Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM

KARAWANG
Dr.Dedi Mulyadi, Uus Md Fadli, lr., SE., MM., Ratih Yuliarti, SE.

ABSTRAK

Ekuitas merek merupakan suatu nilai tambah yang diberikan pada produk atau jasa
yang dipasarkan sehingga konsumen dapat memberikan suatu alasan untuk membeli atau
menggunakan merek tersebut. Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan melakukan
kinerja pemasaran.
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui,menjelaskan dan menganalisis
pengaruh ekuitas merek terhadap kinerja pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang.
Berdasarkan metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dan
verifikatif. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian 200 responden. Teknik
sampling menggunakan insidental sampling. Data dianalisis menggunakan analisis rentang
skala dan analisis korelasi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Rumah Sakit Islam Karawang menduduki posisi top of mind, Ekuitas merek pada Rumah
Sakit Islam Karawang berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari rekapitulasi
ekuitas merek adalah empati pegawai, kompetensi karyawan, keandalan pegawai,
tanggungjawab pegawai, satisfied buyer menyatakan setuju atau berada di atas nilai
tengah 763 dan yang berada di bawah nilai tengah 763 harus ditingkatkan yaitu habitual
buyer, switcher, perlengkapan medis, iikes the brand, fasilitas Rumah Sakit Islam.
2. Kinerja Pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang, berdasarkan hasil analisis data
yang diperoleh dari rekapitulasi kinerja pemasaran adalah sering berkunjung, komentar
negatif bagi perusahaan, tetap menjadi pelanggan, maksud atau niat pelanggan, ingatan
pelanggan, mempunyai keunggulan terhadap layanan yang dirasakan, beralih ke Rumah
Sakit lain, biaya yang tinggi, komunikasi yang baik, ruang tunggu, kemampuan agar
pelanggan loyal, peningkatan harga, persepsi terhadap layanan, fasilitas gedung,
pengetahuan pegawai menyatakan baik atau berada di atas niali tengah 763 dan yang
berada di bawah nilai tengah 763 harus ditingkatkan yaitu keakuratan dan kecepatan,
memberitahukan keunggulan perusahaan, kenyamanan pelayanan, memberi perhatian
khusus pada pelanggan, penilaian jasa, membentuk atribut Rumah Sakit Islam,
penampilan pegawai, menanggapi keluhan, kemampuan memberikan pelayanan,
penyampaian informasi yang jelas, pegawai yang bersikap sopan terhadap pelanggan,
komunikasi dengan pasien, keramah tamahan dalam pelayanan, manfaat yang dirasakan,
memberikan pelayanan dengan tanggap dan cepat
3. Terdapat pengaruh positif cukup kuat (r = 0,497) antara ekuitas merek terhadap kinerja
pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang. Sumbangan pengaruh ekuitas merek
terhadap kinerja pemasaran adalah sebesar 24,7% sedangkan sisanya 75,3% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak di teliti.

Kata Kunci: Ekuitas Merek, Kinerja Pemasaran

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 876


A. PENDAHULUAN
Dewasa ini persaingan suatu perusahaan untuk menarik konsumennya sangat ketat
sekali selain kita harus memberikan kelebihan dari suatu produk yang dikaitkan dengan
merek dapat memberikan nilai tambah pada suatu produk yang dimiliki.
Berdasarkan hasil survey ada banyak nama merek Rumah Sakit khususnya di daerah
Karawang diantaranya Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Cito, Rumah Sakit Bayukarta,
Rumah Sakit Dewi Sri, Rumah Sakit Islam, dan Iain-lain. Dalam Undang-undang No 44 Tahun
2009 pada Pasal 1 dinyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi yang menyelenggarakan
layanan kesehatan perorangan secara paripurna dalam bentuk layanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang pada tahun 2008 jumlah
Rumah Sakit di Kabupaten Karawang sebanyak 13 buah yang terdiri dari 1 Rumah Sakit
Pemerintah dan 12 Rumah Sakit milik Swasta. Jumlah tempat tidur sebanyak 1177 buah
dengan rincian : RSUD 318 TT, RS Islam 73 TT, RS Dewi Sri 114 TT, RS Bayukarta 109 TT, RS
Karya Husada 106 TT, RS Saraswati 62 TT dan RS Proklamasi 52 TT, RS Delima Asih 43 TT, RS
Cito 122 TT, RS Aqma 60 TT, RS Fikri Medika 50 TT, RS Intan Barokah 48 TT, RSIB Djoko
Pramono 20 TT.
Rumah Sakit harus mempelajari karakteristik dari pelanggannya dimana seorang pasien
Rumah Sakit datang ke Rumah Sakit dalam keadaan terpaksa, sehingga ketika memilih
Rumah Sakit sering tergantung pada kondisi dimana dia ingin segera memperoleh
penanganan medis. Ada juga seorang pasien memilih Rumah Sakit karena Rumah Sakit
tersebut telah bekerja sama dengan perusahaan tempat dia bekerja, atau bekerja sama
dengan asuransi yang dia miliki, sehingga tidak perlu membayar biaya tindakan atau
perawatan medis.
Kepuasan pasien sangat ditentukan oleh faktor interaksi antara pasien dengan sumber
daya manusia yang ada di Rumah Sakit : mulai dari pasien itu datang, mendaftar dan
menunggu antrian, mendapatkan tindakan medis, menunggu obat di apotik, membayar di
kasir, hingga pulang. Semua proses itu akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap
kualitas layanan Rumah Sakit. Sementara untuk pasien-pasien rawat inap, tingkat kepuasan
dipengaruhi oleh proses pendaftaran, tindakan medis, kebersihan dan kenyamanan ruang
rawat, sikap dan perilaku tenaga medis, paramedis, dan tenaga penunjang lainnya di
ruangan, kualitas dan rasa makanan yang diberikan. Rumah Sakit pun harus memberikan
pelayanan terhadap keluarga miskin sebagai contoh, dimana pasien yang baru masuk
sesungguhnya secara kemanusian perlu mendapatkan pelayanan, justru kadang tidak segera
ditangani, karena harus membayar uang jaminan terlebih dahulu baru kemudian dilayani
atau ditangani oleh pihak Rumah Sakit. Hal seperti ini banyak dibicarakan di masyarakat
sehingga dengan sikap Rumah Sakit yang seperti itu Rumah Sakit lebih mengedepankan
fungsi bisnisnya dari pada fungsi sosialnya. Fenomena-fenomena di atas dapat dilihat bahwa
tingkat persaingan yang sangat tinggi terhadap Rumah Sakit.

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (Fandy Tjiptono, 2008:3) Pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 877


Menurut Venkatesh & Penaloza (Fandy Tjiptono, 2008:4) Pemasaran adalah
serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menstimulasi permintaan atas
produk atau jasanya dan memastikan bahwa produk yang dijual dan disampaikan kepada
para pelanggan.

