Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN ARUS KAS

DISUSUN :

NAMA : RESTI DWI HANDAYANI


NIM :17310293
KELAS : REGULAR MALAM AKUNTANSI A

Dosen pembimbing :

NUNIK SETIYO UTAMI, S.E.,MM

PROGRAM AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA SURABAYA

2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.

Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata


kuliah akuntansi keuangan 1. Pada makalah ini membahas mengenai laporan arus
kas.

Kami sampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya kepada setiap


pihak yang sudah mendukung, penulis sekaligus juga berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.

Kami juga sadar bahwa pada makalah ini tetap ditemukan banyak
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, kami benar-benar
menanti adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah yang hendak kami tulis
dimasa yang selanjutnya.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................ 1

BAB II TINJUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Laporan Arus Kas ........................................................................ 2
2.2 Kegunaan Laporan Arus Kas ......................................................................... 3

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Penyusunan Laporan Arus Kas ....................................................................... 5
3.2 Permasalahan Penyusunan Laporan Arus Kas ................................................ 9
3.2.1 Penyesuaian Terhadap Laba Neto ...................................................... 9
3.2.2 Piutang Usaha ................................................................................. 10
3.2.3 Perubahan Modal kerja Lainnya ...................................................... 13
3.2.4 Rugi Neto ......................................................................................... 14
3.3 Penggunaan Kertas Kerja ............................................................................. 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Akuntansi adalah salah satu hal yang paling penting karena
akuntansi berperan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
keputusan ekonomi dan keuangan dalam bentuk laporan keuangan. Salah
satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Dalam pernyataan
SAK atau PSAK NO.2 dinyatakan bahwa perusahaan harus menyusun
laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajianl aporan keuangan.Tujuan utama dari laporan arus kas adalah
memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran
kas suatu unit usaha selama periode tersebut.
Karena pentingnya peranan kas di sebuah perusahaan,Saya
membuat makalah dengan judul Laporan Arus Kas dengan tujuan agar
para pembaca bisa mengerti bagaimana cara pembuatan laporan arus kas
ini baik menggunakan metode langsung ataupun tidak langsung.

1.2. Rumusan masalah


a. Bagaimana penyusunan laporan arus kas?
b. Apa saja permasalah Khusus Dalam Penyusunan Laporan?
c. Bagaimana penggunaan Kertas Kerja?

1.3. Tujuan
a. Untuk megetahui tujuan laporan arus kas
b. Membandingkan metode langsung dan tidak langsunguntuk
menghitung arus kas neto dari aktivitas operasi
c. Menyusun laporan arus kas
d. Dapat mengidentifikasi sumber informasi untuk laporan arus kas

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Pengertian Laporan Arus Kas

Menurut Ismaya (2005,64) pengertian cash flows (arus kas) adalah


perputaran keuangan perusahaan, baik pengeluaran dan pemasukan uang
tunai yang diperlukan untuk kepentingan operasi atas dasar arus harian,
mingguan atau jangka waktu lain. Jika uang tunai yang masuk lebih banyak
daripada uang yang keluar disebut arus kas positif, jika terjadi keadaan
sebaliknya disebut arus kas negatif.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 Tahun


2009, arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas (Ikatan
Akuntansi Indonesia, 2013). Pengertian arus kas masuk dan arus kas keluar
adalah aliran kas masuk (cash inflow) merupakan sumber-sumber darimana
kas diperoleh sedangkan arus kas keluar (cash outflow) merupakan
kebutuhan kas untuk pembayaran-pembayaran (Martono dan Harjito, 2012).
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari
kas dan setara kas dengan kategori aktivitas operasi,investasi dan pendanaan
selama waktu periode tertentu. Laporan arus kas merupakan laporan atas
penerimaan kas dan pengeluaran kas (pembayaran kas). Laporan arus kas
melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai
dengan kegiatan utama entitas, yaitu operasi, investasi, dan pembelanjaan.
Laporan tersebut melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih
dari setiap kegiatan dan untuk semua kegiatan usaha.

