A. Pengertian Hijrah
masdar dari kata hajara-yahjuru-hajran ( ًﺮﺍﺠ ﻫ-ﺮﺠ ﻬ ﻳ-ﺮﺠ ) ﻫyang artinya
1
Ahmad Warson Al Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab Indonesia, (Yogyakarta:
Pustaka Progresif, 1997), hlm.1489
2
Ar-Rāghib al-Asfahānī, Mu’jam Mufrodāt li al-Fāzh al-Qur’ān, (Beirūt: Dār al-Fikr,
2008), hlm. 568.
1
2
3
Ahzami Samiun Jazuli, Hijrah dalam Pandangan al-Qur’an, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2006), hlm. 17.
4
Ibid., hlm. 18.
5
Ibid., hlm. 19.
6
Ibid., hlm. 17-20
3
pengikut Nabi saw., baik laki-laki maupun perempuan, tua dan muda pasti
mendapatkan penganiayaan dari kaum musyrikin.7 Pada mulannya tidak
seberapa, namun kemudian dari hari ke hari dan dari bulan ke bulan
berubah menjadi keras, dan semakin menghebat pada pertengahan tahun
ke-5 kenabian seakan tidak ada tempat lagi bagi mereka di Makkah dan
memotivasi mereka untuk memikirkan cara meloloskan diri dari siksaan-
siksaan tersebut.8
Guna menghindari penindasan kaum musyrikin Makkah, Nabi saw.
mengusulkan, atau dalam riwayat lain mengizinkan pengikut-pengikut
beliau untuk mencari tempat yang aman di Habasyah (Ethiopia). Dan
ketika itu raja Najasyi (Negus), penguasa wilayah itu dikenal sebagi
seorang yang adil dan bijaksana.9
Beliau lebih suka dianiaya oleh kaum musyrikin Quraisy kota
Makkah, dari pada setiap hari melihat penganiayaan yang diderita oleh
para pengikut beliau. Oleh karena itu, beliau mengumpulkan para
pengikutnya, dan berkata:
ﺎﺟﺨْﺮﻣﺎ ﻭﺟ ﻓَﺮُ ﻟَﻜُﻢﻞَ ﺍﻌﺠﺘﱠﻰ ﻳ ﺣﻩﺪﻨ ﻋﺪ ﺃَﺣﻈْﻠَﻢﻜًﺎ ﻟَﺎﻳﻠﺎ ﻣﻬﻴ ﻓ ﻓَﺈِﻥﺔﺸﺒﺽِ ﺍﻟْﺤ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺭﺘُﻢﺟﺮ ﺧﻟَﻮ
7
Moenawar Cholil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., (Jakarta: Gema Insani
Press 2001), hlm. 263.
8
Shafiyyurahman al-Mubarakfury, Perjalanan Hidup Rasul Sang Agung Muhammad
SAW dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir, (Darussalam: PT Magatama Sofwa Pressindo,
2001), hlm. 123.
9
M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi SAW Dalam Sorotan al-Qur’an dan Hadits-
Hadits Shahih, (Tangerang: Lentera Hati, 20011), hlm. 359.
10
Negeri Habsyah adalah negeri yang sekarang dikenal dengan nama Abbesinia, yang
terletak dibenua Afrika. Gelar Raja Habasyah ialah Najasyi (Negus). Nama rajanya pada masa itu
ialah Ash-himah Bahri. Raja Habasyah dan sebagia besar rakyatnya waktu itu masih memeluk
agama Nasrani (Kristen).
4
11
Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW., op. cit., Vol. I, hlm.
265-266.
5
12
Al-Gharāniq adalah berbentuk jama’ dari al-Ghurnuq, al-Ghirnuq, yang dari segi
bahasa digunakan untuk burung yang banyak terbang di laut berwarna hitam atau putih, juga
dalam arti “pemuda yang tampan” riwayat tentang pristiwa di atas dipahami dalam arti “berhala-
berhala” dan ini merupakan salah satu sisi kelemahan riwayat tersebut karena dalam masyarakat
jahiliyah tidak dikenal penggunaan kata tersebut dalam arti berhala. Ini mengesankan bahwa
riwayat tersebut direkayasa setelah masa Nabi dan sahabat-sahabat beliau. Kesan ini dikuatkan
oleh kenyataan bahwa riwayat tersebut berujung pada rang-orang yang hidup sesudah masa
sahabat dan, dengan demikian, nilai kesahihannya sangat lemah.