Menurut Kotler (Fajar Laksana, 2008:4) Marketing is a societal process by which


individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and
freely exchanging products and services of value with others.
Artinya : Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Berdasarkan beberapa penulis di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran


adalah suatu aktivitas yang dirancang untuk memperkenalkan, menawarkan suatu produk
atau jasa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
sehingga pelanggan dapat menilai produk atau jasa yang mereka harapkan.

2. Pengertian Manajemen Pemasaran


Menurut Sofjan Assauri (2007 :12)
Manajemen pemasaran adalah Kegiatan menganlisis, penganalisisan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membangun dan
memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut Kotler (2009:5) bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu
memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menghantarkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang
unggul.

Menurut Kotler (Fajar Laksana, 2008:4) Marketing management is the process of


planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goos,
services to create exchanges that satisfy individual and organizational goals.
Artinya : Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.

Berdasarkan beberapa penulis di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen


pemasaran adalah tindakan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian untuk menstimulasi suatu produk atau jasa yang dijual dalam memenuhi apa
yang dibutuhkan dan diiinginkan oleh konsumen

3. Pengertian Merek
Menurut Marketing Association (Kotler, 2009:258) merek sebagai "nama, istilah,
tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
mendiferensiasikan mereka dari para pesaing".

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 878


Menurut Yasin, Noordan dan Muhammad (Ujang Sumarwan, et all 2009:263):
Merek adalah seluruh pikiran, rasa, sensasi dan asosiasi yang dimiliki oleh merek
tersebut. Oleh karena itu, merek dikatakan memiliki ekuitas apabila merek tersebut
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang yang melihat merek
tersebut, rutinitas keinginan, sikap dan perilaku pembeli.

Menurut Surachman (2008:3) Merek adalah sebuah nama atau simbol (seperti
sebuah logo, cap, simbol, lambang, tanda slogan, kata-kata atau kemasan) yang dibuat
dengan ciri tertentu untuk membedakan suatu produk dengan produk lain yang menjadi
produk pesaing.

Berdasarkan beberapa penulis di atas maka dapat disimpulkan bahwa merek adalah
suatu nama, simbol atau lambang yang mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang
dapat di kenali oleh konsumen dan untuk membedakan dengan produk lain yang menjadi
produk pesaing.

4. Pengertian Ekuitas Merek


Menurut Kotler, et all (2005:102) ekuitas merek atau brand equity sebagai dampak
pembeda positif setelah mengetahui nama merek terhadap respon, konsumen kepada
produk atau jasa dengan merek tersebut.

Menurut Aaker (Ujang Sumarwan, et all 2009:262)


Brand equity (ekuitas merek) adalah sekumpulan harta dan beban merek yang terkait
dengan sebuah merek, nama, simbol yang dapat menambah atau mengurangi nilai
yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau kepada
pelanggan perusahaan tersebut.

Menurut Kotler (2009:263)


Ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan
jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, merasa, dan
bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan
profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.

Berdasarkan beberapa penulis di atas maka dapat disimpulkan bahwa ekuitas merek
adalah sekumpulan harta yang mempunyai suatu nilai yang melekat dari suatu merek
produk atau jasa yang dapat tercermin dalam cara berpikir konsumen memilih merek yang
diinginkan dan dalam menilai merek perusahaan apakah mempunyai suatu nilai tambah
terhadap merek tersebut

5. Unsur-unsur Brand Equity (Ekuitas Merek)


Ekuitas merek menurut Aaker (1991) terdiri dari lima dimensi, yaitu :
1. Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Menurut Freddy Rangkuti (2002:40) penjelasan mengenai piramida brand awareness
dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah :
1) Unaware Of Brand (Tidak menyadari merek)
2) Brand Recognition (Pengenalan Merek)
3) Brand Recall (Pengingatan kembali terhadap merek)

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 879


4) Top Of Mind (Puncak pikiran)
2. Brand Association (Asosiasi Merek)
Asosiasi-asosiasi yang terkait dengan suatu merek umumnya dihubungkan dengan
berbagai hal berikut (Ujang Sumarwan, et all 2009:273):
1) Atribut atau karakteristik produk
2) Atribut tak berwujud {intangible atributes)
3) Manfaat bagi pelanggan
4) Harga relatif
5) Application
6) User/customer
7) Orang terkenal (Celebrity)
8) Gaya hidup/kepribadian
9) Kelas produk
10) Pesaing
11) Negara/wilayah geografis
3. Perceived Quality (Persepsi Kualitasj
Dimensi Perceived quality untuk konteks jasa (Darmadi Durianto, 2001:100):
1) Bentuk fisik : terdiri dari fasilitas fisik, perlengkapan, dan penampilan pegawai
2) Kompetensi : terdiri dari pengetahuan karyawan, karyawan divisi pelayanan
mengesankan keyakinan dan percaya diri yang tinggi
3) Keandalan : tugas yang dikerjakan dengan akurat dan meyakinkan
4) Tanggung jawab : dapat memberikan layanan sebaik-baiknya
5) Empati: kepedulian dan perhatian
4. Brand Loyalty (Loyalitas Merek)
Menurut Freddy Rangkuti (2002:60) pengertian loyalitas merek adalah ukuran dari
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti dari brand
equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal ini merupakan satu
ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek.
Adapun tingkatan brand loyalty tersebut adalah sebagai berikut :
1) Switcher (berpindah-pindah)
2) Habitual buyer (pembeli yang puas/bersifat kebiasaan)
3) Satisfied buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)
4) Likes the brand (menyukai merek)
5) Comitted buyer (pembeli yang komit)

6. Pengertian Kinerja Pemasaran


Menurut Best (Ujang Sumarwan, et all 2011:387) mendifinisikan kinerja market-based
(market-based performance) sebagai pengukuran kinerja pemasaran dengan mengacu
kepada kondisi eksternal dan pasar dimana perusahaan beroperasi, misalnya dengan
memasukan faktor pertumbuhan pasar (market growth), harga yang kompetitif
(competitive pricing), kualitas produk relatif terhadap pesaing (relative product quality),
dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).

Kinerja pemasaran merupakan elemen penting dari kinerja perusahaan secara umum
karena kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja pemasarannya selama ini.
Kinerja pemasaran merupakan konsep untuk mengukur prestasi pemasaran suatu
perusahaan. Setiap perusahaan berkepentingan untuk mengetahui prestasinya sebagai

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 880


cermin dari keberhasilan usahanya dalam persaingan pasar. Slater dan Narver (1995, p. 61)
menggambarkan hasil dari penerapan strategi perusahaan diantaranya berupa kepuasan
konsumen, kesuksesan produk baru, peningkatan penjualan, dan profitabilitas
perusahaan.

