ABSTRAK
Kebutuhanakantempattinggalmenjadisalahsatufactorutamaperkembanganpenduduk
yang bisa meninggkat.Dengan tingkat angka pertumbuhan penduduk yang sangat meningkat
pada setiap tahunnya sehingga kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal semakin bertambah
seiring dengan mengimbangi angka pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Namun terbatasnya lahan untuk meningkatkan sarana infrastruktur dalam hal rumah
tinggal ,sehingga banyak orang mencari alternatif lain dan memaksimalkan ruang lingkup
yang ada yakni dengan menggunakan Apartement atau Rumah Susun.
Pembangunan suatu gedung dengan luas bangunan 12318,925 m² direncanakan
instalasi air bersih dengan sumber air bersih berasal dari sumur dalam dan PDAM.Instalasi
air bersih direncanakan dengan menggunakan tangki atap sedangkan air kotor menggunakan
sistem terpisah.
Tekanan pancur tiap alat saniter ± 1bar, menurut ketinggian tiap lantai sangat
mempengaruhi tekanan pancur yang jalur instalasinya melewati jalur shaft. Kapasitas tangki
atas mencapai 120 m³ dan kapasitas tangki bawah mencapai 175 m³ .Debit total pada pompa
boster yang digunakan tergantung dari kebutuhan jam puncaknya yang mencapai 2,44
liter/detik. Pipa tegak direncanakan dengan menggunakan ven basah, sistem ven secara
langsung dan air kotor yang dialirkan menuju ke ruang tangki septiktank.
BAB.I PENDAHULUAN
Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan
gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambingharuslah dilakukan
bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu
sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian
kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti:
pendingin udara, listrik, dan lain-lain).
Dalam Instalasi air bersih diperlukansumber air dengan kualitas yang sesuai dengan
air bersih dan memiliki tekanan yang cukup pada setiap keluaran (fixture unit), yaitu ± 1bar
(1 kg/m2).Mampu mencukupi air bersih pada saat waktu pemakaian jam puncak, dengan
menentukan kapasitas tangki penampung air.Untuk instalasi air kotor dalam pendimensian
dan kemiringan pipa direncanakan harus dapat mengalirkan kotoran padat maupun cair
dengan lancar atau tidak terjadi gangguan pada saat dialirkan.Sistem ven yang direncanakan
pada pipa air bekas dan kotoran harus dapat mengalirkan udara yang diakibatkan oleh efek
sifon atau tekanan.
Dalam sistem ini diperlukan perencanaan dengan teknis yang benar (aman untuk
keselamatandan aman untuk jaringan pipa), kebutuhan air terpenuhi, ekonomis (dalam segi
pendisainan jalur pipa) dan higienis (ditinjau dari segi kesehatan).Perencanaan sistem
plambing yang baik akanmemberikan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan alat
plambing terhadap penghuni di gedung tersebut. Dengan sistem di atas gedung yang
direncanakan dapat berfungsi dengan baik, dipakai dan dinikmati oleh pengguna.
Pada sistem air bersih, penyediaan air harus dapat mencapai daerah distribusi dengan
debit, tekanan dan kuantitas yang cukup dengan kualitas air sesuai standar/higienis. Oleh
karena ituperencanaan penyediaan air bersih harus dapat memenuhi jumlah yang cukup,
higienis, teknis yang optimal dan ekonomis. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002, bahwa air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan
air bersih sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak._Dalam perencanaan sistim penyediaan air bersih suatu bangunan,
kebutuhan air bersih tergantung dari fungsi kegunaan bangunan, jumlah peralatan saniter dan
jumlah penghuninya. Kebutuhan air bersih dapat dihitung dengan tiga cara yaitu, berdasarkan
jumlah penghuni, berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing dan berdasarkan beban unit alat
plambing. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
12318,925
Jumlah Penghuni = = 516 orang
0,6
Beban penghuni merupakan luas efektif pada setiap orang sebesar 60% (0,6).
Qd = Jumlah Penghuni x Pemakaian air/ orang/hari
Jadi kebutuhan air bersih yang harus di sediakan adalah 51,6 m³/hari.
