Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

SESUDAH PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN


LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) PADA RSUD IDAMAN
BANJARBARU KOTA BANJARBARU

Arsa Nur Azhari Winarso


Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin
Jl. A. Yani Km. 5,5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan
e-mail: arsawinarso@gmail.com

Abstract: The aims of this study is to analyze and describe the achievement of
financial performance and the results obtained on the evaluation of financial
performance at the RSUD Idaman Banjarbaru after the implementation of PPK-
BLUD in the period 2013 until 2016. The method used is by calculating the
financial ratio consisting of cash ratio, current ratio, receivable collection period,
fixed asset turnover ratio, fixed asset turnover ratio, equity ratio, inventory
turnover, PNBP ratio to operational cost, patient subsidy cost ratio and value
financial performance by Per-34 / PB / 2014 from 2013 to 2016. The results
showed that the financial performance of RSUD Idaman Banjarbaru obtained
fluctuating results although tend to be almost the same during the year 2013-2016,
and the value of financial performance obtained good criterion (A) with a value of
73.68%.

Keywords: PPK-BLUD, Financial Performance, Hospital, Financial Ratio

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan


mendeskripsikan capaian kinerja keuangan dan hasil yang didapat atas penilaian
kinerja keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman Banjarbaru
setelah penerapan PPK-BLUD periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.
Metode yang digunakan adalah dengan menghitung nilai rasio keuangan yang
terdiri atas rasio kas, rasio lancar, periode penagihan piutang, rasio perputaran
aktiva tetap, rasio perputaran aktiva tetap, rasio ekuitas, perputaran persediaan,
rasio PNBP terhadap biaya operasional, rasio biaya subsidi pasien dan nilai
kinerja keuangan menurut Per- 34 / PB / 2014 dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan RSUD
Idaman Banjarbaru memperoleh hasil yang fluktuatif meskipun cenderung hampir
sama selama tahun 2013-2016, dan nilai kinerja keuangan memperoleh kriteria
Baik (A) dengan nilai 73,68%.

Kata Kunci : PPK-BLUD, Kinerja Keuangan, Rumah Sakit, Rasio Keuangan

Latar Belakang Pemerintah No. 74 Tahun 2012 tentang


Dengan berlakunya kebijakan otonomi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
daerah sesuai dengan Undang-Undang No. Umum telah memberikan otonomi kepada
32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, daerah terutama instansi pemerintah daerah
telah memberikan kelonggaran bagi dalam bentuk fleksibilitas dalam pengelolaan
pemerintah daerah dalam mengatur rumah keuangan sehingga dapat menerapkan
tangganya guna menyejahterakan rakyat. praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
Pemerintah Pusat melalui Peraturan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang dalam rangka memajukan kesejahteraan
kemudian dirubah menjadi Peraturan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

286
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 287

Instansi yang diberikan kelonggaran efisiensi dan efektifitas pelayanan agar


pengelolaan keuangan adalah instansi yang rumah sakit diharapkan dapat membiayai
tugasnya memberikan pelayanan bagi operasionalnya sendiri. Dengan begitu
masyarakat. Rumah sakit sebagai ujung diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan
tombak pelayanan di bidang kesehatan kualitas dan kuantitas pelayanan.
termasuk instansi yang diberikan fleksibilitas Penerapan PPK-BLUD oleh RSUD
tersebut, yaitu dengan diberlakukannya Pola Idaman Banjarbaru ini juga memberikan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan keleluasaan dalam melakukan improvisasi,
Umum Daerah (PPK-BLUD) bagi rumah terobosan yang diperlukan serta sistem
sakit. Sesuai yang diamanatkan Undang- informasi yang mendukung jalannya
Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah operasional BLUD, sehingga berdampak
Sakit. pada peningkatan kinerja keuangan rumah
Dengan diterapkannya PPK-BLUD sakit, dengan tetap tidak berorientasi mencari
pada rumah sakit, diperlukan perubahan keuntungan (non-profit oriented).
paradigma dalam organisasi yang tadinya Peningkatan kinerja keuangan tersebut
sosial demokratis menjadi lembaga sosial diukur menggunakan analisis rasio keuangan
yang melaksanakan fungsi pelayanan publik, yang dapat berperan sebagai “early warning
namun tetap mendapatkan keuntungan dari system” bagi para stakeholders mengenai
pelayanan yang diberikan. Rumah sakit kondisi keuangan rumah sakit.
menjadi lembaga sosial non-profit yang Data yang digunakan dalam penulisan
menguntungkan agar dapat membiayai ini berupa laporan keuangan Rumah Sakit
sebagian kegiatan operasionalnya sehingga Umum Daerah (RSUD) Idaman Banjarbaru
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas yang terdiri atas Neraca, Laporan
pelayanannya. Oleh karena itu rumah sakit Operasional, dan Laporan Arus Kas mulai
harus didukung dengan sistem pengelolaan tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 yang
keuangan yang otonom, transparan, fleksibel merupakan tahun sesudah dilakukan
dan akuntabel sehingga operasional rumah penerapan PPK-BLUD. Sebagai tolok ukur
sakit dapat berjalan dengan baik dan pada yang digunakan untuk penilaian kinerja
akhirnya meningkatkan mutu pelayanan dan keuangan bagi RSUD Idaman Banjarbaru
kepuasan pelanggan. yang telah menerapkan Pola Pengelolaan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Keuangan–Badan Layanan Umum Daerah
Idaman Banjarbaru sebagai instansi (PPK-BLUD) ini dilakukan dengan
pemerintah yang telah menerapkan Pola menggunakan 9 indikator keuangan yang
Pengelolaan Keuangan–Badan Layanan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal
Umum Daerah memiliki tanggung jawab Perbendaharaan Nomor Per-34/PB/2014
untuk memberikan pelayanan disamping tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan
dalam bidang kesehatan juga dalah hal Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan,
pengelolaan keuangannya baik kepada yaitu:
masyarakat sebagai pengguna jasa layanan - Rasio Kas (Cash Ratio), yang memiliki
kesehatan yang diberikan dan kepada pengertian sebagai suatu rasio untuk
pemerintah daerah selaku stakeholder. mengukur kemampuan kas dalam rangka
Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan- menjamin kewajiban jangka pendek.
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) - Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan
pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) rasio yang digunakan untuk mengukur
Idaman Banjarbaru ini ditetapkan melalui kemampuan dalam membayar kewajiban
Surat Keputusan Walikota Banjarbaru jangka pendeknya dengan menggunakan
Nomor 366 tanggal 29 Desember 2011. aset lancar yang dimiliki.
Melalui penerapan PPK-BLUD ini, rumah - Periode Penagihan Piutang (Collection
sakit dituntut untuk meningkatkan Period), merupakan rasio yang digunakan
produktifitas peyanan dengan melakukan untuk mengukur kemampuan perusahaan
terobosan baru dalam menggali potensi- dalam mengumpulkan jumlah piutang
potensi pendapatan dan meningkatkan dalam setiap jangka waktu tertentu.
288 KINDAI, Vol 14, Nomor 3, Juli 2018, halaman 286-300

- Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Pengelolaan Keuangan–Badan Layanan


Turnover), menunjukkan tingkat efisiensi Umum Daerah?
penggunaan keseluruhan aktiva 2. Apakah hasil yang ditunjukkan atas
perusahaan dalam menghasilkan penilaian kinerja keuangan pada Rumah
pendapatan pada periode tertentu. Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman
- Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Banjarbaru setelah penerapan Pola
Asset), merupakan rasio yang digunakan Pengelolaan Keuangan–Badan Layanan
untuk menilai penggunaan aset tetap Umum Daerah?
dalam kegiatan operasi untuk
menghasilkan keuntungan. Kajian Literatur
- Imbalan Ekuitas (Return on Equity), Kinerja (performance) adalah gambar
merupakan rasio yang digunakan untuk mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
mengukur tingkat kemampuan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam
memperoleh keuntungan dari modal mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
(ekuitas) yang ada. organisasi yang tertuang dalam strategic
- Perputaran Persediaan (Inventory planning suatu organisasi. Istilah kinerja
Turnover), merupakan rasio yang sering digunakan untuk mewujudkan sasaran,
digunakan untuk menilai penggunaan tujuan, misi, dan visi organisasi yang
persediaan yang dimiliki dalam perolehan tertuang dalam strategic planning suatu
pendapatan. organisasi. Istilah kinerja sering digunakan
- Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya untuk menyebut prestasi atau tingkat
Operasional, merupakan rasio yang keberhasilan individu maupun kelompok
digunakan untuk mengukur tingkat individu.
penggunaan pendapatan yang berasal dari Menurut Sucipto (dalam Yuangga,
bukan pajak dibandingkan dengan biaya 2017:14) pengertian kinerja keuangan adalah
yang dikeluarkan untuk kegiatan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat
operasional. mengukur keberhasilan suatu organisasi atau
- Rasio Subsidi Biaya Pasien, merupakan perusahaan dalam menghasilkan laba.
rasio yang digunakan untuk menilai Sedangkan menurut IAI (dalam Yuangga,
tingkat pendapatan yang diperoleh dari 2017:15) Kinerja Keuangan adalah
subsidi yang diterima atas pasien yang kemampuan perusahaan dalam mengelola
dilayani. dan mengendalikan sumberdaya yang
dimilikinya.
RSUD Idaman Banjarbaru sebagai Kinerja keuangan suatu organisasi
rumah sakit dengan status BLUD berkaitan erat dengan pengukuran dan
berkewajiban untuk meningkatkan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja
produktivitas pelayanan yang berdampak “performing measurement” ialah kualifikasi
pada peningkatan pendapatan operasional dan efisiensi serta efektivitas organisasi
dengan tujuan meningkatkan kinerja dalam pengoperasian bisnis selama periode
keuangan dan pelayanan yang lebih baik. akuntansi. Gary Dessler (dalam Pasolong,
peningkatan. Dengan peningkatan 2013:182) menyatakan bahwa penilaian
pendapatan yang lebih baik tersebut kinerja adalah merupakan upaya sistematis
diperlukan pengukuran yang lebih untuk membandingkan apa yang dicapai
menyeluruh tentang kinerja keuangan rumah seseorang/organisasi dibandingkan dengan
sakit untuk melihat kemampuan rumah sakit standar yang ada. Pengukuran kinerja
dalam memanfaatkan fleksibilitas yang dilakukan untuk mengetahui capaian kinerja
diberikan sesudah penerapan PPK-BLUD. organisasi dan sebagai salah satu alat untuk
Terkait hal tersebut, maka perumusan pengawasan dan evaluasi organisasi.
masalah dalam penelitian ini adalah: Menurut Pernyataan Standard
1. Bagaimana capaian kinerja keuangan Akuntansi Keuangan No.1, laporan keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
Idaman Banjarbaru setelah penerapan Pola keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 289

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan Istilah Badan Layanan Umum/Daerah


informasi mengenai posisi keuangan, kinerja mulai masuk ke ranah publik sejak kelahiran
keuangan, dan arus kas entitas yang Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan Perbendaharaan Negara, terutama Bab XII
pengguna laporan dalam pembuatan pasal 68-69 tentang Pengelolaan Keuangan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga Badan Layanan Umum. Sebagai tindak lanjut
menunjukkan hasil pertanggungjawaban dalam penerapan pola pengelolaan keuangan
manajemen atas penggunaan sumber daya badan layanan umum bagi satuan
yang dipercayakan kepada mereka. kerja/kantor pemerintah pusat dan daerah
Menurut Irham Fahmi dalam bukunya menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 23
yang berjudul ”Analisis Kinerja Keuangan” Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
(2012), laporan keuangan merupakan suatu Badan Layanan Umum. Dalam peraturan
informasi yang menggambarkan kondisi pemerintah tersebut dijabarkanlah dengan
suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu lebih jelas mulai dari konsep, persyaratan,
akan menjadi suatu informasi yang penetapan, dan pencabutan BLU/D hingga
menggambarkan tentang kinerja suatu pengelolaan keuangan BLU/D (Lukman,
perusahaan. 2013).
Sedangkan menurut Hery dalam Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun
bukunya yang berjudul “Analisis Laporan 2004 tentang Perbendaharaan Negara Pasal 1
Keuangan, Pendekatan Rasio Keuangan” ayat 23 menyebutkan bahwa:“Badan
(2015), Laporan keuangan (financial Layanan Umum adalah instansi dilingkungan
statements) merupakan produk akhir dari pemerintah yang dibentuk untuk memberikan
serangkaian proses pencatatan dan pelayanan kepada masyarakat berupa
pengikhtisaran data transaksi bisnis. penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual
Dari ketiga pengertian laporan tanpa mengutamakan mencari keuntungan
keuangan di atas, dapat penulis simpulkan dan dalam melakukan kegiatannya
bahwa laporan keuangan adalah produk akhir didasarkan pada prinsip efisiensi dan
dari serangkaian proses pencatatan dan produktivitas”.
pengikhtisaran data transaksi bisnis yang Dari pengertian tersebut dapat dilihat
menyajikan informasi yang terstruktur dari bahwa BLU adalah instansi (satuan kerja
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu pengguna anggaran/barang) yang berada di
entitas. lingkungan pemerintah yang telah dibentuk
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh dengan tujuan untuk memberikan pelayanan
rumah sakit yang telah berstatus BLUD kepada masyarakat, baik berupa penyediaan
terdiri atas Laporan Posisi Keuangan barang/jasa tanpa mengutamakan mencari
(Neraca), Laporan Aktivitas (Laporan keuntungan. Artinya bahwa BLU boleh
Operasional), Laporan Perubahan Ekuitas, untuk mencari keuntungan. Akan tetapi
Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan mencari keuntungan bukan merupakan tujuan
Keuangan, Laporan Realisasi Anggaran, utama, karena tujuan utama dari BLU
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih. berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 adalah
Untuk penyusunan laporan keuangan harus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dalam rangka memajukan kesejahteraan
(SAK), sedangkan untuk penyusunan laporan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
realisasi anggaran dan Laporan Perubahan dengan memberikan fleksibilitas dalam
Saldo Anggaran Lebih harus sesuai dengan pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Dalam ekonomi dan produktivitas dan penerapan
penelitian ini, laporan keuangan yang praktik bisnis yang sehat.
digunakan untuk pengukuran kinerja Pola Pengelolaan Keuangan Badan
merupakan data yang diambil dari Neraca Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) adalah
dan Laporan Operasional RSUD Idaman pola pengelolaan keuangan yang
Kota Banjarbaru periode tahun 2013-2014. memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan praktek-praktek bisnis
290 KINDAI, Vol 14, Nomor 3, Juli 2018, halaman 286-300