Berdasarkan beberapa penulis di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja


pemasaran dapat dikatakan suatu kegiatan dari proses pemasaran untuk mengukur
prestasi pemasaran dan menilai terhadap kualitas produk atau jasa suatu perusahaan agar
dapat memberikan kepuasan pelanggannya.

7. Faktor-faktor Meningkatkan Kinerja Pemasaran


Dalam kinerja pemasaran suatu perusahaan harus menilai faktor-faktor dalam
meningkatkan kinerja pemasaranya diantaranya yaitu :
1. Kepuasan Pelanggan
Fandi Tjiptono (2006:70) sementara itu dalam mengevaluasi jasa, konsumen
umumnya menggunakan atribut atau faktor berikut:
1) Bukti langsung, (tangibles).
2) Keandalan (reliability)
3) Daya tanggap (responsiveness)
4) Jaminan (assurance)
5) Empati (emphaty)
2. Retensi Pelanggan
Kaplan dan Norton (1996 : 73) mengatakan bahwa retensi pelanggan (customer
retention) adalah suatu aktivitas yang diarahkan untuk mampu menjaga interaksi yang
terus berkelanjutan dengan pelanggan melalui hubungan berkelanjutan, loyalitas
pemasaran, database pemasaran, permission marketing, dan kemajuan-kemajuan.
3. Loyalitas Pelanggan
Hermawan Kartajaya (Ratih Hurriyati, 2008:134) tahapan loyalitas pelanggan yang
dibagi kedalam lima tingkatan tersebut adalah:
1. Terrorist customers (Pelanggan perusuh)
2. Transactional customers (Transaksional pelanggan)
3. Relationship customers (Hubungan pelanggan)
4. Loyal customers (Loyal pelanggan)
5. Advocator customers (Advokat pelanggan)
4. Customer Awareness (Kesadaran Pelanggan)
Kesadaran adalah keadaan seseorang di mana ia tahu/mengerti dengan jelas apa yang
ada dalam pikirannya. Sedangkan pikiran bisa diartikan dalam banyak makna, seperti
ingatan, hasil berpikir, akal, gagasan ataupun maksud/niat.
5. Customer Value (Nilai Pelanggan)
Menurut Doyle (2000:71), terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk menciptakan nilai pelanggan yang superior (unggul) yaitu sebagai
berikut:
a. Economic value to the customer (Nilai ekonomi kepada pelanggan), dapat diciptakan
jika perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas pelanggan dengan membantu
pelanggan dalam hal peningkatan penjualan, pengurangan biaya, peningkatan harga
atau kebutuhan investasi yang rendah, dimana besarnya nilai EVC tergantung pada

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 881


t

kemampuan perusahaan untuk memberikan solusi yang dapat meningkatkan performa


pelanggannya.
b. Differential advantage (Diferensial keuntungan), dapat diciptakan jika pelanggan
mempunyai persepsi bahawa produk/layanan yang ditawarkan oleh perusahaan
memiliki keunggulan yang dirasakan sangat penting sehingga mereka lebih menyukai
produk/layanan tersebut.
c. Brand development (Pengembangan merek), dapat diciptakan dengan membentuk
atribut, manfaat atau personifikasi yang dimiliki oleh merek tersebut, dimana merek
yang dapat mempresentasikan personifikasi target pasarnya berpeluang besar dibeli
dan sulit digoyahkan pesaing

8. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Sumber: Peneliti 2012

C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini bersifat asosiatif penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan variabel serta menjelaskan hubungan satu sama lainnya.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 882


2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2007:38).
Tabel 3.1
instrumen Penelitian
Sub
Variabel Indikator Skala
Variabel
1. Top of Mind (puncak pikiran) Nominal
2. Brand Recall (mengingat kembali Nominal
Brand Awareness terhadap merek)
(Kesadaran 3. Brand Recognition (pengenalan Nominal
Merek)*** merek)
4. Unaware Brand (Tidak meyadari Nominal
merek)
5. Atribut atau karakteristik produk Nominal
6. Manfaat bagi pelanggan Nominal
Brand Association
7. Harga relatif Nominal
(Asosiasi Merek)*
8. User/customer Nominal
9. Pesaing Nominal
Ekuitas 10. Bentuk Fisik:
Merek* Perlengkapan Medis Ordinal
Perceived Quality
(X) Fasilitas Rumah Sakit Ordinal
(Persepsi
11. Kompetensi Karyawan Ordinal
Kualitas)****
12. Keandalan Pegawai Ordinal
13. Tanggung jawab Pegawai Ordinal
14. Empati Pegawai Ordinal
15. Switcher (berpindah-pindah) Ordinal
16. Habitual buyer (pembeli yang Ordinal
puas/bersifat kebiasaan)
Brand Loyalty
17. Satisfied buyer (pembeli yang ptias Ordinal
(Loyalitas
dengan biaya peralihan)
Merek)***
18. Likes the brand fmenyukai merek) Ordinal
19. Committed buyer (pembeli yang Ordinal
komit)
20. Bukti langsung (tangible):
- Fasilitas gedung Ordinal
- Ruang tunggu Ordinal
- Penampilan pegawai Ordinal
21. Keandalan (reliability):
- Kemampuan memberikan Ordinal
pelayanan
Kinerja
Kepuasan - Keakuratan dan kecepatan Ordinal
* Pelanggan" 22. Daya tanggap (responsiveness):
- Memberikan pelayanan dengan Ordinal
(Y)
tanggap dan cepat
- Penyampaian informasi yang jelas Ordinal
23. Jaminan (assurance):
- Pengetahuan pegawai Ordinal
- Pegawai yang bersikap sopan Ordinal
terhadap pelanggan

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 883


Sub
Variabel Indikator Skala
Variabel
24. Empati (emphaty) :
- Menanggapi keluhan Ordinal
- Komunikasi yang baik Ordinal
- Memahami kebutuhan para Ordinal
pelanggan
- Memberi perhatian khusus pada Ordinal
pelanggan
25. Kemampuan mempertahankan Ordinal
Retensi Pelanggan** pelanggan
26. Kemampuan agar pelanggan loyal Ordinal
27. Teorrist customer
(Pelanggan perusuh):
- Komentar negatif bagi perusahaan Ordinal
28. Transactional customer
(Transaksional pelangganj:
- Beralih ke Rumah Sakit lain
- Biaya yang tinggi Ordinal
29. Relationship customer Ordinal
(Hubungan pelanggan):
- Komunikasi dengan pasien
- Keramah tamahan dalam pelayanan Ordinal
Loya litas
- Kenyamanan pelayanan Ordinal
Pelanggan***
30. Loyal customer
(Loyal pelanggan): Ordinal
- Sering berkunjung
- Tetap menjadi pelanggan
31. Advocator customer Ordinal
(Advokat pelanggan): Ordinal
- Memberitahukan keunggulan
perusahaan
- Penilaian jasa Ordinal