Dan diperkirakan dari 100% pemakaian air perlu tambahan sampai 20% untuk
mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air panas yang menggunakan solahart
atau mesin pendingin (choiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga pemakaian air
ratarata sehari dapat diketahui.
= 61,92 m³/hari
Qd
Qh =
T
61,92 m/hari
Qh = = 6,192 m3/jam
10 jam
0,0017 m3/detik
Dimana :
Setelah mengetahui pemakaian air rata-rata maka untuk menentukan pemakaian air pada jam puncak
addalah sebagai berikut.
= 0,2064 m3/menit
Dimana Konstanta C1 antara 1.5 sampai 2.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung
4 x 6,192
Qm - max = = 0,4128 m3/menit
60
= 412,8 l/menit
Dimana Konstanta C1 antara 3.0 sampai 4.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung.
VE = 206,40 x 30 + 6192
VE = 6192 + 6192
Dimana :
VE
Debit Air / liter ( Q ) =
Tp
12,384 m³
=
1800 s
=0,0069 m³/s
Dan untuk menentukan dimensi pipa transfer air bersih yang digunakan dari Ground Water Tank
(GWT) ke Roof Tankjika diasumsikan laju aliran yang ada dalam pipa sebesar 2 m/s adalah sebagai
berikut.
Q
A=
V
0,0069 m3/s
A= = 0,0035m²
2 m/s.
A
r² =
0,0035m²
r² =
3,14
r² = 0,0011
r = √0,0011
r = 0,033 m = 33 mm
D = 33 x 2
= 66 mm ~ 65 mm
Kapasitas Pompa angkat yang di pakai adalah sesuai dengan kebutuhan air pada jam puncak.
Q Qh
A= =
V V
Dimana :
Rumus:
Q
A=
V
0,0034 m3/s
A=
3 m/s.
= 0,001m²
A = .r ²
A
r² =
0,001m²
r² =
3,14
r² = 0,0004
r = √0,0004
r = 0,01911m = 19 mm
D = r x 2
= 19 x 2
= 38 mm = 38 - 50 mm
Di bulatkan sesuai ukuran pipa di pasaran 2 inch merupakan diameter pipa angkat.
0,0034
v= = 1,0 m/detik < 3 m/detik
0,00332
v = 0,801 m2/s
d = 38,2 mm 0,0382 m
Re = Bilangan reynolds
Vxd
Re =
v
1,0 x 0,0382
Re =
0,801x 10^-6
0,0396
Re =
0,801x 10^-6
= 49439,2
Jadi sesuai dengan ketentuan aliran yang terdapat dalam pipa tersebut bersifat Turbulen
L x V²
hf =
dx2xg
0,316
=
Re ^0,25
0,316
=
49439,2 ^0,25
0,316
=
14,91
= 0,0212
Dengan panjang pipa transfer air bersih yang direncanakan dari GWT sampai ke Roof Tank 65 m.
Kerugian pipa
L x V²
hf =
dx2xg
65 x 1,07
hf = 0,0212
0,038 x 2 x 9,8 m/s
69,8
= 0,0212
0,750
= 0,0212 x 93,6
= 2 m
Keterangan:
10
Flexible joint 1 x 10 = 10
K = 16,29
Rumus :
V²
He =K
2 x g
Keterangan :
1²
He = 16,29
2 x 9,8 m/dt
1
He = 16,29
19,6 m/dt
= 16,29 x 0,055
= 0,89 m
Untuk mencari besar head pompa yang diperlukan dapat dinyatakan dengan rumus berikut :
11
Adalah jarak antara permukaan air tangki atas dengan permukaan air tangki bawah, dalam gedung ini
adalah 50 m
1²
H = 50 + 0 + 2,89 +
2 x 9,81
1
H = 50 + 2,89 +
19,62
H= 52,89 + 0,051
H= 52,941 meter
Dimana :
Hd = Perbedaan head tekanan yang bekerja pada ke dua permukaan air (m)
Hfsd = Kerugian gesek dalam pipa hisap dan pipa tekan ( meter )
2g
Tetapi dalam praktek lapangan mencari head pompa hanya mengalikan tinggi gedung x 1,5
Tetapi pada kenyataannya dalam praktek lapangan untuk mencari head pompa yang
dipergunakan kita menggunakan rumus :
H = 11 t
2
dimana :
H = Head pompa
t = tinggi gedung
12
H = 1,5 x 48
= 72 meter
Jadi kebutuhan air pada Rumah Susun ini adalah 61,92m³/hari= 1032 l/menitsehingga
membutuhkan 2 pompa yang sama untuk memenuhi kapasitas tersebut yaitu,
= 55 + 55
= 110 m³/jam
= 1833,33l/menit ( lebih dari kapasitas yang seharusnya 1032 l/menit )
Kapasitas pompa dirancang lebih besar dari kapasitas kebutuhan.
