Anda di halaman 1dari 50

ALI FAHMI -2014410039

ABSTRAK
Kebutuhanakantempattinggalmenjadisalahsatufactorutamaperkembanganpenduduk
yang bisa meninggkat.Dengan tingkat angka pertumbuhan penduduk yang sangat meningkat
pada setiap tahunnya sehingga kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal semakin bertambah
seiring dengan mengimbangi angka pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.
Namun terbatasnya lahan untuk meningkatkan sarana infrastruktur dalam hal rumah
tinggal ,sehingga banyak orang mencari alternatif lain dan memaksimalkan ruang lingkup
yang ada yakni dengan menggunakan Apartement atau Rumah Susun.
Pembangunan suatu gedung dengan luas bangunan 12318,925 m² direncanakan
instalasi air bersih dengan sumber air bersih berasal dari sumur dalam dan PDAM.Instalasi
air bersih direncanakan dengan menggunakan tangki atap sedangkan air kotor menggunakan
sistem terpisah.
Tekanan pancur tiap alat saniter ± 1bar, menurut ketinggian tiap lantai sangat
mempengaruhi tekanan pancur yang jalur instalasinya melewati jalur shaft. Kapasitas tangki
atas mencapai 120 m³ dan kapasitas tangki bawah mencapai 175 m³ .Debit total pada pompa
boster yang digunakan tergantung dari kebutuhan jam puncaknya yang mencapai 2,44
liter/detik. Pipa tegak direncanakan dengan menggunakan ven basah, sistem ven secara
langsung dan air kotor yang dialirkan menuju ke ruang tangki septiktank.

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

BAB.I PENDAHULUAN
Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan
gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambingharuslah dilakukan
bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu
sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian
kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti:
pendingin udara, listrik, dan lain-lain).
Dalam Instalasi air bersih diperlukansumber air dengan kualitas yang sesuai dengan
air bersih dan memiliki tekanan yang cukup pada setiap keluaran (fixture unit), yaitu ± 1bar
(1 kg/m2).Mampu mencukupi air bersih pada saat waktu pemakaian jam puncak, dengan
menentukan kapasitas tangki penampung air.Untuk instalasi air kotor dalam pendimensian
dan kemiringan pipa direncanakan harus dapat mengalirkan kotoran padat maupun cair
dengan lancar atau tidak terjadi gangguan pada saat dialirkan.Sistem ven yang direncanakan
pada pipa air bekas dan kotoran harus dapat mengalirkan udara yang diakibatkan oleh efek
sifon atau tekanan.
Dalam sistem ini diperlukan perencanaan dengan teknis yang benar (aman untuk
keselamatandan aman untuk jaringan pipa), kebutuhan air terpenuhi, ekonomis (dalam segi
pendisainan jalur pipa) dan higienis (ditinjau dari segi kesehatan).Perencanaan sistem
plambing yang baik akanmemberikan keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan alat
plambing terhadap penghuni di gedung tersebut. Dengan sistem di atas gedung yang
direncanakan dapat berfungsi dengan baik, dipakai dan dinikmati oleh pengguna.

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

1.1 Rumusan Masalah


Dari abstrak di atas, dapatdiambilbeberaparumusanmasalahsebagaiberikut :
1. Menghitungkebutuhan air jika 1 unit dihunioleh 2 orang.(Kebutuhanperorang = 100
lt/hariselama 10 jam).
2. Mengitungpemakaian air rata-rata perharidengandebit rata-rata perhari (Qd),
Pemakaian air perjam (Qh)sertapemakaian air pada jam puncak (Qh Max).
3. Jikakapasitas Ground Water Tank = 175 m³ dan Roof Tank = 120 m³.
- Menghitung Hf.
- Menghitung Head Pompa.
- Menghitung Diameter masing-masingpipa.
4. Menghitungkebutuhan air panasperhari (Qd) danQh (kebutuhan air panas maximum
perjam).
5. Menghitungkebutuhan air buangandan vent serta diameter pipa.
6. Menghitungkebutuhan air pemadamkebakarandan diameter pipa.
7. Menghitungkebutuhan air head pompapemadamkebakaran.
8. Menghitungjikaapartementersebutmenggunakan air PDAM.
9. Menghitungkebutuhanpompadandayalistriknya.
10. Menghitung debit air kotor (60% dari air bersih).
11. Jikatiaplantaiterdiridari :
- Closet 4 unit.
- Wastafel 4 unit.
- Shower 4 unit.
- Kran air 4 unit.
- Mengitung diameter pipamasing-masing.
12. Membuatgambardesainrencana Plumbing.

1.2 Tujuan Pembahasan


1. Memberipemahamanpadamahasiswafungsidari sistem plumbing.
2. Memahamiteoridasarperencanaan sistem plumbing.
3. Memahami proses perencanaan sistem plumbing melaluistudikasusperencanaan
sistem plumbing di suatu Rumah Susun.

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

BAB II. PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN

2.1. Kebutuhan Air Bersih

Pada sistem air bersih, penyediaan air harus dapat mencapai daerah distribusi dengan
debit, tekanan dan kuantitas yang cukup dengan kualitas air sesuai standar/higienis. Oleh
karena ituperencanaan penyediaan air bersih harus dapat memenuhi jumlah yang cukup,
higienis, teknis yang optimal dan ekonomis. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002, bahwa air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan
air bersih sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak._Dalam perencanaan sistim penyediaan air bersih suatu bangunan,
kebutuhan air bersih tergantung dari fungsi kegunaan bangunan, jumlah peralatan saniter dan
jumlah penghuninya. Kebutuhan air bersih dapat dihitung dengan tiga cara yaitu, berdasarkan
jumlah penghuni, berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing dan berdasarkan beban unit alat
plambing. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

Luas Bangunan / Ruangan


Jumlah Penghuni =
Beban Penghuni

12318,925
Jumlah Penghuni = = 516 orang
0,6

Beban penghuni merupakan luas efektif pada setiap orang sebesar 60% (0,6).
Qd = Jumlah Penghuni x Pemakaian air/ orang/hari

Qd = 516 x 100 = 51600 liter/hari 51,6 m³/hari

Jadi kebutuhan air bersih yang harus di sediakan adalah 51,6 m³/hari.

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.2 Pemakaian Air Rata-rata

Dan diperkirakan dari 100% pemakaian air perlu tambahan sampai 20% untuk
mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air panas yang menggunakan solahart
atau mesin pendingin (choiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga pemakaian air
ratarata sehari dapat diketahui.

Pemakaian air rata rata / hari = 51600 x 120% = 61920 liter/hari

= 61,92 m³/hari

Qd
Qh =
T

61,92 m/hari
Qh = = 6,192 m3/jam
10 jam
 0,0017 m3/detik

Dimana :

Qh = Pemakaian air rata rata satuannya dalam ( m3/jam )

Qd = Debit air rata rata dalam sehari satuannya ( m3 )

T = Jangka Waktu pemakaian satuannya ( jam )

Setelah mengetahui pemakaian air rata-rata maka untuk menentukan pemakaian air pada jam puncak
addalah sebagai berikut.

Rumus Pemakaian Air Pada Jam Puncak


Qh-max = ( C1 ) X ( Qh )

Qh-max = 2 X 6,192 = 12,384 m3/jam

= 0,2064 m3/menit

Dimana Konstanta C1 antara 1.5 sampai 2.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung

Rumus Pemakaian air pada menit puncak :


(C1) x (Qh)
Qm - max =
60

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

4 x 6,192
Qm - max = = 0,4128 m3/menit
60
= 412,8 l/menit

Q/ detik = 0,007 m3/detik

Dimana Konstanta C1 antara 3.0 sampai 4.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung.

Table Pemakaian Air Bersih

Rata 2 sehari Rata2/hari + 20 Rata2/jam jam maximal Maximal


% menit
Gedung Q Qd Qh Qh max Qm max
m3/hari m3/hari m3/Jam m3/Jam m3/menit

516 51.6 61.92 6.192 12.384 0.413


orang

Kapasitas efektif tangki atas (Rooftank)

VE = (Qp - Qmax ) x Tp + Qpu x Tpu

VE = 412,80 - 206,40 x 30 + 206,4 x 30

VE = 206,40 x 30 + 6192

VE = 6192 + 6192

VE = 12384 liter = 12,384 m3

Dimana :

VE = Kapasitas efektif Tangki Atas ( liter )

Qp = Kebutuhan puncak ( liter/ menit )

Qmax = Kebutuhan air pada jam puncak ( liter/menit )

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Qpu = Kapasitas pompa pengisi ( liter/menit )

Tp = Jangka waktu kebutuhan puncak ( menit ) selama 30 menit

Tpu = Jangka kerja waktu pompa pengisi ( menit )

VE
Debit Air / liter ( Q ) =
Tp

12,384 m³
=
1800 s

=0,0069 m³/s

Dan untuk menentukan dimensi pipa transfer air bersih yang digunakan dari Ground Water Tank
(GWT) ke Roof Tankjika diasumsikan laju aliran yang ada dalam pipa sebesar 2 m/s adalah sebagai
berikut.

Dimensi Pipa GWT ke Rooftank

Q
A=
V
0,0069 m3/s
A= = 0,0035m²
2 m/s.
A
r² =

0,0035m²
r² =
3,14

r² = 0,0011

r = √0,0011

r = 0,033 m = 33 mm

D = 33 x 2

= 66 mm ~ 65 mm

Di bulatkan sesuai ukuran pipa di pasaran = 2,5 inch

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.3 Kapasitas Penampungan Air dan Head Pompa

Kapasitas, Head, dan Daya Pompa :

Kapasitas Pompa angkat yang di pakai adalah sesuai dengan kebutuhan air pada jam puncak.

Q Qh
A= =
V V

Dimana :

Q = Kapasitas Pompa = 0,2064 m3/menit ~ 0,0034 m3/sec

A = Luas Penampang Pipa = 0,0011

V = Kecepatan aliran Pompa = 3 m/s

Jika debit aliran di asumsikan sebesar3 m/s.

Rumus:

Q
A=
V
0,0034 m3/s
A=
3 m/s.

= 0,001m²

A =  .r ²

A
r² =

0,001m²
r² =
3,14

r² = 0,0004

r = √0,0004

r = 0,01911m = 19 mm

D = r x 2

= 19 x 2

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

= 38 mm = 38 - 50 mm

Di bulatkan sesuai ukuran pipa di pasaran 2 inch merupakan diameter pipa angkat.

Pemeriksaan laju aliran :

0,0034
v= = 1,0 m/detik < 3 m/detik
0,00332

Mencari Head Pompa

v = 0,801 m2/s

d = 38,2 mm 0,0382 m

Menentukan jenis aliran dalam pipa (Bilangan Reynold )

Re = Bilangan reynolds

V = Kecepatan aliran ( m/s )

D = Diameter pipa (m)

v = Viskositas kinematik air = 0,801x 10^-6 m²/s (m2/s)

Vxd
Re =
v

1,0 x 0,0382
Re =
0,801x 10^-6

0,0396
Re =
0,801x 10^-6

= 49439,2

Jadi sesuai dengan ketentuan aliran yang terdapat dalam pipa tersebut bersifat Turbulen

Dimana Re < 2300, aliran bersifat laminer

Dimana Re > 4000, aliran bersifat turbulen

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Kerugian gesek di dalam pipa

L x V²
hf =
dx2xg

0,316
 =
Re ^0,25

0,316
=
49439,2 ^0,25

0,316
=
14,91

= 0,0212

Dengan panjang pipa transfer air bersih yang direncanakan dari GWT sampai ke Roof Tank 65 m.

Maka kerugian gesek dalam pipa :

Kerugian pipa

L x V²
hf =
dx2xg

65 x 1,07
hf = 0,0212
0,038 x 2 x 9,8 m/s

69,8
= 0,0212
0,750

= 0,0212 x 93,6

= 2 m

Keterangan:

hf = Head kerugian dalam pipa (m)

 = Koefisien kerugian gesek

L = panjang pipa (m) = 65 m

d = Diameter pipa (m) = 0,0382 m

g = Percepatan gravitasi = 9,8 m/s

10

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

V = Kecepatan aliran (m/s) = 1,0 m/s

Kerugian accessories pipa

Instalasi pompa di ruang pompa untuk 1 pipa

Flexible joint 1 x 10 = 10

Gate valve 1 x 0,19 = 0,19

Chek valve 1 x 2,5 = 2,5

Elbow 90 2 x 0,9 = 1,8


Lokasi tangki atap

Elbow 90 2 x 0,9 = 1,8 +

K = 16,29

Rumus :


He =K
2 x g

Keterangan :

he = Head kerugian asesoris

K = Koefisien kerugian = 16,29


He = 16,29
2 x 9,8 m/dt

1
He = 16,29
19,6 m/dt

= 16,29 x 0,055

= 0,89 m

hf total = 2 + 0,89 = 2,89 m

Untuk mencari besar head pompa yang diperlukan dapat dinyatakan dengan rumus berikut :

11

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Head Statis (Ha)

