Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
1.1. UMUM
PT. Siarplan Utama Konsultan adalah salah satu Konsultan nasional yang didirikan pada
tahun 1989 berkantor di Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
PT. Siarplan Utama Konsultan telah melaksanakan berbagai jasa konsultasi, dan
memperluas bidang jasa konsultansinya dengan ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan
Pengawasan Dan Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan, Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal), Perencanaan dan Studi Kelayakan Pelabuhan, Perencanaan Dan
Pengawasan Infrastruktur perumahan, bangunan, dan Perencanaan dan pengawasan
Pekerjaan Bendungan dan Embung, Pekerjaan studi dan Detail Desain sistem jaringan
transmisi perpipaan air minum, Bangunan Irigasi dan Jaringan Irigasi di Propinsi Nusa
Tenggara Timur.
Pimpinan Perusahaan :
Nomor : 39
Nomor : 104
a. Rekayasa :
- Bendungan (inzet)
- Irigasi
- Perbaikan Sungai
- Pengendalian Banjir
- Jalan
- Jembatan
- Pelabuhan Udara
3. Keciptakaryaan
- Pemukiman (inzet)
6. Ketransmigrasian
1. Survai Geodesi
3. Investigasi geoteknik
4. Survai hidrometeorologi
5. Pengetesan di Laboratorium
5. Aplikasi Kredit
d. Manajemen :
1. Manajemen Proyek
2. Manajemen Strategik
a. Tahap Studi :
- Survai Pendahuluan
- Analisa Ekonomi :
- Analisa Rekayasa :
Survai Topografi
Survai Hidrologi
Survai Geologi
Survai Geofisika
Survai Kelayakan
b. Perencanaan (Design) :
c. Pengetesan Laboratorium :
- Tes Tanah
- Tes Batuan
- Tes Beton
d. Pekerjaan Supervisi :
- Admnistrasi Kontrak
- Pengawasan Pekerjaan
e. Manajemen :
- Jasa Konsultansi
- Pelatihan
f. Informatika :
1.6. PENUTUP
Harapan untuk menjadi besar tidaklah ditentukan pada bayangan yang indah tapi
semata-mata bertumpu pada kenyataan yang ada sejak awal berdirinya PT. SIARPLAN
UTAMA KONSULTAN sampai dengan saat ini. Dengan segala upaya yang tercermin
dalam bentuk kedalamnya untuk mendekatkan diri dengan Instansi Pemerintah maupun
Swasta yang memanfaatkan Jasa Konsultan. Kepercayaan yang diperoleh bukan saat
yang tepat untuk berbangga diri apalagi untuk menyatakan kemantapan yang sekaligus
menjauhi sifat konservatif yang artinya tumbuh mengembangkan diri serta kembangkan
kreasi yang baru.
BAB II
PENGALAMAN PERUSAHAAN
2.1. Umum
PT. Siarplan Utama adalah konsultan teknik yang berkantor dan beroperasi di
Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan telah melaksanakan berbagai bidang pelayanan jasa
konsultansi dengan ikut serta dalam pekerjaan-pekerjaan di pelbagai bidang Teknik sejak
tahun 1993 dan mempunyai pengalaman yang luas khususnya dibidang penelitian dan
pengembangan yang berhubungan dengan dunia jasa konstruksi, jasa Lingkungan,
bidang hidro-oceanografi dan di biang pemetaan dan perencanaan wilayah. Berikut ini
akan disajikan data pengalaman PT. Siarplan Utama Konsultan :
Daftar pengalaman perusahaan untuk kurun waktu 10 tahun terakhir yang disajikan
disini merupakan rekaman daftar pengalaman kerja yang sejenis atau sesuai dengan
rencana kegiatan penugasan yang dimaksudkan dalam KAK. Disajikan pada Tabel
berikut ini.
10
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Gelanggang Pemuda Oepoi tersebut adalah jalan Provinsi dan jalan lingkungan kawasan
GOR
Oepoi.
Tindak Lanjut Kegiatan; Tersedianya hasil UKL-UPL dengan kondisi teknis yang sesuai
dengan kondisi serta situasi kawasan yang bersangkutan berdasarkan situasi guna
pembangunan fisik kawasan sesuai dengan fungsi dan utilitas kawasan tetap memberikan
keseimbangan dalam pengelolaan lingkungannya. Penyedia jasa yang melaksanakan
pekerjaan ini wajib menyediakan jasanya semaksimal mungkin guna terselenggaranya
pekerjaan Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi yang seefisien mungkin, dan hasil pekerjaannya memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan guna pelaksanaan pekerjaan tersebut.