Pada Rusun ini juga direncanakan untuk menentukan kebutuhan air panas per hari dengan
menggunakan perhitungan berikut.
= 46.440 x 100%
= 46.440 liter/hari
40°C - 25 °C
Air panas disediakan (55 °C) = x 46.440liter / hari
55°C - 25 °C
46.440liter / hari
=
30
13
= 23.220 liter/hari
= 23,22 m³/hari
Jadi kebutuhan air panas yang harus disediakan untuk mensuplai kebutuhan penghuni pada Rusun ini
adalah 23,22 m³/hari.
Dan setelah mengetahui kebutuhan air yang harus disediakan maka selanjutnya menentukan
pemakaian air panas rata-rata per hari dengan rumus sebagai berikut.
Qd
Qh =
T
23,22 m3/hari
Qh = = 2,322 m3/jam
10 jam
0,0387 m3/detik
Dimana :
Dan untuk menentukan pemakaian air panas pada jam puncak dapat dihitung sebagai berikut.
= 0,0774 m3/menit
Dimana Konstanta C1 antara 1.5 sampai 2.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung
4 x 2,322
Qm - max = = 0,1548 m3/menit
60
= 154,8 l/menit
Dimana Konstanta C1 antara 3.0 sampai 4.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung.
14
(inch) (liter/menit)
3/8 5
½ 12.5
¾ 30
1 65
1¼ 130
2 200
3 1500
4 2000
Kran
½ 20
¾ 40
1 70
1¼ 110
Dan untuk diameter pipa yang digunakan untuk menyalurkan Qm = 154,8 liter/menit
yakni dengan menggunakan pipa diameter 1 ¼ dengan daya salur air mendekati kapasitas yang
dibutuhkan.
15
Pipa tegak harus mempunyai ukuran yang sekurang-kurangnya sama dengan diameter
terbesar cabang mendatar yang disambungkan ke pipa tegak tersebut.
Pipa tegak maupun cabang mendatar tidak boleh diperkecil diameternya dalam arah
aliran air buangan. Pengecualian hanya ada pada kloset, dimana pada lubang keluarnya
dengan diameter 100 mm dipasang pengecilan pipa ( reducer ) 100 x 75 mm. Cabang
mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai diameter sekurang-kurangnya 75 mm,
dan untuk dua kloset atau lebih sekurang-kurangnya 100 mm.
Pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah atau di bawahnya lantai bawah tanah
harus mempunyai ukuran sekurang-kurangnya 50 mm
2.5.1 Penentuan Ukuran Instalasi Pipa Air Kotor dan Air Buangan
Dalam penentuan ukuran instalasi pipa air kotor dan air buangan pada perencanaan ini
menggunakan metoda Unit Alat Plambing. Adapun langkah-langkah perhitungan adalah
sebagai berikut :
• Menentukan daerah yang akan dilayani oleh pipa air kotor atau air buangan, Lihat pada
gambar isometri pipa air kotor dan air buangan ( gambar terlampir )
16
32 1
40 3
50 5
65 10
75 14
100 96
125 216
150 372
200 840
250 1500
300 2340
375 3500
Tabel 2.5.2 Unit alat plambing sebagai beban, setiap alat atau kelompok
Perangkap Plambing
Minimum Sebagai
(mm) Beban
17
katup gelontor 8
2 Peturasan :
Ukuran biasa 32 1
32 0,5
7 Pancuran minum
8 Bak mandi :
40-50 3
Berendam (bath tub )
40 2
Model Jepang ( untuk di rumah )
50-75 4-6
Untuk umum
9 Pancuran mandi :
50 2
Untuk rumah
3
Untuk umum, tiap pancuran
32 3
18
10 Bidet 75-100 8
18 Mesin cuci : 40 2
- 0,5
Untuk rumah
40 0,5
Paralel, dihitung setiap orang
50 1
19 Buangan lantai (floor drain )
75 2
Dengan kloset katup gelontor
19
20
21
6-3 8 75
6-7 8 75
7-8 16 75
Dengan bentuk bangunan, dan jumlah alat plambing yang digunakan pada rusun ini adalah sama
(typical) maka hasil perhitungan tersebut dapat digunakan pada setiap lantai yang lain.