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan
perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

2
Tujuan utama dari Laporan Arus Kas (statement of cash flows) adalah
untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pembayaran kas
perusahaan selama satu periode. Tujuan kedua, adalah untuk memberikan
informai berbasis kas tentang aktivitas operasi , investasi dan pendanaan
perusahaan. Oleh karena itu, laporan arus kasmelaporankan penerimaan kas,
pembayaran kas dan perubahan neto daalam bentuk tunai yang diperoleh dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan perusahaan selama satu periode.

3.2. Kegunaan Laporan Arus Kas


Laporan arus kas memberikan informasi untuk membantu investor, kreditor,
dan pihak lainnya menilai hal berikut :
a. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas masa depan.
Tujuan utama pelaporan arus kas adalah memberikan informasi untuk
memperoleh prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa
depan. Dengan memeriksa hubungan antara item-item, seperti penjualan
dengan arus kas neto dari aktvitas operasi atau arus kas neto dari aktivitas
operasi dengan kenaikan atau penurunan kas, adalah mungkin untuk
memprediksi arus kas masa depan dengan lebih baik daripada yang
dimungknkan dengan menggunakan data berbasis akrual.
b. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan melunasi
kewajiban. Kas sangatlah penting, tanpa kas yang memadai perusahaan
tidak dapat membayar karyawan, melunasi hutang membayar dividen
atau membeli peralatan. Laporan arus kas menunjukan dari mana uang
perusahaan berasal daan bagaimana perusahaan menggunakan uangnya.
c. Alasan perbedaan antara laba neto dan arus kas neto dari aktivitas
operasi. Jumlah neto laba adalah penting. Ini memberikan informasi
tentang kinerja perusahan dari satu periode ke periode lainnya. Laporan
keuangan bisa mendapatkan keuntungan dari mengetahui mengapa laba
neto perusahaan dan arus kas neto dari aktivitas operasi berbeda dan dapa
menilai sendiri keandalan jumlah laba.

3
d. Transaksi kas dan nonkas atas investasi daan pendanaan selama
periode berjalan. Aktivitas investasi meliputi pembelian dan penjualan
aset selain produk atau jasa perusahaan. Aktivitas pendanaan meliputi,
pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman, investasi oleh pemilik, dan
distribusi oleh pemilik. Dengan memeriksa aktivitas investasi ddan
pendanaan, kita akan lebih memahami mengapa asset dan liabilitas
meningkat atau menurun selama satu periode.

Sehingga manfaat Laporan Arus Kas, sebagai berikut:


1. Laporan arus kas dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis
apakah rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan
telah berjalan sebagai mestinya.
2. Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk maupun arus kas
keluar perusahaan selama periode.
3. Laporan kas memberikan informasi yang berguna mengenai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari aktivitas
operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban, dan membayar
deviden.
4. Laporan kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi
kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan
aktivitas investasi dan pembiayaan di masa yang akan datang.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas
sebgi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Karakteristik transaksi dan
kejadian untuk setiap jenis aktivitas adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari
transaksi yang masuk kedalam penentuan laba neto, seperti penerimaan
kas dari penjualan barang dan jasa, pembayaran dan pengeluaran kas
kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan.
Arus kas masuk dari aktivitas operasi, meliputi :
 Pendapatan pajak daerah
 Pendapatan retribusi daerah
 Dana bagi hasil pajak
 Dana bagi hasil sumber daya alam
 Dana alokasi umum
 Pendapatan bagi hasil pajak
 Pendapatan bagi hasil lainnya.
 Dana penyesuaian
 Dana alokasi khusus
 Dana otonomi khusus
Arus kas keluar dari aktivitas operasi meliputi :
 Belanja pegawai
 Belanja barang
 Bunga
 Subsisi
 Hibah
 Bantuan social

5
 Belanja tak terduga
 Bagi hasil pajak
 Bagi hasil retribusi
 Bagi hasil pendapatan lainnya
b. Aktivitas investasi ( investing ativities) umumnya meliputi aset tidak
lancar dan termasuk membuat dan menagih pinjaman, memperoleh
melepaskan investasi dan aset berumur panjang yang produktif.
Arus kas masuk dari aktivitas investasi :
 Pendapatan penjualan asset tetap – tanah
 Pendapatan penjualan asset tetap – peralatan dan mesin
 Pendapatan penjualan asset tetap – gedung dan bangunan
 Pendapatan penjualan asset tetap – jalan, irigasi dan jaringan
 Pendapatan penjualan asset tetap lainnya

