Anda di halaman 1dari 9

WORKSHOP PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI

UPAYA PENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SERTA


PROFESIONALITAS PENDIDIK DI SMP NEGERI 194 JAKARTA

Dr. Eman Surachman, MM


(Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi) Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para guru dalam memanfatkan media
pembelajaran, khususnya yang berbasis komputer. Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan
peneliti akan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer dalam menyampaikan
materi pelajaran. Hal ini membuat pembelajaran terasa membosankan, terlebih setiap guru harus mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sebegai implementasi kurikulum 2013. Pengabdian ini
memfokuskan pada pemanfaatan fitur Ms. Powerpoint sebagai fitur presentasi yang paling sederhana.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di SMPN 194 Jakarta Timur dimana di sekolah ini masih ada beberapa
guru yang masih belum memanfaatkan secara penuh penggunaan media pembelajaran berbantuan computer
ketika menyampaikan materi di kelas.. Metode yang dilakukan dalam memecahkan masalah yang terjadi
adalah dengan metode diskusi dialogis dengan guru dan pelatihan membuat media pembelajan dengan
menggunakan fitur powerpoint Materi yang diberikan dalam diskusi ini antara lain mengenai pembelajaran
sebagai sebuah sistem, pengertian media pembelajaran, langkahlangkah pembutan media pembelajaran
dan terakhir contoh media pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan powerpoint. Setelah
kegiatan ini dilakukan maka didapatkan hasil diantaranya 1) meningkatnya pemahaman guru terhadap
pemafaatan media pembelajaran dengan menggunakan powerpoint dan 2) meningkatkan kompetensi guru
dalam menggunakan teknlogi informasi dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci: : Media Pembelajaran, Ms. Powerpoint

1. PENDAHULUAN penggunaan media pembelajaran atau dalam sumber


A. LATAR BELAKANG belajar. Media pembelajaran yang sering digunakan
Perkembangan Teknologi Informasi dan guru di kelas antara lain yaitu komputer, LCD
Komunikasi (TIK) sekarang ini semakin pesat. ataupun OHP.
TIK tidak lagi menjadi hal yang asing atau sulit Orientasi lama yang digunakan yaitu berupa
didapatkan bagi masyarakat. Arus informasi dan : papan tulis sudah mulai tergantikan dengan
mendapatkannya yang semakin mudah membuat media pembelajaran yang lebih canggih tersebut.
masyarakat dapat memakses informasi kapanpun Pesatnya perkembangan TIK bahkan tidak lagi
dan dimanapun. Fenomena pesatnya TIK ini hanya seputar penggunaan media atau alat dalam
dirasakan pula dalam bidang pendidikan. Guru mendukung pembelajaran. Guru kini sudah sampai
dituntut untuk dapat menggunakan teknologi baik pada tahap penggunaan TIK dalam penyampaian
dalam menyampaikan materi ataupun dalam men- materi secara online dan juga dalam pendidikan
cari materi pelajaran. Selain itu, guru juga harus jarak jauh. Guru tidak hanya menyampaikan materi
menyesuaikan dengan kondisi siswa yang lebih secara tatap muka tapi juga mengkombinasikannya
dekat dan lebih mudah dalam mengakses TIK. dengan tutorial online yang biasa disebut dengan
Sehingga, guru tidak lagi ketinggalan informasi blanded learning. Pada pelatihan ini, guru akan
dan gagap dengan teknologi. Pemanfaatan Tekno- diberikan pengetahuan dan simulasi mengenai
logi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang bagaimana pemanfaatan powerpoint secara mak-
pendidikan dapat terlihat salah satunya melalui simal. Hal ini mengingat masih banyaknya guru

111
Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06
yang masih gagap teknologi sehingga tidak dapat 3. Memberikan masukan kepada sekolah untuk
memanfaatkan teknologi untuk peruses pembela- mendukung pembelajaran berbasis teknologi
jaran. Guru hanya menjadi pemakai pasif bukan dimana menjadi salah satu ciri dari Kurikulum 2013.
aktif. Ini yang juga memicu pembelajaran menjadi
membosankan karena cenderung verbalisme. Oleh D. MANFAAT KEGIATAN
karena itu, meningat pentingnya pemahaman dan Kegiatan pelatihan pemanfaatan media pem-
keterampilan akan penggunaan dan pemanfaatan belajaran berbasis powerpoint diharapkan dapat
akan teknologi, perlu dilakukan upaya-upaya memberikan manfaat sebagai berikut :
mengatasi permasalahan ini. 1. Bagi pemerintah Daerah, khususnya bagi Dinas
pendidikan terkait, dapat membantu terlaksananya
B. PERMASALAHAN pembelajaran yang berbasis teknologi
Berdasarkan situasi dan kondisi di atas maka
perlu ada penambahan pengetahuan dan juga
2. Bagi Perguruan tinggi, terlaksananya kegiatan
keterampilan bagi para guru mengenai pengguna-
pengabdian masyarakat sesuai dengan Tri Darma
an media pembelajaran di sekolah berbasis tekno-
Perguruan Tinggi.
logi informasi. Perlu diberikan solusi mengingat
banyaknya guruguru yang masih buta akan tekno-
3. Bagi Guru dapat memberikan pengetahuan
logi. Permasalahan yang terjadi dan berkembang
antara lain : serta keterampilan mengenai penggunaan dan
1. Masih banyak guru yang belum mengetahui pemanfaatan secara maksimal media pembelajaran
dan memahami mengenai pemanfaatan media pem- powerpoint. Media ini mungkin sangat sederhana
belajaran berbasis teknologi yang sederhana seperti dan juga sering digunakan namun, terkadang belum
pemanfaatan powerpoint. Dalam penyampaian dimanfaatkan dengan maksimal dalam penggunaan
materi. di setiap fiturfiturnya dalam proses pembelajaran.

