BAB VII
Sistem Reproduksi
Tujuan Pembelajaran
Uraian Materi
A. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi manusia dibedakan atas sistem reproduksi pria dan wanita. Pria
dan wanita memiliki ciri-ciri berbeda. Ciri-ciri tersebut meliputi ciri kelamin primer
dan sekunder. Ciri kelamin primer adalah ciri-ciri yang berhubungan dengan
kemampuan menghasilkan gamet. Pada pria, ciri kelamin primernya adalah
memiliki testis penghasil sperma dan organ reproduksi pria lainnya. Pada wanita,
ciri kelamin primernya adalah memiliki ovarium penghasil ovum dan organ
reproduksi wanita lainnya. Ciri kelamin sekunder adalah ciri yang tampak dari luar
sehingga kita mampu membedakan antara pria dan wanita. Pada pria, ciri kelamin
misalnya adalah berjakun, bersuara besar, berkumis dan berpinggul ramping.
Pada wanita, ciri kelamin sekundernya antara lain bersuara nyaring, berpinggul
besar dan memiliki kelenjar susu.
Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah dari
suhu tubuh. Oleh karena itu menjelang kelahiran testis turun dari dalam
rongga tubuh menuju kantong pelir (skrotum).
Gambar 2: Testis
a. Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin,
yang bertugas menghasilkan sekrit (getah) yaitu:
1) Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi
satu kantong. Dindingnya dapat menghasilkan cairan berwarna
kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.
2) Kelenjar prostat : kelenjar yang bertugas untuk membuat cairan yang
bersama dengan cairan yang diproduksi oleh vesikula seminalis. Getah
yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
3) Kelenjar bulbo uretra : menghasilkan getah
4) Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi
berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan
membentuk suatu komponen yang disebut semen. Semen ini akan
dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin
luar pria).
b. Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua
fungsi, yaitu:
Sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.
Gambar 5: Uretra
b. Scrotum
Merupakan kantung tempat kedua testis berada.
Tugas 2
Sebutkan organ reproduksi dalam pada laki-laki berdasarkan petunjuk pada gambar
dibawah ini!
Anatomi organ reproduksi wanita terdiri dari vulva, vagina, serviks, rahim (uterus),
saluran telur (tuba falopi) dan indung telur (ovarium).
Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan
alat kelamin dalam.
c) Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir
besar (labium mayor) dan bibir kecil (labium minor).
e) Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan
saluran kelamin (vagina).
b. Saluran reproduksi
Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri rahim
sepanjang 10 cm yang menghubungkan uterus dengan ovarium melalui
fimbria. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang disebut
infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang
disebut fimbria dan berfungsi untuk menangkap sel telur yang telah
masak dan lepas dari ovarium. Dari fimbria telur akan digerakkan oleh
rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke
dalam rahim.
Struktur sperma:
1. Kepala: mengandung inti sel, pada bagian ujungnya terdapat akrosom
yang dibentuk dari badan Golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang
berfungsi membantu sperma menembus sel telur.
2. Bagian tengah: terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel
untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3. Ekor: sebagai alat gerak sperma agar mencapai ovum.
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber
sampai dewasa subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun.
Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami
menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat
reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi
hormon kelamin.
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan
hipofisis. Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai
berikut.
1) Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating
Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam
ovarium.
Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen
terhenti. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat
rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk memproduksi lh juga
menurun. Penurunan produksi lh menyebabkan korpus luteum tidak
dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam
darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat
dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan.
Inilah yang disebut menstruasi.
Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang
terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada
endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi
janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan
hcg (human chorionic gonadotropic) yang akan menggantikan peran
progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan
perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan
alantois.
Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio.
Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk
menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
Korion
Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois
akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding
rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya
terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran
darah ibu dengan perantaraan plasenta.
Sakus vitelinus (kantong kuning telur)
Sakus vitelinus (kantong kuning telur), terletak di antara amnion dan plasenta,
merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah
yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:
Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.
Alantois
Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap
adalah pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan
sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh
tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh
balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta.
Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke
tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa
metabolisma dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke
plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan
perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina.
Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.
enstruasi adalah proses normal yang harus dialami oleh semua wanita
Folikel yang telah pecah tersebut akah berubah menjadi berwarna kekuningan
dan disebut korpus luteum. Badan kuning ini selanjutnya mengeluarkan
hormon progesteron yang berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan
pertumbuhan endometrium. Untuk diketahui bahwa pada endometrium
(penebalan dinding rahim) inilah kelak zigot (calon bayi) akan tumbuh dan
memperoleh makanan dari ibunya melalui plasenta (ari-ari/tembuni).
Endometrium dibentuk dari jalinan kapiler darah dan jaringan lain yang hangat
dan lembut.
