Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pada laporan ini akan dibahas mengenai kedokteran keluarga yang membahas
tentang dokter keluarga, konsep layanan kesehatan, dan tata cara rujukan dari sistem
pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia.
ISI
SKENARIO
Sistem Rujukan
Seorang laki-laki umur 50 tahun datang di RS AWS dengan keluhan batuk darah
sejak 3 hari, disertai rasa meriang dan keringat dingin terutama dini hari. Keluhan
seperti ini sudah dialami beberapa kali. Sebelumnya beberapa tahun yang laku
dengan keluhan yang sama berobat di Dokter Keluarga dari perusahaan tempat dia
bekerja. Saat itu dia dirujuk ke RS AWS dan oleh dokter disarankan ke Puskesmas
untuk pemeriksaan sputum dan memperoleh pengobatan lanjutan
(OAT).Pengobatan di Puskesmas hanya dijalani selama 2 bulan dan berhenti
berobat (dropout) karena sudah merasa enakan dan batuk-batuk berkurang dan
darah bersama batuk tidak adalagi.
STEP I
1. Dokter keluarga :dokter yang dididik secara khusus untuk bertugas di lini terdepan
sistim pelayanan kesehatan; bertugas mengambil langkah awal penyelesaian semua
masalah yang mungkin dihadapi pasien.
Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas
dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai
individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti
secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya
STEP III
Curah Pendapat/ Brainstorming
1. Dokter keluarga merupakan lini pertama sistem kesehatan yang menangani pasien
bukan hanya sebagai individu tapi juga sebagai kesatuan keluarga secara menyeluruh.
Dokter keluarga bekerja secara holistik, komprehensif, dan continue. Dokter keluarga
adalah dokter umum yang menekankan pada promosi kesehatan yang bisa bekerja sama
dengan mitra kesehatan lain untuk menangani unit keluarga.
2. Tugas dokter keluarga :
Care provider
Communicator
Decision maker
Manager
Community Leader
Selain itu dokter keluarga juga bertugas mengupayakan pelayanan kesehatan secara :
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Pelayanan kesehatan aktif dan pasif
3. Perbedaan dokter umum dan dokter keluarga
Dokter keluarga adalah dokter umum yang mengikuti pelatihan sebagai dokter
keluarga.
4. Alur Rujukan
Tertiary
(RS tipe A)
Primary (Puskesmas)
Self care
Tertiary
Sistem Pelayanan
(RS tipe A)
Kesehatan
Secondary (RS
tipe C, B)
Primary (Puskesmas)
STEP V
Tujuan Pembelajaran/ Learning Objectives
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang :
Sistem pelayanan dokter keluarga yang meliputi :
1. Definisi dokter keluarga
2. Prinsip dokter keluarga
3. Standar kompetensi dokter keluarga
4. Tujuan dokter keluarga
5. Manfaat dokter keluarga
6. Tugas dan kewajiban dokter keluarga
7. Standar pelayanan dokter keluarga
8. Fungsi dokter keluarga
9. Ruang lingkup dokter keluarga
10. Perbedaan dokter umum dan dokter keluarga
Sistem rujukan
Dalam step 6 ini, mahasiswa melakukan proses belajar mandiri sejak tanggal 8 Desember
2015 sampai 10 Desember 2015.
STEP VII
Laporan/ Sintesis Masalah
Defnisi
Prinsip
Prinsip – prinsip pelayanan dokter keluarga Indonesia mengikuti anjuran WHO dan
WONCA .prinsip – prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan
pelayanan kedokteran. Prinsip – prinsip pelayanan/ pendekatan kedokteran keluarga adalah
memberikan / mewujudkan :
1. Pelayanan yang komprehensif dan holistik
2. Pelayanan yang Kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang Koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral, dan hukum
8. Pelayanan yang dapat di audit dan dipertanggung jawabkan
Kompetensi
Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi
Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia tahun 2006
adalah
1. Kompetensi Dasar
a. Ketermapilan Komunikasi Efektif
b. Keterampilan Klinik Dasar
c. Keterampilan menerapkan dasar – dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu
perilaku, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga.
d. Keterampilaan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun
masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistic, berkesinambungan,
terkoordinir, dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer.
e. Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.
f. Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayat.
g. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik.
2. Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama
a. Bedah
b. Penyakit Dalam
c. Kebidanan dan Penyakit Kandungan
d. Kesehatan Anak
e. Mata
f. Kulit dan kelamin
g. Psikiatri
h. Saraf
i. Kedokteran Komunitas
3. Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut
a. Keterampilan melakukan “health screening”
b. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
c. Membaca hasil EKG
Tujuan
Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam (Azwar, 1995) :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan
kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya
keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan atas dua
macam:
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan
dokter keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan karena dalam
menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada
keluhan yang disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia
seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga dengan
lingkungannya masing-masing. Dengan diperhatikannya berbagai faktor
yang seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat
dilakukan secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah
kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih
efisien. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan
Manfaat
Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan
banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah (Cambridge
Research Institute, 1976) :
1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan
terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah
lainnya.
5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala
keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan ataupun
keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah
kesehatan yang sedang dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang
lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya
kesehatan.
Kompetensi
Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang
lulusan fakultas kedokteran pada umumnya.kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
Dokter Keluarga secara garis besarnya ialah :
a. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga
b. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam
pelayanan kedokteran keluarga
c. Menguasai ketrampilan berkomunikasi
Dan diharapkan dapat menyelenggarakan hubungan profesional dokter-pasienuntuk :
d. Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga dengan
perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga
e. Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana
menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan
penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan
keluarga
f. Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada
penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.
Tugas
Tugas Dokter Keluarga, meliputi :
1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu
guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat,
3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat
dan sakit,
4. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya,
5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,
6. Menangani penyakit akut dan kronik,
7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit,
Kewajiban
Wewenang Dokter Keluarga:
1. Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,
2. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,
3. Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,
4. Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,
5. Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,
6. Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan
primer,
7. Melakukan perawatan sementara,
8. Menerbitkan surat keterangan medis,
9. Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,
10. Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.
Fungsi
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu:
a. Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan
sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas,
lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam
wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan
mempercayai. Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi namun
tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :
Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok
yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services).
Karakteristik CMC :
Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan
dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga
sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruh masalah kesehatan yang
dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga terhadap
masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga
Tabel ini menjelaskan tentang perbedaan antara dokter praktek umum dengan dokter
keluarga:
DOKTER PRAKTEK
DOKTER KELUARGA
UMUM
Menyeluruh, Paripurna,
Sifat Pelayanan Sesuai Keluhan bukan sekedar yang
dikeluhkan
B. Ketentuan Umum
1. Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu:
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama;
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
2. Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan dasar yang
diberikan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama.
3. Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik
a. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dokter keluarga adalah dokter
praktek umum yang menjalankan tugas sebagai penyedia layanan kesehatan primer
sehingga, merupakan yang pertama kali berkontak dengan pasien. Dalam sistem rujukan,
dokter keluarga menempati posisi sebagai garis depan lini pelayanan kesehatan sehingga
diharapkan dokter keluarga dapat secara menyeluruh dalam menangani pasien mulai dari
tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Konsep pelayanan kesehatan di Indonesia terdiri dari tiga tingkatan mulai dari
penyedia layanan primer, sekunder, dan tersier. Masing-masing memiliki tugas dan
tanggung jawab masing-masing serta saling bekerja sama dalam menyediakan pelayanan
kesehatan yang paling efektif dan efisien bagi pasien sehingga, muncullah sistem rujukan
seperti yang telah disebutkan di dalam laporan ini.
3.2 Saran
Mengingat masih banyaknya kekurangan dari kelompok kami, baik dari segi diskusi
kelompok, penulisan tugas tertulis dan sebagainya, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dari dosen-dosen yang mengajar baik sebagai tutor maupun dosen yang
memberikan materi kuliah, dari rekan-rekan angkatan 2011 dan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan laporan ini.
Cambridge Research Institute (1976). Trends affecting thinks health care system.
Aspen System Coop. Germantown. MD.
http://rsmargono.jatengprov.go.id/home/downloadfile/Panduan_Praktis_Sistem_Rujukan_
Berjenjang.pdf diakses pada hari Jumat, 11 Desember 2015 pukul 23.55 WITA
Depkes RI. (2012). Dokter Keluarga. Retrieved 12 5, 2013, from Depkes Ri:
http:www.ppjk.depkes.go.id