Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
nikmat dan karuniaNya kepada kita semua. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Makalah. Untuk memenuhi tanggung jawab dan kewajiban saya dalam mata kuliah Tekstil.
Semoga apa yang telah saya buat dapat bermanfaat pada kita semua, dengan tambahan
ilmu pengetahuan karena banyaknya membaca.
Dan saya penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya,
dan saya mengucapkan banyak terimakasih atas arahan dan bimbingan dosen yang memegang
mata kuliah Tekstil. Semoga senantiasa Tuhan selalu meridhoi setiap usaha kita.

Medan, 6 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

A. Pengertian Tekstil....................................................................................................................... 3

B. Sifat – Sifat Bahan Tekstil ......................................................................................................... 6

C. Jenis-Jenis Kerajinan Tekstil.................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 12

B. Saran .................................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan tekstil pada jaman sekarang berkembang pesat seiring semakin
tingginya kebutuhan masyarakat akan produk tekstil. Penggunaan tekstil untuk bahan
industri maupun juga untuk bahan sandang,berkembang dengan kemajuan peradaban
manusia. Semula tekstil digunakan dalam keadaan kasar,dan masih merupakan bahan
dasar tetapi lama kelamaan kebutuhan akan bahan tekstil tersebut menuntut persyaratan-
persyaratan tertentu. Dalam usaha memenuhi kebutuhan bahan tekstil yang masih kasar
(GREY) perlu disempurnakan. Oleh karena itu cara penyempurnaan disesuaikan dengan
syarat-syarat dan sifat yang dikehendaki. Sehingga cara-cara penyempurnaan tekstil
tersebut merupakan suatu ilmu tersendiri. Yang selalu berkembang dari tahun ke tahun.
Pada dasarnya tekstil sudah berkembang sejak adanya kebudayaan daerah yang
mempergunakan kain kain daerah yang masih sederhana berawal dari serat-serat
tumbuhnan yang mudah rapuh. Namun karena kerapuhan dari serat tersebut maka untuk
menguatkan bahan tekstil dibuatlah serat-serat sintetik yang lebih kuat untuk membuat
suatu kain.
Keberadaan tekstil tidak lepas dari seorang Wirausahawan ,yaitu seorang yang
memulai usahanya. Jika dikaitkan dengan tekstil maka seorang wirausahawan harus
mengetahui seluk beluk tekstil, serta keinginan konsumen dan pasar yang dapat
mendukung suatu keberhasilan dari usaha tekstil yang akan dijalankan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Tekstil
2. Sifat-Sifat Bahan Tekstil
3. Jenis-Jenis Kerajinan Tekstil

1
C. Tujuan
1. Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Tekstil
2. Untuk Menambah Wawasan Pengetahuan Tentang Tekstil

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tekstil
Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk
dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara|”pressing”. Istilah tekstil dalam
pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan
antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari
tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya,yang sudah digunakan.
Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah
anyaman yang mengikat satu sama lain,tenunan dan rajutan. Pengetahuan bahan baku dari kain
tekstil yang disebut dengan serat tekstil ,jadi serat-serat tekstil, misalnya: mengenai asalnya,
bentuknya, sifatnya, dan kwalitasnya .Maksud mempelajari pengetahuan bahan tekstil ialah agar
konsumen tidak keliru memilih kain yang diperlukan karena banyak di jumpai kain tekstil
dengan kwalitas berbeda. Begitu juga dalam hal penggunaan dan pemeliharaannya, juga dalam
melihat bermacam-macam label pakaian jadi, dengan ukuran yang berbeda pada setiap kain.
Serabut tekstil ada dua yaitu serabut alam dan serabut buatan, serabut yang bermacam-
macam dapat di golongkan menurut asal seratnya yaitu: serat selulosa, serat protein, serat
thermoplastic, serat mineral, penggolongan serabut ini berdasarkan pada asalnya. Barang-barang
tekstil merupakan hasil akhir dari serangkaian proses yang berkesinambungan. Pembuatan tekstil
dimulai dari satuan terkecilnya, yaitu serat. Pembuatan tekstil sangat erat kaitannya dengan
proses pengolahan selanjutnya, yaitu pemintalan serat menjadi benang, benang menjadi kain,
hingga akhirnya terwujud kain sebagai suatu produk akhir.
Serat sebagai satuan terkecil dari berbagai jenis tekstil, dibuat dari bahan dasar khusus
yang memiliki panjang dan diameter tertentu, serta memiliki sifat mikroskopik, fisik dan kimia
yang dapat dikenali. Agar cocok digunakan untuk tekstil, serta harus memiliki panjang yang
lebih besar di banding dengan diameternya, serat harus lentur serta kuat untuk menahan
ketegangan dalam berbagai proses pembuatan. Serat tersebut harus murah harganya, mudah
diperoleh dan harus selalu tersedia.