22
2-3 Lavatory 1 1 32
4-5 Lavatory 1 1 32
3-5 3 50
12-30 4 50
14-15 Lavatory 1 1 32
16-17 Lavatory 1 1 32
24-25 7 50
29-30 2 50
23
30-31 16 75
Jadi jumlah total untuk NUAP pada beban air kotor sebagai berikut.
Maka untuk menghitung total jumlah NUAP air kotor dan buangan pada bangunan Rusun ini
sebagai berikut.
(16 + 16) x 12 lantai = 384 Lihat Tabel 2.9.1 Beban Air Kotor
Dengan diketahuinya diameter pipa buangan mendatar, maka kita dapat menentukan
diameter pipa tegak.Diameter yang kita ambil adalah 100 mm, karena diameter pipa mendatar
terbesar adalah 75 mm.
Seperti yang telah dijelaskan dalam bab 2, sesuai buku pedoman Plambing Indonesia
1979 dijelaskan bahwa untuk ukuran minimum pipa vent tegak adalah 32 mm dan tidak boleh
kurang dari setengah kali diameter pipa alat plambing yang dilayaninya. Untuk itu pada
instalasi pipa vent pada rusun ini dipakai diameter 50 mm untuk pipa tegak dan diameter 100
mm untuk pipa utama.
Hydrant gedung atau biasa disebut dengan hydrant box adalah suatu sistem pencegah
kebakaran yang menggunakan pasokan air dan dipasang di dalam bangunan atau
gedung.Hydrant box biasanya dipasang menempel di dinding dan menggunakan pipa tegak
(stand pipe) untuk menghubungkan dengan pipa dalam tanah khusus kebakaran.
Untuk menentukan kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan perhitungan SNI 03-
1745-2000 dan NFPA (National Fire Protection Association) sbb :
➢ Pasokan air untuk hydrant gedung harus sekurang-kurangnya 400 liter/menit, serta
mampu mengalirkan air minimal selama 30 menit.
24
➢ Jumlah pasokan air untuk hydrant gedung yang dibutuhkan ditunjukkan dalam rumus
sebagai berikut:
➢ Kebutuhan Hidran
➢ Hidran bangunan = 1 unit untuk luas 800 m²
Sehingga untuk menentukan huy
Luas bersih = 80% x Luas Bangunan.
Jadi untuk bangunan seluas 12318,925 m² dibutuhkan hydrant sebanyak :
12318,925 m² x 80% = 9855,14 m²
9855,14 m² / 800 m² = 12,3 ( 12 unit )
Kebutuhan air untuk pemadam kebakaran dengan menggunakan Hydrant.
➢ Hydrant bangunan = 1 unit membutuhkan 400 liter/menit.
Jadi Q = 12 unit x 400 liter/menit
= 4.800 liter / menit.
Dan untuk antisipasi terjadinya kebakaran selama 1 jam dibutuhkan air sebanyak
V =Qxt
Dimana :
25
Kapasitas Pompa angkat yang di pakai adalah sesuai dengan kebutuhan air pada jam puncak.
Q Qh
A= =
V V
Dimana :
Rumus:
Q
A=
V
0,0867 m3/s
A=
3 m/s.