Arus kas keluar dari aktivitas investasi, meliputi :

 Belanja modal – tanah


 Belanja modal – peralatan dan mesin
 Belanja modal – gedung dan bangunan
 Belanja modal – jalan, irigasi, dan jaringan
 Belanja modal – asset tetap lainnya
c. Aktivitas pendanaan ( financing activities)meliputi pos liabilitas dan
ekuitas, memperoleh kas dari kreditor dan membayar kembali jumlah
pinjaman yang dipinjam, memperoleh modal dari pemilik dan memberi
imbal hasil dan mngemalikan investasi mereka.
Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan, meliputi :
 Pencairan dana cadangan
 Penerimaan hasil priivatisasi perusahaan daerah
 Pinjaman dalam negeri kepada pemerintah pusat
 Pinjaman dalam negeri kepada lembaga keuangan bank
 Pinjaman dalam negeri – obligasi pemerintah daerah

6
 Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan Negara
 Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan daerah

Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan meliputi :

 Pembentukan dana cadangan


 Penyertaan modal pemerintah daerah
 Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri lainnya
 Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri – obligasi pemerintah
daerah
 Pembayaran pokok pinjaman dalam negeri kepaga lembaga
keuangan bank
 Pemberiaan pinjaman kepada perusahaan daerah
 Pengeluaran untuk investasi jangka panjang lainnya
Hal ini menunjukan kas yang diperoleh dari operasi perusahaan. Sumber kas
ini umumnya dianggap sebagai ukuran terbaik dari kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan kas yang cukup untuk keberlangsungan usaha.
Pedoman umum penting tentang klasifikasi arus kas sebagai berikut :
 Aktivitas operasi meliputi pos laporan laba rugi
 Aktivitas investasi meliputi arus kas yang ihasilkan dari perubahan pos
investasi dan aset tidak lancar lainnya
 Aktivitas pendanan meliputi arus kas yang dihasilkan dari perubahan pos
ekuitas dan liabilitas jangka panjang

Informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun Laporan Arus Kas,


adalah:
1. Laporan neraca awal tahun anggaran dan akhir tahun anggaran.
2. Laporan perhitungan anggaran tahun anggaran berjalan.
3. Buku-buku besar pendapatan dan belanja tahun anggaran berjalan dan
buku
pembantu terkait.

7
4. Buku-buku besar penerimaan dan pengeluaran kas kepada pihak ketiga
(transaksi non anggaran) dan buku pembantu yang terkait.

Bunga dan dividen yang dibayarkan dapat diklarifikasikan sebagai aktivitas


operasi atau pendaan, tergantung pada perlakuan apa yang paling tepat
menurut perusahaan. Demikian pula, bunga dan dividen yang diterima dapat
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi atau investasi. Pajak yang dibayar
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi kecuali dalam keadaan dimana
mereka dapat diidentifikasikan dengan investasi tertentu atau aktivitas
pendanaan.

Aktivitas Operasi – Pos Laporan Laba Rugi


Arus kas masuk
Dari penjualan barang atau jasa
Dari pengembalian atas pinjaman (bung) dan efek ekuitas
(dividen)
Arus kas keluar
Untuk pemasok atas persediaan
Untuk karyawan atas jasa
Untuk pemerintah atas pajak
Untuk pemberi pinjaman atas bunga
Untuk pihak lain atas beban
Aktivitas Investasi – Umumnya Pos Aset Tidak Lancar
Arus kas masuk
Dari penjualan aset tetap dan aset tak berwujud
Dari penjualan utang atau efek ekuitas entitas lain
Dari penagihan pokok pinjaman ke entitas lain
Arus kas keluar
Untuk membeli aset tetap dan aset tak berwujud
Untuk membeli utang atau efek ekuitas entitas lain
Untuk melakukan pinjaman ke entitas lain

