Judul : Pengaruh Sinar Matahari Untuk Meningkatkan Efektifitas
Untuk Meningkatkan EfektifitasBersihan Jalan Nafas Pada Pasein PPOK Di Puskesmas Selogiri
Penulis : Nugroho Priyo Handono, Aninda Nur Ashifa, Ari Aji
Kristiawan. Publikasi : Jurnal Keperawatan GSH Vol 5 No 2 Juli 2016 ISSN 2088- 2734 Penelaan : 1. Halimatus Sadiah 2. Mely Yanti 3. Yuti Yuliani 4. Rahmi 5. Daviati 6. Hajeriah 7. Muarifah 8. Alda Novendra 9. Yuliana Tanggal : kamis, 21 februari 2019 Abastrak : World Health Organizatiton (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 yang akan datang angka kejadian PPOK akan mengalami peningkatan dan menduduki dari peringkat 6 menjadi peringkat ke-3 penyebab kematian tersering (Yani dkk, 2016). Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah sekolompok penyakit paru menahun yang berlangsung lama dan disertai dengan peningkatan resistensi terhadap aliran udara (Padila, 2012). Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh sinar matahari pada pasien PPOK. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dalam penelitian ini peneliti mengambil 3 sampel yaitu pasien yang mengalami PPOK. Hasil uji observasi dengan melakukan terapai sinar matahari dengan cara berjemur menunjukan pada Responden 1 Sebelum pasien diberikan terapi sinar matahari pasien masih mengalami sesak nafas. Dan setelah diberikan terapi sinar matahari pasien mengatakan sesak nafas berkurang dan pasien tampak lebih nyaman dan rileks. Pada Responden 2 Sebelum pasien diberikan terapi sinar matahari pasien hanya bernafas dangkal dan berujung mengalami sesak nafas. Dan setelah diberikan terapi sinar matahari pasien mengatakan sesak nafas berkurang dan tampak nyaman serta rileks. Kesimpulannya adalah adanya pengaruh sinar matahari terhadap bersihan jalan nafas pada pasien PPOK Tahun 2016. NO Kreteria Jawab Keterangan 1 P Ya Pada penyakit PPOK terdapat gejala sesak napas, produksi sputum meningkat dan keterbatasan aktivitas, akibat produksi sputum berlebih menyebabkan proses pembersihan silia tidak berjalan lancar sehingga sputum tertimbun dan menyebabkan bersihan jalan nafas tidak efektif, oleh karenanya dilakukan penanganan terapi sinar matahari pada pagi dan sore hari dengan waktu 15 sampai 20 menit dengan posisi duduk. 2 I Ya berjemur dipagi dan sore hari dengan lama 15 sampai 20 menit dengan posisi duduk, Suhu hangat yang masuk melalui pori-pori tubuh akan membantu mengencerkan secret, dengan begitu pelahan nafas akan kembali normal dan masalah ketidakefektigdan jalan nafas dapat teratasi. 3 C Ya Hasil perbandingan dari dua responden, pada pasien pertama sebelum melakukan terapi sinar matahari pasien merasa sesak kemudian setelah dilakukan terapi sinar matahari pasien mengatakan sesak napas berkurang dan merasa lebih rileks, sedangkan pada responden ke dua sebelum dilakukan terapi sinar matahari pasien bernafas dangkal dan berujung sesak napas kemudian setelah dilakukan terapi sinar matahari responden mengatakan sesak berkurang