Terus kemana nasib si ovum tadi? Ada dua kemungkinan nasibnya. Pertama,
bila ovum yang telah keluar tadi dibuahi sehingga terbentuk zigot, kemudian
melakukan penempelan (nidasi) pada endometrium dan selanjutnya
berkembang menjadi embrio, akhirnya menjadi janin. Selama masa
perkembangan tersebut janin membentuk plasenta yang dia gunakan untuk
mengambil makanan dan oksigen dari ibunya. Nah, hebatnya plasenta ini bisa
menghasilkan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang berfungsi
mempertahankan penebalan endometrium yang digunakan janin sebagai
media pertumbuhannya. Jadi HCG berfungsi menggantikan peran hormon
progesteron, karena hormon ini tidak bisa diproduksi terus oleh korpus luteum.
Kedua, jika ovum tidak dibuahi akan mati dalam waktu sekitar 24 jam.
Sementara itu karena progesteron tidak dapat terus diproduksi oleh korpus
luteum, akibatnya kadarnya terus turun. Ini berakibat endometrium tidak bisa
dipertahankan, dan akhirnya mengelupas. Jaringan endometrium akan
meluruh bersama darah yang dikeluarkan melalui vagina. Inilah proses yang
disebut menstruasi.
Ada masalah lain yang lebih gawat! Beberapa hari menjelang menstruasi,
hampir semua wanita tahu kalau sang tamu mau datang karena ada tanda-
tandanya: badan sakit semua, mudah capek, payudara terasa lebih kencang
dan sakit, perut bagian bawah sakit (dilep), gampang emosi, mudah
tersinggung, pokoknya tanda-tanda semacam itulah! Nah, itulah yang disebut
pre menstrual syndrome (PMS). Gejala ini akan hilang setelah selesai
menstruasi, dan psikis sang wanita kembali normal.
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas
otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi
bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih
200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram.
7. Fisiologis laktasi
Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu prolaktin
dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting susu karena
hisapan oleh bayi.
a. Reflek prolaktin
Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk
membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh
estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu
lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen
dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting
susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang
berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke
hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan
pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya
merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu
sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar
prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk
membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah
melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada
peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu
tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin
akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi menyusui
prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti : stress atau pengaruh
psikis, anestesi, operasi dan rangsangan puting susu.
a. Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda
sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir;
pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh
tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan
dan telapak kaki.
c. Herpes Genetalis
Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes
genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis,
antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya
luka yang terbuka atau lepuhan berair.
Klasifikasi
Gangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan
dalam :
a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid :
Hipermenorea atau menoragia dan Hipomenorea
b. Kelainan siklus : Polimenorea; Oligomenorea; Amenorea
c. Perdarahan di luar haid : Metroragia
d. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid : Pre menstrual tension
(ketegangan pra haid); Mastodinia; Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)
dan Dismenorea.
Definisi
Perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal
(lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu
menstruasi.
Sebab-sebab
1) Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea,
menoragia. Terapi : uterotonika
2) Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika,
roborantia.
3) Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum
uteri luas, bendungan pembuluh darah balik.
4) Hipertensi
5) Dekompensio cordis
6) Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis.
7) Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
8) Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili
Tindakan Perawat/Bidan
Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi; KIEM untuk
pemeriksaan selanjutnya; Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan
lengkap.
b. Hipomenorea
Definisi
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari
biasa.
Sebab-sebab
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang
akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
Tindakan Bidan/perawat :
Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap
Kelainan Siklus
Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari,
sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.
Sebab-sebab
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum
Gilang Sawawa Hasannudin, S.Kep Page 25
Terapi
Stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan
stadium sekresi menggunakan hormon kombinasi estrogen dan
progesteron.
2) Oligomenorea
Definisi
Adalah siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah
perdarahan tetap sama.
Sebab-sebab
Perpanjangan stadium folikuller; perpanjangan stadium luteal; kedua
stadium menjadi panjang; pengaruh psikis; pengaruh penyakit : TBC
Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak memerlukan terapi,
sedangkan bila mendekati amenorea diusahakan dengan ovulasi.
3) Amenorea
Definisi
Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.
Klasifikasi
a) Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18
tahun.
b) Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau
pernah mengalami haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
Sebab-sebab
Fisiologis; terjadi sebelum pubertas, dalam kehamilan, dalam masa laktasi
maupun dalam masa menopause; gangguan pada aksis hipotalamus-
hipofisis-ovarium; kelainan kongenital; gangguan sistem hormonal;
penyakit-penyakit lain; ketidakstabilan emosi; kurang zat makanan yang
mempunyai nilai gizi lebih.
Terapi
Terapi pada amenorea, tergantung dengan etiologinya. Secara umum dapat
diberikan hormon-hormon yang merangsang ovulasi, iradiasi dari ovarium
dan pengembalian keadaan umum, menyeimbangkan antara kerja-rekreasi
dan istirahat.
1) Metroragia
Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan
haid.
Klasifikasi
a. Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan
ektopik.
b. Metroragia diluar kehamilan.
