Umj 1x Diyanindri 2587 1 Jurnal11) PDF
Umj 1x Diyanindri 2587 1 Jurnal11) PDF
2, Juni 2011
KONSELING INFERTILITAS
Diyan Indriyani*
ABSTRACT
Infertility can be defined the inability for the occurrence of conception after
one year intercourse without using contraception. Infertility counseling is a process
of assistance is carried out by expert (counselor) to individuals / family who
experience infertility problems something for the success of the problems husband
and wife.
Different ways of doing counseling or strategies have been developed by
several experts, one of which is the way developed (Bingham. W, 2009). With the term
counseling and trait factors. Counseling process is divided into five phases, namely
analysis phase, synthesis phase, stage of diagnosis, stage of counseling and follow-up
phase.
Infertility counseling will help identify the problem of husband and wife,
looking for a solution or an appropriate alternative and will realize the potential of
every family to be able to overcome various problems in family relationships. It
required a comprehensive infertility treatment from health workers include husband
and wife, family and environment through activities such as infertility counseling.
With hopes of a husband and wife after counseling does not occur a problem that can
interfere with family happiness.
83
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
suami istri tersebut berpikir bahwa mendapatkan hamil atau tidak (Boivin,
mereka akan mudah memperoleh anak, J. 2008 dalam Salynn, 2008).
padahal 1 diantara 10 pasangan akan Upaya pengobatan yang
mengalami hambatan untuk dilakukan oleh wanita infertil lebih
mempunyai anak. Beberapa masalah condong bersifat bukan
yang bisa timbul akibat infertilisasi, medis/tradisional. Hal ini berkaitan
antara lain : kehilangan kepercayaan dengan kurangnya dukungan suami
diri pada pasangan suami istri, timbul untuk terlibat dalam upaya pencarian
konflik dalam rumah tangga karena pengobatan. Pentingnya dukungan
salah satu pasangan merasa kecewa, suami dalam memotivasi wanita
anggapan masyarakat bahwa infertil untuk melakukan upaya
infertillitas itu yang disalahkan adalah pengobatan. Peran dan dukungan
wanita, trauma dan kecewa terhadap suami sangat besar dalam memotivasi
diri sendiri, perasaan rendah diri, istri untuk melakukan koping secara
mengalihkan fungsi keibuan pada efektif. Konseling merupakan suatu
kegiatan erotik dan seksual, proses pemberian bantuan yang
mengabdikan diri pada satu ideologi dilakukan oleh seorang ahli (konselor)
atau interes emosional. kepada individu yang mengalami
Infertilitas dapat diartikan sesuatu masalah (konsele) yang
sebagai ketidakmampuan untuk bermuara pada teratasinya masalah
terjadinya konsepsi setelah 1 tahun yang dihadapi klien. Pada prinsipnya
bersenggama tanpa menggunakan konseling melihat kliennya sebagai
kontrasepsi. Infertilitas dibagi menjadi seorang yang tidak mempunyai
dua macam yaitu infertilitas primer dan kelianan secara patologis. Konseling
sekunder. Infertilitas primer terjadi bila dilakukan dengan cara melakukan
istri belum pernah hamil walaupun pertemuan antara konselor dengan
bersenggama setelah 1 tahun tanpa kliennya yang memungkinkan
kontrasepsi. Infertilitas sekunder terjadinya dialog dan bukan pemberian
terjadi bila istri pernah hamil, tetapi terapi atau treatment. Konseling juga
kemudian tidak terjadi kehamilan lagi mendorong terjadinya penyelesaian
walaupun bersenggama selama 1 tahun masalah oleh diri klien sendiri.
tanpa kontrasepsi. Terdapat beberapa Atas dasar itu maka konseling
faktor yang mempengaruhi infertilitas infertilitas dimaksudkan untuk
diantaranya faktor fisik, pasikologis membantu pasangan suami istri dengan
dan lingkungan. Faktor psikologis masalah infertil. Penekanan-penekanan
yang dapat menyebabkan infertilitas perilaku dalam konseling infertilitas
adalah gangguan emosional yang antara lain : bersikap baik dan simpatik
kronis seperti ketakutan dan merasa terhadap pasangan, memberikan
tidak mampu untuk menjadi seorang pengertian terhadap pasangan,
ibu, meningkatnya supersensitifitas memberikan support, membantu
karena pengaruh penambahan umur mencari alternatif untuk mengadopsi
sehingga menjadi paranoid dan anak bila upaya tindakan bayi tabung
menyebabkan infertilitas. Perempuan tidak berhasil, membantu pasangan
yang mengalami stres dalam supaya dekat dengan anak-anak dan
perkawinannya diperlukan siklus bisa menerima kenyataan hidup.
reproduksi lebih untuk bisa hamil.
Ketidaksuburan menyebabkan stres
dalam hubungan suami istri dan
berdampak apakah seorang wanita
84
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
85
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
86
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
87
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
88
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
89
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
90
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
91
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
92
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
93
THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 1, No. 2, Juni 2011
94