain-
lain), maka setiap penerapan suhu tinggi, produk-produk ikan menuntut syarat
yang berat.
Pempek adalah makanan yang terbuat dari campuran tepung tapioka, daging
ikan, air dan garam yang diaduk menjadi satu lalu dibentuk, direbus, dikukus,
digoreng atau dipanggang dan dimakan dengan cuka. Pada prinsipnya pembuatan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk diversifikasi produk olahan ikan,
Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan pemisahan daging ikan dari
kulit dan lemak yang dibersihkan dengan bersih, serta berdasarkan proses
Pempek
3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan pempek dengan berat basis 200
gram dan berat produk 247 gram maka mempunyai % produk adalah 123,5 %.
Hasil dari pengamatan secara oraganoleptik pada pempek memiliki warna putih
gading, rasa khas pempek tenggiri, beraroma khas pempek tenggiri, tekstur kenyal
menghilangkan kototran berupa darah dan kotoran lain yang dapat menimbulkan
bau dan warna yang tidak disukai pada produk akhir. Ikan terlebih dahulu difillet
tersebut dengan proporsi yang tepat sesuai dengan resep yang digunakan.
Ketepatan proporsi bahan amat diperlukan karena proporsi atau komposisi dangat
dalam campuran. Garam tidak langsung dicampur dengan daging ikan karena
berpotensi tidak larut merata ke dalam campuran. Campuran daging ikan giling,
air dan larutan garam akan membentuk adonan pasta. Tapioka ditambahkan
membentuknya sehingga diperoleh adonan yang dapat menyatu sampai kalis dan
matang akan mengapung dipermukaan air rebusan, dan jika ditekan dengan tangan
akan terasa lembut dan kenyal sampai bagian dalamnya. Setelah matang, empek-
Tepung tapioka berfungsi sebagai daya ikat yang tinggi agar mengurangi
penyusutan saat pengolahan, membentuk struktur yang kuat. Selain itu tapioka
emulsi protein ikan dan memperbaiki warna produk. Tepung tapioka ini dapat
yang tepat sesuai dengan resep yang digunakan. Tambahkan tapioka sedikit demi
sehingga diperoleh adonan yang dapat menyatu sampai kalis dan dapat dibentuk
dari jenis empek-empek yang akan dibuat. Setelah itu dilakukan proses
pemasakan tahap pemasakan empek-empek dapat dilakukan dengan berbagai cara
(Channa striata), ikan toman (Channa micropeltes). Dan ikan laut yang sering
digunakan adalah ikan tenggiri, ikan ekor kuning, ikan kakap merah dan iakn
antaranya empek-empek kapal selam, lenjer, tahu, adaan, pistel, keriting, dan
Perubahan fisik yang terjadi pada pembuatan empek-empek ini dari tekstur
yang dihasilkan sedangkan perubahan kimia yaitu dari adonan yang terbentuk
menjadi kalis karena adanya penambahan tepung tapioka dimana tepung tapioka
ini sebagai daya ikat yang tinggi agar mengurangi penyusutan saat pengolahan,
membentuk struktur yang kuat. Selain itu tapioka juga membentuk tekstur yang
karena apabila proses pencampuran tidak merata maka akan berpengaruh kepada
menyebabkan produk susah untuk dibentuk. Pada proses perebusan apabila terlalu
4.1. Kesimpulan
gram dan berat produk 247 gram maka mempunyai % produk adalah 123,5 %.
Hasil dari pengamatan secara oraganoleptik pada pempek memiliki warna putih
gading, rasa khas pempek tenggiri, beraroma khas pempek tenggiri, tekstur kenyal
4.2. Saran
secara higienis dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, serta harus lebih
\
DAFTAR PUSTAKA
Muchtadi, T.R, dan Sugiyono., 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Institut
Pertanian Bogor: Bogor.
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Pempek
Diketahui :
Basis = 200 gram
Ditanyakan : % produk ?
= 247 x 100 %
200
= 52,92 %