Kelompok 4
EKONOMI PEMBANGUNAN 1
IESP-A
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ekonomi memang menjadi pokok pembicaraan yang menarik,
karena berbicara masalah ekonomi berarti membicarakan suatu Negara bahkan
kehidupan kita sehari-hari tidak bisa terlepas dari kegiatan ekonomi. Maka dari itu
Negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk meningkatkan perekonomian di
negaranya, tidak terkecuali Negara kita Indonesia. Dalam peningkatan
perekonomian sudah pasti tidak akan terlepas dari suatu syarat-syarat umum yang
harus dipenuhi guna perekonomian dapat berkembang dengan baik. Dalam
mencapai syarat-syarat yang dibutuhkan guna menaikkan atau mengembangkan
suatu perekonomian itu tidaklah semudah membalik telapak tangan, karena syarat-
syarat ini sangatlah kompleks dan berkaitan satu dengan yang lain. Maka dari itu
perlu adanya pemahaman tentang syarat-syarat perkembangan perekonomian agar
perekonomian di suatu Negara khususnya Negara kita Indonesia dapat berkembang
dengan baik, namun dalam kenyataannya masih banyak warga Negara kita bahkan
pelaku kegiatan ekonomi itu sendiri yanmg belum mengetahui tentang syarat-syarat
umum perkembangan perekonomian yang akhirnya mengakibatkan perekonomian
kita belum mengalami perkembangan yang berarti.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
pembaca tentang bagaimana pembahasan Syarat-syarat umum perkembangan
ekonomi.
C. RUMUSAN MASALAH
berkembang ?
BAB II
PEMBAHASAN
Maksud kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat
sendiri untuk berkembang. Kekuatan ini sangat penting untuk terjadinya
perkembangan. Selain kekuatan dari dalam ada juga kekuatan dari luar yang dapat
mendorong dan memberikan fasilitas-fasilitas untuk berkembang. Tetapi kekuatan
dari luar hanya merupakan pelengkap dan tidak dapat menggantikan kekuatan-
kekuatan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Lagipula bantuan luar
negeri yang berupa investasi asing akan cenderung memanfaatkan modalnya
kearah sumber-sumber alam untuk pasar dunia, dan belum tentu hal ini
menguntungkan rakyat setempat. Jadi bantuan luar negeri belum tentu dapat
menjamin terus berkembangnya perekonomian dan untuk menghindari hal-hal yang
merugikan, prakarsa dan pengaturan lembaga-lembaga masyarakat untuk
perkembangan harus tumbuh dari dalam masyarakat sendiri.
pedagang-pedagang kecil.
C. AKUMULASI KAPITAL
Jadi dengan kata lain bahwa yang diperlukan untuk perkembangan ekonomi adalah
juga pembentukan capital riil ( tidak dalam bentuk uang ) yang berupa gedung,
pabrik, jalan, pelabuhan dan yang lainnya.
Intinya jika ingin menaikan pendapatan per kapita maka juga harus menaikan
akumulasi kapital. Maka dari itu investasi harus di tingkatkan.
Berikut ini merupakan cara-cara untuk menaikan tingkat investasi:
4. Dengan inflasi,
dalam negeri,
investasi.
Penggunaan syarat-syarat ini teryata tidak mudah. Oleh karena itu kriteria
“Produktivitas social marginal” ditafsirkan sesuai dengan perubahan-perubahan
faktor tersebut yang biasanya akan menimbulkan perbedaan pendapat.
1. Pendapatan perkapita
2. Pendapatan nasional
3. Faktor waktu
4. Kepentingan masyarakat
Pertimbangan-pertimbangan mengenai kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang
paling mendesak itu menjadi salah satu factor penentu keberhailan dalam
investasi .
5. Unsur pasar
Investasi tidak hanya ditekankan pada produksi saja,teapi juga mengenai pasar
produksi tersebut .Meskipun investasi efisien,tetapi apabila pasar atau unsur,
pasar kurang diperhatikan maka investor akan mengalami kegagalan.
6. Titik pertumbuhan
Menurut Baldwin dan Merier menyatakan bahwa investasi pada titik pertumbuhan
juga harus memperhatikan 2 pertimbangan yaitu :
b. Pertumbuhan seimbang.