Ordinal
32. Ingatan pelanggan Ordinal
33. Maksud atau niat pelanggan Ordinal
Awareness**""
34. Economic value to the customer
(Nilai ekonomi kepada pelanggan):
- Peningkatan harga Ordinal
35. Diferential advantage
(Diferensial keuntungan):
- Persepsi terhadap layanan Ordinal
Customer Value*****
- Mempunyai keunggulan terhadap Ordinal
layanan yang dirasakan
36. Brand development
(Pengembangan merek):
- Manfaat yang di rasakan Ordinal
- Membentuk atribut Rumah Sakit Ordinal
Sumber: *Ujang Sumarwan, et all (2009:264,273,283)

Jumal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 884


**Ujang Sumarwan, et all (2009:147)
***Freddi Rangkuti (2002:40,43,60)
****Darmadi Durianto, et all (2001:100)
"Fandy Tjiptono (2006:70)
""http://id.shvoong.com/business-management/marketing/219Q817-pengertian-
retensi-pelanggan-dan-konsep/#ixzz2Cg0QMNR0
*"* Ratih Hurriyati (2008:134)
""""http://kampussamudrailmuhikmah.wordpress.com/categorv/pengertian-
kesadaran/
"“"“'Ratih Hurriyati (2008:118-119)

3. Metode Pengambila Data


a. Populasi dan Sampel
Dengan menggunakan rumus Isaac dan michael (Sugiyono 2007:98) adalah sebagai
Berikut:
Formulas'!:
22 N. PQ
s = -------------------------------
a 2(N-l) + l 2 PQ

populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien/keluarga pasien/kerabat


pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam karawang sejumlah 461 orang, yang mana data
diambil tanpa membedakan kelas pelayanan selama 1 bulan yaitu bulan April 2012.
Maka dengan menggunakan taraf kesalahan 5% didapatkan sampel penelitian
sebanyak 200 orang.

b. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara:
1. Studi kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-
buku yang yang dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori.
2. Dalam pengumpulan data ini peneliti melakukan riset secara langsung pada objek
penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan guna melengkapi data yang
dibutuhkan yaitu dengan cara:
a. Observasi
b. Kuisioner
c. Interview/Wawancara

c. Teknik Skala
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 885


Tabel 3.2 Sumber
Skala Likert
Ekuitas Merek Kinerja Pemasaran
Jawaban Bobot Skor Jawaban Bobot Skor
Sangat Setuju 5 Sangat Baik 5
Setuju 4 Baik 4
Cukup Setuju 3 Cukup Baik 3
Tidak Setuju 2 Tidak Baik 2
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Baik 1

Sugiyono (2007:107) Metode Penelitian Administrasi

4. Metode Analisis Data


1) . Uji Cochran QTest
Uji Cochran Q test digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk
informasi dalam bentuk terpisah dua (dikotomi), misalnya informasi "ya" atau "tidak".
Pengujian uji ini adalah untuk mengetahui keberadaan hubungan antara variabel. Rumus
Cochran Q test adalah sebagai berikut:
C(C — l ) £ C j2 — (C — 1)N2
Q C N -£ R i2
2) . Uji Validitas
Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan
selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan paua
sampel dari mana populasi diambil, jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30
orang setelah itu ditabulasikan.
3) . Realiabilitas Instrumen
Menggunakan Koefisien reliabilitas r (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2000).
(Criteria pengujian yang di gunakan adalah :
Reliabel jika r > 0,6
Tidak reliabel jika r < 0,6
4) . Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar data terdistribusi secara
normal dalam variabel di dalam penelitian ini. Dengan menggunakan One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Nilai Z > 0,05 berarti data terdistribusi normal
2. Nilai Z < 0,05 berarti data tidak terdistribusi normal
5) . Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono 2007:169).
Untuk menentukan skala prioritas dari setiap variabel yang diukur selanjutnya dihitung
skala dari skor yang diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 iuli 2012 886


Dimana: Ifl
RS = RentangSkala
n = Jumlah Sampel
m = Jumlah Alternatif Jawaban
Jika diasumsikan kepada rumus dengan jumlah sampe! sebanyak 200, maka RS dapaat
dihitung sebagai berikut:
n=20° m=5 200(5 -
RS = ”i ”- I) 5
m
RS = m

Rentang skalanya 160


Perhitungan skala:
Skala terendah :
Skor terendahx jumlah sampel (n)
l x 200 200
Skala tertinggi
Skor tertinggi x jumlah sampel (n)
5 x 200 1000

Tabel 3.3
Kriteria Rentang Skala Ekuitas Merek dan Kinerja Pemasaran
Skala Jawaban
Rentang Skala
Skor Ekuitas Merek Kinerja Pemasaran
1 200 - 360 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik
2 361-520 Tidak Setuju Tidak Baik
3 52 1-6 80 Cukup Setuju Cukup Baik
4 681-840 Setuju Baik
5 841 -1000 Sangat Setuju Sangat Baik
Sumber: Sugiyono (2007 :107) Metode Penelitian Administrasi

Jika di tuangkan dalam bentuk gambar Bar Scale sebagai berikut:


STS/STB TS/TB CS/CB S/B SS/SB
1 i 1 1 1 1
200 360 520 680 840 1000
Gambar 3.2
Bar Scale Untuk Ekuitas Merek dan Kinerja Pemasaran
Sumber: Sugiyono (2007:107)

5. Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif menggunakan teknik analisis korelasi. Sebelum menganalisis korelasi
sebaiknya menganalisis transformasi data dengan menggunakan metode MSI.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 887


1. Methods Successive Interval (MSI)
skala pengukuran Ordinal harus dinaikkan (ditransformasikan) ke dalam skala Interval
dengan menggunakan Methods Successive Interval (MSI).

