Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya Kimia Analitik dibagi menjadi dua, yaitu : Kimia Analitik
Kualitatif dan Kimia Analitik Kuantitatif.

Kimia Analitik Kuantitatif adalah suatu analisa yang bertujuan untuk


mengidentifikasi penyusun – penyusun suatu zat, campuran – campuran zat atau
larutan – larutan yang biasanya unsur – unsur penyusun zat tersebut bergabung
yang satu dengan yang lain, sedang Kimia Analitik Kuantitatif dimaksudkan
untuk menentukan perbandingan relatif dari penyusun – penyusun tersebut. Jadi
dengan demikia jelaslah bahwa Kimia Analitik Kualitatif harus dilakukan
sebelum Kimia Analitik Kuantitatif, karena analisa secara kualitatif akan
memberikan suatu petunjuk tentang penyusun – penyusun yang ada dan terdapat
dalam suatu zat yang akan dianalisa, disamping itu juga akan membantu sebagai
pemandu pada metoda – metoda yang akan digunakan dalam analisa secara
kuantitatif.

Biasanya identifikasi suatu zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang
susunannya telah diketahui, sehingga terjadi suatu perubahan; perubahan ini
disebut suatu reaksi kimia. Zat yang susunan telah diketahui dan yang
menyebabkan terjadinya perubahan tersebut disebut “pereaksi”.

Analisa secara kualitatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara basa
(dimana reaksi terjadi dalam larutan yang biasanya sebagai pelarutnya adalah air),
dan cara kering. Dari kedua cara tersebut yang lebih penting adalah cara basah,
sehingga cara ini akan diuraikan lebih mendetail. Adapun keuntungan cara basah
terhadap cara kering adalah reaksi dapat terjadi dengan cepat, lagipula relatif lebih
mudah dikerjakan. Perubahan – perubahan yang terjadi dengan cara ini anatara
lain : terjadinya suatu endapan, terjadinya suatu perubahan larutan, atau
timbulnya suatu gas.

1
Dalam analisa secara kualitatif, reaksi – reaksi yang digunakan sebagian besar
adalah reaksi – reaksi : asam – asam, basah – basah dan garam –garam anorganik
dalam larutan air; adapun pelarut – pelarut lain jarang digunakan, kecuali untuk
keadaan – keadaan tertentu; oleh karenanya perlu diberikan pengertian umum dari
keadaan yang ada dalam larutan.

1.2 Maksud

Maksud diadakannya praktikum kimia analitik di semester dua ini adalah


untuk mendidik mahasiswa agar mempunyai kemampuan dalam menguasai materi
praktikum dan mempunyai ketrampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan
yang ada dlam labratorium

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum kimia analitik di semester dua ini adalah membantu
mahasiswa dalam praktikum di laboratorium ataupun dilapangan geologi sehingga
mempunyai cukup bekal dalam menentukan kandungan suatu unsur dalam sebuah
singkapan dan batuan . selain itu dapat berguna dikehidupan/ dunia kerja nantinya
.

2
BAB II
PERCOBAAN

2.1 Pengenalan Alat Laboratorium


2.1.1 Dasar Teori

Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara


kerja serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-
masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton,
1998).

2.1.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah:

1. Gelas Ukur
2. Tabung Reaksi
3. Penjepit Tabung Reaksi
4. Labu Ukur
5. Pengaduk Gelas
6. Pipet Tetes
7. Erlenmenyer
8. Gelas Alroji
9. Pipa Bengkok
10. Gelas Piala
11. Corong
12. Pipet Gondok
13. Rak Tabung Reaksi
14. Statif
15. Buret
16. Pembakaran Spirtus

3
2.1.3 Laporan pengenalan alat laboratorium

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Nama Alat Gambar Fungsi

4
No Nama Alat Gambar Fungsi

5
No Nama Alat Gambar Fungsi

6
2.2 Penyaringan Endapan
2.2.1 Dasar Teori

Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk


memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori
(penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara
pelarut dan zat terlarutnya.

