Anda di halaman 1dari 4

MODUL 7 RANGKAIAN PENGUAT

M Hasan Abdul Malik Karimullah (H1E014009)


Asisten: Putra Tresna Linge
Tanggal Percobaan: 8/12/2015
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar 1
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak yaitu penguat arus,penguat tegangan, dan


penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor
Telah dilakukan praktikum rangkaian pennguat khususnya
ini dapat kita temui pada rangkaian Pree-Amp
rangkaian penguat common emitter. Pada rangkaian penguat
Head , Pree-Amp Mic, Mixer, Echo, Tone Control,
common emitter menggunakan transistor dengan nilai hfe
Amplifier dan lain-lain..
230/NPN/dengan kaki BCE,dan juga menggunakan
kapasitor resistor dan power supplay sebesar 9 V. Pada
2.1 KARAKTERISTIK TRANSISTOR
praktikum ini langkah pertama adalah menentukan nilai
hfe pada transistor terlebih dahulu, kemudian membuat Transistor adalah komponen dari bahan
rangkaian seperti pada gambar, lalu menghubungkan bagian semikonduktor yang secara umum dapat
masukan ke generator isyarat dan bagian keluaran ke CRO, digunakan sebagai penguat, sirkuit pensaklaran,
langkah selanjutnya menghitung tegangan masukan dan penstabil tegangan dan pemutus sinyal
tegangan keluaran lalumenentukan nilai k dengan cara
Vin/Vout. Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa
transistor adalah komponen utama dalam rangkaian penguat,
dan grafik Vout terhadap nilai K adalah berbanding
terbalik, semakin besar nilai Voutnya maka semakin kecil
nilai Knya.
Kata kunci: Dioda, Transformator, Penyearah
setengah gelombang, Penyearah jembatan. Gambar 7.1 Transistor
1. PENDAHULUAN
2.2 RANGKAIAN PENGUAT
Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi
Rangkaian penguat adalah suatu rangkaian yang
menguatkan daya sinyal masukan. Salah satu
digunakan untuk menguatkan sinyal masukan.
syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa
Rangkaian penguat biasanya di bangun dari
sinyal keluaran harus tepat benar bentuknya
sebuah transistor hingga beberapa transistor.
seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya
Berdasarkan konfigurasi pertahanan, rangkain
lebih tinggi. Kalau bentuk sinyal keluaran tidak
penguat menggunakan transistor dibedakan
tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun
menjadi 3 yaitu rangkaian penguat common base,
beda bentuk ini hanya kecil saja, maka dikatakan
penguat common colector, dan penguat common
sinyal keluarannya cacat. Penguat paling
emitter.
sederhana terdiri dari satu buah transistor. Ada
tiga kemungkinan pemasangan transistor sebagai
2.3 PENGUAT COMMON BASE
penguat, yaitu : Emitor Bersama (Common
Emiter), Kolektor Bersama (Common Rangkaian penguat common base adalah
Collector),Basis Bersama (Common Base) rangkaian penguat dengan kaki basis dari
transistor di hubungkan ke ground.
2. STUDI PUSTAKA
Transistor sebagai penguat, sudah bukan barang
yang tabu lagi di dunia rangkaian elektronika
bahwa transistor dapat kita gunakan untuk
berbagai macam keperluan salah satunya sebut
saja salah satu fungsinya yaitu transistor yang
digunakan sebagai penguat. Nah penggunaan ini .
biasanya paling banyak digunakan di rangkaian
rangkaian elektronika yang sifatnya masih analog
misalnya saja ketika diggunakan sebagai penguat Gambar 7.2 Rangkaian penguat common base

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


2.4 PENGUAT COMMON COLECTOR
Rangkaian penguat common colector adalah
rangkaian penguat dengan kaki colektor dari
transistor dihungkan ke ground.

Gambar 7.5 Rangkaian percobaan common emitter


CARA KERJA
Gambar 7.3 Rangkaian penguat common colector

2.5 PENGUAT COMMON EMITTER a. PENGUAT COMMON EMITTER


Rangkaian penguat common emitter adalah
rangkaian penguat dengan kaki emitor dari
transistor dihubungkan ke ground.