2. Beberapa guru banyak yang tidak memiliki 2. KERANGKA TEORITIK


motivasi dalam melakukan inovasi pembelajaran A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
salah satunya karena faktor umur dan juga kurang- Media adalah sebuah alat yang mempunyai
nya sosialisasi yang diberikan oleh pemerintah fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media
dan maupun perguruan tinggi. merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang
berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”.
3. Kurangnya dukungan fasilitas dan sarana pra- lstilah media dapat kita artikan sebagai segala
sarana pembelajaran berbasis teknologi di sekolah. sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai
Beberapa sekolah belum memiliki perangkat seperti informasi dari pengirim pesan kepada penerima
computer di dalam kelas maupun LCD untuk pesan. Berbicara mengenai media tentunya kita
menampilkan materi pembelajaran dari power akan mempunyai cakupan yang sangat luas, oleh
point atau aplikasi presentasi lainnya. karena itu saat ini masalah media kita batasi ke
arah yang relevan dengan masalah pembelajaran
C. TUJUAN KEGIATAN
saja atau yang dikenal sebagai media pembela-
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat
jaran. Briggs menyebutkan bahwa media adalah
ini secara umum adalah untuk melaksnakan Tri
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
Darma Perguruan Tinggi dan secara khusus tujuan
merangsang siswa untuk belajar. Sementara itu
dari kegiatan pelatihan ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman Schramm berpendapat bahwa media merupakan
kepada guru berkaitan dengan penggunaan dan teknologi pembawa informasi atau pesan instruk-
pemanfaatan media pembelajaran berbasis power- sional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar
point untuk penyampaian materi pelajaran. dan dibaca. Dengan demikian media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang berfungsi untuk menyam-
2. Memberikan motivasi kepada guru-guru untuk paikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah
melakukan inovasi pembelajaran di kelas melalui sebuah proses komunikasi antara pembelajar,
pemanfaatan teknologi dalam pembelajajran. pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan

112
DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06 Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2
berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan 3. Media Visual
atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan Media yang dapat memberikan rangsangan-
adalah isi pembelajaran yang ada dalam kuri- rangsangan visual seperti gambar atau foto, sketsa,
kulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasili- diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin
tator atau sumber lain ke dalam simbolsimbol dan lainnya.
komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol
non verbal atau visual. Untuk menyampaikan 4. Media Proyeksi Gerak
pesan pembelajaran dari guru kepada siswa, Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang,
biasanya guru menggunakan alat bantu mengajar program TV, video kaset (CD, VCD, atau DVD).
(teaching aids) berupa gambar, model, atau alat-
alat lain yang dapat memberikan pengalaman 5. BendabendaTiruan/miniatur
konkrit, motivasi belajar, serta mempertinggi daya Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat
serap atau yang kita kenal sebagai alat bantu disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat
visual. Dengan berkembangnya teknologi pada untuk mengatasi keterbatasan baik obyek maupun
pertengahan abad ke 20 guru juga situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan
menggunakan alat bantu audio visual dalam dengan baik.
prose pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk
menghindari verbalisme yang mungkin terjadi 6. Manusia
jika hanya menggunakan alat bantu visual saja. Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar,
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat ahli di bidang materi tertentu.
membantu anak dalam memberikan pengalaman
yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media C. MEDIA-MEDIA YANG BIASA DIGUNA-
dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa KAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi 1. Media Visual
lebih konkrit. Hal ini sesuai dengan pendapat Seperti halnya media yang lain, media visual
Jerome S Bruner bahwa siswa belajar melalui tiga berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber
tahapan yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan
enaktif yaitu tahap dimana siswa belajar dengan dituangkan ke dalam simbolsimbol visual. Selain
memanipulasi benda-benda konkrit. Tahap ikonik itu, fungsi media visual adalah untuk menarik per-
yaitu suatu tahap dimana siswa belajar dengan hatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan
menggunakan gambar atau video tapes. Sementara atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
tahap simbolik yaitu tahap dimana siswa belajar dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa media
dengan menggunakan simbol-simbol. yang termasuk media visual adalah Gambar atau
foto, Sketsa, Diagram, Bagan atau Chart, Grafik,
B. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN Kartun, Poster, Peta dan Globe, Papan planel, Papan
Terdapat enam jenis dasar dari media pem- Buletin
belajaran menurut Heinich and Molenda (2005)
yaitu: 2. Media Audio
1. Teks Media audio adalah jenis media yang ber-
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan hubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang
suatu informasi yang Mempunyai berbagai jenis akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-
dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya lambang uaditif. Beberapa jenis media yang dapat
tarik dalam penyampaian informasi. digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai
berikut Radio, Alat perekam magnetik, Media
2. Media Audio Proyeksi Diam, Film Bingkai, Film Rangkai, OHT,
Membantu meningkatkan daya tarikan terhadap Opaque Projektor, Mikrofis
sesuatu persembahan. Jenis audio termasuk suara
latar, musik, atau rekaman suara dan lainnya. 3. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Beberapa jenis media yang masuk dalam