13
M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi SAW Dalam Sorotan al-Qur’ān dan Hadits-
Hadits Shahih, op. cit., hlm. 367.
6
tidak sampai hati melihat mereka turut mengalami kesempitan hidup dan
kesengsaraan. Oleh sebab itu, sebagian besar kaum muslimin menjalankan
perintah beliau hijrah ke negeri Habasyah untuk kedua kalinnya. Jumlah
mereka yang berhijrah yakni 101 terdiri 83 orang laki-laki dan 18 orang
perempuan. Yang menjadi kepala dan yang bertanggung jawab terhadap
rombongan yaitu Ja’far bin Abī Thālib.14
Setelah kaum Quraisy mendengar berita bahwa sebagian besar
pengikut-pengikut Nabi swa., telah hijrah ke negeri Habasyah, mereka
mengadakan pertemuan yang hasilnya memutuskan untuk menyusul ke
negeri Habasyah. Utusan tersebut disuruh menghadap Raja Habasyah
untuk memohon supaya mengusir kaum muslimin dari daerah
kekuasaannya. Adapun orang yang ditunjuk untuk menjadi utusan yakni
‘Amru bin ‘Ash dan ‘Amrah bin Wālid, keduanya berasal dari keturunan
Quraisy juga. Tetapi usaha itu sia-sia dan pulang dengan membawa rasa
malu.15
2. Hijrah Nabi Muhammad dan para sahabat Ke Madinah
Setelah perjanjian ‘Aqabah pertama Islam telah menyebar diluar
kota Makkah, yaitu di kota Madinah. Terdapat tujuh orang yang janji setia
terhadap Nabi saw., mereka berasal dari Yatsrib (Madinah) yakni 5 orang
dari suku Khazraj dan 2 orang berasal dari suku Aus. Lima orang suku
Khazrāj adalah Mu’ādz bin Harīts, Zakwān bin ‘Abd al-Qays, Ubadā bin
Samīt, Yazīd bin Thulha, dan ‘Abbās bin Ubadā bin Fadhlā. Sedangkan 2
orang dari suku Aus adalah Abul Haithām bin at-Taihān dan Uwaim bin
Sa’idā.
Banyak para peziarah dari Madinah ke Makkah, mereka ingin haji
dan menemui Nabi saw., dan mengajak beliau untuk pindah ke Madinah.
Sebab kebencian, perlakuan kejam, dan rasa takut yang dirasa Nabi saw.,
beserta para pengikutnya di Makkah, membuat cemas penduduk Madinah,
yang memutuskan untuk menawarkan perlindungan setia kepada Nabi
saw., jika beliau pindah kesana. Tujuh puluh tiga orang muslim dari
14
Ibid., hlm. 327-328.
15
Shafiyyurrahman al-Mubarakfury, Cahaya Di Atas Cahaya (membaca kekuatan dan
kecerdasan kepribadian Nabi Muhammad Saw., (Jogjakarta: Diva Press, 2008), hlm. 106-111.
7
16
Shafiyyurahman al-Mubarakfury, Cahaya di Atas Cahaya, op. cit., hlm. 168-175.
17
Shafiyyurahman al-Mubarakfury, Perjalanan Hidup Rasul Sang Agung Muhammad
SAW dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir, op. cit., hlm. 206.
8
18
Ibid., hlm. 209-210.
19
Ibid., hlm. 236-239.
9
20
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Sinergi Pustaka,
2013), hlm. 798.
10
21
Ibid., hlm. 123.
22
Ibid., hlm. 565.
23
Ibid., hlm. 506.
11
Artinya: Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah
mereka dengan cara yang baik.25
24
Ibid., hlm. 424.
25
Ibid., hlm. 846.
26
Ibid., hlm. 849.
27
Ibid., hlm. 42.
12
28
Maksudnya sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, Maka
demikian pula halnya perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan. Kedua-duanya sama-sama
manusia, tak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan amalnya.
29
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 97.
30
Yang dimaksud lindung melindungi Ialah: di antara Muhajirin dan Anshar terjalin
persaudaraan yang amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan dan
keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi
seakan-akan mereka bersaudara kandung.
31
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 251.
13
Artinya: Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan
memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka Itulah
orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan
rezki (nikmat) yang mulia.32
32
Ibid., hlm. 252.
33
Maksudnya: yang Jadi dasar waris mewarisi dalam Islam ialah hubungan kerabat,
bukan hubungan persaudaraan keagamaan sebagaimana yang terjadi antara muhājirīn dan anshar
pada permulaan Islam.
34
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 252.
35
Ibid., hlm. 256.
14
36
Ibid., hlm. 370.
37
Ibid., hlm. 380.
38
Ibid., hlm. 471.
15
39
Ibid., hlm. 600.
40
Diriwayatkan bahwa beberapa orang Arab datang kepada Rasulullah s.a.w. di Madinah.
lalu mereka masuk Islam, kemudian mereka ditimpa demam Madinah, karena itu mereka kembali
kafir lalu mereka keluar dari Madinah. kemudian mereka berjumpa dengan sahabat Nabi, lalu
sahabat menanyakan sebab-sebab mereka meninggalkan Madinah. mereka menerangkan bahwa
mereka ditimpa demam Madinah. sahabat-sahabat berkata: mengapa kamu tidak mengambil
teladan yang baik dari Rasulullah? sahabat-sahabat terbagi kepada dua golongan dalam hal ini.
yang sebahagian berpendapat bahwa mereka telah menjadi munafik, sedang yang sebahagian lagi
berpendapat bahwa mereka masih Islam. lalu turunlah ayat ini yang mencela kaum muslimin
karena menjadi dua golongan itu, dan memerintahkan supaya orang-orang Arab itu ditawan dan
dibunuh, jika mereka tidak berhijrah ke Madinah, karena mereka disamakan dengan kaum
musyrikin yang lain.
16
41
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 120.
42
Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya diri sendiri di sini, ialah orang-orang
muslimin Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi sedangkan mereka sanggup. mereka ditindas
dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar; akhirnya di antara
mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu.
43
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 123.
44
Yang dimaksud lindung melindungi Ialah: di antara Muhajirin dan Anshar terjalin
persaudaraan yang amat teguh, untuk membentuk masyarakat yang baik. Demikian keteguhan dan
keakraban persaudaraan mereka itu, sehingga pada pemulaan Islam mereka waris-mewarisi
seakan-akan mereka bersaudara kandung.
17
45
Kementerian Agama RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 251.
46
Ibid., hlm. 491.
47
Ibid., hlm. 272.
18
Artinya: Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari
diri mereka sendiri50 dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. dan orang-
orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak
(waris-mewarisi) di dalam kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan
orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik51 kepada saudara-
saudaramu (seagama). adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam
kitab (Allah).52
48
Ibid., hlm. 276.
49
Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa dia tidak akan memberi
apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong
tentang diri 'Aisyah. Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan
menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas
perbuatan mereka itu.
50
Maksudnya: orang-orang mukmin itu mencintai Nabi mereka lebih dari mencintai diri
mereka sendiri dalam segala urusan.
51
Yang dimaksud dengan berbuat baik disini ialah Berwasiat yang tidak lebih dari
sepertiga harta.
52
Kementerian Agama RI, al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit. hlm. 592.
19
Artinya: Juga bagi orang fakir yang berhijrah53 yang diusir dari kampung
halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah
dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka
Itulah orang-orang yang benar.54
53
Maksudnya: Kerabat Nabi, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnu sabil yang
kesemuanya orang fakir dan berhijrah.
54
Kementerian Agama RI, al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 797.
55
Ibid., hlm. 803.
20
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas
sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri56 ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)57. wanita-wanita
yang kamu khawatirkan nusyuznya58, Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari
jalan untuk menyusahkannya59. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar.60
56
Maksudnya: tidak Berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.
57
Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya
dengan baik.
58
Nusyuz: Yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. Nusyuz dari pihak isteri
seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.
59
Maksudnya: untuk memberi pelajaran kepada isteri yang dikhawatirkan
pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah
dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul
mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama telah ada manfaatnya
janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.
60
Kementerian Agama RI, al-Qur’ān dan Terjemahnya, op. cit., hlm. 108
21