Anda di halaman 1dari 24

Disusun oleh :

Kelompok 1
1. Fakhirah Rachma Bahaweres (K011191039)
2. Nur Said Rais (K011191034)
3. Fikri maulana(K011191029)
4. Ika Rezki Pratiwi (K011191054)
5. Melati Fardin (K011191135)
6. Aziza Hamka (K011191010)
7. Salsabila Tarisa (K011191015)
8. Nahdah Nur Laili (K011191046)
9. Ainun Mardhiyah Abdilllah (K011191050)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………… 1


Daftar Isi ……………………………………………………………………. 2
Kata Pengantar ……………………………………………………………… 3
Pendahuluan ………………………………………………………………… 4
a. Latar Belakang ……………………………………………………… 4
b. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 4
c. Tujuan Pembahasan ………………………………………………… 5
Pembahasan ………………………………………………………………… 6
a. Definisi Negara Maritim …………………………………………….. 6
b. Indonesia disebut sebagai Negara Maritim dan Sektor – sektornya …. 6
c. Potensi sumber daya laut Indonesia …………………………………. 11
d. Implikasi Pemanfaatan Sumber Daya Laut Indonesia ………………. 18
e. Aturan yang terkait dengan keadaan Indonesia sebagai Negara Maritim.21

Kesimpulan …………………………………………………………………. 23
Penutup ……………………………………………………………………… 23
Daftar Pustaka ………………………………………………………………. 24

Page | 2
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, Limpahan Rahmat dan Hidayah oleh Allah SWT yang


telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul "POTENSI MARITIM di INDONESIA” Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Wawasan Sosial Budaya Martim.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar besarnya.

Kelompok I

Page | 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas
lautan lebih besar daripada daratan. Hal tersebut membuat Indonesia dikenal
sebagai negara maritim sudah sejak lama dan memiliki potensi untuk menjadi
poros maritim dunia. Potensi maritim yang dimiliki Indonesia dapat dilihat dari
berbagai sektor, antara lain sektor kelautan dan perikanan, perhubungan jalur
internasional, pariwisata bahari, dan sektor lainnya. Potensi-potensi tersebut
merupakan sebuah andalan dalam menjawab tantangan dan peluang dalam
mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim Indonesia.
Potensi sumber daya kelautan negara Indonesia selama ini telah
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi keberhasilan pembangunan
nasional. Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran laut menjadi
signifikan serta dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara. Sumbangan
tersebut antara lain berupa peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan
kerja, penyediaan bahan kebutuhan dasar, perolehan devisa, dan juga
pembangunan daerah.
Dengan potensi wilayah laut yang sangat luas dan sumberdaya alam
serta sumberdaya manusia yang dimiliki Indonesia, kelautan sesungguhnya
memiliki keunggulan komparatif, keunggulan kooperatif, dan keunggulan
kompetitif untuk menjadi sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional
dimasa depan.
Oleh karena itu, penulisan makalah ini diharapkan dapat membantu
perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia dalam mewujudkan Indonesia
sebagai negara maritim yang maju.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Negara Maritim?
2. Mengapa Indonesia disebut sebagai Negara Maritim? Apa saja sektor-
sektornya?
3. Apa saja potensi sumber daya laut Indonesia?
4. Bagaimana implikasi pemanfaatan sumber daya laut ?
5. Apakah ada aturan yang terkait dengan keadaan Indonesia sebagai Negara
Maritim?

Page | 4
C. Tujuan
Tujuan Umum :
“ Untuk mengetahui Potensi Maritim di Indonesia”
Tujuan Khusus :
1. Agar dapat mengetahui Definisi Negara Maritim.
2. Agar dapat mengetahui Indonesia disebut sebagai Negara Maritim dan
Sektor – sektornya.
3. Agar dapat mengetahui potensi sumber daya laut Indonesia.
4. Agar dapat mengetahui Indonesia memanfaatkan Sumber Daya Lautnya.
5. Agar dapat mengetahui aturan yang terkait dengan keadaan Indonesia
sebagai Negara Maritim.

Page | 5
PEMBAHASAN
A. Negara maritime
Maritim berasal dari bahasa inggris yaitu maritime, yang berarti
navigasi. Maritim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
berkenan dengan laut : berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di
laut.
Pengertian maritime menurut para ahli :
1. Negara maritime adalah Negara yang banyak dikelilingi oleh wilayah laut
(miifin).
2. Negara maritime adalah Negara yang sebagian besar penduduknya bekerja
diwilayah perairan (merman).
3. Maritime ada kalanya dimaksudkan hanya berhubungan dengan angkatan
laut, kadang-kadang diartikan juga sebagai angkatan laut dalam konteks
yang lebih luas yaitu dalam kaitannya dengan semua kegiatan yang
berhubungan dengan komersial dan penggunaan nonmiliter terhadap laut
(Geoffrey Till dalam bukunya, Seapower)
Konsep Negara maritim adalah konsep yang mengedepankan untuk
memanfaatkan semua sumber daya alam di wilayah laut untuk kepentingan
rakyat dan memakmurkan sebuah Negara.
B. Indonesia disebut sebagai Negara Maritim dan Sektor – Sektornya
Potensi maritim yang dimiliki Indonesia tentunya dapat dilihat dari
berbagai sektor, antara lain sektor kelautan dan perikanan, pariwisata bahari,
perhubungan jalur internasional, maupun sektor lainnya. Potensi-potensi
tersebut merupakan sebuah andalan dalam menjawab tantangan dan peluang
dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritime dunia.
Pernyataan tersebut didasari bahwa potensi sumber daya kelautan yang
besar yakni 75% wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah
laut dan selama ini telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi
keberhasilan pembangunan nasional. Sumbangan yang sangat berarti dari
sumber daya kelautan tersebut, antara lain berupa penyediaan bahan kebutuhan
dasar, peningkatan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, perolehan devisa
dan pembangunan daerah.

Page | 6
Dengan potensi laut yang sangat luas dan sumber daya alam serta
sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, kelautan sesungguhnya
memiliki keunggulan kompratif, kooperatif dan kompetitif untuk menjadi
sektor unggulan dalam kiprah pembangunan nasional di masa depan.
1. Potensi Sumber daya Kelautan dan Perikanan
Pembangunan kelautan selama tiga dasawarsa terakhir selalu
diposisikan sebagai pinggiran (peryphery) dalam pembangunan ekonomi
nasional (Kusumastanto, PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
KELAUTAN DALAM MEMPERKOKOH PEREKONOMIAN
NASIONAL ABAD 21, 2004).
Dengan posisi semacam ini, sektor kelautan dan perikanan bukan
menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi nasional.
Kondisi ini menjadi menjadi ironis mengingat hampir 75 % wilayah
Indonesia merupakan lautan dengan potensi yang sangat besar serta berada
pada posisi geo-politis yang penting yakni Lautan Pasifik dan Lautan
Hindia. Laut memiliki fungsi penting bagi kehidupan masyarakat
Indonesia sebelum terjadi pergeseran ke ekonomi darat. Laut memiliki
fungsi antara lain sebagai sumberdaya perhubungan transportasi dan
komikasi SLOC (sea lane of communication) dan SLOT (sea lane of
trade) merupakan sebuah potensi besar untuk pola hubungan internasional
yang lebih komperehensif.
Salah satu hal yang harus menjadi pusat perhatian bagi Indonesia
adalah masalah-masalah kemaritiman, sehingga baik masyarakat pesisir
laut ataupun negara dapat dengan maksimal memainkan peran untuk
memanfaatkan potensi bahari sebagai objek ekonomi.
2. Potensi Sumber daya Perhubungan Jalur Internasional
Posisi strategis Indonesia sebagai jalur lintas laut internasional
tidak bisa di pungkiri lagi. Dalam hal ini, laut bisa di posisikan sebagai
instrument politik internasionalnya. Sehingga dengan kata lain laut dapat
dijadikan sebagai instrument pemersatu bangsa dengan asumsi terkait
masalah kedaulatan, sebagai instrument transportasi laut atau jalur dagang,
instrument pengendalian sumberdaya, media pertahanan dan keamanan

Page | 7
serta sebagai instrument memberikan pengaruh dalam neighbor policy
ataupun internasionalism policy.
Dengan dukungan sebagai negara dengan postur negara kepulauan
terbesar, diikuti dengan sumberdaya yang melimpah, serta ditambah
dengan posisi yang strategis serta dilengkapi dengan lingkungan pariwisata
yang potensial, bisa menjadi amunisi bagi Indonesia Berjaya di lautnya
sendiri. Selain itu, dukungan dari jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia
(ALKI) yang dapat dipergunakan sebagai lalu lintas pelayaran
internasional. Salah satu alasan penting mengapa laut dijadikan sebagai
alat penting dalam konteks maritime adalah ketika laut tersebut dapat
menjadi akses jalur perdagangan internasional.
Dengan memahami laut sebagai jalur perdagangan lintas negara
yang non-konvensional tentunya diperlukan suatu tata kelola yang baik
untuk menjamin letak strategis tersebut sebagai instrument mencapai
kepentingan negara.
Gambar B 2 Letak Geopolitik Indonesia Jalur Perdagangan Dunia

Sumber: google.co.id/gambar
Gambar diatas menunjukan bahwa letak geopolitik Indonesia yang
sangatlah strategis menjadi alur perdagangan internasional. Dimana 90
persen perdagangan dunia selalu melewati laut sebagai modal transportasi
perjalanan baik barang maupun jasa.
Dalam konteks ini Indonesia memperoleh 1.500 USD setiap
tahunnya dari hasil pajak lalu lalang kapal kapal internasional. Posisi
tersebut jelas menunjukan bahwa Indonesia dari zaman sejarah hingga

Page | 8
sekarang tetap menjadi pilihan strategis perdagangan internasional sebagai
akses mudah membawa logistik.
Gambar B 2 Poros Maritim Dunia

Sumber: Tri Sulistiyaningtiyasi, 2015


Secara kontekstual bahwa posisi strategis Indonesia dari dulu
hingga sekarang tidak ada yang berubah sedikitpun. Wilayah maritime
masih menjadi pilihan alternatif bagi sejumlah negara untuk
menghubungkan kepentingan-kepentingan mereka ketika jalur darat tidak
dapat membawa sejumlah logistik dalam kondisi lebih besar seperti
minyak hasil tambang, maupun hasil kelautan. Oleh Karena itu, dengan
posisi Indonesia yang menguasai jalur laut internasional bukan tidak
mungkin jika nantinya Indonesia dapat Berjaya minimal adalah Asia
Pasifik.
Dengan potensi dari selat malaka yang dilewati oleh sekitar 90.000
kapal setiap tahunnya, dan 200 kapal setiap hari yang membawa logistik
bisa dijadikan politik spasial bagi Indonesia untuk lebih aktif dalam
menggunakan laut sebagai kekuatan potensial negara.
3. Potensi Sumber daya Pariwisata
Sektor pariwista merupakan sektor yang paling efisien dalam
bidang kelautan, sehingga pengembangan kepariwisataan bahari perlu
mendapatkan prioritas di Indonesia. Pembangunan sumberdaya wisata
bahari dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan obyek dan daya tarik
wisata yang dilakukan secara optimal. Berbagai obyek dan daya Tarik

Page | 9
wisata yang dapat dimanfaatkan antara lain wisata alam (pantai),
keragaman flora dan fauna (biodiversity), seperti taman laut wisata alam
(ecotourism), wisata bisnis wisata budaya, maupun wisata olah raga.
Dengan potensi wisata bahari yang tersebar di hampir sebagian besar
kabupaten/kota yang memiliki pesisir akan membawa dampak langsung
yang sangat besar kepada pendapatan masyarakat lokal dan pemerintah
daerah.
Sektor pariwisata juga menjadi salah satu instrument Negara untuk
menarik devisa Negara dari tingkat kepuasan menikmati alam oleh
pariwisatawan. Artinya, Negara tidak perlu melakukan kontak fisik secara
langsung untuk dapat merain devisa Negara, cukup dengan merawat
sejumlah tempat destinasi yang ada sebagai objek penarik simpati
wisatawan asing. Lagi dan lagi, kondisi ini menjadi sebuah peluang besar
bagi Indonesia yang mempunyai banyak keindahan alam yang luar biasa.
Perlu disadari bahwa wisata dalam bidang tertentu akan cenderung
berpengaruh terhadap bidang wisata lainnya. Sebut saja lokasi wisata
bahari di pantai Kuta Bali, atau pantai Pandawa Bali yang sudah
mendunia. Bahkan menimbulkan banyak asumsi yang dimaksud dengan
Indonesia adalah pulau Bali itu sendiri. Artinya dapat disimpulkan, akan
mustahil seorang wisatawan asing yang berkunjung ke Bali tidak
menikmati seni tarian Bali, berbelanja pernak-pernik ataupun kuliner di
Bali, dan aktivitas lainnya. Oleh sebab itu, efek inilah yang sering disebut
dengan ekowisata.
Indonesia pastinya memiliki beberapa tempat yang dijadikan
prioritas ekowisata bahari dari sabang sampai dengan merauke. Dimulai
dari Pulau Nias yang merupakan sebuah pulai kecil di Provinsi Sumatera
Barat dengan tujuan wisata bahari seperti Pantai Sorake, Pantai Fofola,
Pantai Hoya, Pantai Onolimbu, dan lainnya. Kemudian bergeser ke pulau
Sabang, dengan objek wisata bahari seperti Pulau Weh, Pantai Gapang,
Pantai Iboih, Pantai Rubiah, Pantai Paradiso, Danau Aneuk Laot. Setelah
itu melihat daerah Raja Ampat dan sekitarnya dengan objek wisata bahari
seperti Pulau Kofiau, Misool, Waigeo Selatan dan Barat, Kepulauan Ayau.

