Anda di halaman 1dari 60

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BERBASIS AKRUAL
Sistem Akuntansi

A. Sistem Akuntansi SKPD


B. Sistem Akuntansi di PPKD
C. Sistem Akuntansi Konsolidasi
Akuntansi Pendapatan SKPD

 Deskripsi Kegiatan
 Pendapatan dideskripsikan menjadi 2, yaitu pendapatan yang
berbasis kas (untuk penyusunan laporan realisasi
anggaran/LRA dan berbasis akrual untuk penyusunan laporan
operasional/LO).
 Akuntansi pendapatan SKPD dilakukan hanya untuk
mencatat pendapatan asli daerah yang dalam wewenang
SKPD

 Pihak-pihak yang terkait


 PPK-SKPD
 Bendahara Penerimaan SKPD
Akuntansi Pendapatan SKPD
 Pencatatan akuntansi untuk pendapatan-LO, dimulai pada saat
hak atas pendapatan muncul namun kas belum diterima.
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Piutang ...... xxx

Pendapatan....-LO xxx
 mencatat transaksi penerimaan pendapatan-LO oleh Bendahara Penerimaan

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Piutang .... xxx

 Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Perubahan SAL xxx

Pendapatan.....-LRA xxx
Akuntansi Pendapatan SKPD
 Pendapatan yang diterima kemudian disetor kepada Kas Daerah,
Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
xxx xxx xxx RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx

 Bila WP membayar Langsung ke rekening Kas Daerah


Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
xxx xxx xxx RK PPKD xxx
Piutang......... xxx
Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit
xxx xxx xxx Perubahan SAL xxx
Pendapatan.........-LRA xxx
Akuntansi Pendapatan SKPD
 Pendapatan Pajak yang didahului dengan self
assessment.
 Bendahara penerimaan SKPD menerima pembayaran dari WP,
Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Pendapatan....-LO xxx

Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Perubahan SAL xxx

Pendapatan....-LRA xxx
Akuntansi Pendapatan SKPD
 Pendapatan Pajak yang didahului dengan self
assessment.
 Bendahara penerimaan SKPD menyetor ke Kas Daerah
Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx RK PPKD xxx

Kas di Bendahara Penerimaan xxx

 Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan terhadap WP/WR,


apabila ditemukan kurang bayar maka diterbitkan SKPKB
Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Piutang..... xxx

Pendapatan....-LO xxx
Akuntansi Pendapatan SKPD
 Pendapatan Pajak yang didahului dengan self
assessment.
 Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan terhadap WP/WR,
apabila ditemukan lebih bayar maka diterbitkan SKPLB
Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Pendapatan.....-LO xxx

Utang Kelebihan Pembayaran Pajak xxx


Jurnal Standar Pencatatan Pendapatan SKPD
Pencatatan Oleh SKPD Pencatatan PPKD
No Transaksi
Uraian D K Uraian D K
1 Penerbitan SK Piutang ..... xxx
No Entry
Pendapatan .....-LO xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Piutang ...... xxx
2 Penerimaan
No Entry
Pembayaran
Perubahan SAL xxx
Pendapatan .....-LRA xxx

Penyetoran
3 Pendapatan oleh RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx
SKPD ke Kas Daerah
Kas di Bendahara Penerimaan xxx RK SPKD .... xxx
RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx

Pendapatan Piutang ...... xxx RK SPKD ...... xxx


4 Langsung disetor ke
Kas Umum Daerah Perubahan SAL xxx
Pendapatan ........LRA xxx
Jurnal Standar Pencatatan Pendapatan PPKD

Pencatatan Oleh SKPD Pencatatan PPKD


No Transaksi
Uraian Debet Kredit Uraian Debet Kredit
Piutang ..... xxx
1 Penetapan Pendapatan
Pendapatan .....-LO xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Piutang ...... xxx
2 Penerimaan Pendapatan
Perubahan SAL xxx
Pendapatan ........LRA xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan tanpa Pendapatan ...-LO xxx
3
Penetapan Perubahan SAL xxx
Pendapatan ........LRA xxx
Akuntansi Pendapatan SKPD
 Dokumen Kegiatan
 Dokumen Sumber:
• SKP Daerah/SKR Daerah
• Surat Tanda Setoran (STS)/Tanda Bukti Penerimaan (TBP)
• Dokumen lain yang dipersamakan

 Dokumen Hasil:
• Buku jurnal Pendapatan-LO dan pendapatan-LRA.
• Buku besar
• Buku besar pembantu
• Neraca Saldo SKPD
Akuntansi Belanja dan Beban SKPD

 Deskripsi
 Akuntansi belanja dan beban pada satuan kerja dilakukan
oleh PPK-SKPD. Akuntansi belanja dan beban pada satuan
kerja ini meliputi akuntansi belanja UP (uang persediaan)/GU
(ganti uang)/TU (tambah uang), dan akuntansi belanja LS
(langsung).

 Pihak-pihak yang terkait


 PPK-SKPD
 Bendahara Pengeluaran SKPD
Akuntansi Belanja dan Beban SKPD

 Dokumen yang digunakan-LO

Uraian Dokumen
Beban Operasi-LO
Beban Pegawai Daftar Gaji/SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Beban Barang dan Jasa BAST/SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Beban Hibah NPHD/SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Beban Penyusutan dan
Amortisasi Bukti Memorial/Dokumen yang dipersamakan
Beban Penyisihan Piutang Bukti Memorial/Dokumen yang dipersamakan
Beban Lain-lain SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Akuntansi Belanja dan Beban SKPD

 Dokumen yang digunakan-LRA

Uraian Dokumen
Beban Operasi
Belanja Pegawai Daftar Gaji/SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Belanja Barang BAST/SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Hibah (uang, barang, dan jasa) NPHD/SP2D/Dokumen yang dipersamakan
Bantuan Sosial (uang dan barang) Bukti Memorial/Dokumen yang dipersamakan

Belanja Modal
Belanja Tanah Sertifikat/BAST/SP2D/Dok.yang dipersamakan
Belanja Peralatan dan Mesin BAST/SP2D/Dok.yang dipersamakan
Belanja Gedung dan Bangunan BAST Pekerjaan/SP2D/Dok.yang dipersamakan
Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan BAST Pekerjaan/SP2D/Dok.yang dipersamakan
Belanja Aset Tetap Lainnya BAST/SP2D/Dok.yang dipersamakan
Belanja Aset Lainnya BAST/SP2D/Dok.yang dipersamakan
Akuntansi Belanja dan Beban SKPD
 Akuntansi Belanja LS (Langsung) Gaji dan Tunjangan yang
ditransfer ke Rekening PNS
 Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Beban Gaji Pokok xxx

RK PPKD xxx

 Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja Gaji Pokok xxx

Perubahan SAL xxx


Akuntansi Belanja dan Beban SKPD
 Akuntansi Belanja LS (Langsung) Gaji dan Tunjangan yang
ditransfer ke Rekening Bend Pengeluaran dan dibayarkan
 Jurnal LO

Tgl No.Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit


xxx Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
xxx RK PPKD xxx
xxx xxx
xxx Beban Gaji Pokok xxx
xxx Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

 Jurnal LRA

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja Gaji Pokok xxx

Perubahan SAL xxx


Akuntansi Belanja dan Beban SKPD
 Beban dan Belanja Barang dan Jasa
Pembelian B&J yang pembayarannya melalui mekanisme LS ada
2 pendekatan
1. Pendekatan Beban
Diakui jika pembelian B&J dimana B&J akan digunakan/dikonsumsi segera

2. Pendekatan Aset
Diakui jika pembelian B&J dimana B&J akan digunakan/dikonsumsi dalam
jangka waktu lama atau untuk berjaga-jaga
Pembelian B&J Pendekatan Beban
 Pembelian B & J berupa ATK yg segera digunakan kegiatan
yang belum dilakukan pembayaran
 Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Beban Persediaan ATK xxx

