Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PROFIL SMK TUREN

DIDIT EKO PRASETO, S.T


NIM. 19050642110084

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN (LP3)


PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (P4L)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting

untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan

wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat

Indonesia dengan laju perkembangannya masih menghadapi masalah pendidikan yang berat,

terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan (Mulyasa, 2002:15).

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dikatakan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran ajar peserta didik secara aktif menyumbangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan

Ki Hajar Dewantoro mendefinisikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan

bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak.

Ketiga-tiganya tidak boleh dipisah-pisahkan, agar supaya kita dapat memajukan

kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak–anak didik selaras dengan dunianya.

Dalam konteks globalisasi, pendidikan harus mampu mempertahankan budaya

dan jati diri bangsa di tengah-tengah gencarnya gempuran beragam budaya dan peradaban

bangsa lain. Sebagai sebuah negara yang kaya akan suku budaya yang beraneka ragam

(heterogen), Indonesia harus mampu menjadi bangsa yang mandiri dalam arti sanggup

memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat sesuai dengan harapan, cita-cita, dan

impiannya (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2010).

Salah satu usaha dan cara pemerintah untuk mengatasi permasalahan kualitas

pendidikan demi menjawab tuntutan dan kebutuhan dunia kerja adalah dengan pengembangan
pendidikan kejuran dan pelatihan, baik dari segi kuantitas ataupun kualitasnya. Lembaga-

lembaga pendidikan kejuruan dan pelatihan tersebut diharapkan mampu untuk mengatasi

masalah sosial yang ada di masyarakat, seperti halnya permasalahan pengangguran yang

masih menjadi momok bagi pemerintah. Sumber daya manusia yang masih rendah disinyalir

sebagai salah satu penyebab masih tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Tingkat dan

kualitas SDM suatu bangsa tentunya sangat erat kaitannya dengan kualitas pendidikan di

negara terebut. Oleh karena itu, dibutuhkan keseriusan yang benar-benar matang dalam

mengelola dan mengkoordinasi sistem pendidikan di Indonesia, tidak hanya dari pihak

pemerintah tapi juga seluruh pihak-pihak terkait lainnya sebagai satu kesatuan.

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang dirancang untuk mengem-bangkan

keterampilan, kemampuan/ kecakapan, pemahaman, sikap, kebiasaan-kebiasaan kerja, dan

apresiasi yang diperlukan oleh pekerja dalam mamasuki pekerjaan dan membuat

kemajuankemajuan dalam pekerjaan penuh makna dan produktif (Adhikary, 2005). Menurut

Pavlova (2009) tradisi dari pendidikan kejuruan adalah menyiapkan siswa untuk bekerja.

Pendidikan dan pelatihan kejuruan/ vokasi adalah pendidikan yang menyiapkan terbentuknya

keterampilan, kecakapan, pengertian, perilaku, sikap, kebiasaan kerja, dan apresiasi terhadap

pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat dunia usaha/ industri, diawasi oleh

masyarakat dan pemerintah atau dalam kontrak dengan lembaga serta berbasis produktif.

Apresiasi terhadap pekerjaan sebagai akibat dari adanya kesadaran bahwa orang hidup butuh

bekerja merupakan bagian pokok dari pendidikan kejuruan/vokasi. Pendidikan

kejuruan/vokasi menjadi tanpa makna jika masyarakat dan peserta didik kurang memiliki

apresiasi terhadap pekerjaan-pekerjaan dan kurang memiliki perhatian terhadap cara bekerja

yang benar dan produktif sebagai kebiasaan.

Sebagai lembaga pendidikan formal, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan

lembaga pendidikan pada tingkat menengah yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta

didiknya siap memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, kualitas lulusan/ output SMK tidak
hanya dilihat dari pencapaian nilai yang bagus tetapi juga harus dilihat bagaimana setelah

lulus tersebut dapat meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi, baik itu bekerja ataupun

berwirausaha. Fenomena di lapangan menunjukkan banyak permasalahan yang perlu segera

ditanggapi dan dicarikan solusi yang tepat berkaitan dengan kualitas pendidikan di SMK,

karena masih banyak lulusan SMK yang menganggur. Untuk itu diperlukan pembekalan ilmu

yang matang di setiap lembaga pendidikan kejuruan khususnya SMK untuk dapat

menghasilkan lulusan/ output yang benar-benar siap memasuki dunia kerja dengan diukur

tingkat keahlian atau kompetensi yang dimiliki.