Page | 10
Kemudian ada Anambas, dengan objek wisata 19 pulau, diikuti
oleh Wakatobi dengan objek TN Wakatobi (Pulau Wangi-Wangi, Pulau
Kaledupa, Pulau Tomea, Pulau Binongko). Masih di Pulau Sulawesi yaitu
di Bunaken juga terdapat TN Bunaken (Pulau Bunaken, Pulau Siladen,
Pulau Montehage, Pulau Nain). Kemudian ada juga Pulau yang tidak kalah
dengan Pulau Bali yaitu Pulau Lombok, dengan tujuan wisata TN Gunung
Rinjani, Segenter, Desa Bayan, Senaru, Air Terjun Sendang Gile, Gunung
Rinjani, Tebebatu, Air Terjun Jukut, dan yang terakhir Pulau Flaures yang
tidak kalah indah dengan objek wisata Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau
Sabolo Besar, dan Danau Kelimutu (KALTIM, 2015).
Banyaknya potensi ekowisata yang dimiliki Indonesia bisa
dijadikan daya Tarik bagi sejumlah wisatawan asing untuk berkunjung ke
Indonesia yang tentunya akan menghasilkan devisa negara. Potensi
maritime Indonesia dalam hal sumberdaya pariwisata ini sangat penting
agar dapat dikembangkan untuk membuat potensi maritime berupa objek
ekowisata bahari.
C. Potensi sumber daya laut Indonesia
Potensi kekayaan laut tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan
tambang seperti minyak bumi, emas, nikel, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan
lain-lain yang ada di bawah permukaan laut. Kekayaan lain dari sumber daya
laut adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain.
Sumber daya ini dikenal dengan sumber daya pesisir.
1. Perikanan
Gambar C 1 Perikanan

Sumber : Google picture

Page | 11
Salah satu potensi sumber daya laut yang telah lama dimanfaatkan
penduduk adalah sumber daya perikanan. Laut Indonesia memiliki angka
potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi
penangkapan ikan yang masih memungkinkan ikan untuk melakukan
regenerasi sehingga jumlah ikan yang ditangkap tidak akan mengurangi
populasi ikan.
Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang
diperbolehkan ialah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton
per tahun. Kenyataannya, jumlah tangkapan ikan di Indonesia mencapai 5,4
juta ton per tahun. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah
tangkapan yang diperbolehkan, yaitu sebesar 720.000 ton per tahun. Jika
dibandingkan sebaran potensi ikannya, tampak adanya perbedaan secara umum
antara Indonesia bagian Barat dan Timur.
Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman 75 meter, jenis
ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi yang agak
berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur yang kedalaman lautnya
mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia Timur, banyak ditemukan ikan
pelagis besar seperti tuna dan cakalang. Selain ikan tangkap (ikan yang tersedia
di lautan), penduduk Indonesia juga melakukan budidaya ikan di daerah
pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak penduduk yang mengembangkan
usaha tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan adalah ikan bandeng dan
udang
Kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, padang lamun, rumput laut, dan terumbu karang. Indonesia
memiliki 13.466 pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Panjang garis
pantai Indonesia mencapai 81.000 km atau kedua terpanjang di dunia setelah
Kanada. Oleh karena itulah, potensi sumber daya alam wilayah pesisir sangat
penting bagi Indonesia.

Page | 12
2. Hutan Mangrove
Gambar C 2 Hutan Mangrove

Sumber : Google picture

Hutan mangrove atau lebih dikenal masyarakat sebagai hutan bakau


merupakan tipe hutan yang terletak di daerah pasang surut air laut. Pada saat
air pasang, hutan mangrove tergenang oleh air laut dan pada saat surut,
hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Biasanya hutan mangrove
berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara sungai,
maupun laguna.
Tumbuhan yang hidup di hutan mangrove tahan terhadap garam
yang terkandung dalam air laut. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologis
dan fungsi ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai
habitat atau tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan,
atau berkembang biak. Fungsi ekologis lainnya dari hutan mangrove adalah
melindungi pantai dari abrasi air laut.
Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomi dari kayu
dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Penduduk biasanya
memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar dan bahan pembuat arang
Daerah pantai yang menglami abrasi akibat tidak ditumbuhi hutan bakau
atau mangrove. Kayu bakau dapat juga dijadikan bahan pembuat kertas.
Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis hewan yang
bernilai ekonomi, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang
biak di wilayah ini.