2. Teknik Analisis Data


1). Koreiasi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan koreiasi.
Adapun analisis koreiasi dimaksudkan untuk menguji ekuitas merek terhadap kinerja
pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang.

te - (s *r t e ^ - (s y'y
Dimana : r = KOefisien koreiasi
n = Jumlah sampel
X = Variabel independen (bebas)
Y = Variabel dependen (terikat)
Sumber: Riduwan dan Sunarto (2011:80)
Tabel 3.4
Interprestasi Koefisien Koreiasi
Interval Tingkat
Koefisien Hubugan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Cukup Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,80 -1,000 Sangat kuat

Sumber: Riduwan dan Sunarto (2011:81)

2) . Determinan
Adapun koefisien determinan (KD) digunakan untuk mengetahui ekuitas merek
terhadap kinerja pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Sumber: Riduwan dan Sunarto (2011:81)
Dimana
KD = Nilai Koefisien Determinan
r = Nilai Koefisien Koreiasi
3) . Uji Signifikan
1) Penentuan t Hitung
t hitung = r V n - 2
Vl - r2
2) Penentuan t Tabel
Db = n - 2, pada tingkat kesalahan 5%

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 888


3) Penentuan kriteria : menggambarkan perbandingan antara hasil t tabel dengan hasil
t hitung
Kesimpulan : menjelaskan perbandingan antara hasil t tabei dengan thitung.

6. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini menggunakan hipotesis melalui uji pihak kanan, yaitu apabila :
Ho : p = 0, Tidak terdapat pengaruh antara ekuitas merek dengan kinerja pemasaran pada
Rumah Sakit Islam Karawang.
Ha : p > 0, Terdapat pengaruh positif antara ekuitas merek dengan kinerja pemasaran
pada Rumah Sakit Islam Karawang.
Dengan derajat kebebasan digunakan (Dk) = n - 2 dimana n banyaknya sampel dalam
penelitian.
Kriteria:
Ho ditolak jika t hitung > t tabel, dalam hal ini hipotesis alternatif (Ha) di terima,
Ho diterima jika t hitung < t tabel, dalam hal ini hipotesis alternatif (Ha) ditolak.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Brand Awareness (Kesadaran Merek)
1) Top Of Mind (Puncak Pikiran)
Tabel 4.5
Top Of Mind - Brand Awareness
Nama Rumah Sakit Jumlah Persentase
Rumah Sakit Islam 109 54,5%
Rumah Sakit Umum Daerah 36 18%
Rumah Sakit Bayukarta 30 15%
Rumah Sakit Dewi Sri 15 7,5%
Rumah Sakit Cito 5 2,5%
Lain-lain 5 2,5%
Total 200 100%
Sumber: Analisis data, 2012
Berdasarkan tabel di atas, tanggapan responden terhadap top of mind (puncak
pikiran) dapat di lihat bahwa nama Rumah Sakit Islam sebanyak 109 responden atau
sebesar 54,5% menduduki posisi top of mind dengan yaitu nama yang pertama kali
diingat responden atau pertama kali disebut ketika responden ditanya secara
langsung mengenai nama Rumah Sakit yang mereka ingat pertama kali dipikirannya.
2) Brand Recall (Mengingat Kembali Terhadap Merek)
Tabel 4.6
Brand Recall - Brand Awareness
Nama Rumah Sakit Jumlah Persentase
Rumah Sakit Umum Daerah 130 65%
Rumah Sakit Bayukarta 120 60%
Rumah Sakit Cito 111 55,5%
Rumah Sakit Dewi Sri 105 52,5%
Rumah Sakit Islam 91 45,5%
Lain-lain 43 21.5%
Sumber: Analisis data, 2012
Berdasarkan tabel di atas, tanggapan responden terhadap brand recall (mengingat
kembali terhadap merek) menunjukkan bahwa tingkatan paling tinggi yaitu sebanyak

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 889


65%, dan pada urutan kelima ditempati oleh Rumah Sakit Islam Karawang yaitu
sebesar 45,5%. Peringkat yang baik disini adalah peringkat yang paling rendah, itu
dikarenakan peringkat yang paling rendah berarti merek tersebut telah disebutkan
pertama kali oleh responden.

3) Brand Recognition (Pengenalan Merek)


Tabel 4.7
_________________________________________________ Brand Recognition - Brand Awareness
No Pertanyaan Jumlah Persentase
Ya, saya mengenai dan telah menuliskannya di
1 114 57%
pertanyaan no 1 atau 2
2 Ya, saya mengenai setelah mengisi pertanyaan ini 81 40,5%
3 Tidak mengenai sama sekali 5 2,5%
Total 200 100%
Sumber: Analisis data, 2012
Berdasarkan tabel di atas, tanggapan responden terhadap brand recognition
diketahui bahwa responden yang menjawab dengan pilihan jawaban no 1 adalah 114
responden atau sebesar 57%. Dengan demikian sebesar 57% dari responden tidak
perlu diingatkan dalam pengenalan kesadaran mengenai akan keberadaan Rumah
Sakit Islam Karawang. Sedangkan responden yang menjawab dengan pilihan jawaban
no 2 adalah 81 responden atau sebesar 40,5%. Dengan demikian sebesar 40,5% dari
responden yang harus diingatkan dalam pengenalan kesadaran dalam mengingat
nama Rumah Sakit Islam Karawang. Responden yang tidak mengenai atau tidak
mengetahui akan keberadaan Rumah Sakit Islam Karawang, dapat dilihat dari
jawaban responden yang memilih jawaban no 3, yang dalam analisis ini terdapat
sebanyak 5 responden atau sebesar 2,5%.
4) Unaware Of Brand (Tidak Menyadari Merek)
Tabel 4.8
Unware Of Brand-Brand Awareness

Pertanyaan Nilai Brand Recognation


Tidak mengenai sama sekali 5

Sumber: Analisis data, 2012


Berdasarkan tabel di atas, terdapat 5 responden yang tidak mengenali sama sekali
nama Rumah Sakit Islam Karawang. Hal ini dianggap responden bukan dari daerah
Karawang melainkan dari luar daerah Karawang. Responden mengenalinya karer.a
diberi tahu oleh keluarganya yang sedang di rawat di Rumah Sakit Islam Karawang
tersebut.

2. Brand Association (Asosiasi Merek)


Tabel 4.9
________________ Asosoasi Rumah Sakit Islam Karawang_____________
JAWABAN
ASOSIASI
"YA"
Karekteristik visi Rumah Sakit Islam Karawang 181
Cepat mendapatkan pelayanan 171
Harga terjangkau 170