113
Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06
kelompok ini adalah Film gerak, Film gelang, Microsoft onenote, Microsoft groove, Microsoft
Program TV, Video, Multimedia, Benda infopath dan Microsoft publisher. Microsoft power-
point sangt mudah untuk digunakan. Melalui apli-
C. MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN kasi software ini pengguna dapat menyapaikan
Secara umum media pembelajaran mem- materi di dalam slide dengan tidak hanya meng-
punyai manfaat sebagai berikut: gunkan tulisan tetapi juga gambar bentuk, gambar
1. Memperjelas penyajian suatu pesan agar tidak foto, aneka warna dan jenis tulsian serta fitur-fitur
terlalu bersifat verbal. lain seperti hyperlink dan juga animasi. Pengguna
juga dapat membuat slide semenarik mungkin
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan dengan mendesainnya sesuai keinginan dan
daya indera seperti; kebutuhan.
a) obyek yang terlalu besar, dapat digantikan Kata Powerpoint sendiri menunjukkan aplikasi
dengan realita, gambar, film bingkai, film, gambar ini digunakan untuk menjelaskan mengenai point-
video, atau model. point dari tulisan atau materi yang disusun oleh
pengguna (user). Pengguna dituntut untuk menyaji-
b) obyek yang kecil dibantu dengan proyektor kan intisari dari materi yang disajikan, atau hanya
mikro, film slide, gambar video atau gambar. menampilkan bagianbagian penting dari keseluruh-
an materi yang dimiliki. Dalam proses pembelajaran
c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat maka, powerpont digunakan untuk menyajikan
dapat dibantu dengan timelapse, highspeed photo- materi yang akan diberikan kepada siswa dengan
grafi atau slow motion playback video. memaksimalkan fitur-fitur yang ada sehingga ter-
lihat lebih menarik. Dengan memaksimalkan fitur-
d) kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa fitur powepoint seperti gambar, suara dan juga
lalu dapat ditampilkan lagi melalui rekaman film, bentuk. Media pembelajaran powerpoint ini dapat
video, atau foto. mengakomodir beberapa kecerdasan yang dimiliki
siswa diantaranya kecerdasan visual, audio dan
e) obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan juga verbal. Prosedur pengembangan materi pem-
dengan model, diagram, dll. belajaran sendiri dalam powerpoint dilakukan
dalam empat tahapan yaitu identifikasi program,
f) konsep yang terlalu luas dapat divisualkan pengumpulan bahan pendukung, proses pembuatan
dalam bentuk film, slide, gambar atau video. di Microsoft powerpoint dan penggunaan program
tersebut yang sebelumnya dilakukan oleh review
g) Dengan menggunakan media pembelajaran program
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap 3. TEKNIS PELAKSANAAN1
pasif siswa. A. METODE PEMECAHAN MASALAH
Masih rendahnya kesadaran dan kemampuan
D. MICROSOFT POWERPOINT DALAM guru-guru dalam menguasai teknlogi dan informasi
PEMBELAJARAN dalam menunjang proses belajar, maka guru
Microsoft powerpoint adalah salah satu soft- memerlukan asupan pengetahuan berkaitan dengan
ware yang dikembangkan oleh Microsoft sebuah pemanfaatan secara maksimal TIK terutama
perusahaan besar di bidang teknologi. Microsoft pengetahuan dasar mengenai powerpoint. Sekolah
powerpoint di desain untuk membuat sebuah sebagai institusi pendidikan perlu menjalin kerja-
sajian presentasi. Worksheet yang di sediakan sama dengan praktisi maupun dengan perguruan
berupa slide - slide yang kemudian ditampilkan tinggi lain untuk memberikan masukan berupa
melalui icon slide show berbeda sekali dengan asupan pengetahuan dan juga keterampilan ber-
tampilan Microsoft Word. Dalam komputer sendiri, kaitan dengan penggunaan powerpoint dalam
aplikasi Microsoft powerpoint disatukan ke dalam proses pembelajaran. Metode yang dilakukan
kelompok Microsoft office sepaket dengan Micro- untuk mengatasi permasalahan mengenai ini
soft word, Microsoft excel, Microsoft outlook, yaitu dengan metode diskusi dialogis. Metode
1
Cepi Riyana dan Rudi Susilana, Media Pembelajaran. (Bandung: FIP UPI, 2008), P: 102

