Anda di halaman 1dari 6

REVIEW BUKU “HAK-HAK ASASI MANUSIA BERDASARKAN

IDEOLOGI PANCASILA”

ANDRIANSYAH RACHMAT NUGRAHA 8111416281

Andriansyahn97@students.unnes.ac.id

Judul : Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila

Penulis : Prof. Dr. A. Gunawan Setiardja

Penerbit : Kanisius

Tahun : 1993

Kota : Yogyakarta

Bahasa Buku : Indonesia

Jumlah Halaman : 186

ISBN : 979-413-968-8

PEMBAHASAN REVIEW

Pidato kenegaraan tanggal 16 agustus 1990, bahwa pengertian HAM menurut


pandangan bangsa Indonesia dijabarkan dari sila ke-5. Yang di semangati dari ideologi
Pancasila. Hakikat ideologi berbagai macam Bahasa ada yaitu Yunani, Latin, Yunani oida,
Jawa, dan secara etimologis dapat diterangkan ideology berarti “pengetahuan tentang ide-ide”.
Peranan ideologi kini tiba saatnya kita meninjau fungsi atau peranannya. Dalam konteks
sangat menarik karya seorang filsuf prancis ialah Prof. Dr. Paul Ricoeur, bukunya yang berjudul
Idologie und Ideologiekritiek. Menurut Paul Ricoeur relasi kemasyarakatan dan adat kebiasaan
mereka. anggota masyarakat bergerak ketika didorong oleh kehendak umum. Rakyat tidak
mengalami suatu proses keterasingan dalam kehidupan menegara atau kehidupan
berpemerintahan.
Bagaimana cara kita menemukan implied philodophy? Kita harus meneliti secara
induktif fenomena perilaku dan kebiasaan masyarakat, untuk menemukan ciri khas yang secara
umum mewarnai masyarakat.
Suatu model masyarakat yang di sebut rule book semata-mata masyarakat ini diwarnai
oleh suatu himpunan peraturan yang sama, ini suatu bentuk konvensionalisme juga. Masyarakat
yang berprinsip a society of principle. Dalam bentuk prinsip tertentu yang menjiwai kehidupan
masyarakat disitu kita menemukan adanya citra masyarakat yang melekat.
Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara kodrat melekat pada
setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat mutlak pengertian dari John Locke. Sedangkan
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia juga sebagai
ideologi bangsa. Nilai yang terdapat pada pancasila ada 3 yaitu Nilai dasar adalah asas - asas
agama nya masing - masing.
Negara juga berkewajiban untuk menjamin hak dan kebebasan orang lain dalam urusan
agama, selain itu mengenai ketentuan perundang - undangan harus selalu mengacu pada nilai
ketuhanan dan bersifat universal.

Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 2 berbunyi "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab",
maksud dari sila ke dua ini memiliki makna yaitu adanya kesadaran sikap dan perbuatan
manusia dalam hubungan dengan norma - norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri
pribadi, sesama manusia, maupun terhadap alam dan sang pencipta.

Selain itu dalam sila ke 2 ini memiliki prisip, agar setiap individu memiliki kebebasan
mendasar yang dijamin negara, juga harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Setiap
individu juga berhak mendapatkan kehidupan yang layak, nyaman dan aman, juga harus
mendapat perlindungan yang sama yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak, Nilai
dasar adalah asas - asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak, dan Nilai
praktis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan.

Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 1 berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", di dalam
sila ini kita sebagai manusia meyakini bahwa kita adalah makhluk ciptaan tuhan. Dalam sila ke
1 ini negara menjamin kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai.
Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 3 berbunyi "Persatuan Indonesia", sila ke tiga ini
memiliki makna bahwa kita harus menghormati setiap perbedaan yang ada, menghormati
hukum dan masyarakat adat dan juga harus memilki keharmonisan dan keseimbangan dalam
bermasyarakat. Sila ini mengandung ide dasar bahwa rakyat Indonesia meletakan kepentingan
dan keselamatan bangsa di atas kepentingan dan keselamatan pribadi.
Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 4 berbunyi "Kerakyatan Yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan", mengandung makna bahwa
kita dibebaskan untuk mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan, berkumpul dan
mengadakan rapat, memilki hak ikut serta dalam pemerintahan juga berhak menduduki jabatan.
Dalam sila ini juga menunjukan bahwa kekuasaan yang mengatur negara diberikan oleh
rakyat kepada rakyat. Setiap warga juga memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama
dalam pemerintahan.
Hak Asasi Manusia berdasarkan sila 5 berbunyi "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia", sila ke 5 ini mengandung makna bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan
yang adil dan seimbang dalam hukum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Pemerintah
juga harus memberi perlindungan atas hak - hak rakyat agar dapat berlaku adil.