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 890


Menyukai dan menggunakan jasa layanan 154
Lebih baik dari Rumah Sakit lain 100
Total 776
Sumber: Analisis data, 2012
Analisis Uji Cochran Q test yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan tabel
X2 (db = k - 1 dan a = 0,05). Derajat bebas (db) = k - l = 5 - l = 4 , tabel X2 diperoleh
sebesar 9,49.
Berikut hasil pengujian Cochran Q Test terhadap Asosiasi-asosiasi Rumah Sakit
Islam K araw ang:
Tabel 4.10
Analisis Uji Cochran Q Test Rumah Sakit Islam Karawang
VARIABEL
PENGUJIAN NILAI Q X2 TABEL KETERANGAN
DIKELUARKAN
Pengujian ke 1 154,346 9,49 - Ho ditolak
Pengujian ke 2 19,017 7,81 Variabel 5 Ho ditolak
Pengujian ke 3 4,625 5,99 Variabel 4 Ho diterima
Variabel 1
Variabel Tersisa Variabel 2
Variabel 3
Sumber : Analisis data, 2012
Berdasarkan tabel di atas pengujian terhadap 5 asosiasi-asosiasi Rumah Sakit Islam
Karawang sampai tahap pengujian ke 3 dihentikan yaitu dengan menggunakan 3
asosiasi (Karekteristik visi Rumah Sakit Islam Karawang, cepat mendapatkan
pelayanan dan harga yang terjangkau), maka Ho diterima artinya kemungkinan
jawaban "ya" adalah sama untuk setiap asosiasi.
Jadi dapat disimpulakan bahwa Rumah Sakit Islam Karawang memiliki brand image
yang didalamnya terkandung asosiasi-asosiasi sebagai b e rik u t:
1. Karakteristik sesuai dengan visi Rumah Sakit Islam Karawang (terfavorit, handal,
terpercaya, dan islami dalam pelayanan kesehatan)
2. Cepat mendapatkan pelayanan
3. Harga terjangkau sesuai dengan perawatan yang diberikan

3. Rekapitulasi Variabel Ekuitas Merek Pada Rumah Sakit Islam Karawang


Rekapitulasi tiap indikator-indikator dari variabel ekuitas merek pada Rumah Sakit
Islam Karawang yang berdasarkan persepsi kualitasjasa dan loyalitas merek menurut
pendapatdari pasien/keluarga pasien/kerabat pasien di Rumah Sakit Islam Karawang
adalah :

Tabel 4.28
Rekapitulasi Ekuitas Merek Pada Rumah Sakit Islam Karawang
No Indikator/No Pertanyaan Nilai Rentang Skala Pendapat
1 Perlengkapan Medis(l) 726 Setuju
2 Fasilitas Rumah Sakit Islam (2) 734 Setuju
3 Kompetensi Karyawan (3) 782 Setuju
4 Keandalan Pegawai (4) 789 Setuju
5 Tanggungjawab Pegawai (5) 817 Setuju
6 Empati Pegawai (6) 792 Setuju
7 Switcher (7) 712 Setuju

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 891


8 Habitual Buyer (8) 691 Setuju
9 Satisfied Buyer (9) 832 Setuju
10 Likes The Brand (10) 730 Setuju
11 Committed Buyer (11) 763 Setuju
Sumber: Analisis data, 2012
STS TS CS S SS

200 350 520 680 840 1000


763
Gambar4.12
Bar Scale Untuk Ekuitas Merek
Sumber : Analisis Data, 2012

l Indikat..

8 9 10 11

Grafik 4.1
Grafik Rekapitulasi Untuk Ekuitas Merek
Sumber : Analisis Data, 2012

Berdasarkan tabel 4.28, gambar 4.12 dan grafik 4.1 di atas data ekuitas merek pada
Rumah Sakit Islam Karawang berada pada kisaran skala 680 sampai 840 atau pada nilai
tengah 763. Indikator yang berada di atas nilai tengah 763 minimal dapat dipertahankan
dan yang berada di bawah nilai tengah 763 sebaiknya ditingkatkan agar pelanggan
semakin puas dan loyal terhadap Rumah Sakit Islam Karawang.

4. Rekapitulasi Variabel Kinerja Pemasaran Pada Rumah Sakit Islam Karawang


Rekapitulasi tiap indikator- indikator dari variabel kinerja pemasaran pada Rumah
Sakit Islam Karawang yang berdasarkan kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, loyalitas
pelanggan, customer awareness (kesadaran pelanggan) dan customer value (nilai
pelanggan) menurut pendapat dari pasien/keluarga pasien/kerabat pasien di Rumah Sakit
Islam Karawang adalah :

Tabel 4.61
Rekapitulas Kinerja Pemasaran Rumah Sakit Islam Karawang
Nilai
No Indikator/No Pertanyaan Rentang Pendapat
Skala
1 Fasilitas Gedung (1) 761 Baik
2 Ruang Tunggu (2) 751 Baik
3 Penampilan Pegawai (3) 784 Baik
4 Kemampuan Memberikan Pelayanan (4) 787 Baik
5 Keakuratan dan Kecepatan (5) 769 Baik
6 Memberikan Pelayanan Dengan Tanggap dan Cepat(6) 825 Baik

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 892


7 Penyampaian Informasi yang Jelas (7) 790 Baik
8 Pengetahuan Pegawai (8) 761 Baik
9 Pegawai yang Bersikap Sopan Terhadap Pelanggan (9) 806 Baik
10 Menanggapi Keluhan (10) 784 Baik
11 Komunikasi yang Baik (11) 741 Baik
12 Memahami Kebutuhan Para Pelanggan (12) 763 Baik
13 Memberi Perhatian Khusus Pada Pelanggan (13) 775 Baik
14 Kemampuan Mempertahankan Pelanggan (14) 763 Baik
15 Kemampuan Agar Pelanggan Loyal (15) 754 Baik
16 Komentar negatif bagi perusahaan (16) 660 Cukup Baik
17 Beralih ke Rumah Sakit Lain (17) 722 Baik
18 Biaya yang Tinggi (18) 733 Baik
19 Komunikasi Dengan Pasien (19) 812 Baik
20 Keramah Tamahan dalam Pelayanan (20) 817 Baik
21 Kenyamanan Pelayanan (21) 774 Baik
22 Sering Berkunjung (22) 641 Cukup Baik
23 Tetap Menjadi Pelanggan (23) 711 Baik
24 Memberitahukan Keunggulan Perusahaan (24) 770 Baik
25 Penilaian Jasa (25) 776 Baik
26 Ingatan Pelanggan (26) 718 Baik
27 Maksud atau Niat Pelanggan (27) 712 Baik
28 Peningkatan Harga (28) 757 Baik
29 Persepsi Terhadap Layanan (29) 760 Baik
30 Mempunyai Keunggulann Terhadap Layanan yang
720 Baik
Dirasakan (30)
31 Manfaat yang Dirasakan (31) 821 Baik
32 Membentuk Atribut Rumah Sakit Islam (32) 781 Baik
Sumber : Analisis data, 2012

STB TB CB B SB

200 360 520 680 ?63 840 1000


Gambar 4.45 '
Bar Scale Untuk Kinerja Pemasaran
Sumber: Analisis Data, 2012
1000

■ Indikator

Grafik 4.2
Grafik Rekapitulasi Untuk Kinerja Pemasaran
Sumber : Analisis Data, 2012

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 893


pis
n

Dari tabel 4.61, gambar 4.45 dan grafik 4.2 di atas dapat diketahui kinerja pemasaran
Rumah Sakit Islam Karawang dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yakni yang baik dan
cukup baik. Hasil analisis data kinerja pemasaran berada pada kisaran 680 dan 840 atau
pada nilai tengah 763. Indikator yang berada di atas nilai tengah 763 minimal dapat
dipertahankan dan yang berada di bawah nilai tengah 763 sebaiknya ditingkatkan agar
pelanggan semakin puas dan loyal dalam menggunakan jasa layanan kesehatan Rumah
Sakit Islam Karawang.

