Pasar Modern
Pasar Modern
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa, perekonomian harus dibangun atas dasar kepentingan orang banyak dan
semua sekor mulai dari hulu sampai hilir. Sementara para pengusaha kecil terus
berkutat antara hidup dan mati mempertahankan usaha kecilnya. Tidak ada
kesempatan sekecil apapun yang bisa dilakukan, untuk menjadi mitra usaha salah
market, dan mini market, dari kota sampai di kemacatan dan desa. Menjadi sebab,
bahwa para pedagang kecil akan mendapatkan tekanan usaha dari pasar modern.
Harga tidak bisa bersaing, tempilan juga tidak menarik, kemudahan tidak bisa
diberikan. Hakekat manusia selalu mencari kemudahan dan itu ada semuanya
Landasannya, bahwa pemerintah telah meratifikasi pesar global. Di sisi lain, para
pedagang tradisional merasa tidak bisa dan mungkin tidak siap untuk bersaing
dua komunitas usaha yang sama-sama menghendaki adanya regulasi yang tidak
berpihak.
dua komunitas bisnis yang memiliki kemampuan berbeda tapi harus hidup
besar pengaruh pasar modern terhadap turn over pedagang tradisional, bisakah
bagi para akademisi yang berminat melakukan penelitian sejenis dengan topik
sosial dan ekonomi dapat membantu masyarakat, tapi dari sisi usaha pasar
3. Perlu dibangun nota kesepakatan antara pasar modern dengan pasar tradisional
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran banyak memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang, bagi
konsumen ibu rumah tangga, pemasaran bisa berarti belanja untuk makanan. Para
petani, terutama yang melakukan transaksi dengan para pembeli lokal, bisa
keuntungan dari para pesaing yang ada dalam pasar. Banyak istilah dalam
pemasaran, menurut Richar L. Kohls & Joseph N. Uhl, (1966) adalah sebagai
berikut :
& demand)
pedagang dan pembeli pada tingkat harga dan berbagai jenis barang
tertentu
bahan baku, proses produk, pengepakan produk, distribusi dan penjualan sampai
Pemasaran adalah kegiatan jual beli atau distribusi barang dan jasa untuk
asortimen.
mencapai kepuasan dari konsusmsi barang-barang dan jasa. Maka dalam proses
perbaikan, 2). Prilaku penjual yang ditujukan untuk melaksanakan pertukaran, 3).
institusional.
berada di desa dan kota. 2). .Distribusi : kebutuhan barang di berbagai lokasi
adalah : 1). Grading : kualitas produk pertanian belum memiliki standar yang
jelas, sehingga sulit mementukan grading yang jelas. 2). Standardisasi : penentuan
mutu produk menurut ukuran atau patokan tertentu, 3). Informasi pasar : belum
ada pusat infermasi pasar yang dapat dijadikan patokan, 4). Transportasi :
pengangkutan produk pertanian masih belum ada pembagian per jenis, 5).
dilakukan oleh pedagang besar, karena prosesnya terlalu komplek untuk dilakukan
Isu pertama yang perlu dibicarakan dalam market analysis adalah trend
pasar global, nasional dan regional. Dalam analysis pasar perlu pula dilakukan
waktu, bentuk dan harganya. Kegunaan tempat (place utility) adalah proses
orang kota akan butuh produk makanan dari desa dan desa membutuhkan barang
produk industri dari kota. Kegunaan waktu (time utility) adalah proses penyediaan
barang pada saat yang berbeda, misalnya butuh buah-buahan di mana buah-
8
buahan tidak ber produksi atau kebutuhan makanan pada waktu tertentu misalnya
pagi enaknya makan sorabi dan siang enaknya makan rujak. Kegunaan bentuk
kecamatan dan sebagainya. Kegunaan harga (price Utility) adalah kondisi dimana
uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai, harga suatu barang dinyatakan
dalam barang lain yang akan dipertukarkan. Perdagangan semacam ini disebut
memuaskan konsumen dari sisi behavioral karena manusia memiliki aksi, reaksi
perilaku manusia itu sendiri. Selain itu, juga memialikai fungsi sosial yaitu
Maka sasaran yang ingi dicapai dari fungsi pemasaran adalah 1).