3
Disamping itu, serat harus sesuai untuk segala suasana, baik suhu maupun tekstur,
memiliki sifat menyerap bahan celup, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan dengan cara
tertentu. Biasanya serat-serat diklasifikasikan menurut asal-usulnya, yaitu serat alamiah (serat
yang berasal dari sumber alam) dan serat buatan atau serat sintesis (dibuat oleh manusia dengan
metode tertentu).
Serat bisa berbentuk pendek, seperti kapas, atau sangat panjang seperti serat sutera dan
filament. Filamen dapat digunakan sebagaimana adanya karena panjangnya yang luar biasa.
Tetapi, serat yang lebih pendek seperti kapas harus melalui proses permintaan agar panjangnya
memadai. Sejumlah proses harus dilakukan untuk mempersiapkan serat agar bisa dimanfaatkan
dalam berbagai system pemintalan yang dewasa ini digunakan. Serat yang telah diolah akan
menjadi benang (yarn) dan merupakan bahan dasar utama yang digunakann dalam pembuatan
kain. Benang berwujud helaian panjang, yang dibuat dari jalinan dan pengelompokan serat atau
filament, untuk digunakan dalam tenunan, rajutan, atau pemrosesan lainnya agar menjadi kain.
Serat adalah suatu benda yang berbanding panjang diameternya sangat besar sekali. Serat
merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kain dan benang. Sebagai bahan baku
dalam pembuatan benang dan pembuatan kain, serat memegang peranan penting, sebab:
 Sifat-sifat serat akan memengaruhi sifat sifat benang atau kain yang dihasilkan;
 Sifat-sifat serat akan memengaruhi cara pengolahan benang atau kain baik pengolahan
secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.
Kain yang dibuat dari serat demikian akan menjadi datar dan tipis, yang tidak sesuai
untuk dibuat pakaian. Karena menyimpang dari keadaan yang dicita-citakan , serat sebenarnya
kadang-kadang memberi corak yang bagus dan nilai tinggi pada hasil tekstil .Oleh karena itulah
kain dibuat untuk memenuhi selera atau rasa artistik. Pembuatan serat menjadi benang harus
melalui serangkaian proses, diantaranya carding (penyikatan), combing ( penyisiran), spinning
(pemintalan), dan sizing ( penganjian).

CARDING ( PENYIKATAN)
Serat alami biasanya bersumber dari alam,sebagai bahan mentah, serat tersebut mungkin
masih kotor karena tercampur aduk dengan helaian dan tangkai daun atau benda asing lainnya.
Oleh sebab itu, serat tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, serat akan disikat
guna menyingkirkan benda asing yang mungkin masih melekat, dan memisahkannya. Penyikatan

4
juga berfungsi untuk memisahkan serat yang pendek dan serat yang panjang sehingga ketika
dibentangkan secara parallel satu sama lain serat tersebut akan lebih rata. Tujuan proses carding
adalah memisahkan serat menjadi elemen tunggal dan menjajarkan serat sejajar mungkin satu
sama lain. Proses carding sangat penting dalam tahap pemintalan karena akan memengaruhi
mutu hasil akhir.

COMBING ( PENYISIRAN )
Proses penyisiran melanjutkan langkah pembersihan dan penyortiran yang sudah dimulai
dalam tahap penyikatan. Serat-serat tersebut diluruskan sehingga terbentang secara parallel (
sejajar ). Penyisiran sangat tergantung pada jenis kain yang akan dibuat dengan serat tersebut.
Biasanya serat bermutu baik adalah yang berukuran lebih panjang dan bila disisir akan
menghasilkan benang yang lebih halus dan rata. Untuk memperoleh hasil lebih halus dan rata,
serat berserabut panjang tadi dapat disisir lebih dari sekali. Serat berserabut pendek yang
dipisahkan pada tahap penyikatan biasanya tidak dibuang. Serat itu masih diolah menjadi
benang, tetapi hasilnya tidak sehalus berserabut panjang.
Istilah disikat atau di sisir dalam produk tekstil biasanya ditujukan untuk benang yang
terbuat dari kapas. Benang hasil penyisiran serat berukuran panjang lebih kuat dan menghasilkan
kain lebih baik dan permukaannya lebih halus tetapi kuat, semuanya disisir. Jika akan digunakan
untuk membuat kain wol, serat tersebut hanya disikat. Tetapi jika dipergunakan untuk membuat
benang wol serat harus disikat dan disisir.