11
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Memberikan gambaran tentang rona lingkungan awal bagi kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan serta memprakirakan dampak lingkungan yang akan terjadi terhadap
komponen lingkungan, dengan demikian dapat diformulasikan upaya pengelolaan dan
pemantauan lingkungan sebagai acuan bagi pemrakarsa maupun instansi terkait dalam
pengawasan dan pembinaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Yang dapat dirinci
sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap
lingkungan sejak tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi sampai dengan pasca operasi.
b. Mengidentifikasikan komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak
akibat kegiatan tersebut.
c. Merumuskan program upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. d. Memastikan
kesesuaian kegiatan dengan standar teknis dan teknologi yang ramah lingkungan
1. KELUARAN (OUTPUT)
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Buku UKL-UPL
Penyusunan UKL-UPL Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi yang telah mendapat
rekomendasi/pengesahan dari Kantor BLH setempat.
2. PELAPORAN
a. Laporan endahuluan
b. Laporan Executive Summary
c. Laporan Akhir UKL-UPL
6. Landasan Hukum;
Studi UKL-UPL ini akan berpedoman pada beberapa peraturan perundangan yang terkait,
antara lain:
Undang-Undang No. 64 Tahun 1958 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali,
NTB dan NTT (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649).
13
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2006 Tentang Persyaratan
dan Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah ke Laut
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 14 tahun 2006 Tentang
Manajemen dan Rekayasa Lalulintas.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan
Peraturan Kepala BPN No. 3 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Presiden No.36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum Sebagaimana Telah Diubah dengan Peraturan Presiden RI
No. 65 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005
Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman
Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin
Lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata
Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin
Lingkungan;
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/ 11/1996 Tentang
Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/ 11/1996 Tentang
Baku Tingkat Getaran. 16
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 141 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu
Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 142 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah
ke Air atau Sumber Air.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu
Air Laut.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-299/11/1996
Tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-124/12/1997
Tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 08 Tahun 2000 Tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Kawasan
Lindung di Propinsi Daerah Nusa Tenggara Timur (Lembaran Daerah Nusa Tenggara
Timur Tahun 1994 Nomor 87 B Seri B).
Peraturan Daerah Propinsi NTT Nomor 11 Tahun 2000 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2000
Nomor 355 Seri D).
Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur No. 9 Tahun 2005 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2006 – 2020 (Lembaran
Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005 Nomor 99 Seri E Nomor 058);.
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur No. 3 Tahun 2006 Tentang
Pengendalian Lingkungan Hidup.
Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL serta DKLH dalam Proses Perijinan di Propinsi Nusa
Tenggara Timur.
Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 04 Tahun 2008 Tentang urusan Pemerintah yang
menjadi Kewenangan Kota Kupang (Lembaran Daerah Kota Kupang Tahun 2008 Nomor
4, Tambahan Lembaran Daerah Kota Kupang Nomor 199)
17
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
BAGIAN IV
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
4.1. Umum
Setelah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja (KAK) yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi Kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan
18
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Gelanggang Pemuda Oepoi, maka Kami sebagai penyedia jasa telah memahami dan benar-
benar mengerti.
Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Kegiatan Penyusunan Dokumen
UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi yang ada sudah
memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada hakikatnya merupakan patokan dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya telah dijelaskan secara rinci. Oleh karena itu,
pihak Konsultan akan mengikuti semua ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat-
syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi sampai dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan.
Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi
pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja yang
ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja.
20
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Secara jelas keluaran yang harus diperoleh adalah tersedianya Dokumen UKL-
UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi yang menjamin
diintegrasikannya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam, pengambilan keputusan
yang bersifat strategis.
5. Tanggapan Terhadap Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Konsultan menyadari pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL
Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi ini akan dapat berjalan
dengan baik pada tempat yang memenuhi persyaratan kriteria yang bisa
difasilitasi, sebab semua perencanaan dan kegiatan yang akan dilakukan selalu
berdasarkan atas ketersediaan sumber daya yang terdapat dilokasi pekerjaan.
Dengan adanya sumber daya yang memadai maka kegiatan akan dapat berjalan
dengan baik.
6. Tanggapan Terhadap Personil
Personil yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk Kegiatan
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi dirasa sudah mencukupi dari segi kuantitas maupun kualitas apabila
sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Jadi semua tenaga ahli yang
disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini telah sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja.
