Anda di halaman 1dari 1

Metode Point Kriging Untuk Estimasi Sumberdaya Bijih Besi

(Fe) Menggunakan Data Assay (3D) Pada Daerah Tanjung Buli


Kabupaten Halmahera Timur

Endapan bijih besi (Fe) merupakan unsur logam yang paling banyak di bumi.
Karakteristik dari endapan bijih besi yang ditemukan sering berasosiasi dengan mineral
logam lainnya yang bernilai ekonomis. Bijih besi biasa tersebar dalam bentuk
perlapisan maupun bongkah- bongkah dengan ukuran butir halus sampai kasar.
Penelitian dilakukan di wilayah Tanjung Buli, Kabupaten Halmahera Timur.
Prospek eksplorasi hingga eksploitasi dengan data yang diperoleh dengan Metode point
kriging menggunakan software SGeMS didapatkan nilai sumber bijih besi dengan
ukuran dimensi model blok 41x23x205 dan blok unit 25x25x1 (dalam meter). Dimana
metode point kriging merupakan bagian dari metode ordinary kriging yang merupakan
salah satu perhitungan geostatistik dalam menghasilkan prediksi atau kesalahan
minimum dari tiap-tiap titik data (sampel).
Nilai estimasi nilai varians Fe dan kriging yang kemudian digunakan untuk
klasifikasi sumber daya berdasarkan RKSD sebagai klasifikasi sumber daya yang
diukur, ditunjukkan, dan disimpulkan. Hasil validasi silang data estimasi data uji-Fe-
Fe dari metode titik kriging. Hasil penilaian sumber daya Fe yang terukur sebesar
3.081.125 ton dan tertunjuk sebesar 6.878.563 ton dan tereka sebesar 97.781.563 ton.
Hasil model penaksiran sumberdaya kadar bijih besi (Fe) menunjukkan tinggi diatas
14,40% yang tersebar secara acak dalam bentuk unit blok-blok kecil, dengan tingkat
kepercayaan hasil penaksiran sumberdaya sebesar 0,89 (r2=0,94) dari metode point
kriging.

Anda mungkin juga menyukai