Page | 13
3. Terumbu Karang
Gambar C 3 Terumbu Karang

Sumber : Google picture

Terumbu karang merupakan terumbu yang terbentuk dari kapur yang


sebagian besar dihasilkan dari koral. Terumbu itu sendiri berarti batuan
sedimen kapur di laut. Koral adalah binatang yang menghasilkan kapur
untuk kerangka tubuhnya. Jika ribuan koral membentuk koloni, mereka
akan membentuk karang. Terumbu karang menyimpan kekayaan biota laut
dan panorama yang indah.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki terumbu karang
terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284.300 km2
atau 18% dari terumbu karang yang ada di dunia. Kekayaan terumbu
karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, tetapi juga keanekaragaman
hayati yang hidup di dalamnya.
Keanekaragaman hayati terumbu karang juga yang tertinggi di
dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 590 jenis karang, 2.500 jenis
moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan.Terumbu karang akan tumbuh
dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O – 29O C.
Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari suhu perairan tersebut,
pertumbuhan terumbu karang kurang bagus. Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantas jika terumbu
karangbanyak ditemukan di Indonesia. Terumbu karang juga akan tumbuh
dengan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal.

Page | 14
Kedalaman air yang baik untuk pertumbuhan terumbu karang tidak
lebih dari 18 meter. Daerah Raja Ampat, Papua merupakan taman laut
terbesar di Indonesia dan memiliki 537 spesies karang atau 75% spesies
terumbu karang dunia. Selain terumbu karang, terdapat pula 1.000 spesies
ikan karang dan 700 spesies moluska. Selain Raja Ampat, terdapat pula
Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara (390 spesies), Wakatobi di
Sulawesi Tenggara, dan lain-lain. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut,
pertumbuhan terumbu karang juga kurang baik.
Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan
salinitas atau kandungan garam air laut yang tinggi. Oleh karena itu,
terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air
lautnya menurun akibat masuknya air sungai ke laut.
Adapun gambaran tentang manfaat terumbu karang tersebut adalah
sebagai berikut.
a) Manfaat ekonomi, yaitu sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan
objek wisata bahari.
b) Manfaat ekologis, yaitu mengurangi hempasan gelombang pantai yang
dapat berakibat terjadinya abrasi.
c) Manfaat sosial ekonomi, yaitu sebagai sumber perikanan yang dapat
meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga
menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan
penduduk sekitar dari pariwisata.
4. Padang Lamun
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Spermatophyta) yang
sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup di bawah permukaan air
laut (FORTES, 1990). Lamun hidup di perairan dangkal agak berpasir,
sering juga dijumpai di ekosistem terumbu karang. Lamun membentuk
padang yang luas dan lebat di dasar laut yang masih terjangkau oleh cahaya
matahari dengan tingkat energi cahaya yang memadai bagi
pertumbuhannya. Lamun tumbuh tegak, berdaun tipis yang bentuknya mirip
pita dan berakar jalar.

Page | 15
Tunas - tunas tumbuh dari rhizoma, yaitu bagian rumput yang
tumbuh menjalar di bawah permukaan dasar laut. Lamun berbuah dan
menghasilkan biji. Pertumbuhan padang lamun memerlukan sirkulasi air
yang baik. Air yang mengalir inilah yang menghantarkan zat-zat nutrien dan
oksigen serta mengangkut hasil metabolisme lamun, seperti karbon dioksida
(CO2) keluar daerah padang lamun.
Secara umum semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, namun
padang lamun yang luas hanya dijumpai pada dasar laut lumpur pasiran dan
tebal. Padang lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan rawa
mangrove dan terumbu karang. Di wilayah perairan Indonesia terdapat
sedikitnya 7 marga dan 13 jenis lamun, antara lain jenis Enhalus acaroides
dari suku Hydrocharitaceae.
Penyebaran ekosistem padang lamun di Indonesia (Den HARTOG,
1970) mencakup perairan Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Nusa Tenggara dan Irian Jaya. Di dunia, secara geografis lamun ini
tampaknya memang terpusat di dua wilayah yaitu di Indo Pasifik Barat dan
Karibia. Keberadaan padang lamun dapat menstabilkan dasar laut. Padang
lamun berfungsi sebagai perangkap sedimen dan distabilkan.
Padang lamun merupakan daerah penggembalaan (grazing ground)
bagi hewan-hewan laut seperti "duyung" (mamalia), penyu laut, bulu babi
dan beberapa jenis ikan. Padang lamun juga merupakan daerah asuhan
(nursery ground) bagi larva-larva berbagai jenis ikan. Tumbuhan lamun
dapat digunakan sebagai bahan makanan dan pupuk. Misalnya samo-samo
(Enhalus acaroides) oleh penduduk Kepulauan Seribu dimanfaatkan bijinya
sebagai bahan makanan.
5. Rumput laut (benthic algae)
Potensi rumput laut (alga) di perairan Indonesia dapat diamati dari
potensi lahan budidaya rumput laut yang tersebar di 26 propinsi di Indonesia.
Potensi rumput laut di Indonesia mencakup areal seluas 26.700 ha dengan
potensi produksi sebesar 462.400 ton/ tahun (DAHURI et al, 19964.