= 0,0289m²
A = .r ²
A
r² =
0,0289m²
r² =
3,14
r² = 0,0092
r = √0,0092
r = 0,0959 m = 96 mm
D = r x 2
26
= 96 x 2
L x V²
hf =
dx2xg
70 x 3
hf = 0,0277
0,192 x 2 x 9,8 m/s
210
= 0,0277
1,882
= 0,0277 x 111,58
= 3,09 m
Keterangan:
H = 3,09 + 70
H= 73,09 meter
27
Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air bersih dari PDAM ke dalam
gedung ini dan harus mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai
dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai kelebihan laju aliranya dengan
menggunakan persamaan 2.11 dapat diketahui sebagai berikut :
Dan untuk mengetahui dimensi pipa Dinas PDAM menggunakan perhitungan sebagai berikut.
4Q
D=
V
3
4.0,0053 m
= s
3,14.2 m s
3
0,0212 m
= s
6,28 m s
= 0,003375m 2
= 0,058m = 58mm 50mm
= 2inch
28
.g.Q.H
Pp =
p
Untuk mencari efisiensi pompa (p), menggunakan grafik yang ada pada gambar 14.3
Berikut ini :
Karena kapasitas pompa angkat yang kecil (0,0034 m3/s) dan tidak terdapat dalam grafik
efisiensi pompa (gambar 14.3 ) maka perhitungan untuk menentukan efisiensi pompa dihitung ulang
dengan menghitung kapasitas pompa dengan metode berikut ini :
Volume tangki atap (roof tank) adalah sebesar 120 m3 = 120000 liter
Pompa akan bekerja apabila air dalam roof tank volumenya tinggal 20% dari volume total roof tank,
sehingga volume roof tank menjadi :
29
96000liter
Q= = 4800liter / menit
20menit
= 4,8 m3/menit
= 0,08 m3/detik
n Q
ns =
H¾
3000 4,8
ns =
52,941¾
6572.67
=
19,63
= 334,82
Maka dari grafik efisiensi pompa (gambar 14.3 ) kita dapatkan efisiensi pompa (p) sebesar
75 %
.g.Q.H
Pp =
p
30
Pp = 23,48kW 25kW
Jika 1 Hp = 746 watt maka daya pompa tersebut adalah 3,15 Hp.
Dimana :
n Q
ns =
H¾
3000 9,6
ns =
52,941¾
9295,16
=
19,63
= 473,60
Dimana :
31
Rumus :
Qr = Fab x Qam
= 60% x 5,848
= 3,51 L/detik
= 0,00351 m3/detik
Dimana:
Qam = Kebutuhan rata rata air minum (L/detik) = 6,88 L/detik x 85% = 5,848 l/s
6 5
8 6,5
10 8 10 27
12 9,2 12 28,6
14 10,4 14 30,2
16 11,6 16 31,6
32
18 12,8 18 33,4
20 14 20 35
25 17 25 38
30 20 30 41
35 22,5 35 43,8
40 24,8 40 46,5
45 27 45 49
50 28 50 51,5
60 32 60 55
70 35 70 58,5
80 38 80 62
90 41 90 64,8
100 43,5 100 67,5
120 48 120 72,5
140 52,5 140 76,5
160 57 160 82,5
180 61 180 87
200 65 200 91,5
225 70 225 97
250 75 250 101
275 80 275 105,5
300 85 300 110
400 105 400 126
500 125 500 142
750 170 750 178
1000 208 1000 203
1250 246 1250 240
1500 267 1500 267
1750 294 1750 294
2000 321 2000 321
2250 348 2250 348
2500 375 2500 375
2750 402 2750 402
3000 432 3000 432
33
Dan untuk menentukan diameter pipa buangan air kotor digunakan rumus sebagai berikut.
Dari tabel perhitungan plumbing di dapat total 384NUAP, dan yang mendekati NUAP tersebut adalah
400 NUAP sehingga didapat125 GPM.
4 x28,152 m³/dt
=
x 2 m/dt
4 x28,152 m³/dt
=
x 2 m/dt
4 x 28,152 m³/dt
=
3,14 x 2 m/dt
112,608 m³/dt
=
6,28 m/dt
= √17,93 = 93,934 mm
34
Penentuan diameter pipa yang akan digunakan untuk distribusi air bersih ditinjau satu
persatu dimulai dari alat plambing yang terjauh dari setiap lantai dan selanjutnya diteruskan
mencari diameter pipa yang dibutuhkan dan mengalirkan air yang cukup untuk suatu alat
plambing sesuai dengan ketentuan masing-masing alat.