3. Analisis Korelasi

Berdasarkan tabel di atas nilai korelasi (+0,497) artinya bahwa angka tersebut
menunjukkan bahwa terdapat nubungan yang positif cukup kuat antara variabel

ekuitas merek terhadap variabel kinerja pemasaran.

4. Koefisien Determinasi
Analisis Koefisien Determinasi (KD) terhadap hubungan antara ekuitas merek
terhadap kinerja pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang yang dapat dijelaskan
perhitungannya sebagai berikut:
KD = r2X 100%
KD = (0,497)2 X 100%
= 0,247X 100%
KD = 24,7%
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai sebesar 0,247 atau
24,7% yang artinya sumbangan ekuitas merek terhadap kinerja pemasaran adalah 24,7%
sehingga masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja pemasaran yang tidak
diteliti.

5. Pengujian Signifikan
Ho : p = 0 :
Tabel 4.62 Tidak
Korelasi
terdapat
Correlations
Ekuitas Merek Kinerja Pemasaran

Ekuitas Merek Pearson Correlation 1 .497"


Sig. (1-tailed) .000
N 200 200
Kinerja Pemasaran Pearson Correlation .497" 1
Sig. (1-tailed) .000
N 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sum ber: Hasil olah data primer, 2012
pengaruh antara ekuitas merek terhadap kinerja pemasaran pada Rumah Sakit Islam
Karawang.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 894


Ha : p > 0 : Terdapat pengaruh antara ekuitas merek terhadap kinerja pemasaran pada
Rumah Sakit Islam Karawang.
DK = n - 2
= 2 0 0 -2
= 198
Pengujian hipotesis penelitian dengan uji pihak kanan (one tailed) untuk koefisien
korelasi pada taraf 5% dari derajat bebas 198 dapat didapatkan nilai t tabel 1,645.
Untuk t hitung adalah sebagai berikut:
rJn-2
t= i---------=

0 ,4 9 7 ^ /2 0 0 -2
f= ~h=
V l- (0 ,4 9 7 )2
0 ,4 9 7 7 )9 8
V l - (0,247009)
: 0,497(14,071245)
Vo,752991
6,993408765
t = —------------------
0,86775054
t = 8,059
Dalam pengujian pada tingkat signifikan 5% dari dk didapat nilai t tabel 1,645
sedangkan untuk t hitung didapat nilai 8,059 (t hitung > t tabel). Hal ini berarti hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Gambar4.46
Kurva Pengujian
E. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data yang penulis lakukan pada Rumah
Sakit Islam Karawang, maka penilis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1). Analisis brand awareness Rumah Sakit Islam Karawang menduduki posisi top of mind.
Analisis brand association Rumah Sakit Islam Karawang terdapat asosiasi yang dapat
dipakai untuk memperkuat brand image sebagai berikut : karakteristik sesuai dengan
visi Rumah Sakit Islam Karawang (terfavorit, handal, terpercaya, dan islami dalam
pelayanan kesehatan), cepat mendapatkan pelayanan, harga terjangkau sesuai dengan
perawatan yang diberikan. Ekuitas merek dari rekapitulasi ekuitas merek dengan sub
variabel persepsi kualitas dan loyalitas merek didapat nilai tengah 763. Indikator yang
berada di atas nilai tengah 763 harus dipertahankan yaitu empati pegawai, kompetensi

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 895


karyawan, keandalan pegawai, tanggungjawab pegawai, satisfied buyer dan yang
berada di bawah nilai tengah 763 harus ditingkatkan yaitu habitual buyer, switcher,
perlengkapan medis, likes the brand, fasilitas Rumah Sakit Islam.
2) . Kinerja Pemasaran pada Rumah Sakit Islam Karawang dari rekapitulasi kinerja
pemasaran dengan sub variabel kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, loyalitas
pelanggan, customer awareness (kesadaran pelanggan), customer value (nilai
pelanggan) didapat nilai tengah 763. Indikator yang berada di atas nilai tengah 763
harus dipertahankan yaitu sering berkunjung, komentar negatif bagi perusahaan, tetap
menjadi pelanggan, maksud atau niat pelanggan, ingatan pelanggan, mempunyai
keunggulan terhadap layanan yang dirasakan, beralih ke Rumah Sakit lain, biaya yang
tinggi, komunikasi yang baik, ruang tunggu, kemampuan agar pelanggan loyal,
peningkatan harga, persepsi terhadap layanan, fasilitas gedung, pengetahuan pegawai
dan yang berada di bawah nilai tengah 763 harus ditingkatkan yaitu keakuratan dan
kecepatan, memberitahukan keunggulan perusahaan, kenyamanan pelayanan,
memberi perhatian khusus pada pelanggan, penilaian jasa, membentuk atribut Rumah
Sakit Islam, penampilan pegawai, menanggapi keluhan, kemampuan memberikan
pelayanan, penyampaian informasi yang jelas, pegawai yang bersikap sopan terhadap
pelanggan, komunikasi dengan pasien, keramah tamahan dalam pelayanan, manfaat
yang dirasakan, memberikan pelayanan dengan tanggap dan cepat
3) . Terdapat pengaruh positif cukup kuat (r = 0,497) antara ekuitas merek terhadap kinerja
pemasaran yang dilakukan Rumah Sakit Islam Karawang. Sumbangan pengaruh ekuitas
merek terhadap kinerja pemasaran adalah sebesar 24,7% sehingga sisanya 75,3%
(100% - 24,7% = 75,3%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