Adalah jarak antara permukaan air tangki atas dengan permukaan air tangki bawah, dalam gedung ini
adalah 50 m

Rumus Tinggi Angkat Pompa (Head Pompa )



H = Ha + Hd + Hfsd +
2g


H = 50 + 0 + 2,89 +
2 x 9,81

1
H = 50 + 2,89 +
19,62
H= 52,89 + 0,051

H= 52,941 meter

Dimana :

H = Tinggi angkat Total ( head total pompa )

Ha = Tinggi Potensial ( meter ) / Head statis total

Hd = Perbedaan head tekanan yang bekerja pada ke dua permukaan air (m)

Hfsd = Kerugian gesek dalam pipa hisap dan pipa tekan ( meter )

V2 = Tekanan kecepatan pada lubang keluar pipa

2g

Tetapi dalam praktek lapangan mencari head pompa hanya mengalikan tinggi gedung x 1,5

Tetapi pada kenyataannya dalam praktek lapangan untuk mencari head pompa yang
dipergunakan kita menggunakan rumus :

H = 11 t
2
dimana :

H = Head pompa

t = tinggi gedung

12

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Maka hitungannya adalah sebagai berikut.

H = 1,5 x 48

= 72 meter

Jadi kebutuhan air pada Rumah Susun ini adalah 61,92m³/hari= 1032 l/menitsehingga
membutuhkan 2 pompa yang sama untuk memenuhi kapasitas tersebut yaitu,
= 55 + 55
= 110 m³/jam
= 1833,33l/menit ( lebih dari kapasitas yang seharusnya 1032 l/menit )
Kapasitas pompa dirancang lebih besar dari kapasitas kebutuhan.

2.4 Kebutuhan Air Panas

Pada Rusun ini juga direncanakan untuk menentukan kebutuhan air panas per hari dengan
menggunakan perhitungan berikut.

Kebutuhan air panas perhari

Tingkat hunian = 100%

Suhu air dingin = 25 °C

Suhu air panas = 55 °C

Volume mandi shower = 45 liter

Jumlah kamar = 258 kamar

Jumlah penghuni = 2 orang/kamar

Jumlah mandi shower = 2 kali/hari /orang

Total volume mandi = {(258 x 45) x 2 x 2} x 100%

= 46.440 x 100%

= 46.440 liter/hari

40°C - 25 °C
Air panas disediakan (55 °C) = x 46.440liter / hari
55°C - 25 °C

46.440liter / hari
=
30

13

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

= 23.220 liter/hari

= 23,22 m³/hari

Jadi kebutuhan air panas yang harus disediakan untuk mensuplai kebutuhan penghuni pada Rusun ini
adalah 23,22 m³/hari.

Dan setelah mengetahui kebutuhan air yang harus disediakan maka selanjutnya menentukan
pemakaian air panas rata-rata per hari dengan rumus sebagai berikut.

Qd
Qh =
T

23,22 m3/hari
Qh = = 2,322 m3/jam
10 jam
 0,0387 m3/detik

Dimana :

Qh = Pemakaian air rata rata satuannya dalam ( m3/jam )

Qd = Debit air rata rata dalam sehari satuannya ( m3 )

T = Jangka Waktu pemakaian satuannya ( jam )

Dan untuk menentukan pemakaian air panas pada jam puncak dapat dihitung sebagai berikut.

Rumus Pemakaian Air Panas Pada Jam Puncak


Qh-max = ( C1 ) X ( Qh )

Qh-max = 2 X 2,322 = 4,644 m3/jam

= 0,0774 m3/menit

Dimana Konstanta C1 antara 1.5 sampai 2.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung

Rumus Pemakaian air pada menit puncak


(C1) x (Qh)
Qm - max =
60

4 x 2,322
Qm - max = = 0,1548 m3/menit
60
= 154,8 l/menit

Q/ detik = 0,002 m3/detik

Dimana Konstanta C1 antara 3.0 sampai 4.0 tergantung pada lokasi dan sifat Penggunaan Gedung.

14

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Tabel 2.4.1. PIPA PENYALUR AIR ( tahanan 0,2 m / m’)

Diameter Pipa Daya Salur

(inch) (liter/menit)

3/8 5

½ 12.5

¾ 30

1 65

1¼ 130

2 200

3 1500

4 2000

Kran

½ 20

¾ 40

1 70

1¼ 110

Dan untuk diameter pipa yang digunakan untuk menyalurkan Qm = 154,8 liter/menit
yakni dengan menggunakan pipa diameter 1 ¼ dengan daya salur air mendekati kapasitas yang
dibutuhkan.

15

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.5 Kebutuhan Air Buangan dan Vent

Ukuran Minimum Pipa Cabang Mendatar.

Pipa cabang mendatar harus mempunyai ukuran yang sekurang-kurangnya sama


dengan diameter terbesar dari perangkap alat plambing yang dilayaninya diameter perangkap
dan pipa pengering alat plambing dapat dilihat dalam tabel 5.6

Ukuran Minimum Pipa Tegak

Pipa tegak harus mempunyai ukuran yang sekurang-kurangnya sama dengan diameter
terbesar cabang mendatar yang disambungkan ke pipa tegak tersebut.

Pengecilan Ukuran Pipa

Pipa tegak maupun cabang mendatar tidak boleh diperkecil diameternya dalam arah
aliran air buangan. Pengecualian hanya ada pada kloset, dimana pada lubang keluarnya
dengan diameter 100 mm dipasang pengecilan pipa ( reducer ) 100 x 75 mm. Cabang
mendatar yang melayani satu kloset harus mempunyai diameter sekurang-kurangnya 75 mm,
dan untuk dua kloset atau lebih sekurang-kurangnya 100 mm.

Pipa di Bawah Tanah

Pipa pembuangan yang ditanam dalam tanah atau di bawahnya lantai bawah tanah
harus mempunyai ukuran sekurang-kurangnya 50 mm

2.5.1 Penentuan Ukuran Instalasi Pipa Air Kotor dan Air Buangan

Dalam penentuan ukuran instalasi pipa air kotor dan air buangan pada perencanaan ini
menggunakan metoda Unit Alat Plambing. Adapun langkah-langkah perhitungan adalah
sebagai berikut :

• Menentukan daerah yang akan dilayani oleh pipa air kotor atau air buangan, Lihat pada
gambar isometri pipa air kotor dan air buangan ( gambar terlampir )

• Melihat nilai Unit alat plambing sebagai beban ( table2.5.2 ).

• Menentukan ukuran pipa air kotor atau air buangan ( table2.5.1 ).

