Anda di halaman 1dari 4

A.

Diagram fase cair-cair


T

fase-1

Tuc

fase-2

l’ l”
a’ a a”

A x (nitrobenzen) B

Yang dimaksud dengan :


 Fase 1 adalah campuran heksana dan nitrobenzen yang sudah tidak dapat dibedakan
lagi keduanya (bercampur sempurna).
 Fase 2 adalah fase yang terdiri dari dua campuran heksana dan nitrobenzen dimana
diantara keduanya masih dapat dibedakan satu sama lainnya.
 a’ merupakan fase yang paling banyak mengandung komponen A dan sedikit dijenuhi
oleh komponen B.
 a” merupakan fase yang paling banyak mengandung komponen B dan sedikit
dijenuhi oleh komponen A.
Misalnya :
Pada titik A adalah cairan Heksana dan pada titik B adalah cairaan nitrobenzen, pada
temperatur tertentu cairn heksana mencapai suatu titik (a’) sedangkan cairan nitrobenzen
mencapai titik tertentu (a”) sehingga kedua titik tersebut yaitu a’ dan a” dapat
dihubungkan dengan satu gari hubung yang menghubungkan dua fase yang berada dalam
kesetimbangan satu sama lain.
Garis hubung yang terlihat pada kurva menunjukkkan temperatur kritis atas (T uc) terjadi
suatu tahapan dimana permukaan antara fase 1 dan fase 2 menghilang (terjadi pemisahan
fase).
 Fraksi mol a’ pada kisaran 0 < x < 0,2
 Fraksi mol a” pada kisaran 0,8 < x < 1

B. Diagram fase cair-padat


T
a1

cair a2
Cair + A
3
b3 a
Cair + B
Te
e a4

padat

a5’ a5 a5”

B komposisi A

A = antimon
B = bismut
 Pada titik a1 komponen dalam keadaan cair.
 Cair + A terjadi proses pendinginan pertama yaitu pada titik a2, cairan + padatan A
dan kaya akan komponen B.
 Pada titik a3 masih dalam pendinginan dan terbentuk padatan lebih banyak . dan
jumlah relatif padatan dan cairan (yang berada dalam kesetimbangan), pad tahap ini
padatan dan cairan masing-masing berjumlah sama.
 Fase cair lebih kaya akan B daripada sebelumnya (komposisi dinyatakan dengan b3)
karena komponen A sudah mengendap.
 Cair + B; cairan + padatan B dan kaya akan komponen A.
 Pada titik a4, komposisi cairan lebih sedikit dari pada di a3, membentuk padatan dan
terletak pada temperatur eutektik.
 Tada Te padatan mudah dilelehkan.
 Larutan dengan komposisi disebelah kanan e mengendapkan A ketika larutan itu
mendingin dan larutan disebelah kiri e mengedapkan B.
 Pada titik a5, kedua fase titik a5’ untuk bagian padatan B hampir murni dan a5” untuk
padatan A hampir murni.

C. Contoh lain diagram fase cair-cair


Diagram fase sistemH2O-Et3N
T

fase-2

a’ b’

T1c

fase-1

H2O Et3N

Keterangan :
 Fase 1 adalah fase dimana komponen air dan etilen bercampur sempurna dan antar
komponennya tidak bisa dibedakan lagi.
 Fase 2 adalah fase yang terdiri atas dua campuran dan antar komponennya masih
dapat dibedakan.
 Pada temperatur kritis bawah terjadi penggabungan fase,sehingga beda antara kedua
fase tidak tampak lagi (membentuk satu fase).
 a’ adalah komponen yang mengandung H 2O dan sedikit dijenuhi oleh etilamina pada
suhu tertentu.
 b’ adalah komponen yang mengandung banyak Et3N.
 Garis hubung pada gambar menghubungkan dua fase yang berada dalam
kesetimbangan.
D. Contoh lain diagram fase padat-cair
Diagram fase sistem Bi-Cd

0% Cd 20% Cd 40% Cd 100% Cd L


80% Cd
A

B J
G

T D
C

Bi + Liquid
Cd + Liquid
F H
K
E

waktu Bi Persen berat Cd Cd

Keterangan :
 Titik L merupakan titik dimana Cd meleleh.
 Titik J merupakan titik dimana Bi meleleh.
Sehinggapada titik JKL terdiri dari satu fase.
 Pada suhu tertentu terjadi kondisi dimana larutan menghasilkan dua padatan disebut
titik eutektik.
 Untuk komposisi 40% Cd terjadi pertemuan antara lereng kurva pendinginan Bi dan
Cd yang menghasilkan garin mendatar.
 Pada suhu ini Bi dan Cd mengkristal dan keluar dari larutan, menghasilkan padatan
Bi dan Cd yang murni.

Anda mungkin juga menyukai