Sebab-sebab
a. Metroragia diluar kehamilan dapat disebabkan oleh luka yang tidak
sembuh; carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari
haemorrhagis (seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis
haemorrhagia); hormonal.
b. Perdarahan fungsional :
1) Perdarahan Anovulatoar; disebabkan oleh psikis, neurogen,
hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan
gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.
2) Perdarahan Ovulatoar; akibat korpus luteum persisten, kelainan
pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit
akut ataupun kronis.
Definisi
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
Gilang Sawawa Hasannudin, S.Kep Page 27
Sebab-sebab
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air
dan garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.
Definisi
Adalah rasa sakit yang timbul pada wanita saat ovulasi, berlangsung
beberapa jam sampai beberapa hari di pertengahan siklus menstruasi.
Hal ini terjadi karena pecahnya folikel Graff. Lamanya bisa beberapa jam
bahkan sampai 2-3 hari. Terkadang Mittelschmerz diikuti oleh perdarahan
yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti kehamilan
ektopik yang pecah.
4) Dismenorea
Definisi
Adalah nyeri sewaktu haid. Dismenorea terjadi pada 30-75 % wanita dan
memerlukan pengobatan. Etiologi dan patogenesis dari dismenore sampai
sekarang belum jelas.
Klasifikasi
Dismenorea Primer (dismenore sejati, intrinsik, esensial ataupun
fungsional); adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak
terdapat kelainan pada alat kandungan.
Etiologi : nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan
paha, terkadang disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan
emosi labil.
S dengan sistem tubuh yang lain, akan sangat penting kita membicarakan
hal-hal fisiologis yang terjadi pada sisitem reproduksi. Hal yang pertama
kita bahas mengenai siklus haid, karena ini nanti akan terkait dengan
pengaruh hormon-hormon yang dihasilkan oleh ovarium terhadap
sistem tubuh yang lain.
Siklus Haid
iklus haid melibatkan kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofise, kelenjar
Dari uraian diatas, sangat jekas keterkaitan antara sistem reproduksi dengan
sistem endokrin. Fungsional dari sistem endokrin sangat dipengaruhi oleh
fungsi kelenjar hipotalamus dan hipofise. Dapat dibayangkan jika hipotalamus
atau hipofise tidak dapat berfungsi dengan baik. Dan harus diingat bahwa
hipotamus dan hipofise tidak hanya berpengaruh pada reprpoduksi wanita tapi
juga reproduksi pria. Pada pria hipofise mengeluarkan hormon FSH unutk
Setelah memahami bagaimana proses terjadinya siklus haid, kita akan bahas
lebih bagaimana pengaruh hormon estrogen dan progesteron bagi tubuh, yang
tidak terbatas hanya pada sistem repoduksi.
Dari uraian diatas jelas bahwa Estrogen dan progesteron berpengaruh pada
seluruh tubuh tidak hanya pada sistem reproduksi, misalnya sistem integumen
(kulit dan mukosa, termasuk rambut), muskoloskeletal, urogenital, kejiwaan,
kardiovaskular. Sehingga jika seseorang mengalami menopause akan terjadi
gangguan pada sistem lain.
Gilang Sawawa Hasannudin, S.Kep Page 30
Gangguan yang dapat terjadi pada Sistem Integumen jika seorang wanita tidak
menghasilkan estrogen dan progesteron antara lain kulit menjadi kering,
menipis, keriput, kuku rapuh, gatal-gatal, mata kering, selaput lendir pada mulut
kering dan mudah terjadi luka, mukosa vagina menjadi kering sehingga sakit
saat berhubungan. Rambut menipis dan tumbuh bulu diatas bibir.
Gangguan yang dapat terjadi pada pada Sistem Muskoloskeletal yaitu
terjadinya kerapuhan pada tulang (osteoporosis), gigi rapuh, selain itu terjadi
nyeri sendi dan otot mengendor. Semuanya ini terjadi karena estrogen
berperan dalam pengaruh regenerasi sel tulang pada wanita sehingga pada
menopause terjadi kerapuhan pada tulang (osteoporosis), gigi rapuh, selain itu
sering terjadi nyeri sendi, otot mengendor.
Rangkuman
Tugas
Tes Formatif
Lembar Kerja 1
Aktivitas:
a. Mengamati,
b. Mendeskripsikan
c. Mengkomunikasikan
Diskusikan bersama kelompok, perubahan fisik apa sesuai dengan fisiologi organ
reproduksi pada wanita!
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Lembar Kerja 2
1. Aktivitas
2. Mengobservasi
3. Mengasosiasi
4. Menyusun pertanyaan
5. Menyimpulkan
6. Mengkomunikasikan
Kasus:
Lakukan pengkajian pada seorang remaja laki-laki dan Perempuan terhadap
perubahan pada sistem reproduksi masing-masing!
.................................................................................................................
Proses : (Sikap)
1) ....................................................................................................
2) ....................................................................................................
3) ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA