Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TERSTRUKTUR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Penegakan Hukum Kesehatan dan Penyelesaian Sengketa
Medik
Dosen : Dr. dr. M. Nasser, Sp. KK, D.Law

Oleh:

Riska Nurfadilah

E2A018047

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS HUKUM
MAGISTER ILMU HUKUM
PURWOKERTO

2019
Tugas pidana :

Pertanyaan : Mengapa tindak pidana medik bukan tindak pidana umum?

Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dianggap melawan hukum dan
perbuatan tersebut memiliki sanksi. Syarat peristiwa pidana, antara lain:

a. Adanya perbuatan dari petindak


b. Perbuatan yang dilakukan oleh petindak harus tetulis dalam aturan hukum
c. Adanya suatu kesalahan yang diperbuat oleh petindak dan melanggar
hukum. Dan petindak harus mampu mempertanggungjawabkan tindakan
tersebut.
d. Adanya sanksi terhadap tindakan yang dilakukan petindak.

Tindak pidana disebabkan oleh dua hal, yaitu kesengajaan dan kelalaian.
Kesengajaan (dolus) merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang
karena unsur kesengajaan. Kesengajaan yang dimaksud adalah pelaku atau
petindak sudah mengetahui akibat dari perbuatan yang dilakukan. Kasus
kedokteran dilihat dari unsur kesengajaan apabila seorang dokter dalam
prakteknya dengan sengaja melakukan aborsi tanpa indikasi medis, yaitu dengan
motif mencari keuntungan sendiri. Hal tersebut berarti bahwa proses aborsi
tersebut diperbuat dengan kesengajaan dan dokter memang menghendaki
terjadinya pengguguran tersebut.

Kelalaian (culpa) merupakan suatu bentuk kesalahan yang tidak berupa


kesengajaan, berarti tidak teliti dan tidak berhati-hati. Seseorang dapat dikatakan
melakukan kelalaian apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Tidak ada niat


b. Terkait faktor individual
c. Sukar dibuktikan secara materiil (menduga-duga)
Kelalaian bisa dibedakan secara umum dan spesifik. Kelalaian spesifik contohnya
dibidang kesehatan, berikut perbedaan kelalaian umum dengan spesifik adalah
sebagia berikut:

No. Kelalaian Mensrea Etik Disiplin Medical Risk


1. Umum + + + -
2. Spesifik (medik) - + + ++

Perbedaan kelalaian secara umum dengan medik adalah pada resiko medik. Setiap
tindakan medik mempunyai risiko medik yang melekat. Apabila seorang dokter
melakukan tindakan medik secara hati-hati, seizing pasien dan berdasarkan SOP,
tetapi ternyata risiko itu tetap terjadi, maka dokter itu tidak dapat dipersalahkan.
Demikian juga apabila pasien mengalami reaksi alergi yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, seperti halnya komplikasi yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Sikap dan tindakan yang wajib dilaksanakanoleh dokter diatur dalam
berbagai standar. Setidaknya profesi memiliki 3 macam standar, yaitu:

a. Standar kompetensi
Standar kompetensi adalah yang biasa disebut sebagai standar profesi
b. Standar perilaku
Standar berperilaku diuraikan dalam sumpah dokter, etik kedokteran dan
standar perilaku IDI
c. Standar pelayanan
Dalam bertindak di suatu sarana kesehatan tertentu, dokter diberi rambu-
rambu sebagaimana diatur dalam standar prosedur operasi sarana
kesehatan tersebut.

Masalah dalam tindakan medik biasanya terjadi karena kelalaian, cara


membuktikan kelalaian tersebut bisa menggunakan 4D, yakni :

a. Duty yaitu adanya kewajiban yang timbul dari hubungan teraupetik


b. Dereliction of duty yaitu tidak melaksanakan kewajiban yang seharusnya
dilaksanakan
c. Damage yaitu timbulnya kerugian atau kecideraan
d. Direct Causation yaitu adanya hubungan langsung antara kecideraan atau
kerugian itu dengan kegagalan melaksanakan kewajiban

Tindak Pidana secara umum dengan tindak pidana kesehatan memiliki perbedaan,
antara lain :

No. Pidana Motif Korban Perbuatan Pelaku


1 Umum ? Ada Ada ?
2 Medik/Kesehatan - Ada ? Ada

Berdasarkan tabel diatas jelas dapat kita lihat pidana secara umum pasti
mempunyai motif, sedangkan dalam hal kesehatan tidak ada motif dan
perbuatannya masih dipertanyakan apakah perbuatan tersebut melawan hukum
atau tidak. Misalnya seorang pasien datang dengan keluhan nyeri bagian perut
dekat ulu hati dengan riwayat gastritis tanpa adanya riwayat sakit jantung, dokter
tidak melakukan pemeriksaan EKG karena menganggap pasien hanya mengalami
gastritis. Setelah 1 hari pasien dinyatakan meninggal karena mengalami
penyumbatan pembuluh darah jantung. Apakah dokter melakukan tindak pidana?
Jawabannya adalah tidak. Dokter tidak melakukan tindakan EKG bukan penyebab
kematian pasien, dan bukan merupakan tindakan melawan hukum.
Laporan tindak pidana secara umum maupun spesifik dapat melalui :
Lapor polisi  BAP  Tersangka  Berkas  Kejaksaan  Pengadilan Negeri
Tugas perdata :
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak dan kepentingan
antar individu dalam masyarakat yang biasanya berkaitan dengan ganti rugi.
Sehingga kepentingan yang diaturpun aspek individu. Aspek keperdataan pada
hukum kesehatan bertumpu pada salah satu asas dalam hukum kesehatan yaitu
Hak Asasi Manusia untuk menentukan nasibnya sendiri. Masalah yang masih
bersifat individual adalah perjanjian teraupetik yaitu perjanjian antara dokter
dengan pasien ataupun sarana pelayanan kesehatan dengan pasien serta akibat
hukum yang timbul jika perjanjian teraupetik tidak dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Aspek keperdataan dalam hukum kesehatan bersifat terbatas.
Untuk dapat mengajukan gugatan berdasarkan perbuatan melanggar
hukum harus dipenuhi 4 syarat seperti yang tersebut dalam Pasal 1365
KUHPerdata, yaitu :
a. Pasien harus mengalami suatu kerugian
b. Ada kesalahan atau kelalaian (disamping perseorangan, rumah sakit juga
bisa bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian pegawainya)
c. Ada hubungan kausal antara kerugian dan kesalahan
d. Perbuatan itu melanggar hukum
Pasal 1366 KUHPerdata menyebutkan bahwa “setiap orang bertanggung
jawab, bukan hanya atas kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan,
melainkan juga atas kerugian yang disebabkan kelalaian dan kesombongannya”.
Pasal 1367 KUHPerdata menyebutkan bahwa “seseorang tidak hanya bertanggung
jawab atas kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas
kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan orang-orang menjadi
tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada di bawah
pengawasannya”. Contohnya adalah direktur rumah sakit padahal yang melakukan
tindakan adalah dokternya.
Unsur-unsur oerbuatan melawan hukum adalah:
a. Melanggar hak orang lain
b. Bertentangan dengan kewajiban hukum orang yang berbuat
c. Berlawanan dengan kesusilaan
d. Tidak sesuai dengan kepatutan dan kecermatan tentang diri atau orang lain
dalam pergaulan masyarakat
Bagaimana cara pembuktiannya, yaitu :
a. Ada perbuatan (perbuatan melawan hukum dalam arti luas)
b. Adanya kesalahan dari pihak yang berbuat (dapat berupa kesengajaan atau
kelalaian)
c. Perbuatan itu menimbulkan kerugian si penggugat atau pasien
d. Ada hubungan kausalitas antara perbuatan melawan hukum tersebut
dengan kerugian yang diderita oleh pasien (sebab yang menimbulkan
akibat)

Hukum perdata merupakan hukum ganti rugi dimana merupakan tindakan


delik formil (dokumen) dan siapa yang mendalilkan dialah yang membuktikan.
Gugatan perdata dapat dilakukan melalui pengadilan negri setempat. Putusan
gugatan terdiri dari 3 yaitu gugatan diterima, gugatan tidak diterima dan gugatan
tidak cukup atau keliru. Biasanya hasil pidana untuk melakukan gugatan perdata.

Anda mungkin juga menyukai