Page | 16
Budidaya rumput laut sudah sejak lama dilakukan oleh masyarakat di
daerah pantai seperti Bali, PP. Seribu, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Utara dan Maluku.
Perkembangan budidaya tersebut mengalami pasang surut akibat
masalah pemasaran yang turun naik tidak menentu. Namun sekarang
pemasarannya tidak masalah justru karena krisis ekonomi membawa angin
segar bagi produk pertanian untuk ekspor dengan naiknya nilai dolar
(ATMADJA et al, 1996).
Secara tradisional rumput laut dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir
terutama sebagai bahan pangan, seperti untuk lalapan, sayur, acar, manisan,
kue, selain juga dimanfaatkan sebagai obat (NONTJI, 1987). Pemanfaatan
untuk industri dan sebagai komoditas ekspor berkembang pesat pada beberapa
dasawarsa terakhir ini.
Pemanfaatan rumput laut untuk industri terutama oleh kandungan
senyawa kimia didalamnya, khususnya karagenan, agar, dan algin. Karagenan
merupakan bahan kimia yang dapat diperoleh dari berbagai jenis alga merah
seperti Gelidium, Gracilaria dan Hypnea, Algin banyak digunakan dalam
industri kosmetika sebagai bahan pembuat sabun, cream, lotion, shampo,
dalam industri farmasi digunakan untuk membuat emulsifier, stabilizer, tablet,
salep, kapsul, dan filter.
Algin juga dipakai dalam industri tekstil, keramik, fotografi, dan
sebagai bahan aditif. Agar-agar merupakan bahan baku pokok pembuatan
tepung agar-agar, baik untuk industri skala besar maupun dalam industri rumah
tangga. Agar-agar dipakai dalam industri makanan sebagai thickener dan
stabilizer, pada industri farmasi dan bidang mikrobiologi untuk kultur bakteri.
Bidang industri kecantikan memanfaatkan agar-agar untuk pembuatan
bahan dasar salep, cream, sabun, lotion dan lain sebagainya. Karagenan dengan
kualitas yang jauh lebih bagus dari agar-agar, juga banyak digunakan dalam
berbagai industri seperti juga algin dan agar-agar.
Dengan melihat besarnya potensi pemanfaatan alga, terutama untuk
ekspor, maka saat ini usaha budidayanya mulai semarak dilakukan masyarakat
pesisir.

Page | 17
Usaha budidaya rumput laut ini berkembang di Kepulauan Seribu
(Jakarta), Bali, Pulau Samaringa (Sulawesi Tengah), Pulau Telang (Riau), dan
Teluk Lampung. Jenis rumput laut yang dibudidayakan yaitu Kappaphychus
alvarezii, yang sebelumnya dikenal sebagaiEcheuma alvarezii.
6. Bahan-bahan Bioaktif
Bahan-bahan bioaktif (Bioactive sub-stances) atau berbagai macam
bahan kimia yang terkandung dalam tubuh biota laut merupakan potensi yang
sangat besar bagi penyediaan bahan baku industri farmasi, kosmetika, pangan
dan industri bioteknologi lainnya. Sejauh ini, pemanfaatan potensi bahan-bahan
bioaktif untuk keperluan industri terutama bioteknologi masih rendah
(DAHURI et al., 1996).
Pemanfaatan bahan-bahan bioaktif (natural product) dari biota laut
praktis belum berkembang, padahal di negara-negara seperti Amerika Serikat,
Jepang, dan Malaysia, industri bioteknologi yang mengelola bahan-bahan
bioaktif dari laut telah menjadi salah satu industri andalan. Di Hawai, Amerika
Serikat, yang hanya memiliki sedikit terumbu karang, telah berhasil
mengembangkan industri pembuatan tulang dan gigi palsu yang terbuat dari
hewan karang. Di Madagaskar, salah satu jenis biota terumbu karang telah
diekstrak zat bioaktifnya untuk industri obat anti kanker. Indonesia yang
memiliki keanekaragaman hayati tinggi mempunyai potensi besar untuk
mengembangkan industri bioteknologi. Hal ini merupakan tantangan untuk
diwujudkan untuk dinikmati hasilnya.
D. Implikasi pemanfaatan sumber daya laut
Wilayah laut yang luas dengan potensi sumberdaya yang menjanjikan,
dan banyaknya masyarakat nelayan yang terlibat, menempatkan perikanan
menjadi bidang dengan prospek yang menantang untuk dikembangkan secara
lebih proposional. Pembangunan perikanan termasuk budidaya laut perlu
ditingkatkan, baik sarana, prasarana, maupun sumberdaya manusianya
sehingga potensi biota laut dapat dimanfaatkan secara optimal, dengan tetap
memperhatikan kelestarian daya dukungnya.
Pembangunan perikanan juga ditujukan untuk terwujudnya industri
perikanan yang mandiri didukung oleh usaha yang mantap dalam