Lulusan pendidikan kejuruan harus mampu bersaing di dunia industri dan juga

memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan IPTEK serta dunia kerja

saat ini. Seperti yang kita ketahui bahwa mutu produk pendidikan sangat erat hubungannya

dengan proses pelaksanaan pembelajaran dan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Beberapa faktor diantaranya adalah kurikulum, tenaga kependidikan, proses pembelajaran,

sarana-prasrana, alat- bahan, manajemen sekolah, lingkungan (iklim) kerja dan kerja sama

industri. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang benar-benar matang serta pelaksaan yang

harus selalu dimonitoring serta dievaluasi agar hasil yang diperoleh bisa sesuai dengan apa

yang diharapkan.

Dalam hal ini, Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Program

Profesi Guru Universitas Negeri Malang dilakukan untuk mendapatkan pengalaman lapangan

yang lebih matang. Tujuan dilaksanakannya program PPL tersebut adalah untuk memberikan

pengalaman praktis di lapangan bagi mahasiswa melalui kegiatan magang, agar : (1)

mahasiswa kompeten dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan bidang keahliannya;

dan (2) mahasiswa siap menjadi tenaga professional dalam bidang keahliannya. Kegiatan ini

pada dasarnya sangat terkait dengan uji kemampuan mahasiswa tentang bagaimana mereka

menerapkan bekal teoritis yang telah dipelajari di kampus, kemudian diterapkan di lapangan

seperti misalnya pada lembaga pendidikan kejuruan. Penerapan mengenai bermacam-macam


konsep, ilmu, pengetahuan atau teori yang telah dipelajari inilah kemudian diaplikasikan ke

dalam program PPL yang salah satunya dilaksanakan di SMK Turen-Malang.

Sebagai calon pendidik nantinya, mahasiswa diharapkan mampu beradap-tasi dengan

lingkungan kerja serta mampu mengaplikasikan segala ilmu yang di peroleh ke dalam dunia

kerja khususnya dunia pendidikan. Gambaran tentang kualitas lulusan pendidikan kejuruan

yang disarikan dari Finch dan Crunkilton (1979), bahwa : “Kualitas pendidikan kejuruan

menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuran sekolah atau in-school success

standards dan kualitas menurut ukuran masyarakat atau out-of school success standards”.

Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan peserta didik dalam memenuhi tuntutan

kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan dunia kerja, sedangkan kriteria kedua,

meliputi keberhasilan peserta didik yang tertampilkan pada kemampuan unjuk kerja sesuai

dengan standar kompetensi nasional ataupun internasional setelah mereka berada di lapangan

kerja yang sebenarnya.

Sama seperti halnya SMK secara umum, bahwa SMK Turen-Malang juga bertujuan

untuk membekali peserta didiknya dengan bekal keterampilan dan keahlian pada bidang

tertentu agar mereka siap dan mampu bersaing dalam memasuki dunia kerja nantinya. Hal

tersebut menjadi sangat penting mengingat Malang merupakan salah satu kota pendidikan

yang cukup ternama di Indonesia. Selain itu industri-industri yang berkembang cukup pesat

juga akan membuka peluang bagi para generasi muda untuk dapat menjalankan roda

perindustrian tersebut. Oleh sebab itu maka pengelolaan SMK sebagai pencetak tenaga

terampil yang siap kerja, harus benar-benar dikelola dengan sebaik-baiknya, agar dapat

menjawab tuntutan pasar tenaga kerja biak itu dalam tingkat, lokal, nasional ataupun

internasional.
1.2 Tujuan PPL

Tujuan utama dilaksanakannya kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah

1. Meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa tentang penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan kejuruan/keteknikan melalui pengalaman nyata, baik dari aspek

teknis ataupun aspek manajemennya.

2. Meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa tentang bagaimana cara menyiapkan

bahan ajar dengan baik pada Sekolah Menengah Kejuruan.

3. Meningkatkan dan pendalaman tentang pengetahuan praktek bidang keahlian Teknik

Instalasi Tenaga Listrik di SMK Turen-Malang.