yang sehat untuk meningkatkan pelayanan 10. Pejabat pengelola, dewan pengawas, dan
kepada masyarakat (Suryaningsih, 2015). pegawai BLUD dapat diberikan
PPK BLUD bertujuan untuk meningkatkan remunerasi berdasarkan tingkat tanggung
kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk jawab dan tuntutan profesionalisme yang
mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas diperlukan.
pemerintah dan/atau pemerintah daerah
dalam memajukan kesejahteraan umum dan Pengukuran kinerja keuangan
mencerdaskan kehidupan bangsa. memberikan penilaian terhadap target
Untuk mencapai tujuan tersebut. keuangan yang dicapai oleh organisasi dalam
BLUD diberikan keistimewaan dalam bentuk mewujudkan visi dan misinya. Penilaian
fleksibilitas pengelolaan keuangan, kinerja keuangan rumah sakit yang berbentuk
diantaranya sebagai berikut (Waluyo, 2011): BLU diatur dalam Peraturan Direktur
1. Pendapatan operasional dapat digunakan Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-
langsung, sesuai Rencana Bisnis dan 34/PB/2014 tentang Pedoman Penilaian
Anggarannya tanpa terlebih dahulu Kinerja Badan Layanan Umum Bidang
disetorkan ke Rekening Kas Negara. Layanan Kesehatan. Penilaian aspek
2. Anggaran belanja BLUD merupakan keuangan adalah penilaian kinerja BLU
anggaran fleksibel berdasarkan berdasarkan analisis data laporan keuangan
kesetaraan antara volume kegiatan dan kepatuhan terhadap peraturan
pelayanan dengan jumlah pengeluaran. perundang-undangan mengenai pengelolaan
3. Dalam rangka pengelolaan kas, BLUD keuangan BLU. Dalam Pasal 4 (1) aspek
menyelenggarakan hal-hal sebagai keuangan meliputi rasio keuangan dan
berikut: Merencanakan penerimaan dan kepatuhan pengelolaan keuangan BLU.
pengeluaran kas; Melakukan Pengukuran aspek keuangan dalam
pemungutan pendapatan atau tagihan; penelitian ini seperti yang tercantum dalam
Menyimpan kas dan mengelola rekening Pasal 4 (3), dilakukan dengan 9 (sembilan)
bank; Melakukan pembayaran; rasio keuangan, yaitu:
Mendapatkan sumber dana untuk 1. Rasio Kas (Cash Ratio), yang memiliki
menutup defisit jangka pendek; pengertian sebagai suatu rasio untuk
Memanfaatkan kas yang menganggur mengukur kemampuan kas dalam rangka
(idle cash) jangka pendek untuk menjamin kewajiban jangka pendek.
memperoleh pendapatan tambahan. 2. Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan
4. BLUD dapat mengelola piutang, rasio yang digunakan untuk mengukur
5. BLUD dapat mengelola utang sepanjang kemampuan dalam membayar kewajiban
dikelola dan diselesaikan secara tertib, jangka pendeknya dengan menggunakan
efisien, ekonomis, transparan, dan aset lancar yang dimiliki.
bertanggung jawab serta memberikan 3. Periode Penagihan Piutang (Collection
nilai praktik bisnis yang sehat. Period), merupakan rasio yang digunakan
6. BLUD dapat melakukan investasi jangka untuk mengukur kemampuan perusahaan
pendek maupun jangka panjang. dalam mengumpulkan jumlah piutang
7. Pengadaan barang/jasa BLUD yang dalam setiap jangka waktu tertentu.
sumber dananya berasal dari pendapatan 4. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset
operasional, hibah tidak terikat, hasil Turnover), menunjukkan tingkat efisiensi
kerjasama dengan pihak lainnya dapat penggunaan keseluruhan aktiva
dilaksanakan berdasarkan ketentuan perusahaan dalam menghasilkan
pengadaan barang/jasa yang ditetapkan. pendapatan pada periode tertentu.
8. BLUD dapat mengembangkan 5. Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed
Kebijakan, Sistem, dan Prosedur Asset), merupakan rasio yang digunakan
Pengelolaan Keuangan sendiri. untuk menilai penggunaan aset tetap
9. BLUD dapat memperkerjakan tenaga dalam kegiatan operasi untuk
professional non PNS. menghasilkan keuntungan.
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 291

6. Imbalan Ekuitas (Return on Equity), tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 yang
merupakan rasio yang digunakan untuk merupakan tahun sesudah dilakukan
mengukur tingkat kemampuan penerapan PPK-BLUD.
memperoleh keuntungan dari modal
(ekuitas) yang ada. Metode Penelitian
7. Perputaran Persediaan (Inventory Penelitian ini menggunakan model
Turnover), merupakan rasio yang penelitian Mixed Method yang
digunakan untuk menilai penggunaan menggabungkan penelitian kuantitatif dan
persediaan yang dimiliki dalam perolehan kualitatif. Menurut pendapat Sugiyono
pendapatan. (2011), metode penelitian kombinasi (mixed
8. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya method) adalah suatu metode penelitian yang
Operasional, merupakan rasio yang mengkombinasikan atau menggabungkan
digunakan untuk mengukur tingkat antara metode kuantitatif dengan metode
penggunaan pendapatan yang berasal dari kualitatif untuk digunakan secara bersama-
bukan pajak dibandingkan dengan biaya sama dalam suatu kegiatan penelitian,
yang dikeluarkan untuk kegiatan sehingga diperoleh data yang lebih
operasional. komprehensif, valid, reliable dan obyektif.
9. Rasio Subsidi Biaya Pasien, merupakan Metode penelitian yang digunakan
rasio yang digunakan untuk menilai dalam skripsi ini menggunakan strategi
tingkat pendapatan yang diperoleh dari metode campuran konkuren/sewaktu-waktu
subsidi yang diterima atas pasien yang (embadded concurrent mixed method) yang
dilayani. menggabungkan antara data kuantitatif dan
data kualitatif dalam satu waktu dengan data
Dengan menggunakan instrument rasio kuantitatif sebagai metode primer yang
keuangan yang ada dalam Per-34/PB/2014 memandu penelitian dan metode sekunder
kinerja keuangan sebuah BLU dapat diukur berupa wawancara sebagai data yang
dan dinilai kinerjanya dan dapat diberikan ditancapkan (embedded) kedalam metode
kriteria BAIK, SEDANG atau BURUK kuantitatif yang lebih dominan.
sesuai dengan yang tercantum pada Pasal 8, Desain penelitian ini menggunakan
sebagai berikut: sequential explanatory designs,
1. Kriteria BAIK, terdiri dari : pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif
a. AAA, apabila TS > 95; dilaksanakan dalam dua tahap, dengan
b. AA, apabila 80 < TS ≤ 95; dan penekanan utama pada metode kuantitatif.
c. A, apabila 65 < TS ≤ 80. Penelitian dilakukan dengan mengukur
kinerja keuangan RSUD Idaman Banjarbaru
2. Kriteria SEDANG, terdiri dari : sebelum dan setelah berstatus BLUD Penuh
a. BBB, apabila 50 < TS ≤ 65; menggunakan rasio-rasio dan pemberian skor
b. BB, apabila 40 < TS ≤ 50; dan yang tercantum dalam Peraturan Direktur
c. B, apabila 30 < TS ≤ 40. Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-
34/PB/2014, yang kemudian dianalisis secara
3. Kriteria BURUK, terdiri dari : kuantitatif untuk melihat perkembangan
a. CC, apabila 15 ≤ TS ≤ 30; dan kinerja keuangan rumah sakit sebelum dan
b. C, apabila TS pada hasil penilaian setelah menerapkan PPK-BLUD. Dari hasil
aspek keuangan dicapai oleh BLU analisis kuantitatif tersebut akan dilakukan
Kurang dari 15. wawancara untuk mendapatkan data
kualitatif yang dapat memberikan
Pengukuran aspek keuangan dengan 9 pembahasan yang lebih komprehensif, valid,
(sembilan) rasio keuangan tersebut, reliable dan obyektif terhadap kinerja rumah
dilakukan terhadap laporan keuangan Rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode
Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman penelitian deskriptif dan kualitatif.
Banjarbaru yang terdiri atas Neraca, Laporan Kesimpulan yang dibuat dari hasil penelitian
Operasional, dan Laporan Arus Kas mulai
292 KINDAI, Vol 14, Nomor 3, Juli 2018, halaman 286-300

hanya berlaku bagi instansi yang menjadi 1. Rasio Kas (Cash Ratio)
objek penelitian. Rasio kas adalah suatu rasio untuk
Objek penelitian dalam skripsi ini mengukur kemampuan kas dalam rangka
adalah RSUD Idaman Kota Banjarbaru. Data menjamin kewajiban jangka pendek.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer 2. Rasio Lancar (Current Ratio)
berupa hasil wawancara terstruktur kepada Raisio lancar merupakan rasio yang
pihak manajemen rumah sakit mengenai digunakan untuk mengukur kemampuan
kondisi rumah sakit secara umum. Dan data dalam membayar kewajiban jangka
sekunder berupa laporan keuangan rumah pendeknya dengan menggunakan aset
sakit dan data keuangan lainnya yang lancar yang dimiliki.
diperlukan untuk melakuakan analisis kinerja
keuangan pada rumah sakit. 3. Periode Penagihan Piutang (Collection
Teknik pengumpulan data yang Period)
digunakan dalam penelitian ini adalah: Periode penagihah piutang merupakan
a. Interview (wawancara) rasio yang digunakan untuk mengukur
Wawancara dipergunakan sebagai cara kemampuan perusahaan dalam
untuk memperoleh data dengan jalan mengumpulkan jumlah piutang dalam
mengadakan wawancara dengan setiap jangka waktu tertentu.
narasumber atau responden. Dalam
penelitian ini, wawancara dilakukan 4. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset
kepada pihak-pihak yang berkompeten di Turnover)
PPK-BLUD RSUD Idaman Banjarbaru Perputaran aset tetap menunjukkan tingkat
(manajemen dan pegawai). efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan dalam menghasilkan
b. Dokumen pendapatan pada periode tertentu.
Dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen biasa 5. Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed
berbentuk tulisan, gambar, atau karya- Asset)
karya monumental dari seseorang. Imbalan atas aset tetap merupakan rasio
Dokumen dalam penelitian ini berupa yang digunakan untuk menilai
profil RSUD Idaman Banjarbaru, struktur penggunaan aset tetap dalam kegiatan
organisasi, visi, misi, laporan keuangan operasi untuk menghasilkan keuntungan.
(neraca dan laporan laba rugi), serta data
keuangan lainnya sesuai dengan periode 6. Imbalan Ekuitas (Return on Equity)
sampel, yaitu tahun 2013-2016 yang Imbalan ekuitas merupakan rasio yang
didapatkan dari manajemen rumah sakit. digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan memperoleh keuntungan dari
c. Studi Pustaka modal (ekuitas) yang ada.
Merupakan teknik pengumpulan data
berdasarkan sumber-sumber yang 7. Perputaran Persediaan (Inventory
diperoleh dari literatur yang membahas Turnover)
mengenai penilaian kinerja keuangan. Perputaran persediaan merupakan rasio
yang digunakan untuk menilai
Rasio-rasio keuangan yang diukur penggunaan persediaan yang dimiliki
dalam penelitian ini mengacu pada Peraturan dalam perolehan pendapatan.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
Per-34/PB/2014 tentang Pedoman Penilaian 8. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Operasional
Layanan Kesehatan. Rasio keuangan yang Rasio pendapatan PNBP terhadap biaya
digunakan untuk pengukuran kinerja operasional merupakan rasio yang
meliputi: digunakan untuk mengukur tingkat
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 293

penggunaan pendapatan yang berasal dari 1. Capaian kinerja keuangan setelah


bukan pajak dibandingkan dengan biaya penerapan Pola Pengelolaan Keuangan-
yang dikeluarkan untuk kegiatan Badan Layanan Umum Daerah pada
operasional. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Idaman Kota Banjarbaru.
9. Rasio Subsidi Biaya Pasien Berdasarkan tabel 1, dapat ditunjukkan
Rasio subsidi biaya pasien merupakan bahwa capaian kinerja keuangan sesudah
rasio yang digunakan untuk menilai penerapan PPK-BLUD pada RSUD
tingkat pendapatan yang diperoleh dari Idaman Kota Banjarbaru mengalami
subsidi yang diterima atas pasien yang fluktuasi pada empat tahun periode
dilayani. sampel. Nilai capaian kinerja tertinggi
diperoleh pada tahun 2013 dan 2015
Hasil Penelitian dan Pembahasan dengan total skor sebesar 13,75 sehingga
Analisis Kinerja Keuangan terhadap memperoleh nilai kinerja sebesar 72,37%.
Laporan Keuangan Sesudah Penerapan PPK- Namun, pada tahun 2016 mengalami
BLUD pada RSUD Idaman Banjarbaru Kota penurunan dengan total skor sebesar 11,75
Banjarbaru dalam penelitian ini adalah suatu sehingga memperoleh nilai capaian
proses penilaian terhadap kinerja keuangan kinerja sebesar 61,84% yang disebabkan
RSUD Idaman Kota Banjarbaru sesudah oleh nilai rasio perputaran aset tetap yang
dilakukan penerapan Pola Pengelolaan sangat rendah karena adanya peningkatan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah nilai aset yang cukup signifikan
(PPK-BLUD) dengan periode sampel tahun dibandingkan tahun sebelumnya pada
2013-2016 yang diukur melalui rasio RSUD Idaman Kota Banjarbaru, selain itu
keuangan yang mengacu pada Peraturan disebabkan juga adanya nilai Piutang
Dirjen Perbendaharaan Nomor PER- tahun 2016 yang cukup besar sehingga
34/PB/2014 tentang Pedoman Penilaian mempengaruhi saldo Aset Lancar yang
Kinerja Badan Layanan Umum Bidang berpengaruh pada nilai capaian kinerja
Layanan Kesehatan. Laporan Keuangan yang pada Rasio Lancar. Sedangkan jika dilihat
digunakan untuk menghitung rasio-rasio selama periode sampel mulai tahun 2013-
tersebut berasal dari Neraca dan Laporan 2016, hasil perhitungan rata-rata capaian
Operasional selama kurun waktu tahun 2013- kinerja keuangan RSUD Idaman Kota
2016. Banjarbaru memperoleh total skor 14,00
Hasil atas penilaian kinerja keuangan dengan nilai capaian kinerja sebesar
yang telah dilakukan terhadap RSUD Idaman 73,68%.
Kota Banjarbaru sesudah penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Capaian Kinerja Keuangan Sesudah Penerapan PPK-BLUD


Rasio Maks. Skor 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata
-Rasio Kas 2 1,50 1,50 0,50 0,50 1,50
-Rasio Lancar 2.5 1,50 1,50 2,50 1,00 1,50
-Colecting Period 2 2,00 1,50 2,00 2,00 2,00
-FATO 2 2,00 2,00 2,00 1,00 2,00
-ROFA 2 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
-ROE 2 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
-ITO 2 1,00 0,50 0,50 1,00 1,00
-Rasio PNBP 2.5 1,75 2,25 2,25 2,25 2,00
-Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
-Total Skor 19 13,75 13,25 13,75 11,75 14,00
-Kinerja Per-34 72,37 69,74 72,37 61,84 73,68
Rincian capaian kinerja keuangan sesudah tabel 2 tersebut adalah sebesar
penerapan Pola Pengelolaan Keuangan- 234,77% dengan skor 1,5 karena
Badan Layanan Umum Daerah pada berada pada level 180 < RK ≤ 240.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Idaman Kota Banjarbaru selama periode b. Rasio Lancar (Current Ratio)
sampel mulai tahun 2013 sampai dengan
2016 sebagai berikut:
a. Rasio Kas (Cash Ratio) Aset Lancar
Rasio
= Kewajiban Jk. x 100%
Lancar
Pendek
Kas dan Setara
Rasio Kas
= x 100% Rasio Lancar (Current Ratio)
Kas Kewajiban
Jangka Pendek merupakan rasio yang digunakan untuk
melihat perbandingan antara Aset
Lancar dengan Kewajiban Jangka
Rasio Kas merupakan rasio yang Pendek. Hasil perhitungan Rasio
digunakan untuk melihat perbandingan Lancar pada RSUD Idaman Kota
antara Kas dan Setara Kas dengan Banjarbaru selama periode sampel
Kewajiban Jangka Pendek. Hasil tahun 2013-2016 (seperti ditunjukkan
perhitungan Rasio Kas pada RSUD pada Tabel 3).
Idaman Kota Banjarbaru selama
periode sampel tahun 2013-2016
Tabel 3. Rasio Lancar tahun 2013-2016
(seperti ditunjukkan pada Tabel 2).
Tahun % Skor
2013 440,27% 1,5
2014 426,32% 1,5
Tabel 2. Rasio Kas tahun 2013-2016 2105 672,84% 2,5
Tahun % Skor 2016 326,37% 1,0
2013 193,75 1,5 Rata-Rata 466,45% 1,5
2014 211,94 1,5
2105 456,95 0,5
2016 76,45 0,5
Rata-Rata 234,77 1,5 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa hasil perhitungan Rasio Lancar
selama periode sampling mulai tahun
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat 2013-2016 menunjukkan angka yang
bahwa hasil perhitungan Rasio Kas fluktuatif sebagaimana terlihat pada
selama periode sampel mulai tahun tabel 3. Dari tahun 2013 sampai dengan
2013-2016 menunjukkan angka yang 2015 tren Rasio Kas menunjukkan
fluktuatif. Dari tahun 2013 sampai peningkatan, akan tetapi di tahun 2016
dengan 2015 tren Rasio Kas mengalami penurunan yang dengan
menunjukkan peningkatan, akan tetapi nilai sebesar 326,37%. Sedangkan
di tahun 2016 mengalami penurunan persentase rata-rata yang ditunjukkan
yang cukup signifikan dengan nilai dari hasil perhitungan tersebut adalah
sebesar 76,45%. Penurunan nilai rasio sebesar 466,45% dengan skor 1,5
tersebut disebabkan karena adanya karena berada pada level 360 < RL ≤
tagihan RSUD Idaman Kota 480.
Banjarbaru kepada pihak ketiga (BPJS)
selama 4 bulan yang masih belum c. Periode Penagihan Piutang (Collecting
terbayar pada tahun 2016, sehingga Periode)
mempengaruhi saldo Kas dan Setara
Piutang Usaha x
Kas yang dimiliki RSUD Idaman Kota Periode
360 1
Banjarbaru. Persentase rata-rata yang Penagihan = x
Pendapatan hari
ditunjukkan dari hasil perhitungan pada Piutang
Usaha

294
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 295

dimiliki. Hasil perhitungan Rasio


Periode Penagihan Piutang merupakan Perputaran Aset Tetap pada RSUD
rasio yang digunakan untuk melihat Idaman Kota Banjarbaru selama
perbandingan antara Piutang Usaha periode sampel dari tahun 2013 hingga
dengan Pendapatan Usaha dalam 1 tahun 2016.2016, seperti ditunjukkan
tahun. Hasil perhitungan Rasio Periode pada Tabel 5.
Penagihan Piutang pada RSUD Idaman
Kota Banjarbaru selama periode
sampel tahun 2013-2016 (Tabel 4). Tabel 5. Rasio Perputaran Aset Tetap
tahun 2013-2016
Tahun % Skor
Tabel 4. Periode Penagihan Piutang tahun 2013 46,46% 2,0
2013-2016 2014 79,37% 2,0
Tahun Kali Skor 2105 40,20% 2,0
2013 17 2,0 2016 12,03% 1,0
2014 32 1,5 Rata-Rata 44,95% 2,0
2105 11 2,0
2016 26 2,0
Rata-Rata 21 2,0 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat
bahwa hasil perhitungan Rasio
Perputaran Aset Tetap selama periode
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat sampling mulai tahun 2013-2016
bahwa Hasil perhitungan Rasio Periode menunjukkan angka yang fluktuatif
Penagihan Piutang selama periode sebagaimana terlihat pada tabel 5. Nilai
sampling mulai tahun 2013-2016 rasio tertinggi diperoleh pada tahun
menunjukkan angka yang fluktuatif 2014 sebesar 79,37% dengan skor 2,0
sebagaimana terlihat pada tabel 4. Nilai dan nilai terendah diperoleh pada tahun
rasio tertinggi diperoleh pada tahun 2016 sebesar 12,03% dengan skor 1,0.
2014 sebesar 32 kali dengan skor 1,5 Sedangkan persentase rata-rata yang
dan nilai terendah diperoleh pada tahun ditunjukkan dari hasil perhitungan
2015 sebesar 11 kali dengan skor 2. tersebut adalah sebesar 44,51% dengan
Sedangkan hasil perhitungan rata-rata skor 2,0 karena berada pada level PAT
yang ditunjukkan adalah sebesar 21 > 20.
kali dengan skor 2,0 karena berada
pada level PPP<30. e. Imbalan atas Aset Tetap (Return on
Fixed Asset)
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset
Turn Over)
Surplus/Defisit
sebelum Pos
Imbalan atas 100
= Keuntungan/Kerugia x
Aset Tetap n %
Pendapatan
Perputaran Operasional x 100% Aset Tetap
=
Aset Tetap
Aset Tetap

Imbalan atas Aset Tetap (Return on


Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Fixed Asset) merupakan rasio yang
Turn Over) merupakan rasio yang digunakan untuk melihat perbandingan
digunakan untuk melihat perbandingan antara Surplus/Defisit sebelum Pos
antara Pendapatan Operasional dengan Keuntungan/Kerugian, tidak termasuk
Aset Tetap. Dari rasio ini kita bisa pendapatan investasi yang bersumber
melihat apakah pendapatan dari dari APBN/D, ditambah biaya
operasional perusahaan seimbang penyusutan, dengan nilai perolehan
dengan pertambahan aset tetap yang aset tetap tidak termasuk konstruksi
296 KINDAI, Vol 14, Nomor 3, Juli 2018, halaman 286-300

dalam pengerjaan. Hasil perhitungan Imbalan atas Ekuitas (Return on


Rasio Imbalan atas Aset Tetap pada Equity) merupakan rasio yang
RSUD Idaman Kota Banjarbaru tahun digunakan untuk melihat perbandingan
2013-2016 dapat dilihat selengkapnya antara Surplus/Defisit sebelum Pos
pada Tabel 6. Keuntungan/Kerugian, tidak termasuk
pendapatan investasi yang bersumber
dari APBN/D, ditambah biaya
Tabel 6. Rasio Imbalan atas Aset Tetap
tahun 2013-2016
penyusutan, dengan ekuitas setelah
Tahun % Skor dikurangi surplus/defisit tahun berjalan.
2013 9,50% 2,0 Hasil perhitungan Rasio Imbalan atas
2014 23,43% 2,0 Ekuitas pada RSUD Idaman Kota
2105 39,39% 2,0 Banjarbaru selama periode sampel
2016 8,51% 2,0 tahun 2013-2016 sebagai berikut:
Rata-Rata 20,21% 2,0

Tabel 7. Rasio Imbalan atas Ekuitas tahun


Hasil perhitungan Rasio Imbalan atas 2013-2016
Aset Tetap selama periode sampling Tahun % Skor
mulai tahun 2013-2016 menunjukkan 2013 16,25% 2,0
angka yang fluktuatif namun secara 2014 26,76% 2,0
2105 78,32% 2,0
skor yang diperoleh menunjukkan total
2016 10,73% 2,0
skor yang sama sebagaimana terlihat Rata-Rata 33,01% 2,0
pada tabel 6. Nilai rasio tertinggi
diperoleh pada tahun 2015 sebesar
39,39% dengan skor 2,0 dan nilai Hasil perhitungan Rasio Imbalan atas
terendah diperoleh pada tahun 2016 Ekuitas selama periode sampling mulai
sebesar 8,51% dengan skor 2,0 tahun 2013-2016 menunjukkan angka
dikarenakan pada tahun tersebut RSUD yang fluktuatif namun secara skor yang
Idaman Kota Banjarbaru mengalami diperoleh menunjukkan total skor yang
peningkatan nilai aset yang cukup sama sebagaimana terlihat pada tabel 7.
signifikan yaitu pada aset tetap Nilai rasio tertinggi diperoleh pada
peralatan mesin dan gedung bangunan tahun 2015 sebesar 78,32% dengan
sehubungan dengan pindahnya RSUD skor 2,0 dan nilai terendah diperoleh
Idaman Kota Banjarbaru ke bangungan pada tahun 2016 sebesar 10,73%
baru yang disertai dengan penambahan dengan skor 2,0 dikarenakan pada
peralatan yang baru juga. Sedangkan tahun tersebut RSUD Idaman Kota
persentase rata-rata yang ditunjukkan Banjarbaru mengalami peningkatan
dari hasil perhitungan tersebut adalah nilai aset yang cukup signifikan akan
sebesar 20,21% dengan skor 2,0 karena tetapi tidak diikuti dengan peningkatan
berada pada level ROFA > 6. surplus atas hasil kegiatan usahanya
sehingga berpengaruh terhadap nilai
f. Imbalan atas Ekuitas (Return On ekuitas yang dimilikinya juga.
Equity) Sedangkan persentase rata-rata yang
ditunjukkan dari hasil perhitungan
tersebut adalah sebesar 33,01% dengan
Surplus/Defisit
sebelum Pos skor 2,0 karena berada pada level ROE
Imbalan Keuntungan/Kerugian > 8.
atas = Ekuitas - x 100%
Ekuitas Surplus/Defisit
sebelum Pos
Keuntungan/Kerugian
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 297

g. Perputaran Persediaan (Inventory Rasio PNBP terhadap Biaya


Turn Over) Operasional merupakan rasio yang
digunakan untuk melihat perbandingan
antara penerimaan PNBP dengan Biaya
Total Operasional. Hasil perhitungan Rasio
Persediaan x PNBP terhadap Biaya Operasional
Perputaran
= 365 x 1 hari
Persediaan
Pendapatan
pada RSUD Idaman Kota Banjarbaru
BLU tahun 2013-2016 (selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 9).

Perputaran Persediaan (Inventory Turn


Over) merupakan rasio yang digunakan Tabel 9. Rasio PNBP terhadap Biaya
Operasional tahun 2013-2016
untuk melihat perbandingan antara Tahun % Skor
jumlah total persediaan dengan 2013 43,34% 1,75
pendapatan usaha. Hasil perhitungan 2014 62,16% 2,25
Rasio Perputaran Persediaan pada 2105 60,33% 2,25
RSUD Idaman Kota Banjarbaru tahun 2016 61,11% 2,25
2013-2016 seperti ditunjukkan Rata-Rata 56,74% 2,00
selengkapnya pada Tabel 8.
Hasil perhitungan Rasio PNBP
Tabel 8. Rasio Perputaran Persediaan tahun terhadap Biaya Operasional selama
2013-2016 periode sampling mulai tahun 2013-
Tahun Kali Skor 2016 menunjukkan angka yang
2013 21 1,0 fluktuatif sebagaimana terlihat pada
2014 15 0,5
tabel 9. Nilai rasio tertinggi diperoleh
2105 11 0,5
2016 17 11,0 pada tahun 2014 sebesar 62,16%
Rata-Rata 16 1,0 dengan skor 2,25 dan nilai terendah
diperoleh pada tahun 2013 sebesar
43,34% dengan skor 1,75. Sedangkan
Hasil perhitungan Rasio Perputaran persentase rata-rata yang ditunjukkan
Persediaan selama periode sampling dari hasil perhitungan tersebut adalah
mulai tahun 2013-2016 menunjukkan sebesar 56,74%, dan mendapatkan skor
angka yang fluktuatif sebagaimana 2,0 yang merupakan skor tertinggi
terlihat pada tabel 8. Dimana nilai rasio yaitu berada pada range 50 < PB ≤ 57.
tertinggi diperoleh pada tahun 2013
sebesar 21 kali dan nilai rasio terendah i. Rasio Subsidi Biaya Pasien
diperoleh pada tahun 2015 dengan hasil
perhitungan sebesar 11 kali. Sedangkan
rata-rata hasil perhitungan yang Rasio Jml Subsidi Biaya
Subsidi Pasien
diperoleh adalah 16 kali. Biaya
= x 100%
Pendapatan BLU
Pasien
h. Rasio PNBP terhadap Biaya
Operasional
Rasio subsidi biaya pasien berguna
untuk mengetahui perbandingan antara
Pendapatan biaya pasien yang telah disubsidi
Rasio PNBP
PNBP
thd Biaya = x 100% dengan pendapatan BLU, sehingga
Biaya
Operasional diketahui apakah subsidi biaya pasien
Operasional
yang telah dilaksanakan selama ini
sudah sesuai dengan rasio yang
dianggarkan. Hasil perhitungan Rasio
298 KINDAI, Vol 14, Nomor 3, Juli 2018, halaman 286-300

Subsidi Biaya Pasien pada RSUD 2. Hasil penilaian kinerja keuangan pada
Idaman Kota Banjarbaru tahun 2013- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
2016 ditunjukkan pada Tabel 10. Idaman Banjarbaru sesudah penerapan
PPK-BLUD.
Berdasarkan hasil perhitungan capaian
kinerja keuangan yang telah dilakukan
Tabel 10. Rasio Subsidi Biaya Pasien tahun
2013-2016
terhadap RSUD Idaman Kota Banjarbaru
Tahun % Skor selama periode sampel tahun 2013-2016
2013 0,00% 0 sebagaimana yang tercantum dalam tabel
2014 0,00% 0 11, maka hasil penilaian kinerja keuangan
2105 0,00% 0 keuangan yang diperoleh RSUD Idaman
2016 0,00% 0 Kota Banjarbaru untuk periode sampel
Rata-Rata 0,00% 0
tahun 2013-2016 dapat dilihat pada Tabel
11.
Berdasarkan tabel 11, dapat ditunjukkan
Hasil perhitungan Rasio Subsidi Biaya bahwa hasil penilaian kinerja keuangan
Pasien selama periode sampel mulai sesudah penerapan PPK-BLUD pada
tahun 2013 hingga tahun 2016 RSUD Idaman Kota Banjarbaru
semuanya menunjukkan angka 0% memperoleh kriteria yang hampir sama
sebagaimana terlihat pada tabel 10. Hal selama empat tahun periode sampel.
ini disebabkan karena pasien tidak Selama kurun waktu tahun 2013 sampai
mampu yang tidak memiliki jaminan dengan 2015 RSUD Idaman Kota
asuransi kesehatan JKN sudah Banjarbaru sebenarnya menunjukkan
ditanggung pada program jaminan capaian kinerja yang fluktuatif, tetapi di
pelayanan kesehatan gratis dari dalam penilaian kriteria kinerja yang
Pemerintah Kota Banjarbaru sehingga diperoleh berada level kriteria yang sama
RSUD Idaman Kota Banjarbaru tidak yaitu pada level 65 < TS ≤ 80 sehingga
mengeluarkan biaya subsidi bagi menunjukkan hasil yang sama yakni
pasien. Berdasarkan fakta tersebut, memperoleh kriteria BAIK dengan
dapat disimpulkan bahwa rasio biaya kategori A. Namun, pada tahun 2016
subsidi pasien tidak relevan untuk mengalami penurunan dengan hasil
dihitung karena tidak pernah diberikan capaian penilaian kinerja memperoleh
subsidi kepada pasien langsung dari kriteria SEDANG dengan kategori BBB.
rumah sakit.Persentase rata-rata yang Sedangkan jika dilihat selama periode
ditunjukkan dari hasil perhitungan sampel mulai tahun 2013-2016, hasil rata-
tersebut adalah sebesar 0%, dan rata penilaian kinerja keuangan RSUD
mendapatkan skor 0 yang merupakan Idaman Kota Banjarbaru dinyatakan
skor terendah yaitu berada pada range memperoleh kriteria BAIK dengan
SBP≤1%. kategori A.

Tabel 11. Hasil Penilaian Kinerja Keuangan Sesudah Penerapan PPK-BLUD


Rasio Max 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata
Skor
Total Skor 19 13,75 13,25 13,75 11,75 14,00
Kinerja 34 72,37% 69,74% 72,37% 61,84% 73,68%
Pertahun
Kriteria A A A BBB A
Kinerja
Winarso, Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Laporan Keuangan Sesudah Penerapan…. 299

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan pembahasan yang telah Amallia, Chairun, 2015. Analisis Kinerja
disampaikan, maka dapat ditarik kesimpulan Keuangan Rumah Sakit Jiwa Prof. Hb.
bahwa Kinerja Keuangan RSUD Idaman Sa’anin Sebelun Dan Setelah
Kota Banjarbaru setelah penerapan Pola Ditetapkan Sebagai Badan Layanan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (Studi Empiris pada
Umum Daerah mulai dari periode tahun 2013 Rumah Sakit Jiwa Prof. Hb. Sa’anin).
sampai dengan periode tahun 2016 adalah (diakses tanggal 11 November 2017)
sebagai berikut: Chrishartoyo, Khairana Amalia. dkk.. 2017.
1. Capaian kinerja keuangan sesudah Analisi Kinerja Keuangan dan Non
penerapan PPK-BLUD pada RSUD Keuangan Rumah Sakit Sebelum dan
Idaman Kota Banjarbaru mengalami Sesudah Badan Layanan Umum
fluktuasi pada empat tahun periode Daerah (Studi Kasus pada Rumah
sampel yaitu mulai tahun 2013 sampai Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta
dengan 2016. Nilai capaian kinerja Tahun 2004-2015). ProBank: Jurnal
tertinggi diperoleh pada tahun 2013 dan Ekonomi dan Perbankan. Vol. 2.No.1.
2015 dengan nilai capaian kinerja sebesar (diakses tanggal 11 November 2017)
72,37% dengan total skor sebesar 13,75, Deputi Akuntan Negara. 2015. Pedoman
sedangkan capaian kinerja terendah Evaluasi Kinerja RSD-BLUD. Jakarta:
diperoleh pada tahun 2016 dengan nilai Badan Pengawasan Keuangan dan
capaian kinerja sebesar 61,84% dengan Pembangunan
total skor 11,75. http://keuda.kemendagri.go.id/asset/datauplo
Jika dilihat selama periode sampel mulai ad/datainformasi/datin_data/358.png
tahun 2013-2016, hasil perhitungan rata- diakses 11 November 2017.
rata capaian kinerja keuangan RSUD Jahra, Nurul, 2014. Analisis Implementasi
Idaman Kota Banjarbaru memperoleh PPK- BLU Pada Rumah Sakit Daerah
nilai sebesar 68,42% dengan total skor Kalisat-Jember. Student Reserch
14,00. Article. UNEJ Repository. (diakses
2. Hasil penilaian kinerja keuangan sesudah tanggal 11 November 2017)
penerapan PPK-BLUD pada RSUD Meidyawati, 2010. Analisis Implementasi
Idaman Kota Banjarbaru memperoleh Pola Pengelolaan Keuangan Badan
kriteria yang bervariasi selama tahun Layanan Umum Daerah pada Rumah
periode sampel yaitu tahun 2013-2016. Sakit Stroke Nasional Bukit Tinggi.
Hasil penilaian kinerja tertinggi diperoleh Jurnal Akuntansi, Universitas Andalas.
pada tahun 2013-2015 berada level (diakses tanggal 11 November 2017)
kriteria yang sama yaitu pada level 65 < Mulyono, Bejo, 2013. Pemantapan
TS ≤ 80 sehingga menunjukkan hasil yang Implementasi PPK BLUD. Modul
sama yakni memperoleh kriteria BAIK Pelatihan. Kemendagri, Jakarta.
dengan kategori A, sedangkan pada tahun (diakses tanggal 11 November 2017)
2016 merupakan tahun dimana RSUD Permendagri, No.61, 2007. Pedoman
Idaman Kota Banjarbaru mendapatkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
hasil penilaian kinerja terendah dengan Umum Daerah.
kriteria SEDANG kategori BBB. Permenkeu. No.76, 2008. Pedoman
Jika dilihat selama periode sampel mulai Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
tahun 2013-2016, hasil rata-rata penilaian Badan Layanan Umum.
kinerja keuangan RSUD Idaman Kota PP Nomor 23, 2005. Pengelolaan Keuangan
Banjarbaru memperoleh predikat BAIK Badan Layanan Umum.
(A). PP Nomor 74, 2012. Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum. Perubahan atas
PP Nomor 23 Tahun 2005.
300 KINDAI, Vol 14, Nomor 3, Juli 2018, halaman 286-300

Perdirjen Perbendaharaan Nomor Per-34, dan Manajemen, Vol.15. No. 1 tahun


2014. tentang Pedoman Penilaian 2015, Hal. 57-80. (diakses tanggal 11
Kinerja BLU Bidang Layanan November 2017)
Kesehatan. Sugiyono, 2012, Memahami Penelitian
Ratnawati, Varida Tri Eka et al.. 2016. Kualitatif, Alfabeta, Bandung. (diakses
Financial Performance Analysis Of tanggal 11 November 2017)
Hospital Dr. Moewardi Surakarta Undang-Undang Nomor 44, 2009. Tentang
Before And After Defined As A Rumah sakit.
Regional Public Service Agency. E- Yuangga, Aditya, 2017. Analisis Kinerja
Jurnal Excelent. Vol. 2 No.2. (diakses Keuangan Sebelum Dan Setelah
tanggal 11 November 2017) Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
Suryaningsih, Ratna. 2015. Kinerja Badan Layanan Umum Daerah (Ppk-
Keuangan Layanan Kesehatan Blud) (Studi Kasus Pada Rsud Dr. H.
Sebelum dan Sesudah Penerapan PPK- Abdul Moeloek Provinsi Lampung).
BLU (Studi kasus pada RSUP Dr. (diakses tanggal 11 November 2017)
Soeradji Tirtonegoro). Jurnal Bisnis

Anda mungkin juga menyukai