PENDAHULUAN
Dalam mekanika fluida, kita sangat erat hubungannya dengan tekanan dan
kecepatan. Karena dua fungsi tersebut adalah pokok terjadinya proses mekanik.
Tekanan dan kecepatan pada dasarnya memiliki nilai yang berbalik artinya jika suatu
substansi memiliki kecepatan yang tinggi maka substansi tersebut akan memiliki
tekanan yang rendah, begitupun sebaliknya.
Kerugian tekan (headloss) adalah salah satu kerugian yang tidak dapat
dihindari pada suatu aliran fluida yang berupa berkurangnya tekanan pada suatu
aliran, sehingga menyebabkan kecepatan aliran mengecil. Dalam suatu aliran fluida
dalam saluran tertutup, baik itu jenis aliran laminar maupun turbulen, pasti
mengalami kerugian headloss. Kerugian head ini disebabkan oleh kerugian gesek
didalam pipa - pipa, reduser, katup dan lain-lain (Dake.J.M.1985).
Akan tetapi apabila kehilangan ini berjumlah banyak di sepanjang aliran maka
akan mengakibatkan kehilangan yang berarti bagi sistem aliran. Kehilangan tenaga
dalam pipa terjadi karena adanya perubahan penampang pipa, sambungan, belokan
dan katup. Pada pipa panjang, kehilangan tenaga sekunder jauh lebih kecil daripada
kehilangan tenaga akibat gesekan, sehingga pada keadaan ini kehilangan tenaga
sekunder dapat diabaikan.
Faktor-faktor yang diperhitungkan tidak hanya kecepatan dan arah partikel,
tetapi juga pengaruh kekentalan (viscosity) yang menyebabkan gaya geser antara
partikel-partikel zat cair dan juga antara zat cair dan dinding batas. Gerak zat cair
tidak mudah diformulasikan secara matematik, sehingga diperlukan anggapan-
anggapan dan percobaan-percobaan untuk mendukung penyelesaian secara teoritis
(Rangga,raju.1986).
Oleh karena itu, kami dari kelompok VI (enam) teknik sipil umum melakukan
praktikum guna mengetahui kehilangan energi (Headloss) pada sambungan pipa
yang berbeda luas penampang dan pada sambungan pipa melengkung pendek.