Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas untuk mata kuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada Ibu Nurul Hasanah yang telah membimbing dalam dalam mata kuliah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………….. 1

Daftar Isi………………………………………………………… 2

Pendahuluan…………………………………………………….. 3

Langkah – langkah Penelitian Tindakan Kelas

Mengidentifikasi Masalah………………………………………… 4

Menganalisis dan merumuskan masalah………………………….. 5

Merencanakan PTK……………………………………………… 6

Melaksanakan PTK……………………………………………… 6

Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut…………… 7

Kata Penutup……………………………………………………… 10

Daftar Pustaka…………………………………………………….. 11

2
BAB 1
PENDAHULUAN

Pada saat melaksanakan tugas mengajar sebagai guru pasti pernah


menghadapi hambatan pada proses pembelajaran. Disebut hambatan karena ini
dapat menghambat proses pembelajaran atau interaksi guru kepada peserta didik
dan sebaliknya. Hambatan ini bisa terjadi karena berbagai faktor. Ada hambatan
yang muncul karena kompetensi guru yang belum professional untuk memfasilitasi
pembelajaran. Selain itu hambatan bisa juga muncul dari motivasi belajar siswa,
sarana belajar atau hubungan antar pendidik dan peserta didik.
Hambatan seperti di atas dapat dikategorikan suatu masalah yang terjadi
pada pembelajaran. Masalah ini harus diselesaikan atau diperbaiki kondisinya/
Kalau tidak keadaan ini dapat berdampak pada proses penyerapan materi dan
kenyamanan dalam proses pembelajaran. Guru yang memiliki amanah terbesar
pada proses pembelajaran wajib melakukan rangkaian perbaikan pada hambatan
yang terjadi di kelasnya. Perbaikan tentu mereka lakukan sebagai bukti tanggung
jawab amanah yang diberikan kepada mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Keberhasilan seorang guru bukan diukur hanya daro rajinnya kehadiran
untuk mengajar namun bagaimana ia menggunakan kemampuannya untuk
mengarahkan pendidik menjadi lebih baik. Proses perbaikan ini dapat ditempuh
melalui langkah langka penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Penelitian ini disebut penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan merupakan
pengembangan dan perbaikan suatu masalah yang terjadi pada proses pembelajaran
dengan maksud agar pembelajaran menjadi lebih efektif. Pada prosesnya PTK ini
diawali dengan mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merencanakan
tindakan dan melaksanakan tindakan perbaikan..
Atas dasar latar belakang di atas, kelompok kami akan menyusun makalah
tentang rencana dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Besar harapan kami
agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menjadi referensi dan dipraktikkan untuk
teman -teman pembaca

3
BAB II
PEMBAHASAN

I. Langkah – langkah Penelitian Tindakan Kelas


Untuk mendapatkan hasil maksimal dari suatu tindakan perbaikan masalah
di kelas, seyogyanya peneliti dapat memperhatikan langkah – langkah perencanaan
tindakan. Kegiatan merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap
kegiatan. Hal ini bertujuan agar kegiatan yang peneliti lakukan lebih terarah dengan
kemungkinan mendapat hasil terbaik lebih tinggi. Setelah rencana tersusun,
melakukan tindakan adalah kegiatan kedua. Tanpa tindakan, rencana yang sudah
kita buat tadi tidak akan terealisasi. Selanjutnya, agar tindakan tersebut sesuai
dengan kualitasnya, kita perlu melakukan pengamatan.
Berdasarkan pengamatan ini peneliyi akan dapat menentukan apakah ada
hal – hal yang perlu diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang mereka
inginkan. Setelah pengamatan dilakukan, maka langkah keempat adalah refleksi.
Pada langkah ini, peneliti mencoba merenungkan seluruh komponen yang mereka
lakukan. Peneliti memastikan apakah tindakan yang dilakukan sudah memperbaiki
masalah yang terjadi.
Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, Apabila peneliti
merasa bahwa tindakan perbaikan awalnya masih perlu penyempurnaan maka
siklus atau daur dapat diulang hingga perbaikan benar-benar terjadi.Berikut adalah
empat langkah yang harus dilakukan secara berurutan untuk melakukan penelitian
tindakan kelas.
A. Mengidentifikasikan masalah
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau
disadari oleh guru. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya
masalah, seorang tenaga didik dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat
pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya.
Berbekalkan kejujuran dan kesadaran tersebut, untuk mengidentifikasikan
masalah, guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri.
1) Apa yang terjadi di kelas saya?