114
DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06 Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2
ini dilakukan dengan penyampaian materi oleh peningkatan kompetensi mengajar guru. Dialog
narasumber. Penyampaian materi ini diselingi dan diskusi ini dilakukan secara berkelompok
dengan diskusi tanya jawab antara guru dan nara- sesama guru. Kegiatan ini juga bertujuan untuk
sumber. Kemudian dilakukan simulasi mengenai mencairkan suasana agar lebih nyaman dan tidak
penggunaan fitur-fitur powerpoint untuk proses kaku karena mereka tidak hanya berdiskusi dengan
pembelajaran teman sesama.
Tahapan ketiga, melakukan identifikasi ber-
B. KHALAYAK SASARAN dasarkan uraian dari pengalaman guru melalui
Sasaran kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Media hasil diskusi tadi kira - kira aspek - aspek apa saja
Pembelajaran powerpoint ini adalah para Guru - yang perlu difokuskan mengenai proses pembela-
Guru sebanyak 40 orang di SMP 194 Jakarta jaran khususnya berkaitan dengan penggunaan
media pembelajaran berbasis teknologi dalam
C. WAKTU DAN TEMPAT menyampaikan materi pada mata pelajaran yang
Pelaksanaan Kegiatan dalam rangka kegiatan mereka ampu masing-masing, sehingga nantinya
pengabdian terhadap masyarakat ini bertemakan akan dapat diberikan solusi secara komprehensif.
Pelatihan pemanfaatan media pembelajaran power- Hal ini bertujuan agar sosialisasi dan pelatihan
point bagi guruguru di Sekolah yang ditujukan yang dilakukan dapat berjalan efektif dan guru
kepada para guru di SMP 194 Jakarta Timur Waktu dapat memahami dengan mudah isi dari materi
pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Jumat, yang diberikan.
20 Mei 2016. Tempat kegiatan ini dilaksanakan Keempat, setelah mengetahui kendala yang
dengan menggunakan ruang multimedia yang dihadapi para peserta, maka dimulai kegiatan
dimiliki oleh SMP 194 Jakarta penyampaian materi. Materi yang pertama disam-
paikan adalah materi mengenai pembelajaran
4. PELAKSANAAN KEGIATAN sebagai sebuah sistem. Dalam materi ini dijelas-
A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH kan kepada peserta mengenai bagan konstelasi
Dalam memecahkan permasalahan dan meng- sistem pendidikan dan pembelajaran. Peserta dapat
akomodasi kebutuhan guru mengenai pengembang- memahami komponen sistem pendidikan dan pem-
an media pembelajaran ini, maka pelaksanaan belajaran yang terdiri dari raw input, instrumental
kegiatan akan dilakukan dengan menempuh input, environmental input, pendidik atau guru,
tahapan-tahapan berikut ini : proses pendidikan dan pembelajaran serta output.
Pertama, melakukan kajian teoritis berkaitan Dalam hal ini, peserta dapat mengetahui bahwa
dengan pembuatan media pembelajaran dengan media pembelajaran berada di komponen instru-
memanaatkan fitur microsoft powerpoint. Kajian mental input.
teroritis dilakukan dengan menggali pengetahuan Kemudian, pada materi kedua mengenai
awal yang dimiliki oleh peserta baik itu dari konsep media pembelajaran dimana didalamnya
pengalaman pelatihan pembuatan media yang dijelaskan apa itu media pembelajaran. Sebelum
mungkin pernah mereka ikuti ataupun melalui pada konsep powerpoint itu sendiri sebagai sebuah
buku maupun referensi dokumen yang dimiliki. bagian dari aplikasi penggunaan media pembela-
jaran, peserta harus mengetahui terlebih dahulu
Kedua, setelah dilakukan kajian teoritiss, pada pengertian media pembelajarannya serta perannya
pelatihan inii, dilakukan kegiatan tanya jawab untuk dalam proses pembelajaran. Setelah mempelajari
mendengarkan cerita atau pengalaman guru dalam hakikat dari media pembelajaran kemudian para
melaksanakan pembelajaran di kelas. Kemudian, peserta diberikan pemahaman mengenai fitur
para guru juga menceritakan hambatan apa saja Microsoft powerpoint yang pada pelatihan ini
yang ditemui ketika mengajar, terutama berkaitan digunakan sebagai pendukung pembuatan media
dengan penggunaan media pembelajaran di kelas. pembelajaran. Fitur ini merupakan fitur sederhana
Hal ini penting untuk mengetahui seberapa penting yang dapat membantu peserta di kelas dalam
pelatihan ini bagi kebutuhan guru itu sendiri menyampaikan materi pelajaran. Materi terakhir
sehingga, hasilnya dapat tercapai yaitu berupa yaitu diberikan tentang langkah - langkah pem-