8
Aktivitas Pendanaa – Umumnya Pos Ekuitas dan Liabilitas Jangka
Panjang
Arus kas masuk.
1. Format Laporan arus Kas
Perusahaan melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari
aktivitas investasi dan pendanaan secara terpisah. Artinya,perusahaan
melaporkan secara bruto tidak dinetokan satu sama lain. Dengan
demikian, arus kas keluar dari pembelian aset dilaporkan secara
terpisah dari arus kas masuk dari penjualan aset tersebut. Demikian
pula, arus kas masuk dari penerbitan utang dilaporkan terpisah dari
arus kas keluar dari perusahaannya.
Kenaikan atau penurunan neto kas yang dilaporkan selama periode
tersebut harus merekonsiliasikan saldo kas awal dan akhir seperti yang
dilaporkan daalam laporan posisi keuangan komparatif.
Langkah – langkah dalam penyusunan
Perusahaan menyusun laporan arus kas berbeda dengan tiga laporan
keuangan dasar lainnya. Untuk satu hal, laporan ini tidak disusun dari
neraca saldo disesuaikan. Laporan arus kas memerlukan informai
terperinci mengenai perubahan saldo akun yang erjadi antara dua titik
dalam satu waktu. Neraca saldo disesuaikan tidak akan memberikan
data yang diperlukan. Kedua, laporan arus kas berhubungan dengan
penerimaan dan pembayaran kas. Akibatnya, perusahaan harus
menyesuaikan dampak dari penggunaan akuntansi akrual untuk
menentukan arus kas. Informasi untuk menyusun laporan ini biasanya
berasal dari tiga sumber :
1) Laporan posisi keuangan komparatif, memberikan jumlah
perubahan dalam aset, liabilitas, dan ekuitas dari awal sampai
akhir periode.
2) Laporan laba rugi terkini, memberikan data untuk
membantu penentuan jumlah kas yang diperoleh oleh atau
digunakan dari operassi selama periode bersangkutan.

9
3) Data transaksi terpilih, dari buku besar yang memberikan
informasi terperinci tambahan yang diperlukan untuk
menentukan bagaimana perusahaan memperoleh atau
menggunakan kas selama periode bersangkutan.

Menyusun laporan arus kas dari sumber data diatas meliputi tiga
langkah utama, yaitu :

Langkah 1. Menentukan perubahan pada kas, perusahaan dapat


dengan mudah menghitung selisih antara awal dan akhir saldo kas
dengan memeriksa lapporan posisi keuangan komparatif.

Langkah 2. Menentukan arus kas neto dari aktivitas operasi, ini


melibatkan analisis tidak hanya laporan laba rugi tahun berjalan,
tetapi juga laporan posisi keuangan komparatif serta beberapa data
transaksi.

Langakah 3. Menentukan arus kas neto dari aktivitas investasi dan


pendanaan, perusahaan harus menganalisis semua perubahan lain
dalam pos laporan posisi keuangan untuk menentukan pengaruhnya
terhadap kas.

3.2. Permasalah Penyusunan Laporan


3.2.1. Penyesuaian terhadap laba neto
1) Penyusutan dan amortisasi
Beban penyusutan merupakan penyesuaian yang paling umum
terhadap laba neto yang dilakukan perusahaan agar memperoleh arus
kas neto dari aktitas operasi. Namun banyak item pendapatan atau
beban nonkas lainnya. Contoh item beban yang perusahaan harus
menambahkan kembali ke laba neto adalah amortisasi aset tak
berwujud dengan umur yang terbatas, paten, dan deplesi sumber daya

10
mineral. Pembebana terhadap biaya ini melibatkan pengeluaran yang
terjadi pada periode sebelumnya dimana perusahaan melakukan
amortisasi saat ini. Beban ini mengurangi laba neto tanpa
mempengaruhi kas pada periode berjalan.
Selain itu, amortisasi premi obligasi atas utang obligasi jangka
panjang yang mempengaruhi jumlah beban bunga. Namun, tidak ada
perubahan pada kas. Akibatnya, perusahaan harus menambahkan
amortisasi premi dari laba neto untuk memperoleh aarus kas neto dari
aktivitas operasi.
a. Biaya imbalan pascakerja
Jika perusahaan memiliki biaya pascakerja, seperti program
pensiun karyawan, kemungkinan besar bahwa beban pensiun akan
dicatat selama suatu periode akan lebih tinggi atau lebih rendah
dari kas yang didanai. Ini akan lebih tinggi bila ada liabilitas yang
tidak didanai dan akan lebih jika beban pensiun dibayar
dimuka.perusahaan harus menyesuaikan laba neto dengan selisih
antara kas yang dibayarkan dengan beban yang dilaporkan dalam
menghitung arus kas neto dari aktivitas operasi.
b. Perubahan pajak penghasilan tangguhan
Perubahan pajak penghasilan tangguhan mempengaruhi laba neto,
tetapi tidak berpengaruh terhadap kas.
c. Model ekuitas akuntansi
Penyesuaian umumnya lainnya terhadap laba neto adalah
perubahan yang terkait dengan investasi dalam saham biasa pada
saat mencatat laba atau rugi dengan metode ekuitas. Dalam
metode ekuitas, inestor (1) mendebit akun investasi dan
mengkredit pendapatan untuk sebagai laba neto investee, dan (2)
mengkredit dividen yang diterima pada akun investasi. Oleh
karena itu, kenaikan neto pada akun investasi tidak
mempengaruhi arus kas. Perusahaan harus mengurangi kenaikan