16

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Tabel 2.5.1 Diameter pipa air kotor dan air buangan

Diameter pipa (mm) Unit alat plambing

32 1

40 3

50 5

65 10

75 14

100 96

125 216

150 372

200 840

250 1500

300 2340

375 3500

Tabel 2.5.2 Unit alat plambing sebagai beban, setiap alat atau kelompok

Alat plambing Diameter Unit alat

Perangkap Plambing

Minimum Sebagai

(mm) Beban

17

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

1 Kloset : tangki gelontor 75 4

katup gelontor 8

2 Peturasan :

 Tipe menempel di dinding 40 4

 Tipe gantung di dinding 40-50 4

 Tipe dengan kaki, siphon jet atau blow-out 75 8

 Untuk umum, model palung setiap 0,60 m 2

3 Bak cuci tangan (lavatory) 32 1

4 Bak cuci tangan (wash basin ) :

 Ukuran biasa 32 1

 Ukuran kecil 25 0,5

5 Bak cuci, praktek dokter gigi 32 1

 Alat perawatan gigi 32 0,5

6 Bak cuci, salon dan tempat cukur 32 2

32 0,5
7 Pancuran minum

8 Bak mandi :

40-50 3
 Berendam (bath tub )

40 2
 Model Jepang ( untuk di rumah )
50-75 4-6
 Untuk umum

9 Pancuran mandi :
50 2
 Untuk rumah
3
 Untuk umum, tiap pancuran
32 3

18

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

10 Bidet 75-100 8

11 Bak cuci, untuk pel 40 2

12 Bak cuci pakaian 50 3

13 Kombinasi bak cuci biasa dan bak cuci pakaian 40 4

14 Kombinasi bak cuci dapur dengan penghancur kotoran

15 Bak cuci tangan, kamar bedah 2

 Ukuran besar 1,5

 Ukuran kecil 40-50 1,5

16 Bak cuci, laboratorium kimia

17 Bak cuci, macam-macam : 40-50 2-4

 Dapur, untuk rumah 40-50 3

 Dapur, dengan penghancur makanan, untuk rumah 50 4

 Hotel, komersial 32 1,5

 Bar 40-50 2-4

 Dapur kecil, cuci piring

18 Mesin cuci : 40 2

- 0,5
 Untuk rumah

40 0,5
 Paralel, dihitung setiap orang
50 1
19 Buangan lantai (floor drain )
75 2
 Dengan kloset katup gelontor

21 Pompa penguras (sump pump ), untuk setiap 3,8 liter/min

19

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

20

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Gambar.2.5.1 Instalasi Air Kotor dan Air Buangan

21

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Tabel 2.5.3 Diameter pipa air kotor yang digunakan


Daerah pipa Alat plambing Unit alat Jumlah Unit Diameter

Plambing Alat Plambing Pipa (mm)

1-3 Water Closet 4 4 75

2-3 Water Closet 4 4 75

4-6 Water Closet 4 4 75

5-6 Water Closet 4 4 75

6-3 8 75

6-7 8 75

7-8 16 75

Dengan bentuk bangunan, dan jumlah alat plambing yang digunakan pada rusun ini adalah sama
(typical) maka hasil perhitungan tersebut dapat digunakan pada setiap lantai yang lain.

22

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Tabel 2.5.4 Diameter pipa air buangan yang digunakan


Daerah pipa Alat Plambing Unit Alat Jumlah Unit Diameter

Plambing Alat Plambing Pipa (mm)

1-3 Floor Drain 1 1 50

2-3 Lavatory 1 1 32

4-5 Lavatory 1 1 32

3-5 3 50

6-8 Floor Drain 1 1 50

7-8 Floor Drain 1 1 50

9-10 Floor Drain 1 1 50

11-12 Floor Drain 1 1 50

12-30 4 50

13-15 Floor Drain 1 1 50

14-15 Lavatory 1 1 32

16-17 Lavatory 1 1 32

18-20 Floor Drain 1 1 50

19-20 Floor Drain 1 1 50

21-22 Floor Drain 1 1 50

23-24 Floor Drain 1 1 50

24-25 7 50

26-27 Floor Drain 1 1 50

28-29 Floor Drain 1 1 50

29-30 2 50

23

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

30-31 16 75

Jadi jumlah total untuk NUAP pada beban air kotor sebagai berikut.

Diketahui sesuai dengan tabel diatas maka:

• NUAP untuk air kotor pada 1 lantai adalah 16

• NUAP untuk air buangan pada 1 lantai adalah 16

Maka untuk menghitung total jumlah NUAP air kotor dan buangan pada bangunan Rusun ini
sebagai berikut.

(16 + 16) x 12 lantai = 384 Lihat Tabel 2.9.1 Beban Air Kotor

Dengan diketahuinya diameter pipa buangan mendatar, maka kita dapat menentukan
diameter pipa tegak.Diameter yang kita ambil adalah 100 mm, karena diameter pipa mendatar
terbesar adalah 75 mm.

2.5.2 Sistem Instalasi Pipa Vent

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab 2, sesuai buku pedoman Plambing Indonesia
1979 dijelaskan bahwa untuk ukuran minimum pipa vent tegak adalah 32 mm dan tidak boleh
kurang dari setengah kali diameter pipa alat plambing yang dilayaninya. Untuk itu pada
instalasi pipa vent pada rusun ini dipakai diameter 50 mm untuk pipa tegak dan diameter 100
mm untuk pipa utama.

2.6 Kebutuhan Air Pemadam Kebakaran

Hydrant gedung atau biasa disebut dengan hydrant box adalah suatu sistem pencegah
kebakaran yang menggunakan pasokan air dan dipasang di dalam bangunan atau
gedung.Hydrant box biasanya dipasang menempel di dinding dan menggunakan pipa tegak
(stand pipe) untuk menghubungkan dengan pipa dalam tanah khusus kebakaran.

Untuk menentukan kebutuhan pasokan air kebakaran menggunakan perhitungan SNI 03-
1745-2000 dan NFPA (National Fire Protection Association) sbb :

➢ Pasokan air untuk hydrant gedung harus sekurang-kurangnya 400 liter/menit, serta
mampu mengalirkan air minimal selama 30 menit.