115
Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06
buatan media pembelajaran menggunakan power- merefleksikan kekurangan dan kelebihan apa
point. Materi ini sangat berguna untuk memberikan yang telah dilakukan selama melaksanakan proses
arahan kepada para peserta ketika pelaksanaan pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan
praktik terutama bagi yang belum pernah mencoba pemanfaatan media pembelajaran sederhana yang
fitur ini dalam proses pembelajaran. Selain itu, menggunakan fitur yang disediakan oleh computer
untuk guru yang sudah terbiasa memakai fitur seperti Microsoft powerpoint. Kegiatan ini juga
powerpoint dapat meningkatkan kompetensi ditujukan agar guru termotivasi untuk melakukan
mereka dalam penggunaannya. Pemberian materi perubahan terhadap gaya mengajar yang dirasa
dalam workshop ini mengkombinasikan antara sudah tidak sesuai dengan perkembangan siswa.
materi yang bersifat konsep dengan praktik agar apalagi saat ini kita masuk ke dalam era digital
peserta dapat lebih memahami materi yang diberi- dimana, sumber belajar sudah dapat diakses secara
kan. Kelima, Melakukan pelatihan berkaitan bebas lewat teknologi yang semakin berkembang
dengan pembuatan media pembelajaran dengan saat ini. Hasil dari refleksi terhadap kegiatan
menggunakan fitur powerpoint. Kegiatan ini dilaku- pelatihan yakni peserta merasa penting materi
kan setelah materi mengenai langkah - langkah pelatihan mengenai media pembelajaran. Apalagi
pembuatan materi ajar menggunakan powerpoint untuk pembuatan media pembelajaran yang ber-
diberikan. Untuk melaksanakan ini sebelumnya bantuan computer. Hal ini dikarenakan mereka
peserta telah diinfromasikan untuk membawa juga sangat kurang mendapatkan pengetahuan
laptop atau notebook masing-masing. Kemudian, mengenai hal ini dari pihak pemerintah dalam hal
mereka dibagi secara berkelompok sesuai dengan
ini kementrian pendidikan. Padahal kompetensi
bidang studi masing - masing. Kelompok yang
guru dalam menggunakan teknologi dan informasi
terbentuk sebanyak 8 kelompok yang terdiri dari
sebagai pembelajaran adalah mutlak dimiliki.
peserta guru dari mata pelajaran IPA, IPS, bahasa
inggris, bahasa Indonesia, matematika, seni, mulok
5. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
dan agama. Jumlah peserta dalam satu kelompok
A. KONSEP DASAR PEMBELAJARAN
antara 3-4 orang. Kemudian, mereka diberi waktu
SEBAGAI SEBUAH SISTEM
untuk berdiskusi mengenai Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, isi materi dan juga soal untuk Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai
evalausi. Setelah mereka sepakat untuk mengenai sebuah sistem. Sistem disini berarti proses pem-
komponen di atas, baru mereka membuat isi dari belajaran terdiri dari komponen - komponen
slide - slide di dalam powerpoint dengan komponen - yang saling berkaitan. Dalam konstelasi sistem
komponen tersebut. Pada pembuatan materi ajar pendidikan dan pembelajaran terdapat beberapa
ini, peserta dituntut untuk dapat memaksimalkan komponen diantaranya raw input, instrumental
fitur-fitur yang ada di dalam Microsoft powerpoint input, environmental input, pendidik/guru serta
diantaranya slide master dan juga hyperlink. Selain output. Berikut disajikan visualisasi konstelasi
itu, peserta juga diminta untuk memasukkan sistem pendidikan dan pembelajaran.
gambar dan juga video di dalam powepoint tersebut. Komponen raw input adalah istilah untuk
Pada proses praktik pembuatan materi ajar dengan ‘bahan mentah’ dalam pelaksanaan pembelajaran
Microsoft powerpoint ini berlangsung, peserta yang terdiri dari dua bagian didalamnya diantaranya
didampingi oleh tiga fasilitator. Fasilitator ber- peserta didik dan bahan ajar. Peserta didik meliputi
fungsi untuk memberikan bantuan apabila ada minat, bakat, motivasi, kondisi fisik dan kondisi
peserta yang kurang dapat memahami langkah- psikisnya. Sedangkan, selanjutnya komponen lain
langkahnya. Hal ini sangat penting mengingat usia yaitu ilmu pengetahuan, teknologi, nilai dan norma.
para peserta yang tidak muda lagi sehingga, mereka Komponen bahan mentah dalam proses pembela-
merasa kaku dalam penggunaan teknologi. jaran sangat mempengaruhi proses pembelajaran.
Keenam, Melakukan refleksi terhadap pem- Sebagai contoh anak yang tidak memiliki motivasi
belajaran di kelas yang telah dilakukan selama ini belajar yang kuat maka akan mempengaruhi proses
oleh peserta sebagai guru kepada siswa. Selain belajarnya. Gairah dalam belajar tidak ada, sehingga
itu, dilakukan refleksi pula terhadap pelaksanaan berakibat pada hasil belajarnya di kelas yang
kegiatan workshop ini. Peserta diminta untuk tentunya akan menurun.