Utang Belanja ATK xxx

 Dilakukan pembayaran melalui SP2D LS, Jurnal LO:


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Utang Belanja ATK xxx

RK PPKD xxx

 Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja ATK xxx

Perubahan SAL xxx


Pembelian B&J Pendekatan Beban
 Apabila dibayar melalui SP2D UP/GU/TU, Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Utang Belanja ATK xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

 Jurnal LRA:
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja ATK xxx

Perubahan SAL xxx

 Akhir tahun stock opname, persediaan yang belum digunakan akan dijurnal
LO:
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Persediaan ATK xxx

Beban ATK xxx


Pembelian B&J Pendekatan Aset
 Pembelian B & J berupa ATK yg digunakan utk operasional
jangka lama yang belum dilakukan pembayaran
 Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Persediaan ATK xxx

Utang Belanja ATK xxx

 Dilakukan pembayaran melalui SP2D LS, Jurnal LO:


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Utang Belanja ATK xxx

RK PPKD xxx

 Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja ATK xxx

Perubahan SAL xxx


Pembelian B&J Pendekatan Aset
 Apabila dibayar melalui SP2D UP/GU/TU, Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Utang Belanja ATK xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

 Jurnal LRA:
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja ATK xxx

Perubahan SAL xxx

 Akhir tahun stock opname, persediaan yang belum digunakan akan dijurnal
LO:
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Beban ATK xxx

Persediaan ATK xxx


Akuntansi Persediaan Sistem Pencatatan periodik
Pencatatan Oleh SKPD Pencatatan PPKD
No Transaksi
Uraian Debet Kredit Uraian Debet Kredit
Pembelian Persediaan xxx
Persediaan Kas di Bendahara No Entry
1a dengan UP/GU/TU Pengeluaran xxx
Belanja Persediaan xxx
No Entry
Perubahan SAL xxx
Pembelian
Persediaan Persediaan xxx No Entry
dengan LS (utang) Utang Belanja xxx
1b Utang Belanja xxx RK PPKD xxx
Pelunasan
RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx
Utang/Penerbitan
SP2D Barang Belanja Persediaan xxx
No Entry
Perubahan SAL xxx
Pemakaian
Persediaan No Entry No Entry
2
Penyesuaian di
3 Akhir Tahun Beban Persediaan xxx No Entry
Persediaan xxx
Akuntansi Persediaan Sistem Pencatatan Perpectual
Pencatatan Oleh SKPD Pencatatan PPKD
No Transaksi
Uraian D K Uraian D K
Pembelian Persediaan xxx
Persediaan Kas di Bendahara No Entry
1a dengan UP/GU/TU Pengeluaran xxx
Belanja Persediaan xxx
No Entry
Perubahan SAL xxx
Pembelian
Persediaan xxx
1b Persediaan No Entry
dengan LS (utang) Utang Belanja xxx
Utang Belanja xxx RK PPKD xxx
Pelunasan
RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx
2 Utang/Penerbitan
Belanja Persediaan xxx
SP2D Barang No Entry
Perubahan SAL xxx
Pemakaian Persediaan
No Entry
3 Persediaan Beban Persediaan
Penyesuaian di
4 Akhir Tahun No Entry xxx No Entry
xxx
Akuntansi Aset SKPD

 Deskripsi
 Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan,
rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap
aset tetap yang dikuasai/digunakan SKPD

 Pihak-pihak yang terkait


 PPTK
 Bendahara Pengeluaran SKPD
 PPK-SKPD
Beban Penyusutan
 Jurnal LO untuk mencatat penyusutan
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Beban Penyusutan .... xxx


Akumulasi Penyusutan ..... xxx
Akuntansi Piutang
 Saat diterbitkan SKR Daerah, Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Piutang ..... xxx

Pendapatan ......-LO xxx

 WP/WR membayar, Jurnal LO


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Piutang ...... xxx

 Jurnal LRA

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Perubahan SAL xxx

Pendapatan ....._LRA xxx


Akuntansi Aset Tetap
 Pembelian Aset tetap, Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Aset Tetap..... xxx

Utang Belanja Modal....... xxx

 Saat membayar dengan SP2D-LS, Jurnal LO


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Utang Belanja Modal .... xxx

RK PPKD xxx

 Jurnal LRA

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Belanja Modal .... xxx

Perubahan SAL xxx


Akuntansi Aset Tetap
 Pelepasan Aset tetap, Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Akumulasi Penyusutan .....