Menurut Kaslan Tohir (1965) ada beberapa sebab mengapa suatu harang
mempunyai harga yaitu : a). barang itu berguna dan b). barang tersebut jumlahnya
barang tersebut sangat. berguna bagi manusia seperti misalnya udara tidak
tingkat harga. Selain harga, jumlah barang yang ditawarkan produsen dipengaruhi
oleh banyak sekali faktor antara lain faktor-faktor teknis, alam, sosial, kebiasaan,
dan lain-lain. Karena faktor-faktor yang bersifat sosial sulit diteliti dan
dinyatakan dalam suatu fungsi yang disebut füngsi penawaran yang dapat
Q = f(p)
10
bahwa apabila harga naik jumlah barang .yang ditawarkan di pasar naik,
permntaan akan barang tersebut akan menurun. Jika harga turun jumlah barang
pada jangka waktu yang kita maksudkan dan tergantung juga pada jenis barang
pengusaha mempunyai waktu yang cukup banyak untuk menambah semua faktor
produksi baik faktor produksi variabel maupun faktor produksi tetap. Sehingga
menjadi tiga macam kegiatan ekonomi yang pokok yaitu: kegiatan produksi,
barang yang lain. Masyärakat semacam ini sering disebut masyarakat subsisten.
Dalam masyarakat subsisten hanya ada dua kegiatan ekonomi yaitu kegiatan
dibutuhkan dan banyak pula barang-barang yang dibutuhkan tetapi tidak mampu
barang yang dihasilkan sehingga terdapat kelebihan barang yang dapat diproduksi
antar keluarga, berkembang menjadi antar desa dan seterusnya sampai saat ini
searah, artinya apabila tingkat pendapatan naik, pengeluaran konsumsi juga naik.
Selain itu pengeluaran konsunisi selalu positif yang berarti walaupun seseorang
C = a+by
di mana:
C : adalah pengeluaran konsumsi
Y : adalah tingkat pendapatan
a : adalah pengeluaran konsumsi pada saat tingkat pendapatan sama
b : adalah Marginal Propensity to Consume disingkat MPG yaitu tam
bahan pengeluaran konsumsi sebagai akibat adanya tambahan
pendapatan sebanyak 1
Permintaan akan suatu barang dipengaruhi oleh banyák faktor, antara lain oleh
harga barang yang bersangkutan, ole h harga barang lain yang ada hubungannya
12
dengan barang tersebut, pendapatan konsumen, selera dan masih banyak lagi
hal permintaan kita hanya melihat hubungan antara jumlah barang yang diminta
konsumen, harga barang lain, selera konsumen dan faktor-faktor yang lain tetap
ceteris paribus.
Huburigan antara harga dan jumlah barang yang diminta dalam keadaan
normal, berlawanan arah seperti yang dijelaskan dalam hukum permintaan, yang
mengatakan bahwa apabila harga suatu barang naik, dengan anggapan ceteris
paribus, maka jumlah barang yang dimirita konsumen turun. Dan sebaliknya
apabila harga turun, dengari anggapan ceteris paribus, maka jumlah barang yang
Kurve permintaan berbentuk garis yang miring dan kiri atas ke kanan
bawah. Hal ini dapat diterangkan secara teoretis dan juga dapat dirasakan secara
logis dengan mencocokkan dengan keadaan yang nyata. Ada dua sebab mengapa
kalau harga naik jumlah barang yang diminta turun sebaliknya kalau harga turun
,jumlah barang yang diminta naik. Penyebab pertama adalah perubahan harga
naik maka para ibu rumah tangga mengganti sebagian gula pasir yang dikonsumsi
dengan gula merah yang lebih murah harganya. Kalau harga beras naik, sebagian
13
konsumsi beras diganti dengan Jagung atau gaplek sehingga jumlah beras yang
dirninta turun. Penyebab kedua adalah perubahan harga yang tidak diikuti oleh
pendapatàn nil yang selanjutnya akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta.
Misalnya harga suatu barang pada suatu saat naik, bila pendapatan konsumen
tidak berubah maka berarti pendapatan nil konsumen turun, sehingga konsumen
merasa lebih miskin dan selanjutnya mengurangi jumlah barang yang diminta.
lnilah yang disebut efek pendapatan dan perubahan harga yang akan
mempengaruhi jumlah barang yang dirninta. Efek pendapatan mi akan sangat kuat
Untuk barañg inferior yaitu barang yang dianggap lebih rendah mutunya
dibanding dengan barang lain, seperti misalnya gaplek rnerupakan bahan makanan
yang lebih inferior dibanding dengan beras, mempunyai efek pendapatan yang
berlawanan dengan efek pendapatan pada barang normal. Apabila harga gaplek
yang ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola
14
berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik,
jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang
lainnya.
Pelaku pasar Tradisional, memiliki sikap mental dan jiwa yang selalu aktif
atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam
Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa
yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggu
berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi
Pada hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri
diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang lebih
baik untuk masa depannya, dan ia menjadi ketergantungan pada orang lain,
Sujianto (2005) tidak memiliki ciri percaya diri, tidak berani mengambil resiko,
berorientasi pada hasil hari ini, inovatif rendah, dan kepemimpinan alami.Mrnurut
Wasti Sumanto (2000). Semua pelaku pasar harus memiliki keyakinan yang kuat
memperoleh anugerah kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk mengatasi
kelemahannya.
b) Harus percaya pada diri sendiri bahwa kita memiliki potensi tersendiri yang
tidak kurang kuatnya dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
c) Harus mengetahui secara jelas terhadap tujuan atau kebutuhan kita. Manusia
Perilaku lokal yang dimiliki pelaku pasar tradisional, yaitu sikap kejujuran
dapat dilakukan dengan mendidik dirinya sendiri, tapi tidak mampu melakukan
analisis perubahan permintaan pasar sehingga produk yang dijual tidap dapat
memiliki kelebihan dari produk orang lain yang mengusahakan produk sejenis.
memiliki kearipan lokal yang dapat dijadikan pokok pedoman hidup dalam
berbisnis yang mungkin sudah tidak dimiliki oleh pelaku pasar modern, yaitu :
a) Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha
pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka
mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk
melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan
c) Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk
meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.
Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi
sebagai berikut : 1). Modal usaha rendah, karena belum bisa akses ke dunia
perbankan, 2). Managemen usaha seadanya, hanya mengandalkan daya ingat dan
barang, 3). Tempat usaha sangat sederhana, sehingga tidak memungkinkan untuk
menata dengan baik dan memudahkan layanan, 4). Jenis barang yang disajikan
masih sangat terbatas pada kebutuhan pokok dan dijual dalam bentuk layanan
eceran, 5). Masih terjadi transaksi tawar menawar atas suatu barang
keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar
modern. Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang
lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan keakraban
antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki oleh pasar
tradisional.
17
berbagai kelemahan yang telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit diubah.
Faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan
kualitas barang, promosi penjualan, jam operasional pasar yang terbatas, serta
dibelanjakannya, maka kondisi pasar tradisional yang kumuh, kotor, bau, dengan
atmosfir seadanya dalam jam operasional yang relatif terbatas tidak mampu
mengakomodasi hal ini. Kondisi ini menjadi salah satu alasan konsumen untuk
beralih dari pasar tradisional ke pasar modern. Artinya, dengan nilai uang yang
Adapun yang dimaksud dengan Pasar modern adalah pasar yang bersifat
modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan
layanan sendiri. Sebenarnya pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar
tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak berinterakasi secara
langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang
sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang
18
dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan dan
dan minimarket ( Indomaret, Alfamart, Fajar ). Dimana pada saat ini keberadaan
pasar modern kini telah banyak kita jumpai, bahkan hingga kota kecil sekalipun,
hal ini terjadi karena seiring dengan perkembangan zaman dan gaya hidup
manajemen modern, modal yang tidak terbatas dan memiliki prinsip menurut
a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana
langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus
b) Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha
tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan
yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang
segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik
dibanding sebelumnya.
d) Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang
pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
19
e) Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada
Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak. g) Komitmen
pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
i) Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan,
modern telah melakukan langkah usaha adalah : 1) Mencari peluang usaha baru:
lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah dilakukan; 2) Pembiayaan:
pengelolan sudah sanga modern, 2). Dikelola dengan tenaga profesional, 3).
persediaan barang setiap saat, dan 7). Selalu mengadakan evaluasi perkembangan
setiap tahun.