24

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

➢ Jumlah pasokan air untuk hydrant gedung yang dibutuhkan ditunjukkan dalam rumus
sebagai berikut:
➢ Kebutuhan Hidran
➢ Hidran bangunan = 1 unit untuk luas 800 m²
Sehingga untuk menentukan huy
Luas bersih = 80% x Luas Bangunan.
Jadi untuk bangunan seluas 12318,925 m² dibutuhkan hydrant sebanyak :
12318,925 m² x 80% = 9855,14 m²
9855,14 m² / 800 m² = 12,3 ( 12 unit )
Kebutuhan air untuk pemadam kebakaran dengan menggunakan Hydrant.
➢ Hydrant bangunan = 1 unit membutuhkan 400 liter/menit.
Jadi Q = 12 unit x 400 liter/menit
= 4.800 liter / menit.
Dan untuk antisipasi terjadinya kebakaran selama 1 jam dibutuhkan air sebanyak

V =Qxt

Dimana :

V = Volume air yang dibutuhkan hydrant (liter)

Q = Debit aliran untuk hydrant pilar (liter/menit)

T = Waktu pasokan air simpanan (menit)

➢ 4.800 liter/menit x 60 menit


➢ 288.000 liter /menit ~ 228 m³/menit.

25

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.7 Head Pompa Pemadam Kebakaran


Setelah mengetahui pemakaian air rata-rata maka untuk menentukan pemakaian air pada jam puncak
addalah sebagai berikut.

Kapasitas Pompa angkat yang di pakai adalah sesuai dengan kebutuhan air pada jam puncak.

Q Qh
A= =
V V

Dimana :

Q = Kapasitas Pompa = 228 m3/menit ~ 0,0867 m3/sec

A = Luas Penampang Pipa = 0,0289

V = Kecepatan aliran Pompa = 3 m/s

Jika debit aliran di asumsikan sebesar 3 m/s.

Rumus:

Q
A=
V
0,0867 m3/s
A=
3 m/s.

= 0,0289m²

A =  .r ²

A
r² =

0,0289m²
r² =
3,14

r² = 0,0092

r = √0,0092

r = 0,0959 m = 96 mm

D = r x 2

26

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

= 96 x 2

= 192 mm = 192 - 200 mm

Di bulatkan sesuai ukuran pipa di pasaran. = 8”

Maka Loss atau Kerugian Head dalam pipa adalah

L x V²
hf =
dx2xg

70 x 3
hf = 0,0277
0,192 x 2 x 9,8 m/s

210
= 0,0277
1,882

= 0,0277 x 111,58

= 3,09 m

Keterangan:

hf = Head kerugian dalam pipa (m)

 = Koefisien kerugian gesek

L = panjang pipa (m) = 70 m

d = Diameter pipa (m) = 0,192 m

g = Percepatan gravitasi = 9,8 m/s

V = Kecepatan aliran (m/s) = 3 m/s

Rumus Tinggi Angkat Pompa (Head Pompa )


H = Hf + L

H = 3,09 + 70

H= 73,09 meter

Jadi head total untuk pemadam kebakaran adalah 73,09 meter

27

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.8 Penggunaan Air PDAM

Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air bersih dari PDAM ke dalam
gedung ini dan harus mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai
dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai kelebihan laju aliranya dengan
menggunakan persamaan 2.11 dapat diketahui sebagai berikut :

Dengan data yang di dapatkan adalah :


Data dapat diperoleh Qh = 12,384 m3/jam + 6,75 m³/jam = 19.134 m³/jam
Q = 6,75 m³/jam (diperoleh dari kelebihan kapasitas aliran), ini untuk mengantisipasi
adanya kerugian atau penurunan kinerja pada pompa.
Dari hasil pemakaian air bersih per jam Qh = 12,384 m3/jam
Perhitungan laju aliran :
Q = 19.134 m³/jam – 12,384 m³/jam
= 6,75m³/jam
Jadi, hasil dari laju aliran debit pipa dinas gedung ini adalah 6,75 m³/jam.
Jadi laju aliran ditambah Q :
= (Qh) + 6,75 m³/jam
= 12,384 + 6,75 m³/jam
= 19.134 m³/jam = 318,9 liter/menit = 0,0053 m³/s

Dimensi Pipa Dinas PDAM

Dan untuk mengetahui dimensi pipa Dinas PDAM menggunakan perhitungan sebagai berikut.

4Q
D=
V
3
4.0,0053 m
= s

3,14.2 m s
3
0,0212 m
= s

6,28 m s
= 0,003375m 2
= 0,058m = 58mm  50mm
= 2inch

Disesuaikan dengan ukuran yg ada di pasaran.

28

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.9 Kebutuhan Pompa dan Daya Listrik


Setelah mendapatkan besar head pompa angkat, kemudian dihitung besar daya pompa dengan
menggunakan rumus :

 .g.Q.H
Pp =
p

Untuk mencari efisiensi pompa (p), menggunakan grafik yang ada pada gambar 14.3

Berikut ini :

Gambar 2.9.1 Grafik p, ns, dan Q

Karena kapasitas pompa angkat yang kecil (0,0034 m3/s) dan tidak terdapat dalam grafik
efisiensi pompa (gambar 14.3 ) maka perhitungan untuk menentukan efisiensi pompa dihitung ulang
dengan menghitung kapasitas pompa dengan metode berikut ini :

Volume tangki atap (roof tank) adalah sebesar 120 m3 = 120000 liter

Jangka waktu kerja pompa pengisi kita tentukan sebesar 20 menit

Pompa akan bekerja apabila air dalam roof tank volumenya tinggal 20% dari volume total roof tank,
sehingga volume roof tank menjadi :

120000 liter x 20 % = 24000 liter

29

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Jadi pompa akan bekerja apabila volume roof tank hanya

120000 liter – 24000 liter = 96000 liter

Dan kapasitas pompa (Q) adalah : 96000 liter

Jangka waktu kerja pompa pengisi

96000liter
Q= = 4800liter / menit
20menit

Jadi kapasitas pompa transfer/pengisi adalah = 4800 liter/menit

= 4,8 m3/menit

= 0,08 m3/detik

Sehingga ns kita hitung kembali menjadi :

n Q
ns =

3000 4,8
ns =
52,941¾

6572.67
=
19,63

= 334,82

Maka dari grafik efisiensi pompa (gambar 14.3 ) kita dapatkan efisiensi pompa (p) sebesar

75 %

Maka daya pompa adalah :

 .g.Q.H
Pp =
p

30

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

998,3x9,8 x0,0034 x52,941


Pp = = 2348watt
0,75

Pp = 23,48kW  25kW

Jika 1 Hp = 746 watt maka daya pompa tersebut adalah 3,15 Hp.

Dimana :

Pp = Daya pompa (watt)

p = Perapatan air (998.3 kg/m3 pada suhu 20' C)

g = Percepatan gravitasi (9.81 m/s2)

Q = Kapasitas pompa (m3/s)

H = Head total pompa (m)

np = Efisiensi pompa (%)

Dan untuk mencari putaran spesifik pompa (ns ), menggunakan rumus :

n Q
ns =

3000 9,6
ns =
52,941¾

9295,16
=
19,63

= 473,60

Dengan asumsi n = 3000 rpm, maka akan didapatkan sebagai berikut :

Dimana :

ns = Putaran spesifik pompa

n = Putaran pompa (rpm) (3000 rpm)

Q = Kapasitas pompa (0,2064 m3/menit = 0,0034 m3/detik)

H = Head pompa (10,941m)

31

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.9.1 Menghitunng Debit Air Kotor


Untuk menentukan debit air kotor dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut.

Dan diperkirakan 60% untuk factor timbulnya air buangan.

Rumus :

Qr = Fab x Qam

= 60% x 5,848

= 3,51 L/detik

= 0,00351 m3/detik

Dimana:

Qr = Debit rata rata air buangan (L/detik) = 3,51 L/detik

Fab = Faktor timbulan air buangan (50 - 80 %) = 60%

Qam = Kebutuhan rata rata air minum (L/detik) = 6,88 L/detik x 85% = 5,848 l/s

Tabel 2.9.1 Beban Air Kotor

TABEL WATER PIPE SIZES


BERDASARKAN PENGGUNAAN FLUSH TANK atau
VALVE
SUPPLY AIR dg SUPPLY AIR dg
SISTEM FLUSH TANK SISTEM FLUSH VALVE
LOAD ( DEMAND.GPM LOAD ( DEMAND.GPM
FU ) FU )

6 5
8 6,5
10 8 10 27
12 9,2 12 28,6
14 10,4 14 30,2
16 11,6 16 31,6

32

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

18 12,8 18 33,4
20 14 20 35
25 17 25 38
30 20 30 41
35 22,5 35 43,8
40 24,8 40 46,5
45 27 45 49
50 28 50 51,5
60 32 60 55
70 35 70 58,5
80 38 80 62
90 41 90 64,8
100 43,5 100 67,5
120 48 120 72,5
140 52,5 140 76,5
160 57 160 82,5
180 61 180 87
200 65 200 91,5
225 70 225 97
250 75 250 101
275 80 275 105,5
300 85 300 110
400 105 400 126
500 125 500 142
750 170 750 178
1000 208 1000 203
1250 246 1250 240
1500 267 1500 267
1750 294 1750 294
2000 321 2000 321
2250 348 2250 348
2500 375 2500 375
2750 402 2750 402
3000 432 3000 432

33

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

4000 525 4000 525


5000 598 5000 598
6000 643 6000 643
7000 685 7000 685
8000 715 8000 715
9000 745 9000 745
10000 760 10000 760

Dan untuk menentukan diameter pipa buangan air kotor digunakan rumus sebagai berikut.

Diameter pipa air buangan.

Dari tabel perhitungan plumbing di dapat total 384NUAP, dan yang mendekati NUAP tersebut adalah
400 NUAP sehingga didapat125 GPM.

GPM x 3,785 x 60/1000 = 28,152 m³/dt

125 x 3,785 x 60/1000 = 28,152 m³/dt

Sehingga untuk menghitung diameter pipa sebagai berikut.

4 x28,152 m³/dt
=
 x 2 m/dt

4 x28,152 m³/dt
=
 x 2 m/dt

4 x 28,152 m³/dt
=
3,14 x 2 m/dt

112,608 m³/dt
=
6,28 m/dt

= √17,93 = 93,934 mm

= 4,23 inch ~ 4 inch (Sesuai dengan pipa yang tersedia dipasaran).

34

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

2.9.2 Menghitunng Daimeter Unit Alat Plambing


Diameter Pipa

Penentuan diameter pipa yang akan digunakan untuk distribusi air bersih ditinjau satu
persatu dimulai dari alat plambing yang terjauh dari setiap lantai dan selanjutnya diteruskan
mencari diameter pipa yang dibutuhkan dan mengalirkan air yang cukup untuk suatu alat
plambing sesuai dengan ketentuan masing-masing alat.

Direncanakanjika tiaplantaiterdiridari :
- Closet 4 unit.
- Wastafel 4 unit.
- Shower 4 unit.
- Kran air 4 unit.
- Mengitung diameter pipamasing-masing.

Diameter pipa untuk distribusi air bersih dapat dihitung berdasarkan kecepatan aliran air
dengan rumus utama :

Q = V.A

dimana :

Q = lajualiran air yang dibutuhkan (m3/s)

V = kecepatan aliran air yang melalui pipa (m/s)

A = luas penampang pipa (m2)

Q =V
A = r 2
2 4Q = D 2V
1 
=   D 4Q
2  D2 =
V
D2
= 4Q
4 D=
V

35

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Perhitungan teknik dari Nielsen, untuk semua alat plambing kecepatan air dibatasi tidak
melebihi 2,4 m/s. Apabila kecepatan air lebih dari 2,4 m/s maka akan timbul suara pluit dan suara
berisik pada sambungan pipa, interval kecepatan air (1,8-2,4)m/s.

Menentukan ukuran pipa kita tetapkan suatu kecepatan asumsi yaitu 2 m/s, setelah itu
didapatkan diameter yang dikehendaki berdasarkan gambar 2.9.2 .2barulah didapat kecepatan aliran
air yang sesungguhnya. Kecepatan aliran air ini tidak boleh melebihi dari batas yang telah ditentukan
yaitu 2,4 m/s.

- Pipa cabang dari pipa utama untuk air bersih yang mensuplai ke masing – masing toilet dapat di
hitung berdasarkan dari beban NUAP ( Nilai Unit Alat Plambing ) , yang terdapat pada toilet , dimana
perhitungannya sebagai berikut :

Pipa cabang horizontal yang diambil dari pipa utama untuk masing – masing toilet .

1. Toilet Lantai 1

- WC-Flush Tank (Public) : 4 x 5 NUAP = 20 NUAP

- Shower (Public) : 4 x 4 NUAP = 16 NUAP

- Lavatory (Public) : 4 x 2 NUAP = 8 NUAP

- Faucet ( Kran ) : 4 x 2 NUAP = 8 NUAP

Total 52 NUAP

Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut, contoh pada titik 1 – 3


untuk diameter pipa air bersih pada gambar 2.9.2.1 :

• Lihat jenis alat plambing yang akan dilalui oleh air yang melewati diameter pipa yang
akan dicari.
 Pada titik 1 terdapat Lavatory ( Washtafel )
• Tentukan nilai unit alat plambing dari tabel 2.9.2.2 :
 Dari table tersebut didapat untuk bak mandi mempunyai unit beban alat plambing
sebesar 2 WSFU ( Water Supply Fixture Units )
• Tentukan laju aliran air dari tabel 2.9.2.3 :
 Dari table tersebut didapat laju aliran air sebesar 0,32 L/s.
• Cari diameter pipa darigambar 2.9.2.2 dengan asumsi kecepatan aliran air tersebut 2 m/s.

36

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

 Dari table tersebut diameter yang mendekati adalah 15 mm


Perhitungan padatitik 1-3 dan titik 16-18

4Q
D=
V
3
4.0,00032 m
= s

3,14.2 m s
3
0,00128 m
= s

6,28 m s
= 0,000204m 2
= 0,014m = 14mm  15mm

• Periksa kembali kecepatan air yang melalui pipa tersebut. Kecepatan air tersebut antara 1,8 - 2,4.
Q
 Dalam hal ini kecepatan air yang melalui pipa ini adalah : V = = 1,8 m
A s
➢ Perhitungan pada titik 2-3 dan titik 17-18

4.0,00032 0,00128
D= = = 0,014 = 14mm  15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00032
V= = = 1,8 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00018

➢ Perhitungan pada titik 4-6 dan titik 19-21

4.0,00051 0,00204
D= = = 0,018m = 18mm  20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00051
V= = = 1,6 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,000314

➢ Perhitungan pada titik 5-6 dan titik 20-21

4.0,00051 0,00204
D= = = 0,018m = 18mm  20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00051
V= = = 1,6 m s  memenuhi
A 0,000314

➢ Perhitungan pada titik 6-8 dan titik 21-23

37

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

4.0,00081 0,00324
D= = = 0,023m = 23mm  25mm
3,14.2 6,28
Q 0,00081
V= = = 1,6 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00049

➢ Perhitungan pada titik 7-8, 9-10, 22-23 dan 24-25

4.0,00059 0,00236
D= = = 0,019 = 19mm  20mm
3,14.2 6,28
Q 0,00059
V= = = 1,9 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,000314

➢ Perhitungan pada titik 8-10 dan 23-25

4.0,00107 0,00428
D= = = 0,026 = 26mm  25mm
3,14.2 6,28
Q 0,00107
V= = = 2,2 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00049

➢ Perhitungan pada titik 10-14 dan 25-29

4.0,00119 0,00476
D= = = 0,027 = 27mm  32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00119
V= = = 2,4 m s  cukup  2,4 m s
A 0,00049

➢ Perhitungan pada titik 11-13 dan 26-28

4.0,00019 0,00076
D= = = 0,01 = 10mm  15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00019
V= = = 1,05 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00018

➢ Perhitungan pada titik 12-13 dan 27-28

4.0,00019 0,00076
D= = = 0,01 = 10mm  15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00019
V= = = 1,05 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00018

➢ Perhitungan pada titik 13-14 dan 28-29

38

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

4.0,00032 0,00128
D= = = 0,014 = 14mm  15mm
3,14.2 6,28
Q 0,00032
V= = = 1,8 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00018

➢ Perhitungan pada titik 14-15 dan 29-30

4.0,00136 0,00544
D= = = 0,029 = 29mm  32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00136
V= = = 1,8 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00075

➢ Perhitungan pada titik 15-31 dan 30-31

4.0,00136 0,00544
D= = = 0,029 = 29mm  32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00136
V= = = 1,8 m s  memenuhi  2,4 m s
A 0,00075

➢ Perhitungan pada titik 31-32

4.0,00184 0,00736
D= = = 0,034 = 34mm  32mm
3,14.2 6,28
Q 0,00184
V= = = 2,4 m s
A 0,00075

Berikut hasil perhitungan diameter instalasi pipa distribusi air bersih :

Tabel 2.9.2.1 Diameter Pipa Distribusi Air Bersih Yang Dihasilkan

Daerah WSFU Q l/m d didapat Diambil V

(mm) (m/s)
Pipa Liter/s (mm)

1-3 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8

2-3 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8

4-5 4 0,51 30,6 18 mm 20 mm 1,6

5-6 4 0,51 30,6 18 mm 20 mm 1,6

39

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

6-8 8 0,81 48,6 23 mm 25 mm 1,6

7-8 5 0,59 35,4 19 mm 20 mm 1,9

9-10 5 0,59 35,4 19 mm 20 mm 1,9

8-10 13 1,07 64,2 26 mm 25 mm 2,2

10-14 18 1,19 71,4 27 mm 32 mm 2,4

11-13 1 0,19 11,4 10 mm 15 mm 1,05

12-13 1 0,19 11,4 10 mm 15 mm 1,05

13-14 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8

14-15 20 1,36 81,6 29 mm 32 mm 1,05

16-18 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8

17-18 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8

19-21 4 0,51 30,6 18 mm 20 mm 1,6

20-21 4 0,51 30,6 18 mm 20 mm 1,6

21-23 8 0,81 48,6 23 mm 25 mm 1,6

22-23 5 0,59 35,4 19 mm 20 mm 1,9

24-25 5 0,59 35,4 19 mm 20 mm 1,9

23-25 13 1,07 64,2 26 mm 25 mm 2,2

25-29 18 1,19 71,4 27 mm 32 mm 2,4

26-28 1 0,19 11,4 10 mm 15 mm 1,05

27-28 1 0,19 11,4 10 mm 15 mm 1,05

28-29 2 0,32 19,2 14 mm 15 mm 1,8

29-30 20 1,36 81,6 29 mm 32 mm 1,05

40

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

15-31 24 1,36 81,6 29 mm 32 mm 1,8

30-31 24 1,36 81,6 29 mm 32 mm 1,8

31-32 48 1,84 110,4 34 mm 32 mm 2,4

Dari table di atas dapat diketahui besar laju aliran serta diameter pipa yang dibutuhkan untuk tiap unit
alat plambing.Karena bentuk bangunan, jumlah alat plambing dan macam alat plambing yang terdapat
dalam toilet disetiap lantai adalah sama ( typical ) maka hasil perhitungan diatas berlaku juga pada
toilet disetiap lantai.

41

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Gambar 2.9.2.1 Instalasi Air Bersih

42

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Tabel 2.9.2.2 Nilai unit Alat Plambing

LOAD

PLUMBING FIXTURE
FIXTURE

UNIT

Lavatory (Private) 1

Lavatory (Public) 2

Bath Tub / Shower (Priv.) 2

Bath Tub / Shower (Public) 4

Dishwashing Machine 5

Kitchen Sink
(Priv.) 3

Kitchen Sink (Public) 4

Laundry Tray (Public) 3

Service Sink (janitor) 3

Shower (Priv.) 2

Shower (Public) 4

WC-Flush Tank (Priv.) 3

WC-Flush Tank (Public) 5

WC-Flush Valve (Priv.) 6

WC-Flush Valve (Public) 10

WC-Jongkok (Public) 0

Bak Mandi - kran (Priv.) 2

43

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Bak Mandi - kran (Public) 4

Whirlpool 4,8

Urinoir FV. 3/4 " (Public) 5

Bidet (Priv.) 2

Jet Shower, Cuci Tangan, Wudhu 1

Kran Parkir,
Taman 6

Tabel 2.9.2.3 Perkiraan Kebutuhan Air

Supply systems predominantly for Supply systems predominantly for


Flush tanks Flush valve

LoadWater Supply Demand LoadWater Supply Demand


Fixture Units Fixture Units (WSFU)
Liter/second Liter/second
(WSFU)
1 0,19 - -

2 0,32 - -

3 0,41 - -

4 0,51 - -

5 0,59 5 0,95

6 0,68 6 1,10

7 0,74 7 1,25

8 0,81 8 1,40

44

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

9 0,86 9 1,55

10 0,92 10 1,70

12 1,01 12 1,80

14 1,07 14 1,91

16 1,14 16 2,01

18 1,19 18 2,11

20 1,24 20 2,21

25 1,36 25 2,40

30 1,47 30 2,65

35 1,57 35 2,78

40 1,66 40 2,90

45 1,76 45 3,03

50 1,84 50 3,15

60 2,02 60 3,41

70 2,21 70 3,66

80 2,41 80 3,86

90 2,59 90 4,06

100 2,74 100 4,26

120 3,03 120 4,61

45

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

140 3,31 140 4,86

160 3,60 160 5,11

180 3,85 180 5,39

200 4,10 200 5,68

250 4,73 250 6,37

300 5,36 300 6,81

400 6,62 400 8,01

500 7,82 500 9,02

750 10,73 750 11,17

1000 13,12 1000 13,12

1250 15,08 1250 15,08

1500 16,97 1500 16,97

2000 20,50 2000 20,50

2500 23,97 2500 23,97

3000 27,32 3000 27,32

4000 33,12 4000 33,12

5000 37,41 5000 37,41

46

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Gambar 2.9.2.2 Hubungan Diameter Pipa Dengan Laju Aliran Air

47

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

Diameter pipa shaft

Untuk mendistribusikan air ke setiap toilet digunakan sebuah pipa shaft yang nantinya akan
terhubung dengan pipa header yang langsung terhubung pada pipa utama.

Pada lantai 1- 3, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 2 toilet umum dalam 3 lantai.

Diameter shaft : 2 toilet terdapat 48 WSFU

➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 3 x 48 = 144 WSFU
➢ Laju aliran air :3,31 l/s = 198,6 l/m ( Tabel 2.9.2.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 50 mm ( gambar 2.9.2.2 )

4.0,00331 0,01324
Perhitungannya : D = = = 0,045 = 45mm  50mm
3,14.2 6,28

Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 2,0m / s
A
Pada lantai 4 - 7, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 2 toilet umum dalam 4 lantai.

Diameter shaft : 2 toilet terdapat 48 WSFU

➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 4 x 48 = 192 WSFU
➢ Laju aliran air :4,10 l/s = 246 l/m ( Tabel 13.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 50 mm ( gambar 13.2 )

4.0,00410 0,0164
Perhitungannya : D = = = 0,051 = 51mm  50mm
3,14.2 6,28

Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 2,0m / s
A

Pada lantai 8 - 12, 1 shaft pipa digunakan untuk mendistribusikan air ke 2 toilet umum dalam 5 lantai.

Diameter shaft : 2 toilet terdapat 48 WSFU

48

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 5 x 48 = 240 WSFU
➢ Laju aliran air :4,73 l/s = 283,8 l/m ( Tabel 13.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 50 mm ( gambar 13.2 )

4.0,00473 0,01892
Perhitungannya : D = = = 0,054 = 54mm  50mm
3,14.2 6,28

Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 2,0m / s
A

Diameter pipa utama

➢ Beban unit alat plambing untuk 12 lantai terdiri dari : 144 + 192 + 240 = 576 WSFU
➢ Laju aliran air :7,82 l/s = 469,2 l/m ( Tabel 13.3 )
➢ Kecepatan air asumsi : 2 m/s
➢ Diameter pipa yang didapat : 80 mm ( gambar 13.2 )

4.0,00782 0,03128
Perhitungannya : D = = = 0,005m 2 = 70mm  80mm
3,14.2 6,28

Q
➢ Pemeriksaan yang didapat : v = = 1,8m / s
A
Jadi diameter pipa utama yang digunakan pada gedung bertingkat ini adalah 80 mm

49

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL


ALI FAHMI -2014410039

BAB. III PENUTUP


Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungandalam perencanaan sistem
plambing, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
➢ Di dalam perencanaan sistem plambing, diperlukan adanya suatu prosedur
perencanaan, undang-undang, peraturan, dan standar. Dimana pembahasan prosedur
perencanaan ini meliputi rancangan konsep, penilitian lapangan, rencana dasar,
rancangan pendahuluan, dan rancangan pelaksanaan dari sistem plambing.
➢ Pada perancangan sistem penyediaan air bersih ini ditunjukkan standar kualitas air
bersih dan air minum berbagai negara, standar air bersih dan air minum di Indonesia,
dan kadar sisa klor dalam air keluar keran.
➢ Sumber air bersih pada sistem penyediaan air bersih dalam gedung ini adalah air dari
PDAM dan Deep Well.
➢ Peralatan dan perlengkapan (equipment) yang digunakan pada sistem penyediaan air
bersih ialah pompa air bersih, tangki air bawah (GWT), tangki air atas (RWT), dan
proses pengambilan air bersih dengan cara Deep Well.
➢ Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam gedung ini, kebutuhan penyediaan air
bersih dapat diketahui dengan perhitungan, dimana pemakaian air bersih menurut
berbagai literature, menurut penggunaannya, pemakaian air rata-rata per orang setiap
hari, dan pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran airnya, dan ukuran pipa cabang
air.
➢ Kebutuhan air pada Rumah Susun ini adalah 61,92 m³/hari = 1032 l/menit sehingga
membutuhkan 2 pompa yang sama untuk memenuhi kapasitas tersebut yaitu,
= 55 + 55
= 110 m³/jam
= 1833,33l/menit ( lebih dari kapasitas yang seharusnya 1032 l/menit )
Kapasitas pompa dirancang lebih besar dari kapasitas unutk memenuhi semua
kebutuhan air bersih.

50

MekanikaFluida -TEKNIK SIPIL

Anda mungkin juga menyukai