Gambar 7.4 Rangkaian penguat common emitter

3. METODOLOGI
Peralatan yang dugunakan pada praktikum ini
sebagai berikut.
a. Generator Isyarat.
b. Osiloskop (CRO).
c. Multimeter Digital.
d. Breathboard.
e. Transistor, sesuai dengan rangkaian.
f. Resistor, sesuai dengan rangkaian.
g. Kapasitor, Sesuai dengan rangkaian.
h. Baterai 9 V.
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2
4. HASIL DAN ANALISIS dari kapasitor. Yaitu kerja kapasitor
adalah menahan arus bias supaya
HASIL DATA
keluarannya adalah sinyal, bisa
a. DATA NILAI – NILAI KOMPONEN disimpulkan bahwa arus AC akan
diteruskan sedangkan arus DC akan di
RL 1,2 MΩ tahan. Sehingga dengan mengubah
RE 2,2 KΩ masukan atau keluaran akan mengubah
RB 56 Ω beda fase dari gelombang.
RC 10 KΩ 4. Grafik K dan Vout.
C1 , C2 10 µF , 10 µF
hfe 230 / NPN / BCE
V CC 9V
b. PENGUAT COMMON EMITTER

Vin (mVpp) Vout (mVpp) K = Vout/Vin


50 960 19,2
100 1750 17,5
200 3100 15,5
300 4100 13,67
400 4900 12,25
Gambar 7.6 Grafik K
500 5300 10,6
600 5500 9,17
700 5600 8
800 5600 7
900 5600 6,22
1000 5700 5,7

ANALISA
1. Fungsi kerja transistor pada rangkaian ini
adalah sebagai komponen utama untuk
sebagai penguat tegangan. Beda fase
Gambar 7.7 Grafik Vout
terjadi pada kapasitor bukan transistor
karena fungsi dari kapasitor adalah Pada grafik K di atas terlihat arah grafiknya turun
mengeblok arus biasnya supaya yang sedangkan pada grafik Vout arah grafiknya naik,
keluar adalah sinyalnya. Atau dapat bisa disimpulkan K dan Vout berbanding terbalik.
dikatakan arus AC diteruskan sedangkan Semakin besar tegangan keluarannya (Vout) maka
arus DC diblok. Sehingga yang masuk semakin kecil K nya.
pada basis dari kapasitor berupa sinyal.
Dan sinyal akan diolah oleh transistor 5. KESIMPULAN
sehingga keluaran akan berubah maka
1. Pada rangkaian penguat common emitter
disinilah akan terjadi beda fase antara
kaki emitter dari transistor di hubungkan
masukan dengan keluaran.
ke ground.
2. Fungsi Vcc terhadap rangkaian adalah
2. Fungsi kerja transistor pada rangkaian ini
sebagai tegangan suplai untuk transistor.
adalah sebagai komponen utama untu
Transistor perlu di beri tegangan suplai
penguat tegangan.
jika tidak maka transistor tersebut tidak
akan berfungsi. Pada praktikum ini Vcc 3. Fase dari gelombang terlihat ada yang
menggunakan catu daya 9 V. datar pada frekuensi tertentu di akibatkan
fungsi kerja dari kapasitornya.
3. Hasil gelombang pada rangkaian penguat
common emitter pada frekuensi tertentu 4. Grafik Vout berbanding terbalik dengan
terlihat puncak dari gelombang datar. Hal grafik K. Semakin tinggi voutnya maka
ini di karenakan bergantung pada kerja semakin kecil Knya.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


DAFTAR PUSTAKA
[1] http://elektronika-dasar.web.id/penguat-1-
satu-transistor/. 10 Desember 2015, 06:43.
[2] http://web.if.unila.ac.id/pamous/2015/06/1
1/dasar-elektronika-penguat-daya-dan-
penguat-tegangan/. 10 Desember 2015, 09:50.
[3] http://danangfisika.blogspot.co.id/2012/06/
penguat-emitor-bersama-common-
emitter.html. 10 Desember 2015, 16:48.

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4

Anda mungkin juga menyukai