11
neto dari laba neto untuk memperoleh arus kans neto dari
aktivitas operasi.
3.2.2. Piutang Usaha (neto)
Kita mengasumsikan tidak ada penyisihan piutang tidak tertagih –
aakun kontra – untuk menyaling hapus piutang usaha. Namun, jika
perusahaan membutuhkan penyisihan piutang tidak tertagih. Jika
penyisihan tersebut mempengaruhi penentuan arus kas neto dari aktivitas
operasi, misalnya asumsikan bahwa mark co melaporkan laba neto
sebesar $40.000. mark co memiliki saldo piutang usaha, berikut saldo
piutang usaha mark co.
2011 2010 perubahan
kenaikan/penurunan
Piutang usaha $105.000 $90.000 $15.000 kenaikan
Penyisihan piutang
Tidak tertagih ( 10.000) ( 4.000) 6.000
kenaikan
Piutang usaha $95.000 $86.000 9.000
kenaikan

Metode tidak langsung


Oleh karena itu kenaikan piutang tak tertagih diakibatkan dari
pembebanan terhadap beban piutang tidak tertagih, maka perusahaan
harus menambahkan kembali penyisihan piutang tidak tertagih ke laba
neto untuk memperoleh arus kas neto dari aktivitas operasi. Berikut
metode tidak langsung penyajian penyisihan piutang tidak tertagih.

MARK CO
Laporan Arus Kas
Untuk tahun 2011

Arus kas dari aktivitas operasi

12
Laba neto
$40.000
Penyesuian untuk merekonsiliasikan laba neto menjadi
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi :
Kenaikan piutang usaha $(15.000)
Kenaikan penyisihan piutang tak tertagih 6.000
(9.000)
$
31.000

Kenaikan saldo penyisihan piutang tak tertagih akibat dari biaya


piutang tak tertagih untuk tahun ini. Oleh karena beban piutang tak
tertagih adalah biaya non tunai, perusahaan harus menambahkannya
kembali ke laba neto untuk memperoleh arus kas neto dari aktivitas
operasi. Berikut pendekatan neto untuk penyisihan piutang tak tertagih :

MARK CO
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun 2011

Arus kas dari aktivtas operasi


Laba neto
$40.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto
Menjadi kas neto :
Kenaikan piutang usaha (neto) (9.000)

$31.000

Cara pintas ini bekerja juga jika perubahan penyisihan piutang


menghasilkan penghapusan piutang dagang. Hal ini mengurangi piutang
usaha dan penyisihan piutang tak tertagih, penggunaan pendekatan neto
untuk pekerjaan rumah.

13
Metode langsung

jika menggunakan metode langsung, perusahaan seharusnya tidak


menetokan penyisihan piutang tak tertagih terhadap piutag usaha, berikut
asumsi bahwa laba neto mark co :

MARK CO
Laporan laba rugi
Untuk tahun 2011

Penjualan $100.000
Beban
Gaji $46.000
Utilitas 8.000
Piutang tak tertagih 6.000 60.000
Laba neto $40.000

Jika mark co mengurangi kenaikan piutang usaha (neto) sebesar $9.000


dari penjualan tahun ini, maka akan melaporkan penjualan tunai sebesar
$91.000 ($100.000 - $9.000) dan pembayaran kas untuk beban operasi
sebesar $60.000. kedua item tersebut akan salah dalam mencantumkan :
penjualan tunai seharusnya dilaporkan sebesar $85.000 ($100.000 -
$15.000),dan total pembayaran kas untuk beban operasi seharusnya
dilaporkan sebesar $54.000 ($60.000 - $6.000). berikut laporan arus kas
piutag tak tertagih dengan metode langsung.