116
DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06 Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2
Kemudian, komponen instrumental input Pada pelatihan ini dimaksudkan untuk mem-
dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk perkuat elemen instrumental input yaitu dalam hal
mencapai output pembelajaran. Instrumental input pemanfaatan media pembelajaran. Media pem-
sendiri meliputi UU Sisdiknas, kurikulum, bahan belajaran yang digunakan oleh para guru pada
ajar, sumber belajar, media pembelajaran, strategi saat ini masih seputar media sederhana bukan
dan metode pembelajaran, manajemen serta sarana media pembelajaran berbantuan komputer. Guru/
prasarana. Untuk mencapai tujuan atau output pendidik sebagai pelaksana proses pembelajaran
pembelajaran yang diinginkan, maka harus meng- harus menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.
gunakan elemen - elemen di atas. Sebagai contoh, Selain elemen kurikulum, media pembelajaran
suatu sekolah proses pembelajarannya dapat ber- yang diigunakan pun harus sesuai dengan konteks
jalan lancar apabila memiliki sumber belajar seperti zaman dan situasi tempat belajar. Pada pelatihan
misalnya perpustakaan. Kemudian, kurikulum juga ini guru yang menjadi sasaran adalah guru yang
harus dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pem- mengajar di sekolah lingkungan perkotaan Jakarta
belajaran di sekolah yang memuat kompetensi dimana, teknologi sudah bukan menjadi barang
pembelajaran apa yang harus dicapai pada setiap yang langka. Teknologi sangat dekat dengan siswa
jenjang pendidikan. Dalam konstelasi sistem sehingga, guru harus memanfaatkan kondisi ini.
pendidikan ada pula komponen guru/pendidik Jangan sampai guru mengalami gagap teknologi
sebagai agen pengguna dari instrumental input. yang membuat pembelajaran membosankan.
Jika tidak ada pendidik/guru yang melaksanakan
atau menggunakan instrumental input maka proses B. PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN
pembelajaran tidak akan. BERBASIS POWERPOINT
Komponen environmental input merupakan Media pembelajaran seperti diketahui merupa-
komponen lingkungan dari luar yang mempenga- kan sarana yang digunakan dalam penyampaian
ruhi proses pembelajaran. Elemen dari komponen materi. Media pembelajaran sangat penting untuk
ini terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan mengakomodasi kecerdasan siswa yang berbeda-
sosial budaya. Lingkungan fisik meliputi geografis beda. Media pembelajaran yang berhasil adalah
dan klimatologis. Elemen geografis berpengaruh media pembelajaran yang dapat mengakomordir
terhadap proses pembelajaran dimana factor kontur 4 kecerdasan umum yang dimiliki siswa yakni
letak sekolah apakah berada pada wilayah yang kecerdasan visual, audio, verbal dan kinestetik.
sulit atau mudah dijangkau. Seperti misalnya per- Penggunaan media pembelajaran dengan
bedaan secara geografis di daerah pedalaman menggunakan bantuan fitur - fitur computer seperti
banten yang memiliki wilayah yang banyak sungai powerpoint. Siswa yang memiliki kecenderungan
namun infrastruktur masih kurang dengan pelak- lebih besar kearah kecerdasan visual akan merasa
sanaan pendidikan di perkotaan seperti di Jakarta. terbantu dengan penggunaan media pembelajaran
Kemudian, untuk komponen klimatologi atau berbasis powerpoint. Hal ini karena dalam pem-
iklim juga mempengaruhi kondisi belajar siswa. buatan materi powerpoint melibatkan gambar dan
Iklim yang mendukung tentunya membuat proses warna dimana anak dengan kecenderungan visual
pembelajaran menjadi nyaman. Untuk elemen lebih tertatik dan cepat memahami. Oleh karena
lingkungan sosial budaya meliputi keluarga/ itu, ketika guru hanya ceramah di depan kelas
masyarakat, perkembangan IPTEK, serta kondisi tanpa bantuan media pembelajaran visual maka
politik, ekonomi, keamanan di sekitar lingkungan siswa akan bosan.
belajar. Pelatihan ini berupaya untuk meningkatkan
Pencapaian tujuan pembelajaran indikatornya kapasitas dosen berkaitan dengan pemanfaatan
dilihat dari empat komponen diataranya perenca- media pembelajaran. Dikhususkan pada pelatihan
naan, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian. ini yaitu pada pembuatan media pembelajaran ber-
Hasil dari empat komponen ini kemudian menjadi basis powerpoint sebagai media presentasi paling
output pembelajaran. Bagus atau tidaknya empat sederhana. Selama ini dalam pembuatan power-
komponen ini menunjukkan luaran dari proses point guru banyak yang tidak memanfaatkan secara
pembelajaran. maksimal fitur-fitur di dalamnya. Yang terjadi