2.2.2 Alat dan Bahan


1. Pipet
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
4. Corog
5. Tabung erlenmayer
6. Kertas saring
7. Pb(CH3COOH)2
8. H2SO4
9. Aquades

2.2.3 Cara Kerja


 Ambil 5 ml larutan Pb Asetat masukan dalam tabung pereaksi
 Tambahkan H2SO4 amati apa yang terjadi dan catat (endapan dan warna )
 Ambil kertas saring yang berbentuk lingkaran dan lipat menjadi ¼ lingkaran ,
kemudian lipat lagi 2-3 kali lipatan .
 Masukkan kertas saring dalam corong dan basahi sedikit dengan air suling
/aquades,agar kertas menempel pada dinding corong
 Pasang corong yang berkertas saring tersebut diatas erlenmayer untuk
menampung fitrat / air larutan pada endapan dan air cucian endapan .
 Tuangkan larutan yang akan disaring endapannya kedalam corong .
penuangan dibantu dengan gelas pengaduk , agar larutan mengarah ke lubang
corong . tuagkan sedikit demi sedikit dan hati hati agar tidak jatuh keluar
corong .

7
2.2.4 Laporan penyaringan endapan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

8
No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

9
2.3 Pembuatan dan Pengenalan Bau Gas NH3 dan Kertas Lakmus
2.3.1 Dasar Teori

Gas NH3 adalah gas yang dapat diketahui karena mempunyai bau, jadi
dapat diketahui karena tercium baunya (baunya tidak enak)

2.3.2 Alat dan Bahan


1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Penjepit
4. Spirtus
5. Bunsen
6. Kertas lakmus
7. NH4Cl
8. NaOH

2.3.3 Cara Kerja


 Ambil 4-5 tetes larutanNH4Cl masukkan kedalam tabung reaksi
 Tambahkan beberapa tetes larutan NaOH
 Peganglah tabung reaksi dengan penjepit , lalu dipanaskan sambil digoyang
goyangkan
 Arahkan mulut tabung ke tempat yang kosong dan tabung agak dicondongkan
 Setelah mendidih , angkat dari atas api jangan sampai larutan yang dididihkan
tumpah
 Praktekan cara membau gas dengan cara mengipas ipaskan tanah diatas mulut
tabung kearah hidung kita yang berjarak relatif jauh untuk membau yang
keluar .
 Dekatkan kertas lakmus merah kemulut tabung lihat apa yang terjadi dengan
kertas tersebut kemudian simpulkan .

10
2.3.4 Laporan Pembuatan dan Pengenalan Bau Gas NH3 dan Kertas Lakmus

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

11
2.4 Analisis Anion
2.4.1 Dasar Teori

Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion
dalam sampel.Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis
unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel.

2.4.2 Alat dan Bahan


1. Pipet tetes
2. Pipa bengkok
3. Tabung uji
4. Gelas ukur
5. Lampu spirtus
6. HCl
7. Ca(OH)2
8. Na2CO3
9. CaCl2
10. AgNO3

2.4.3 Cara Kerja

Uji coba anion karbonat

 Masukkan zat padat kalsium hidroksida sebanyak 5 gr , tambahkn HCl encer ,


hingga volume kira kira 10-25 ml, lalu tutup dengan gabus
 Jika perlu dipanaskan dan alirkan gas kedalam tabung yang berisi air kapur
 Air kapur akan mengeruh ini menunjukan adanya gas karbondioksida
 Jika pengaliran gas karbon dioksida terlalu lama kedala air kapur , maka
kekeruhan itu perlahan lahan akan hilang akibat terbentuknya suatu hidrogen
karbonat yang larut

12
uji coba anion hiddrogen karbonat

a) Didihkn NaHCO
b) Larutan tersebut ditambahkan CaCl2berlebih , terbentuk endapa putih
saring dan ambil fitratnya
c) Tambahkan filtrat dengan amoniak maka akan terbentuk endapan /
larutan menjadi keruh keputihan

2.4.4 Laporan Analisis Anion

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

13
No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

14
2.5 Analisis Kation
2.5.1 Dasar Teori

Kation Kalsium adalah logam putih perak, yang agak lunak, melebur pada
suhu 845oC. Kalsium membantuk kation kalsium (II) atau Ca2+ dalam larutan air.