4
2) Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian guru?
3) Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4) Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5) Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau
melakukan refleksi tentang apa yang terjadi di dalam kelas. JIka masalah
sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan, masalah mana yang
mungkin bisa dipecahkan dengan PTK. Berikut bidang yang layak dijadikan
focus PTK adalah yang
a) melibatkan kegiatan belajar dan mengajar
b) mungkin ditangani oleh guru
c) sangat menarik minat guru, serta
d) ingin diubah/diperbaiki oleh guru
B. Menganalisis dan merumuskan masalah
Setelah masalah teridentifikasi, kita perlu melakukan analisis sehingga
dapat merumuskan masalah dengan jelas. Tentu saja sebelum menganalisis
masalah, kita mengumpulkan data yang terkait dengan masalah tersebut.
Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri
atau yang disebut refleksi, dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai
dikumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir, atau daftar nilai, atau bahkan
mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan
C. Merencanakan PTK
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana
tindakan atau sering disebut rencana perbaikan. Langkah – langkah dalam
menyusun rencana perbaikan adalah sebagai berikut
1) Merumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk
hipotesis tindakan
2) Analisis kelayakan hipotesis

5
D. Melaksanakan PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah
cukup layak, kini perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan
sebagai berikut:
1) Menyiapkan pelaksanaan
Ada beberapa yang oerlu kita siapkan sebelum merealisasikan
rencana tindakan yakni:
a) Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan
yang akan dilaksanakan.
b) Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang
diperlukan seperti gambar, media dsb
c) Menyiapkan cara merekam dan menganalisa data yang
berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan
d) Melakukan simulasi rencana tindakan perbaikan
2) Melaksanakan Tindakan
Setelah persiapan selesai, kini tiba waktunya guru melaksanakan
tindakan. Agar pelaksanaan ini berlangsung terarah, peneliti perlu
memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (1993) disebut
sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh guru. Berikut adalah
prinsip-prinsipnya:
a) Metodologi penelitian yang sedang digunakan dalam
penelitian tidak boleh mengorbankan siswa dalam proses
belajar dan mengajar
b) Cara perekaman dan pengumpulan data tidk boleh menyita
waktu penelitian
c) Metodologi yang diterapkan harus reliable atau handal
d) Masalah yang ditangani harus sesuai dengan komitmen guru
dan kemampuan guru
II. Pengumpulan dan Analisis Data, serta Tindak Lanjut
Setelah rangkaian tindakan PTK dilakukan, maka setelah itu adalah tahap
pengumpulan dan analisis data serta tindak lanjut. Pengumpulan data dilakukan

6
oleh peneliti. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai Teknik, seperti observasi,
wawancara, catatan harian, angket dan sebagainya. Observasi merupakan salah satu
Teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam PTK.
1) Observasi dan Interpretasi
Agar kajian kita menjadi lebih sistematis, mari kita bahas observasi ini
dari berbagai aspek, mulai prinsip dan jenis -jenisnya, tujuan, serta
prosedurnya
a) Prinsi dan jenis observasi
Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau
karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dideskripsikan
seperti berikut ini:
1) Perencanaan bersama
Observasi yang baik diawali dengan perencanaan bersama
antara pengamat dengan yang diamati, dalam hal ini antara
teman sejawat yang akan membantu mengamato dengan guru
(peneliti) yang akan mengajar. Perencanaan bersama ini
bertujuan untuk membangun rasa saling percaya dan
menyepakati beberapa hal seperti focus yang akan diamati,
pelajaran yang akan berlangsung, serta aturan lain seperti
pengamatan yang akan berlangsung, bagaimana sikap
pengamat kepada siswa nya dan dimana pengamat akan
duduk.
2) Fokus
Fokus pengamatan sangat luas atau umum, tetapi dapat pula
sangat khusus atau spesifik. Fokus yang khusus akan
menghasilkan data yang bermanfaat bagi penumbuhan
professional guru