Aset Lainnya xxx

Aset Tetap....... xxx

 Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Defisit Penghapusan Aset Non Lancar xxx

Aset Lainnya xxx


Akuntansi Aset Tetap
 Penghapusan Aset tetap yang diikuti dengan penjualan. SKPD menyerahkan
Aset tsb ke PPKD, SKPD mencatat penghapusan utk aset yang diserahkan
ke PPKD, Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Akumulasi Penyusutan .....

Aset Lainnya xxx

Aset Tetap....... xxx

 Jurnal LO
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx RK PPKD xxx

Aset Lainnya xxx


Akuntansi Aset Tetap
 Setelah menerima pelimpahan aset dari SKPD, PPKD menjurnal
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Aset Lainnya xxx

RK SKPD xxx

 Pada saat aset dijual oleh PPKD, Jurnal LO

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx Xxx Kas di Kas Daerah xxx

Aset Lainnya xxx

Surplus Penjualan Aset Non Lancar xxx

 Jurnal LRA
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Aset Lainnya xxx

RK SKPD xxx
Jurnal Standar Pencatatan Aset Tetap
Pencatatan Oleh SKPD Pencatatan PPKD
No Transaksi
Uraian D K Uraian D K
Perolehan Aset Tetap Aset Tetap ..... xxx
No Entry
dengan Mekanisme LS Utang Belanja Modal xxx
Utang Belanja xxx RK PPKD xxx
1
RK PPKD xxx Kas di Kas Daerah xxx
Belanja Modal xxx
Perubahan SAL xxx
Aset Tetap ..... xxx
Perolehan Aset Tetap No Entry
2 dengan Mekanisme Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
UP/GU/TU Belanja Modal xxx
Perubahan SAL xxx
Aset Tetap ..... xxx
Kapitalisasi Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
3
setelah Perolehan Belanja Modal xxx
Perubahan SAL xxx No Entry
Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lainnya ...... xxx
4 Pos Aset Lainnya Akumulasi Penyusutan xxx No Entry
Aset Tetap ........ xxx
Pelepasan Aset Lainnya Defisit Penghapusan Aset non Lancar xxx
5 dengan Pemusnahan No Entry
Aset Lainnya ..... xxx
Penyerahan Aset Lainnya ke RK PPKD
xxx Aset Lainnya xxx
6 PPKD (untuk
dijual/dimanfaatkan) Aset Lainnya ..... xxx RK SKPD xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Aset Lainnya xxx
no Entry Surplus Penjualan Aset non Lancar xxx
Perubahan SAL xxx
Aset Lainnya yang dihapus Hasil Penjualan Aset Daerah yg tidak dipisahkan xxx
7 (dihentikan penggunaannya atau
telah terjual) Kas di Kas Daerah xxx
Defisit Penjualan Aset NonLancar xxx
no Entry Aset lainnya xxx
Perubahan SAL xxx
Masalah lain dalam Akuntansi untuk
Aset Tetap
 Penyusutan Tahun Parsial
 Penyusutan satu tahun penuh: 100.000 = Rp.5.000
20 th
 Penyusutan tahun parsial : 6/12 x 5.000 = Rp. 2.500

Kebijakan penyusutan tahun parsial:


 Mencatat penyusutan sebulan penuh atas aset tetap yang dibeli
sebelum tanggal 15;
 Tidak mencatat penyusutan aset tetap yang dibeli sesudah
tanggal 15.
• Contoh aset tetap senilai 3.000.000 dibeli beli tanggal 22 agustus.
Penyusutan tahun tsb selama 4 bulan (September – Desember)
Rp.3.000.000 x 4/12 = Rp 1.000.000
Masalah lain dalam Akuntansi untuk
Aset Tetap
 Mengubah umur manfaat aset yang dapat disusutkan

 Memakai aset yang telah disusutkan sepenuhnya


 Aset tetap masih dapat dipakai sehingga pemda akan terus
menggunakannnya
 Akun aset tetap dan akumulasi penyusutannya masih tetap
dicantumkan dalam pembukuan, tetapi tidak ada penyusutan
tambahan yang dicatat
Akuntansi Selain Kas SKPD
 Deskripsi
 Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi serangkaian
proses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi
atau kejadian selain kas yang dapat dilakukan secara manual
atau menggunakan aplikasi komputer
Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi setidaknya:
- koreksi kesalahan pencatatan
- Jurnal depresiasi
- Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual dan
prepayment

 Pihak Terkait
 PPK-SKPD
Akuntansi Selain Kas SKPD
 Langkah:
 PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian selain kas
membuat bukti memorial
 PPK-SKPD mencatat bukti memorial ke dalam buku jurnal umum
 Secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian selain kas
diposting ke dalam buku besar sesuai kode rekening yang
bersangkutan.
 Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan SKPD
 Dokumen Terkait
 Dokumen Sumber
• Bukti-bukti transaksi
• Bukti Memorial
 Dokumen Hasil
• Buku Jurnal Umum
• Buku Besar
• Buku Besar Pembantu
Ayat Jurnal Penutup-LO
 Pada Akhir periode akuntansi, dibuat ayat jurnal penutup untuk akun-akun
pendapatan-LO, dan beban. Apabila Pendapatan < Beban (Defisit)

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Pendapatan.....-LO

Surplus/Defisit xxx

Beban.......-LO xxx

 Menutup akun Surplus/Defisit ke Ekuitas

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Ekuitas xxx

Surplus/Defisit xxx
Ayat Jurnal Penutup-LO
 Pada Akhir periode akuntansi, dibuat ayat jurnal penutup untuk akun-akun
pendapatan-LO, dan beban. Apabila Pendapatan > Beban (Surplus)

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Pendapatan.....-LO

Surplus/Defisit xxx

Beban.......-LO xxx

 Menutup akun Surplus/Defisit ke Ekuitas

Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Surplus/Defisit xxx

Ekuitas xxx
Ayat Jurnal Penutup-LRA
 Pada Akhir periode akuntansi, dibuat ayat jurnal penutup untuk akun-akun
pendapatan-LRA, dan Belanja. Apabila Pendapatan < Belanja (Defisit)
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Pendapatan.....-LRA

Surplus/Defisit xxx

Belanja.......-LRA xxx

 Menutup akun Surplus/Defisit ke Ekuitas SAL


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Ekuitas SAL xxx

Surplus/Defisit xxx

 Menutup akun Ekuitas SAL ke Ekuitas


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Perubahan SAL xxx

Ekuitas xxx
Ayat Jurnal Penutup-LRA
 Pada Akhir periode akuntansi, dibuat ayat jurnal penutup untuk akun-akun
pendapatan-LRA, dan Belanja. Apabila Pendapatan > Belanja (Surplus)
Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Pendapatan.....-LRA