4. Mendapatkan pengetahuan tentang persiapan, meraih dan mempertahankan ISO.

5. Mengetahui dan memahami pengetahuan dalam menyiapkan, meraih dan

mempertahankan predikat Adiwiata di area provinsi.

6. Memperdalam dan menambah pengetahuan dalam melakukan kegiatan belajar dan

mengajar di kelas.

1.3 Manfaat PPL

Adapun manfaat dari PPL adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi siswa serta

memahami jenis-jenis pelatihan yang diperlukan dalam bidang pekerjaan tertentu.

2. Mahasiswa memiliki wawasan lebih mengenai dunia SMK sehingga dapat digunakan

sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja sebagai pendidik.

3. Mahasiswa dapat melatih kemampuan menganalisa, melakukan observasi, dan berusaha

memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam proses pembelajran khususnya

di SMK Turen-Malang.

4. Bagi Sekolah mendapat tenaga tambahan untuk melaksanakan pekerjaan yang ada di

SMK Turen-Malang.
5. Bagi Guru dapat meringankan beban guru, karena kami siap untuk membantu demi

kelancaran pelaksanaan pembelajaran.

1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PPL

Kegiatan Praktek Pengalaman Pembelajaran Pendidikan Kejuruan dilaksanakan pada

tanggal 26 Agustus 2019 sampai 14 September 2019, bertempat di SMK Turen-Malang, di

Jalan Panglima Sudirman No. 2 Telp. & Fax. (0341) 824052 Turen – Malang KodePos

(65175)
BAB II
ISI

2.1 ANALISIS SITUASI

SMK Turen-Malang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang


mengemban misi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan basis
teknologi industri.

Dalam mempersiapkan misi SDM tersebut berbagai kegiatan telah dan sedang
dilaksanakan yakni meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan,
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, menyempurnakan kurikulum,
meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI.

Selain itu, sekolah juga mengembangkan kegiatan Unit Produksi dan Jasa (UPJ)
sesuai dengan Kompetensi Keahlian masing-masing.

1. Tenaga pendidik
SMK Turen-Malang didukung oleh pendidik yang berpengalaman di dalam bidangnya
masing-masing. Dilihat dari segi kualitasnya tenaga pendidik di SMK Turen-Malang
tidak diragukan lagi, karena sudah banyak guru yang berprestasi dalam
membimbing peserta didiknya, baik secara akademik maupun non akademik.
2. Kondisi siswa
SMK Turen-Malang memiliki inputan siwa yang dengan kondisi kemampuan di
bawah rata-rata. Hubungan baik senantiasa terjalin antara siswa dengan siswa, siswa
dengan guru, siswa dengan karyawan, maupun siswa dengan masyarakat sehingga
dapat tercipta lingkungan yang sangat kondusif dalam KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar).
2.2 SEJARAH SMK TUREN-MALANG
SMK Turen-Malang berdiri pada tahun 1972. Di Jalan Panglima Sudirman No. 2 Telp. &
Fax. (0341) 824052 Turen – Malang dengan empat program keahlian:

1) Teknik Pemesinan
2) Teknik Kendaraan Ringan
3) Teknik Bisnis dan Sepeda Motor
4) Teknik Instalasi Tenaga Listrik
5) Rekayasa Perangkat Lunak

2.3 FASILITAS PENDIDIKAN


Fasilitas utama yang berupa Ruang Teori, Ruang Praktik , laboratorium, dan fasilitas
pendukung yang lain seperti berikut:

a) Ruang Teori dengan fasilitas pembelajaran multimedia.


b) Ruang Praktik :
1. Bengkel Pemesinan
2. Bengkel Otomotif : Engine, Kelistrikan dan Chassis
3. Bengkel Listrik
4. Laboratorium RPL.
c) Fasilitas pendukung:
1. Perpustakaan
2. Lapangan upacara dan olahraga.
3. Musholla
4. Ruang pertemuan (aula).
5. Kantin
6. Hotspot area.
7. UKS dengan layanan dokter.
8. Bimbingan Konseling.
9. UPJ sepeda motor AHM

2.4 Persiapan Kegiatan PPL


Kegiatan PPL PPG-Dalam Jabatan berupa praktek kependidikan yang dilaksanakan di
sekolah meliputi.praktek mengajar, membuat administrasi pembelajaran guru dan
mengembangkan keahlian guru dalam ektrakurikuler. Persiapan merupakansalah satu
faktor yang sangat menentukan bagi suatu kegiatan, persiapan yangbaik akan menunjang
keberhasilan suatu program. Persiapan yang dilakukan oleh LPTK penyelenggara PPL
dapat berupa persiapan fisik maupun mental, sehingga dapat mengatasi permasalahan
yang dapat muncul pada saat pelaksanaan program. Persiapan ini digunakan sebagai
sarana persiapan program yang akan dilaksanakan pada waktu PPL PPG nanti, maka
sebelum diterjunkan ke lokasi sekolah, Universitas Negeri Malang membuat berbagai
program persiapan sebagai bekal peserta PPG dalam melaksanakan kegiatan PPL PPG.
Persiapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Workshop SSP
Sebelum melakukan praktik mengajar, peserta PPL PPG UM dibekali
pengetahuan melalui kegiatan pendalaman materi Subject pesific Paedagogic (SSP)
guna mengemas perangkat pembelajaran yang nantinya akan digunakan.
Penyusunan perangkat pembelajaran dilakukan secara individu dan kelompok,
meliputi: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja siswa,
media, dan penilaian pembelajaran.
Pengemasan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan melalui kegiatan
Workshop. Hasil dari pelaksanaan kegiatan workshop yaitu berupa produk SSP
yang selanjutnya di peerteachingkan dalam kelompok maupun individu dengan
bimbingan dosen pengampu dan guru pamong. Setelah mendapatkan saran dan
masukan serta disahkan oleh dosen pengampu dan guru pamong, selanjutnya
perangkat pembelajaran hasil workshop diimplementasikan dalam pelasanakan
PPL di SMK Mitra.
Dalam pelaksanakaan pembelajaran di SMK Mitra, peserta PPG tetap
harus terus berkonsultasi dan refleksi bersama dengan guru pamong dan dosen
pembimbing untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang telah dibuat dan
dilaksanakan.

2. Observasi Pembelajaran

Observasi kegiatan pembelajaran ini bertujuan memberikan pengetahuan dan


pemahaman awal tentang kondisi dan karakteristik siswa, baik yang ada di dalam
maupun di luar kelas secara umum. Selain itu, tujuan dari dilakukannya observasi
yaitu supaya peserta PPL PPG mendapatkan gambaran secara umum tentang model
maupun metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas serta mengetahui sikap
guru dalam menghadapi tingkah laku siswa di kelas. Sasaran observasi pembelajaran
di kelas adalah.
a. Perangkat Pembelajaran
(1) Silabus
(2) Rencana pelaksanaan pembelajaran
b. Proses pembelajaran
(1) Cara membuka pelajaran
(2) Penyajian materi
(3) Metode pembelajaran
(4) Penggunaan bahasa
(5) Cara memotivasi siswa
(6) Teknik bertanya
(7) Teknik menjawab
(8) Teknik penguasaan kelas
(9) Penggunaan media
(10) Menutup pelajaran
c. Perilaku Siswa
(1) Perilaku siswa di dalam kelas
(2) Perilaku siswa di luar kelas
(3) Interaksi siswa dengan siswa
(4) Interaksi siswa dengan guru

Di luar jadwal tersebut, peserta PPL PPG juga melakukan observasi fisik/
lingkungan sekolah yang dilaksanakan secara individu bagi tiap-tiap peserta PPL
PPG selama 5 hari. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui sarana dan
prasarana, situasi, kondisi pendukung kegiatan belajar mengajar, serta perangkat
pembelajaran, dan perilaku siswa dalam lingkungan sekolah.

3. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Pembuatan perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk mengoptimalkan proses


pembelajaran adalah menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi program
tahunan, program semester, program pelaksanaan harian, pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan penilaian. Penyusunan persiapan mengajar yag
dibuat oleh peserta dikonsultasikan dengan guru pembimbing.

a. Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing dan Mandiri

Praktik mengajar dibagi menjadi dua kategori, yaitu praktik pengalaman


lapangan terbimbing dan praktik pengalaman lapangan mandiri:

1) Praktik Pengalaman Lapangan Terbimbing

Praktik pengalaman lapangan terbimbing adalah praktik mengajar yang


mengupayakan agar peserta PPL dapat menerapkan kemampuan mengajarsesuai
dengan pedalaman materi saat workshop SSP secara utuh dan
terintegrasidenganbimbingan guru pamong dan dosen pembimbing. Pelaksanaan
praktik mengajar terbimbing di SMK TUREN dilaksanakan oleh 1 praktikan
dalam kelas, sesuai dengan jadwal mengajar dan materi yang akan diajarkan
dibimbing oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

2) Praktik Pengalaman Lapangan Mandiri

Setelah dirasa cukup dalam praktik terbimbing maka praktikan diwajibkan


untuk melakukan praktik secara mandiri. Guru pembimbing memberikan tugas dan
menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran kepada praktikan PPL PPG.
Adapun perencanaan yang disiapkan oleh praktikan PPL sama dengan
perencanaan praktik terbimbing. Setelah persiapan selesai praktikan PPL tetap
berkonsultasi dengan guru kelas atau guru bidang studi yang bersangkutan. Akan
tetapi perbedaan dalam pelaksanaannya adalah praktikan tidak lagi didampingi guru
kelas atau guru pamong, melainkan praktikan melaksanakan pengajaran sendiri di
dalam kelas. Dengan kata lain praktikan PPL PPG benar-benar dilatih untuk
memanajemen kelas dan menyampaikan materi ajar sendiri sesuai dengan
kemampuannya tanpa adanya pendamping di dalam kelas..

3) Pelaksanaan Kegiatan Non-Mengajar

Kegiatan non-mengajar merupakan aktivitas guru pratikan dalam bidang


kegiatan administrasi sekolah dan pendampingan seperti upacara bendera, piket
harian, pendampingan kegiatan eksreakurkuler, dan kegiatan insidental.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan rangkaian kegiatan pelaksanaan PPL PPG DALAM


JABATAN tahun 2019 di SMK TUREN-MALANG yang telah
dilaksanakan,dapat kesimpulan sebagai berikut.

1. PPL PPG memberikan pengalaman yang sangat berharga kepada


praktikan untuk membentuk profesionalisme sebagai seorang guru.
2. PPL PPG memberikan gambaran yang nyata bagi praktikan mengenai
dunia pendidikan di lingkup sekolah.
3. PPL PPG memberikan kesempatan belajar singkat dan nyata bagi
praktikan dalam dunia pendidikan yang sesungguhnya.
4. PPL PPG memperluas pengetahuan dan wawasan bagi praktikan
tentang tugas dari tenaga pendidik, tidak hanya mengajar melainkan
belajar untuk tertib dalam administrasi kependidikan.

3.2 Kesan dan Saran

Praktik pengalaman lapangan (PPL) sangat berarti bagi peserta PPG


Dalam Jabatan. Selama peserta PPG melaksanakan PPL di SMK TUREN
MALANG banyak pelajaran danpengalaman baik dalam pembelajaran, non-
pembelajaran,maupun komunikasi dan interaksi antara peserta PPL PPG dengan
semua pihak yang ada di SMK Turen-Malang. Namun ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang terkait, antara lain:

1. Bagi Pihak Universitas Negeri Malang


a. Diharapkan dapat memilih atau menyesuaikan waktu yang tepat untuk
pelaksanaan kegiatan PPL dengan kalender pendidikan sekolah mitra.
b. Memberikan pembekalan yang cukup bagi peserta PPG Dalam
Jabatan sebelum diterjunkan untuk melaksanakan praktik pengalaman
lapangan.
c. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang antara pihak universitas
penyelenggara PPG dan sekolah mitra.
2. Bagi Peserta PPL PPG Dalam Jabatan
a. Perlu meningkatkan penguasaan 4 kompetensi guru.
b. Menjaga nama baik almamater universitas, serta memiliki kepribadian yang
baik dan luhur.
c. Bersikap disiplin dan mengikuti seluruh kegiatan PPL PPG Dalam Jabatan
hingga selesai waktu penugasan di sekolah mitra.
d. Perlu meningkatkan kerja sama, komunikasi, dan koordinasi yang baik
dalam kelompok.

Anda mungkin juga menyukai