Page | 18
pengelolaan, penangkapan, budidaya laut, pengolahan dan pemasaran
hasilnya sesuai dengan potensi lestari sekaligus meningkatkan taraf hidup
nelayan. Pembangunan perikanan laut bertujuan untuk dapat memanfaatkan
sumber daya secara optimal tanpa mengganggu kelestariannya serta
diharapkan dapat memberikan kesejahteraan pada masyarakat nelayan
melalui tenaga kerja dan dapat meningkatkan pendapatan negara melalui
pajak pendapatan dan devisa dari ekspor produknya.
Dengan demikian diharapkan pemanfaatan sumber daya hayati laut
akan membuka kesempatan lapangan kerja dan bidang usaha baru.
Pemanfaatan sumber daya laut senantiasa didasarkan pada strategi
berkelanjutan (sustainable), dimana pemanfaatan dan pendayagunaannya
harus memperhatikan aspek pelestarian.
Upaya pelestarian dimaksudkan untuk mengatur pemanfaatan sumber
daya laut dengan tetap memperhatikan daya dukungnya secara optimal.
Untuk itu perlu dilakukan pengusahaan yang tepat yang berorientasi pada
potensi lestari sumber kekayaan laut guna mencegah eksploitasi dan
eksplorasi yang berlebihan. Untuk maksud tersebut, informasi yang terkaitan
dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) dan potensi (MSY)
mempunyai peran penting dalam perencanaan pembangunan perikanan.
Jumlah kapal ikan yang boleh beroperai di suatu perairan harus dihubungkan
dengan keberadaan nilai JTB dan potensinya (DAHURI et al., 1996). Jumlah
JTB adalah sekitar 70-90% dari total potensinya sesuai dengan kemampuan
reproduksi jenis yang ditangkap. Untuk beberapa jenis yang kemampuan
reproduksinya rendah, seperti ikan kerapu dll., maka nilai JTB nya akan lebih
rendah daripada angka tersebut.
Pembangunan disektor kelautan terutama dalam hal pengelolaan dan
pemanfaatan potensi sumber daya hayati laut sampai saat ini masih
berorientasi pada peningkatan produksi hasil dari eksploitasi potensi sumber
daya perikanan laut maupun budidaya untuk mengejar target pertumbuhan
sektoral. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut selama ini kurang
memperhatikan peningkatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan
rakyat.

Page | 19
Eksploitasi itu tidak memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat
pesisir (nelayan dan petani ikan kecil) serta kurang menyediakan lapangan
kerja baru yang sangat penting dalam mengurangi problem pengangguran,
apalagi bagi penerimaan negara. Masyarakat nelayan masih tergolong
masyarakat miskin yang bermukim di desa-desa pesisir. Masyarakat nelayan
umumnya berpendidikan rendah, dan sebagian besar bahkan tidak tamat SD.
Pemukiman masyarakat nelayan di desa pesisir terkonsentrasi pada
pusat-pusat kegiatan penangkapan ikan yang berlokasi di daerah perairan
padat, seperti utara Jawa, Selat Malaka, dan Selat Bali sehingga menyebabkan
adanya tekanan penangkapan yang cukup intensif dan melebihi daya dukung
sumber daya laut yang tersedia. Masalah lain yang dihadapi adalah
pengetahuan nelayan yang masih rendah, kurangnya prasarana sosial, serta
belum adanya alternatif mata pencaharian nelayan pada saat paceklik.
Hal demikian merupakan tantangan untuk meningkatkan harkat dan
taraf hidup masyarakat nelayan sebagai bagian dari upaya pengentasan
kemiskinan. Dalam upaya meningkatkan harkat dan taraf hidup masyarakat
nelayan dan desa-desa pesisir, beberapa hal perlu dilakukan, antara lain
1. Mendorong usaha peningkatan hasil tangkap nelayan kecil melalui
penyediaan wilayah penangkapan yang bebas dari persaingan dengan
kapal penangkap ikan berteknologi canggih,
2. Meningkatkan produksi usaha nelayan kecil dan membina industri kecil
pengolahan hasil laut,
3. Meningkatkan keandalan system distribusi/ pemasaran,
4. Mengembangkan sentra produksi perikanan dalam upaya meningkatkan
produktivitas dan peran serta masyarakat desa pantai.
Budidaya laut yang masih terbuka peluang pengembangannya,
merupakan kegiatan yang akan melestarikan sumber daya berbagai komoditas
perikanan ekonomis penting dan menjamin kontinyuitas produksinya, juga
membuka peluang angkatan kerja bagi masyarakat (khususnya nelayan)
maupun bidang usaha. Komoditas penting perikanan bisa sebagai bahan
pangan maupun bahan dasar (raw material) suatu industri.

Page | 20
Kita tidak bisa mengandalkan sumber daya alam secara terus menerus,
karena stok alam adalah terbatas. Rekayasa budidaya laut adalah tumpuan
kedepan, untuk bisa diwujudkan secepat mungkin. Kekayaan laut Indonesia
begitu melimpah, tetapi Indonesia belum mampu mengelolanya dengan baik.
Kekayaan tersebut tidak hanya dalam bentuk ikan dan bahan tambang,
tetapi juga keindahan pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan
ikan-ikan yang hidup di sana. Pantai yang indah dengan pasir putihnya
banyak ditemukan di Indonesia. Akan tetapi, wisatawan yang berkunjung ke
beberapa negara tetangga masih lebih banyak dibandingkan dengan yang
berkunjung ke Indonesia.
Padahal keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia jauh lebih
menarik dibandingkan negara-negara tetangga tersebut. Jika demikian,
sebenarnya kita belum mensyukuri karunia Tuhan yang begitu besar berupa
kekayaan alam laut yang luar biasa.
E. Aturan yang terkait dengan keadaan Indonesia sebagai negara Maritim
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2014 Tentang Kelautan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
negara kepulauan memiliki sumber daya alam yang melimpah yang merupakan
rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa bagi seluruh bangsa dan negara
Indonesia yang harus dikelola secara berkelanjutan untuk memajukan
kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan bahwa wilayah laut sebagai bagian
terbesar dari wilayah Indonesia yang memiliki posisi dan nilai strategis dari
berbagai aspek kehidupan yang mencakup politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan,dan keamanan merupakan modal dasar pembangunan nasional serta
bahwa pengelolaan sumber daya kelautan dilakukan melalui sebuah kerangka
hukum untuk memberikan kepastian hukum dan manfaat bagi seluruh
masyarakat sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2017 Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia bahwa Indonesia memiliki
wilayah perairan yang sangat luas dengan potensi sumber daya kelautan yang
melimpah sehingga perlu dikelola secara optimal dan berkelanjutan dan bahwa

Page | 21
pengelolaan sumber daya kelautan dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-
cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dan dalam upaya memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Page | 22
KESIMPULAN

1. Maritim dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai berkenan


dengan laut, berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut.
Menurut Miifin negara maritim adalah negara yang banyak dikelilingi oleh
wilayah laut
2. Sektor – Sektor Sumber Daya Maritim Di Indonesia :
a. Sektor Kelautan dan Perikanan
b. Pariwisata Bahari
c. Perhubungan Jalur Internasional,
3. Potensi sumber daya laut Indonesia.
a. Potensi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
b. Potensi Sumber Daya Perhubungan Jalur Internasional
c. Potensi Sumber Daya Pariwisata
4. Implikasi Sumber Daya Laut di Indonesia :
Perikanan, Hutan Mangrove, Terumbu Karang, Padang Lamun, Bahan-
bahan Bioakti
5. Aturan yang terkait dengan keadaan Indonesia sebagai Negara Maritim.
a. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 Tentang
Kelautan.
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017
Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.

PENUTUP

Demikian makalah yang kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna yang seperti teman-teman harapkan. Maka dari itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, guna menjadikan
makalah ini lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan atas
perhatian kalian semua kami ucapkan terima kasih.

Page | 23
DAFTAR PUSTAKA

1. Aenk The Reds dkk, 2019, Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut,
https://www.academia.edu/9575103/Potensi_dan_Persebaran_Sumber_Da
ya_Laut
2. Anonim, 2019, Pengertian Negara Maritim Menurut Para Ahli,
https://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-negara-maritim-
menurut-para-ahli/
3. Anonim, 2019 , Potensi Maritim Indonesia,
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12096/5.BAB%20
II.pdf?sequence=5&isAllowed=y
4. Oseana, 1999, Pemanfaatan Sumber Daya Laut Dan Implikasinya Bagi
Masyarakat Nelayan,
http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxiv(4)1-9.pdf
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Tentang
Kebijakan Kelautan Indonesia
6. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 Tentang
Kelautan

Page | 24

Anda mungkin juga menyukai