Surplus/Defisit xxx

Belanja.......-LRA xxx

 Menutup akun Surplus/Defisit ke Ekuitas SAL


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Surplus/Defisit xxx

Ekuitas SAL xxx

 Menutup akun Ekuitas SAL ke Ekuitas


Kode
Tgl No.Bukti Rekening Uraian Debit Kredit

xxx xxx xxx Ekuitas xxx

Perubahan SAL xxx


Akuntansi Pelaporan Keuangan
 Prosedur Penyusunan Neraca Saldo Setelah
Disesuaikan:
1) Transaksi yang berasal dari jurnal umum (memorial) penyesuaian
diposting ke dalam buku besar dan buku besar pembantu sesuai
dengan kode rekening berkenaan;
2) Hasil dari penjumlahan saldo-saldo sebelum penyesuaian dengan
transaksi penyesuaian disusun menjadi Neraca Saldo Setelah
Disesuaikan.
Akuntansi Pelaporan Keuangan
 Prosedur Penutupan Buku:
 Buku Jurnal Penerimaan Kas SKPD;
 PPK SKPD membuat Bukti Memorial untuk mencatat transaksi
penutupan buku;
 Bukti Memorial ditandatangani oleh kepala SKPD;
 Menutup rekening-rekening pendapatan dan belanja ke dalam
rekening Surplus/Defisit dengan cara mendebit rekening
pendapatan dan mengkredit rekening belanja dan selisih
pendapatan dengan belanja dicatat ke dalam rekening
Surplus/Defisit ke dalam Buku Jurnal Umum;
 Menutup rekening surplus/defisit ke rekening Ekuitas Dana;
 Memposting rekening-rekening Pendapatan, Belanja dan
Surplus/Defisit setelah penutupan ke dalam Buku besar dan
Buku Besar Pembantu sesuai dengan kode rekening yang
berkenaan.
Akuntansi Pelaporan Keuangan
 Prosedur Penyusunan LRA:
 Masukkan saldo-saldo anggaran rekening-rekening pendapatan
dan belanja sampai rincian obyek ke dalam kolom Anggaran
Setelah Perubahan;
 Masukkan saldo-saldo realisasi rekening-rekening pendapatan
dan belanja sampai rincian obyek ke dalam kolom Realisasi;
 Selisih Pendapatan-LRA dengan Belanja merupakan
Surplus/Defisit-LRA
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan
 Prosedur Penyusunan Laporan Operasional (LO):
 Masukkan saldo rekening-rekening pendapatan dari kegiatan
operasional;
 Masukkan saldo rekening-rekening beban dari kegiatan operasional;
 Selisih antara pendapatan operasional dengan beban operasional
merupakan Surplus/Defisit dari kegiatan operasional;
 Menghitung Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional.
 Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional
antara lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit
penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari kegiatan
non operasional lainnya.
 Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan
surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit
sebelum pos luar biasa.
 Masukkan saldo dari transaksi kejadian luar biasa ke dalam Pos Luar
Biasa;
 Surplus/Defisit-LO adalah selisih lebih/kurang antara surplus/defisit
kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan
 Prosedur Penyusunan Neraca:
 Berdasarkan saldo-saldo buku besar rekening aktiva, kewajiban dan
ekuitas dana pada akhir periode akuntansi disusun Neraca SKPD;
 Neraca SKPD ditandatangani oleh kepala SKPD
SISTEM DAN PROSEDUR
AKUNTANSI PPKD
Akuntansi PPKD
 Dalam pelaksanaan anggaran transaksi yang terjadi
di PPKD dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
 Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh PPKD selaku SKPD;
 Transaksi-transaksi PPKD selaku SKPKD:
• pendapatan dana perimbangan,
• belanja bunga,
• subsidi,
• hibah,
• bantuan sosial,
• belanja bagi hasil,
• bantuan keuangan dan
• belanja tidak terduga.
• pembiayaan,
• pencatatan investasi; dan
• hutang jangka panjang.
Akuntansi Pendapatan PPKD
 Deskripsi Kegiatan
 Akuntansi Pendapatan yang dilakukan oleh PPKD adalah
pencatatan pendapatan yang diterima Pemerintah Daerah yang
terdiri atas dana perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah
yang sah, termasuk pembiayaan, pencatatan investasi dan hutang
jangka panjang.