117
Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06
justru guru memanfaatkan powerpoint layaknya Jika semua icon tersebut sudah selesai dibuat
Microsoft word, tidak ditampilkan secara poin - maka dilanjutkan dengan pembuatan slide master.
poin penting. Padahal diharapkan ketka siswa men- Slide master ini bertujuan agar icon yang telah
dapatkan materi lewat powerpoint mereka langsung dibuat dapat muncul disetiap slide, tidak hanya
mengerti inti dari materi yang disampaikan ada di slide home. Setelah slide master terbentuk
Pada pelatihan ini guru diajarkan bagaimana maka dengan leluasa guru dapat mengisi slide –
membuat icon - icon menu yang membuat materi slide dari setiap icon yang telah ada seperti yang
yang disajikan lebih sistematis (langkah-langkah telah dijelaskan di atas. Kemudian, guru juga
lebih lengkap terdapat di lampiran). Icon yang coba harus mampu memanfaatkan fitur hyperlink yang
ditampilkan dalam slide antara lain icon home, tersedia dalam powerpoint. Hyperlink ini bertujuan
standar kompetensi/kompetensi dasar, materi, untuk menghidupkan icon yang telah dibuat tadi.
evaluasi dan daftar pustaka. Icon - icon yang
dibuat di atas adalah icon yang penting. Pada C. FAKTOR PENDORONG TERLAKSANA-
slide ketika kita mengklik icon home berisi judul NYA KEGIATAN
materi, semester dan kelas berapa materi ini disaji- Terlaksananya workshop pemanfaatan media
kan, kemudian nama guru pengampu. Kemudian pembelajaran ini didorong beberapa faktor. Per-
tidak lupa dibuat pula dibagian atas slide itu tama, pihak sekolah yaitu SMP Negeri 194 Jakarta
identitas sekolah dan media pembelajaran ter- sangat kooperatif. Kepala sekolah SMP Negeri 194
sebut ditujukan untuk mata pelajaran apa. Selain Jakarta yaitu Bapak Samju, sangat mendukung
dalam bentuk teks, di dalam slide home juga keberlangsungan kegiatan ini. Sekolah memfasi-
dibubuhkan icon bergambar rumah dan tanda litasi ruangan audiovisual untuk melaksanakan
silang. Icon rumah ini untuk memudahkan peng- kegiatan.
guna pindah ke slide home tanpa harus mencari Tidak sampai disitu saja, dukungan dari para
satu persatu slide. Kemudian icon tanda silang guru juga menjadi faktor pendukung selanjutnya
ini bertujuan sebagai penanda pengguna dapat dalam penyelenggaraan workshop ini. Keterbuka-
mengklik tanda tersebut jika ingin keluar dari an para guru untuk menerima pengetahuan baru
slide yang sedang ditampilkan. Selanjutnya, icon dari orang lain membuat suasana kegiatan men-
standar kompetensi/kompetensi dasar dibuat untuk jadi lebih hangat dan akrab. Hal ini dapat dirasakan
memberikan pemahaman kepada siswa kompe- ketika workshop berlangsung banyak guru yang
tensi apa yang harus siswa dimiliki oleh siswa memberikan pertanyaan dan terlihat mereka
pada pertemuan kali itu. SK/KD ini penting untuk antusias dalam mengikutinya. Walaupun usia
diketahi siswa dan sering kali guru melupakan mereka terbilang sudah tidak muda lagi, mereka
untuk menyampaikan ini ketika mengajar di tetap semangat mengikuti kegiatan. Apalagi materi
dalam kelas. slide dibuat berisi tentang SK/ yang diberikan berkaitan dengan keterampilan
KD pada materi tersebut. Slide ini posisiya menggunakan perangkat computer dimana, guru-
setelah slide home. setelah SK/KD, icon yang guru paling sulit memahami.
dibuat adalah materi. Materi ini jumlah slidenya Tema workshop yaitu mengenai pemanfaatan
disesuaikan dengan banyaknya materi yang ingin media pembelajaran juga menarik untuk mereka.
diajarkan. Kemudian setelah icon materi, icon yang Mereka merasa sangat diperlukan sehingga, setelah
dibuat dalam slide home adalah icon evaluasi. Slide selesai pelaksanaan guruguru berkeinginan untuk
untuk mengakomodir icon evaluasi berisi soal - mengadakan kegiatan workshop media pem-
soal atau pertanyaan berkaitan denganmateri yang belajaran selanjutnya.
telah diajarkan. Selain soal atau pertanyaan, disaji-
kan pula slide kunci jawaban dari tiap - tiap soal D. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANA-
atau pertanyaan itu. Kemudian, icon terakhir ada- AN KEGIATAN
lah icon daftar pustaka. Slide pada icon ini berisi Workshop yang dihadiri oleh kurang lebih 40
daftar buku rujukan yang digunakan guru dalam orang guru ini dilaksanakan dengan lancar dan
membuat materi tersebut. sukses. Namun, keterbatasan waktu pelaksanaan.
Keterbatasan waktu membuat materi yang disam-

118
DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06 Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2
paikan tidak dapat disampaikan secara mendalam. B. SARAN
Hal ini menjadi kendala karena mengingat tinggi- Berdasarkan hasil observasi dalam workshop
nya antusiasme peserta mengikuti kegiatan ini. ini maka ada beberapa saran yang dapat diberikan
diharapkan aka nada keberlanjutan dari workshop antara lain:
pemanfaatan media pembelajaran ini agar penge- 1. Perlu diadakan workshop dan pelatihan secara
tahuan dan keterampilan mereka terus berkembang. berkelanjutan agar para guru memahami seutuh-
Kemudian, usia para peserta yang kebanyakan nya pemanfaatan media pemebelajaran khususnya
sudah tidak muda lagi membuat kegiatan praktik yang berbasis computer. Perlu juga diadakan di
dijalankan lebih lama. Fasilitator yang disediakan daerah di luar Jakarta untuk mengakomodir guru
kurang sehingga, kebutuhan pendampingan kepada yang kurang mendapatkan pelatihan tentang media.
peserta ketika membuat media pembelajaran kurang.
Di sisi lain waktu yang disediakan kurang sehingga 2. Untuk meningkatkan kompetensi guru
membutuhkan waktu yang lama mencapai tujuan mengenai pemanfaatan media pembelajaran
pelatihan yang ingin dicapai. pemerintah perlu bekerjasama dengan organisasi
guru seperti MGMP mata pelajaran atau PGRI
6. KESIMPULAN DAN SARAN setempat. Hal ini untuk mengantisipasi kurang
A. KESIMPULAN tersosialisasinya materi dan agar lebih efektif.
Kegiatan workshop metode pembelajaran
tematik ini pada akhirnya mendapat respon yang DAFAR PUSTAKA
positif dari para guru-guru di SMPN Danim, Sudarwan (2002), Inovasi Pendidikan:
194 Jakarta. Pelatihan ini perlu dilaksanakan Dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme
secara berkesinambungan. Media pembelajaran Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
sangat penting bagi proses pembelajaran. Riyana, Cepi dan Rudi Susilana, (2008). Media
Perannya adalah dalam menyampaikan materi Pembelajaran. Bandung: FIP UPI
pembelajaran dan memfasiliatsi siswa untuk Vaughan, Tay. (2010). Multimedia: Making
belajar. Oleh karena itu, media pembelajaran It Work. Edisi 6, Yogyakarta: Andi Offset
harus dibuat semenarik mungkin.
Materi yang diberikan dalam workshop lebih
ditekankan pada pembuatan media pembelajaran
berbasis Microsoft powerpoint. Alasan Ms. Power-
point yang dipilih adalah karena fitur ini adalah
fitur paling sederhana untuk presentasi. Ternyata
dari hasil workshop ini pula, walaupun Ms. Power-
point merupakan fitur sederhana dalam presentasi,
ternyata masih banyak yang belum memahami dan
menguasai. Adapun yang sudah pernah mengguna-
kan mereka belum memaksimalkan fitur yang ada
di Ms. Powerpoint seperti contohnya slide master
dan juga hyperlink.
Pelatihan ini pada akhirnya di harapkan dapat
meningkatkan kapasitas guru dalam memanfaat-
kan media pembelajaran. Sesuai perekembangan
zaman dimana teknologi menjadi sangat melekat
pada diri siswa. Selain itu, dalam implementasi
kurikulum 2013 memerlukan pula penguasaan guru
terhadap teknologi.

119
Jurnal Sarwahita Volume 13 N0. 2 DOI : https://doi.org/10.21009/sarwahita.132.06

Anda mungkin juga menyukai