Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan penunjang

Diagnosa skabies perlu dipertimbangkan apabila ditemukan riwayat gatal, terutama pada malam
hari, mungkin juga ditemukan pada anggauta keluarga yang lain, dan terdapatanya lesi polimorf
terutama pada tempat predileksi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan ditemukannya tungau dengan
pemeriksaan mikroskop, yang dapat dilakukan dengan berbagi cara yaitu:
1. Kerokan kulit.
Diteteskan minyak mineral diatas papul atau terowongan baru yang utuh, kemudian dikerok
dengan skalpel steril untuk mengangkat atap papul atau terowongan yang kemudian dipindahkan
ke gelas obyek, ditutupi dengan kaca penutup dan diperiksa dengan mikroskop. Hasiul potif
apabila tampak tungau telur, larva, nimfa atau skibala pemeriksaan ini harus dilakukan dengan
hati-hati pada bayi dan anak atau penderita non-kooperatif.
2. Mengambil tungau dengan jarum.
Jarum dimasukkan kedalam terowongan pada bagian yang gelap (kecualai pada orang kulit hitam
pada titik yang putih) dan digerakkan tangensial. Tungau akan memegang ujung jarum dan dapat
diangkat keluar.
3. Epidermal shave biopsi.
Menemukan terowongan atau papul yang dicurigai diantara ibu jari dan jari telunjuk, dengan hati-
hati diiris puncak lesi dengan skalpel No. 15 yang dilakaukan sejajar dengan permukanan kulit.
Biopsi dilakaukan sangat superfisial sehingga tidak terjadi perdarahan dan tidak perlu anestesi.
Spesimen diletakkan pada gelas obyek lalu ditetesi minyak mineral dan diperiksa dengan
mikroskop.
4. Kuretai terowongan (Kuret dermal).
Kuretasi superfisial mengikuti sumbu pajang terowongan atau puncak papul kemudian kerokan
diperiksa dengan mikroskop, setelah diletakkan di gelas obyek dan ditetsi minyak mineral.
5. Tes tinta Burrow.
Papul skabies dilapisi dengan tinta pena, kemudian segera dihapus dengan alkohol, maka jejak
terowongan akan terlihat sebagai garis yang karakteristik, berbelok- belok, karena adanya tinta
yang masuk. Test ini tidak sakit dan dapat dikerjakan pada anak dan pada penderita non-
kooperatif.
6. Tetrasiklin topikal.
Larutan terasiklin dioleskan pada terowongan yang dicurigai. Setelah dikeringkan selama lima
menit hapus larutan tersebut dengan isopropilalkohol. Tetrasiklin akan berprestasi ke dalam
melalu kerusakan stratum korneum dan terowongan akan tampak dengan penyinaran lampu Wood,
sebagai garis linier berwarana kuning kehijauan sehingga tungau dapat ditemukan dengan salah
satu cara diatas.
7. Apusan kulit
Kulit dibersihkan dengan eter, kemudian diletakkan selotip pada lesi dan diangkat dengan gerakan
cepet. Selotip kemudian diletakkan diatas gelas obyek (enam buah dari lesi yang sama pada satu
gelas obyek) dan diperiksa dengan mikroskop.
8. Biopsi plong.
Pemeriksaan ini dilakukan apabila tungau dan produknya tidak dapat ditemukan dengan cara-cara
tersebut di atas. Dilakukan pada lesi yang tidak mengalami ekskrosiasi dan dikerjakan dengan
potongan serial. Kemudian diperiksa dengan teliti untuk menemukan tungau atau produknya
dalam stratum korneum.

Anda mungkin juga menyukai