Naufal Wildan Askandar - G0018156 - Tugas Praktikum 4
Naufal Wildan Askandar - G0018156 - Tugas Praktikum 4
Hipotiroid sebenarnya adalah penyakit yang berasal dari kekurangan iodium. Iodium
berfungsi sebagai prekursor pembentukan tirosin dan tridotironin. Jika kedua hormon tiroid
itu memiliki kadar yang tidak normal atau kurang maka terjadi kelainan dalam fungsi dan
kerja organ. Iodium berasal dari nutrisi yang kita makan sehari-hari. Akan tetapi, di daerah
endemik gondok iodium sangat sulit terpenuhi mengingat faktor ekonomi untuk membeli
makanan yang beriodium. (Hastuti, et al., 2018)
Rumput laut diketahui adalah jenis sayuran yang memiliki kadar mineral lebih
banyak daripada sayuran yang ada di darat. Mineral terbanyak yang terkandung dalam
rumput laut adalah iodin dan kalsium. Seperti yang kita tahu, kebutuhan penderita
hipotiroid akan iodin pastinya lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan iodin orang
normal. Dalam kepentingan kesehatan, kita dapat memanfaatkan kelimpahan iodin yang
terkandung dalam rumput laut untuk memenuhi kebutuhan nutrisi penderita. Oleh karena
itu, rumput laut bisa memungkinkan untuk konsumsi pendamping penggunaan obat.
(Suparmi & Sahri, 2009)
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apakah ada perbedaan dalam masa penyembuhan pemberian rumput laut
sebagai terapi pendamping pada pasien hipotiroid?
2) Bagaimana efektivitas rumput laut sebagai terapi pendamping pada pasien
hipotiroid?
C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui keberhasilan pemberian rumput laut dalam
mempercepat masa penyembuhan pasien hipotiroid.
Setelah mengetahui peran nutrient, cara pengolahan yang benar, dan
prosedur pemberian yang tepat, maka kita dapat menguji keefektifan terapi
rumput laut sehingga kita dapat mendapatkan hasil yang paling kita
harapkan dari terapi ini.
D. MANFAAT
Sebagai negara maritim, Indonesia tentunya keberadaan rumput laut
sangat melimpah dan mudah didapatkan sehingga harga rumput laut di Indonesia
dijual murah sehingga penderita hipotiroid yang umumnya dari golongan yang
tidak mampu dapat menggunakan rumput laut sebagai pembantu dalam memenuhi
nutrisi.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1) Hipotiroid
a. Definisi
Hipotiroid adalah keadaan dimana di dalam tubuh memiliki hormon
tiroid dalam kadar di bawah normal. Hipotiroid secara etiologi memiliki 3
kemungkinan, yang pertama adalah kegagalan tiroid itu sendiri, bisa juga
karena defisiensi TSH (Thyroid Releasing Hormone) atau bahkan
keduanya, kemungkinan ketiga adalah karena kekurangan iodin. (Sukandar,
2013)
c. Patofisiologi
Gangguan hipotiroid dapat terjadi karena adanya gangguan dalam
mekanisme penghasilan tiroid hormon. Pada awalnya hipothalamus
mensintesis TRH(thyrosin releasing hormone) yang berfungsi untuk
merangsang hormon TSH( thyrosin stimulating hormone ). TSH berfungsi
untuk merangsang tiroid untuk membentuk T3 dan T4. T3 dan T4 inilah
yang nantinya berfungsi untuk metabolisme, konsumsi oksigen, fungsi
syaraf, dan produksi panas tubuh. Dalam pembentukan T3 dan T4 tiroid
membutuhkan bahan untuk memproduksinya, yaitu iodin. (Faizi, et al.,
2012)
F. KERANGKA PEMIKIRAN
G. HIPOTESIS
a. Hipotesis nol
Konsumsi rumput laut sebagai terapi pendamping tidak berpengaruh
terhadap kecepatan rehabilitasi penderita hipotiroid
b. Hipotesis kerja
Konsumsi rumput laut sebagai terapi pendamping berpengaruh terhadap
kecepatan rehabilitasi penderita hipotiroid
H. METODE
a. Jenis penelitian
Penelitian kuantitatif
b. Lokasi penelitian
Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
c. Populasi dan subjek penelitian
Warga Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang dengan sampel
penelitian adalah warga yang terjangkit penyakit hipotiroid
d. Teknik sampling
Simple Random Sampling
e. Besar sample
Jika populasi diketahui maka rumus yang digunakan
Sumber : https://www.statistikian.com/2012/08/menghitung-besar-
sampel-penelitian.html
Sumber :
https://www.statistikian.com/2012/08/menghitung-besar-sampel-
penelitian.html
I. DAFTAR PUSTAKA
Chandra, A. & Rahman, S., n.d. Fungsi Tiroid Pasca Radioterapi Tumor Ganas Kepala-
Leher. http://jurnal.fk.unand.ac.id, pp. 745-751.
Hastuti, P. et al., 2018. Status Mineral dan Hormon Tiroid Pada Penderita Hipotiroidisme.
Journal of Community for Empowerment Health, I(1), pp. 54-60.
Jonklaas, J., Bianco, A. C., Bauer, A. J., Burman, K. D., Cappola, A. R., Celi, F. S., …
Sawka, A. M. (2014). Guidelines for the Treatment of Hypothyroidism. 24(12),
1670–1751. https://doi.org/10.1089/thy.2014.0028
Kalra, S., Khandelwal, S. K., & Goyal, A. (2011). Review Article Clinical scoring scales
in thyroidology : A compendium. 15. https://doi.org/10.4103/2230-8210.83332
Kusrini, I., Mulyantoro, D. K., Sukandar, P. & Budiman, B., 2015. Hipotiroidisme Pada
Ibu Hamil di Daerah Replete dan Non-Replete Gondok di Kabupaten Magelang. pp.
49-59.
Prasetyowati & Ridwan, M., 2015. Hipotiroid Kongenital. Jurnal Kesehatan Metro Sai
Wawai, III(2), pp. 70-74.
Sukandar, P. B., Kumorowulan, S. & Wibowo, A., 2013. Siklus Estrus Dan Struktur
Histologis Ovarium Tikus Sprague dawley Hipotiroid Dengan Induksi
Propylthiouracil. IV(2), pp. 109-120.
Sukandar, P. B. & Kusrini, I., 2009. Hubungan Antara Status Iodium Dengan Status Gizi
Pada Anak Riwayat Hipotiroid. Media Gizi Mikro Indonesia, I(1), pp. 31-38.
Suparmi & Sahri, A., 2009. Mengenal Potensi Rumput Laut : Kajian Pemanfaatan
Sumber Daya Rumput Laut Dari Aspek Industri Dan Kesehatan. Sultan Agung,
XLIV(118), pp. 95-116.
Yuda, K. Y., 2017. Risiko Hipotiroidisme oleh Paparan Pestisida pada Pekerja
Agrikultur. Medula, VII(V), pp. 9-13.
ZM, A. P., Ernawati & Erlansari, A., 2017. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tiroid
Menggunakan Metode Naive Bayes Berbasis Android. Jurnal Rekursif, V(3), pp.
270-284.