MARK CO
Laporan Arus Kas
Untuk tahun 2011

Arus kas dari aktivitas operasi


Kas yang diterima dari pelanggan $85.000
Gaji yang dibayarkan $46.000
Utilitas yang dibayarkan 8.000 54.000
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi $31.000

14
Komplikasi tambahan berkembang ketika perusahaan
menghapuskan piutang usaha. Cukup menyesuaikan penjualan untuk
perubahan piutang usaha tidak akan memberikan jumlah penjualan tunai
yang tepat. Alasannya adalah bahwa penghapusan piutang bukan
merupakan penagihan kas. Dengan demikian diperlukan penyesuaian
tambahan.

3.2.3. Perubahan Modal kerja Lainnya


Beberapa perubahan modal kerja, meskipun berpengaruh pada
kas, tetapi tidak mempengaruhi laba neto. Umunya ini merupakan
aktivitas investasi atau pendanaan yang sifatnya lancar. Salah satu
aktivtasnya adalah pembelian investasi ekuitas non-trading jangka
pendek, misalnya pembelian investasi non-trading jangka pendek
seharga $50.000 secara tunai tidak berpengaruh terhadap laba neto,
tetapi hal ii menyebabkan penurunan kas sebesar $50.000. perusahaan
tersebut melaporkan transaksi ini sebagai arus kas dari aktivitas investasi
sebagai berikut:

Arus kas dari aktivitas investasi


Pembelian invesasi ekuitas non-trading jangka pendek
$(50.000)

Ada contoh lainnya adalah penerbitan wesel bayar non-trading jangka


pendek yang harus dibayar tunai. Perubahan item modal kerja ini tidak
berpengaruh pada laba dari operasi, tetapi meningkatkan kas sejumlah
wesel bayar. Perusahaan melaporkan penerbitan wesel bayar non-
trading jangka pendek sebesar $10.000 secara tunai dalam laporan arus
kas sebagai berikut :
Arus kas dari investasi pendanaan

15
Penerbitan wesel jangka pendek
$10.000

Perubahan item modal kerja lainnya yang tidak berpengaruh terhadap


laba dari operasi atau pada kas adalah utang dividen tunai.

3.2.4. Rugi Neto


Jika perusahaan melaporkan rugi neto dan bukan laba neto,
perusahaan harus menyesuiakan rugi netonya untuk item – item yang
tidak menghasilkan arus kas masuk atau arus kas keluar. Rugi neto,
setelah disesuaikan utuk beban atau kredit yang tidak mempengaruhi kas,
dapat mengakibatkan arus kas negatif atau positif dari aktivitas operasi.
Misalnya, jika rugi neto adalah $50.000 dan jumlah total beban
untuk ditambahkan kembali adalah $60.000, maka kas neto diperoleh
dari aktivitas operasi adalah $10.000. berikut pehitungan arus kas neto
dari aktvitas operasi arus kas masuk :
Rugi neto
$(50.000)
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi :
Penyusutan aset teap $65.000
Amortisasi paten 5.000 60.000
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
$10.000

Jika perusahaan mengalami rugi neto $80.000 dan jumlah total bean
untuk ditambahkan kembali adalah $25.000. berikut perhitungan arus
kas neto dari aktivitas operasi arus kas keluar:
Rugi neto
$(80.000)
Penyesuaian untuk merekonsiliasikan laba neto menjadi

16
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi :
Penyusutan aset tetap 25.000
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi
$(55.000)