Direncanakanjika tiaplantaiterdiridari :
- Closet 4 unit.
- Wastafel 4 unit.
- Shower 4 unit.
- Kran air 4 unit.
- Mengitung diameter pipamasing-masing.
Diameter pipa untuk distribusi air bersih dapat dihitung berdasarkan kecepatan aliran air
dengan rumus utama :
Q = V.A
dimana :
Q =V
A = r 2
2 4Q = D 2V
1
= D 4Q
2 D2 =
V
D2
= 4Q
4 D=
V
35
Perhitungan teknik dari Nielsen, untuk semua alat plambing kecepatan air dibatasi tidak
melebihi 2,4 m/s. Apabila kecepatan air lebih dari 2,4 m/s maka akan timbul suara pluit dan suara
berisik pada sambungan pipa, interval kecepatan air (1,8-2,4)m/s.
Menentukan ukuran pipa kita tetapkan suatu kecepatan asumsi yaitu 2 m/s, setelah itu
didapatkan diameter yang dikehendaki berdasarkan gambar 2.9.2 .2barulah didapat kecepatan aliran
air yang sesungguhnya. Kecepatan aliran air ini tidak boleh melebihi dari batas yang telah ditentukan
yaitu 2,4 m/s.
- Pipa cabang dari pipa utama untuk air bersih yang mensuplai ke masing – masing toilet dapat di
hitung berdasarkan dari beban NUAP ( Nilai Unit Alat Plambing ) , yang terdapat pada toilet , dimana
perhitungannya sebagai berikut :
Pipa cabang horizontal yang diambil dari pipa utama untuk masing – masing toilet .
1. Toilet Lantai 1
Total 52 NUAP
• Lihat jenis alat plambing yang akan dilalui oleh air yang melewati diameter pipa yang
akan dicari.
Pada titik 1 terdapat Lavatory ( Washtafel )
• Tentukan nilai unit alat plambing dari tabel 2.9.2.2 :
Dari table tersebut didapat untuk bak mandi mempunyai unit beban alat plambing
sebesar 2 WSFU ( Water Supply Fixture Units )
• Tentukan laju aliran air dari tabel 2.9.2.3 :
Dari table tersebut didapat laju aliran air sebesar 0,32 L/s.
• Cari diameter pipa darigambar 2.9.2.2 dengan asumsi kecepatan aliran air tersebut 2 m/s.
36
4Q
D=
V
3
4.0,00032 m
= s
3,14.2 m s
3
0,00128 m
= s
6,28 m s
= 0,000204m 2
= 0,014m = 14mm 15mm
• Periksa kembali kecepatan air yang melalui pipa tersebut. Kecepatan air tersebut antara 1,8 - 2,4.
Q
Dalam hal ini kecepatan air yang melalui pipa ini adalah : V = = 1,8 m
A s
➢ Perhitungan pada titik 2-3 dan titik 17-18
4.0,00032 0,00128
D= = = 0,014 = 14mm 15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00032
V= = = 1,8 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00018
4.0,00051 0,00204
D= = = 0,018m = 18mm 20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00051
V= = = 1,6 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,000314
4.0,00051 0,00204
D= = = 0,018m = 18mm 20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00051
V= = = 1,6 m s memenuhi
A 0,000314
37
4.0,00081 0,00324
D= = = 0,023m = 23mm 25mm
3,14.2 6,28
Q 0,00081
V= = = 1,6 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00049
4.0,00059 0,00236
D= = = 0,019 = 19mm 20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00059
V= = = 1,9 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,000314
4.0,00107 0,00428
D= = = 0,026 = 26mm 25mm
3,14.2 6,28
Q 0,00107
V= = = 2,2 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00049
4.0,00119 0,00476
D= = = 0,027 = 27mm 32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00119
V= = = 2,4 m s cukup 2,4 m s
A 0,00049
4.0,00019 0,00076
D= = = 0,01 = 10mm 15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00019
V= = = 1,05 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00018
4.0,00019 0,00076
D= = = 0,01 = 10mm 15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00019
V= = = 1,05 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00018
38
4.0,00032 0,00128
D= = = 0,014 = 14mm 15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00032
V= = = 1,8 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00018
4.0,00136 0,00544
D= = = 0,029 = 29mm 32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00136
V= = = 1,8 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00075
4.0,00136 0,00544
D= = = 0,029 = 29mm 32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00136
V= = = 1,8 m s memenuhi 2,4 m s
A 0,00075
4.0,00184 0,00736
D= = = 0,034 = 34mm 32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00184
V= = = 2,4 m s
A 0,00075
(mm) (m/s)
Pipa Liter/s (mm)
39
40
Dari table di atas dapat diketahui besar laju aliran serta diameter pipa yang dibutuhkan untuk tiap unit
alat plambing.Karena bentuk bangunan, jumlah alat plambing dan macam alat plambing yang terdapat
dalam toilet disetiap lantai adalah sama ( typical ) maka hasil perhitungan diatas berlaku juga pada
toilet disetiap lantai.