8. Teknik produksi
Jika pasar telah cukup luas maka teknik produksi yang digunakan dapat bersifat
padat modal dan padat karya. Dari kedua kemungkinan tersebut dapat menimbulkan
beberapa pendapat. Namun, dari beberapa pendapat tersebut ada salah satu yang
berpendapat bahwa kedua kemungkinan tersebut dapat digunakan dan pokoknya
dapat menghasilkan suatu output tersebut dengan biaya serendah-rendahnya. Jadi
dimana tenaga kerja banyak tersedia dan lebih murah dari pada mnggunakkan alat-
alat capital maka sebaikknya menggunakan teknik produksi dengan padat modal
dan sebaliknya dapat menggunakan teknik produksi padat karya .
Apabila kedua investasi ( padat karya dan padat modal ) akan menaikkan produksi
nasional dalam jumlah yang sama maka :
Proyek yang memakai metode padat karya lebih baik karena dapat menaikkan
tingkat pendapatan sebagian besar orang yang berpenghasilan rendah.
Proyek padat modal disektor pertanian akan lebih baik karena dapat meningkatkan
pendapatan perkapita .
Jadi kriteria-kriteria ini sangat tergantung pada tujuan-tujuan sosial dan ekonomi
yang luas.
1. Kurangnya teknologi
Apabila akumulasi kapital bertambah dengan cepat, maka tindakan yang diperlukan
ialah mencoba menaikan tersedianya faktor-faktor produk lain yang berkerjasama
dengan kapital. Penyerapan kapital juga dipengaruhi oleh masa perkembangan
perekonomian. Variasinya sebagai berikut:
2. Kalau akumulasi kapital lebih kecil daripada kemampuan negara untuk menyerap
kapital, maka akan timbul kesulitan-kesuliatan terutama dibidang neraca
pembayaran karena Negara-negara tersebut sangat membutuhkan devisa untuk
impor barang-barang yang diperlukan.
Dalam mengubah adat istiadat atau cara hidup lama haruslah berhati-hati sebab
setiap ada perubahan harus selekasnya dikompensasi dengan hasil yang lebih baik.
Mula-mula cara dan kebiasaan makanan yang harus diubah, kemudian bagaimana
cara mengubahnya, misalnya dengan pendidikan dan demonstrasi-demonstrasi
visual dan hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, sebab kemakmuran ekonomi itu
hanyalah sebagian saja dari kemakmuran sosial.
Jadi, wiraswasta harus dapat berdiri sendiri atau percaya pada diri sendiri dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dan bertanggung jawab terhadap tindakan-
tindakannya. Di negara sedang berkembang perlu diciptakan dorongan-dorongan
untuk menggairahkan motif-motif wiraswasta ini. Persoalannya bukan sejauh mana
perubahan ekonomi itu dapat dilakukan, tetapi sejauh mana perubahan-perubahan
kebudayaan itu dapat diterima oleh penduduk dan berapa kecepatannya sehingga
perkembangan ekonomi dapat dilaksanakan.
Kemajuan teknologi netral terjadi apabila dapat dicapai tingkat produksi yang lebih
tinggi dengan kualitas serta kombinasi faktor-faktor produksi (input) yang sama.
Sebaliknya teknologi menghemat tenaga kerja atau teknologi menghemat modal
adalah bila meningkatkan produksi yang dicapai dengan masukan tenaga kerja
atau odal yang sama. Penggunaan computer, alat tenun, traktor dapat dikatakan
teknologi penghemat tenaga kerja. Teknologi penghemat modal di Indonesia
berupa proyek padat karya (public employment project atau public service
employment job ).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat sendiri untuk
berkembang.
2. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikkan dalam mengalokasikkan capital antara
lain:
a. Investasi harus ditempatkan sedimikian rupa .
b. Investasi hendaknya mengurangi kesulitan-kesulitan dalam neraca
pembayaran
c. Proyek-proyek yang dipilih harus memberikan perbandingan yang maksimal
dari pada penggunaan tenaga kerja terhadap investasinya
3. Faktor-fakor yang harus diperhatikan dalam menentukan kriterian dalam
pengalokasian investasi antara lain:
1. Pendapatan perkapita,
2. Pendapatan nasional,
3. Faktor waktu,
4. Kepentingan masyarakat,
5. Unsur pasar,
6. Titik pertumbuhan,
8. Teknik produksi.
B. SARAN
1. Karena bantuan luar negeri belum tentu dapat menjamin terus berkembangnya
perekonomian, maka untuk menghindari hal-hal yang merugikan, prakarsa dan
pengaturan lembaga-lembaga masyarakat untuk perkembangan harus tumbuh dari
dalam masyarakat sendiri.