7. Tanggapan Terhadap Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
disediakan selama 120 (Seratu dua puluh) hari kalender, mencukupi untuk
menyelesaikan Kegiatan Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan
Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi ini dengan sebaik-baiknya. Konsultan
sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan tersebut dengan bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait
lainnya.
Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh
konsultan, maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan, Jadwal
21
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Personil dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan harus konsekuen
dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat kegiatan yang mundur
BAB V
5.1. Umum
22
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Sesuai dengan yang tertuang pada pasal 3 ayat (4) PP No. 27/1999 tentang
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka bagi rencana usaha dan/atau
kegiatan yang tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup atau
secara teknologi dampak penting yang timbul dapat dikelola, diwajibkan
melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL dan UPL)
23
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen UKL dan UPL
terkait Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang
Pemuda Oepoi.
5.3. Sasaran
24
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
26
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
- Laporan Pendahuluan
1. Pendekatan Teknologi
29
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
3. Pendekatan Institusi
30
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
5.6. Metodologi
1993.
b. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbarui maupun yang tak terbarui
Negara
2. Kawasan Bergambut
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai
8. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan
Wisata, Daerah Pertindungan Plasma Nutah, dan Daerah Pengungsian Satwa)
9. Kawasan Suaka AMam Laut dan Perairan lainnya (termasuk perairan laut,
perairan darat, wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang atau terumbu
karang, dan atoll yang mempunyai ciri khas berupa keragaman dan/atau
keunikan ekosistim)
33
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
14. Kawasan Cagar Budaya dan limu Pengetahuan (termasuk daerah Karst
berair, daerah dengan budaya masyarakat istimewa, daerah lokasi situs
purbakala atau peninggalan sejarah yang bemilai tinggi)
rencana usaha atau kegiatan itu bila nanti usaha atau kegiatan tersebut
dilaksanakan. Namun demikian, dampak lingkungan, baik yang bersifat negatif
maupun positif yang mungkin ditimbulkan oleh suatu usaha atau kegiatan,
dapat dialami oleh baik sejumiah manusia yang termasuk maupun yang tak
termasuk dalam sasaran rencana usaha atau kegiatan.
manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumiahnya sama atau lebih
besar dari jumiah manusia yang menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di
wilayah studi.
Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan adalah
manusia yang secara langsung menikmati produk suatu rencana usaha atau
kegiatan dan atau yang diserap secara langsung sebagai tenaga kerja pada
rencana usaha atau kegiatan.
Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan pentingnya dampak terhadap lingkungan. Dengan demikian
dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting bila:
rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang
mengalami perubahan mendasar dan segi intensitas idampak, atau tidak
berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak.
35
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsung
pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha
atau kegiatan. Dengan kata lain dampak suatu usaha atau kegiatan ada yang
berlangsung relatif singkat, yakni hanya pada tahap tertentu dari siklus usaha
atau kegiatan (perencanaan, konstruksi, operasi, pasca operasi) ; namun ada
pula yang berlangsung relatif lama, sejak tahap konstruksi hingga masa pasca
operasi usaha atau kegiatan. Berdasarkanp engertian ini dampak lingkungan
bersifat penting bila:
d. Intensitas Dampak
36
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasamya tidak ada yang berdiri
sendiri, atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan pengaruh
mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen lingkungan umumnya
berdampak lanjut pada komponen lingkungan lainnya. Atas dasar pengertian ini
dampak tergolong penting bila:
bila. pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau dianggap tidak penting,
tetapi karena aktivitas tersebut bekerja berulang kali atau terus menerus,
maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif. Dengan demikian dampak
suatu usaha atau kegiatan tergolong penting bila:
39
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
40
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Komponen Lingkungan
Pelaporan
Pernyataan Pelaksanaan
Pada bagian ini hanya akan diuraikan tentang Rencana Usaha atau Kegiatan
dan Komponen Lingkungan. Dampak-dampak yang akan terjadi dan upaya
Pengelolaan Lingkungan serta upaya Pemantauan Lingkungan akan diuraikan
menurut komponen proyek pada bagian berikut. Pada bab terakhir akan
diuraikan tentang Pelaporan dan Pernyataan Pelaksanaan.
41
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Berikut adalah tata cara penyusunan UKL dan UPL sesuai dengan
Adapun usaha dan/atau kegiatan di luar daftar jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL dapat langsung diperintahkan
melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup sesuai prosedur
operasional standar (POS) yang tersedia bagi usaha dan/atau kegiatan yang
42
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Penapisan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan
UKL-UPL dilakukan dengan langkah berikut:
Catatan : Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi tidak sesuai tata ruang
wajib ditolak.
2. Pastikan bahwa potensi dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan telah
44
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Catatan:
Kapasitas produksi
Luasan lahan yang dimanfaatkan
Limbah dan/atau cemaran dan/atau dampak
Teknologi
lingkunganyang tersedia dan/atau digunakan
Jumlah komponen lingkungan hidup yang
terkena
Besaran investasi
Terkonsentrasi atau tidaknya kegiatan
Jumlah tenaga kerja
Aspek sosial kegiatan
dengan UKL-UPL.
1. Pada Pemerintah :
46
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
2. Pada Masyarakat :
3. Pada Pemrakarsa :
5.5.7. Metodologi dan Rancangan Kegiatan Penyusunan UKL & UPL UKL-
UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi
5.7.7.1. Umum
Perencanaan proyek
Jadwal pelaksanaan
48
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Dampak
49
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Dalam studi UKL-UPL ini diidentifikasi pula semua kegiatan atau aktivitas yang
ada maupun berpotensi terjadi pada lingkungan di sekitar lokasi proyek.
Selanjutnya dikaji hubungan atau interaksinya dengan rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan sehingga bisa diidentifikasi semua dampak yang mungkin
terjadi. Pengumpulan data yang bisa dilakukan dalam lingkup kegiatan ini
dengan observasi lapangan, wawancara lansung dan diskusi dengan semua
pihak yang terlibat.
Semua dampak potensial yang telah diidentifikasi akan dianalisa dan disortir
untuk menentukan dampak hipotesis. Selanjutnya dampak hipotesis
dijadikan isu pokok dengan memperhatikan tingkat kepentingan dan tingkat
besarnya dampak.
50
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
7. Mengevaluasi Dampak
51
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
a. Iklim
Data iklim yang dikumpulkan antara lain: suhu (rata-rata bulanan, maksimum dan
minimum), kelembaban, curah hujan, arah dan kecepatan angin. Data yang dikumpulkan
dapat berupa sekunder, yang diperoleh dengan cara kompilasi data dari Instansi teknis
terkait, seperti Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) atau Stasiun Klimatologi / Cuaca
setempat yang tersedia.
Analisis data iklim dilakukan untuk mengetahui klasifikasi iklim di lokasi studi
berdasarkan klasifikasi Schmidt & Ferguson yaitu dengan rumus berikut :
Bulan kering yaitu bulan dengan curah hujan < 60 mm/ bulan, dan bulan basah yaitu
bulan dengan curah hujan > 100 mm/ bulan. Nilai Q akan ditentukan berdasarkan
persamaan Schmidt & Ferguson.
Pengambilan kualitas udara yang meliputi kandungan partikel, gas, dan tingkat
kebisingan dilakukan pada 3 (tiga) titik berdasarkan arah angin, daerah terkena dampak di
lokasi pemukiman sekitar tapak proyek (stratified purpose sampling), serta penilaian ahli,
yaitu :
masing daerah sampel. Senyawa kimia yang telah bereaksi dengan udara atmosfer
dimasukkan ke dalam botol sampel untuk dianalisis di laboratorium.
c. Hidrologi
Pengukuran debit aliran air sungai dilakukan dengan mengukur luas penampang sungai
dan kecepatan aliran yang terjadi. Luas penampang sungai dihitung dengan cara
membagi lebar sungai ke dalam beberapa segmen. Lebar tiap - tiap direncanakan
sepertiga dari lebar sungai dan setiap segmen dilakukan pengukuran kedalaman. Untuk
mengetahui kecepatan aliran air akan digunakan alat current meter atau menggunakan
metode pelampung. Jarak tempuh pelampung 10 m disesuaikan dengan kondisi
sungai. Pengukuran kecepatan diulang sebanyak 3 kali, kemudian diambil nilai rata-rata.
Q = v A,
dimana v adalah kecepatan dan A adalah penampang sungai yang terendam air.
Lokasi pengukuran debit sungai dilakukan pada Air Badan Air Rencana Pembuangan yang
dapat menggambarkan proses input-output yang masih berada di dalam batas ekologi
yang dikaji, yaitu:
Titik 1 (D-01), air badan air bagian hulu (up stream) Air Badan Air Rencana
Pembuangan, mewakili daerah kontrol;
Titik 2 (D-02), air badan air bagian hilir (down stream) Air Badan Air Rencana
Pembuangan, mewakili daerah terkena dampak.
53
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Dalam perencanaan pembangunan fisik yang berpotensi mengubah tata guna lahan
perlu dilakukan pendugaan terhadap debit limpasan permukaan dalam beberapa tahun
kedepan (debit rencana). Kemudiaan hasil pendugaan itu dijadikan acuan untuk
merencanakan dimensi saluran drainase, agar saluran drainase tersebut dapat
menampung debit banjir. Untuk menghitung debit rencana didapatkan dari data curah
hujan rata – rata dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir dari Stasiun Pengamat
Hujan terdekat yang tersedia dari lokasi kegiatan (Kamiana, 2001).
Pengambilan sampel air badan air dilakukan pada 2 (dua) titik lokasi berdasarkan arah
aliran air permukaan, lokasi kemungkinan terkena dampak (stratified purpose sampling)
serta penilaian ahli (Professional Judgement), yaitu:
Air badan air bagian hulu (up stream) Air Badan Air Rencana Pembuangan, mewakili
daerah sumber dampak.
Air badan air bagian hilir (down stream) Air Badan Air Rencana Pembuangan,
mewakili daerah terkena dampak.
Beberapa parameter yang diukur antara lain: suhu, TDS (jumlah padatan terlarut), Pb,
pH, Mn, DO (oksigen terlarut), BOD, COD, Cu, Zn, Hg, Fe, As, Se, SO 4, Ba, Fluorida dan
lain-lain.c.4. Kualitas Air Bersih
Pengambilan sampel air bersih / air bawah tanah dilakukan pada 2 (dua) titik lokasi
berdasarkan arah aliran air bawah tanah yang cenderung menuju ke Utara (laut), lokasi
kemungkinan terkena dampak (stratified purpose sampling) serta penilaian ahli
(Professional Judgement), yaitu :
Data yang akan ditampilkan pada sub-bab ini adalah data tentang tata ruang dan
pemanfaatan lahan di wilayah studi yang seluruhnya merupakan data sekunder. Data-data
ini dikumpulkan dari berbagai sumber maupun pustaka, antara lain : Rencana Umum atau
54
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Rencana Detail Tata Ruang Kota Kupang , data tentang pemanfaatan lahan diperoleh dari
berbagai instansi, baik itu dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Bappeda atau melalui
instansi teknis terkait lainnya. Data-data sekunder tersebut dapat dilengkapi dengan data
primer yang diperoleh melalui observasi lapangan maupun wawancara dengan pejabat
instansional di wilayah studi, baik itu aparat desa/kelurahan atau kecamatan setempat,
tokoh masyarakat maupun masyarakat setempat.
e. Transportasi
Aspek lalu lintas yang dikaji meliputi aksesibilitas/daya hubung jalan, kondisi dan
prasarana jalan, dan tingkat kepadatan menuju lokasi proyek.
e.1. Aksessibilitas
Data aksesibilitas ini meliputi: jarak ke pusat Kota Kupang, serta akses masuk keluar
lokasi kegiatan. Pengukuran dilakukan menggunakan odometer kendaraan roda 4
maupun roda 2. Jalur yang diukur merupakan jalur yang umum dilewati masyarakat
bukan merupakan jalan pintas.
Pengamatan kondisi jalan meliputi pengamatan klas jalan, lebar jalan, lebar bahu jalan,
tingkat hambatan samping, kondisi jalan (dimensi aspal/tanah) dan tingkat pelayanan
jalan terutama dilihat dari v/c ratio dan tingkat keamanan.
a. Komunitas Flora
55
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
b. Komunitas Fauna
dimanfaatkan untuk melengkapi data terhadap satwa endemik dan langka yang
dilindungi Undang-undang.c. Pengumpulan dan Analisis Data Biota Air
1. Plankton
Data plankton termasuk data primer. Data-data ini dikumpulkan secara langsung di
lapangan yaitu di badan air menyesuaikan dengan pengambilan sampel kualitas air
permukaan di sekitar tapak proyek. Pengambilan sampel plankton dilakukan dengan
penyaringan air menggunakan plankton net No. 25, kemudian air yang tersaring
dimasukkan botol sampel dan ditambahkan formalin konsentrasi 4% dan CuSO 4 jenuh
sebagai bahan pengawet. Identifikasi plankton dilakukan di laboratorium sampai tingkat
genus dengan menggunakan buku acuan Charles C. Davis (1974) dan APHA (1992).
Perhitungan kelimpahan plankton memakai rumus konversi Lackey Drop Micro-Transect
Counting :
T P V 1
N x x x
L p v w
di mana : N = Jumlah plankton per liter, T = Luas gelas penutup (mm 2), P = Jumlah
plankton tercacah, L = Luas lapang pandang (mm2), p = Jumlah lapang pandang yang
diamati, V = Volume sampel yang diamati (ml), v = Volume sampel di bawah gelas
penutup (ml), w = Volume air yang disaring (ml)
2. Benthos
Data plankton termasuk data primer. Data-data ini dikumpulkan secara langsung di
lapangan yaitu di badan air menyesuaikan dengan pengambilan sampel kualitas air
permukaan di sekitar tapak proyek. Pengambilan sampel makrobenthos dilakukan dengan
penyaringan lumpur di dasar perairan yang diambil dengan Eckman Dredge/Grab. Diameter
saringannya 0,5 mm. Untuk membedakan bahan organik (benthos) dan bahan anorganik,
material yang terkumpul ditambahkan larutan rose bengal, di mana bahan organik akan
ditunjukkan dengan warna merah. Makrobenthos yang telah dipisahkan dari lumpur dan
material anorganik lainnya, kemudian dimasukkan dalam botol sampel, ditambahkan
formalin 4% sebagai pengawet. Identifikasi benthos dilakukan di laboratorium dengan
acuan APHA (1992) dan Edmunsond (1964).
57
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Keanekaragaman jenis biota air dihitung dengan rumus Shannon-Wiener Diversity Index
(H’), yang disajikan sebagai berikut :
ni
dimana : pi = N , ni = jumlah individu jenis ke - i , N = jumlah individu semua jenis, Ln =
3. Nekton
Data nekton diperoleh dari data sekunder yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara
dengan penduduk di sekitar sungai serta data statistik potensi produk perikanan di Kota
Dumai. Data yang dapat dihimpun terutama adalah tingkat kekayaan jenis ikan. Wawancara
dilakukan dengan penduduk dan tokoh-tokoh masyarakat terkait. Berdasarkan data jenis
dan kelimpahan masing-masing biota perairan, maka dapat dilakukan perbandingan
struktur komunitas. Dari tolok ukur tersebut dapat ditelaah kondisi komunitas biota
perairan pada saat studi dan kemungkinan perubahannya akibat kegiatan operasional.
Beberapa informasi dari aspek sosial ekonomi mencakup orientasi nilai sosial
budaya, meliputi parameter norma sosial dan adat istiadat; Kondisi lingkungan perumahan;
Kesehatan keluarga; Perekonomian keluarga; Keamanan lingkungan; Sikap dan persepsi
masyarakat terhadap proyek; dan potensi permasalah sosial lainnya.
Data primer dilakukan identifikasi pola pemukiman, pola kelembagaan, identifikasi
sumberdaya manusia, identifikasi keterpengaruhan dan perhubungan. Dengan teknik
tabulasi dan statistik sederhana diharapkan dapat memberi informasi tentang kondisi
sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat serta persepsi/tanggapan atas kegiatan
pembangunan kawasan wisata pantai Lasiana.. Hal ini didukung juga oleh metode
wawancara kepada masyarakat yang rentan terkena dampak kegiatan. Dalam melakukan
kajian terhadap aspek kesehatan masyarakat, data yang menjadi sasaran pembahasan
terdiri dari parameter lingkungan:
a.1. Iklim
Guna mengetahui kondisi iklim tapak proyek dan daerah sekitarnya dilakukan analisis
menggunakan tipe iklim Schmidt dan Fergusson. Berdasarkan tipe iklim ini, iklim di
59
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Parameter kualitas udara yang dianalisis meliputi fisik (suhu, kelembaban, arah dan
kecepatan angin), kimia (CO, SO2, Pb, HC, NOx, dan O3), dan kebauan (NH3 dan H2S. Hasil
pengujian disebandingkan dengan baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara .
b. Hidrologi
Nilai debit aliran sungai yang direncanakan sebagai outlet pembuangan limbah cair saat
operasional ataupun yang berpotensi terjadi penurunan kualitas air saat tahapan
konstruksi maupun operasional akan ditentukan dengan menggunakan rumus (Suyono
sosrodarsono, Kensaku Takeda,1977) :
Q V xA
(HI hn )
A d h2 . . . Hn-1
2
Nilai pendugaan debit rencana ditentukan dengan menggunakan langkah – langkah dan
rumus yaitu (Kamina, 2001) :
Mendapatkan data intensitas hujan rata – rata (I) selama kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir dalam satuan mm/jam;
Menghitung luasan daerah tangkapan hujan (A) dalam satuan Ha;
60
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Pengujian dan analisis sifat fisika-kimia air bersih dilakukan pada laboratorium yang
ditunjuk. Hasil analisis laboratorium disebandingkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/PER/IX/90 tentang Baku Mutu Air
Bersih .
Data ruang dan lahan yang diperoleh dari instansi terkait akan dianalisis dengan
metode deskriptif dan disebandingkan dengan Draft Rencana Tata Ruang Kota Kupang .
Sedangkan data pengamatan lapangan kualitatif terhadap tapak proyek dan daerah
sekitarnya akan dianalisis dengan metode deskriptif.
61
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
d. Transportasi
Perhitungan kepadatan lalu lintas dalam satuan mobil penumpang tiap jam
(smp/jam) dilakukan secara kuantitatif berdasarkan faktor jumlah kendaraan yang lewat (n)
dan besaran koreksinya. Perhitungan kapasitas jalan (C) dan derajat kejenuhan (DS)
dilakukan sesuai kondisi existing sesuai persamaan berikut (MKJI,1997) :
C C o x FVw x FC sp x FC sf x FC cs
DS : derajat kejenuhan
Q : tingkat kepadatan (smp/jam)
Sedangkan data lalu lintas laut / pelayaran didapatkan dari sumber pustaka atau
literatur maupun sejumlah publikasi dari laporan-laporan dan data yang relefan, yang
tersedia dari setiap Dinas maupun Instansi yang terkait.
a. Komunitas Flora
Mengetahui pola penyebaran jenis yang lazim dinyatakan adalam istilah nilai frekuensi;
Mengetahui pola kesesuaian jenis terhadap faktor-faktor lingkungan yang ada, lazim
dinyatakan dalam nilai kerapatan;
Mengetahui pola penyesuaian jenis terhadap faktor-faktor lingkungan yang ada, lazim
dinyatakan dalam dominansi.
Jumlah nilai nisbi dari ketiga pola tersebut merupakan Indeks Nilai Penting (INP)
yang selanjutnya digunakan untuk menentukan tipe asosiasi dari vegetasi penutup daerah
penelitian. Hasil analisis yang diperoleh dapat digunakan untuk menduga sifat habitat dari
lingkungan yang diduduki vegetasi tersebut serta memperkirakan kondisi lingkungan yang
bersangkutan :
b. Komunitas Fauna
maupun tak langsung, sedangkan untuk nekton berdasarkan kelimpahan dan divesitas dari
data sekunder.
Apabila tersedia data time series, maka akan dilakukan analisis kecenderungan
(trend analysis). Adapun data kualitatif terutama komponen sosial budaya dianalisis secara
deskriptif. Hasil analisis bersifat kategoris kualitatif dan kuantitatif, bukan merupakan
analisis terpisah tetapi bersifat komplementer atau saling menjelaskan.
D : kepadatan penduduk
P : jumlah penduduk pada waktu acuan
r : laju tahunan pertumbuhan penduduk
t : periode waktu
L : Luas daerah
Perhitungan kesempatan kerja di wilayah setempat :
KT
KK 15-54
x100%
P
65
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
b. Kesehatan Masyarakat
Analisis data kesehatan masyarakat sebanding dengan analisis sosial ekonomi dan
sosial budaya yaitu dengan Teknik Analisis Frekuensi. Analisis didasarkan pada jumlah
masyarakat yang menderita pada tiap-tiap jenis penyakit yang ada (10 besar penyakit
masyarakat). Hasil analisis bersifat kategori kualitatif dan kuantitatif, bukan merupakan
analisis terpisah tetapi bersifat komplementer atau saling menjelaskan.
C. Penyusunan Laporan
1. Laporan Pendahuluan
5.11.2. Personil
Dalam pelaksanaan PENYUSUNAN UPL-UKL Gelangggang pemuda Oepoi Kota Kupang,
71
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
untuk masing-masing kegiatan diperlukan tenaga ahli sejumlah 6 (enam) orang tenaga
ahli inti, dan 1 (satua) orang tenaga pendukung.
Tingkat disiplin ilmu sekurang-kurangnya setingkat Strata 2 (S2) untuk Team Leader dan
Strata 1 (S1) untuk Tenaga Ahli dan Ahli Madya (D3).
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Sesuai dengan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum dalam kAK
, Konsultan telah mencermati secara sungguh-sungguh ragam kegiatan dan waktu
pelaksanaannya, sehingga perhitungan man - month personel dan perhitungan volume
pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mampu ditransfer pada sebuah rencana kerja
yang matang, yang efisien dan terkendali oleh sebuah jalur aktifitas yang mantap.
Pekerjaan akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan
72
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka
Acuan Kerja adalah 30 (tiga puluh) hari kalender. Semua kerangka berpikir dalam program
kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :
a. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan
dengan pihak pemberi tugas diselesaikan.
b. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 120 hari kalender
sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum
terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
c. Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan
dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal terinci
dapat dilihat dalam Tabel yang terdapat pada halaman berikut.
Bulan Ke
No. Kegiatan
I II II III Ket
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. RINCIAN PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
DAN KOORDINASI
A. Mobilisasi Tim Konsultan
Koordinasi dan Pengumpulan
B.
Data Pelaksanaan Proyek
C. Pengumpulan Data Primer dan
Sekunder
D. Observasi Lokasi Pekerjaan
2. Penyusunan UKL & UPL
A. Identifikasi Komponen Kegiatan
Proyek
Identifikasi Komponen
B.
Lingkungan
C. Identifikasi Dampak Potensial
Mengidentifikasi Interasksi
D. Antara Rencana Kegiatan
dengan Kegiatan disekitarnya
E. Penentuan Isu - isu Pokok
F. Penentuan Batas Wilayah
G. Evaluasi Dampak 73
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
Selain jadwal pelaksanaan kegiatan diatas, diperlukan juga sarana dan prasarana
pendukung dimana sarana pendukung ini dapat digunakan untuk mempermudah dan
memperlancar pekerjaan.
Dalam melaksanakan Kegiatan PENYUSUNAN UPL-UKL Gelangggang pemuda Oepoi ini,
Konsultan menggunakan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan sebagai
pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, yang pada dasarnya telah disesuaikan
dengan persyaratan yang tertuang dalam kerangka acuan kerja. Uraian mengenai fasilitas
dan sarana yang digunakan oleh Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini disajikan pada
sebagai berikut.
Ruang Kerja/Kantor
Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan kantor
yang permanen Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan berkoordinasi
dengan pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat asistensi/diskusi dalam
penyelesaian pekerjaan. Disamping itu diharapkan nantinya setelah selesai
pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah menghubungi konsultan.
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas alat.
Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji pada Tabel
Daftar Peralatan Terlampir).
Jadwal Peralatan
Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu pemakaian, dan
jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule pelaksanaan dan personil untuk
pelaksanaan seluruh kegiatan. Jadwal peralatan dan volume serta waktu pemakaian
tersaji pada Tabel Jadwal Penggunaan Peralatan (Terlampir).
Tabel . Jadwal Penggunaan Peralatan
TIME FRAME
N REMA
ACTIVITY
O. I II III IV RK
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
75
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
BAB VII
KOMPOSISI DAN JADWAL PENUGASAN T. AHLI
Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan pendidikan (S2)
maupun (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan (SKA)
yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang berwenang serta
memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani pekerjaan sejenis.
Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dalam hal ini perlu
adanya penekanan terhadap desain yang akan dilakukan. Dimana masing-masing
Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi dan permasalahan
daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna, sehingga mampu
menghasilkan beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis, efesiensi
pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan manfaat lebih secara
ekonomi kepada masyarakat.
Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk
menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab
seperti tabel dibawah ini:
Jumlah Bulan
Jumlah
Pengalaman
Pendidikan Terakhir
Tenaga Ahli
(orang)
M.E. Perseveranda,
5 Ahli Sosek S1 5 1 4
SE. S.Mi
6 Ir. Emilianus Pani Ahli Biologi S1 5 1 4
7 Ir. Silverius Yohanes,
Ahli Kimia S2 5 1 4
M.Si
C. Tenaga Pendukung /Penunjang
1 Viktor Imanuel N. Surveyor S1 5 1 4
Ndoen, ST
2 Hendry David Drafter S1 5 1 4
Sakhariaz, ST
3 Lorensius Lemba Analisis D3 5 1 4
Liru, SE
1 Joyce E. S. Lerrick, SP Administrasi D3 5 1 4
78
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
79
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda
Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
80
Usulan Teknis
Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan Kawasan Gelanggang Pemuda Oepoi
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Propinsi NTT
81