41
42
LOAD
PLUMBING FIXTURE
FIXTURE
UNIT
Lavatory (Private) 1
Lavatory (Public) 2
Dishwashing Machine 5
Kitchen Sink
(Priv.) 3
Shower (Priv.) 2
Shower (Public) 4
WC-Jongkok (Public) 0
43
Whirlpool 4,8
Bidet (Priv.) 2
Kran Parkir,
Taman 6
2 0,32 - -
3 0,41 - -
4 0,51 - -
5 0,59 5 0,95
6 0,68 6 1,10
7 0,74 7 1,25
8 0,81 8 1,40
44
9 0,86 9 1,55
10 0,92 10 1,70
12 1,01 12 1,80
14 1,07 14 1,91
16 1,14 16 2,01
18 1,19 18 2,11
20 1,24 20 2,21
25 1,36 25 2,40
30 1,47 30 2,65
35 1,57 35 2,78
40 1,66 40 2,90
45 1,76 45 3,03
50 1,84 50 3,15
60 2,02 60 3,41
70 2,21 70 3,66
80 2,41 80 3,86
90 2,59 90 4,06
45
46
47
Untuk mendistribusikan air ke setiap toilet digunakan sebuah pipa shaft yang nantinya akan
terhubung dengan pipa header yang langsung terhubung pada pipa utama.
Pada lantai 1- 3, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 2 toilet umum dalam 3 lantai.
➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 3 x 48 = 144 WSFU
➢ Laju aliran air :3,31 l/s = 198,6 l/m ( Tabel 2.9.2.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 50 mm ( gambar 2.9.2.2 )
4.0,00331 0,01324
Perhitungannya : D = = = 0,045 = 45mm 50mm
3,14.2 6,28
Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 2,0m / s
A
Pada lantai 4 - 7, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 2 toilet umum dalam 4 lantai.
➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 4 x 48 = 192 WSFU
➢ Laju aliran air :4,10 l/s = 246 l/m ( Tabel 13.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 50 mm ( gambar 13.2 )
4.0,00410 0,0164
Perhitungannya : D = = = 0,051 = 51mm 50mm
3,14.2 6,28
Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 2,0m / s
A
Pada lantai 8 - 12, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 2 toilet umum dalam 5 lantai.
48
➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 5 x 48 = 240 WSFU
➢ Laju aliran air :4,73 l/s = 283,8 l/m ( Tabel 13.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 50 mm ( gambar 13.2 )
4.0,00473 0,01892
Perhitungannya : D = = = 0,054 = 54mm 50mm
3,14.2 6,28
Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 2,0m / s
A
➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 144 + 192 + 240 = 576 WSFU
➢ Laju aliran air :7,82 l/s = 469,2 l/m ( Tabel 13.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 80 mm ( gambar 13.2 )
4.0,00782 0,03128
Perhitungannya : D = = = 0,005m 2 = 70mm 80mm
3,14.2 6,28
Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 1,8m / s
A
Jadi diameter pipa utama yang digunakan pada gedung bertingkat ini adalah 80 mm
49
50