PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bersifat manusiawi dan menjadi syarat untuk kelangsungan hidup. Salah satu
Kenyamanan adalah suatu keadaan terbebas dari rasa nyeri (Susanto dan
Fitriana, 2017).
atau nyeri) (Kolcaba 1992, dalam Kasiati dan Rosmalawati, 2016). Salah satu
caesarea.
yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh (Nurarif & Kusuma, 2016). Nyeri
Persepsi nyeri bersifat sangat pribadi dan subjektif. Oleh karena itu, suatu
1
rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda
bahkan suatu rangsang yang sama dapat dirasakan berbeda oleh satu orang
Dampak apabila nyeri pada pasien post operasi tidak segera ditangani
pasien akan lebih lama, tingkat komplikasi yang lebih tinggi dan
perhatiannya pada nyeri yang dirasakan (Smeltzer & Bare, 2008). Selain itu
ketegangan yang akan menimbulkan respon fisik dan psikis (IASP, 2012;
dibutuhkan usaha dan tindakan perawat untuk mengurangi nyeri dari post
Daerah Rumah Sakit Konawe Tahun 2017 periode januari s/d desember
berjumlah 362 orang, tahun 2018 periode januari s/d april berjumlah 108
2
Berdasarkan data dan uraian di atas, peneliti tertarik untuk pengelolaan
studi kasus “asuhan keperawatan dengan gangguan rasa nyaman nyeri akut
pada pasien post sectio caesarea di ruang delima Badan Layanan Umum
B. Rumusan Masalah
pasien post sectio caesarea dengan gangguan rasa nyaman : nyeri akut?
C. Tujuan Penelitian
mengalami post sectio caesarea dengan gangguan rasa nyaman nyeri akut
Sakit Konawe
Sakit Konawe.
3
caesarea di ruang Delima Badan Layanan Umum Daerah Rumah
Sakit Konawe.
Sakit Konawe.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
mendatang
4
2) Sebagai bahan bacaan di perpustakaan
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kenyamanan
transenden yaitu keadaan tentang suatu yang melebihi masalah atau nyeri.
aspek yaitu:
sosial.
lainnya.
atau cedera.
6
b. Iskemik jaringan.
c. Spasme otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau
ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi
local dan juga karena ada pengeluaran zat histamine dan zat kimia
bioaktif lainnya.
e. Post operasi
g. Efek perilaku
gerakan tubuh yang khas dan bersepon secara vocal serta mengalami
7
h. Pengaruh pada Aktivitas Sehari-hari
menyeringai, meringis.
sosial.
8
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal
lainnya.
a. Emosi
b. Status Mobilisasi
d. Keadaan Imunitas
e. Tingkat Kesadaran
9
g. Gangguan Tingkat Pengetahuan
diprediksi sebelumnya.
i. Status Nutrisi
penyakit tertentu.
j. Usia
k. Jenis Kelamin
l. Kebudayaan
1. Definisi Nyeri
10
antara orang menjelang ajal,bahkan pada mereka yang tidak mengalami
masalah fisik. Baik orang yang mengalami nyeri maupun tidak mengalami
2. Etiologi Nyeri
a. Nyeri Fisik
terganggunya serabut saraf reseptor nyeri. Serabut saraf ini terletak dan
luka.
yang kuat
11
6) Nyeri Pada Peradangan : Nyeri karena kerusakan ujung-ujung saraf
pembengkakan.
b. Nyeri Psikologis
pada kasus yang termasuk kategori psikomotik. Nyeri karena faktor ini
3. Fisiologi Nyeri
sejumlah faktor dan berbeda diantara individu. Tidak semua orang yang
terasa bagi orang lain. Lebih jauh lagi, suatu stimulus dapat
mengakibatkan nyeri pada suatu waktu tetapi tidak pada waktu lain.
Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak.
Nyeri nosiseptif terjadi jika terdapat cedera pada struktur permukaan atau
12
dalam yang disertai kerusakan jaringan menyebabkan pelepasan zat-zat
2017).
sistem saraf tepi jalur serat delta A yang berkonduksi lambat dan tidak
tempat persepsi kognitif dan emosi implus terjadi. Nyeri viseral dan
13
4. Klasifikasi Nyeri
1) Nyeri Akut
dan cepat menghilang. Tidak lebih dari enam bulan , serta ditandai
2) Nyeri Kronis
5. Skala Nyeri
14
Keterangan :
(VAS) tidak melabel subdivisi. VAS merupakan satu garis lurus, yang
15
mewakili intensitas nyeri yang terus- menerus dan memiliki alat
satu kata atau satu angka. Skala VAS dapat digambarkan sebagai
berikut :
pasien dewasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan
16
a) Skala Deskriptif
Scale (VDS) yaitu sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima
seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
17
a. Arti Nyeri
b. Persepsi Nyeri
c. Toleransi Nyeri
18
7. Penatalaksanaan Nyeri
a. Distraksi
3) Mendengarkan music
b. Massage
meremas-remas
19
c. Tehnik relaksasi
posisi berbaring atau duduk dikursi. Hal utama yang dibutuhkan dalam
d. Hipnotis
pehipnotisan
e. Obat analgesik
lewat daya kerjanya atas system saraf sentral dan mengubah respon
1. Pengkajian
20
Menurut Prasetyo (2010) mengatakan tindakan perawat yang perlu
akut adalah:
saat klien dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya
dalam memulai mengkaji respon nyeri yang dialami oleh klien. (Girton,
tersebut, diantaranya:
21
Perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulas-stimulus
nyeri pada klien, dalam hal ini perawat juga dapat melakukan
yang dirasakan.
perawat dapat meminta klien untuk melacak daerah nyeri dari titik
yang paling nyeri, kemungkinan hal ini akan sulit apabila nyeri
22
diminta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri
c. Respon Fisiologis
Tabel 2.1. Respon fisiologis yang timbul akibat nyeri antara lain:
Respon fisiologis terhadap nyeri
Respon simpatik Peningkatan frekuensi pernapasan
Dilatasi saluran bronkiolus
Peningkatan frekuensi denyut jantung
Vasokontriksi perifer (pucat, peningkatan tekanan
darah)
Peningkatan kadar glukosa darah
Diaforesis
Peningkatan tegangan otot
Dilatasi pupil
Penurunan motilitas saluran cerna
Respon Pucat
parismpatik Ketegangan otot
Penurunan denyut jantung atau tekanan darah
Pernafasan cepat dan tidak teratur
Mual dan muntah
Kelemahan atau kelelahan
d. Respon Perilaku
e. Respon Afektif
nyeri.
23
f. Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien
ia alami dengan proses penyakit atau hal lain dalam diri atau
lingkungan disekitarnya.
Perawat dalam hal ini perlu mengkaji cara-cara apa saja yang biasa
2. Diagnosa Keperawatan
dan potensial, atau proses kehidupan (Potter dan Perry. 2005 dalam
Nainggolan 2017).
1) Gejala penyakit
dan pengetahuan).
4) Kurangnya privasi
24
5) Gangguan stimulus lingkungan
Batasan Karakteristik:
2) Obyektif : Gelisah
merintih/ menangis.
semula
6) Faktor budaya
Batasan karakteristik:
25
2) Obyektif : Tampak meringis,terdapat kontraksi uterus, luka
episiotomi,payudara bengkak.
haemorroid.
c. Nausea
1) Gangguan biokimiawi
3) Distensi lambung
4) Iritasi lambung
5) Gangguan pancreas
12) Kehamilan
26
15) Stimulus penglihatan yang tidak menyenangkan
Batasan karakteristik :
berminat makan.
menelan
pupil dilatasi.
d. Nyeri Akut
berlebihan).
Batasan karakteristik :
27
2) Obyektif : Tampak meringis, bersikap protektif, gelisah,
e. Nyeri Kronis
3) Penekanan saraf
4) Infiltrasi tumor
reseptor.
zoster)
28
Batasan karakteristik:
menuntaskan aktifitas
f. Nyeri Melahirkan
1) Dilatasi seviks
2) Pengeluaran janin
Batasan karakteristik :
29
3. Intervensi Keperawatan
tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan
30
31
32
4. Implementasi Keperawatan
2017).
5. Evaluasi keperawatan
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan
33
b. Evaluasi sumatif (akhir)
observasi dan analisa status kesehatan sesuai yang ada pada tujuan dan
kemunduran.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
gangguan rasa nyaman nyeri akut dengan asuhan keperawatan pada klien
yang mengalami post sectio caesarea dengan nyeri akut di ruang Delima
B. Subjek Penelitian
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Konawe yang mengalami post
1. Kriteria sampel
a. Kriteria Inklusi
dari suatu populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. Adapun
sectio caesarea
35
b. Kriteria Eksklusi
C. Fokus Studi
D. Definisi operasional
2. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang. Tidak lebih dari enam bulan , serta ditandai dengan adanya
Penelitian ini akan dilakukan pada juli tahun 2018 selama 3 hari
36
F. Pengumpulan data
1. Instrument Penelitian
(terdapat pada rincian tabel NOC dan NIC diagnosa nyeri akut),
2. Pengumpulan Data
akut.
37
6) Melakukan pengkajian terhadap pemenuhan kebutuhan rasa
sectio caesarea.
akut pasien.
H. Etika Penelitian
diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
38
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan
3. Confidentiality (kerahasiaan)
4. Justice (keadilan)
jawabkan.
dari cedera.
6. Benefience (bermanfaat)
peneliti.
39