Hak Asasi Manusia menurut Pancasila memandang bahwa manusia dianugerahi oleh
Tuhan akal, budi dan nurani untuk dapat membedakan hal baik dan buruk yang kemudian
menjadi pembimbing dan pengarah perilaku manusia. HAM dalam nilai dasar pancasila tidak
saja berisi kebebasan dasar tetapi juga berisi kewajiban dasar yang melekat secara kodrati.
Prinsip HAM Dalam Sila - Sila Pancasila Nilai yang terkandung dalam lima sila
Pancasila memiliki fungsi konstruktif dan regulatif. Sistem nilai universal dari Pancasila yang
melandasi HAM adalah nilai religius atau ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan.
Nilai-nilai yang mendasari pandangan bangsa Indonesia terhadap HAM adalah ajaran
agama, nilai moral universal , nilai luhur budaya bangsa, serta pancasila dan UUD 1945. Dalam
berbagai peristiwa pelanggaran HAM di tanah air, muncullah gerakan-gerakan perjuangan
menegakan HAM secara nasional sehingga muncul lembaga-lembaga perlindungan HAM.
Lembaga perlindungan HAM di Indonesia bertugas untuk melindungi hak-hak setiap warga
Negara dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Lembaga-lembaga tersebut di
antaranya adalah Komisi nasional hak asasi manusia, Pengadilan hak asasi manusia, Lembaga
bantuan hokum, Biro konsultasi dan bantuan hukum perguruan tinggi.
Namun, demikian upaya penegakan HAM bukan saja bergantung pada instrument atau
lembaga-lembaga perlindungan HAM yang ada, melainkan lebih pada kesadaran setiap
manusia akan pentingnya hak dimulai dari lingkungan keluarga, warga sekitar tempat tinggal,
sekolah, dan masyarakat luas.
Berdasar pernyataan, kami setuju dengan kedua pemaparan karena Hak asasi manusia
itu adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur
hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti
menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan,
keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Hak-hak asasi manusia dapat dibagi atau dibedakan sebagai berikut Hak-hak pribadi
meliputi kebebasan menyatakn pendapat,kebebasan memeluk agama. Hak-hak ekonomi hak
untuk memiliki sesuatu, membeli atau menjual serta memanfaatkannya. Hak-hak asasi untuk
mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hak-hak asasi politik
yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan. Hak-hak asasi sosial dan budaya misalnya hak
untuk memilih pendidikan. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan
dan perlindungan peratuaran dalam hal penangkapan.
Tujuan umum pendidikan Hak asasi manusia Berdasarkan temuan pengembangan
model tujuan pendidikan HAM adalah untuk mendiseminasikan, meningkatkan
mengembangkan dan melestarikan serta mempraktekkan atau menerapkan nilai-nilai HAM
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. sehingga dapat mengembangkan
pengertian kritis seseorang baik terhadap situasi hidup dirinya maupun orang lain mengenai
batasan serta struktur yang menghalangi pelaksanaan hak serta kebebasan mereka sepenuhnya.

Tujuan khusus pendidikan Hak Asasi Manusia adalah Diseminasi dan sosialisasi nilai-
nilai HAM melalui jalur sekolah dan luar sekolah agar masyarakat mengetahui tentang nilai-
nilai HAM. Meningkatkan peran serta dan pengetahuan pesrta didik tentang nilai-nilai HAM.
Mengembangkan berbagai model pembelajaran untuk memperluas dan mepermudah
pemahaman dan pelaksanaan HAM. Melestarikan berbagai nilai HAM dalam kehidupan
bersama sebagai warisan kepada generasi berikutnya sehingga semakin mentradisi prilaku yang
sejalan dengan HAM. Menunjukkan dan menerapkan berbagai cara hidup yang sejalan dengan
tuntutan nilai-nilai HAM. Pendidikan HAM di sekolah menenekankan hak-hak anak, hak-hak
wanita,prilaku non diskriminatif. sikap anti kekerasan dan penyiksaan, hak-hak sipil dan politik
warga negara dan haka-hak ekonomi,sosial dan budaya.penekanan ini bertujuan mendukung
proses reformasi politik ekonomi dan hukum dalam rangka demokratisasi dan pengembangan
masyarakat warga.
Dasar hukum perlunya HAM serta isi pendidikan HAM dibagi atas dasar hukum
internasional dan nasional. Dasar hukum internasional.
Ada banyak instrumen internasional Hak Asasi MAnusia dalam bentuk deklarasi,
konvensi dan dan kovenan yang menjadi dasar hukum internasional pendidikan HAM.Dari
sekian instrumen tersebut, yang terutama adalah Deklarasi universal Hak-hak Asasi Manusia
dari PBB 10 desember 1948, Konvensi hak-hak anak20 november 1989, Konvensi mengenai
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita,18 desember 1979, Konvensi tentang
hak-yhak politik wanita 20 desember 1952, Konvensi internasional tentang penghapusan segala
bentuk diskriminasi rasial,21 desember1965.
Dasar hukum Nasional yang digunakan untuk pendidikan HAM adalah Pancasila
sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan konstitusi, UUD No. 7 tahun 1984 tentang
pengesahan konvensi mengenai pengahpusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita,24 juli
1984, UU No. 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, Tap MPR RI No. XVII/MPR 1998 tentang
Hak Asas Manusia 13 November 1998, UU pengesahan perjanjian internasional No.24 tahun
2000.
Pancasila adalah ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia, oleh karenanya
merupakan landasan idiil bagi sistem pemerintahan dan landasan etis-moral bagi kehidupan
berbangsa, bernegara serta bermasyarakat. Pancasila juga bukan hanya merupakan pandangan
hidup, melainkan juga alat pemersatu bangsa.
Pancasila adalah lima asas yaitu dari dasar Negara kita, Negara republik Indonesia.
Berdasar pernyataan, kami setuju dengan kedua pemaparan karena Pancasila adalah
landasan ideologi dalam satu negara di mana di dalamnya terdapat butir-butir sila yang
mengatur dan aturan bernegara.
Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 dan
terperinci di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan hukum dasar konstitusional dan
fundamental tentang dasar filsafat negara Republik Indonesia serat pedoman hidup bangsa
Indonesia, terdapat pula ajaran pokok warga negara Indonesia. Yang pertama ialah perumusan
ayat ke 1 pembukaan UUD tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa didunia.
Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Pasal 27, ayat (1) UUD 1945 menetapkan bahwa segala warga negara bersama
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Ayat (2) pasal itu menetapkan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hak asasi
tentang kerakyatan atau demokrasi yang pokok dasarnya ditetapkan pada sila ke 4 sebagai
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dilengkapi lebih lanjut dengan ketetapan dalam pasal 28 UUD.
Bangsa Indonesia memiliki hak untuk menyelenggarakan demokrasinya itu hak
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya yang ditetapkan dalam undang-undang.
Istilah dan sebagainya itu dapat ditafsirkan bahwa undang-undang dikuasaankan untuk
mengatur dan menetapkan lain-lain dan kewajiban dasar manusia Indonesia sesuai dengan
Pancasila. Selanjutnya pasal 29 ayat (2) menetapkan jaminan bagi tiap-tiap penduduk oleh
negara kemerdekaan untuk memeluk agama dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Hak asasi dibidang
kesejahteraan sosial sesuai dengan sila ke 5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diatur
lebih lanjut dalam pasal 33 ayat (1-3) UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai