UNIVERSITAS INDONESIA
PEMBAHASAN KASUS
Colorscope, Inc.
Disusun Oleh:
Irfan Nurahmadi Harish 1806250133
Marselinus Aditya H.T. 1806162295
Statement of Authorship
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Penulis Penulis
Pertanyaan
Apakah sistem atau perhitungan yang digunakan sudah tepat?
Colorscope bersikukuh dengan proses bisnisnya, mengabaikan tren bisnis, dengan tetap
membuat pesanan klien yang memiliki margin yang besar (high-margin client) dan
harga yang relatif lebih mahal. Disrupsi teknologi dan industri mengakibatkan
terjadinya pergeseran yang signifikan yang mempengaruhi harga. (Exhibit 1)
Colorscope terlalu focus pada pre-press production (Exhibit 2). Colorscope memiliki
pesaing dengan basis pelanggan yang luas (Exhibit 3).
Colorscope, Inc. menggunakan teknologi yang kurang canggih dan sudah ketinggalan
zaman waktu itu. Perkembangan teknologi yang pesat berdampak kepada
keberlangsungan perusahaan dalam menghadapi persaingan global. Melakukan strategi
harga yang efektif dengan membebankan biaya kepada customer, yaitu job order
costing.
Awalnya, penggunaan job order costing berjalan dengan baik. Namun, masalah mulai
terjadi saat perusahaan menolak untuk mengikuti trend. Perusahaan kalah bersaing,
karena kegiatan operasionalnya kurang efisien. Hal tersebut menyebabkan Colorscope
tidak dapat bersaing dari sisi harga. Colorscope harus bersaing dengan beberapa
kompetitor yang memiliki produk dengan kualitas yang hampir setara, namun dijual
dengan harga yang relative lebih murah. Dengan mengikuti trend, semestinya
Colorscope dapat lebih kompetitif terutama dari sisi harga. Mengutamakan kepercayaan
dan kualitas bukanlah suatu hal yang salah, tapi perlu memperhatikan sisi biaya juga.
Permasalahan juga terjadi pada rework yang seharusnya dikenakan biaya tambahan
(charge) jika customer menginginkan adanya perubahan. Sehingga customer dapat
lebih aware dalam melakukan order, hal tersebut dapat meminimalkan rework cost.
Dengan mengikuti trend, maka order akan semakin banyak didapatkan dan memerlukan
sistem perhitungan biaya yang lebih sesuai. Maka, menurut kami kurang tepat jika
Colorscope menggunakan job order costing di tengah perkembangan trend yang terjadi
dalam industrinya.
Adakah usulan perubahan terhadap sistem atau perhitungan?
Penggunaan Activity Based Costing (ABC) pada proses produksinya lebih tepat,
dengan menghitung biaya berdasarkan aktivitas operasional selama proses produksi,
yang dimulai dari saat pemesanan, scanning, assembly, yang diakhiri dengan
finishing serta Quality Control sebelum diberikan kepada pelanggan, sehingga
perusahaan dapat melacak biaya yang dikeluarkan secara terperinci pada setiap proses
agar penentuan harga dilakukan dengan lebih akurat.
Apakah implikasi manajerial atas usulan perubahan sistem atau perhitungan tersebut?
ABC dapat menggambarkan seluruh proses produksi per aktivitas serta biaya yang
dibutuhkan secara terperinci. Penggunaan ABC akan meningkatkan efisiensi, karena
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya rework yang diakibatkan oleh kesalahan
produksi.
Colorscope dapat lebih kompetitif dibandingkan dengan para kompetitornya dari sisi
harga produk.
Harga dasar dari masing-masing produk yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang
diminta oleh pelanggan.
Penggunaan ABC dapat mendukung perbaikan yang berkesinambungan, seperti:
pembelian mesin baru, pelatihan kepada tenaga kerja, dan lain-lain.
ABC juga dapat mengeliminasi biaya-biaya yang kurang relevan dalam proses
produksinya.
Daftar Pustaka
Robert S. Kaplan and Robin Cooper (1999). The Design of Cost Management
nd
Systems; Text and Cases, 2 edition, Prentice-Hall.
Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan , Ella Mae Matsumura, S. Mark Young
th
Execution, 6 edition. Pearson