3.3. Penggunaan Kertas Kerja


Perusahaan sering menggunakan kertas kerja untuk menyusun dan
mengklassifikasikan data yang akan disajikan pada laporan arus kas. Berikut
pedoman penting dalam menggunakan kertas kerja.
1. Pada pos posisi laporan keuangan, daftar akun dengan saldo debit secara
terpisah dari akun dengan saldo kredit. Hal ini berarti, bahwa akumulasi
penyusutan dimasukan dalam saldo kredit dan bukan sebagai akunkontra
dalam saldo debit. Msukan saldo awal dan akhir dari masing – masing
akun di kolom yang tepat. Kemudian masukan transaksi yang myebabkan
perubahan dalam saldo akun selama tahun berjalan sebgai item – item
yang merekonsiliasi pada dua kolom ditengah. Artinya saldo awal plus
atau minus item –item rekonssiliasi harus sama dengan saldo akhir. Pada
saat persamaan ini teradi pada semua pos laporan posisi keuangan, semua
perubahan saldo akun telah direkonsiliasikan.
2. Bagian bawah kertas kerja terdiri atas bagian akivitas operasi, inestasi, dan
pendanaan. Oleh karena itu, bagian tersebut memberikan informasi yang
diperlukan dalam menyusun laporan arus kas formal. Masukan arus kas
masuk sebagai debit pada kolom rekonsiliasi dan arus kas keluar sebagi
kredit pada kolom rekonsiliasi
3. Jangan masukann ke dalam jurnal atau memposting ke setiap akun item –
item rekonsiliasi yang ditunjukan di kertas kerja.

PENYUSUNAN KERTAS KERJA

Langkah – langkah penyusuan kertas kerja sebagai berikut :

Langkah 1. Masukan saldo awal dan saldo akhir pos laporan keuangan pada
bagian pos laporan posisi keuangan.

17
Langkah 2. Masukan data yang menjelaskna perubahan pada pos laporan
posisi keuangan (selain kas dan pengaruhya terhadap laporan arus kas pada
kolom rekonsiliasi ketas kerja)

Langkah 3. Masukan kenaikan atau penurunan kas pada baris kas dan
dibagian bawah kertas kerja. Jurnal ini memungkinkan total kolom
rekonsiliasi sesuai.

ANALISIS TRANSAKSI

Perubahan saldo laba

Laba neto untuk periode tersebut adalah $117.000. jurnal dalam kertas kerja
adalah :

Operasi laba neto 117.000

Saldo laba 117.000

Penyusunan laporan arus kas (metode tidak langsung)

Dividen saham dan dividen tunai juga mempengaruhi saldo laba. Laporan
saldo laba melaporkan dividen saham sebesar $15.000. jurnal kertas kerja
untuk transaksi ini adalah

Saldo laba 15.000

Modal saham 1.000

Premi saham 14.000

Penerbitan divden saham bukan merupakan item kas atas operasi, investasi
atau pendanaan oleh karena itu, walaupun perusahaan memasukan transaksi
ini dalam kertas kerja untuk tujuan rekonsiliasi, item tersebut tidak
dilaporkan dalam laporan arus kas.

18
Dividen tunai sebesar $6.000 yang dibayarkan mencerminkan arus kas
keluar aktivitas pendanaan.

Saldo laba 6.000

Pendanaan – dividen tunai 6.000

Perusahaan merekonsiliasikan saldo awal dan akhr dari saldo laba dengan
memasukan ketiga item diatas. Berikut laporan posisi keuangan komparatif
PT Maju jaya.

Laporanposisikeuangankomparatif 31 desember 2011 dan 2010


kenaikan/
2011 2010 penurunan
ASET
investasiekuitas $18.500 $15.000 $3.500
tanah 131.500 82.000
peralatan 198.000 142.000 56.000
Akm penyusutan peralatan -40.000 -31.000 9.000
bangunan 262.000 262.000 0
akm. Penyusutan
bangunan -74.100 -71.000 3.100
Merk dagang 7.600 10.000 -2.400
persediaan 493.000 341.000 152.000
Biaya dibayar dimuka 16.600 17.000 -500
Piutang usaha (neto) 104.000 51.000 53.000
kas 59.000 66.000 -7.000
TOTAL ASET $1.176.00 $884.000
EKUITAS
Modal saham- biasa $60.000 $50.000 $10.000
premisaham- biasa 187.000 38.000 149.000
Saldo laba 592.000 496.000 96.000

19
Saham tresuri -17.000 0 17.000
total ekuitas 822.000 584.000
liabilitas
Wesel bayar
(jangkapanjang) 60.000 0 60.000
Utang obligasi 107.000 108.000 -1.000
Liabilitas pajak tangguhan 9.000 6.000 3.000
Utang usaha 132.000 131.000 1.000
Liabilitas yang masih
harus dibayar 43.000 39.000 4.000
Utang pajak penghasilan 3.000 16.000 -13.000
total libilitas 354.000 300.000
total ekuitasdanliabilitas $1.176.000 $884.000

Piutang usaha (neto)

Kenaikan piutang usaha sebesar $53.000 merupakan penyesuaian yang tidak


menghasilkan arus kas masuk selama tahun 2011. Akibatnya, perusahaan
akan mengurangkan kenaikan sbesar $53.000 tersebut dari laba neto.berikut
jurnal pada kertas kerja :

Piutang usaha 53.0000

Operasi – kenaikan piutang usaha (neto) 53.000

Persediaan

Kenaikan persediaan sebesar $152.000 merupakan penggunaka kas.