 Pihak Terkait
 PPK-PPKD
 Bendahara Penerimaan PPKD
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan PPKD

 Prosedur Penyusunan Neraca Saldo Setelah


Disesuaikan:
 Transaksi yang berasal dari jurnal umum (memorial)
penyesuaian diposting ke dalam buku besar dan buku
besar pembantu sesuai dengan kode rekening
berkenaan;

 Hasil dari penjumlahan saldo-saldo sebelum


penyesuaian dengan transaksi penyesuaian disusun
menjadi Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan PPKD

 Prosedur Penutupan Buku:


 PPK PPKD membuat Bukti Memorial untuk mencatat transaksi penutupan buku;
 Menutup rekening-rekening pendapatan dan belanja ke dalam rekening
Surplus/Defisit dengan cara mendebit rekening pendapatan dan mengkredit rekening
belanja dan selisih pendapatan dengan belanja dicatat ke dalam rekening
Surplus/Defisit ke dalam Buku Jurnal Umum;
 Menutup rekening-rekening penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan
ke dalam rekening pembiayaan netto dengan cara mendebit rekening penerimaan
pembiayaan dan mengkredit rekening pengeluaran pembiayaan dan selisih
penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan dicatat ke dalam rekening
pembiayaan netto ke dalam Buku Jurnal Umum;
 Menutup rekening surplus/defisit dan rekening pembiayaan netto ke Ekuitas Dana;
 Memposting rekening-rekening Pendapatan, Belanja dan Surplus/Defisit setelah
penutupan ke dalam Buku besar dan Buku Besar Pembantu sesuai dengan kode
rekening yang berkenaan;
 Memposting rekening-rekening penerimaan pembiayaan, pengeluaran pembiayaan
dan pembiayaan netto setelah penutupan ke dalam Buku besar dan Buku Besar
Pembantu sesuai dengan kode rekening yang berkenaan;
 Memposting rekening surplus/defisit, pembiayaan netto dan Ekuitas Dana dalam Buku
besar dan Buku Besar Pembantu sesuai dengan kode rekening yang berkenaan.
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan PPKD

 Prosedur Penyusunan Neraca:


 Masukkan saldo-saldo anggaran rekening-rekening pendapatan,
belanja dan pembiayaan sampai rincian obyek ke dalam kolom
Anggaran Setelah Perubahan;
 Masukkan saldo-saldo realisasi rekening-rekening pendapatan,
belanja dan pembiayaan sampai rincian obyek ke dalam kolom
Realisasi;
 Selisih Pendapatan dengan Belanja merupakan Surplus/Defisit;
 Selisih penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran
pembiayaan merupakan pembiayaan netto;
 Penjumlahan surplus/defisit dengan pembiayaan netto
merupakan SILPA;
 Selisih lebih atau kurang saldo rekening anggaran pendapatan,
belanja dan pembiayaan dengan realisasi rekening pendapatan
dan belanja dicatat ke dalam kolom Selisih/Lebih
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan PPKD

 Prosedur Penyusunan Laporan Operasional (LO):


 Masukkan saldo rekening-rekening pendapatan dari kegiatan
operasional;
 Masukkan saldo rekening-rekening beban dari kegiatan operasional;
 Selisih antara pendapatan operasional dengan beban operasional
merupakan Surplus/Defisit dari kegiatan operasional;
 Menghitung Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional.
 Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional antara
lain surplus/defisit penjualan aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian
kewajiban jangka panjang, dan surplus/defisit dari kegiatan non
operasional lainnya.
 Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan
surplus/defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit
sebelum pos luar biasa.
 Masukkan saldo dari transaksi kejadian luar biasa ke dalam Pos Luar
Biasa;
 Surplus/Defisit-LO adalah selisih lebih/kurang antara surplus/defisit
kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan PPKD

 Prosedur Penyusunan Neraca:


 Berdasarkan saldo-saldo buku besar rekening aktiva, kewajiban
dan ekuitas dana pada akhir periode akuntansi disusun Neraca
PPKD;
 Neraca PPKD ditandatangani PPKD
Sistem Akuntansi Pelaporan Keuangan PPKD

 Prosedur Penyusunan Laporan Arus Kas:


 Laporan Arus Kas dibagi menjadi beberapa bagian:
• Arus Kas masuk dan keluar dari Aktivitas Operasi;
• Arus Kas masuk dan keluar dari Aktivitas Investasi Aset Non-
Keuangan;
• Arus Kas masuk dan keluar dari Aktivitas Pembiayaan; dan
• Arus Kas masuk dan keluar dari Aktivitas Non-Anggaran.
SISTEM DAN PROSEDUR
AKUNTANSI KONSOLIDASI
Sistem Akuntansi Konsolidasi

 Deskripsi Kegiatan
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggabungkan laporan keuangan entitas
pengendali (PPKD) dengan kendaliannya (SKPD)
berdasarkan line-by-line dan menambahkan
jumlah ke pos-pos sesuai dengan kelompok dan
jenis masing-masing laporan atau sesuai dengan
elemen-elemen dalam neraca seperti aktiva,
utang, ekuitas dana, pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
Sistem Akuntansi Konsolidasi

 Pihak Terkait
 PPKD
 Kabid Akuntansi
 Kasie Akuntansi

 Catatan yang Digunakan


 Neraca masing-masing SKPD,
 Neraca PPKD
Sistem Akuntansi Konsolidasi

 Prosedur Penyusunan Neraca Konsolidasian:


1) Kasie Pelaporan mengumpulkan neraca masing-masing SKPD;
2) Kasie Pelaporan melakukan review terhadap neraca-neraca SKPD
dengan cara:
• Memastikan bahwa neraca awal SKPD sama dengan neraca akhir (audited)
tahun sebelumnya;
• Memastikan bahwa aset tetap dan aset lainnya sama dengan laporan dari
pengelola aset/barang;
• Memastikan bahwa persediaan barang sama dengan laporan dari pengelola
persediaan;
• Memastikan bahwa angka surdef pada neraca sama dengan angka surplus
defisit pada LO;
• Memastikan bahwa pengklasifikasian, pengukuran dan pengungkapan akun
pada neraca telah disusun sesuai dengan SAP.
3) Membuat kertas kerja neraca konsolidasi dari masing-masing neraca
SKPD;
4) Membuat jurnal eliminasi;
5) Membuat neraca konsolidasian.
Sistem Akuntansi Konsolidasi

 Prosedur Penyusunan LRA Konsolidasian:


1) Kasie Pelaporan mengumpulkan LRA masing-masing SKPD;
2) Kasie Pelaporan melakukan review terhadap LRA masing-masing
SKPD dengan cara:
• Membandingkan LRA SKPD dengan jumlah SP2D dan setoran
pengembalian UUDP.
• Apabila terdapat selisih kas atas catatan SKPD dengan SKPKD
dilakukan koreksi.
• Mencermati apakah ada anggaran SKPD yang melebihi pagu,
apabila ada dilakukan konfirmasi dan koordinasi dengan SKPD
terkait dan dilakukan koreksi.

3) Membuat kertas kerja LRA konsolidasi dari masing-


masing SKPD.
4) Membuat LRA konsolidasian.
Sistem Akuntansi Konsolidasi

 Prosedur Penyusunan LO Konsolidasian:


1) Kasie Pelaporan mengumpulkan Laporan Operasional (LO) masing-
masing SKPD;
2) Kasie Pelaporan melakukan review terhadap Laporan Operasional (LO)
masing-masing SKPD dengan cara:
a. Membandingkan Laporan Operasional (LO) SKPD dengan jumlah SP2D dan
setoran pengembalian UUDP.
b. Apabila terdapat selisih kas atas catatan SKPD dengan SKPKD dilakukan
koreksi.
c. Mencermati apakah ada anggaran SKPD yang melebihi pagu, apabila ada
dilakukan konfirmasi dan koordinasi dengan SKPD terkait dan dilakukan
koreksi.
3) Membuat kertas kerja Laporan Operasional (LO) konsolidasi dari masing-
masing SKPD.
4) Membuat Laporan Operasional (LO) konsolidasian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai