Anda di halaman 1dari 15

Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016.

Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk


Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

PERANCANGAN ALAT PERAGA DIFFERENTIAL THERMAL


ANALYSIS UNTUK ANALISIS TITIK LELEH MATERIAL
INDIUM, TIMAH DAN SENG

Fitria Hidayanti1, Tri Yulianto1, Agus Sukarto Wismogroho2


1
Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jakarta 12520
2
Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Serpong, Banten 1531
Email: fitriahidayanti@gmail.com, yulianto243@gmail.com

ABSTRACT

The aims this research was to designed a differential thermal analysis props to analyze the
melting point of the material. Differential Thermal Analysis props have a furnace with a maximum
temperature of 600 ° C. Temperature sensor used is a K-type thermocouple with a measurement
range of -200 ° C to 1200 ° C. Controller is used to control the temperature of the furnace is
Autonics with digital temperature controller type TK4M. Measurement of the value of the
temperature in the furnace using an Arduino Uno microcontroller connected to LabVIEW software
via USB. Measurement of the melting point of the material used these props are tested on material
Indium (In), tin (Sn), and zinc (Zn) with a melting point 152,50C, 231,50C and 4250C.

Key words: differential thermal analysis, the melting point of indium, tin melting point, the melting
point zinc

PENDAHULUAN tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both


product and process, inseparably joint".
Ilmu pengetahuan alam atau sains terbagi Konsekuensi dari pernyataan ini adalah sains
atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah merupakan proses dan produk yang saling
fisika. Oleh karena itu, hakikat yang dimiliki berkaitan. Ini berarti dalam mempelajari sains
sains secara tidak langsung berlaku juga untuk
tidak dapat hanya mendengarkan lewat ceramah
fisika. Fisika maupun sains merupakan ilmu atau membaca buku teks, tetapi harus disertai
pengetahuan yang berdasarkan fakta, hasil-hasil dengan pengamatan dan percobaan di
pemikiran dan hasil-hasil eksperimen yang laboratorium. Salah satu hal penting yang perlu
dilakukan para ahli. Ini sejalan dengan pendapat diperhatikan dalam mendukung pembelajaran
James Conant, yang menyatakan bahwa sains fisika sehingga penyampaian konsep dapat
adalah suatu deretan konsep serta skema lebih baik yaitu tersedianya sarana yang salah
konseptual yang berhubungan satu sama lain,
satunya berupa alat peraga yang sesuai dengan
yang tumbuh sebagai hasil serangkaian materi pelajaran fisika yang akan diajarkan
percobaan dan pengamatan serta dapat diamati kepada siswa.
dan diuji lebih lanjut. Sedangkan menurut
Widayanto mengungkapkan bahwa pada
Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah umumnya guru dalam pembelajaran mata
kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk pelajaran sains banyak yang menekankan pada
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan pemberian informasi serta enggan
itu. Sains merupakan produk dan proses yang melaksanakan kegiatan pembelajaran

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
113
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

menggunakan alat peraga ataupun melakukan Dari definisi para ahli di atas, maka dapat
kegiatan laboratorium. Hal yang sama juga disimpulkan bahwa alat peraga merupakan
diungkapkan oleh Kurnianto dkk bahwa saat ini segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pembelajaran Fisika di SMA masih banyak media atau sarana yang dapat merangsang
menggunakan cara konvensional yaitu ceramah, pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
kurangnya pemilihan metode pembelajaran ini melalui pengalaman sehingga dapat mendorong
akan menyebabkan proses pembelajaran kurang terjadinya proses belajar pada diri siswa secara
melibatkan siswa. Dalam proses pembelajaran alami serta melibatkan panca indera dalam
dengan ceramah, siswa hanya menerima konsep menggunakannya untuk menunjang efektivitas
yang diberikan oleh guru tanpa pernah pembelajaran. Dalam proses pembelajaran alat
membuktikan konsep tersebut. peraga dipergunakan dengan tujuan membantu
Keterbatasan alat peraga pembelajaran di guru agar proses belajar mengajar lebih efektif
sekolah dan perguruan tinggi disebabkan dan efisien. Sedangkan penggunaan alat peraga
mahalnya harga alat peraga dan minimnya dana dalam pembelajaran fisika dimaksudkan agar
untuk membeli alat-alat peraga tersebut. Salah siswa tertarik, senang dan mudah memahami
satunya adalah alat peraga untuk menganalisa konsep yang terkandung di dalamnya serta
karakteristik termal suatu material. Alat yang menantang kesanggupan berpikir siswa yang
dapat digunakan untuk menganalisis akhirnya siswa tidak takut dengan mata
karakteristik termal suatu material sudah pelajaran fisika.
banyak pilihannya. Salah satunya adalah
Differential Thermal Analysis
Differential Thermal Analysis (DTA), yaitu
Differential Thermal Analysis adalah
teknik analisis termal suatu material dengan
analisis termal yang menggunakan referensi
mengukur perbedaan temperatur antara
sebagai acuan perbandingan hasilnya, material
temperatur material referensi dengan temperatur
referensi ini biasanya material inert. Material
material sampel. DTA merupakan alat yang
sampel dan referensi dipanaskan secara
memiliki teknologi tinggi dan kompleks dan
bersamaan dalam satu tempat, perbedaan
dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik
temperatur material sampel dengan temperatur
sampel secara akurat. Keterbatasan tersebut
referensi direkam selama siklus pemanasan dan
mendorong peneliti untuk membuat alat DTA
pendinginan. Bentuk alat DTA dapat dilihat
dengan mengembangkan setiap komponen yang
dalam Gambar 1.
terdapat pada alat tersebut agar menjadi alat
DTA melibatkan pemanasan atau
analisa termal yang sederhana, mudah
pendinginan dari material sampel dan referensi
digunakan, dapat memberikan hasil yang tepat
di bawah kondisi yang identik saat dilakukan
dan akurat, serta murah sehingga dapat
perekaman dalam berbagai perbedaan
terjangkau seluruh kalangan user, khususnya
temperatur antara material sampel dan referensi.
bagi kalangan mahasiswa [1]-[3].
Perbedaan temperatur ini lalu diplot
Moh. Uzer Usman, mendefinisikan
berdasarkan waktu atau temperatur. Differential
bahwa alat peraga pengajaran, teaching aids
temperature juga dapat meningkat diantara dua
atau audio visual aids (AVA) adalah alat-alat
sampel inert saat diberikan perlakuan panas
yang digunakan guru ketika mengajar untuk
yang tidak identik/berbeda. DTA digunakan
membantu memperjelas materi pelajaran yang
untuk studi sifat termal dan perubahan fasa
disampaikannya kepada siswa dan mencegah
yang tidak mengakibatkan perubahan entalpi.
terjadinya verbalisme pada diri siswa. Belajar
Hasil pengujian DTA ini merupakan kurva
yang efektif harus dimulai dari pengalaman
yang menunjukkan diskontinuitas pada
langsung atau pengalaman konkret dan menuju
temperatur transisi dan kemiringan kurva pada
ke pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan
titik tertentu akan bergantung pada
lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga
mikrostruktur sampel pada temperatur tersebut.
pengajaran dibandingkan bila siswa belajar
tanpa dibantu dengan alat pengajaran.

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
114
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Gambar 1. Alat Differential Thermal Analysis (DTA)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil gaya dan sebagainya. Sedangkan sensor itu
pengujian DTA yaitu berat sampel, ukuran sendiri terdiri dari tranduser dengan atau tanpa
partikel, laju pemanasan, kondisi atmosfer, dan penguat sinyal yang berbentuk dalam suatu
kondisi material itu sendiri. Jadi dapat sistem penginderaan jadi sebetulnya perbedaan
didefinisikan bahwa DTA adalah teknik untuk antara sensor dan tranduser adalah tranduser
merekap perbedaan temperatur antara material adalah alat yang dapat mengubah energi dari
sampel dengan material referensi terhadap satu bentuk ke bentuk yang lain dimana
waktu atau temperatur, dimana kedua spesimen transduser tersebut mengubah energi listrik
diperlakukan di bawah temperatur yang identik pada bentuk energi non listrik sedangkan sensor
di dalam lingkungan pemanasan atau adalah alat yang dapat digunakan untuk
pendinginan pada laju yang terkontrol. mendeteksi.
Temperatur pada material sampel dan referensi Temperatur adalah salah satu dari
akan sama apabila tidak terjadi perubahan, besaran fisika yang amat penting, temperatur
namun pada saat terjadinya peristiwa termal didefinisikan sebagai ukuran relatif dari kondisi
seperti pelelehan pada material sampel, maka termal yang dimiliki suatu benda. Sensor
temperatur dari material sampel dapat berada di temperatur adalah suatu tranduser yang
bawah temperatur material referensi [4]-[6]. menangkap perubahan temperatur menjadi
suatu besaran fisika lain, seperti tegangan atau
Sensor Temperatur Termokopel
arus. Sensor temperatur yang digunakan dalam
D Sharon, dkk, mengatakan sensor
alat ini adalah termokopel. Berdasarkan prinsip
adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk
Seebeck yaitu menurut seorang fisikawan
mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal
Estonia Thomas Johan Seebeck bahwa
yang berasal dari perubahan suatu energi seperti
termokopel adalah sebuah detektor temperatur
energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi
yang didalamnya terdiri dari dua buah jenis
biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sensor
logam yang berbeda dimana kedua ujung bahan
secara umum didefinisikan sebagai alat yang
logam yang berlainan tersebut akan
dapat mengubah fenomena fisik kemudian
menghasilkan beda potensial yang berubah-
mengubahnya menjadi sinyal elektrik baik arus
ubah yang dipengaruhi oleh perubahan
listrik maupun tegangan. Fenomena fisik yang
temperatur lingkungannya [7]-[8].
dapat menstimulasi sensor untuk menghasilkan
sinyal elektrik meliputi temperatur, tekanan,

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
115
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Gambar 2. Tegangan Seebeck yang Muncul Akibat


Perubahan Temperatur pada Termokopel

Arduino Uno input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal,


Arduino Uno adalah board berbasis sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber
mikrokontroler ATmega328. Board ini tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah
memiliki 14 digital input/output pin (dimana 6 tombol reset. Tampak atas dari Arduino Uno
pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Board Arduino Uno

LabVIEW menggunakan control dan indikator, yang


LabVIEW adalah sebuah software dimaksud dengan kontrol adalah knobs, push
pemograman yang diproduksi oleh National buttons, dials dan peralatan input lainnya
instruments dengan konsep yang berbeda. sedangkan yang dimaksud dengan indikator
Program LabVIEW dikenal dengan sebutan adalah graphs, LEDs dan peralatan display
Virtual instruments (VI) karena penampilan dan lainnya. Setelah menyusun user interface, lalu
operasinya dapat meniru sebuah instrument. user menyusun blok diagram yang berisi kode-
Pada LabVIEW, user pertama-tama membuat kode VI untuk mengontrol front panel.
user interface atau front panel dengan

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
116
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Software LabVIEW terdiri dari tiga komponen program dan mendebug program. Tampilan dari
utama, yaitu [9]: front panel dapat di lihat pada Gambar 4.
Front Panel Blok diagram dari VI
Front panel adalah bagian window yang Blok diagram adalah bagian window
berlatar belakang abu-abu serta mengandung yang berlatar belakang putih berisi source code
control dan indikator. Front panel digunakan yang dibuat dan berfungsi sebagai instruksi
untuk membangun sebuah VI, menjalankan untuk front panel. Tampilan dari block diagram
dapat lihat pada Gambar 5.

Gambar 4. Front Panel Labview

Gambar 5. Block Diagram Labview

METODE PENELITIAN Diagram blok perancangan sistem Alat


Peraga Differential Thermal Analysis
Perancangan Perangkat Keras ditunjukkan pada Gambar 6.

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
117
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Heater
Tc1

Furnace Temperature Controller


Sampel Ref.
Furnace

Temperature
Controller

Tc2 Tc3

Power
Controller

Pengkondisi Sinyal
(MAX6657)

Mikrokontroller
(Arduino Uno) LabVIEW

Gambar 6. Diagram Blok Alat Peraga DTA

Pada Gambar 6, perancangan sistem yang temperatur yang diinginkan di dalam tungku.
dibuat terdiri atas: Perancangan furnace/tungku. Pengendalian temperatur pada tungku
Perancangan furnace temperature controller, dikendalikan dengan proses PID. Temperatur di
Perancangan sistem akuisisi data temperatur dalam tungku akan dibaca oleh sensor
menggunakan mikrokontroler Arduino Uno, termokopel tipe K, yang memiliki rentang
Perancangan rangkaian pengkondisi siyal temperatur -200°C hingga 1200°C. Sesuai
menggunakan IC MAX6675. Komponen- dengan prinsip sistem pengendali loop tertutup,
komponen utama yang digunakan dalam maka nilai keluaran/output dari sensor
perancangan perangkat keras adalah termokopel (Tc1) merupakan nilai Process
Temperature Controller TK4M Autonics, Variable (PV) yang nantinya akan di feedback
Power Controller SPC-1 35 Autonics, Sensor kembali ke input pengendali. Input yang
Termokopel Tipe K, Mikrokontroler Arduino diberikan ke pengendali merupakan selisih
Uno R3, Modul Pengkondisi Sinyal MAX6675, antara nilai PV dengan nilai SP. Nilai selisih
Pipa Alumunium, Tabung Keramik Alumina, tersebut biasa disebut dengan error. Sinyal
Kaowool, Ampermeter dan Voltmeter dan error akan terus diolah sampai dengan selisih
Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Saklar. besaran PV sama besaran SP, dengan kata lain
Pada bagian furnace temperature nilai error = 0. Baiknya kinerja pengendali
controller terdapat temperature controller yang ditentukan oleh semakin cepatnya respon
berfungsi untuk mengendalikan temperatur pengendali untuk mengubah nilai Manipulated
sesuai dengan nilai Set Point (SP) yang Variable (MV). Nilai MV tersebut yang akan
diinginkan. Kemudian nilai set point tersebut mengatur keluaran power controller untuk
akan mengendalikan power controller agar mengatur pemanasan pada heater.
heater beroperasi untuk menghasilkan

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
118
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

SP error MV
+ Kontroler Power Controller Furnace
-

PV Sensor
(Termokopel)

Gambar 7. Diagram Blok Sistem Pengendali Temperatur

Proses pemanasan yang terjadi di dalam ditampilkan secara real time setiap detiknya
tungku, diatur dengan laju pemanasan yang melalui sebuah sistem interface menggunakan
konstan/ terkontrol. Kondisi tersebut diperlukan software LabVIEW. LabVIEW akan
dalam melakukan analisis termal diferensial menampilkan data perubahan temperatur pada
(differential thermal analysis) nantinya. material sampel dan referensi dalam bentuk
Differential Thermal Analysis adalah teknik nilai dan grafik. Selain itu, interface ini juga
untuk merekap perbedaan temperatur antara berfungsi sebagai data logger. Hasil data
material sampel dengan material referensi pengukuran tersebut nantinya akan diolah untuk
terhadap waktu atau temperatur, dimana kedua menentukan nilai titik leleh material yang diuji.
material diperlakukan di bawah temperatur
Perancangan Perangkat Lunak
yang identik di dalam lingkungan pemanasan
Pada perancangan perangkat lunak,
atau pendinginan pada laju yang terkontrol.
digunakan 2 (dua) buah program yaitu
Pada bagian dalam tungku, terdapat 2
pemrograman untuk mikrokontroler Arduino
(dua) buah sensor termokopel (Tc2 dan Tc3)
Uno menggunakan Arduino Integrated
yang berfungsi untuk membaca nilai temperatur
Development Environment (IDE) yang
material sampel dan material referensi di dalam
berfungsi sebagai program untuk membaca nilai
tungku. Nilai besaran temperatur di dalam
temperatur material sampel dan referensi di
tungku akan dikonversi oleh sensor termokopel
dalam tungku. Satu lagi yaitu pemrograman
menjadi besaran listrik yang berupa sinyal
interface menggunakan software LabVIEW
analog. Keluaran dari 2 (dua) buah termokopel
sebagai monitoring dan data looging
pada tungku akan dihubungkan ke IC
temperatur. Program LabVIEW yang dibuat
MAX6675 sebagai pengkondisi sinyal, Pada
berfungsi untuk melakukan hal-hal (a)
MAX6675 terdapat rangkaian penguat, low
Inisialisasi port komunikasi serial sebagai input
pass filter, buffer dan Analog to Digital
sensor termokopel; (b) Membaca dan
Converter (ADC). Pengkondisi sinyal berfungsi
menampilkan data nilai temperatur material
untuk mengolah sinyal output dari termokopel
sampel, material referensi, dan selisih
berupa tegangan yang cukup kecil menjadi
temperatur (differential temperature) antara
tegangan yang lebih besar, sehingga outputnya
material sampel dan referensi. Selain itu ketiga
dapat dibaca oleh ADC. ADC berfungsi untuk
data tersebut juga akan disajikan dalam bentuk
mengubah sinyal analog dari sensor termokopel
grafik; (c) Mengatur waktu pencuplikan data
menjadi sinyal digital, agar nilai/data tersebut
setiap 1 (satu) detik; (d) Menyimpan data hasil
dapat dikirimkan ke komputer dengan
pegukuran, dimana data nilai temperatur
komunikasi serial oleh mikrokontroler Arduino.
disimpan dalam format text documents atau
Selanjutnya data hasil pengukuran temperatur
excel, sedangkan grafiknya dalam bentuk image
yang telah diterima oleh komputer akan

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
119
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

dan (e) Realisasi program LabVIEW untuk pada Gambar 8 dan 9.


front panel dan block diagram ditunjukkan

Gambar 8. Tampilan Pemrograman Front Panel

Gambar 9. Tampilan Pemrograman Block Diagram

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
120
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Cawan/Wadah
Material Sampel dan
Referensi
Termokopel
Termokopel

Isolator Keramik Heater

(di dalam)
Sample Holder
Casing Furnace

Terminal
Dudukan Keramik
Furnace

Gambar 10. Alat Peraga Differential Thermal Analysis

HASIL DAN PEMBAHASAN 0,11 gram. Sedangkan sebagai material


referensi digunakan Alumina (Al2O3), yang
Setelah dilakukan perancangan sistem, beratnya disamakan dengan material sampel.
maka perlu dilakukan pengujian terhadap alat Hasil pengujian titik leleh material Indium (In)
yang sudah dibuat serta melakukan analisis
sebagai berikut.
terhadap hasil pengujian tersebut. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Grafik hasil pengujian titik leleh material
performansi alat secara keseluruhan. Indium (In) ditunjukkan pada Gambar 11
Pengujian Titik Leleh Material sampai dengan Gambar 14. Selama proses
Titik leleh adalah temperatur dimana pemanasan berlangsung pada furnace, terlihat
suatu senyawa mulai beralih fasa dari padatan pada Gambar 11, terjadi reaksi termal pada
menjadi cairan, sampai dengan terjadinya material sampel, sedangkan pada material
pelelehan sempurna. Dalam pengertian lainnya, referensi terlihat stabil/tidak terjadi suatu reaksi
titik leleh juga dapat diartikan suatu temperatur termal (Gambar 12). Jika hanya melihat pada
dimana suatu zat padat berubah menjadi cairan material sampel, sulit untuk menentukan nilai
pada tekanan satu atmosfer. Pengujian titik titik lelehnya. Maka dengan menggunakan
leleh pada penelitian ini menggunakan 3 teknik analisis termal differential, dapat
material sampel berbeda, yaitu Indium (In), ditentukan nilai titik lelehnya, yaitu dengan cara
Timah (Sn), dan Seng (Zn). Sedangkan sebagai membandingkan selisih nilai temperatur
material referensinya digunakan Alumina (differential temperature) antara material
(Al2O3), karena termogram Alumina sampel dan referensi, seperti terlihat pada
menunjukkan konstan sampai temperatur Gambar 13. Selanjutnya untuk menentukan
1200°C, yang artinya bahwa Alumina tidak nilai titik lelehnya adalah dengan
mengalami perubahan sampai temperatur membandingkan nilai differential temperature
tersebut. Pengujian titik leleh material dengan nilai temperatur pada material referensi
menggunakan alat peraga DTA sebagaimana (Gambar 14). Nilai differential temperature
terlihat pada Gambar 10 berikut. ditetapkan sebagai sumbu Y dan nilai
Pengujian Titik Leleh Material Indium (In) temperatur material referensi sebagai sumbu X,
Pada pengujian ini material sampel yang maka nilai titik leleh dapat ditentukan. Pada
digunakan adalah Indium (In), dengan berat Gambar 14, terlihat pada grafik telah terjadi

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
121
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

reaksi endotermik pada material sampel, reaksi tersebut menunjukkan proses terjadinya
terjadi pada rentang temperatur 152,5°C sampai pelelehan material Indium (In), dimana awal
dengan 164,5°C. Pada reaksi endotermik pelelehan terjadi pada temperatur 152,5°C
umumnya temperatur sistem (material sampel) sampai dengan meleleh sempurna pada
terjadi penurunan, adanya penurunan temperatur 164,5°C. Secara terori titik leleh
temperatur inilah yang menyebabkan sistem Indium (In) adalah 156,6°C.
menyerap kalor dari lingkungan. Reaksi

referensi digunakan Alumina (Al2O3), yang


Pengujian Titik Leleh Material Timah (Sn)
beratnya disamakan dengan material sampel.
Pada pengujian ini material sampel yang
Hasil pengujian titik leleh material Timah (Sn)
digunakan adalah Timah (Sn), dengan berat
sebagai berikut.
0,09 gram. Sedangkan sebagai material

Gambar 11. Grafik Pengujian pada Material Sampel Indium (In)

Gambar 12. Grafik Pengujian pada Material Referensi Indium (In)

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
122
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Gambar 13. Grafik Pengujian Differential Temperature Indium (In)

Titik Leleh Material Indium (In)


10

8
Differential Temperatur

0
33

101.75

134.75

165.75

196.25
31.5

51.5

90.5

112.75

155.25

175.75

206.75

227.25

247.25

264.25

268.25

263.25
0

123

145

186

217

237

257

270

266

259
256
252
43.25

69.75
37.75

59.75

80.25

268.5
269.5

-2

-4
Temperature

Gambar 14. Grafik Penentuan Titik Leleh Indium (In)

Gambar 15. Grafik Pengujian pada Material Sampel Timah (Sn)

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
123
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Gambar 16. Grafik Pengujian pada Material Referensi Timah (Sn)

Gambar 17. Grafik Pengujian Differential Temperature Timah (Sn)

Titik Leleh Material Timah (Sn)


12
10
8
Differential Temperature

6
4
2
0
52
36.5
43.5

71.5

94.5

117.75
129.25

156.25

180.25
192.75
204.75

230.25
242.25
255.25

301.75

323.25

343.25

352.75

348.75
0

106

168

334

351
31.25

312.5
27.75
27.75

61.25

83.25

144.5

217.5

267.5
278.5
290.5

349.5
352.5

-2
-4
-6
Temperature

Gambar 18. Grafik Penentuan Titik Leleh Timah (Sn)

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
124
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Sama halnya seperti pengujian pada pelelehan terjadi pada temperatur 231,5°C
Indium (In), grafik hasil pengujian titik leleh sampai dengan meleleh sempurna pada
material Timah (Sn) ditunjukkan pada Gambar temperatur 245,75°C. Secara teori titik leleh
15 sampai dengan gambar 18. Selama proses Timah (Sn) adalah 231,9°C.
pemanasan berlangsung pada furnace, terlihat
Pengujian Titik Leleh Material Seng (Zn)
pada Gambar 15 terjadi reaksi termal pada
Pada pengujian ini material sampel yang
material sampel, sedangkan pada material
digunakan adalah Seng (Zn), dengan berat 0,13
referensi terlihat stabil/tidak terjadi suatu rekasi
gram. Sedangkan sebagai material referensi
termal (Gambar 16). Pada Gambar 17, terlihat
digunakan Alumina (Al2O3), yang beratnya
pada grafik telah terjadi reaksi endotermik pada
disamakan dengan material sampel. Hasil
material sampel, reaksi terjadi pada rentang
pengujian titik leleh material Seng (Zn) sebagai
temperatur 231,5°C sampai dengan 245,75°C.
berikut.
Reaksi ini menunjukkan terjadinya proses
pelelehan material Timah (Sn), dimana awal

Gambar 19. Grafik Pengujian pada Material Sampel Seng (Zn)

Gambar 20. Grafik Pengujian pada Material Referensi Seng (Zn)

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
125
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Gambar 21. Grafik Pengujian Differential Temperature Seng (Zn)

Titik Leleh Material Seng (Zn)


4
2
Differential Temperatur

0
-2
-4
-6
-8
-10
-12
36.5

92.5
114.75

159.25
182.25

221.75

260.25
279.25
297.75

348.25
363.75

392.75
406.75

441.75

479.25

478.25
138

203

316
333

379

420

470
479

476
0

51.75
71.75

241.5

430.5

450.5
460.5

485.5
29

Temperature

Gambar 22. Grafik Penentuan Titik Leleh Seng (Zn)

Sama halnya seperti pengujian pada terjadi reaksi endotermik pada material sampel,
Indium (In) dan Timah (Sn), grafik hasil reaksi terjadi pada rentang temperatur 425°C
pengujian titik leleh material Seng (Zn) sampai dengan 444,25°C. Reaksi ini
ditunjukkan pada Gambar 19 sampai dengan menunjukkan terjadinya proses pelelehan
Gambar 22. Selama proses pemanasan material Seng (Zn), dimana awal pelelehan
berlangsung pada furnace, terlihat pada Gambar terjadi pada temperatur 425°C sampai dengan
19 terjadi reaksi termal pada material sampel, meleleh sempurna pada temperatur 444,25°C.
sedangkan pada material referensi terlihat Secara terori titik leleh Seng (Zn) adalah
stabil/tidak terjadi suatu rekasi termal (Gambar 419,5°C. Berikut tabel hasil dari pengujian
20). Pada Gambar 21, terlihat pada grafik telah ketiga material.

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
126
Hidayanti, F., Yulianto, T., & Wismogroho, A. S. 2016. Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis untuk
Analisis Titik Leleh Material Indium, Timah dan Seng. Journal of Sainstek 8(2): 113-127

Tabel 1. Hasil pengujian titik leleh material


Temperatur
Nama Material Nilai Teoritis (°C)
Mulai Meleleh (°C) Meleleh Sempurna (°C)
Indium (In) 152,50 164,50 156,60
Timah (Sn) 231,50 245,75 231,90
Seng (Zn) 425 444,25 419,50

KESIMPULAN Wismogroho AS. 2013. Studi awal


pengembangan calculated-differential
Penelitian ini telah berhasil merancang
thermal analysis (C-DTA) untuk analisa
alat peraga Differential Thermal Analysis
titik leleh material paduan Sn dan Zn.
(DTA) untuk mengukur titik leleh dari 3 (tiga) Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVII HFI
material Indium, Timah dan Seng. Titik leleh Jateng & DIY. Solo. 23 Maret 2013.
ketiga material menggunakan referensi Alumina Wismogroho AS dan Wahyu BW. 2013. Jurnal
(Al2O3) dan didapatkan temperatur titik leleh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi:
Indium (In) adalah 152,50C, titik leleh Timah TELAAH 30, 7-12.
(Sn) adalah 231,50C dan titik leleh Seng (Zn) Nugraha H dan Wismogroho AS. 2013.
adalah 4250C. Ketiga titik leleh yang dihasilkan
Perancangan dan sistem monitoring
menggunakan alat peraga ini sangat mendekati temperatur furnace skala laboratorium
dengan nilai teoritis, dengan kesalahan yang berbasis komputer, Prosiding Pertemuan
kecil 0,17%-2,6%. Ilmiah XXVII HFI Jateng & DIY. Solo.
23 Maret 2013.
Wibawa FC. 2012. Penerapan model
DAFTAR KEPUSTAKAAN pembelajaran fisika berbasis proyek
Amy L, Yingwei F dan Russell J. 2010. Solid untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
State Communications 150, 625-627. dan keterampilan berpikir kreatif, Tesis.
Yang H, dkk. 2013. Rare Metal Materials and Bandung: Universitas Pendidikan
Engineering 44, 2665-2669. Indonesia.
Balaram K, dkk. 2013. Procedia Engineering Artanto D. 2012. Interaksi arduino dan
127, 287-294. LabVIEW. Jakarta: PT Elex Media
Wardoyo S, Munarto R dan Putra VP. 2013. Komputindo.
Jurnal Ilmiah Elite Elektro 4, 23-30.

Journal of Sainstek. ISSN:2085-8019. Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
127

Anda mungkin juga menyukai