SPINNING ( PEMINTALAN )
Selama proses pemintalan, serabut-serabut kapas dijalin untuk membentuk benang yang
akan saling melekat, sehingga cukup kuat untuk memasuki tahapan selanjutnya, sebagai
rangkaian proses pembuatan kain. Benang tersebut dapat dipilin ke kiri ( simpul s ) atau ke kanan
( simpul z ) atau arah pilihannya dapat berganti sesuai dengan jenis benang yang ingin
dihasilkan. Jumlah pilihan biasanya diukur dengan jumlah putaran pada panjang yang
ditentukan, biasanya satu inci.

5
SIZING ( PENGANJIAN )
Menganji berbagai jenis benang merupakan pekerjaan yang sangat rumit, karena tidak
semua serat menggunakan sistem pengukuran yang sama. Pada benang pintal, jumlah ukuran,
atau perhitungannya didasarkan pada berat dan panjang benang tersebut.
Penganjian sutra juga berdasarkan pada yard gulungan benang. Benang wol (wool)
menggunakan 300 yard sedangkan penganjian benang worsted berdasarkan pada gulungan 560
yard. Penganjian benang kapas dihitung berdasarkan jumlah gulungan yang panjangnya 840
yard. Pada benang filament, ukurannya ditentukan oleh ukuran lubang – lubang pada spinneret
dan juga jumlah larutan,yang dimasukkan melalui spinneret tersebut.

B. Sifat – Sifat Bahan Tekstil


Kain atau bahan tekstil memiliki sifat dan karakter yang berbeda beda tergantung dari
asal seratnya, konstruksi benang dan juga bagaimana cara penyempurnaan bahan tekstil tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka sifat atau karakteristik bahan tekstil perlu diketahui oleh
konsumen hal ini terkait dengan fungsi, peggunaan dan pemeliharaan bahan tekstil tersebut
untuk busana, lenan rumah tangga atau benda benda lain pada tahap berikutnya.

1. Sifat Bahan Tekstil Serat Protein


a. Wol
Sifat/karakteristik bahan wol :
 Bersifat hygroscopich, daya mengisap lengas dari udara besar, daya isap air sangat
lambat tetapi jika bahan wol sudah basah maka bahan wolakan lama keringnya. Dalam
keadaan basah bahan wol berkurang kekuatannya 40%.
 Jika terkena panas daya pegas wol akan berkurang dan wol menjadi lunak.
 Bahan wol tahan kusut, bila bahan wol dikepal dan ketika dilepaskan maka bahan wol
akan kembali pada bentuk semula.
 Bahan wol sangat lentur (flexible).
 Bahan wol tidak tahan ngengat, tidak tahan lindi tetapi agak tahan dengan asam belerang.

6
b. Sutera
Sifat/karakteristik bahan sutera :
 Serat berupa benang filament yang panjangnya 300 sampai 1600 meter.
 Penampangnya berebentuk segitiga (triangle) dengan sudut sudut membulat yang
menyebabkan kilaunya pada sutera.
 Sutera bukan penghantar panas yang baik tetapi namun bila dipakai sutera terasa dingin,
mudah menyesuaikan dengan keadaan temperatur.
 Sutera sangat kuat tetapi dalam keadaan basah kekuatannya akan berkurang sampai 15%.
 Sutera sangat higroskopis, sehingga dapat dipakai untuk musim panas maupun musim
dingin.
 Sutera tahan ngengat, tahan lindi, tetapi dengan lindi keras dan panas sutera akan larut.
 Sutera tidak tahan obat kelantang yang mengandung chloor karena akan menyebabkan
sutera putih menjadi kekuningan.

2. Sifat Bahan Sellulosa


a. Kapas
Sifat/karakteristik bahan kapas :
 Bahan tekstil yang terbuat dari kapas mempunyai sifat yang sangat kuat, apalagi dalam
keadaan basah kekuatannya akan bertambah 25%, tahan cuci, tahan obat- obatan
kelantang.
 Bahan katun sangat higroscopys mudah menghisap air atau keringat sehingga terasa
dingin bila dipakai.
 Mudah kering, tahan panas setrika tetapi kurang kenyal sehingga mudah menjadi kusut.
 Bahan tekstil dari kapas tidak tahan asam mineral, tahan ngengat tetapi tidak tahan
cendawan, kurang tahan asam organic.
 Dalam pencucian terjadi penyusutan, agar tidak susut waktu dicuci, dilakukan proses
sanforize dan hasil bahan yang telah disempurnakan disebut dengan sanforize cotton.
 Bahan tekstil terasa dingin bila dipakai,mudah dicuci atau diputihkan.

7
b. Kapuk
Sifat/karakteristik bahan kapuk :
 Seratnya pendek, licin dan kurang kuat.
 Kapuk sangat hygienisch karena ngengat tidak dapat hidup didalamnya, kurang
higroscopisch sehingga sangat sulit menyerap air.
 Kapuk memiliki sifat yang sangat lembut, tidak elastic, sehingga sukar dipintal.
 Berwarna coklat kekuningan dan berkilau.
 Daya mengembang kapuk sangat tinggi dan tahan lama. Kapuk juga dapat menyerap
suara tetapi mudah terbakar.
Sesuai dengan sifatnya maka kapuk pada umumnya dipakai sebagai bahan pengisi (kasur,
bantal kursi atau mainan seperti boneka).

3. Sifat Bahan Mineral ( Galian )


a. Asbes
Sifat/karakteristik serat fiber glas :
 Asbes mempunyai sifat tembus pandang,licin,sangat kuat dan awet.Asbes tidak dapat
terbakar, tahan cahaya matahari, tahan cendawan, tahan bahan bahan kimia. Asbes juga
tahan gesekan, tidak menghisap lengas dan bau,tidak susut dan tidak mengkerut.
 Asbes tahan terhadap macam macam cuaca,dapat menyerap suara,penghantar panas yang
baik dan merupakan kondensator (bukan penghantar listrik).
 Asbes dipakai untuk busana pemadam kebakaran,tabir tonil dan bahan isolasi,bahan
campuran untuk membuat atap,pelapis benda benda sebagai penahan kebakaran,pelapis
rem dan kopling

b. Fibers glas
Sifat/karakteristik bahan fibers glas :
 Serat glas filamentnya licin,sifatnya sangat kuat dan tembus pandang,tidak dapat
terbakar,tahan asam, tetapi tidak tahan fluoride dan alkali,kurang menghisap air,tidak
menghisap bau,tahan cendawan dan tidak susut.

8
 Serat glas yang ditenun dipakai untuk saringan bahan kimia,untuk kaos
lampu,pembungkus kawat tembaga dan bahan isolasi.

4. Sifat Bahan Termosplastik ( Buatan )


a. Asetat
Sifat/karakteristik serat asetat :
 Bahan asetat kurang kuat,dalam keadaan basah kekuatannya menyusut sampai 65%,daya
mulur asetat lebih besar dari rayon.
 Daya mengisap air kurang dari pada rayon,sukar mengisap zat warna untuk itu perlu
digunakan zat warna sesuai untuk bahan asetat.
 Tidak tahan cahaya maupun panas.
 Asetat tidak tahan alkali dan zat pemutih yang mengandung chloor.
 Triasetat yang dibuat untuk menyempurnakan asetat memiliki sifat yang lebih baik dari
asetat.
 Sebagai bahan untuk busana maupun bahan untuk keperluan rumah tangga.

b. Nilon
Sifat/karakteristik serat nilon :
 Nilon mempunyai sifat yang sangat kuat dan tahan gesekan,kenyal dan mempunyai daya
mulur yang tinggi,bila direnggang sampai 8% dari panjang semula,tetapi akan terjadi
perubahan pada bentuknya bila kelebihan dalam merenggang.
 Tidak menghisap lengas atau air, cepat menjadi kering bila di cuci.tahan alkali atau
lindi,tahan air garam,ngengat dan cendawan.
 Tidak tahan panas dan mudah terbakar.
 Pada umumnya poliamida digunakan untuk bahan busana dalam maupun
luar,perlengkapan rumah tangga,parachute,terpal,jala,tali pancing,permadani.

9
C. Jenis-Jenis Kerajinan Tekstil

1. Kerajinan Sulam

2. Kerajinan Batik

3. Kerajinan Jahit Perca

10
4. Kerajinan Jahit Tindas

5. Kerajinan Tapestry

6. Kerajinan Tenun

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil
dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara|”pressing”. Istilah
tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada
sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan
apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya,yang
sudah digunakan.
Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan
sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain,tenunan dan rajutan.
Pada dasarnya tekstil sudah berkembang sejak adanya kebudayaan daerah yang
mempergunakan kain kain daerah yang masih sederhana berawal dari serat-serat
tumbuhnan yang mudah rapuh. Namun karena kerapuhan dari serat tersebut maka untuk
menguatkan bahan tekstil dibuatlah serat-serat sintetik yang lebih kuat untuk membuat
suatu kain.

B. Saran
Sebaiknya untuk dapat lebih memahami apa itu tekstil harus di lakukan
kunjungan atau memabaca lebih banyak buku yang membahas tentang pengetahuan
tekstil.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mikirbae.com
id..m.wikipedia.org/wiki/tekstil
https://sarungprenuer.com
https://www.kampoong.com

13
1
2

Anda mungkin juga menyukai