Sejalan dengan teori di atas, dapat dikatakan bahwa sikap mental usaha
pasar modern yaitu selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak
dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat
dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil
Setiap industri kecil dan industri rumah tangga, pelaku pasar tradisional
usaha mereka. Bagi industri skala kecil yang menghasilkan barang konsumsi akan
bersaing diantara pedagang yang ada dan mereka yang berhasil adalah yang
mampu membaca permintaan pasar itulah yang akan berhasil dalam usahanya.
21
maupun faktor ekstern. Faktor intern berasal dari dari dalam seperti kemampuan
mengelola suatu usaha dan sikap mental yang mereka miliki. Sedangkan faktor
ekstern berasal dari luar dirinya, seperti ketersediaan bahan baku, ketersediaan
ngaruh paling dominan terhadap keberhasilan dalam usaha. Hal ini dijelaskan oleh
penerimaan di pasar (Agus Eko Sujianto, 2005). Keberhasilan usaha tersebut juga
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
pasar (Agus Eko Sujianto, 2005). Keberhasilan usaha tersebut tidak terlepas dari
kemampuan manajerial.
(Siagian, 1997). Adapun fungsi manajemen yang digunakan oleh para pengusaha
22
merencanakan usaha sesuai kemampuan yang mereka miliki, sehingga akan dapat
antara peubah utama Pasar Tradisional yang akan diteliti terhadap dasar nilai-nilai
yang penulis miliki pada Pasar modern, selanjutnya tiap butir pokok dari
setiap perubahan nilai memiliki arti dan memiliki pengaruh yang luas. Perbedaan
nilai ini yang akan diungkap, mungkin perbadaan dibawah angka satu tidak berarti
apa-apa secara statistik tapi dampak secara sosial mungkin memiliki pengaruh
yang besar.
beragamnya komposisi pasar, makin beragam usaha dan makin beragam pula
dan pasar modern dengan tingkat status yang berbeda, hanya bisa diamati dan
metoda penelitian kualitatif. Dimana peneliti akan mengkaji dari sisi sosial
maupun ekonomi tentang keberadaan pasar modern dalam satu kawasan tertemtu
BAB III
ETODOLOGI PENELITIAN
Barat, tepatnya keberadaan pasar modern disekitar pasar tradisional yaitu disekitar
dua komunitas yaitu pasar modern dan pasar tradisional. Dua komunitas ini,
secara sosologis memiliki kulture yang berbeda. Pasar modern dengan berbagai
antribut unsur kota, yaitu masyarakat maju dan modern dengan dinamika
Penelitan ini akan dilakukan selama enam bulan, sejak ditetapkan waktu
penelitian ini sampai diakhiri dengan hasil kajian dan pembuatan pelaporan.
Tabel 1.
Jadual Rencana Kegiatan Penelitin
Langkah ini diambil dengan pertimbangan keterbatasan waktu, dana dan sarana
hubungan pengaruh sosial dan ekonomi antar variabel yang dimiliki pasar modern
membuat gambaran mengenai suatu peristiwa atau kejadian, sehingga metode ini
bahwa, kerja penelitian ini bukan saja memberikan gambaran terhadp fenomena-
mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah
27
pasar modern Goria dan Alfa Mart, dalam status Pasar Swalayan dan Mini Market
dan Pasar Tradisional. Para pedagang yang menjadi populasi, adalah semua
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel dalam penelitian ini, adalah pasar modern Golria dan Alfa Mart yang
berada di jalan raya cikaso, tepatnya sebelah utara pasar kramatmulya. Untuk
pasar tradisional, adalah pasar milik masyarakat yang berada dekat disekitar pasar