Investasi tambahan pada persediaan selama tahun berjalan mengurangi kas
tanpa meningkatkan beban pokok penjualan. Berikut jurnal pada kertas
kerja :

Persediaan 152.000

Operasi – kenaikan persediaan 152.000

Biaya dibayar dimuka

20
Penurunan biaya dibayar dimuka sebesar $500 merupakan beban dalam
laporan laba rugi dimana tidak ada arus kas keluar pada periode berjalan,
seharusnya menambahkan kembali jumlah tersebut ke laba neto melalui
jurnal berikut :

Operasi – penurunan biaya dibayar dimuka 500

Biaya dibayar dimuka 500

Investasi ekuitas (modal ekuitas)

Jika investasi meningkat sebesar $3.500. jumlah ini mencerminkan saham


dari laba neto yang diperoleh selama tahun berjalan. Sehingga laba neto
meningkat $3.500 dengan neto, tidak ada kas (dividen) yang diberikan.
Berikut jurnal pada kertas kerja :

Investasi ekuitas 3.500

Operasi – bagian laba 3.500

Tanah

Membeli tanah seharga $60.000 melalui penerbitan wesel bayar jangka


panjang. Transaksi ini tidak mempengaruhi kas. Ini adalah transaksi
investasi atau pendanaan nontunai yang signifikan yang akan diungkapkan
perusahaan dalam catatan yang menyertainya. Berikut jurnal untuk
merekonsiliasikan kertas kerja :

Tanah 60.000

Wesel bayar 60.000

Berikut laporan laba rugi dan saldo laba pt maju jaya :

PT MAJU JAYA
Gabungan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

21
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2011
Penjualan neto $526.500
pendapatan lain-lain 3.500
total pendapatan 530.000
Beban :
Beban pokok penjualan 310.00
Beban administrasi dan penjualan 47.000
Pendapatan dan beban lain-lain 4.000
total beban 361.000
Laba sebelum pajak penghasilan 169.000
Laba penghasilan
kini $49.000
tangguhan 3.000 52.000
labaneto 117.000
saldo laba, 1 januari 496.000
dikurangi :
Dividen tunai 6.000
Dividen saham 15.000 21.000
Saldo laba 31 desember $592.000
persaham :
labaneto $2,13

22
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang menyajikan lalu


lintas arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas. Laporan arus kas
tersebut memberikan kepada pengguna suatu dasar untuk menilai kemampuan
entitas untuk menghasilkan menghasilkan dan memanfaatkan kasnya. Laporan
arus kas digunakan oleh pihak manajemen untuk mengevaluasi kegiatan
operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan
pembiayaan dimasa mendatang. Laporan arus kas juga digunakan oleh pihak
kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba (keuntungan).

Terdapat dua metode dalam pelaporan arus kas, yakni metode langsung
dan metode tidak langsung. Dalam metode langsung pelaporan kas dilakukan
dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas
dari kegiatan operasi secara lengkap, lalu dilanjutkan dengan kegiatan investasi
dan pembiayaan. Dalam metode tidak langsung pelaporan kas dilakukan dengan
menyeruaikan laba rugi dari pengaruh pos-pos non-kas, pos-pos yang berkaitan
dengan arus kas investasi dan pendanaan serta perubahan modal kerja operasi.

23
DAFTAR PUSAKA

Keiso, donald E. Weygandt, jerry J.Warfield, terry D. 2018. Akuntansi keuangan


menengah. Jakarta : Salemba empat.

Ismaya, Sujana, 2005. Kamus Akuntansi. Bandung :Pustaka Grafika

Martono & Harjito Agus. 2012. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit


Ekonisia.

24

Anda mungkin juga menyukai