3) Membangun kriteria

7
Observasi akan sangat membantu guru, jika kriteria
keberhasilan atau sasaran yang ingin dicapai sudah disepakati
sebelumnya.
4) Keterampilan observasi
Seorang pengamat yang baik memiliki tiga keterampilan,
yaitu (1) dapat menahan diri untuk tidak terlalu cepat
memutuskan dalam mengeinterpretasi suatu peristiwa, (2)
dapat menciptakan suasana yang memberi dukungan dan
menghindari terjadi suasana yang kurang mendukung, (3)
menguasai berbagai Teknik untuk menemukan peristiwa atau
interaksi yang tepat untuk direkam.
Dilihat dari cara melakukannya, observasi dapat dilakukan
sebagai berikut:
1) Observasi terbuka
2) Observasi Terfokus
3) Observasi Terstruktur
4) Observasi Sistematik
Tujuan observasi adalah mengumpulkan data yang diperlukan
untuk menjawab masalah tertentu. Pada dasarnya ada tiga
langkah prosedur observasi yaitu,
1) Pertemuan pendahuluan
2) Pelaksanaan observasi
3) Diskusi balikan
5) Balikan
Hasil observasi dapat dimanfaatkan jika ada balikan yang
tepat, yang disajikan dengan memperhatikan hal berikut.
a) Diberikan segera setelah pengamatan
b) Diberikan berdasarkan data faktual yang direkam
c) Data diinterpretasikan sesuai kriteria yang sudah
disepakati sebelumnya
d) Peneliti diberikan kesempatan pertama untuk
menafsirkan data yang telah dikumpulkan

8
e) Diskusi mengarah pada perkembanagan strategi untuk
membangun apa yang telah dipelajari
2) Catatan harian, rekaman, angket dan wawancara
Disamping data yang dikumpulkan dengan observasi, masih banyak
data pembelajaran yang dapat dikumpulkan dengan berbagai Teknik
lain yakni, catatan harian, rekaman, angket dan wawancara
3) Analisis Data
Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang
dilakukan pada tahap observasi. Tahap ini dilakukan setelah satu
paket perbaikan selesai diimplementasikan. Misalnya, jika
perbaikan ini dilakukan sebanyak 6 kali, maka aka nada 6 kali
interpretasi data. Analisis ini bisa disebut proses reduksi data. Hal
ini karena pada tahap pertama, data diseleksi kemudian difokuskan.
Analisis ini dapat dilakukan dengan cara bertahap, pertama dengan
menyeleksi dan mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau
mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi
makna.
4) Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan merenungkan mengapa satu kejadian
berlangsung dan mengapa seperti ini terjadinya.Selain itu, peneliti
mencoba merenungkan mengapa satu usaha perbaikan berhasil dan
mengapa yang lain gagal. Melalui refleksi, guru akan dapat
menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta
apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya.
5) Rencana Tindak Lanjut
Setelah kesimpulan yang didapat pada analisis data dan setelah
melakukan refleksi digunakan untuk membuat rencana tindak lanjut.
Jika ternyata tindakan perbaikan belum menjawab masalah yang
menjadi kerisauan peneliti, maka hasil analisis data dan refleksi
digunakan kembali untuk tindakan perbaikan baru.
KATA PENUTUP

9
Kesimpulan
Ada empat langkah dalam PTK yang merupakan satu daur terdiri dari:
1) Merencanakan perbaikan
2) Melaksanakan tindakan
3) Mengamati, dan
4) Melakukan refleksi
Setelah tindakan dilaksanakan, peneliti harus mengumpulkan dan menganalisis
data, serta mealakukan tindak lanjut.

Sekian kesimpulan dari kami, teimakasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wihardit, Kuswaya. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan.


Universitas Terbuka

Wardhani, I G A K. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan.


Universitas Terbuka

11

Anda mungkin juga menyukai