2.5.2 Alat dan Bahan


1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. CaCl2
4. H2SO4
5. NH4OH
6. NaCO3

2.5.3 Cara Kerja


 10 tetes Kalsium diklorida ditambahkan 5 tetes Asam Sulfat kedaam tabung
reaksi , kemudian amati apa yang terjadi dengan larutan tersebut
 Setelah itu buat percobaan kedua , yaiu ambil 8 tetes kalsiu diklorida
ditambahkan dengan 4 tetes amoniak kemudian amati apa yang terjadi dengan
larutan tersebut
 Buatklah percobaan yang ketiga , 20-30 tetes magnesium sulfatditambah 15
tetes natrium hidroksida setelah tercampur , setelah larutan tersebut tercampur
bagi larutan tersebut menjadi 2 .larutan pertama campurkan dengan larutan
amoniak ,kemudian larutan yang ke 2 campur dengan natrium karbonat
.kemudian amati apa yang terjadi dengan kedua larutan tersebut .

15
2.5.4 Laporan Analisis Kation

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

16
No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

2.6 Pengenceran dengan Labu Ukur


2.6.1 Dasar Teori

Pengenceran dilakukan dengan cara membuat larutan standar dari larutan yang
konsentrasinya sudah diketahui. Membuat larutan standar HCl 0,1 N dari Larutan
0,2 N

2.6.2 Alat dan Bahan


1. Labu ukur
2. Pipet tetes
3. Corong
4. Gelas ukur
5. HCl
6. aquades

2.6.3 Cara Kerja


 50 ml asam klorida degan normalitas 0.2 masukan kedalam labu ukur
 Tambahkan aquades dengan normalitas 0.1
 Untuk mengetahui berapa banyak volume aquades yang dibutuhkan cari
menggunakan rumus pengenceran

17
2.6.4 Laporan Pengenceran dengan Labu Ukur

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

18
BAB III
ANALISIS KUANTITATIF

3.1 Analisis Kuantitatif Titrasi Volumetri

3.1.1 Dasar Teori

Titrasi adalah salah satu cara analisis yang sering dilakukan dalam analisis
kuantitatif. Dalam titrasi ini digunakan larutan standar. Larutan standar yaitu
larutan yang diketahui Normalitasnya dengan pasti. Pada proses titrasi, ada dua
zat yaitu zat yang konsentrasinya sudah diketahui yang disebut larutan standar,
larutan ini dimasukan kedalam buret sebagai zat penetrasi. Zat yang kedua yaitu
zat yang dititrasi yang akan ditentukan Normalitasnya dan ditempatkan ke dalam
erlenmeyer.

3.1.2 Alat dan Bahan

1. Buret
2. Indikator phenolptalin
3. HCl
4. NaOH
5. Corong
6. Erlenmayer
7. Penyangga Buret

3.1.3 Cara kerja

 Masukkan larutan standar HCl 0.1N dengan volume 20ml ke erlenmeye


 Ambil larutan NaOH sebanyak 100 ml dan masukkan kedalam buret
 Larutan standar tersebut campur dengan indikator pp sebnyak 3-4 tetes
 Bukalah kran buret teteskan pelan pelan titran ini kedalam erlenmeyer dan
goyangan zat yang dititrasi yang ada di erlenmayer ini perlahan lahan
 Bila sudah berwarna merah muda maka penambahan titran dihentikan

19
 Catat berapa banyak volume titran yang keluar dari buret
 Hitunglah normalitas larutan yang dititrasi menggunakan rumus titrasi

3.1.4 Laporan Analisis Kuantitatif

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

20
3.2 Penentuan Kadar Asam Cuka

3.2.1 Dasar Teori

Asam asetat, juga dikenal sebagai asam etanoat, adalah senyawa kimia
organik terbaik dikenal karena memberikan rasa asam pada cuka dan bau yang
tajam. Asam asetat adalah salah satu asam karboksilat paling sederhana (kedua-
paling sederhana, setelah asam format) dan memiliki rumus kimia CH3COOH.

3.2.2 Alat dan Bahan

1. Corong
2. Erlenmeyer
3. Buret
4. Penyangga Buret
5. Gelas Ukur
6. Pipet Tetes
7. Larutan asam cuka
8. NaOH
9. Indikator Pp

3.2.3 Cara Kerja

 Ambil larutan asam cuka dengan pipet tetes sebanyak 40 ml dan masukan
kedalam labu ukur
 Masukan larutan NaOH sebanyak 100 ml kedalam buret
 Tambahkan indikator pp sebanyak 2 tetes kedalam larutan asam cuka dan
kocok
 Lakukan titrasi tersebut dengan larutan standar NaOH sampai terjadi
perubahan warna pada larutan.

21
3.2.4 Laporan Penentuan Kadar Cuka

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

22
3.3 Standarisasi Larutan Natrium Hidroksida & Asam Oksalat

3.3.1 Dasar Teori

Pada standarisasi di atas, merupakan analisis kuantitatif volumetri berdasarkan


reaksi netralisasi dengan asidimetri dan alkalimetri. Keduanya dibedakan pada
larutan standarnya. Pada asidimetri dipakai asam sebagai larutan standar. Analisis
dilakukan dengan cara titrasi. Pada titrasi basa terdapat asam bebas, sebagai hasil
akhir diperoleh suatu garam.

3.3.2 Alat dan Bahan

1. Gelas Arloji
2. Buret
3. Corong
4. Labu Ukur
5. Gelas Piala
6. Pipet Tetes
7. H2C204
8. NaOH
9. Indikator Pp
10. Aquades

3.3.3 Cara Kerja

 Timbang asam oksalat sebayak 0,63 gram


 Masukan asam oksalat kedalam labu ukur dan tambahkan aquades sampai
batas. Lalu, Kocok larutan tersebut sampai asam oksalat larut
 Masukan larutan tadi kedalam buret
 Ambil 15 ml larutan NaOH kedalam gelas ukur dan masukan ke dalam
erlenmeyer

23
 Tambahkan larutan NaOH dengan aquades sebanyak 10 ml
 Tambahkan 3 tetes indikator pp pada larutan tadi
 Lakukan titrasi sampai berubah warna
 Catat volume asam oksalat yang dibutuhkan untuk titrasi
 Hitung konsentrasi NaOH dengan rumus V1N1=V2N2

2.2.4 Laporan Standarisasi Larutan Natrium Hidroksida & Asam Oksalat

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


Nama Praktikan : No. Mhs :

Acara Praktikum : Kelompok :

Alat : Pertemuan Ke :

Bahan : Tanggal :

No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

24
No Percobaan Pengamatan Reaksi Kesimpulan

25
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Semua sempel yang diujikan , ada beberapa sampel yang mengalami


perubahan , jadi hal ini menunjukan bahwa sampel-sampel tersebut positif
mengandung kation-kation dan anion-anion yang diujikan. Perubahan warna dan
endapan yang terjadi karena ada reaksi kimia yang terjadi ,adapula sampel yang
tidak mengalami perubahan walaupun terdapat jenis jenis kation dan anion yang
digunakan ,mungkin disebabkan beberapa faktor salah satu dari kondisi alat dan
bahan yang digunakan .

26
DAFTAR PUSTAKA

27
LAMPIRAN

28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Dadan Nugraha


2. Tempat & Tanggal lahir : Jayapura, 3 maret 2000
3. Alamat : Jl Madukoro No 10, Condongcatur, Kec Depok,
Kab Sleman, DIY
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Status : Mahasiswa
6. Agama : Islam
7. No Tlp : 081230235202
8. Email : ddnngrh03@gmail.com

Pendidikan Formal

2007-2013 : SDN Syekh Jamaludin

2013-2015 : SMPN 1 Binong

2015-2018 : SMAN 3 Subang

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat sebagai mana mestinya dengan
bentuk yang singkat. Atas pengertian dan kerjasama nya, saya ucapkan banyak
terima kasih.

Yogyakarta, Mei 2019

Dadan Nugraha

29

Anda mungkin juga menyukai