modern pada radius 100 meter. Jarak ini, dimungkinkan dapat terjangkau oleh
speda motor dalam waktu yang singkat. Pasar tradisional yang dijadikan sample
jawab
dianggap paling tahu, sehingga pemilihan seimbang sesuai dengan kebutuhan dan
umum yang muncul mengani apa yang sedang dipelajari. Dengan siapa akan
bicara, kapan perlu melakukan observasi (time sampling) dan berapa jumlah serta
1. Validitas Data.
sahih. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir
makna sebagai hasil penelitian Uji validitas adalah uji dilakukan untuk
mana suatu alat pengukuran itu mampu mengukur apa yang ingin diukur.
29
maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
Dalam penelitian ini uji validitas dalam pengumpulan data menggunaka validitas
konstruk.
Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, misalkan seorang peneliti ingin
peneliti ialah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep tersebut.
Dengan diketahui kerangka tersebut, seorang peneliti dapat menyusun tolak ukur
trianggulasi sumber. Cara ini mengarahkan pada peneliti agar dalam pengumpulan
data harus mengguna-kan beragam data yang tersedia. Artinya bahwa, data yang
sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya jika digali dari beberapa
sumber data yang berbeda. Sehingga apa yang didapat dari sumber yang sama,
bisa lebih teruji kebenarannya, jika dibandingkan dengan data yang sejenis yang
menggunakan satu jenis sumber data seperti informasi, namun beberapa informasi
atau nara sumber yang digunakan harus merupakan kelompok atau tingkatan yang
30
berikut :
1. Kaidah pertama.
INFORMAN 1
INFORMAN 2
DATA WAWANCARA
INFORMAN 3
2. Kaidah kedua :
INFORMAN
WAWANCARA
CONTENT DOKUMEN/
DATA ANALISIS ARSIP
AR DATA
OBSERVASI AKTIVITAS
3. Triangulasi Metode.
yaitu jika data dikumpulkan melalui wawancara maka dicocokan dengan data
yang diperoleh dari hasil observasi. Data yang dihasilakn akan lebih meyakinkan,
jika dikomprontir dengan data yang diperoleh dari hasil focus group discussion
dan juga dikomprontir dengan data dari dokumen dan arsip yang telah diperoleh.
31
Validasi data ini menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda, bahkan
lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk
KUESIONER
OBSERVASI
WAWAN
4. Trianggulasi Teori.
perspektif lebih dari satu teori dalam membahas hasil kajian. Dari beberapa
tidak hanya sepihak. Sehingga bisa dianalisa dan ditarik kesimpulan yang lebih
utuh dan menyeluruh (Sutopo, 2002). Triangulasi teori dapat dilihat nerikut ini :
TEORI 1
TEORI 3
32
penelitian yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif . pada saat peneliti sudah
mendapatkan data yang cukup lengkap, selanjutnya data tersebut disusun dalam
sajian data, walaupun mungkin data tersebut belum lengkap. Untuk memperoleh
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan rendah, menengah atau
tinggi, orang berada (kaya) dan orang pemerintah, 5). Membandingkan hasil
4. Analisis Data.
pengumpulan data, menurut Sutopo (2002). Ada tiga komponen pokok dalam
analisis data kualitatif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan de
gan verifikasinya :
1). Reduksi data ; merupakan komponen pertama dalam analisis meliputi proses
seleksi, fokus data, penyederhanaan, abstarksi data dan fleidote. Proses ini
2). Sajian data berupa catatan deskriptif dan reflektif, berupa analisis, metode,
teori, masalah etis dan konplik. Sementara itu, reduksi data dilakukan dengan
prespektif.
3). Penarikan kesimpulan di mulai sejak pengumpulan data, membaca arti benda-
mungkin, alur sebab akibat dan populasi. Penarikan kesimpulan harus dapat
PENGUMPULAN
DATA
SAJIAN
DATA
REDUKSI
DATA
PENARIKAN
KESIMPULAN
34
jenis pasar yang diteliti yaitu Pasar modern Gloria dan Alfa Mart terhadap Pasar
ekonomi semata-mata tapi juga faktor sosial sebagai dampak yang ditimbulkan