Anda di halaman 1dari 2

III.

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Hutan Siregol Desa Kramat,


Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Pengambilan data keanekaragaman amphibian dilaksanakan di jalur
Hutan Produksi (8°26'23.46"S, 112°41'52.89"E) dan jalur Hutan
Lindung (8°26'39.07"S, 112°42'17.48"E). Titik awal dilakukannya
pengambilan data adalah pada koordinat -7.253529,109.450234
(jembatan mulai masuk ke hutan produksi) dan berakhir di koordinat -
7.247651,109.453247
keanekaragaman amfibia menggunakan metode visual encounter
survey dilakukan pada tanggal 23 hingga 26 Juni 2018 dimulai pada
jam 19.00 hingga 23.00 WIB
B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah ember (8-10


liter), kamera digital, alat tulis, buku identifikasi, papan jalan, tally
sheet amphibian metode visual encounter survey dan drift fences trap
dan termometer batang. Bahan yang digunakan pada penelitian ini
adalah trash bag, kayu bekas, dan lumpur.

C. Tahapan Penelitian

Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini


menggunakan metode visual encounter survey dan drift fences trap.
Rancang bangun drift fences trap yang digunakan adalah berdasarkan
Kusrini (2008) dengan modifikasi

1. Visual Encounter Survey

Pendataan keanekaragaman jenis Amfibia dengan visual


encounter survey dilakukan pada malam hari pada pukul 19.00-
23.00 di jalur hutan produksi dan hutan lindung. Peneliti berjalan
sepanjang jalur tracking, amfibi yang berada pada jalur tracking
ditangkap kemudian di dokumentasikan dengan kamera digital, lalu
dicatat pada tally sheet yang tersedia.
Semua amfibi yang terlihat langsung dikoleksi dengan cara
dilakukan penyinaran kebagian mata amphibi agar mengalami buta
sesaat dan tidak meloncat. Penangkapan dilakukan dari bagian
belakang agar mudah ditangkap. Sampel diambil maksimal 20 ekor
untuk masing-masing spesies yang terdiri dari 10 jantan dan 10
betina. Apabila jumlah tidak mencukupi, maka pengukuran
dilakukan sesuai dengan jumlah yang diperoleh
3. Identifikasi spesies

Identifikasi dan nomenklatur dari seluruh jenis Amfibia yang


ditemukan dicocokkan dengan buku identifikasi Amfibi Jawa dan
Bali, Identifikasi Amfibi Jawa Barat, dan Buku Batang Toru.
Identifikasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil
dokumentasi (foto) spesiemen yang dilakukan saat pengambilan
data di lapangan dengan dokumentasi (foto) spesimen yang ada
pada sumber acuan yang digunakan kemudian dicatat.
4. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan penggunaan software past 3. Parameter yang didapatkan dari
penggunaan metode visual encounter survey yaitu indeks Shannon, indeks simpson,
indeks evenness, dan indeks dominansi.

Anda mungkin juga menyukai