Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

TENTANG MAINTENANCE ALAT BERAT REACH STACKER DI


LINGKUNGAN PT.BIMA CABANG BERLIAN

NAMA : YUSERI ISMAWARTO


JABATAN : MEKANIK
NRP : 19960300543
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Pokok Masalah
Pokok masalah yang terjadi di PT.BIMA cabang terminal berlian yaitu mengenai
terkendala waktu yang singkat untuk melakukan kegiatan maintenance 2000 jam pada
alat berat reach stacker di terminal berlian. karena kegiatan bongkar muat di terminal
berlian yang padat sehingga maintenance alat kurang maksimal dan kita sebagai teknisi
yang melakukan maintenance harus dituntut secara cepat untuk melakukan kegiatan
maintenance alat berat reach stacker yang ada di terminal berlian.

2. Sumber Masalah
Sumber masalah adalah ketika pm 2000 jam alat berat reach stacker di terminal berlian
hanya diberikan izin setengah hari saja untuk melakukan kegiatan pm 2000 jam . selaku
pihak user/pt.bjti divisi operasional yang pemberi izin mungkin hanya mengetahui
kegiatan pm sama saja sedangkan kegiatan pm bervariasi seperti pm 250 jam, 500 jam,
1000 jam yang tidak memakan waktu yang lama dan waktu pm yang diberikan selama
ini mungkin sama yaitu alat yang diberikan waktu pm hanya setengah hari.sedangkan pm
2000 jam tidak cukup dengan waktu setengah hari karena komponen yang diganti ketika
maintenance 2000 jam lumayan banyak.dan tenaga teknisi kita pergroup untuk
menangani alat berat seperti HT,RS,dan FL jumlahnya 4 orang belum lagi ketika ada
penanganan trouble alat lain seperti ht dan fl minimal penanganannya butuh 2 orang
otomatis yang melakukan kegiatan maintenance hanya 2 orang dengan waktu yang yang
diberikan izin hanya setengah hari untuk pm 2000 jam.

3. Dampak Masalah
Dampak masalah yang akan terjadi yaitu performa alat ketika bekerja kurang dari
90% karena waktu pm 2000 hanya diberikan waktu yang singkat sedangkan pm 2000
mengganti semua komponen seperti oli engine,tranmisi,hydraulic,brake,gardan,hub,dan
semua filter belum lagi pengecekan komponen yang harus dicek ketika pm 2000 seperti
hose/selang hydraulic ketika ada indikasi kelihatannya harus diganti sebelum terjadi
kebocoran dan kita terkendala waktu izin kegiatan pm 2000 yang singkat akhirnya untuk
penggantian selang ketika pm tidak bisa dilakukan karena kita sebagai teknisi harus
memprioritaskan mengganti oli dan filter dulu ketika pm 2000. dan akibatnya alat ketika
bekerja terkadang mengalami trouble hose/selang hydraulic pecah atau bocor
sebelumnya bisa di antisipasi ketika pm 2000 jam yaitu mengganti hose/selang hydraulic
sebelum melakukan kegiatan lagi. dan kerugian yang terjadi bagi perusahaan yaitu
penurunan produktivitas alat berat reach stacker bongkar dan muat berkurang belum lagi
ada tumpahan oli hydraulic yang baru diganti harus di isi kembali dan memakan waktu
40 sampai 60 menit untuk melakukan perbaikan penggantian selang hydraulic.
BAB 2
PEMBAHASAN
1.) Pemecahan Masalah
a.) Ketika melakukan kegiatan pm 2000 jam alat berat reach stacker belum bisa
maksimal karena terkendala waktu izin jam pm 2000 jam yang singkat yaitu
setengah hari .sedangakan waktu pm 2000 jam tidak hanya mengganti oli dan
filter saja tetapi ada pengecekan berkala diwaktu pm 2000 jam yaitu pengecekan
hose selang hydraulic terutama.karena komponen tersebut rawan terjadi
kebocoran apalagi ketika hourmeter jam alat berat reach stacker sudah mencapai
2000 jam.dan tidak itu juga ada pengecekan komponen lain seperti di system
spreader yaitu pengecekan twist lock,rantai 20-40 feet juga dengan waktu
setengah hari saja belum bisa melakukan pengecekan komponen di system
spreader dan hose selang hydraulic karena kita sebagai teknisi prioritaskan ganti
komponen seperti oli engine,tranmisi,hydraulic,brake,gardan,hub,dan semua
filter.alhasil performa alat ketika habis pm 2000 jam kurang dari 90%
dikarenakan ketika sesudah di pm 2000 jam kita belum bisa melakukan
pengecekan di system spreader dan selang hydraulic dan yang sering terjadi
yaitu trouble ketika bekerja adalah hose/selang hydraulic bocor yang ketika pm
2000 jam yang seharusnya bisa diantisipasi.dan akibatnya kerugian secara
material bagi perusahaan yaitu alat berat reach stacker produktivitasnya
menurun diakibatkan trouble yang seharusnya bisa dicegah ketika pm 2000 jam
yaitu pengecekan selang hydraulic.dan untuk perbaikan juga memakan waktu
kurang lebih sampai 40-60 menit untuk penggantian komponen tersebut.dan
kerugian secara non material yaitu mungkin bisa jadi tingkat kepercayaan pihak
dari operasional dari pt.bjti berkurang terhadap teknisi pt.bima di terminal
berlian dikarenakan alat yang sudah di pm sering mangalami trouble.

b.) Solusi saya ketika itu bagaimana cara dengan waktu setengah hari alat bisa
maksimal yaitu saya bilang ke atasan saya ketika waktu pm 2000 jam kurang
dari 2 hari mungkin kita bisa melakukan pengecekan dahulu seperti
hose/selang hydraulic dan di system spreader diwaktu 2 hari sebelum
melakukan kegiatan pm 2000 jam.dan meminta izin ke pihak operasional
ketika kegiatan landai kita bisa melakukan pengecekan selang hydraulic yang
terindikasi mau bocor dan melakukan penggantian juga karena waktu yang
penggantian mungkin hanya memakan waktu 40-60 menit otomatis ketika pm
2000 jam kita bisa maksimal dengan waktu Cuma setengah hari dan selama 24
jam alat bekerja tidak di semua shift 1,2,dan 3 kegiatan selalu padat dan
diwaktu landai itu kita bisa memanfaatkan melakukan pengecekan dan
penggantian part apabila ada indikasi kerusakan.dan kita tekniksi team
HT,RS,dan FL selalu berkordinasi setiap grup yang jaga untuk melakukan
kegiatan pengecekan sebelum waktu pm 2000 jam.dan cara ini cukup efektif
untuk mengurangi resiko trouble ketika alat sedang bekerja dan tidak
mengganggu kegiatan alat ketika padat bongkar muat di terminal berlian dan
juga bisa meningkatkan jumlah produktivitas alat di terminal berlian.
c.) Durasi untuk melakukan kegiatan pm 2000 jam agar bisa maksimal meskipun
dengan waktu yang bisa dibilang singkat. yaitu kita sebelum 2 hari ada kegiatan
jadwal pm 2000 jam kita team ht,rs,dan fl meminta izin kepada pihak operasional
untuk melakukan pengecekan alat yaitu dengan waktu 60 menit ketika kegiatan
bongkar muat alat landai.

d.) Langkah yang dilakukan yaitu pengecekan alat diluar jam pm 2000 jam dan tidak
mengganggu kegiatan operasional karena yang kita lakukan pengecekan yaitu
menunggu jam landai alat ketika kegiatan bongkar muat sepi.dengan melakukan
hal dengan cara ini bisa dibilang cukup efektif untuk peforma alat yang meningkat
ketika dibuat bekerja.selain itu pm 2000 jam bisa maksimal dengan waktu
setengah hari saja dan juga bisa melakukan ground test atau mencoba performa
alat sehabis melakukan pm 2000 jam.

2.) Kendala-Kendala
Kendala yang sering terjadi yaitu spare part yang di gudang kehabisan stock salah satu
contonya yang sering terjadi yaitu hose/selang hydraulic dan komponen electric juga dan
maka dari itu kita kenapa melakukan pengecekan 2 hari sebelum melakukan kegiatan pm
2000 jam dimulai yaitu mengantisipasi juga tersedianya part yang belum ada. dan kita
waktu 2 hari pengecekan. 1 hari pertama kita melakukan pengecekan hose atau selang dan
komponen lainnya ketika tidak ada stock digudang kita order hari itu juga dan untuk hari
ke dua part langsung datang di hari kedua kita bisa melakukan penggantian komponen
yang ber indikasi rusak dari temuan hari pertama pengecekan.
BAB 3
PENUTUP
1.) Kesimpulan
Dari judul makalah yang saya buat kesimpulannya yaitu kita bisa membuat alat berat
reach stacker pm 2000 jam dengan hasil maksimal meskipun izin dari pihak
operasional yang terbilang kurang untuk melakukan kegiatan pm 2000 jam. dan juga
kita bisa melakukan pm 2000 jam bisa maksimal karena sebelum 2 hari melakukan
kegiatan pm 2000 jam kita selalu melakukan pengecekan alat menunggu kegiatan
landai.untuk pm 2000 jam banyak juga komponen yang harus dicek dan juga
penggantian part yang banyak seperti oli engine,tranmisi,brake,gardan,hub,dan
mengganti semua filter yang ada di unit tersebut.dan dengan adanya pengecekan alat
sebelum 2 hari kegiatan pm 2000 jam cukup membantu performa alat berat reach
stacker di terminal berlian.

2.) Saran Dan Masukan


Untuk saran dan masukan bagi kemajuan pt.bima sebagai perusahaan yang menangani
bidang maintenance mungkin kedepannya untuk tenaga mekanik dan electric mungkin
setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. bisa mengadakan training untuk tenaga mekanik dan
electric mungkin adanya training lebih memperkuat basic tenaga mekanik dan electric
pt.bima dan juga mungkin ada penambahan untuk special service tool (SST) agar ketika
perbaikan alat dan menangani trouble lebih mudah dalam pengerjaanya.

Anda mungkin juga menyukai