2. Saran
a. Saran Bagi Lembaga
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, dalam kesempatan ini penulis akan
sedikit memberikan beberapa saran, yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
bahan pertimbangan Rumah Sakit Islam Karawang yang sifatnya untuk kemajuan Rumah
Sakit Islam sendiri yaitu sebagai berikut:
1. Untuk dapat berada pada posisi brand awareness sebaiknya Rumah Sakit Islam
Karawang meningkatkan pelayanan, fasilitas, kualitas, dan perlengkapan dalam
penanganan medis yang telah ada menjadi lebih baik lagi sehingga pelanggan merasa
puas dengan Rumah Sakit Islam Karawang. Analisis brand association Rumah Sakit
Islam Karawang sebaiknya mempunyai slogan sebagai lebih baik dari Rumah Sakit lain
menjadi brand identity. Mempertahankan dan meningkatkan brand image yang telah
terbentuk karakteristik sesuai dengan visi Rumah Sakit Islam Karawang (terfavorit,
handal, terpercaya dan islami dalam pelayanan kesehatan), cepat mendapatkan
pelayanan, dan harga terjangkau sesuai dengan perawatan yang diberikan. Untuk
ekuitas merek berdasarkan persepsi kualitas dan loyalitas Rumah Sakit Islam
Karawang yang dinilai oleh pasien/keluarga pasien/kerabat pasien, salah satunya
dengan meningkatkan indikator-indikator dari ekuitas merek yang nilainya masih kecil
atau berada di bawah nilai tengah menjadi lebih baik lagi.
2. Untuk kinerja pemasaran, karena kinerja pemasaran cukup kuat maka untuk
meningkatkan kinerja pemasaran Rumah Sakit Islam Karawang perlu meningkatkan
lagi indikator-indikator yang mempunyai nilai masih kecil atau berada di bawah nilai

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 896


tengah menjadi lebih baik lagi dan dapat mempertahankan pelanggannya sehingga
pelanggan merasa puas dan loyal terhadap Rumah Sakit Islam Karawang.
3. Dari basil perhitungan korelasi didapat nilai r sebesar 0,497, dengan demikian dapat
diartikan bahwa ekuitas merek memiliki hubungan positif cukup kuat terhadap kinerja
pemasaran dan harus ditingkatkan lagi ketingkat yang lebih kuat minimal jangan
sampai menurun.
b. Saran Bagi Peniliti Selanjutnya
Setelah menelaah lebih jauh peneliti saat ini menyarankan pada penelitian
selanjutnya sebaiknya agar dapat memaksimalkan waktu yang ada dimanfaatkan lebih
baik untuk mencari segala bahan dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian
Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penambahan indikator-indikator dari
ekuitas merek dan kinerja pemasaran yang dilakukan penelitian selanjutnya agar menjadi
lebih baik lagi dan mencari informasi-informasi yang menunjang dalam penelitian agar
lebih lengkap

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 897


F. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2012. Transformasi Data Ordinal-Interval Dengan Method Of Succesive
Interval (MSI), www.igcomputer.com/transformasi-data-ordinal-interval-dengan-
method-of-succesive-interval-msi.html. Diakses Selasa 08 Mei 2012.
Anonymous. 2012. www.inparametric.com/bhinablog/download/uii normalitas.pdf.
Diakses Kamis 18 Mei 2012.
Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran "Dasar, Konsep dan Strategi". Edisi 1-8,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar "Melalui Riset Ekuitas
dan Perilaku Merek". Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. 2012. Buku Pedoman
Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa. Karawang : Fakultas Ekonomi Universitas
Singaperbangsa Karawang.
Forum Komunikasi Bidan Kab. Karawang. 2009. Sarana Kesehatan. http://id-
id.facebook.com/...kabkarawang/...karawang/263179361872. Diakses Sabtu 05 Mei
2012.
http://kampussamudrailmuhikmah.wordpress.com/categorv/pengertian-kesadaran/
(Diakses Kamis, 12 April 2012)
http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7734/tabel chi2.pdf
(Diakses Senin, 08 Oktober 2012)
Hurriyati, Ratih, 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Cetakan pertama.
Bandung: Alfabeta.
Ismawanti, Eryanafita. 2008. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaiuhi Kinerja
Pemasaran Dengan Faktor Lingkunganb Sebagai Variabel Mcderat (Studi pada
industri kerajinan batik di Pekalongan). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro.
http://eprints.undip.ac.id/17426/l/Ervanafita lsmawanti.pdf
(Diakses Minggu, 25 Maret 2012 jam 12:56 AM)
Isyanto, Puji. 2011. Modul Metodelogi Penelitian. Karawang : FE UNSIKA.
Kotler, Philip & Kevin, Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid
Satu. Indonesia : PT Gelora Aksara Pratama.
Kotler, Philip, dkk. 2005. Manajemen Pemasaran "Sudut Pandang Asia". Jilid dua.
Indonesia : PT Indeks.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktris. Cetakan
Pertama.Yogyakarta : Graha llmu.
Oxlay. 2012. Macam-macam Penelitian Sosial. http://id.shvoong.com/social-
sciences/sociology/2288041-macam-macam-penelitian_____sosial/#ixzzlulW5avMM.
Diakses Selasa 08 Mei 2012.
Riduwan dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Cetakan Keempat. Bandung: Alfabeta.
Rangkuti, Freddy. 2002. The Power Of Brand "Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi
Pengembangan Merek". Cetakan Pertama. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan, Supriadi. 2011. Loyalitas Pelanggan Jasa "Studi Kasus Bagaimana Rumah Sakit
Mengelola Loyalitas Pelanggannya". Cetakan Pertama. Bogor: IPB Press

Jumal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 898


Satria2008. 2011. Pengertian Retensi Pelanggan dan Konsep Customer Value.
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2190817-pengertian-
retensi-pelanggan-dan-konsep/#ixzz2CgQQMNR0. Diakses Kamis 12 April 2012.
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta : Grafindo.
---------- . 2003.Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kelima. Bandung : CV Alfabeta.
. . 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cetakan Ke Sebelas.
Bandung: CV Alfabeta.
Sumarwan, Ujang, Agus Djunaidi, dkk. 2009. Pemasaran Strategik "Strategi untuk
Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham". Edisi
Pertama. Jakarta : Inti Prima Promosindo.
Sumarwan, Ujang, Achmad Fachrodji, dkk. 2011. Pemasaran Strategik "Perspektif Value-
Based Marketing & Pengukuran Kinerja". Cetakan Kedua. Bogor: IPB Press.
Surachman, S.A. 2008. Dasar-dasar Manajemen Merek. Cetakan Pertama. Malang :
Bayumedia Publishing.
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra & Dedi Adriana. 2008. Pemasaran Strategik.
Yogyakarta : ANDI.
Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa. Yogyakarta : ANDI.
www.doktersehat.com (Diakses Jumat, 04 Mei 2012)
www.rscito.com/200904/fas.php (Diakses Jumat, 04 Mei 2012)
www.perdhaki.org/content/uu-no-44-tahun-2009-ttg-rumah-sakit
(Diakses Sabtu, 05 Mei 2012)
www.scribd.com/doc/57340531/29/Validitas-dan-Reliabilitas
(Diakses Selasa, 08 Mei 2012)
Yusuf, Abdul. 2009. Analisis Ekuitas Merek PASTI (Studi Kasus pada Pelanggan Alfamart
Karaba Indah Karawang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa
Karawang.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.4 Juli 2012 899

Anda mungkin juga menyukai